RADAR TEGAL 26 SEPTEMBER 2012

Page 12

ALL SPORTS

12

RABU 26 SEPTEMBER 2012

RADAR TEGAL

HASIL KEMARIN WIB

AC MILAN VS CAGLIARI

RAYO VALLECANO VS REAL MADRID

0-2

SPIRIT UNTUK BANGKIT

(Benzema 13, Ronaldo 70-pen) Kartu merah: Casado 90+3 (Rayo) DEPORTIVO LA CORUNA VS SEVILLA

0-2

(Negredo 75, Rakitic 83)

KLASEMEN SEMENTARA NO TEAM

M

M

S

K

SG

NILAI

1. Barcelona

5

5

0

0

14-3

15

2. Mallorca

5

3

2

0

7-3

11

3. Malaga

5

3

2

0

6-2

11

4. Sevilla

5

3

2

0

6-2

11

5. Atletico Madrid

4

3

1

0

11-5

10

6. Betis

4

3

0

1

8-5

9

7. Real Madrid

5

2

1

2

7-4

7

8. Rayo Vallecano

5

2

1

2

6-7

7

9. Levante

5

2

1

2

7-9

7

10. Deportivo La Coruna

5

1

3

1

7-7

6

11. Celta Vigo

5

2

0

3

6-6

6

12. Zaragoza

5

2

0

3

5-6

6

13. Valladolid

5

2

0

3

4-5

6

14. Real Sociedad

5

2

0

3

6-9

6

15. Valencia

5

1

2

2

6-8

5

16. Athletic Bilbao

5

1

2

2

8-12

5

17. Getafe

5

1

1

3

6-10

4

18. Granada

5

0

2

3

2-8

2

19. Espanyol

5

0

1

4

7-11

1

20. Osasuna

5

0

1

4

3-10

1

SEPAK POJOK Kalah Mengejutkan, Dites Kebohongan PLOVDIV - Kalah menang dalam sepak bola memang sudah lumrah. Tapi, jika kekalahannya tidak wajar, maka patut dipertanyakan. Itulah yang terjadi dengan Lokomotiv Plovdiv setelah catatan tidak terkalahkan mereka di A PFG (liga utama Bulgaria) musim ini terhenti dalam laga keenam akhir pekan lalu (22/9). Lokomotiv yang juara liga 1994 itu secara mengejutkan keok 0-1 dari juru kunci Botev Vratsa. Hasil itu membuat pemilik Lokomotiv Veselin Mareshki uring-uringan. Pasalnya, Botev sebelumnya selalu kalah dalam lima laga. Dia pun mencurigai adanya pengaturan skor. Untuk mengetahuinya, Mareshki mengatakan kepada pelatih dan pemain Lokomotiv apabila mereka akan menjalani tes kebohongan. “Tidak ada yang bisa menggaransi kekalahan, tapi hasil ini sungguh sangat aneh. Bagi saya, prinsip fair play sangat penting,” kata Mareshki kepada AFP. Sepak bola Bulgaria memang tengah marak dengan skandal pengaturan skor. Awal bulan ini misalnya. Uni Sepak Bola Bulgaria (BFU) mengumumkan bahwa empat pertandingan liga musim ini diinvestigasi otoritas berwajib. Sebelum itu, tim junior Spartak Pleven lebih dulu dicekal mengikuti kejuaraan U-19 karena keterlibatan dengan rumah judi online. (dns/bas)

FRANCO BALDINI

MILAN - Selalu kalah dan tak pernah mencetak gol. Itulah rapor penampilan AC Milan di pentas Serie A selama berlaga di San Siro. Karena tak bisa memaksimalkan laga kandang, Milan pun kedodoran di awal musim ini. Hingga giornata keempat mereka baru mengemas tiga poin dan masih nangkring di peringkat ke-15. Situasi ini membuat San Siro tak ubahnya neraka bagi Christian Abbiati dkk. Kemenangan pun menjadi harga mati bagi Milan ketika mereka menjamu Cagliari dini hari nanti (siaran langsung TVRI pukul 01.45 WIB). Ini agar tifosi kembali menaruh simpati pada anak asuh Massimiliano Allegri tersebut. Di sisi lain, laga ini kembali menjadi arena pertaruhan nasib Allegri. Kesempatan terakhir sebetulnya diberikan buat Allegri ketika Milan dikalahkan Udinese Minggu lalu (23/9). Namun, Allegri masih mendapat pembelaan dari para petinggi Milan, terutama Wakil Presiden Adriano Galliani. Para pemain juga langsung pasang badan begitu sang pelatih mendapat tekanan. “Pelatih telah berada di klub ini selama dua tahun. Dia memenangkan scudetto, Piala Super Italia, dan musim lalu nyaris kembali merebut scudetto. Para pemain tetap menghormatinya,” ujar Christian Abbiati, kiper sekaligus kapten Milan, seperti dikutip Football Italia. Melihat lawan yang dihadapi kali ini, kans untuk mengembalikan keangkeran San Siro cukup terbuka. Sebab, selain materi Milan yang lebih menunjang, juga karena Allegri pernah dua musim menangani klub asal Sisilia itu. “Saat ini, saya pikir Juventus memang luar biasa. Tetapi tidak semua tim bergerak dengan kecepatan 120 km perjam. Saya pikir, ini kesempatan kami untuk bangkit dan mengejar kemenangan. Saya tetap tenang,” ungkap Allegri seperti dikutip Milan Channel. Pemahaman Allegri akan Cagliari memang menjadi nilai plus yang bisa membantu Milan meraih kemenangan. Ini sekaligus momentum untuk bangkit dan menyelamatkan masa depan Allegri. Persoalannya, dini hari nanti, Allegri terancam tidak bisa menemani timnya bertanding. Penyebabnya, dia terkena skors akibat protes kerasnya pada laga sebelumnya melawan Udinese (23/9). Allegri protes karena Cristian Zapata dan Kevin Prince Boateng dikartu merah. Milan sedang mengajukan banding supaya Allegri bisa menemani di tepi lapangan. Pasalnya, Milan sudah kehilangan banyak pemain. Zapata dan Boateng terkena skors, serta Mathieu Flamini, Alexandre Pato, dan Didac Vila masih cedera. Di sisi lain, Cagliari juga berada pada situasi yang buruk. Mereka baru saja tertekan karena kalah WO (walkout) dari AS Roma (23/9). Terlepas dari itu, performa Isolani, julukan Cagliari, memang buruk. Mereka kalah dua kali dan seri dua kali. Belum pernah menang. Namun, situasi ini justru membuat mereka bermain habis-habisan melawan Milan. “Saya pikir tidak perlu lagi memikirkan insiden itu (kalah WO). Sekarang lebih baik fokus pada pertandingan melawan Milan. Kami memiliki rekor yang kurang bagus di San Siro, tetapi kesempatan selalu ada,” ujar Massimo Ficcadenti, pelatih Cagliari. (ham/bas)

CHRISTIAN ABBIATI

GIAMPAOLO PAZZINI

Duo Milan Tak Lagi Tim Super Ferdinand Kembali Lirik Timnas Kalah WO Sebelum ke San Siro CAGLIARI mendapat pukulan telak jelang lawatan ke San Siro dini hari nanti. LEGA Calcio alias otoritas pelaksana liga profesional Italia memutuskan Cagliari kalah WO (walk out) dari AS Roma pada laga di giornata keempat Minggu lalu (23/9). Cagliari dinyatakan WO dan kalah 0-3, karena gagal menggelar pertandingan di Stadion Is Arenas. Cagliari dianggap sengaja membuat situasi agar pertandingan tidak berjalan. Sebab, sedari awal sudah diputuskan supaya pertandingan dilaksanakan tanpa penonton lantaran stadion masih dironevasi. Stadion Is Arenas biasanya memang menjadi markas dari tim kasta keempat Saint’Elena, sehingga dianggap tak memenuhi standar Serie A. Cagliari terpaksa pindah ke Is Arenas karena pecah kongsi dengan pemerintah kota Cagliari. Yang jadi masalah, ketika Is Arenas masih direnovasi dan belum ada izin keamanan, Cagliari ngotot tetap mengundang penonton datang ke stadion. Karena khawatir terjadi masalah keamanan, pertandingan terpaksa ditunda. Akibat kasus itu, Celino terancam mendapat sanksi. Dia dianggap sebagai orang yang bertanggungjawab mendatangkan para suporter ke stadion. Kekalahan WO membuat prihatin legenda Cagliari Luigi Riva. Penyerang andalan Cagliari pada era 1960-an itu menilai, kalah WO merupakan momen paling menyedihkan sepanjang sejarah klub Sisilia tersebut. “Cerita ini membuat orang-orang menjauhi sepak bola. Saya pikir, menjadi presiden klub sepak bola, tidak boleh meminta orang-orang untuk melawan aturan. Pikirkan tentang bahaya yang mungkin dialami para penonton,” kecam Riva kepada Castedduonline. Di sisi lain, kubu Cagliari menuding direktur Roma Franco Baldini layaknya burung pemakan bangkai. Penyebabnya, Baldini lah sosok yang memperjuangkan agar Roma menang WO atas Cagliari. Dia dianggap sosok yang mengambil keuntungan dari kemalangan yang menimpa Cagliari. “Cagliari memahami prinsip Mr. Baldini, tetapi tidak setuju dengan cara mereka mengambil keuntungan dalam kesulitan kami. Manusia seperti itu layaknya burung pemakan bangkai. Tetapi, Baldini kami anggap tidak mewakili spirit Roma,” tulis Cagliari di situs resminya. (ham/bas)

RIO Ferdinand tidak lagi membela timnas Inggris selama 16 bulan. Kerap cedera dan kalah bersaing merupakan alasannya. Tapi, Ferdinand memang belum mengumumkan pensiun dari timnas yang telah memberinya 81 caps dan 3 gol tersebut. Kini, seiring pensiunnya John Terry dari timnas, Ferdinand mendapat angin segar. Bek tengah 33 tahun itu disebut tertarik memperjuangan karirnya bersama Three Lions (sebutan timnas Inggris). Sejumlah pihak meyakini apabila Ferdinand tidak terpilih dalam skuad Three Lions belakangan ini karena hubungan keduanya yang tidak akur. Terutama sejak Terry melakukan aksi rasisme terhadap adik Ferdinand yang juga pemain QPR, Anton Ferdinand. Yang jadi masalah, di timnas masih ada Ashley Cole. Bek kiri Chelsea itu mendapat serangan bernada rasisme “choc ice” dari Ferdinand karena dianggap membela Terry. Bagi pelatih Inggris Roy Hodgson, kembali memakai jasa Ferdinand sama saja mengadunya dengan Cole yang selalu jadi pilihan reguler di timnas. Di sisi lain, seiring pensiunnya Terry, Ferdinand bisa jadi solusi Hodgson di lini belakang Inggris ketika menghadapi San Marino di kualifikasi Piala Dunia 2014 (12/10). Setidaknya, secara jam terbang, Ferdinand

RIO FERDINAND

jauh dibandingkan Joleon Lescott (23 caps), Phil Jagielka (14 caps), dan Gary Cahill (10 caps). Selain memperjuangkan karir di timnas, Ferdinand juga memperjuangkan nasibnya di United. Setan Merah (sebutan United) kabarnya tidak akan

memperpanjang kontrak Ferdinand apabila kondisinya masih rentan cedera sehingga minim tampil (Ferdinand hanya bermain 50 kali untuk United dalam dua tahun terakhir). Kontrak Ferdinand di United habis akhir musim ini. (dns)

START negatif Inter Milan dan AC Milan pada awal musim ini membuat mereka diragukan bisa menyaingi Juventus dalam perebutan scudetto. Bahkan, presiden Inter Massimo Moratti sudah mengisyaratkan mengangkat bendera putih. Musim lalu, mereka hanya finis di urutan keenam, terburuk dalam satu dekade terakhir. Musim ini, Moratti memberikan kepercayaan kepada pelatih muda Andrea Stramaccioni untuk membesut Nerazzurri (julukan Inter). Ternyata, pada awal musim, performa Inter jeblok. Mereka dua kali menang dan dua kali kalah. Parahnya, dua kekalahan mereka alami di markasnya Giuseppe Meazza. Setali tiga uang dengan Inter, Milan juga selalu kalah di kandang. Bahkan, Milan lebih parah lagi. Mereka sudah tiga kali menelan kekalahan dan hanya sekali menang dari empat pertandingan Serie A musim ini. Perombakan besar-besaran pada skuad Rossoneri, julukan Milan, dianggap sebagai penyebab utama. Makanya, Moratti pun tidak lagi menyebut duo Milan sebagai tim super atau raksasa Serie A, melainkan hanya tim biasabiasa saja musim ini. “Inter

dan Milan sudah tidak lagi memiliki tim yang super dan sulit dikalahkan,” kata Moratti, seperti dikutip Goal. Alasannya, kedua tim banyak kehilangan pemain bintang dan tidak mampu mendatangkan yang baru. Di Inter, memang masih menyisakan sejumlah bintang, tetapi usianya sudah menua dan para pemain baru levelnya belum setara dengan bintang lama. “Stramaccioni cukup kompeten sebagai pelatih dan kami memiliki banyak pemain bagus. Sayang sekali, kami tidak bisa mengeluarkan banyak uang untuk pemain bintang berkaliber juara,” jelas konglomerat minyak Italia itu. Situasi di Milan lebih parah. Mereka kehilangan pemain sepenting Thiago Silva, Zlatan Ibrahimovic, dan Antonio Cassano. Belum lagi pindahnya para pemain veteran seperti Alessandro Nesta, Gennaro Gattuso, Clarence Seedorf, serta pensiunnya Filippo Inzaghi. Masalahnya, perginya para pemain yang bertabur gelar itu tidak digantikan dengan pemain yang levelnya setara. Paling banter mereka hanya bisa mendatangkan Giampaolo Pazzini dan Nigel De Jong. Bukan pemain dengan reputasi juara. (ham)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.