HARIAN SEMARANG 030112

Page 9

SELASA, 3 Januari 2012

JAWA TENGAH

Walikota Jokowi Naik Esemka SETElAH memasang plat nomor AD 1 A pada mobil bermerek Esemka, Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi) coba mengendarai mobil buatan siswa SMK itu di Balaikota, Solo, kemarin. Agar booming, mobil buatan anak bangsa ini, diminta banyak orang untuk menjadi kendaraan dinas pejabat pemerintahan.

Mobil sumbangan SMK Warga dan SMK 2 bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan tersebut akan digunakan Walikota dan Wakil Walikota sebagai mobil dinas untuk bertugas sehari-hari sebagai bentuk penghargaan atas prestasi siswa. Jokowi berjanji akan membantu pemasaran produk mobil tersebut. (dnr)

Karang Taruna Atasi Bencana

Sebagai bentuk kepedulian sekaligus dukungan terhadap penanganan bencana, Karang Taruna melakukan langkah sigap dalam mengatasi bencana dan para korbannya.

M

EMASUKI 2012, bencana terjadi di mana-mana, termasuk di Jateng. Namun dari beberapa waktu belakangan, bencana yang sering kali menimpa rakyat adalah tanah longsor serta banjir yang diakibatkan curah hujan yang cukup tinggi. Sejumlah daerah pun tak luput menjadi daerah rawan bencana akibat cuaca ekstrim tersebut. Misalnya saja tanah longsor di Demak dan Wonosobo, serta banjir yang melanda Losari-Brebes, Sukoharjo-Solo, Pekalongan, dan daerah lainnya. “Harusnya BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah – red) itu menjadi instansi yang bisa menanggulangi datangnya bencana tersebut, bukannya baru menangani setelah kejadian bencana tersebut terjadi. Jadi dari jauh-jauh hari seharusnya sudah bisa mengantisipasi,” kata Anggota Komisi E DPRD Jateng Slamet Efendi, yang juga Ketua Karang Taruna Jateng. Di sela-sela kunjungannya ke daerah yang terkena bencana tanah longsor dan banjir di Dukuh Karangmoncol, Windurejo, Kesesi, Pekalongan, akhir pekan lalu, Slamet meminta pemerintah untuk segera bertindak dan datang

HARSEM/DOKUMENTASI

Ketua Karang Taruna Jateng Slamet Efendi mendatangi daerah bencana tanah longsor dan memberikan bantuan kepada rakyat yang menjadi korban ke lokasi bencana serta memberikan bantuan pertolongan kepada para korban bencana yang terjadi. “Dari Karang Taruna sendiri sudah menyiapkan sebanyak 350 personel, yang diterjunkan dalam rangka antisipasi

bencana di Jateng ini. Masing-masing 10 orang disebar di 35 kabupaten/kota yang ada di Jateng, dan akan terjun langsung membantu manakala ada kejadian bencana,” jelasnya. Di sisi lain, Slamet juga meminta

kepada seluruh warga masyarakat yang tinggal di sekitar daerah rawan bencana banjir atau tanah longsor untuk lebih hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan, terutama ketika turun hujan lebat. (hep/dnr)

Desa Mulyoharjo, Jepara

“Desa Wisata Industri Kreatif” PEMERINTAH Kabupaten Jepara, Minggu (1/1) lalu mencanangkan Desa Mulyoharjo, Kecamatan Kota, Jepara, yang merupakan sentra kerajinan patung dan ukir sebagai Desa Wisata Industri Kreatif. Pencanganan yang dilakukan di SD 5 Mulyoharjo ini dihadiri Bupati Hendro Martojo, Komandan Kodim 0719/Jepara Letkol Inf DK Subandi, serta para calon bupati dan wakil bupati Ahmad Marzuqi, Khaeron Syariefudin, dan Aris Isnandar, serta masyarakat desa setempat. Menurut Ketua Organisasi Centra Industri (OCI) Jepara Purwanto, untuk mendukung pencanangan Desa Mulyoharjo sebagai Desa Wisata Industri Kreatif, sudah dipersiapkan sejak lama, salah satunya membangun budaya masyarakat menciptakan kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar, serta menciptakan suasana nyaman dan ramah bagi pengunjung yang datang ke desa setempat. Sebelum pencanangan, sudah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui pertemuan rutin di tingkat desa, pemasangan spanduk maupun baliho di sejumlah lokasi strategis. Upaya lain, yakni melakukan pengukuhan kelompok sadar wisata dan kegiatan lain yang mendukung upaya desa ini layak menjadi Desa Wisata Industri Kreatif.

Permusyawaratan Desa setempat, serta OCI, dan Koperasi Kopatria Mulyoharjo,” ujarnya.

HARSEM/ISTIMEWA

Para perajin kayu di Desa Mulyoharjo, Jepara. Desa ini telah dicanangkan sebagai Desa Wisata Industri Kreatif Adapun jenis kerajinan yang ditekuni warga setempat, antara lain kerajinan ukir, relief, patung, dan kerajinan tangan lainnya. Jumlah perajin di Desa Mulyoharjo yang memiliki luas areal sekitar 2.500 hektare tercatat sebanyak 1.700 orang

dengan jumlah gerai sebanyak 163 unit. Dia berharap, warga mendukung penuh upaya sejumlah pihak memajukan desa ini agar tingkat kesejahteraan warga juga meningkat. “Apalagi, keputusan ini juga hasil rapat bersama, antara pemerintah desa dengan Badan

Bantuan Pemprov Desa Mulyoharjo juga mendapatkan bantuan dari Pemprov Jateng, berupa 10 unit kompresor, gerinda tangan dan duduk senilai Rp 99 juta. Bupati Hendro Martojo berharap, pencanangan Desa Wisata Industri Kreatif ini diikuti dengan pembentukan lembaga yang berperan sebagai pusat informasi, serta dibentuknya laman yang bisa diakses semua orang. “Mudah-mudahan, masing-masing perajin saling menghormati serta tidak melakukan tindakan yang bisa merugikan pihak lain, seperti saling banting harga produk kerajinan,” ujarnya, seraya meminta semua pihak tetap menjaga kearifan lokal dan pengembangan kesenian lokal yang lain. Terkait dengan pencanangan tersebut, Kabid Pengembangan dan Pengelolaan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Zamroni Lestiaza mengemukakan, kesiapannya mempromosikan Desa Mulyoharjo kepada masyarakat luas agar lebih dikenal lewat berbagai media, salah satunya ajang pameran yang biasanya digelar di berbagai daerah tingkat lokal dan nasional. (dnr)

HARSEM/ISTIMEWA

AY

MBANGUN

Mendesak, Penyiapan Pramuwisata KAlANGAN DPRD Jateng mendesak agar perda pramuwisata untuk segera direalisasikan. Apalagi perda tersebut sudah disahkan pada Oktober 2011 lalu, sehingga tidak perlu harus menunggu setahun setelah disahkan untuk diwujudkan. “Ini kan sudah masuk 2012, berarti program Visit Jateng 2013 kan tinggal setahun lagi. Lha kalau baru direalisasikan mendekati 2013 akan sangat mepet sekali waktunya, dan sangat tidak mungkin bagi para pramuwisata tersebut menguasai semua yang akan disajikan dalam program tersebut,” kata Anggota Komisi E DPRD Jateng Muh Zen Adv. Oleh karena itu, Zen mendesak Disbudpar untuk segera memulai realisasi perda tersebut dan memperbanyak jumlah pramuwisata Jateng. Apalagi sekarang ini jumlahnya tidak sebanding dengan destinasi wisata yang ada. “Harusnya dari Januari ini sudah bisa dirintis pelaksanaannya, sehingga sampai akhir 2012 nanti Jateng sudah memiliki cukup pramuwisata. Untuk saat ini saja di Jateng baru ada 271 pemandu wisata, padahal untuk menyukseskan Visit Jateng 2013 kita paling tidak membutuhkan sekitar 2.000 pemandu wisata,” tuturnya. Politisi dari Fraksi PKB tersebut sangat mewantiwanti agar jangan sampai program tahun kunjungan wisata yang diandalkan Jateng tersebut gagal dalam pelaksanaannya. Karena hal tersebut menyangkut harga diri Jateng dalam menyukseskan pariwisata di Indonesia. Beberapa destinasi wisata andalan Jateng, di antaranya Semarang-Karimunjawa, BorobudurPrambanan, Cilacap-Pangandaran dan Solo-Sangiran. Zen berharap Disbudpar ke depan bisa menggaet lulusan perguruan tinggi (PT) yang memiliki jurusan pariwisata seperti Unnes Semarang, Undip, Stiepari Semarang, serta SMK yang membuka jurusan pariwisata dalam mewujudkan perda tersebut. (hep/dnr)

PNPM Pekalongan Gelar Festival Durian TIM Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah akan menggelar Festival Durian dan Arung Jeram 2012 di Lapangan Perkemahan Asri Desa Lolong, Kecamatan Karanganyar, Minggu (8/1) mendatang. Panitia dan Fasilitator PNPM Pariwisata Kabupaten Pekalongan, Mujahidin di Pekalongan, Minggu (1/1) lalu mengatakan, kegiatan festival tersebut sebagai upaya mempromosikan durian lokal dan kunjungan wisatawan ke daerah setempat. “Pada Festival Durian ini, kami akan menyediakan sekitar 1.500 durian unggulan dari hasil perkebunan warga Desa Lolong,” ujarnya. Mujahidin menambahkan, adapun jenis durian yang akan disajikan itu, antara lain durian raja, dampit, dan petruk dari perkebunan milik warga Desa Lolong. ”Jenis durian raja ini mempunyai rasa pahit, manis, berwarna kuning bulat dan biji kecil. Adapun durian dampit punya khas rasa manis, ngetan, warna kuning, sedangkan durian petruk kuning tebal, besar panjang, dan legit,” ungkapnya. Para pengunjung festival akan dikenai tarif masuk sebesar Rp 50 ribu per orang dan mereka bisa makan durian sepuasnya yang telah disajikan panitia. ”Pengunjung bisa makan buah durian sepuasnya di lokasi festival tapi tidak diperkenankan membawa pulang ke rumah,” katanya. Menurut dia, kegiatan Festival Durian Desa Lolong tersebut sudah tiga kali dilaksanakan dan mendapat apresiasi dari para pengunjung, sehingga pada 2012 ini panitia kembali menggelar festival tersebut. ”Kami optimistis Festival Durian 2012 akan banyak dikunjungi wisatawan lokal dari daerah lain, karena selain bisa makan buah durian dengan sepuasnya, mereka juga akan disuguhi atraksi arung jeram yang digelar di Sungai Sengkarang,” paparnya. (dnr)

Bibit Nyalon Lagi Jika Rakyat Menghendaki

Gubernur Bibit Waluyo HARSEM/ISTIMEWA

PEMIlIHAN Gubernur Jateng yang bakal kembali dihelat pada 2013

mendatang membuat banyak pihak tertarik untuk turut serta mencalonkan

diri sebagai kandidat Jateng 1. Bahkan, memasuki 2012 ini sudah banyak kabar dari beberapa tokoh atau pihak yang disebut-sebut meramaikan bursa Pilgub 2013. Gubernur Bibit Waluyo saat dimintai komentarnya terkait isu pilgub, mengatakan, dirinya sangat terbuka dan mempersilakan siapa saja yang memang ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur Jateng. “2013 nanti kan pergantian Gubernur Jateng, dan pasti banyak yang ingin menjadi gubernur. Bagi saya ya monggo saja, itu kan yang namanya demokrasi. Ning, nggak usah saling ngelekelek, saling menjatuhkan. Lebih baik maju dengan konsep masing-masing saja,” kata Gubernur Bibit di sela-sela pelantikan eselon II di Gradhika Bakti Praja, kemarin. Disinggung apakah dirinya pada 2013 mendatang kembali akan mencalonkan diri lagi sebagai Gubernur Jateng, Bibit mengungkapkan bahwa untuk hal itu

dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat. Dia menegaskan komitmennya menyelesaikan tanggungjawabnya saat ini sebagai Gubernur Jateng hingga 2013. “Itu terserah rakyat Jateng, kalau masih diinginkan, ya monggo terserah rakyat saja. Kalau ndak ya mboten noponopo. Tenan aku rak ono pikiran gelo, kecewa, dan saya tidak ada rekayasa apa-apa. Saya hanya nyambut gawe sampai 2013,” tandasnya. Bibit menambahkan, bagi dirinya yang terpenting sekarang ini adalah bekerja dan menjalankan tugas sebaik mungkin sebagai pemimpin rakyat Jateng sampai tiba waktu berakhirnya tanggungjawab yang diembannya pada 2013. Soal penilaian atas kinerjanya selama ini, diserahkan sepenuhnya kepada rakyat. “Kalau diakui baik ya alhamdulillah. Tapi kalau tidak, saya mohon maaf atas keterbatasan saya. Yang jelas tidak ada rekayasa,” tegasnya. (hep/dnr)

HARSEM/ISTIMEWA

Pengunjung bisa menikmati aneka durian


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.