Edisi 10 Juli 2011 | Balipost.com

Page 18

SENI & BUDAYA

18

Minggu Wage, 10 Juli 2011

Buku dan Konser

Persembahan untuk Mari Nabeshima DI luar buku biografi tokoh yang bernuansa politis, mungkin ini adalah acara peluncuran buku yang paling meriah yang pernah diselenggarakan di Denpasar. Selain dihadiri sejumlah pejabat seperti Wakil Gubernur Bali A.A. Ngurah Puspayoga, Wali Kota Denpasar, I.B. Rai. D. Mantra dan Konsul Jenderal Jepang, acara tersebut juga dihadiri oleh ratusan sahabat yang di dalamnya terdapat sejumlah seniman kenamaan di Bali seperti Prof. I Made Bandem, Nyoman Erawan, Bulan Trisna, dan Ibu Candri. Maklum, buku ini merupakan persembahan Arti Foundation kepada salah seorang motor penggeraknya, Dr. Mari Nabeshima, yang meninggal dunia setahun lalu. Judul buku yang diluncurkan Senin (4/7) lalu tersebut ‘’Cecangkriman Tembang Penjaga Jiwa Raga’’. Buku ini diangkat dari salah satu bab disertasi Mari saat menempuh pendidikan S-3 di Jurusan Musikologi Tokyo University of Arts. Dalam bab asli disertasinya, Mari menganalisis berbagai pupuh pucung bergaya

macapat yang dinyanyikan sebagai lagu ninabobo, sekaligus mengangkat dua cecangkriman sebagai objek utama, yaitu Cecangkriman Kalika dan EmboEmbo Ari, untuk menganalisis teks dan struktur musikalnya dengan sangat rinci. Diawali perkenalan singkat mengenai Arti Foundation, lem-

baga yang menerbitkan buku tersebut, karya musikolog kelahiran Saga, Jepang tersebut diluncurkan dengan sebuah upacara unik yakni penyerahan dua buah buku dari Arti Foundation kepada Wakil Gubernur Bali, A.A. Ngurah Puspayoga. Oleh Wakil Gubernur Bali kedua buah buku tersebut kemudian diser-

BPM/ita

BUKU- Peringatan 1 tahun kepergian Mari Nabeshima,ditandai peluncuran buku almarhum yang dilakukan oleh Wakil Gubernur Bali.

ahkan kepada seorang anak balita dan kepada Wali Kota Denpasar. Anak balita merupakan simbol generasi penerus yang mesti dijaga jiwa dan raganya, sedangkan Wali Kota Denpasar merupakan tokoh penjaga jiwaraga masyarakat Kota Denpasar sebagai perwakilan pemimpinpemimpin daerah lainnya di Bali. Selanjutnya, acara diisi dengan repertoar Gending Rumaksa Ing Wengi (baca: Rumakseng Wengi) oleh Ibu Candri—maestro tari Arja di mana Mari Nabeshima belajar tentang berbagai jenis gending dan kidung. Komposisi Gending Rumaksa Ing Wengi yang dikombinasikan dengan musik selonding ini merupakan gubahan Mari Nabeshima dan Kadek Suardana, suaminya, beberapa tahun lalu untuk mengiringi pertunjukan drama tari ‘’Sri Tanjung’’ yang disutradari oleh Kadek Suardana sendiri. Setelah pertunjukan yang memukau itu, Prof. Dr. I Made Bandem, etnomusikolog yang pernah menjabat sebagai Ketua STSI Denpasar dan Rektor ISI Yogyakarta, tampil untuk memberi ulasan ilmiah mengenai buku tersebut. Menyadari kajian mengenai hal ini cukup rumit, Prof. Bandem menyampaikan ulasannya dengan bahasa yang sangat sederhana. Intinya, bahwa cecangkriman merupakan sebentuk tembang Bali yang lebih dikenal sebagai lantunan Ninabobo. Lagu-lagunya sederhana seperti terlihat dalam tembang pucung, dan di dalamnya terkandung teka-teki dengan berbagai gaya. Kendati disusun

dalam bentuk sederhana, cecangkriman berunsurkan buana alit (mikrokosmos) dan buana agung (makrokosmos). Juga memiliki aspek magis dan kekuatan gaib untuk melindungi bayi dan anak-anak dari ancaman jahat kekuatan gaib. Dalam orasi ilmiahnya yang singkat tersebut Prof. Bandem memuji kecermatan Mari Nabeshima dalam menganalisis suara dan ucapan dalam cecangkriman sebagai jimat untuk berkomunikasi dengan dewa dan roh-roh jahat. Begitu orasi usai, acara dilanjutkan dengan ‘’Saga-ta Memorial Concert’’ yang menampilkan sederetan nomor pertunjukan yakni Pentas Gender, instrumen musik yang sangat digemari Mari Nabeshima. Pentas gender ini dibawakan oleh dosen, sahabat, dan murid Mari. Mereka adalah Koichi Minagawa, Yayoi Horikawa, Atshushi Ozawa, dan Ketut Sukayana. Ketut Sukayana adalah putera Bapa Lonceng yang merupakan guru Mari Nabeshima dalam menabuh gender. Dua komposisi mereka mainkan adalah ‘’Mesem’ dan ‘’Slendro’’. Setelah repertoar geding ‘’Perjalanan’’, penampilan Chie Ishimoto, duet piano dan biola Maho Nabeshima dan Jane tateno yang sangat memukau, acara ditutup dengan menampilkan ekspresi senandung Gusti Putu Sudarta, puisi spontanitas Putu Satria Kusuma, dan happening art Nyoman Erawan. Mari Nabhesiama lahir di Saga, Jepang 29 Mei 1972. Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di Bali. Mari datang ke Bali karena memperoleh bea-

siswa dari Pemerintah Jepang untuk meneruskan studi S-2. Dalam waktu bersamaan dia mendapat beasiswa dari pemerintah Indonesia, tetapi ia memilih mengambil beasiswa dari Jepang. Dengan sokongan beasiswa tersebut, di Bali, Mari meneliti musik dan olah vokal. Di sela penelitiannya itu, Mari belajar menabuh gender pada Bapa Lonceng dari Banjar Babakan, Desa Sukawati, Gianyar. Boleh dikata, Lonceng adalah bapak kedua baginya. Di antara kesuntukan belajar menabuh, Mari tekun belajar menembang sampai ke

Desa Tenganan, Desa Jungsari di Karangasem. Ibu Candri di Singapadu adalah guru tembangnya yang sangat dia hormati. Setelah menikah dengan Kadek Suardana, sutradara teater asal Banjar Tainsiat, Denpasar, Mari mencurahkan hampir seluruh waktunya untuk menggerakkan roda Arti Foundation, sebuah yayasan yang bergerak di bidang pelestarian dan revitalisasi budaya Bali. Mari Nabeshima meninggal secara mendadak pada Minggu, 4 Juli 2010 pagi karena sakit. mas ruscitadewi

Minggu, 10 Juli 2011 05.52 05.54 05.56 06.00 06.05 06.35 07.05 07.35 08.05 08.35 09.00 09.30 10.00 10.30 11.30 12.00 12.30 13.00 13.15 13.30 14.30 15.30

Mars Indonesia Raya Mars Bali Jagadhita Lagu Ngastitiang Bali Puja Trisandya Dharma Wacana Srada & Bakti Bag.1 Seputar Bali Pagi Sehat Bugar Klip Bali Anak Taman Kirana Dunia Sa-tu Taman Sari Belajar Menggambar Boga Dewata Pelangi Kehidupan Dunia Otomotif Dharma Wacana Masa Depan Aksara Bali Bag.1 Art 21 Klip Bali Klinik Totok Perut Lila Cita Yamaha U-13 Nangun Yadnya

Karya Pecaruan, Melaspas lan Mendem Pedagingan di SMP PGRI 3 Denpasar 16.00 Harmoni Bali Topik: Myopia karena Katarak Narasumber: dr. Jayanegara, Sp.M 17.00 Sekilas Berita 17.05 Olah Raga 17.30 Dharma Wecana Masa Depan Aksara Bali Bag.2 18.00 Puja Trisandya 18.05 Seputar Bali 18.30 Klip Bali 19.00 Banjar Bali Quis 19.30 Bisnis Bali 20.00 Samatra Artis Bali 21.00 Lintas Manca Negara 21.30 Sekilas Berita 21.35 Bali Makedekan 22.00 Sekilas Berita 22.05 Kris 22.30 Dunia Kita 23.00 Klip Bali 23.30 Selingan Musik


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.