Bali Post - Minggu, 12 Juli 2009

Page 4

KELUARGA

4 LANSIA Kegiatan Warga Lanjut Usia YWS Cabang Badung Kelompok Blahkiuh: Selasa (13/7) dan Jumat (17/7) pukul 09.00 wita; di Dukuh Giri Kusuma/Bumi Perkemahan Pramuka di Desa Blahkiuh Abiansemal, Badung; olahraga senam dan meditasi. Setiap akhir bulan pukul 09.00 wita di Puskesmas Blahkiuh Abiansemal, Badung; pemeriksaan kesehatan. Kelompok Sibang Kaja: Jumat (17/7) pukul 09.00 wita di lapangan sepakbola Sibang; olahraga senam dan pertemuan. Kelompok Sedang: Senin (13/7) pukul 09.00 wita di Sedang; olahraga senam dan pertemuan. YWS Cabang Kota Denpasar Selasa (14/7) pukul 09.00 wita; tari pergaulan dan bermain musik di Aula YWS, Jl. Menuh No.1 Denpasar. Kamis (16/7) pukul 09.00 wita; latihan musik Gita Lansia di Aula Sekretariat YWS, Jl. Menuh No.1 Denpasar. Sabtu (18/7) pukul 09.00 wita di Aula Sekretariat YWS, Jl. Menuh No.1 Denpasar; mekidung, bermain musik, dan nyanyi. Di halaman sebelah barat wantilan DPRD Renon, Selasa (14/7) pukul 16.00 wita; olahraga Gate Ball. YWS Cabang Bangli Di Balai Masyarakat Puri Agung, Jumat (17/7), pukul 09.00 wita; pemeriksaan kesehatan oleh staf RSJ Propinsi Bali, senam, nyanyi, dan meditasi. YWS Cabang Gianyar 1. Cabang Gianyar, aktivitas di Puri Gianyar pukul 09.00 wita; Selasa (14/7), Rabu (15/7), dan Jumat (17/7), senam. Kamis (16/7), latihan Gate Ball di lapangan umum Gianyar. 2. Ranting Ubud, aktivitas di halaman Ancak Saji Puri Agung Peliatan Ubud pukul 09.00 wita. Selasa (14/7); senam dan meditasi. Kamis (16/ 7); senam. Minggu (19/7); senam dan kesenian. Senin (13/7), Rabu (15/ 7), Jumat (17/7); latihan Gate Ball di lapangan Gunung Sari Desa Peliatan Ubud, Gianyar, pukul 16.00 wita. Sabtu (18/7) di lapangan Museum ARMA Ubud. 3. Ranting Payangan, aktivitas di Balai Serbaguna Payangan, pukul 08.30 Wita, Rabu (15/7), Jumat (17/7), dan Minggu (19/7); senam. 4. Ranting Sukawati, aktivitas di halaman belakang Puri Kandel Sukawati, pukul 08.30 Wita; Selasa (14/7); senam dan Mekidung. Kamis (16/ 7); senam. Sabtu (18/7); senam, arisan, Palawakya. YWS Cabang Tabanan Di Gedung Mario, Tabanan, pukul 08.00 wita; Rabu (15/7), senam. Di Lapangan Alit Saputra Tabanan, pukul 08.00 wita; Selasa (14/7), Kamis (16/7), dan Sabtu (18/7) pukul 08.00 wita latihan Gate Ball dengan pelatih IGN Mendra dan Dewa Putu Tresna. Ranting Pejaten: Senin (13/7) dan Kamis (16/7) nyanyi, latihan Janger, senam lansia, senam diabetes, senam persendian, dan senam Indonesia Sehat. Pemeriksaan kesehatan oleh petugas Puskesmas Kediri I pada Kamis minggu ke-3 setiap bulan. YWS Cabang Klungkung Selasa (14/7) dan Rabu (15/7) di lapangan Puputan Klungkung, pukul 08.00 wita; senam, dan di gedung DPRD Klungkung, pukul 16.00 wita. Tiap Kamis Minggu II, pemeriksaan kesehatan oleh Puskesmas I Klungkung, pukul 09.00 wita. Sabtu (18/7) dan Minggu (19/7) di lapangan umum Klungkung pukul 08.00 wita, senam. YWS Cabang Jembrana Selasa (14/7) dan Jumat (17/7) di halaman gedung Juang Ksatria Bakti Negara pukul 08.00 Wita; senam, poco-poco. YWS Cabang Buleleng Di Taman Kota, Jl. Ngurah Rai Singaraja pukul 16.00 wita. Senin (13/ 7); senam, Pesantian, dan Gate Ball. Rabu (15/7); senam, kesenian, dan Gate Ball. Jumat (17/7); senam, Gate Ball, dan meditasi. Minggu (19/7) pukul 06.00 wita; jalan santai.

KEGIATAN YAYASAN PUTRA SESANA BALI Sabtu (18/7) pukul 16.30 wita di Wantilan DPRD Bali, Renon. - Latihan Meditasi Relaksasi Suryani dibimbing oleh Luh Ketut Suryani.

Yayasan Wreda Sejahtera Bali Alamat Sekretariat: Jl. Menuh No. 1 Denpasar Telp. (0361) 7426188

Didik Anak, Haruskah dengan Kekerasan? Andi (7), menangis di depan pintu rumahnya. Air matanya mengalir seakan tanpa henti. Sesekali dia memanggil ibu dan ayahnya agar membukakan pintu untuknya. Namun, suaranya tidak digubris sama sekali. Hampir satu jam Andi berdiri, setelah kemudian pintu rumahnya terbuka. Sang ayah menyuruhnya masuk. Namun, tetap dengan wajah garang yang masih menyisakan kemarahan. Apa yang dilakukan Andi sehinggaorangtuanyasangatmarah? Ternyata Andi bermain bola di dalam rumah hingga memecahkan keramik kesayangan ibunya. Akhirnya Andi mendapat pukulan dan dibiarkan diam di depan pintu rumah selama lebih dari setengah jam. Sebagai orangtua, marah kepada anak memang merupakan hal yang lumrah. Namun, jika telah disertai dengan pemukulan, apalagi sering dilakukan, akan berdampak buruk pada perkembangan mental anak dan akan membekas hingga mereka dewasa nanti. Di Indonesia, memukul atau melakukan kekerasan fisik kepada anak yang berbuat salah, masih dianggap wajar dan normal-normal saja. Padahal, menghukum anak bisa dilakukan dengan cara lain, misalnya dengan memotong uang saku atau melarang mereka bermain dengan teman-temannya. Dalam penelitian dengan target 36.000 anak yang mendapatkan hukuman fisik di Amerika, disimpulkan bahwa hukuman fisik memiliki manfaat yaitu anak akan mematuhi perintah orang-

DONGENG

tua untuk sementara. Namun dalam jangka panjang, risiko berikut menjadi semakin besar, yaitu anak cenderung menjadi kasar bahkan agresif. Anak juga bisa menjadi sosok yang antisosial. Bahkan, pemukulan yang dilakukan bisa membuat anak menderita kelainan jiwa karena merasa tertekan. Menutup Diri Di Jepang beberapa waktu lalu, telah pula dibuktikan jika anak dibesarkan dengan hukuman fisik, saat beranjak remaja akan terlihat keterlambatan pada kata-kata dan perkembangan sosial.Bahkan, OsakaReportyang menyelidikihubunganlingkungan dan perkembangan mental anak-anak adalah kecenderungan anak-anak untuk menutup diri pada orang lain dan tidak percaya diri. “Walaupun masih anak-anak, jika dipukul, akan merasa harga dirinyaterlukai.Apalagijikasering dipukul, anak akan tumbuh menjadi sosok yang cenderung pendiam,” kata psikolog lulusan Universitas Indonesia, Dr Syafriani Hasan. Agar kehidupan psikologis anak tidak terganggu saat mereka beranjak dewasa, Syafriani menyarankan orangtua harus mencoba untuk tidak memaksakan hukuman fisik kepada anak dengan cara yang kasar. “Sekarang sedang dikembangkan cara pengganti kekerasan, yang lebih efektif dan sedikit risiko. Yang harus dilakukan orangtua ketika mendapati anak yang nakal adalah dengan mengawalinya dengan nasihat dan

BPM/ist

BERDAMPAK BURUK - Sebagai orangtua, marah kepada anak memang merupakan hal yang lumrah. Namun, jika telah disertai dengan pemukulan, akan berdampak buruk pada perkembangan mental anak dan akan membekas hingga mereka dewasa nanti. tetap menjaga kontak mata,” sebutnya. Lebih efektif mengatakan perintah dengan suara yang tenang dan mantap daripada membentak dengan emosional. Bukankah banyak orang pada masa kecil lebih bereaksi ketika ibunya berkata dengan suara mantap, “Kerjakan...” daripada ketika ia berteriak-teriak histeris?

Setelah memberikan peringatan tentang kapan harus dimulai pekerjaannya, berikan petunjuk tegas, jika ia mematuhi perintah, pujilah. Jika tidak mematuhi, ulangi petunjuk yang sama. Jika diberikan petunjuk yang sama pun anak tidak mematuhi, abaikan dulu sementara, dan tunggulah. Jika selama didiamkan dia mulai mengerjakan, segera beri-

DIBUANG SAYANG

Mengapa Bulu Gagak Hitam? (2)

KEDUA burung yang terkenal pemalas itu baru datang setelah matahari tegak di atas kepala. Mereka berdua tidak bekerja bersungguh-sungguh. I Goak selalu mengobrol, “Gaaak, gaaak, gaaak...,” katanya. I Blekok yang asyik mendengarkan obrolan itu, melenggak-lenggokkan leher dan membersihkan sayap dengan paruhnya yang panjang. Burung-burung lainnya tidak senang melihat perangai kedua burung pemalas itu. Hari berikutnya I Goak dan I Blekok datang terlambat lagi. I Cangak dan I Cerekuak memarahinya, tetapi kedua burung itu cengar-cengir saja. Semua burung membencinya apalagi kedua burung yang terlambat itu tidak membawa ranting dan akar-akaran. Ketika I Goak asyik mengobrol dan I Blekok melenggaklenggokkan lehernya, burung-

Oleh dr. I Made Arya Subadiyasa ih kecil dari sel darah merah (36 um), dapat menembus sel secara aktif dan masuk ke berbagai jaringan seperti obat, otak, mata, dan usus. Parasit ini memiliki 3 bentuk dalam siklus hidup — takizoit, kista (bradizoit) dan ookista. Ookista berukuran 10-12 um, mempunyai hospes definitive yaitu kucing. Dalam epitel usus kucing berlangsung siklus seksual yang kemudian menghasilkan ookista dan dikeluarkan bersama feses kucing. Kucing yang mengandung toxoplasma gondii dalam fesesnya mengandung jutaan ookista. Ookista dapat bertahan di lingkungan untuk beberapa bu-

kan. Jangka waktu tertentu itu yakni secara umum, sama dengan usia anak. Misalnya pada usia 3 tahun, 3 menit. Usia 5 tahun, 5 menit. “Pasanglah timerdi ruang time out. Jika anak berhasil melaluinya, jangan sungkan-sungkan memuji,” tutur Syafriani.

TAK sabar dengan kenakalan anaknya, banyak orangtua menggunakan cara kekerasan untuk menanganinya. Dalam jangka pendek, cara ini efektif, tetapi efek jangka panjangnya anak akan menjadi kasar.

burung yang sibuk bekerja tersinggung dan marah. Mereka lalu melempari I Goak dengan lumpur. Sekujur tubuh I Goak berlepotan. Paruh, sayap dan kakinya kelihatan hitam sehingga I Goak tidak tampak lagi. I Blekok juga mengalami nasib yang sama. Semua burung beramai-ramai melemparinya. Tetapi karena sisa lumpur sedikit saja, lalu burung-burung yang marah itu mengotori punggung Blekok dengan ludah berwarna merah. I Goak dan I Blekok merasa dimusuhi lalu tergesagesa terbang meninggalkan tempat itu. Semua burung bersorak-sorai dan menyumpahi agar lumpur hitam dan ludah merah yang melekat di tubuh burung pemalas itu tidak bisa hilang. Tanpa I Goak dan I Blekok ratusan burung itu melanjut-

Mengenali dan Mencegah Toxoplasmosis pada Kehamilan ANDA merencanakan hamil atau sedang hamil? Lebih baik Anda waspada terhadap parasit yang satu ini. Parasit ini bernama toxoplasma gondii dan menimbulkan penyakit yang diberi nama toxoplasmosis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, pria maupun wanita — termasuk wanita hamil ataupun tidak. Parasit ini biasanya menggunakan hewan kucing sebagai inang utamanya di samping hewan-hewan herbivora, karnivora, omnivara termasuk mamalia dan burung yang mungkin juga terinfeksi. Secara geografis, umumnya infeksi terjadi pada daerah beriklim hangat dan jarang-jarang pada beriklim dingin atau pegunungan. Hasil penelitian Sayoga melaporkan, dari 288 ibu hamil yang diperiksa, angka kejadian ibu hamil yang di dalam darahnya positif terinfeksi toxoplasma adalah 14,25%. Dari ibu-ibu yang terinveksi itu didapatkan, 4 persalinan prematur dan 1 kasus dengan kelainan saat lahir. Hasil survei kesehatan rumah tangga yang dilakukan Hartono pada 1995 menemukan angka prevalensi zat anti terhadap toxoplasma pada wanita-wanita hamil sebesar 60,01%. “Sedangkan jumlah penderita penyakit pada hewan-hewan yang hidupnya dekat dengan manusia dagingnya dikonsumsi manusia menunjukkan angka prevalensi yang cukup tinggi yakni 1575 %,” urai Koesharyono. Toxoplasma gondii adalah adalah parasit protozoa intraselluler. Bentuk parasit toxoplasma gondii seperti batang melengkung dengan ukuran leb-

Minggu Umanis, 12 Juli 2009

lan dan tahan terhadap desinfektan, pembekuan dan tempat yang kering, namun dapat mati dengan pemanasan 70°C selama 10 menit. Jika ookista tertelan oleh hospes perantara seperti manusia, sapi, kambing atau tikus, maka pada berbagai jaringan hospes perantara akan dibentuk kelompok-kelompok takizoit yang membelah aktif secara aseksual. Pada hospes perantara, tidak dibentuk stadium seksual tetapi dibentuk stadium istirahat yaitu kista (pseudokista). Mengenal Gejala Toxoplasma dapat masuk ke dalam tubuh manusia dalam

Pencegahan Toxoplasmosis pada Kehamilan Pencegahan merupakan langkah terbaik untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakit ini. Secara umum pencegahan dapat dilakukan sbb.; 1. Hindari mengkonsumsi daging mentah atau setengah matang, serta buah dan sayuran yang belum dicuci. 2. Sedapat mungkin kendalikan serangga-serangga yang dapat menyebarkan kotoran kucing seperti lalat dan kecoak. 3. Jika Anda memiliki hewan peliharaan kucing, jangan biarkan berkeliaran di luar rumah yang memperbesar kemungkinan kontak dengan toxoplasma. 4. Mintalah anggota keluarga lain membantu membersihkan kucing Anda termasuk memandikannya, mencuci kandang dan tempat makannya. 5. Beri makan kucing Anda dengan makanan yang sudah dimasak dengan baik. 6. Lakukan pemeriksaan berkala terhadap kesehatan kucing Anda. 7. Gunakan sarung tangan plastik ketika Anda harus membersihkan kotoran kucing. 8. Cuci tangan sebelum makan dan setelah berkontak dengan daging mentah, tanah atau kucing.

berbagai cara. Pertama, secara tidak sengaja menelan tinja kucing yang di dalamnya terdapat telur toxoplasma. Cara ini banyak tidak disadari, misalnya menyentuh mulut dengan tangan yang telah berkontaminasi seperti sehabis berkebun, membersihkan tempat makan kucing atau barang-barang lain yang sudah terkontaminasi. Kedua, parasit ini juga dapat masuk jika mengkonsumsi daging hewan yang telah terkontaminasi dan tidak dimasak secara matang. Bentuk kista dari parasit ini dapat masuk bersama daging hewan tadi. Ketiga, masuk lewat air yang telah terkontaminasi. Dan yang jarang, jika Anda menerima transparansi organ atau transfusi darah dari donor yang telah terkontaminasi. Jika dalam keadaan sehat, umumnya penyakit ini tidak menimbulkan gejala apa-apa atau menyerupai sakit influenza biasanya disertai pembesaran kelenjar getah bening regional yang nyeri. Gejala yang berat mungkin terjadi seperti kerusakan otak dan mata yang terutama terjadi pada penderita kekurangan daya tahan tubuh seperti HIV/AIDS atau penyakit keganasan. Berbagai penelitian mengungkapkan, wanita yang dalam kurun reproduksinya terjangkit toxoplasmosis dapat menghadapi risiko gangguan imunitas yang bisa mempengaruhi kesuburannya. Hal ini terjadi karena parasit ini menyerang setiap sel berinti, termasuk sel gamet yang akan menimbulkan kegagalan pembuahan atau hancurnya zigot (bakal janin). Hal.6 Janin Terserang

kan pekerjaannya. Tak lama kemudian bendungan yang dibangun dengan susah-payah itu selesai. Air sungai mengalir ke sawah-sawah. Cacing, kodok, belut dan ikan-ikan lainnya

hidup berkembang-biak. Burung-burung pun dengan suka ria mencari makan di sawah yang subur itu. Sedangkan I Goak dan I Blekok selalu menjauhkan diri. Mereka malu karena bulu-

kan pujian. Jika selama didiamkan dia tidak mengerjakan, lakukan langkah berikutnya, yaitu menyetrap atau time out. Time out adalah hukuman yang bisa diterapkan pada usia 3 tahun sampai usia kelas rendah SD, pada jangka waktu tertentu, anak harus berada di tempat tertentu. Diberlakukan saat anak melakukan hal yang sulit dimaafbulunya yang kena lumpur dan ludah itu tidak dapat dibersihkan. Sampai sekarang. *** Siapa mengira bahwa bulu hitam gagak itu terjadi karena sebuah peristiwa yang menegangkan. Itulah keunikan cerita itu. Pencerita menggerakkan kisah dengan wajar-wajar saja, mulai dari keadaan sawah yang kering, yang menyebabkan burung-burung sulit mendapatkan makanan. Burungburung yang sangat tergantung kepada kesuburan sawah, berusaha membuat bendungan sehingga air sungai yang terbatas itu dapat dialirkan ke sawah. Dengan tersedianya air yang cukup, maka hewan-hewan kecil akan hidup dan berkembangbiak. Tentu saja burung-burung akan mudah mendapatkan mangsanya. Cerita rekaan di atas telah menyajikan kepada kita sebuah usaha untuk pemeliharaan lingkungan dan berlangsungnya ekosistem. Usaha berjalan dengan baik

Memiliki Naluri Anak-anak sebenarnya adalah jiwa yang juga memiliki naluri untuk melakukan sesuatu dengan benar, baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan orangtua. Namun, cara orangtua yang salah dalam menerapkan pendidikan di rumah, terkadang membuat anak tak terkendali. “Ketegasan kadang sangat dibutuhkan. Orangtua boleh tegas pada anak asalkan jangan memukul,” tambah Syafriani. Pengajar TK Kasih Bunda Jakarta Abdul Razak mengaku, anak-anak yang sering mendapatkan hukuman fisik di rumah, ketika berada di sekolah akan terlihat sangat berbeda dibandingkan dengan anak lain. “Mereka cenderung murung namun bisa agresif bila tersinggung atau ingin mendapatkan benda yang mereka inginkan, mereka juga lebih egois,” sebutnya. Memang untuk mendidik anak tanpa kekerasan butuh usaha keras dan harus dilakukan secara benar. Mendidik tanpa kekerasan bukan berarti anak dibiarkan begitu saja bila melakukan kesalahan. Penegakan disiplin sangat penting bagi anak-anak. Malah tak ada pembedaan antara laki-laki dan perempuan. Untuk menegakkan disiplin, pemberian sanksi mutlak diberikan. Hanya saja, pilih cara yang baik dan jangan gunakan kekerasan. (tin, berbagai sumber) kalau dilandasi semangat kebersamaan. Mereka yang tidak lebur dalam kebersamaan itu adalah perilakuperilaku yang dikuasai keinginan untuk menikmati tanpa pengorbanan. Perilaku seperti itu sangat mengganggu kebersamaan dan sekaligus memancing kebencian. Tahu sendiri akibatnya. Muncullah tindakan kekerasan yang merupakan ekspresi kemarahan massal. Mereka memanfaatkan lingkungan untuk menyerang yang dibenci. Burungburung mengambil lumpur, lalu melemparkannya kepada burung gagak. Menyampaikan ajaran moral kepada anak-anak melalui cerita rekaan yang menarik adalah suatu cara yang efektif. Cara seperti itu sudah berlangsung berabadabad. Yang menjadi pertanyaan, apakah di masa kini cara serupa itu masih dirasakan aktual? Lebih-lebih dengan menawarkan dongeng “bohong-bohongan” seperti contoh di atas. Jawabannya memerlukan argumentasi yang panjang. made taro

Mengenal Penyakit Kusta PERNAHKAH Anda atau orang-orang di sekitar mengalami bercak pada kulit yang mati rasa? Waspadalah, itu bukanlah panu atau kurap, melainkan kusta atau lepra. Penyakit kusta terdengar begitu menakutkan karena cacat tubuh yang ditimbulkan tampak menyeramkan. Hal ini memberi efek yang sangat besar pada masyarakat sehingga pasien kusta menderita tidak hanya karena penyakitnya saja, juga karena dampak sosial yaitu dikucilkan oleh masyarakat. Padahal, dengan diagnosis dini dan pengobatan tepat, kusta dapat disembuhkan tanpa cacat, serta rantai penularannya dapat diputuskan. Kusta telah ada sejak zaman dahulu, bahkan dikatakan merupakan penyakit tertua di dunia. Kusta adalah penyakit infeksi kronis, yang disebabkan oleh kuman mycobacterium leprae. Yang diserang pertama kali adalah saraf tepi, selanjutnya dapat menyerang kulit, selaput lendir mulut, saluran nafas bagian atas, dan organ tubuh lain kecuali susunan saraf pusat. Penularan dan Gejala Penularan penyakit kusta belum diketahui dengan pasti, tetapi sebagian besar para ahli mengatakan bahwa penularannya melalui saluran pernafasan dan kontak langsung antar-kulit yang lama dan erat, namun gejala klinis dan tingkat keparahannya berbeda antar-individu tergantung pada jumlah kuman, keganasannya, dan daya tahan tubuh penderita. Pada kulit, gejala yang menonjol adalah berupa bercak kemerahan, kehitaman, atau bercak keputihan, sehingga sering dianggap panu atau

Oleh dr. Irene Tantia Utami kurap. Namun pada kusta, bercak tersebut disertai dengan hilangnya sensasi rasa atau mati rasa, yang dapat diuji menggunakan jarum untuk rasa nyeri, kapas untuk mengetahui rasa raba, dan tabung reaksi berisi air panas dan dingin untuk menguji rasa suhu. Gejala pada saraf tepi dapat diperiksa melalui beberapa titik saraf, antara lain saraf pada wajah, leher, tangan dan kaki. Dapat dilihat dari pembesaran atau penebalan saraf, kekenyalannya, dan apakah terdapat rasa nyeri. Gangguan saraf yang terkena dapat berupa gangguan fungsi sensoris, yaitu mati rasa, fungsi motoris, yaitu kelemahan atau kelumpuhan anggota gerak tubuh, dan gangguan fungsi otonom berupa kulit kering, retak, bengkak, dan pertumbuhan rambut yang terganggu. Pada tahap lanjut dapat terjadi penghancuran saraf, dimana kelumpuhan akan menetap, dapat terjadi infeksi yang progresif dengan kerusakan tulang hingga terjadi mutilasi. Kuman penyakit kusta juga dapat menyerang organ lain, di antaranya mata, hidung, lidah, pita suara, testis, kelenjar limfe, dan ginjal. Pada mata dapat terjadi peradangan pada iris, gangguan penglihatan, sampai kebutaan. Pada hidung dapat terjadi perdarahan dari selaput lendir hidung, atau biasa disebut mimisan, dan kelainan anatomis berupa hidung pelana. Dapat juga terjadi luka pada lidah seperti sariawan dan benjolan pada lidah, suara parau, infeksi kelenjar limfe, dan infeksi ginjal. Untuk menegakkan diagno-

sis penyakit kusta, selain terdapat satu di antara gejala klinis pada kulit dan saraf tepi, juga harus dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menentukan ada tidaknya kuman mycobacterium leprae, yaitu berupa pemeriksaan bakterioskopik. Sediaan dapat diambil dari kerokan atau hapusan pada kulit yang paling aktif, di antaranya cuping telinga, lengan, punggung, bokong, dan paha, dimana minimal dilakukan pada tiga tempat, yaitu cuping telinga kanan, kiri, dan bercak yang paling aktif, kemudian setelah dilakukan pengecatan dengan bahan tertentu, sediaan tersebut diperiksa di bawah mikroskop. Dari hasil pemeriksaan dapat dibedakan mana kuman yang solid atau masih aktif dan mana yang sudah tidak aktif. Untuk kepentingan pengobatan, WHO membagi penyakit kusta menjdi dua tipe, yaitu tipe Pausibasiler (PB), dan tipe Multibasiler (MB). Pada kusta tipe PB terdapat 1-5 buah bercak pada kulit dengan distribusi yang tidak simetris, hilangnya sensasi rasa yang jelas dan hanya mengenai satu cabang saraf, namun memberi hasil pemeriksaan bakterioskopik yang negatif. Sedangkan pada kusta tipe MB ditandai dengan adanya bercak atau kelainan pada kulit lebih dari lima buah, den-

gan distribusi yang lebih simetris, hilangnya sensasi rasa kurang jelas namun mengenai banyak cabang saraf, serta ditemukan hasil yang positif pada pemeriksaan bakterioskopik. Upaya Penanganan Pengobatan penyakit kusta di Indonesia ditanggung oleh pemerintah, jadi penderita yang telah didiagnosa menderita kusta tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memperoleh pengobatan di instansi yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Tersedia paket pengobatan yang dikenal dengan nama MDT (Multi Drug Treatment) yang terdiri dari tiga macam obat, yaitu DDS, klofazimin, dan rifampisin. Pengobatan disesuaikan dengan klasifikasi kusta, jika tergolong PB penderita mendapatkan 6 paket MDT-PB yang harus dihabiskan dalam jangka waktu 6-9 bulan. Sedangkan bagi penderita yang tergolong MB akan mendapatkan 12 paket MDT-MB yang harus habis dalam waktu 1218 bulan. Dengan pengobatan yang tepat dan adekuat, diharapkan penderita dapat terhindari dari risiko terjadinya kecacatan, dan untuk penderita yang sudah mengalami kecacatan dapat dicegah agar cacat yang terjadi tidak menjadi lebih berat dan tidak kambuh lagi. Hal.6 Cacat Sekunder

Pembetulan Pada Bali Post Minggu (5/7) lalu, halaman 4, terjadi kesalahan nama penulis pada artikel “Hiperaktif pada Anak”. Nama penulis yang benar adalah dr. I Nyoman Supadma. Demikian mohon maklum. Redaksi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.