Tabloid Edisi 231

Page 1

1 Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

www.profesi-unm.com

Tabloid Mahasiswa UNM

Pengemban Tridharma Perguruan Tinggi

Yang Jauh Yang Terabaikan

www.profesi-unm.com

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 231 Januari XLII 2019 Urai Tahun data, ungkap fakta, saji berita


2 PERSEPSI www.profesi-unm.com

Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

EDITORIAL

Kelas "Jauh" yang Butuh Kelas

KAMPUS V Universitas Negeri Makassar (UNM) sektor Parepare telah membuka delapan program studi sejak tahun 2017. Telah ada dua angkatan yang sedang menimba ilmu di kampus UNM yang telah banyak mendapatkan prestasi tingkat nasional. Sebut saja kampus berakreditasi A ke dua di Indonesia Timur setelah Unhas, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) satuan kerja terbaik, dan terakhir mendapatkan penghargaan Standar Nasional Indonesia (SNI) Award pada bulan November lalu. Namun di luar dari prestasi tersebut, masih ada mahasiswa UNM yang merasa terabaikan. Mereka yang kuliah di Kampus V sektor Parepare dan kampus VI sektor Bone. Di sektor Parepare, UNM telah menerima dua angkatan dari delapan prodi. Tetapi hingga kini belum ada penambahan gedung ataupun ruang untuk belajar. Sehingga tidak jarang jika mereka rebutan kelas saat ingin belajar. Mirisnya, mereka juga kadang tidak belajar karena belum memiliki dosen tetap. Begitupun dengan yang di sektor Bone. Mahasiswa malah saling rebutan

fasilitas belajar seperti proyektor. Minimnya proyektor yang disediakan di kampus V ini membuat mahasiswa yang ingin belajar terpaksa meminjam di lembaga kemahasiswaan yang notabene tidak memiliki prestasi kebanggaan di tingkat nasional. Sebagai salah satu PTN satker yang selalu unggul ini seharusnya memberi perhatian yang lebih agar sistem belajar dan ilmu yang diterima oleh mahasiswa juga bisa unggul. Birokrasi kampus jangan hanya membuka prodi baru, kemudian tidak diberikan wadah yang memadai. Tetapi pimpinan juga seharusnya menyediakan kelas yang cukup serta fasilitas yang berstandar nasional. Hal yang harus diperhatikan dan paling penting ialah tenaga pendidik. Sebagai prodi yang cukup jauh dari kampus utama, pembagian dosen, ataupun penetapan dosen tetap bagi mereka juga sangat penting diperhatikan. Jangan sampai mahasiswa tersebut kurang menerima ilmu. Kurang mendapat fasilitas seperti kelas, sementara mereka juga membayar uang kuliah tunggal (UKT).

surat dari pembaca Apa yang anda tanyakan?

@chaaa_mon: Di belakang Auditorium Amanagappa sudah seperti tempat sampah, miris.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum (WR II), Karta Jayadi: Sabar, mirisnya akan dijawab setelah program pengaspalan dijalankan di tahun 2019.

@rrhayuu: Kenapa ditutup gerbang Fakultas Seni dan Desain (FSD), dan gerbang masuk Fakultas Teknik (FT) kalau musim hujan seperti kolam?

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum (WR II), Karta Jayadi: Gerbang utama hanya satu. Tidak ada gerbang bagian dari keamanan.

@budiaminramadhan: Bagaimana dengan jalur mandiri yang mau turunkan UKT-nya.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum (WR II), Karta Jayadi: Tidak sesuai dengan semangat awal masuknya. Jalur ini tidak ada wawancara terkait dengan kemampuan ekonomi.

@sainalmuhammad: Jalanan di basement gedung pinisi begitu licin. Tidak jarang orang yang berkendara seperti sepeda motor terjatuh ditambah lagi musim hujan.

Amastasha

Rukmana Mansyur, A.Md (Redaktur LPM Profesi Periode 2012-2013) & Muh. Taslim

Keluarga Besar LPM Profesi UNM Mengucapkan Selamat Menempuh Hidup Baru Fitriani, S.Pd., Gr., M.Pd.(Staff Penyiaran Periode 2009-2010) & Ikram, S.Pd., M.Pd.

Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum (WR II), Karta Jayadi: Tetap harus hati-hati dimanapun bisa jatuh. Hujan atau basah pasti dapat menimbulkan licin. Lantai basement sesuai dengan standar lantai parkir.

Nama yang tertera di samping tidak lagi berstatus sebagai Pengelola LPM Profesi UNM

Masturi

Syahru Ramadhan

Pelindung: Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP, Dewan Pembina: Abdullah Dola, Hazairin Sitepu, Akbar Faizal, Syahrir Muhammad, Asia Ramli Prapanca, Ammas DR, Anshari, Muhiddin, Mukhramal Azis, Uslimin, Fachruddin Palapa, Abdul Wahid Nara, Husain Rasyid, Syamsuddin Yoko, Rusli Siri, Makmur Abdullah, Faisal Palapa, Rustan Bedmant, Abdul Rahman, Abdul Salam Malik, Supriadi, Mirwan.  Pemimpin Umum: Muh. Agung Eka S, Sekretaris Umum: Dasrin, Bendahara Umum: Anggi Prakasi, Pemimpin Redaksi: Wahyudin, Manajer Daring: Nurul Atika, Manajer Broadcasting: Anggi Prakasi, Pimpinan Penelitian dan Pengembangan: Nurul Atika. Tabloid Mahasiswa PROFESI diterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar STT : 1635/ SK/Ditjen PPG/1990. Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: Muh. Agung Eka S, Pemimpin Redaksi: Wahyudin, Redaktur: Rara Astuti, Reporter: M. Sauki Maulana, R. Ryan Subiakto S, Wahyu Riansyah, Ulil Afiah Az-zakiyah, St. Reski Amalia, Kurnia, M. Nur Taufik, Irham Nur, Fotografer: Wahyu Riansyah, Layouter/Desainer Grafis: Zulhijaya, Manajer Sirkulasi dan Iklan: R. Ryan Subiakto Redaksi LPM Profesi UNM : Jl. Mallengkeri Luar No. 25 Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Makassar Telp. (0411) 8914674, ­E-mail: profesi.online@gmail.com, Website: www.profesi-unm.com

Tata Letak : Zulhijaya

Dalam proses peliputan, wartawan PROFESI dibekali tanda pengenal atau surat tugas dan dilarang meminta atau menerima pemberian dalam bentuk apapun.

Urai data, ungkap fakta, saji berita

www.profesi-unm.com


MOZAIK 3 Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

www.profesi-unm.com

SNAPSHOT

Mahasiswa FIP Borong Tiga Medali Emas Peparprov

Tidak ada kata menyerah dalam hidup. Niko Demus Palimbong buktinya. Meski memiliki keterbatasan fisik, tidak hanya bisa berpangku tangan, tapi juga bisa jadi atlit. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) ini memiliki sejumlah prestasi yang membanggakan. Terakhir ia mampu merebut tiga medali emas dalam Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) IV 2018 di Pinrang, (1-3/11) lalu. Niko Demus Palimbong

mengungkapkan bahwa dirinya ingin membuktikan kepada khalayak bahwa kaum disabilitas juga mampu berolahraga dan berprestasi. Hanya dalam tiga minggu persiapan, ia mampu merebut medali emas pada cabang olahraga lari. “Saya ingin membuktikan kepada khalayak kaum disabilitas juga bisa berprestasi di cabang olahraga,” katanya saat dihubungi via Whatsapp, (6/11). Pria yang akrab disapa Niko itu menjelaskan bahwa cabang lomba yang diikuti itu merupakaan klasifikasi ke tunanetraan atau kehilangan fungsi penglihatan secara total. Adapun lima

cabang lomba yang dihadirkan, seperti tennis meja, catur, atletik, bulu tangkis, dan renang untuk semua ketunaan. “Setiap klasifikasi ketunaan dibedakan tiap cabang lombanya. Jadi, kegiatan ini dapat adil untuk tiap klasifikasi ketunaan,” ungkapnya. Mahasiswa angkatan 2015 ini berharap, masyarakat tidak memandang sebelah mata kaum disabilitas. Sebab mereka memiliki hak sama dengan masyarakat pada umumnya. “Semoga kaum disabilitas dapat diterima dan diakui hingga diberi kesempatan yang sama seperti masyarakat lainnya,” harapnya. (lia)

BUSANA indah yang terinspirasi dari kisah cinta, mimpi dan harapan, Miracle Of White Artwork berhasil meraih juara 1 umum pada Fashion Show yang digelar oleh mahasiswa Konsentrasi Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM). Peragaan busana kali ini digelar di Auditorium Ammanagappa pada 19 Desember lalu. Isra Amaliah, desainer muda yang juga merupakan mahasiswa angkatan 2014 ini merancang busana tersebut dengan memilih warna putih sebagai bahan dasarnya. Warna putih dianggap melambangkan kesucian serta mimpi

yang besar. Ribuan potong tule yang melekat pada busana ini memberi arti kesabaran dan kerja keras untuk mencapai sebuah mimpi. Bukan hanya busana milik Isra Amaliah, kegiatan Fashion Show tahunan ini juga menampilkan 54 pasang busana lain milik mahasiswa semester 7. Exploring Handycraft On Cocktail Outfits menjadi tema yang diusung tahun ini dengan tujuan menampilkan busana yang dihias dengan handycraft berupa teknik menghias kain yaitu sulaman, lekapan, smock dan origami. Dekan Fakultas Teknik UNM, Muhammad Yahya mengharapkan

busana yang tampil pada Fashion Show kali ini mampu menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi menciptakan karya-karya yang dapat menjadi tren di dunia fashion. “Semoga bisa jadi motivasi untuk semuanya dalam berkarya terkhusus di dunia fashion,” tuturnya. Senada dengan itu, Rektor UNM Husain Syam mengapresiasi kegiatan ini dan mengharapkan lahirnya karya-karya modern yang mengikuti perkembangan industri fashion show baik di tanah air hingga manca negara. “Besar harapan kami agar desainer muda PKK mampu berkreasi dan bersaing di dunia fashion,” harapnya. (ema)

Busana Miracle Of White Artwork Juara Fashion Show

seorang dosen mengangkat celananya sampai di lutut berjalan menu-

FOTO: MUH. AGUNG EKA S – -PROFESI

Prestasi dalam Keterbatasan Fisik

Banjir - Salah

ju gedung Fakultas Ilmu Sosial (FIS) karena kebanjiran pada 23 Januari 2019.

Jaga Hubungan Sosial Lewat Penerapan Siri' Na Pacce PENTINGNYA menjaga hubungan sosial antar masyarakat dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup. Hal tersebut dianggap perlu demi menghindari kesenjangan dalam kehidupan bersosial. Budaya Siri' Na Pacce bisa menjadi cara merawat hubungan yang baik. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (WR III) Universitas Negeri Makassar (UNM), Arifuddin Usman dalam Promosi Doktor di Ruang Teater lantai 3 Menara Pinisi, Jumat (21/12). Dalam disertasinya yang berjudul "Pengembangan Perilaku Sosial Komunitas Suporter Persatuan Sepakbola Makassar (PSM)", ia menjelaskan, bahwa penerapan budaya lokal ini efektif dalam menjaga hubungan sosial. Ketika meneliti, dirinya mendapat budaya ini rupanya dapat mempersatukan suporter. Sehingga, ini juga dapat dipraktikkan ke dalam kehidupan sosial utamanya mahasiswa. "Namun harus juga diterapkan pada mahasiwa dalam mengatasi perilaku negatif dan mengarahkannya ke perilaku positif," jelas Mantan Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan

(FIK). Siri Na Pacce sendiri, kata pria asal Sinjai ini, ialah sikap malu untuk mempertahankan harga diri. Ada tiga norma dan nilai yang mesti diterapkan. Diantaranya, sipakatau artinya saling menghormati, sipakainge yakni saling mengingatkan, dan sipakalebbi adalah saling menghargai. Ini merupakan wujud dari kebudayaan masyarakat Bugis-Makassar. "Dengan penerapan budaya siri' dalam perilaku sosial komunitas suporter sepakbola PSM mampu menumbuhkan kearifan lokal dalam bentuk perilaku sosial," katanya. Terakhir, ia mengatakan, selain itu, terdapat perilaku sosial yang disebut ARIF yang dianggap penting dan harus dicontoh dari suporter. Ialah Agresif, Religius, Inovatif, dan Fanatisme. Selama penelitiannya, ia menjelaskan bahwa perbedaan tidak menjadi halangan untuk berhubungan sosial yang baik. "Berdasarkan penelitian yang saya lakukan ternyata perbedaan organisasi tidak menghambat mereka untuk bersatu dalam memberikan dukungan terhadap PSM," ungkap pria kelahiran 1965 ini. (pr55)

Panggilan Hati Seorang Marbot Masjid

FOTO: MUH. AGUNG EKA S-PROFESI

* Rara Astuti

Membersihkan. Sultan saat membersihkan lantai tempat Wudhu di Masjid Nurul Ilmi UNM.

Hayya' Alal Falaah. Hayya' Alal Falaah. Ash-shalaatu khairum minan-nauum. Adzan subuh berkumandang membangunkan seorang pria paruh baya dari tidur lelapnya. Ia lalu membersihkan dirinya dengan air wudhu dan bergegas menunaikan kewajibannya seagai umat muslim. www.profesi-unm.com

Matahari belum muncul di peraduannya, embun pagi masih terasa, secangkir kopi pun telah habis ia seruput. Itu menandakan Sultan harus segera berangkat memulai aktivitasnya. Tapi keterbatasan ekonomi yang ia miliki mengharuskannya beraktifitas dengan berjalan kaki sambil sesekali berharap ada orang iba yang melihat dan mengulurkan tangan untuk mengantarnya. Ditemani sendal jepitnya, ia mulai melangkahkan kakinya menyusuri pinggiran jalan kota. Bukan tanpa arah,

langkah kakinya ia arahkan pada salah satu masjid di jantung Kota Makassar. Ialah Mesjid Nurul Ilmi, salah satu tempat sujud di Universitas Negeri Makassar (UNM). Saat tiba di masjid, keringat pun bercucuran membasahi tubuhnya, namun tak ada waktu untuk merapikan dan menyeka keringatnya. Diraihnya kain pel, ia mulai membersihkan tempat berwudhu yang didominasi keramik warna cokelat itu. Dinding dengan balutan keramik itu pun ia lap dengan pelan-pelan tak lupa juga ia kembali mengunci pintu agar tidak dimasuki orang yang tidak berkepentingan hingga waktu salat tiba. “Kalau datang pagi langsung membersihkan, menyapu, mengepel tempat wudhu sampai dindingdindingnya, sudah itu saya kunci lagi,” katanya. Sultan melanjutkan, jika telah menyelesaikan tugasnya di bagian luar masjid, ia mulai bergeser ke area dalam masjid. Meskipun bukan bagian tugasnya, dengan sukarela ia membantu rekannya. Meskipun masih ada sebagian oknum mahasiswa yang kurang memilki kesadaran tidak

membuang sampah pada tempatnya dan akhirnya mengotori rumah ibadah ini. Tapi kesabaran dan kebesaran hati yang dimilikinya rela menegur secara halus dan membersihkan sampah tersebut. Baginya kenyamanan jemaah untuk beribadah adalah tugas utamanya. “Terus terang, masih ada sebagian mahasiswa yang masih sering membuang sampah plastiknya kalau sudah jajan. Tapi saya tidak tegur langsung juga, saya tegur secara halus. Adek, kalau sudah makan, sampahnya dibuang,” tutur Sultan. Namun tak ada beban kerja yang berlebihan dirasakannya, rekan kerja yang pengertian tak jarang membantu Sultan, bahkan selama bekerja menjadi marbot, ia tidak pernah membawa bekal makan siang. “Saya tidak pernah bawa. Kan ada teman saya yang selalu bawain makanan, orang-orang disini juga sudah kenal baik,” ucapnya sambil tersipu malu. Dengan segala kesederhanaan yang dimilikinya, ia bisa membangun relasi dengan siapapun. Mulai dari anak-anak, mahasiswa, dosen, jemaah pedagang pinggir jalan hingga pemilik warung kopi. “Contohnya saja kalau

pedagang di pinggir jalan di luar sering kasi saya jajan, pemilik warkop di sebelah kadang di pesanin ojek online,” tuturnya. Pria asal Makassar ini bercerita, ia baru bisa pulang ke rumahnya lagi ketika sudah merapikan semua urusannya di masjid. “Beep” suara pintu mesjid yang baru saja ia kunci. Hal itu juga yang menandakan aktifitasnya telah berakhir hari ini. Setiap hari Sultan menutup harinya dengan merapikan rumah Allah. Sudah enam tahun belakangan ini, ia menyandarkan profesinya sebagai marbut masjid. Meskipun pekerjaannya ini kadang dianggap sebelah mata dengan gaji yang tidak seberapa, ia tak sedikitpun peduli. Menurutnya, bekerja untuk kepentingan ibadah umat muslim harus diutamakan. “Saya kan tidak terlalu menuntut gaji, sebenarnya kalau masalah gaji, perlu juga, tapi yang terutama amal karena kata orang kalau kerja di masjid besar pahalanya,” tutupnya. Rasa tanggungjawab yang tinggi menguatkan niatnya menjalani profesi mulia ini. Demi menghidupi istri dan anaknya dan tentu saja untuk mengharap ridho-Nya. (*) Urai data, ungkap fakta, saji berita


4 REPORTASE KHUSUS www.profesi-unm.com

Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

Kampus VI UNM Sektor Bone

Fasilitas Terbatas, Mahasiswa Resah

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) tengah risau dengan kondisi kampusnya. Minimnya sarana dan prasarana penunjang perkuliahan menjadi masalah selama ini.

maksimal. Kata Ilham, akibat kondisi itu banyak mahasiswa yang menyebutnya sebagai “AC Setan”. Sebab, fisiknya ada namun fungsinya tidak berjalan dengan baik. “Ada ji beberapa lab yang pakai tapi tidak terasa juga dinginnya jadi anak-anak di sini biasa bilang AC setan, ada tapi tidak dingin,” keluhnya. Hal yang sama juga diungkapkan Ulfiandi. Bukan AC saja, beberapa fasilitas seperti komputer, kursi, meja, dan wifi sangatlah terbatas. Ia merasa kecewa dengan minimnya fasilitas yang ada. Pasalnya, kata Ulfiandi, kondisi ini sangat jauh berbeda dengan kampus UNM Makassar. “Beda sekali kelasnya dengan di

sini padahal sama-sama bayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Selalu ji kita pertanyakan tapi begitu ji tunggu dari Makassar,” keluh Ketua Bidang Advokasi Himpunan Mahasiswa (Hima) Prodi PGSD FIP Bone ini. Adanya permasalahan ini, Ketua Himaprodi PGSD Bone Periode 2017-2018, Bulan pun meminta pimpinan fakultas untuk memberikan sedikit perhatian terkait fasilitas pendingin ruangan. “Memang seharusnya memberikan sedikit perhatiannya yang berkuliah di Bone,” keluhnya. Saat dikonfirmasi, Sekretaris Unit Pelaksana Program (UPP) PGSD FIP Bone, Idris mengungkapkan bahwa tiap tahunnya pihak birokrasi sering

melakukan pengadaan sarpras. “Pengadaan fasilitas setiap tahun ada sesuai dengan permintaan. Kalau di lab Matematika biasa seperti jangka, penggaris, busur,” ungkap pria asal Makassar ini. Begitu pula yang dikatakan Dekan FIP, Abdul Saman. Ia menyebut, persoalan sarpras selalu diperhatikan oleh pihak birokrasi. Hanya saja, ia tak menampik jika masih ada fasilitas yang masih tidak berfungsi. Alasannya, karena pasokan listrik yang belum memadai . "Memang kendalanya daya listrik, makanya alternatif kalau saya begini masukkan saja itu AC nanti tahun berikutnya kita naikkan dayanya, saya kira di Bone juga begitu,” jelasnya. (*)

GRAFIS: ZULHIJAYA-PROFESI

Keadaan kelas yang hanya terpasang kipas sebagai pendingin ruangan banyak menuai protes dari mahasiswa. Terlebih, hanya sedikit yang berfungsi dengan normal. Imbasnya, mahasiswa merasa tak nyaman menjalani proses perkuliahan.

Hal tersebut diungkapkan Anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) FIP utusan Bone, Ilham saat ditemui di kampus PGSD Bone, Kamis (27/12). Perasaannya pilu melihat kampus tempatnya menimba ilmu. Ia mengaku kerap belajar dengan kondisi kelas yang panas sehingga perkuliahan pun menjadi tidak kondusif. “Kondisi kelas yang panas berpengaruh ke konotasinya temanteman saat perkuliahan, apalagi kipas yang diandalkan ada beberapa tidak menyala,” bebernya. Air Conditioner (AC) yang ada pun tidak berfungsi secara maksimal, seperti di laboratorium. Meski memiliki AC namun nyatanya tidak berfungsi secara

Rebutan Prasarana Kampus berlomba dengan mahasiswa dari kelas lain untuk mendapat proyektor LCD milik kampus. Salah satu mahasiswa yang juga merupakan Ketua Tingkat, Nur Annisa membenarkan hal tersebut. Ia sangat menyayangkan dengan keterbatasan proyektor LCD itu. “Kami biasa berebut sesama ketua tingkat, karena LCD-nya masih kurang, terkadang juga pinjam ji di anak LK,” katanya. Proyektor LCD yang hanya berjumlah 10 unit memang tidak sebanding dengan kelas yang ada 14 ruangan. Bahkan, Ketua Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi (Prodi) PGSD Bone Periode 2017-2018, Bulan menyebutnya sebagai barang mahal di kampusnya. “Jadi siapa yang cepat pinjam itu yang dapat sebagian juga mereka pinjam LCD nya himpunan,” ucapnya. Sementara itu, Sekretaris Unit Pelaksana

Program (UPP) PGSD FIP Bone, Idris mengaku jika untuk prasarana seperti LCD memang masih kekurangan. Untuk itu, ia berharap ada upaya dari pihak universitas dan fakultas untuk segera membenahi kampus ini. “Kita juga butuh perhatian dari Makasssar karena kita masih kurang sekali dari segi sarana dan prasarana, kasihan juga mahasiswa,” harapnya. Dekan FIP, Abdul Saman pun meminta mahasiswa untuk bersabar menanti adanya pembaharuan sarpras. Saat ini, kata dia, pihak rektorat tengah fokus memperbaiki sarana dan prasarana di setiap lini fakultas. “Mulai tahun 2018 urusan itu terutama di kelas itu Rektor sudah bilang selesai urusannya, jadi diminta semua itu pimpinan unit untuk segera mengajukan permohonan memasukkan semua itu,” ucap mantan Wakil Dekan Bidang Akademik (WD I) FIP ini. (*)

ADA hal menarik yang diungkapkan oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Bone selama mengikuti perkuliahan di sana. Mereka rupanya juga kekurangan baju laboratorium. Ketersediaan baju yang minim, birokrasi pun membuka jasa penyewaan baju lab. Ketika mahasiswa hendak praktek di lab, mau tidak mau, mahasiswa yang tidak memiliki baju harus membayar agar masuk perkuliahan. Tarif yang dipatok untuk satu kali pemakaian ialah tiga ribu rupiah. Anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa) FIP utusan Bone, Ilham mengaku permasalahan ini sudah ada sejak lama. Minimnya baju lab ini, terkadang memaksa mahasiswa harus absen dalam perkuliahan lantaran tidak memiliki biaya. “Ada beberapa lab yang di sewa baju lab-nya. Kampus yang sediakan, mahasiswa yang sewa, sampai-sampai ada anak-anak yang malas masuk

lab gegara itu,” ungkapnya. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Unit Pelaksana Program (UPP) PGSD FIP Bone, Idris pun mengaku adanya penyewaan baju lab. Tarif yang dikenakan oleh mahasiswa, kata dia, hanya digunakan sebagai biaya ganti untuk pencucian. “Saya dengar memang ada penyewaan tiga ribu tapi untuk biaya laundry kalau tidak salah,” jelasnya. Ketua Prodi PGSD, Muhammad Irfan menegaskan, penyewaan baju lab tersebut merupakan bentuk kepedulian kepada mahasiswa. Tetapi, tidak disediakan untuk dijual. Hanya membuka jasa sewa dengan alasan meringankan beban mahasiswa. “Kita tidak sediakan untuk dijual, karena banyak juga mahasiswa tidak sanggup beli jadi disewa, kita sediakan,” tegasnya. (*)

FOTO: SAUKI – PROFESI

KETIKA kampus di Makassar memiliki fasilitas yang cukup memadai utamanya. Kampus Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Bone justru serba kekurangan. Bahkan, mahasiswa saling berebut prasarana hanya demi mengikuti proses perkuliahan yang kondusif. Fasilitas yang kerap menjadi rebutan para mahasiswa ialah Proyektor Liquid Crystal Display (LCD). Apabila proses perkuliahan akan dimulai, proyektor LCD ini menjadi rebutan mahasiswa. Ada yang terpaksa meminjam ke Lembaga Kemahasiwaan (LK), ada pula yang

Mahasiswa Sewa Baju Lab

Kampus PGSD Bone - Sebuah kendaraan melintas di depan Kampus PGSD FIP UNM VI Bone

Urai data, ungkap fakta, saji berita

www.profesi-unm.com


REPORTASE KHUSUS 5 Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

www.profesi-unm.com

Kampus UNM V Sektor Parepare

Kampus Krisis Ruang Kelas

Saat ini, kelas yang tersedia berjumlah sembilan dinilai masih belum dapat mengakomodir para mahasiswa yang kuliah diwaktu bersamaan. Dengan demikian, tentu saja ada dari mereka yang harus rela menunda perkuliahannya. Saat ini, ada 372 mahasiswa yang berasal dari delapan prodi tersebut. Tidak menutup kemungkinan kejadian tersebut bakal kembali terulang di tahun berikutnya, karena mahasiswa akan bertambah. Kondisi tersebut membuat mereka harus bersaing demi mendapat ruang kelas sebelum perkuliahan dimulai. Celakanya, kondisi ini hampir tiap hari terjadi di kampus tersebut. Jadwal kuliah yang sudah ditetapkan dengan baik terpaksa tidak sesuai dengan ekspektasi. Aldhy Alamsyah misalnya. Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) ini mengaku harus berebut dengan mahasiswa dari prodi lain untuk mendapat ruangan kelas. Apabila, tidak ada kelas yang kosong, mereka pun harus menunda kuliah mereka. “Deh kurang sekali, kadang berebutan ki sama prodi lain. Sedikit sekali kelas, tidak sebanding sama banyaknya mahasiswa yang ditampung,” ungkapnya. Begitu pula yang diungkapkan Mahasiswa Pendidikan Teknik

FOTO: AGUNG EKA-PROFESI

Sudah dua tahun sejak delapan program studi (Prodi) dibuka di kampus V Universitas Negeri Makassar (UNM) Sektor Parepare. Kedelapan prodi tersebut rupanya hingga kini masih belum memiliki ruangan kelas yang mencukupi.

Kampus UNM V Parepare - Dua mahasiswa terlihat berjalan menyusuri kampus UNM VI Parepare.

Informatika dan Komputer (PTIK) Fakultas Teknik (FT), Yayat. Masalah tersebut, kata Yayat, sangat merugikan dirinya dan teman-temannya. Apalagi, ketika mereka semua telah hadir dan dosen pun telah datang. Namun, sayangnya, kelas telah terisi semua. “Pernah kami sudah lengkap satu kelas dan dosennya sudah ada. Tapi ruangannya tidak ada yang kosong,” kata mahasiwa angkatan 2018 ini. Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas

Ilmu Pendidikan (FIP), Randi turut mengatakan hal yang sama. Kata dia, mahasiswa tidak semestinya mendapat perlakukan seperti itu. Apalagi, sudah tanggung jawab mereka untuk mendapat pelayanan yang baik terlebih dalam proses perkuliahan. “Kah jadwal di kelas setiap hari selalu terisi, kasihan mi itu yang ada jadwalnya di hari Rabu ditempati kelas lain,” katanya. Menanggapi hal itu, Ketua Himpunan Mahasiswa (Hima) Prodi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Parepare, Ardiansyah menilai masalah tersebut mesti secepatnya diberikan solusi. Kata dia, agar mahasiswa menjalani proses perkuliahan yang baik. “Banyak yang masuk baru minim kelas, banyak kasihan yang menunggu di lorong-lorong kelas baru dosennya terlambat keluar,” nilainya. Saat ditanya, Ketua Koordinator Kampus V Parepare, Abdul Khalik tak berbicara banyak mengenai persoalan

ini. Namun, ia mengaku jika masalah ini menjadi keluhan mahasiswa tiap semesternya. Meskipun begitu, kata Khalik, kondisi seperti itu tidak terjadi terus-menerus. Kemudian mahasiswa pun perlu bersabar menunggu pembaharuan kampus utamanya kelas. “Karena itulah keterbatasan ruangan dengan jumlah prodi 9 ditambah PGSD jadi 16 angkatan semua. Tidak mungkin juga langsung tuntas,” jelasnya. (*)

Nihil Dosen Tetap

GRAFIS: ZULHIJAYA-PROFESI

SELAIN kelas yang tidak mencukupi, kampus V Universitas Negeri Makassar (UNM) Parepare tak pelak dari persoalan sumber daya manusia (SDM). Tenaga pengajar tetap untuk delapan prodi tersebut masih saja tidak ada alias nihil. Sejak adanya penambahan prodi, pihak birokrasi belum mempersiapkan dosen tetap. Dengan kata lain, tenaga pengajar yang ada merupakan mereka yang berasal dari kampus Makassar. Alihalih ingin memberikan proses perkuliahan yang baik kepada mahasiswa, mereka justru dirugikan dengan kondisi tersebut. Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Fakultas Teknik (FT), Yayat merupakan salah satu mahasiswa yang mengeluh. Menurutnya, selama ia berkuliah, ada beberapa dosen yang jarang masuk dan harus menunggunya datang dari Makassar. “Ada yang jarang masuk dan kalau masuk tidak sesuai dengan jadwalnya,” ungkapnya. Bukan hanya itu, dosen kerap mengubah jadwal secara tiba-tiba. Padahal, mereka telah siap menerima perkuliahan di hari itu juga. Akibatnya, dengan terpaksa, para mahasiswa harus menunda kuliahnya. “Yah, biasa ada perubahan jadwal tiba-tiba,” kata Rahmat, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas www.profesi-unm.com

Bahasa dan Sastra (FBS). Koordinator Kampus V UNM Parepare, Abdul Khalik ketika dikonfirmasi, mengatakan, kondisi tersebut tidak terus menerus terjadi. Bahkan, mahasiswa harus memaklumi bahwa sekarang hanya ada dosen dari Makassar dan belum ada dosen tetap. Namun, para dosen yang selama ini ada telah melakukan tugasnya dengan baik. “Dari pagi mengajar di sini sampai sore, jadi langsung sekaligus memang ditambah jamnya. Mereka itu bergantian datang ke sini,” jelasnya. Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik (WR I), Muharram menegaskan, mahasiswa disana justru mendapat banyak pembelajaran, dosen yang ada telah melakukan kinerjanya yang baik. Meski begitu, pihaknya akan tetap berupaya untuk menyiapkan dosen tetap disana. “Sebenarnya lebih banyak itu ilmu mereka dapat daripada di Makassar,” tegasnya. (*)

TIM Kordinator : Muh. Sauki Maulana Anggota : 1. Wahyu Riansyah 2. Muh. Nur Taufik 3. Wahyudin 4. Muh. Agung Eka Urai data, ungkap fakta, saji berita


6 WAWANCARA KHUSUS www.profesi-unm.com

Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

Rekam Sejarah Visual Ala Arbain Rambey DI tengah kemajuan teknologi dan kemudahan dalam mengakses berbagai informasi maupun foto pada media sosial. Jurnalis foto atau pewarta foto memilki tantangan yang berat dikarenakan semua orang bisa menjadi fotografer. Oleh karena itu, mereka dituntut untuk selalu menghadirkan karya foto jurnalis yang aktual, informatif, dan estetik.

Sebagai Redaktur Foto Harian Kompas sejak tahun 1996 dan telah malang melintang dalam dunia fotografi jurnalistik, Arbain Rambey pun bertukar cerita bagaimana menjadi seorang pewarta foto yang baik. Sehingga mampu merekam visual secara menarik agar pesannya bisa tersampaikan kepada pembaca. Berikut kutipan wawancara khusus Reporter LPM Profesi UNM, Wahyu Riansyah dengan Arbain Rambey.

Apa yang membuat anda tertarik dengan dunia fotografi? Saya senang motret tetapi sampai sekarang saya belum tahu alasannya. Saya tidak bisa menjelaskan, bagiku ketika kesenangan itu masih mampu dijelaskan maka itu bukan kesenangan. Saya hanya merasa tidak enak ketika keluar lantas tidak membawa kamera. Apa sih yang harus dilakukan agar bisa menjadi fotografer profesional?

Kalau saya pribadi yah, banyak-banyaklah memotret, banyak-banyak lihat koran. Analisis foto-foto yang ada di koran. Sebab belajar fotografi yang baik bukan dengan cara asal motret tanpa berpikir. Menurut bang Arbain, hal mendasar apa yang harus diketahui seorang fotografer? Harus paham teknis kamera, paham meletakkan posisi objek dalam foto, pandai mengatur komposisi gambar, dan moment. Saya juga punya parameter sendiri untuk menentukan apakah orang tersebut bisa disebut fotografer, yang pertama harus bisa motret manusia, yang kedua motret benda mati, selanjutnya motret landscape, dan terakhir foto acara. Sebenarnya, bagaimana sih menghasilakan foto yang bagus dan berbicara? Foto jurnalistik itu harus sudah jadi sebelum pemotretan, fotografer harus mengetahui dan mengerti foto seperti apa yang dihasilkannya nanti. Selain itu, fotografer harus berani mengatur

objek-objek foto. Terus kalau untuk memotret itu, bagusnya pakai kamera apa. Kamera Mirrorless atau DSLR? Kecanggihan teknologi kamera sangat pesat sehingga kamera handphone, sangat handal untuk menghasilkan foto-foto bagus. kamera HP maupun kamera saku dengan lensa 8 megapiksel ke atas dan DSLR hasilnya tak beda bila dilihat dengan mata jika: cukup cahaya saat pemotretan, misalnya siang hari cerah; hasil foto dicetak atau dilihat pada layar monitor laptop 13 inch atau sampai 30 cm x 20 cm; Objek yang dipotret diam atau tidak bergerak. Dengan memperhatikan hal itu, semua orang akan menggunakan mirrorless di masa-masa mendatang. Sarannya, bila ingin memiliki MLC harus memperhatikan firmware yang ada di kamera itu sehingga bisa di-customized dan bisa diatur sesuai dengan kebutuhan. Tantangan Jurnalis Foto di era digital ini, seperti apa bang? Sekarang semua orang bisa motret, hampir semua orang punya kamera, selain itu akses internet yang mudah memaksa mereka harus bersaing dengan masyarakat biasa dalam menyajikan informasi lewat foto. Jurnalis Foto harus hadir dengan karya terbaiknya. (*)

FOTO: WAHYU RIANSYAH-PROFESI

BIODATA Nama: Arbain Abdul Wahidin Rambey TTL : Semarang, 2 Juli 1961

Urai data, ungkap fakta, saji berita

Pekerjaan: 1. Fotografer Harian Kompas (1990-1996) 2. Redaktur Foto Senior Harian Kompas (1996-Sekarang)

Pendidikan: 1. S1 Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung (ITB) 1988

www.profesi-unm.com


INFO AKADEMIK 7 Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

www.profesi-unm.com

FOTO: IST.

UNM Lepas 395 Mahasiswa PPG

Wisuda - Peserta PPG Periode VI berjabat tangan dengan Rektor UNM, Husain Syam saat wisuda PPG di Ruang Teater Menara Pinisi, Kamis (27/12).

SEBANYAK 395 peserta mengikuti yudisium dan wisuda Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Periode VI di Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis (27/12).

Wisuda kali ini terdiri dari empat program yaitu, PPG Prajabatan Bersubsidi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar Terintegrasi (PPGT), PPG Sarjana Mendidik di Wilayah

UNM Siap Buka Fakultas Baru UNIVERSITAS Negeri Makassar (UNM) kini tengah bersiap dalam pembentukan fakultas baru. Menyusul adanya proses merger dari Akademik Keperawatan (Akper) Anging Mammiri ke kampus oranye. Hal tersebut diungkapkan oleh Rektor UNM, Husain Syam saat ditemui di depan Gedung Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Rabu (28/11). Dalam waktu dekat ini, kata dia, rencana tersebut bakal terealisasi. Pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) pun telah menyetujui. Apalagi, segala dokumen yang diperlukan dalam menunjang pembentukan fakultas ini sudah lengkap. “Mekanismenya sudah disepakati. Kita hanya menunggu jadwalnya Gubernur. Setelah itu kita kumpulkan sivitas akademika lalu terjadi proses penyerahan dan mengambil kelola itu,” ungkapnya. Untuk nama fakultas baru tersebut, Guru Besar Teknologi

Pertanian ini menyebut terdapat dua opsi nama. Diantaranya, Fakultas Keperawatan (FK) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). Perluasan areanya pun bahkan telah dicanangkan oleh pemerintah. “Kalau pemerintah, Gubernur melalui Asisten Bidang III sudah setuju ada beberapa aset tanah Pemprov yang siap dibangunkan. Terserah nanti namanya, entah Fakultas Keperawatan atau Fakultas Kesehatan Masyarakat,” jelasnya. Ia pun berharap, pembentukan fakultas ini secepatnya terealisasi. Agar mahasiswa Akper Anging Mammiri yang ada saat ini bisa segera menjadi bagian dari sivitas akademika UNM. “Tergantung pak Gubernur entah minggu depan atau mungkin tahun 2018 yang jelas kita berharap penerimaan mahasiswa baru ini, Akper Anging Mammiri sudah bagian dari UNM,” harapnya. (eks)

Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T), dan PPG Dalam Jabatan Bersubsidi. Dalam sambutannya, Rektor UNM, Husain Syam mengungkapkan, keberhasilan wisudawan didapatkan dari kerja keras dan pengorbanan yang besar. Dirinya juga mengatakan, hari ini mereka baru memulai perjuangan yang sesungguhnya untuk melanjutkan cita-cita dan kesuksesan. “Karena perjuangan baru dimulai,” katanya. Ia mengharapkan agar wisuda ini menjadi salah satu pencetus usaha bagi para guru generasi baru di era milenial. Agar mendedikasikan diri dan mengabdikan hidup secara tulus dan ikhlas mencerdaskan anak bangsa. “Lebih berusaha dalam

mencerdaskan anak bangsa sesuai dengan amanat para pendiri Indonesia,” tuturnya. Sementara itu, Direktur P3G UNM, Ramli Umar berharap presentase kelulusan peserta baik PPG Prajabatan maupun PPG Dalam Jabatan semakin membaik. "Kalau sekarang capaiannya ini 50 persen. Semoga nanti bisa naik menjadi 60 hingga 80 persen," harapnya. Wisudawan yang resmi mendapatkan gelar profesi guru atau Gr ini terdiri dari 21 program studi. Peserta yudisium dan wisudawan terbaik periode VI ini diraih Dedy Setiawan dari Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Bersubsidi dan Husnul Khatimah dari Pendidikan Matematika Program PPG-SM3T. (ema)

12 Mahasiswa UNM KKN di Luar Negeri MAHASISWA Universitas Negeri Makassar (UNM) mendapat kesempatan untuk merasakan iklim belajar di luar negeri. Program kerjasama internasional yang dijalin oleh pihak universitas memperbesar peluang tersebut. Salah satunya mengikuti The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO). Ini merupakan lembaga organisasi internasional yang ditujukan untuk memajukan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya di kawasan Asia Tenggara. Melalui program ini, ada 12 mahasiswa UNM melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional. Mereka akan berguru ke tiga negara, yakni Thailand, Filipina, dan Malaysia. Wakil Rektor Bidang Kerjasama (WR IV) UNM, Gufran Darma Dirawan mengatakan, pendaftaran SEAMEO telah dibuka sejak Oktober lalu tetapi kelulusan peserta sangat ditentukan oleh pihak universitas di tiga negara tersebut. “Menunggu konfirmasi dari pihak universitas di sana,” katanya saat ditemui di ruangannya, lantai 8 Menara Pinisi (6/12).

Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) KKN UNM, Wahyu Jayadi menuturkan peserta KKN Internasional hanya menjaring mahasiswa dari jurusan tertentu sesuai dengan permintaan pihak universitas yang ada di negara-negara tersebut. “Jadi alur penerimaannya itu dari pihak universitas dulu yang bersurat ke Dekan, selanjutnya Dekan yang akan bersurat ke program studi atau jurusan,” tuturnya. Ia menyarankan mahasiswa mengikuti program ini, menurutnya ini kesempatan langka bagi mahasiswa untuk memperkaya pengalaman serta khazanah keilmuannya dengan mengabdi di negara lain. Adapun syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti program ini yakni, mahasiswa aktif minimal semester empat, memiliki kemampuan bahasa inggris baik lisan maupun tulisan, bersedia ditempatkan di negara yang tergabung dalam SEAMEO, bersedia menanggung biaya yang menjadi tanggung jawab peserta, dan bersedia mengikuti aturan yang ditetapkan SEAMEO dan UNM. Mahasiswa tersebut telah berangkat pada 4 Januari lalu. (ian)

LPM Profesi Siap Gelar DJAa LEMBAGA Pers Mahasiswa (LPM) Profesi Universitas Negeri Makassar (UNM), akan menggelar Diklat Jurnalistik Abu-abu (DJAa) 2019. Kegiatan yang mengusung tema "Jurnalis Langgas" ini bakal digelar pada 6-10 Maret mendatang. Kegiatan ini nantinya merupakan pemberian materi seputar dunia jurnalistik, yang akan menyasar kalangan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat se-Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar). Selain pemberian materi, event ini diprediksi akan lebih seru dari tahun-tahun sebelumnya. Sebab, tahun ini DJAa akan dimeriahkan dengan beberapa item kegiatan seperti talkshow, lomba fotografi, video report, mading, dan sebagai penutup peserta akan diajak ke salah satu destinasi wisata di Kota Makassar. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi Contact Person (CP) berikut: Muh. Nur Taufik (0822 9392 8166) atau Reski Amelia (0813 4013 1513). (ara)

Himagara Bakal Mengabdi di Bulukumba HIMPUNAN Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara (Himagara) Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Makassar (UNM) akan mengadakan bakti sosial (baksos). Kegiatan yang bertema "Mewujudkan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam Cita dan Cinta kepada Masyarakat" ini akan dilaksanakan di Desa Kahayya, Bulukumba pada 20 hingga 26 Januari mendatang. Pada saat Baksos, mereka akan lakukan beberapa kegiatan seperti seminar desa, pembagian bibit tanaman, pemeriksaan kesehatan, mengadakan lomba dan festival budaya. (ara)

Accounting Fest 2019 Akan Digelar

DESAIN: ZULHIJAYA-PROFESI

HIMPUNAN Mahasiswa Akuntansi (Hima) Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Makassar (UNM) akan menghelat Accounting Fest. Kegiatan ini akan digelar pada Februari mendatang. Accounting fest ini merupakan kolaborasi dari tiga kegiatan yaitu Accounting fair, pekan dinamika akuntansi dan sensasi. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama tiga hari di Kampus UNM Gunung Sari. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website himaakfeunm.com atau dapat juga menghubungi kontak panitianya, Firman: 081545449929, Babas: 0897828722 dan Anisa: 085343501868. (ara) www.profesi-unm.com

Urai data, ungkap fakta, saji berita


8 KALEIDOSKOP Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

GRAFIS: AGUNG EKA-PROFESI

www.profesi-unm.com

Urai data, ungkap fakta, saji berita

www.profesi-unm.com


KALEIDOSKOP 9 www.profesi-unm.com

GRAFIS: AGUNG EKA-PROFESI

Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

www.profesi-unm.com

Urai data, ungkap fakta, saji berita


10 POJOK ONLINE www.profesi-unm.com

Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

FACEBOOK

INSTAGRAM

Urai data, ungkap fakta, saji berita

www.profesi-unm.com


SENI BUDAYA 11 Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

www.profesi-unm.com

Kisah Semesta untuk Juang dan Ana *Muh. Sauki Maulana

Yah, mereka merupakan tokoh utama dalam novel ini, Fiersa menggambarkan sosok Juang sebagai laki-laki dengan tubuh kurus, rambut ikal seleher, brewok tipis, dan alis tebal yang menaungi sepasang mata tajamnya. Walaupun sering dicap sebagai lelaki yang kumal, karena hanya selalu memakai jaket denim belel dan sepatu kets yang lusuh. Namun juang merupakan sosok yang mungkin bisa dibilang rupawan. Juang juga merupakan pribadi yang lebih suka melebur dengan buku-buku sastra ketimbang dunia luar. Baginya membaca buku merupakan cara memisahkan dirinya dengan dunia nyata. Kisah Ana dan Juang bermula ketika Juang menyusuri loronglorong kota Bandung untuk mencari empat buku sastra yang ia incar. Juang yang tidak percaya dengan cinta pada pandangan pertama, dipaksa menelan ludahnya sendiri. Ana yang pada saat itu ditabraknya, sesaat membuat jagatnya berhenti. Hatinya dicuri. Keduanya saling bertatapan untuk pertama kali saat buku-buku gadis itu dipungutnya, Juang tak tahu kenapa hatinya begitu cepat dicuri oleh gadis yang baru dijumpainya. Entah karena rambut panjang berombak sang pemilik buku yang berpendar, disapu kuning lembayung yang mengintip dari sela bangunan, entah karena struktur wajahnya yang mengingatkan lelaki itu pada ughyur nan jauh di sana, atau karena mata emasnya yang mampu menyesatkan seseorang yang memandangnya, yang jelas

FOTO: INT

Fiersa Besari nampaknya pintar mengaduk-aduk perasaan para pembaca novelnya, novel yang kaya akan diksi, alur plot cerita yang penuh dengan teka-teki. Kemudian ditambah dengan sajak-sajak berbau romantis, semakin membuat para pembaca ikut terhanyut dalam kisah Juang Astarajingga dan Ana Tidae di dalam novel Konspirasi Alam Semesta ini.

hatinya raib digondolnya. Gadis manis itupun kemudian pergi disaat Juang masih terhipnotis dengan parasnya. Tak disangka, pertemuan keduanya kali ini berkat profesi Juang sebagai wartawan lepas. Ia yang ditugaskan untuk mengangkat berita mengenai Shinta Aksara. Shinta Aksara sendiri merupakan sinden yang berhasil mengharumkan nama bangsa dikancah mancanegara namun terlupakan di negeri sendiri. Alam memang sepertinya punya cara sendiri untuk menyatukan mereka kembali. Juang yang memiliki ingatan fotografis, dengan mudah mengingat jelas peristiwa yang dialaminya. Bahkan, ia masih mengingat letak tahi lalat mungil, yang berada di sudut pelupuk mata sang gadis yang berhasil memberhentikan jagatnya kala itu. Pembicaraan Juang dengan Ana yang awalnya hanya membahas riwayat ibunya terus berlanjut, obrolan mereka mulai merambat ke sana ke mari. Ke perkuliahan Ana, ke aliran musik yang ia sedang gandrungi, ke novel favoritnya, ke film-film noir yang menurutnya romantis, kemana pun dan tentang apapun

Elegi Kampus Orange

SEMAKIN banyak saja masalah pelik Mulai dari perjuangan hingga akademik Terangkum dalam dilema mengejar kertas secarik

cabik Wahai penguasa yang munafik Engkau memang begitu picik Kau munculkan berbagai polemik Hingga kita harus turun kejalan di panas yang terik

Katanya inilah kampus terbaik Kebijakannya semakin membuat kita meringkik Aturan kini semakin mencekik Terkadang ada pernyataan yang menggelitik

Kita memang harus lebih cerdik Menghadapi mereka yang sangat licik Jangan sampai tak berkutik Dan berteriaklah sampai sudut kampus berisik

Harga pendidikan semakin menukik Kata birokrasi itu baik Tapi pesan ibu bikin panik Katanya kantong seakan tercabikwww.profesi-unm.com

*Bayu Ramadhan, Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara FIS 2014/Ketua Maperwa FIS Periode 2017-2018

itu.

Juang tidak pernah menyangka, kalau hari-harinya sebelum bertemu Ana terasa biasa saja. Semua yang dulunya ia anggap istimewa, seketika menyerah dengan Ana. Betul, Ana memang terlalu istimewa. Juang yang sudah sadar bahwa dirinya sedang jatuh cinta, kemudian tersentak bahwa ia hanya menjadi orang ketiga dalam hubungan Ana dan Deri Ismail. Namun sebagai lelaki, Juang tentunya harus punya pijakan. Berpijaklah!. Tak memberi kabar selama seminggu, Juang sengaja memberikan kesempatan kepada gadis yang ia sukai tersebut untuk menentukan pilihannya. Tentunya ia tidak mau terjebak pada posisi yang serba salah ini. Sebenarnya Juang mengetahui bahwa hubungan Ana dengan Deri akhirakhir ini sedang tidak baik. Deri, lelaki yang menemaninya selama setahun terakhir, tertangkap mata bermesraan dengan Camar yang tidak lain sahabat Ana sendiri. Hingga akhirnya, di tengah hujan Ana menentukan pilihan. Diketuknya pintu kos Juang dalam kondisi tubuh yang basah. Mengatakan bahwa hujan

membawanya ke sana, memilih Juang untuk menjadi semestanya. Tugas Juang sebagai seorang wartawan membawanya ke tanah Papua. Berat rasanya bagi Ana, melepaskan lelaki yang membuatnya tahan berjamjam di depan handphone hanya sekadar mengirim pesan dengan Juang. Namun hati Juang sudah bulat, ia harus ke Papua, ada rekam jejak sejarah yang harus ia eksplore lebih dalam. Berbulanbulan Ana tak mendapat kabar dari Juang, keterbatasan sinyal tentuya membuat mereka tak bisa menanyakan kabar, Juang yang ditemani dua sahabatnya itu tak menyangka akan menemukan keluarga baru. Papua dengan segala streotip negatifnya mampu ia selami dan menepis pandangan setiap orang terhadap tanah timur Indonesia itu. Lama tak memberikan kabar, Ana mencoba bertanya ke pihak kantornya, namun sama saja. Hingga akhirnya, satu pesan mendarat di handphone Ana, permintaan Juang agar Ana setia menunggu. Dan Juang kembali pada Ana dengan celengan rindu yang tak lagi bercelah. Juang yang telah lama tak kembali ke rumah karena pertengkaran dengan Ayahnya, dikejutkan dengan kabar ibunda tercinta dirawat di rumah sakit. Hingga sang Ibu pergi dan Juang kehilangan sumber cahaya hidupnya. Memaki diri sendiri yang belum sempat mengabdi. Ana yang paham dengan keadaan Juang, tak tega jika harus mengatakan bahwa ia pun harus melakukan operasi karena tumor yang tumbuh di kepala bagian belakang. Belum sempat Juang mengetahui keadaan Ana, ia terlebih dulu kecewa pada Ana yang ia temukan berada dalam pelukan Deri yang saat itu, memang masih mengharapkan Ana kembali. Juang melarikan diri ke Nias, lagi-lagi karena tugasnya. Namun kali ini, ia memang ingin melarikan diri dari Ana. Cemburu membuat ego Juang tak terkendali. Ana sebenarnya masih enggan melakukan operasi, karena ia paham keadaan Ayahnya sebagai

12 Tahun 576 Senin 12 tahun aku menghormat pada mu 576 Senin aku menghadap mu Sepanjang itu Sepanjang umur itu Aku buang sia-sia Hanya hormat dan baris-berbaris Selama itu, 12 tahun, 576 senin Mereka membekukan kemerdekaan Inilah kemerdekaan itu Baris-berbaris di depan mu 12 tahun, 576 senin Pancasila dilafalkan Didengarkan Dibacakan

seorang pensiunan. Ia hanya menyerahkan hidupnya pada takdir, jika memang tak dapat melanjutkan kehidupan. Satu pesan dari Ayah Ana, membuat Juang bergegas meninggalkan Nias. Kemudian mengutuki diri mengapa egonya begitu tinggi. Juang pulang, dengan keadaan Ana yang tengah berbaring di rumah sakit. Juang berusaha meyakinkan Ana, bahwa tak ada harga yang pantas untuk sebuah nyawa. Maka berapapun pembiayaan operasinya, itu bukanlah masalah. Juang meyakinkan Ana bahwa ia cukup kuat untuk berbagi penderitaan. Ana dengan perjuangan dan rasa optiminsya, mampu kembali menjadi gadis periang dan tangguh. Tumor kecilnya telah lenyap. Juang dan Ana menikah. Hidup sederhana di sebuah rumah di perkebunan teh. Berjanji untuk saling menemani hingga hari tua, hingga maut menjemput. Juang kembali pergi meninggalkan Ana untuk membantu sahabatnya yang terkena letusan Gunung Sinabung. Sekuat apapun Ana memintanya untuk tidak pergi, tak akan mengubah keputusan Juang. Juang pergi meninggalkan Ana yang ternyata tengah mengandung. Sebisa mungkin Juang membatu korban bencana itu, namun naas Gunung Sinabung belum sepenuhnya stabil. Saat juang mengevakuasi warga yang masih enggan mengungsi, awan panas itu menyembur kembali. Membinasakan Juang yang tengah bergerilya mengabdi. Anak dalam kandungan Ana terlahir, Ilya Astrajingga menjadi pengganti Juang di samping Ana. ILYA, kata terindah dalam kehidupan Juang dan Ana. I Love You, Always. (*)

Judul : Konspirasi Alam Semesta Nama Pengarang: Fiersa Besari Penerbit : Mediakita Kota Terbit : Jakarta Cetakan : Pertama, 2017 Panjang : 19 cm Lebar : 13 cm Tebal Buku : 238 Halaman

Kemudian dilecehkan Itulah kemerdekaan itu

12 tahun, 576 senin Aku buang sia-sia umur ku Untuk kemerdekaan semu Untuk sebuah imajinasi Aku buang sia-sia masa kecilku Untuk kemerdekaan Untuk baris-berbaris 12 tahun, 576 senin Aku bubar dari upacara Upacara kemerdekaan Merdeka Makassar, 14 Agustus 2018

*Adiyat Rizki, Mahaasiswa Pendidikan Antropologi FIS 2013/Menteri Sosial dan Politik BEM FIS Periode 2017-2018 Urai data, ungkap fakta, saji berita


12 INOVASI www.profesi-unm.com

Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

Pelampung Berbasis GPS Radio System (Grasy)

Mudah Lacak Korban Tenggelam di Laut

Sebagai negara dengan geografis yang dominan dengan wilayah perairan, Indonesia menjadi salah satu negara kepulauan terbesar. Kondisi tersebut, membuat orang sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Masalah sering muncul ketika nelayan melaut. Potensi terkena kecelakaan di tengah laut kerap terjadi. Celakanya, sulit untuk mendeteksi jika ada nelayan yang menjadi korban kecelakaan dan tenggalam di tengah laut. Demi mengatasi masalah tersebut, ketiga mahasiswa dari Prodi Pendidikan Teknik Informatika (PTIK) membuat sebuah pelampung yang ditanamkan

Global Positioning System (GPS) didalamnya. Ialah Ikram Anas, Abdussalam At Taqwa, dan Ashad Iyan Muhyi Ardiansyah Syam. Ketua Tim, Ikram Anas mengungkapkan, bahwa awalnya mendapatkan inspirasi dari seseorang untuk membuat sebuah perangkat yang dipergunakan untuk mencari korban bencana banjir. Namun ia lebih memilih membuat inovasi tersebut yang digunakan untuk menolong orang terkena bencana di tengah laut. "Laut itu luas jadi lebih membutuhkan waktu yang cepat untuk ditemukan karena orang susah survival kalau di laut beda dengan di darat. Daripada digunakan untuk mencari mayat, mending digunakan untuk menolong orang yang memungkinkan untuk di selamatkan," kata mahasiswa angkatan 2016 ini. Untuk cara kerjanya, GPS Ublox di dalamnya mendapat data dari satelit, kemudian dimodulasi menjadi data analog atau suara lalu dikirim melalui

handy talkie. Kemudian diterima juga oleh handie talkie dan dimodulasi kembali menjadi data digital yang berupa data longitude dan latitude korban. Jaket pelampung berbasis grasy ini diklaim lebih ekonomis dibandingkan menggunakan GPS Marine di tengah laut. Selain itu jika dibandingkan GPS Marine yang menggunakan jaringan internet, Jaket pelampung berbasis grasy ini menggunakan jaringan radio. “Jaringan yang digunakan pelampung berbasis grasy ini menggunakan jaringan Caption foto radio yang memiliki gelombang horizontal. Gelombang radio jelek jika ada hambatan gedung atau sebagainya, kalau di laut itu tanpa hambatan jadi cocok sekali menggunakan jaringan Pelampung Berbasis Grasy - Ikram Anas saat memperlihatkan alatnya radio," ungkapnya. (ija) FOTO: ZULHIJAYA-PROFESI

Tiga mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) baru-baru ini menciptakan inovasi di bidang kelautan. Pelampung berbasis GPS Radio System (Grasy) dibuat untuk melacak korban tenggalam yang berada di tengah laut.

pekerjaannya. Diberi nama The Cumber, Mudarris dan Maulana Maninnori Nawirma menciptakan robot ini bermula ketika melihat kondisi nelayan di pesisir laut Kabupaten Takalar. Dalam mencari nafkahnya, mereka masih menggunakan alat yang kurang efektif dan beresiko mengganggu kesehatan, seperti kelumpuhan. Kasus ini pun tak sedikit dialami oleh para nelayan. “Kami

prihatin sama nelayan di sana, kebanyakan lumpuh karena pake kompresor untuk alat bantu menyelamnya,” kata Mudarris. Untuk itulah, The Cumber diciptakan khusus bagi para nelayan pencari teripang. Awalnya para nelayan hanya menggunakan alat kompresor sebagai alat bantu pernapasan ketika menyelam dan mencari teripang. Namun, dengan

FOTO: WAHYU RIANSYAH-PROFESI

BERAWAL dari Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta, dua mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) membuat terobosan baru dalam bidang robotika. Dengan maksud membantu nelayan penangkap teripang, mereka menciptakan robot untuk meringankan

Menunjukkan - Mudarris dan Maulana saat memperlihatkan Robot Penangkap Teripang yang mereka buat.

Urai data, ungkap fakta, saji berita

FOTO: WAHYU RIANSYAH-PROFESI

The Cumber, Robot Penangkap Teripang

BERAWAL dari Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta, dua mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) membuat terobosan baru dalam bidang robotika.

hadirnya robot ini, mereka tak perlu lagi menyelam. Cara kerjanya ialah dengan mengendalikannya dari permukaan laut, kemudian melihat pergerakan teripang melalui monitor agar dapat ditangkap. Kamera digunakan sebagai monitoring dan stick digunakan untuk remote control. Dalam perakitannya, adapun komponen yang diperlukan terdapat ialah Arduino Mega 2560, webcam Logitech C310, bilge pump, driver monitor L298N V 3.0, conventer USB to LAN, Accu Kering 12 volt, kabel UTP, monitor LCD, kamera CCD, motor brushless direct current, electronic speed controller, driver h bridge mosfet. “Kami menggunakan beberapa komponen dan menghabiskan dana sekitar delapan juta,” ujarnya. Alat penangkap teripang ini masih dalam tahap uji coba dan baru diterapkan

dalam sebuah kolam. Mudarris mengatakan jika alat tersebut memang masih perlu dikembangkan lagi kedepannya. Meski begitu, rancangan alat ini telah lolos Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) dan telah berpartisipasi dalam lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa (LKTM) di Universitas Hasanuddin. “Belum kami coba di laut karena alat ini masih perlu dikembangkan lagi”, jelas mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro ini. Hadirnya alat penangkap teripang ini, ia berharap agar kedepannya dapat lebih membantu para nelayan di daerah Takalar maupun di daerah lain. Selain lebih efisien, alat ini diharapkan dapat meminimalisir pengeluaran serta resiko buruk bagi kesehatan para nelayan. “Semoga dengan adanya alat penangkap taripang ini, tidak ada lagi kasus nelayan yang lumpuh dikarenakan resiko kerjanya,” harapnya. (Gip) www.profesi-unm.com


LIFE STYLE 13 Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

www.profesi-unm.com

Waspada Bahaya Gim Online *Muh. Agung Eka S

Mobile Legends, Hago, dan PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG). merupakan contoh dari beberapa gim online yang ada sekarang. Keduanya masing-masing memiliki konsep tersendiri. Misalnya PUBG. Gim yang baru ini menjadi trending di kalangan anak muda tersebut menyajikan permainan genre battle royal. Dimana ada pertarungan saling tembak-menembak Dengan hadirnya gim online dengan fitur yang menarik, tak ayal jika para remaja termasuk mahasiswa kecanduan memainkannya. Hingga melupakan segala aktivitas lain dan bahkan tak ada jeda untuk istirahat. Padahal, keseringan bermain dapat menganggu kesehatan terutama otak. Sebuah artikel yang dipublikasi oleh Neurology Now dari American Academy of Neurology membuktikan hal itu. Dalam

tulisannya menyebutkan bahwa bermain gim secara berlebihan tidak hanya berdampak buruk pada perilaku anak muda. Tetapi juga otak mereka. Fungsi otak dapat tidak berjalan dengan baik jika bermain gim dalam porsi yang berlebihan. Gim online sejatinya diciptakan hanya sekadar menjadi pelepas penat ketika memiliki waktu yang luang. Namun, pada kenyataannya, banyak remaja terutama mahasiswa yang terlalu larut dalam permainannya. Terlebih, permainan yang disajikan terbilang menarik. Imbasnya mereka bisa lupa waktu. Lebih memilih bermain ketimbang melaksanakan kegiatan akademik seperti kuliah. Selain merusak otak, hal inilah yang bisa membuat gim online berbahaya bila dimainkan. Namun tak bisa dipungkri, apabila mereka yang awalnya hanya mencoba bakal ketagihan. Seperti yang dikatakan oleh Andi Muhammad Sose. Ia mengatakan, berkembangnya gim online saat ini membuat rasa penasaran para penggunanya tergugah untuk memainkannya. Apalagi, ketika gim tersebut memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. “Candu. Asik dirasa toh dan merasa tertantang,” katanya. Inilah, kata Sose, yang membuat

mereka terlena dan melupakan kegiatan lainnya seperti kuliah. Kecanduan tersebut justru cenderung juga membuat mereka bakal merasa tidak perlu lagi memiliki teman. Para gamers hanya ingin menghabiskan banyak waktu dengan bermain gim online. “Memang banyak nilai negatifnya. Contoh mereka sudah tidak lagi terbuka untuk berinteraksi dengan org lain. Yang kumaksud ini adalah orang-orang yang sudah kecanduan,” jelasnya. Lain halnya dikatakan oleh Miftahul Rahmat Rauf. Mahasiswa Prodi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial (FIS) ini menceritakan pengalamannya sebagai salah satu gamers. Ia menjelaskan, bahwa kecanduan dapat diatasi dengan mencoba mengatur jadwal main. Apabila ada kegiatan yang lebih penting selain bermain, mesti di prioritaskan. Pasalnya, kesehatan, kata Mifta, setidaknya mesti dijaga meski hobi main gim tidak bisa dihentikan. “Saya sih aman-aman saja. Karena masih bisa mengontrol kapan waktu buat main dan kapan buat istirahat,” katanya. Pakar Psikologi Perkembangan, Eva Meizara Puspita Dewi menilai,

bahwa memainkan gim dengan jangka waktu yang lama akan memunculkan rasa malas. Selain bisa menganggu kuliah, kata Eva, terlalu sering bermain, bisa menghambat proses interaksi antar sesama. “Berlebihan itu yang bahaya. Gim online juga berpengaruh dengan interaksi. ering bermain gedget maka interaksi dengan orang lain berkurang,” nilainya. (*)

Model: Andi Indira Aulia, Mahasiswa Fakultas Psikologi UNM.

Tips Hindari Candu Main Gim Online UNTUK menghindari dari kecanduan dalam bermain gim online, sejatinya ada beberapa hal

yang bisa dilakukan. Menurut Pakar Psikologi Perkembangan, Eva Meizara Puspita Dewi, terdapat lima

cara efektif yang bisa dilakukan oleh mahasiswa atau siapapun bagi yang ingin tidak kecanduan bermain.

1 2 3

FOTO: MUH. AGUNG EKA S.-PROFESI

GRAFIS: MASTURI – PROFESI

4

www.profesi-unm.com

5

Kontrol Diri Ketika kepincut bermain gim online, setidaknya para mahasiswa harus mengendalikan dirinya. Misalnya, mengatur waktu main dan memprioritaskan kegiatan positif lainnya.

Tahu Dampak Negatif Mulailah untuk mencari dampak negatif yang ada ketika bermain. Apalagi yang dapat menyebabkan kesehatan terganggu. Sebab, hal itu bisa menghambat beraktifitas, seperti kuliah.

Mencari Teman dan Bergaul Berteman menjadi cara yang paling efektif untuk bisa menghilangkan candu akibat bermain gim online. Sebaiknya carilah teman yang bisa diajak untuk melakukan kegiatan positif selain bermain gim.

Kesadaran Diri Jika sudah kecanduan dan sedikit sulit untuk berhenti bermain, tidak ada salahnya untuk memikirkan sesuatu yang baru yang dapat dikerjakan. Terlebih, ketika tahu dampak negatifnya, maka sudah saatnya untuk merenungkan apakah bermain itu baik atau tidak.

Memilih Gim Bersifat Edukatif Tidak bisa menghilangkan candu bermain, mungkin salah satu alternatif yang bisa dilakukan ialah memilih gim online yang edukatif. Sehingga, para mahasiswa juga mendapat pembelajaran ketika bermain. Urai data, ungkap fakta, saji berita

FOTO: MUH. AGUNG EKA S – PROFESI

Seiring berkembangnya teknologi saat ini, bermain gim online sudah menjadi budaya bagi kaum remaja tak terkecuali mahasiswa. Berbagai macam genre dan fitur menarik yang ditawarkan dalam permainan membuat mereka antusias bermain.


14 OPINI www.profesi-unm.com

Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

Framing Kohesivitas Institusi untuk Generasi 4.0 Salam Olahraga! Jaya! Bangsa yang kuat adalah yang mampu mempersiapkan dan menjaga kualitas generasinya, bukan generasi emas (gold generation) karena emas bernilai hanya karena kilauannya namun tak tahan ditempa, melainkan Iron Generation (generasi kuat). Sekuat baja yang dapat ditempa menjadi senjata apa saja untuk menjadi cadangan kekuatan bangsa di masa depan. Saya tertarik mengulas konsep ini dengan mengintegrasikan era industri 4.0. Sebab siap atau tidak generasi bangsa harus masuk ke dalam zona ini. Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala komputasi awan dan komputasi kognitif. Revolusi industri generasi keempat ini ditandai dengan munculnya super komputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak. Hal inilah yang disampaikan Klaus Schwab, Founder dan Executive Chairman of the World Economic Forum dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution. Nah, peran dan partisipasi seluruh pihak yang terkait adalah tonggak dari euforia untuk terlibat dalam kesuksesan tersebut. Pemerintah, swasta, masyarakat, dan praktisi serta teknokrat menjadi kolaborator hebat dalam membangun integritas kerja yang solid. Diperlukan karya untuk mempersiapkan generasi yang berdaya saing, tentunya dengan pendekatan pendidikan, sains dan teknologi serta riset pengembangan dinantikan untuk mengikuti ritme perkembangan kompetitor negara pesaing. Sebuah gerakan yang terstruktur harus dipacu menjadi bagian dari revolusi yang handal. Sebab tanpa itu, kita hanya akan menjadi followers terhadap capaian orang lain. Apa yang harus dilakukan? Ialah penguatan kelompok yang bersinergi untuk bersimbiosis dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan. Hal ini harus menjadi pemantik bagi institusi pendidikan untuk menciptakan konsep framing kohesivitas. Istilah ini sengaja dibuat untuk membuat sebuah bingkai kemajemukan karakter dalam sebuah kelompok. Tentu sebagai satu kekuatan menjaga ketersediaan cadangan generasi stock generation yang akan menjelma menjadi iron generation, kuat dalam berinovasi, berkarya, dan menularkan manfaat dan kebaikan. Konsep kohesivitas kelompok pertama kali diungkapkan pada penelitian psikologi tahun 1940. Lewin pada tahun 1943, Urai data, ungkap fakta, saji berita

menggunakan istilah cohesive untuk menggambarkan sebuah kekuatan yang menjaga kelompok agar tetap utuh dengan cara menjaga kesatuan anggotanya. Konsep kohesivitas berkembang menjadi konsep yang multidimensional pada tahun 1980 dan 1990. (Lewin, 1943), menggunakan istilah cohesive untuk menggambarkan kekuatan yang menjaga kelompok agar tetap utuh dengan menjaga kesatuan anggotanya. Gross dan Martin (1951) mengemukakan kohesi merupakan kebalikan dari definsi sebelumnya: “cohesiveness dipandang sebagai sesuatu penolakan terhadap kekuatan yang akan mengacaukan kelompok atau tim. Lebih lanjut Carron (1982) mengatakan: “cohesiveness is the dynamic process which is reflected in the tendency for a group to stick together and remain united in the pursuit of its goals and objectives�. Sebagai bahan renungan bahwa birokrasi kampus dan mahasiswa adalah satu kesatuan dalam sebuah framing kohesivitas, mahasiswa adalah bagian dari kelompok yang tergabung di dalam institusi pendidikan, dan dosen serta pimpinan kampus adalah fasilitator yang juga terlibat. Kohesi merupakan proses dinamis yang direfleksikan dalam kecenderungan kelompok (sivitas akademika) untuk tetap bersama dalam mencapai tujuan. Dalam definisi itu, ada dua aspek yang perlu digaris bawahi: pertama, dinamis merupakan sebuah pengakuan terhadap cara anggota kelompok secara individu yang merasakan orang lain dan kelompok beserta tujuannya yang berubah-ubah sepanjang waktu. Tetapi cohesiveness tidak statis, ia berkembang dan menurun secara perlahan, kemudian memperbaharui diri kembali dan meningkat lagi, dan menurun kembali sedikit demi sedikit.

Pola ini berulang sepanjang arah keberadaan kelompok. Kedua, tujuan kelompok sangat kompleks dan beragam, Kohesivitas ditunjukkan dalam bentuk keramahtamahan antar anggota kelompok, mereka senang bersama-sama. Anggota merasa bebas mengemukakan pendapat dan sarannya dengan nilai etika dan estetika yang mengikat di dalamnya. Setiap anggota kelompok memiliki porsinya masing-masing (kampus sebagai wadahnya, dosen sebagai produsen informasi dan mahasiswa sebagai sasaran informasi). Semua itu menunjukan adanya kesatuan, keeratan, dan saling menarik dari anggota kelompok. Namun yang salah ketika istilah kelompok dalam kelompok yang berkembang. Biasanya disebabkan adanya kooptasi atau rongrongan kelompok luar yang hendak memecah kelompok besar ini. Ingat! Kesatuan kelompok harus dipertahankan sebagai bagian revolusi industri generasi keempat ini. Faktor yang mempengaruhi timbulnya kohesivitas : Interpersonal Attraction (daya tarik interpersonal), kelompok sering terbentuk ketika individu mengembangkan perasaan ketertarikan terhadap individu yang lain. Tetapi hanya faktor seperti kedekatan terhadap interaksi, kesamaan, saling melengkapi, dan timbal balik, Stability of Membership (stabilitas terhadap keanggotaan), perbedaan antara kelompok terbuka dan kelompok tertutup. Perbedaan kelompok berdasarkan sejauh mana batas mereka dapat masuk dalam daftar keanggotaan yang bersifat terbuka dan berfluktuasi dibandingkan tertutup dan tetap. Structural Features (bentuk struktur), kohesif itu mempunyai hubungan struktur kelompok dalam dua titik dasar. Pertama, kelompok kohesif cenderung untuk relatif lebih terstruktur. Kedua, bentuk dari struktur kelompok adalah terkait dengan tingkat lebih tinggi dari kohesif daripada struktur kelompok yang lain. Semakin tinggi proporsi hubungan dengan anggota non group relatif membuat hubungan dengan anggota kelompok semakin rendah kekompakkan keseluruhan kelompok. Faktor

keseragaman kelompok makin seragam suatu kelompok dalam latar belakang dan karakterstik para anggotanya banyak memiliki kesamaan, maka makin tinggi kohesivitasnya. Maka kematangan kelompok cenderung lebih kohesif sejalan dengan waktu yang dilalui. Kejelasan tujuan kelompok yang enggan dengan jelas mengetahui apa yang berusaha diselesaikan akan menjadi lebih kohesif karena mereka merundingkan misi bersama dan tidak ada konflik dalam misi mereka. Persaingan dan ancaman dari luar ketika kelompok merasakan adanya ancaman dari luar, mereka cenderung bersatu lebih dekat. Kesuksesan kelompok dalam tugas sebelumnya seringkali meningkatkan kohesivitas dan perasaan “kami melakukan bersama-sama�. Membentuk jiwa corsa dan nasionalis dalam diri menjadi senjata utama penjabaran tanggung jawab. Asupan energi positif dapat memperpanjang usia kebersamaan yang terbangun dalam sebuah tujuan tim. Jika satu kelompok kerja, memiliki sejarah yang gemilang, maka terbentuklah esprit de crops yang menarik anggota baru, kelekatan kelompok akan tetap tinggi. Festinger mengungkapkan, Increased cohesiveness leads to greater frequency of interaction among group member. The greater chanes that member can produce in the behavior of individual. Berarti bertambah kuatnya kohesivitas akan mendorong meningkatkan frekuensi interaksi antar seluruh anggota pimpinan dan pegawai, pimpinan dan dosen, dosen dan mahasiswa. Makin bertambah kohesivitas itu, makin besar pula perubahan perilaku inividu yang dapat ditimbulkan para anggota atau karyawan. Apa yang melemahkan kohesivitas? Faktor konflik di sini lebih diarahkan kepemahaman ide atau gagasan yang kontras antara dua atau lebih gagasan dari beberapa individu di dalam kelompok. Tidak saja dapat menjadi kekuatan tetapi konflik juga dapat menjadi kelemahan. Dalam hal yang demikian, pemimpin yang efektif pasti segera menghentikannya melalui cara yang dianggapnya sesuai dengan situasi konflik. Kepentingan beberapa individu di dalam kelompok seringkali memandang

suatu masalah kelompok dari perspektif kepentingannya. Dalam hal kepentingan individu tersebut memiliki kekuatan untuk memperbaiki atau melengkapi kepentingan kelompok. Namun ketika dirasakan kepentingan individu tersebut bertentangan dengan kelompok individu bersangkutan, tidak mau dan mampu memadukannya dengan kepentingan kelompok, maka kecenderungan yang akan terjadi ialah melonggarnya perasaan kolektif di dalam kelompok. Faktor waktu (duration) merupakan keuntungan bagi keputusan kelompok karena derajat kualitas keputusan itu dipengaruhi durasi yang dipakai dalam proses pengambilan keputusan pikiran yang sering berubah. Sangat jarang terjadi, jika terdapat masalah di dalam kelompok, anggota kelompok memiliki frame of meaning atau landasan pikiran yang sama dalam memandang masalah tersebut. Akhirnya dalam memulai pemecahan masalah terjadi pemakaian cara yang berbeda. Bagi pemimpin haruslah disadari bahwa manusia memiliki kecenderungan mudah berubah pikiran sehingga pijakan kesadaran ini akan menyediakan pilihan yang jika salah memilihnya dapat melemahkan kekohesifan kelompok. Carron, Brawley, dan Widmeyer (2009) mengatakan kohesivitas tugas mencerminkan sejauh mana anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan kohesivitas sosial mencerminkan atraksi interpersonal diantara anggota kelompok. Di sisi lain, itu mencerminkan sejauh mana anggota kelompok saling menyukai dan menikmati hubungan sosial di dalam kelompok. Menurut Gross dan Martin (1952), kohesivitas memiliki unsur yaitu (1) Task Cohesiveness sebagai komitmen kelompok bersama atau ketertarikan atas tugas atau tujuan kelompok. (2) Interpersonal Cohesiveness sebagai daya tarik anggota kelompok yang saling tertarik satu sama lain. Apabila penerapan konsep framing kohesivitas ini dapat dicerminkan dalam perilaku kerja di sebuah kelompok organisasi, baik itu institusi pemerintahan, organisasi kemahasiswaan, profesional sampai pada kelompok praktisi dan teknokrat. Saya yakin keberagaman kultur bangsa kita akan menjadi senjata yang kuat untuk mengukir prestasi. Mempersiapkan generasi sumber daya bangsa yang handal dan berdaya saing menghadapi era Industri 4.0. Mari kita bingkai kebersamaan dan saling menguatkan dalam ketaatan, keilmuan dan kebaikan. (*) *Dr. Fahrizal, S.Pd.,M. Pd, Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar/ Pengamat dan Praktisi Kajian Pendidikan Organisasi dan Kepemudaan www.profesi-unm.com


PROFESIANA 15 Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

www.profesi-unm.com

Husain Syam Bingung Habiskan Uang UNM Saat memberi sambutan dalam acara lepas sambut Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), ia menyampaikan kepada sivitas yang hadir saat itu, mulai dari mahasiswa, dosen, pegawai, para dekan, dan direktur Program Pascasarjana (PPs) UNM. "Saya selalu mengatakan bahwa hari ini uangnya UNM itu sangat banyak. Tinggal bapak mau gunakan apa ini uang. Mungkin kalian tidak tahu, hanya jajaran pimpinan saja yang tahu," katanya.

Ia mengimbau kepada semua jajaran pimpinan agar bisa menggunakan semua uang tersebut untuk perbaikan sarana prasarana dan peningkatan akademik di kampus. Karena tahun 2018, Husain menargetkan semua fasilitas yang ada di kampus Oemar Bakrie ini bisa berstandar nasional. "Ini uang sangat banyak, jadi tolong bapak dekan manfaatkan dengan baik. Tolong buat program kerja ataupun proposal pembangunan. Tanyakan kepada

mahasiswa apa yang kurang, kemudian peradakan. Misalnya ruangan yang panas karena tidak ada AC, beli AC dan pasang. B egitupun kursi dan meja. Karena target saya akhir tahun 2018 semua sarana dan prasarana di kampus UNM sudah berstandar nasional," imbaunya. Jika hingga tahun 2018 berakhir dan masih banyak sarana dan prasaran yang tidak berstandar nasional, Husain akan menyalahkan para pimpinan fakultas karena

tidak memperbaikinya. Karena menurutnya, semua permasalahan yang ada di tingkat fakultas merupakan tanggung jawab dekan. "Semua ruangan harus berstandar nasional. Harus ada AC-nya, harus dingin ruangannya, harus bagus kursi dan mejanya. Tapi kalau tidak, bapak yang akan saya salahkan, karena tidak melakukan perbaikan. Saya sudah menyiapkan anggaran yang banyak, tapi bapak tidak pergunakan dengan baik," jelasnya. (win)

ILUSTRASI : ZULHIJAYA – PROFESI

Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) mengungkapkan bahwa dirinya kebingungan dalam menghabiskan uang milik kampus. Pasalnya uang UNM, kata Husain, sangat banyak yang belum digunakan.

FIP Doyan Koleksi Aksesoris

GRAFIS: ZULHIJAYA - PROFESI

EMPAT dari tujuh Program Studi (Prodi) yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Makassar (UNM) telah berakreditasi A. Sebuah kebanggan bagi sivitas akademika karena telah mendapat predikat terbaik dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Predikat terbaik ini bisa diraih tentunya tidak lepas dari kerja keras pimpinan kampus dalam memperbaiki sarana dan prasarana perkuliahan. Air conditioner (AC) misalnya yang kadang diperadakan pada saat ingin melakukan akreditasi. Hampir di setiap dinding ruang perkuliahan, AC dipasang dengan rapi. Jumlahnya banyak tapi hanya berfungsi beberapa saat saja. Kadang mahasiswa dan dosen mengeluhkan ruangan yang panas. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa AC ruangan dipasang bukan untuk mendinginkan ruangan, tetapi seakan dijadikan aksesoris agar indah dipandang. “Birokrasi hanya menjadikan alat pendingin sebagai pajangan agar ruangan terlihat estetis,” kata

www.profesi-unm.com

Ketua Himpunan Mahasiswa Teknologi Pendidikan (Himatep) Andi Gunawan Agus. Senada dengan yang diucapkan Gunawan. Ia malah mempertanyakan label kampus pencetak pendidik ini. Menurutnya mustahil kampus dengan sarana dan prasarana yang memasygulkan itu memiliki akreditasi A. Karena tidak mampu memberikan kenyamanan dalam proses pembelajaran. Staf Bidang Sosial dan Politik HMJ PLB juga mengeluhkan hal yang serupa. Ia mempertanyakan terkait AC yang dipasang oleh pimpinan hanya sebatas pencitraan. “AC diperadakan tahun lalu, dan kurang lebih satu minggu saja masa berfungsinya hingga saat ini tidak berfungsi lagi,” keluhnya. Saat dikonfirmasi, Pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (PD II) FIP, Muslimin mengakui bahwa sejumlah AC di ruang perkuliahan tidak berfungsi. Ia mengatakan bahwa sebenarnya kondisi AC dalam keadaan baik. Hanya saja sumber daya listrik yang tidak mampu.

Ia juga menjajikan bahwa akan ada anggaran tambahan di akhir tahun ini. Sebanyak 50 unit AC akan diperadakan. “Kita akan tambah jika tidak ada halangan,” ucapnya. Abdul Saman selaku Dekan FIP juga mengakui bahwa sejumlah AC di beberapa kelas hanya berfungsi beberapa hari saja. Salah satu penyebabnya, kata dia, karena kurangnya kesadaran sivitas dalam memelihara aksesoris tersebut. Jadwal perkuliahan yang sebenarnya hanya sampai pukul 16.00 Wita, tetapi kadang banyak dosen yang menggunakan hingga pukul 18.00 Wita. Kemudian AC tidak di matikan, sehingga aktif terus selama 24 jam. "Ada Prodi yang memasukkan satu bulan sudah rusak. Karena aktif 24 jam. Sementara yang petugas pemeliharaan AC kadang pulang jika sudah jam 4 sore," katanya. Hingga saat ini belum ada perbaikan dan peradaan lagi. Karena butuh 100 juta rupiah dana untuk menambah daya listrik agar AC dapat berfungsi dengan baik. (lia)

Urai data, ungkap fakta, saji berita


16 PERSONA www.profesi-unm.com

Profesi Edisi 231 Januari Tahun XLII 2019

T

idak mudah bagi setiap orang untuk mendapat sebuah prestasi. Terlebih, meraihnya beberapa kali. Hingga tembus ke tingkat nasional. Selalu ada prinsip yang dipegang teguh demi mencapai itu. Termasuk yang dilakukan Aviva R. Scholten. “Malu bertanya, sesat di jalan,” seperti itulah kiasan yang patut digambarkan untuk prinsipnya. Sebab, mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Negeri Makassar (UNM) ini selalu menekankan untuk tidak sungkan bertanya. "Rahasia saya dalam meraih segala prestasi, saya tidak pernah malu untuk bertanya ke orang yang jauh lebih berpengalaman,” katanya. Ketika ingin mengikuti lomba, Aviva menggunakan prinsip tersebut. Tentu saja agar nantinya bisa meraih hasil yang diharapkan. Tak ayal, jika hal tersebut sukses mengantarkannya mencicipi berbagai prestasi. Misalnya saja, ia sukses meraih juara pertama dalam Duta Tata Ruang mewakili Sulawesi Selatan dalam kompetisi Parade Cinta Tanah Air. Ajang tersebut digelar oleh Kementerian Pertahanan dan Pelopor Penataan Ruang Nasional serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang RI.

Urai data, ungkap fakta, saji berita

“Misalkan nanti ada lomba, saya tidak segan untuk bertanya ke siapapun dan minta pendapat," akunya. Meski begitu, rupanya ia juga memegang prinsip hardwork forever pays. Maksudnya, ia menjalankan segala sesuatu dengan sepenuh hati. Menurutnya, hal itu penting ketika ingin mencapai keberhasilan. “Sekali mendayung tiga pulau terlampaui, sekali berlomba juara pertama yang harus ditemui,” kata dara asal Makassar ini. Dibalik prestasi tersebut juga ada sosok orangtua yang selalu memberinya dukungan. Mereka tak pernah lupa memberinya semangat ketika ia memintanya. "Setiap berlomba tidak tenang hatiku kalau belum cium tangannya atau dengar suaranya," katanya. Kali ini, mahasiswa angkatan 2016 ini berencana ingin kembali mengikuti lomba. Bukan hanya satu saja melainkan akan terus dilakukannya selama ada kesempatan. Hingga ia bisa mengharumkan nama kampus oranye. "Semoga saya bisa tetap terus memberikan kontribusi positif bagi orang-orang di sekitar dan tentunya bisa terus menjadi kebanggaan keluarga," harapnya. (*)

FOTO: AGUNG EKA – PROFESI

Malu Bertanya, Sesat di Jalan

FOTO: MUH. AGUNG EKA S – PROFESI

Berprestasi - Mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi), Aviva R. Scholten memiliki segudang prestasi.

BIODATA Nama: Aviva R. Scholten Tempat/Tanggal Lahir: Sungguminasa, 16 Desember 2000 Riwayat Pendidikan SD : SD Negeri 3 Sungguminasa. SMP : Pesantren Tahfidz Darul Quran. SMA : Pesantren Tahfidz Darul Quran.

Prestasi : 1. Delegasi Provinsi Sulawesi Selatan Parade Cinta Tanah Air Tingkat Nasional 2016 2. Dara Intelegencia Sulsel 2017 3. Pemudi Berprestasi Sulsel Awardee by Forum Pemuda Sulsel 2017 4. 3rd Best Speaker English Debating Competition (NUDC) UNM LEVEL 2018 5. Breaking Adjudicator NUDC Tingkat Kopertis 9 2018 6. Adjudicator NUDC (National Univ Debating Championship) Tingkat Nasional 2018 7. 1st Winner English Speech PILOT 2018 8. Adjudicator ABA UMI English Fest Debating 2018 9. Oral Presenter In Internartional Conference ICIGAR 2018 10. Delegate of Bosowa MUN (Model United Nation) 2018

www.profesi-unm.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.