Harian Andalas 04 Mei 2011

Page 4

Rabu 4 Mei 2011

HUKUM & KRIMINAL

harian andalas | Hal.

4

Polsek Patumbak Tangkap Bandar Togel Medan-andalas Petugas Reserse Kriminal Polsek Patumbak menangkap seorang pemuda yang ditengarai sebagai Bandar judi toto gelap (togel) di kawasan Terminal Amlpas Medan, Minggu (1/5). Dalam penangkapan tersebut dari tersangka, Desman Ambarita (26) warga Jalan KH Rivai Abdul Manaf Nasution Gang Family, Kecamatan Medan Amplas, polisi menyita barang bukti dua unit handphone, Rp75 ribu, dan satu lembar kertas bertuliskan angka tebakan. Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Patumbak, AKP Parulian Samosir ketika dikonfirmasi andalas membenarkan penangkapan tersebut. Menurutnya penangkapan itu berawal dari informasi yang diterima pihaknya. “Sebelumnya kami terima informasi bahwa di lokasi itu ada seorang pemuda menjual kupon judi togel. Selanjutnya kami lakukan penyelidikan dan dari hasil penyelidikan kami dapat menangkap tersangka,” kata mantan Kanit Idik I Jahtanras Polresta Medan itu. (HER)

Ketangkap Saat Kutip Rekap Judi Kim Teluk Mengkudu-andalas Abed Nego Sihombing (20) Dusun VIII, Desa Lubuk Cengal, Kecamatan Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai, ditangkap Polisi sedang mengutip rekapan judi kim di Desa Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Sergai, Senin (2/4) sekira pukul 23.00 WIB. Dari tangannya polisi menemukan barang bukti 2 lembar kertas berisi nomor tebakan judi kim, uang Rp 500 ribu, 1 hape dan 1 kereta milik tersangka. Menurut sumber, malam itu Polisi mendapat informasi tersangka sering melintas mengutip rekap dibeberapa warung kopi di Desa Sialang Buah, saat tersangka melintas naik kereta langsung diamanakan Polisi. Pengakuan Abed, dia baru 3 hari jadi tukang kutip rekap KIM milik Bandar warga Tebing, karena menunggu panggilan untuk tes masuk tentara. “Tiga hari lagi aku dipanggil ikuti tes masuk tentara, aku takut bang! Kalau garagara ditangkap aku gak bisa jadi tentara,”ujar lajang berpangkas cepak tersebut. Kasubag Humasy Polres Sergai AKP Z Siregar membenarkan telah mengamankan tersangka pengutip rekap. ”Tersangka kita jerat pasal 303 ayat 1 KUH-Pidana dengan hukuman maksimal 5 tahun kurungan penjara,” tandas Kasubag. (RYAD)

Oknum Mahasiswa Cabuli Siswi SMU Hingga Hamil Medan-andalas Oknum mahasiswa salah satu universitas di Medan, AH Selasa (3/5) dilaporkan ke Polresta karena dituding mencabuli seorang siswi klas II SMU hingga hamil 2 bulan. Dalam laporannya korban sebut saja, Windi (16) warga Jalan Sidodadi Batang didampingi abangnya, A (28) mengatakan bahwa sebelumnya korban mengenal AH sejak, 5 bulan lalu. Mereka saling kenal di kawasan kampus Unimed. Kemudian, AH mengajak korban ke pemandian Simbahe. Di tempat pemandian tersebut pelaku meminta korban untuk melayani nafsu sexnya. Awalnya korban menolak. Namun karena terus dibujuk, akhirnya korban menuruti permintaan pelaku. Selama 5 bulan berkenalan, dua insan berlainan jenis itu kerap melakukan hubungan suami istri hingga korban hamil dua bulan. Terbongkarnya korban tengah hamil muda berawal dari kecurigaan pihak keluarga yang melihat perkembangan korban. Saat ditanya akhirnya Windi mengaku dan pihak keluarga langsung mencari pelaku. Namun Pelaku tak berhasil ditemukan dan akhirnya pihak kerluarga membawa korban untuk membuat pengaduan ke Polresta Medan. Saat ini kasusnya masih ditangani pihak kepolisian. (HER)

Oknum JPU Kejari Lubuk Pakam Dilapor Ke Kejagung Lubuk Pakam-andalas Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Lubuk Pakam, Kasrun Pohan SH dilaporkan Parulian Tambunan (39) warga Jalan Martabe II, Desa Pagar Merbau III, Kecamatan Lubuk Pakam, ke Kejaksaan Agung dan ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) karena dirinya dimintai sejumlah uang oleh Kasrun Pohan atas perkara penganiayaan. Kepada andalas, Selasa (3/5), Parulian Tambunan mengatakan bahwa dia secara tertulis telah melaporkan oknum Jaksa Kasrun Pohan SH pada tanggal 9 Februari 2011, dan dalam laporan itu, Parulian Tambunan membeberkan kronologis saat dia duduk sebagai terdakwa karena disangkakan telah melakukan penganiayaan terhadap Robert Butarbutar pada tanggal 5 September 2010. Saat dia serta berkas perkaranya diserahkan penyidik Polres Deli Serdang ke JPU Kasrun Pohan SH, oknum jaksa tersebut hendak melakukan penahanan, namun Kasrun Pohan SH mengatakan, tersangka Parulian Tambunan bisa tidak ditahan, tetapi dengan catatan harus melakukan perdamaian terhadap pelapor (Robert Butarbutar), dan disitulah Kasrun Pohan SH meminta uang kepada Parulian Tambunan sebesar Rp 5 juta. Dalam keadaan terpaksa, Parulian Tambunan hanya sanggup memberikan uang sebesar Rp 3 juta. (BOB)

Jenazah Engky alias Ato dilokasi kejadian

Jenazah Cenli alias Ain dilokasi kejadian

Penjagal Empat Nyawa Diringkus

Terancam Hukuman Mati

Binjai-andalas Penjagal empat nyawa ayah mertua, menantu dan dua orang anak yang masih duduk di bangku sekolah TK di Jalan Rukam No 71-D, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai akhirnya berhasil diringkus petugas Reskrim Polres Binjai, kemarin. andalas/mki

Dalam pengungkapan tersebut, polisi menyita barang bukti satu unit handphone nokia warna hitam, satu buah alat bantu pendengaran, dua buah mesin pompa air, satu potong celana ponggol warna biru, satu potong baju kaos tanpa lengan warna hitam, satu potong baju kaos oblong warna hitam, serta satu potong celana pendek warna hijau. Polisi menginformasikan bahwa tersangka yang masih dalam proses pemeriksaan tersebut, Dani Boenda Jaya alias Deden alias Deni (20) warga Pasar V Cina Desa Tandem Hulu II, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang. Dalam pemeriksaan tersangka mengakui telah mem-

Tersangka penjagal 4 nyawa saat diboyong ke Mapolres Binjai. bunuh empat korban masingmasing, Engky alias Ato (65) Cenli alias Ain (27) (menantu Engky) serta kedua cucu Engky, Kevin (5) Keren (4) menggunakan pisau dapur, sepotong kawat jemuran, tali plastik, serta sepotong kayu broti. Saat ditemukan kondisi keempat mayat para korban sangat mengenaskan. Mayat Engky ditemukan di atas tempat tidur dengan luka tusuk pada bagian leher sebelah kiri, kepala bagian belakang. Sedangkan mayat Cenli alias Ain (menantu Engky) di lantai kamar dengan luka tusuk pada bagian dada sebelah kanan. Sementara itu mayat Kevin ditemukan diantara mayat ibu dan adiknya Keren dengan

Jenazah Kevin dan Karen dilokasi kejadian

luka memar dibagian dagu dengan kondisi Diselimuti kain sprei. Karen sendiri saat ditemukan pada bagian mulutnya mengeluarkan buih. Pembantaian empat nyawa korban itu sendiri diketahui oleh saksi pada Minggu, 1 Mei 2011 Pukul 15.30 WIB selanjutnya dilaporkan ke Polres Binjai. Laporan Kasus tersebut tertuang dalam Laporan Polisi No Pol: LP/512/V/2011/Reskrim/Tanggal, 1 Mei 2011. Dalam kasus pembunuhan itu, penyidik Reskrim Polres Binjai memeriksa sedikitnya 13 orang saksi diantaranya, tukang beca yang selalu mengantar korban Kevin dan Karen sekolah, istri Engky dan sejumlah tetangga. (MKI/HER)

KEPALA Polisi Resort (Kapolres) Binjai, AKBP Dra Rina Sari Ginting menerangkan, terungkapnya kasus penjagalan empat nyawa itu tak terlepas dari hasil koordinasi antara pihaknya dengan salah seorang kerabat dekat tersangka. “Selain hasil olah TKP dan pemeriksaan 13 orang saksi, pengungkapan ini juga tak terlepas dari hasil koordinasi kami dengan salah seorang kerabat tersangka,” kata Rina sembari menyebutkan bahwa tersangka, Dani Boenda Jaya saat ini masih diperiksa tim penyidik Unit Jahtanras Polres Binjai. Dijelaskan Rina, dalam kasus ini penyidik mempersangka Dani Boenda Jaya alias Deden alias Deni dengan pasal berlapis antara pasal 340 Subs 339 Subs 338 Subs 365 KUH-Pidana dengan ancaman hukuman mati. “Tersangka dapat diancam hukuman penjara seumur hidup bahkan hukuman mati. Namun nantinya pengadilanlah yang menentukan hukuman tersangka,” pungkas Rina. Mantan Kapolsek Medan Barat dan Kapolsek Medan Kota ini menjelaskan sebelumnya, setelah menerima lapo-

ran kasus pembunuhan sesuai dengan Laporan Polisi No Pol: LP/512/V/2011/Reskrim/Tanggal, 1 Mei 2011, pihaknya langsung turun ke lokasi kejadian di Jalan Rukam No 71-D, Kecamatan Binjai Barat, Kota Binjai. Setelah itu mengidentifikasi identitas keempat korban lalu memeriksa para saksi. Kemudian mengumpulkan alat bukti dan menangkap tersangka. Dan saat ini pihaknya dalam hal ini penyidik Reskrim Polres Binjai tengah melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tersangka dan melakukan koordinasi dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU). (HER)

Kapolres Binjai, AKBP Dra Rina Sari Ginting

Membunuh Karena Hendak Disiram Air P anas? Panas? TERSANGKA Dani Boenda Jaya alias Deden alias Deni sebelumnya disangka korban Cenli alias Ain akan perbuat kejahatan. Ain yang pada saat memasak air di dapur akan menyiramkan air panas itu ke arah tersangka. Sontak tersangka memukul tangan Cenli hingga air panas tertumpah ke lantai. Tak hanya itu, tersangka lalu mencekik leher Cenli. Mungkinkah tersangka nekad membunuh karena hendak disiram air panas? Berikut kronologis kejadian pembantaian empat nyawa sesuai dengan keterangan tersangka Dani Boenda Jaya alias Deden alias Deni di Mapolres Binjai. Tragedi itu terjadi pada, Jum’at (29/4) sekira pukul 19.00 WIB. Saat itu tersangka usai mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu di jembatan Titi Kembar, Binjai bermaksud pergi ke Brahrang, Kecamatan Binjai Barat. Namun dalam perjalanan, baterai handphone tersangka habis. Selanjutnya tersangka singga ke rumah korban dengan maksud hendak meminjam carger. Namun sesampainya di rumah korban, carger yang akan dipinjam tersangka tidak ada. Selanjutnya tersangka numpang buang air kecil di kamar mandi rumah korban. Saat keluar dari kamar mandi, tersangka melihat satu unit handphone dan pompa air di ruang tamu. Sempat timbul niat tersangka untuk mencuri kedua benda itu namun rencana itu urung dilakukan. Kemudian tersangka duduk di depan rumah korban. Tak lama kemudian tersangka permisi kepada korban Cenli untuk pulang. Tersangka pun berjalan ke arah Jalan Rukam. Namun belum lagi sampai ke Jalan Rukam, tersangka balik dan berjalan ke arah belakang rumah korban. Sekira 30 menit kemudian, tersangka duduk sambil merokok di belakang rumah korban. Saat bersamaan, istrinya datang ke rumah korban mencari tersangka. Ketika itu korban Cenli mengatakan bahwa tersangka sudah pulang. Selanjutnya sekira pukul 23.00 WIB, tersangka mendengar televisi di rumah korban sudah mati. Dan tidak ada suara orang bicara dari dalam rumah korban. Tersangka menduga para korban sudah tidur. Selanjutnya tersangka mengambil kursi di belakang rumah korban dan meletakannya didekat dinding kamar mandi lalu tersangka menaiki kursi tersebut lalu memanjat dinding kamar mandi.

Dengan menggunakan tangan, tersangka menolak satu buah seng kamar mandi ke atas hingga atap seng terbuka lalu tersangka masuk ke kamar mandi. Aksi tersangka saat itu dilihat korban Cenli yang langsung berteriak maling. Mendengar Cenli berteriak maling, tersangka mengatakan bahwa dirinya bukan maling. Korban Cenli yang melihat tersangka selanjutnya diam karena sudah mengenal tersangka. Selanjutnya tersangka mendekati Cenli yang sedang memasak air di dapur. Karena Cenli curiga kepada tersangka akan berbuat kejahatan, lalu Cenli hendak menyiram air panas itu ke arah tersangka. Karena hendak disiram air panas, tersangka lalu memukul tangan Cenli hingga air panas itu tertumpah di lantai. Selanjutnya, tersangka mencekik leher Cenli. Saat itu Cenli berusaha melakukan perlawanan. Melihat Cenli akan memberikan perlawanan, tersangka yang melihat pisau dapur di atas meja langsung mengambilnya dan menodongkan pisau itu ke leher Cenli. Di bawah ancaman senjata tajam, Cenli disuruh duduk di lantai. Ketika itu tersangka melihat seuntas tali plastik di tempat sampah lalu mengambil tali itu lalu mengikatkan tangan Cenli. Lalu tersangka mengambil kawat jemuran di kamar mandi dan Cenli dibawa ke ruang tamu dan disuruh duduk. Disitu, Cenli berteriak karena kedua kakinya akan diikat tersangka dengan kawat jemuran tadi. Melihat Celi melawan, tersangka lalu mencekikkan kawat tersebut ke leher Cenli. Lagi-lagi Cenli melawan dengan

menendang tersangka. Habis sudah kesabaran tersangka. Diapun lalu menikam Cenli dengan pisau dapar yang ada di tangannya secara berulang kali. Setelah Cenli tak berdaya, anaknya, Kevin keluar dari dalam kamar

langsung menjerit sambil berlari ke dalam kamarnya. Tersangka pun langsung mengejar dan mencekik Kevin. Pada saat itu, tersangka melihat sepotong kayu broti di kamar dekat pintu. Lalu tersangka mengambil kayu itu dan memukulkannya ke leher Kevin. Tak hanya itu, tersangka juga menikam leher Kevin secara berulang kali. Selanjutnya datang Engky (mertua Cenli). Dia pun tak luput dari aksi keji tersangka. Saat itu dada Engky ditendang hingga terjatuh ke dalam kamarnya. Kemudian tersangka masuk ke dalam kamar dan menikam Engky hingga tewas. Kemudian, tersangka keluar dan menyeret mayat Cenli dari ruang tamu ke kamar mandi. Di kamar mandi, tersangka membuka pakaian Cenli dan memandikannya. Setelah itu tersangka mengangkat

mayat Kevin dari dalam kamar dan membawanya ke kamar mandi juga dimandikan. Selanjutnya tersangka pergi ke ruang tamu dan membersihkan darah yang ada di ruang tamu dan kamar mandi dengan alat pel. Setelah bersih, tersangka mengangkat mayat Cenli ke kamar depan begitu juga dengan mayat Kevin. Di kamar depan, tersangka memakaikan pakainnya lalu duduk di ruang tamu. Saat itu lah anak Cenli lainnya, yakni Keren yang terbangun dari tidurnya datang ke ruang tamu dalam keadaan menangis. Tersangka yang melihat kedatangan Keren, langsung mencekik bocah malang itu hingga tewas. Setelah tewas, Mayat Keren lalu dimasukan ke dalam kamar berdampingan dengan mayat Ibunya dan kakaknya, Kevin lalu diselimuti kain spre. Setelah itu tersangka membersihkan kamar tidur tempat Kevin dibunuh. Saat itu tersangka melihat handphone di atas meja lalu mengambilnya. Tak hanya handphone di kantong celana Cenli, tersangka juga mengambil uang senilai Rp38.000 lalu masuk ke dalam kamar Engky dan mengambil satu unit handphone.

Dan pada Sabtu, (30/4) sekira pukul 16.00 WIB, tersangka menelpon istrinya meminta berbicara dengan temannya, Nael Pasaribu untuk menjemputnya di rumah korban. Sebelum Nael datang menjemput, tersangka memasukan dua unit pompa air ke dalam kotak karton berikut pisau, kawat dan tali yang digunakan tersangka menghabisi nyawa keempat korban termasuk pakaian yang dipakai tersangka pada saat kejadian yanag berlumuran darah. Tersangka pun meninggalkan rumah korban sekira pukul 19.00 WIB dengan mengenakan pakaian korban, Engky. (HER)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.