Jumat ,20 april 2012 .Radar cirebon

Page 5

JUMAT WAGE 20 APRIL 2012 / 28 JUMADIL AWAL 1433 H

WACANA

Radar Cirebon Group

5

Habis Gelap Terbitlah Terang (Mengenang R.A Kartini) Bulan April disebut pula sebagai bulan Kartini. Karena pada bulan April Raden Ajeng Kartini (RA Kartini) dilahirkan. Dalam sejarah dan perjalanannya, peranan RA Kartini betapa sangat gemilang dalam mengobarkan semangat kebangsaan dan perjuangan kaum perempuan. RA Kartini tercatat sebagai salah satu pahlawan nasional. Kita patut senantiasa mengenang jejak langkah RA Kartini. RA Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah, pada 21 April 1879, dan menghembuskan nafas terakhir di Rembang, Jawa Tengah pada 17 September 1904 dalam usia 25 tahun. RA Kartini adalah seorang perempuan Jawa dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan. RA Kartini merupakan putri dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara, dan MA Ngasirah, seorang anak guru agama di Jepara. RA Kartini menikah dengan KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, bupati Rembang, pada 12 November 1903. Kartini adalah pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Pada zamannya, tepatnya dalam rentang akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20, RA Kartini sangat terkenal sebagai perempuan yang lantang menyuarakan nilainilai kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, dan kedamaian. RA Kartini hidup dalam setting sosial yang patriarkhis dan cenderung merendahkan perempuan. Adalah adat-istiadat kala itu yang mengekang kebebasan perempuan. Maka, RA Kartini yang mengalami kegelisahan mendalam dan memiliki keterpanggilan untuk berbuat sesuatu, tampil membawa gagasan emansipasi perempuan. Buku ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’, adalah karya istimewa RA Kartini. Buku ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ merupakan buku yang berisi kumpulan surat-surat RA Kartini. Surat-surat RA Kartini untuk para sahabatnya di Belanda. Buku ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ adalah butir-butir mutiara RA Kartini tentang perjalanan hidupnya. Dan butir-butir mutiara RA Kartini tentang impian, harapan, serta citacitanya untuk memajukan kaum perempuan. ‘Wanita dijajah pria sejak dulu. Dijadikan perhiasan sangkar madu’, begitu kata RA

Kartini. Adalah Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda yang menghimpun surat-surat RA Kartini itu, untuk kemudian diterbitkan menjadi buku. Pada awalnya buku itu berjudul dalam Bahasa Belanda ‘Door Duisternis tot Licht’ (Dari Kegelapan Menuju Cahaya), diterbitkan pertama kali pada tahun 1911. Baru kemudian pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkan ‘Door Duisternis tot Licht’ dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran. Dan selanjutnya pada tahun 1938, Armijn Pane, seorang sastrawan Pujangga Baru merilis buku ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ dalam versi tersendiri. AGAMA KEMANUSIAAN Ulasan mengenai RA Kartini menjadi semakin menarik manakala kita menelisik pergulatan batin RA Kartini dalam mencari makna agama. Agama memberikan spirit bagi RA Kartini dalam berupaya mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Menurut RA Kartini, tolong-menolong dan tunjangmenunjang, cinta- mencintai, itulah nada dasar segala agama. Kalau saja pengertian ini dipahami dan dipenuhi, agama akan menguntungkan kemanusiaan, sebagaimana makna asal dan makna keilahian daripadanya: karunia. Agama menyerukan sesama makhluk Tuhan agar berada dalam kesetaraan dan berlombalomba dalam kebajikan untuk memuliakan kemanusiaan. Agama membawa pesan pencerahan untuk menata kehidupan penuh cinta, perdamaian, dan kebahagiaan abadi. RA Kartini sangat terpesona dengan penggalan firman Tuhan dalam Al-Qur’an ‘Minadz Dzulumaati Ilan Nuur’ (QS. Al-Baqarah (2): 257), yang berarti ‘dari kehidupan penuh kegelapan menuju kehidupan penuh terang cahaya’. Dan barangkali ayat inilah yang mengesankan hati RA Kartini. Hingga terlontar dari RA Kartini kalimat ‘Door Duisternis Tot Licht’ (Dari Kegelapan Menuju Cahaya). Yang pada kemudian hari kalimat itu lalu abadi menjadi judul buku RA Kartini (Habis Gelap Terbitlah Terang). Satrio Wahono, Sosiolog dan Magister Filsafat Universitas Indonesia, dalam Kartini dan Agama Rasional, mengatakan, RA Kartini merupakan pribadi yang lebih mementingkan substansi dan etika moral ketimbang simbol dan doktrin. Bagi RA Kartini, agama-agama pada hakikatnya memiliki gambaran universal tentang manusia, yaitu pengakuan terhadap hak asasi, keadilan, kesetaraan, dan kebebasan. Mengutip RA Kartini sendiri,

SMS PEMBACA AKU CINTA MAJALENGKA AKU cinta mjlk remaja, aku cinta mjl bergema, aku cinta mjl trus membangun, aku cinta pmbangunan diseluruh masyarakat kab mjl (di26kec) trutam di kec cikijing, aku cinta pintu gerbang selamat datang di kota mjl, aku cinta bundaran indah munjul kab mjl, aku cinta taman dirgantara kab mjl, aku cinta bundaran ratu kijing kab mjl, aku cinta bupati: “SUKA”kab mjl,aku cinta kab mjl,aku cinta prov jawa barat,aku cinta pmbangunan:”BIJB”dikab mjl,aku cinta tanah air kab mjl, aku cinta kelahiran dikab mjl,aku cinta parawisata kab mjl,aku cinta taman rekreasi gunung panenjoan/tugu perbatasan kab mjl, aku cinta sircuit terpadu dikab mjl, aku cinta jalan tol dikab mjl,smoga pmbangunan dikab mjl termaju diprov jabar,untuk masa depan,smog mjl menjadi kota metropolitan,smog bupati:”SUTRISNO” menruskan perjuanganny dikab mjl,utk 2kali priode,ami...n,wslm: WARGA MAJALENGKA, 085224221xxx GAK SETUJU PROV CIREBON KENAPA harus ddkung jd Provinsi cba lihat saudara2 kta yg daerahnya PAD Kecil mungkin Wil.Cirebon PADnya besar sehingga mau berpisah dri Jabar coba klo kecil mau pisah gak Jangan Serakahlah Bantu Saudara kita yg ada dilingkungan JABAR, hidup Jawa Barat !!! NN, 082119627xxx TAK USAH DIPAKSAKAN TIDAK usah ribut & memaksakan kehendak !. Kepada saudara2 yg pro dan kontra pembentukan prov cirebon tdk usah ribut dan merasa paling bener. Bagi warga Cirebon dan Indramayu semoga lancar dan sukses dlm naungan prov cirebon. Kami warga Kuningan & Majalengka yg memilih tetap dg Jawa Barat, ikut mendo’akan semoga saudara2 yg ikut prov. cirebon dpt mencapai tujuan. Ingat kita semua bersaudara! Patih Saunggalah Cigandamekar, 085659799xxx INFO LSM DI JOGJAKARTA MOHON bantuan alamat LSM yg brpusat di Jogja yg memberikan bantuan kepda orng yg kena musibah yg prnh dimuat oleh radar pena. By Uche, 085314729xxx PUNYA RUMAH TAK LAYAK HUNI MOHON bantuan kpd pra Pmbca harian Radar Cirebon. tuk mmbntu rumah ku yg tak layak huni. mksh sblumnya. Hrmt saya Sutopo rt o4 / rw o7 Pabuaran Wetan, Kec Pabuaran. SUTOPO, 089660128xxx UNTUK PDAM KUNINGAN KATA siapa pasang baru PDAM di kuningan cuma 5rts ribu, itu mah cuma teori aja. Saya masang baru bayarnya 1.380.000 karena alasannya jauh dari jalan, yng dkt jln aja gak 5 rts koq mlhan 950 rb, apa itu bknnya bohong? gak uangnya dulu gak dipasang2, gimana ini? klu ada yng bocor gak tanggung jwb mlhn ngomongnya tanggung jwb yng msng, hrs benerin sendiri klu mo dibenerin samaPDAM yah hrs bayar lagi, gimana nih? NN, 08122070xxx

yang terpenting dalam kehidupan beragama adalah ‘berhati baik’. RA Kartini menyuarakan paradigma martabat manusia universal. Itulah paradigma yang menjunjung tinggi otonomi dan kesamaan semua orang, penghormatan terhadap HAM, kebebasan berpikir, dan perlindungan terhadap yang lemah. Akhir-akhir ini, fenomena intoleransi dan perseteruan masih menjadi pemandangan yang mudah ditemukan dalam lanskap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Termasuk juga dalam lanskap kehidupan beragama. Seperti merebaknya konflik, terorisme, dan aksi kekerasan lainnya. Maka, menghadirkan kembali pemikiran dan keteladanan RA Kartini merupakan pilihan yang terbaik. Minimal, sebagai upaya memberikan pencerahan perihal pentingnya membumikan nilainilai kemanusiaan dalam setiap lanskap kehidupan.

Oleh: Verry Wahyudi PAHLAWAN PENDIDIKAN RA Kartini adalah pahlawan nasional Indonesia. RA Kartini merupakan pahlawan pendidikan, tercatat bersama dengan nama pahlawan pendidikan lainnya, seperti Dewi Sartika, Ki Hadjar Dewantara, dan Ki Sarmidi Mangunsarkoro. Karena RA Kartini begitu gigih dalam memperjuangkan hak-hak pendidikan kaum perempuan. Karena RA Kartini tiada jemu menuntut kesetaraan perempuan dalam mengikuti proses pendidikan. RA Kartini menyadari betul diskriminasi terjadi pula dalam lingkungan pendidikan. Dengan dibatasinya ruang gerak perempuan untuk melanjutkan sekolah kala itu. Dan RA Kartini memecah kebuntuan ini. Bagi RA Kartini, pendidikan merupakan wahana untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan, serta

sebagai langkah mengembangkan sebuah peradaban. Lalu kemudian RA Kartini mendirikan sekolah di Jepara dan Rembang. Selanjutnya cita-cita RA Kartini diteruskan oleh perempuanperempuan lainnya dengan mendirikan “Sekolah Kartini”, seperti di Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Madiun. Dita Citra Putri, Akademisi Universitas Kuningan, dalam Perempuan dan Pendidikan, mengatakan, peranan RA Kartini dalam memajukan pendidikan di Indonesia merupakan salah satu contoh konstribusi wanita yang dicetak dengan tinta emas dalam sejarah. Pemikiran-pemikiran Kartini dalam memajukan dunia pendidikan dapat kita baca dalam bukunya yang terkenal, ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’. Apa yang telah diperjuangkan RA Kartini pada masa itu, terasa manfaatnya dalam perkembangan pendidikan di Indonesia saat ini. Hal ini juga

berimbas pada kemajuan ilmu pengetahuan di tanah air. Dan semangat RA Kartini seyogianya dapat terus memberikan inspirasi bagi dunia pendidikan kita. Agar semakin berkembang menjadi pendidikan yang bermutu dan berdaya saing global. Pendidikan membentuk karakter bangsa. Semua ini menjadi sangat penting dalam konteks mensukseskan Indonesia berperan serta dalam merealisasikan tujuan pembangunan milenium atau Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015. Dimana diantara tujuan dan sasaran MDGs yaitu, mewujudkan pendidikan dasar bagi semua. Serta mendorong kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan. Terakhir, barangkali penting bagi kita untuk mengingat kembali sepotong kalimat yang pernah diungkapkan RA Kartini. Bahwa ‘Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan

terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam’. Dan Kata RA Kartini ‘Hidup itu akan indah dan berbahagia apabila dalam kegelapan kita melihat cahaya terang’. Kini, sebagai bangsa, kita tengah menghadapi berbagai macam krisis dan persoalan. Kita seperti berada dalam sebuah lorong gelap. Namun ini tentunya hanya untuk sementara waktu. Kita dapat keluar dari berbagai macam krisis dan persoalan. Apapun yang terjadi, sejatinya kita harus tetap memiliki optimisme. Kita dapat membawa kembali bangsa bangkit meraih masa-masa keemasan. Menyambut terbitnya fajar baru keindonesiaan. Habis Gelap Terbitlah Terang. (*) *) Penulis: Mahasiswa FISIP Untag 45 Cirebon dan Peminat Sejarah serta Filsafat Politik


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.