Radar Cirebon Kamis,19 April 2012

Page 7

kamis pon 19 april 2012 / 27 jumadil awal 1433 h

Cuek Indra Cerai contact dengan Indra. Bahkan, Nikita memastikan hubungan dengan duetnya di Kakek Kakek Narsis itu cuma sebatas mantan teman. ”Nggak ada kontak-kontakan, ngapain coba. Sudah bekas alias

bekas teman. Jadi kalau ketemu ya biasa saja,” kata Nikita. Bintang film Nenek Gayung itu bilang, label perebut suami orang yang ditujukan kepadanya tidak benar. Karena hubungannya hanya teman saat sama-sama

Polisi-Jurnalis... AKBP Asep Edi Suheri SIK yang ditemani Dandim Kota Cirebon Letkol Eddy W di ruang data Mapolres. Pemred Radar Cirebon Iing Casdirin mengatakan, maksud kedatangannya ke Mapolres Cirebon Kota untuk berdialog dengan Kapolresta terkait dengan peristiwa yang dialami rekanrekan jurnalis Sumedang Ekspres yang diperiksa oleh Polres Sumedang. Menurutnya, hal ini tidak perlu terjadi apabila kepolisian memahami UU Pers dan MoU yang telah ditandatangani antara Mabes Polri dengan Dewan Pers, pada acara Hari Pers Nasional (HPN) pada Februari 2012 lalu di Jambi. Kalaupun memang keberatan dengan isi berita, tidak serta merta langsung diselesaikan dengan pemeriksaan di kepolisian, tetapi dengan menggunakan hak jawab. Dan ini ternyata masih banyak

yang belum dipahami aparat kepolisian. “Karena itu, perlu ada sosialisasi MoU antara Dewan Pers dengan Mabes Polri, yang dilakukan oleh perusahaan media dan institusi penegak hukum. MoU tersebut untuk kedua belah pihak (polisi dan jurnalis), jadi kedua pihak harus bekerja sama agar MoU tersebut bisa dipahami dan dilaksanakan sampai tingkat bawah,” katanya. Kapolres Cirebon Kota, Asep Edi Suheri menyambut positif pertemuan antara media massa dan kepolisian. Menurut Asep, kejadian yang menimpa rekanrekan media di Sumedang tidak lain karena faktor miskomunikasi. Ke depannya seharusnya tidak ada lagi miskomunikasi antara kepolisian dan media massa. Asep setuju untuk diadakan sosialisasi MoU Mabes Polri dengan Dewan Pers. Tujuannya agar tidak ada lagi miskomunikasi. “Mudah-

Kapolres Sumedang... tersebut tidak tepat. Kami sudah fasilitasi pertemuan dengan pimpinan dan direktur Sumedang Ekspres. Dari hasil pertemuan itu, alhamdulillah sudah selesai. Ada MoU bersama. Itu miskomunikasi. Ini menjadi silaturahmi yang ke depan lebih baik,” jelasnya. Direktur Sabhara Polda Jabar Kombespol M Ikhsan yang ikut menemui wartawan menuturkan, pihaknya sudah membentuk tim khusus untuk mengevaluasi langkahlangkah Polres Sumedang yang dianggap tidak pantas itu. “Permasalahan utamanya kan jelas, miskomunikasi terhadap pemahaman kebebasan pers antara aparat kepolisian dan para wartawan sehingga hal seperti itu terjadi. Karena itu, kami akan terus memaksimalkan sosialisasi tentang MoU yang telah dibangun antara institusi kepolisian dan Dewan Pers,” ujarnya. Para wartawan meminta masalah tersebut diselesaikan hingga tuntas. Mereka juga meminta Polda Jabar mencopot jabatan Eka Bhakti dari Kapolres Sumedang. Sebagaimana diberitakan, Selasa (17/4),

seluruh kru koran Sumedang Ekspres ditangkap dan diperiksa aparat Polres Sumedang. Mereka terdiri atas general manager, pemimpin redaksi, redaktur, wartawan, bagian administrasi, bagian iklan, hingga office boy. Mereka digiring ke mapolres seusai mengikuti karnaval merayakan Hari Jadi Kabupaten Sumedang ke-434. Penyebabnya, dalam karnaval tersebut, mereka mengusung replika koran berukuran jumbo berisi berita Oknum Polisi Ngamuk terbitan 4 April 2012. Saat replika koran yang diusung dengan mobil hias itu melewati depan panggung kehormatan, Kapolres sempat melihatnya. Tampaknya, dia malu sehingga memerintah anak buahnya untuk menangkap semua yang dianggap terlibat dalam pembuatan koran tersebut. Para awak Sumeks diperiksa pukul 12.30 hingga 18.30. Setelah mendapat banyak kritik, malamnya, Kapolres mendatangi kantor redaksi Sumeks. Dengan terus terang, dia meminta maaf atas kejadian tersebut. Jadi Insiden Terakhir Mabes Polri juga sangat menyesalkan insiden

Petani Diminta... Turut serta 30 ibu-ibu anggota Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN. Hadir Wakil Bupati Cirebon Ason Sukasa, Kadistanbunakhut Kabupaten Cirebon Ir Ali Effendi MM, Dirut PT Pertani Ir Dwi Antono, Direktur Keuangan PT Pertani (Persero) Yuni Haryati, Kadiv Kemitraan Dodit Purwo, Kepala Cabang PT Pertani Cirebon Ali Priyambodo dan Direktur Keuangan PGN M Riza Pahlevi. Hadir pula CEO Radar Cirebon Group H Yanto S Utomo, GM Radar Cirebon Toto Suwarto, dan GM Rakyat Cirebon M Noupel. Peserta panen raya memakai caping dan sepatu boot. Nafsiah segera mencari ani-ani. Tak lupa kacamata hitam dikenakan. “Petani sekarang pakai kacamata hitam,” katanya lantas terkekeh. Dijelaskan Ali Effendi, Kecamatan Gegesik dengan luas lahan pertanian 5.223 hektare merupakan lumbung padi Kabupaten Cirebon paling luas. Sekali panen raya hasil didapat enam sampai delapan ton padi. “Program pemerintah sudah baik. Kami bisa meningkatkan hasil panen,” ujarnya seraya menyebutkan keberhasilan juga ditunjang program Gerakan Peningkatan Produksi Padi berbasis Koorporasi (GP3K) PT Pertani. Setelah panen padi menggu­ nakan alat tradisional ani-ani dan arit, inovasi teknologi panen ditunjukkan. Nafsiah Dahlan ditemani Wabup Ason Sukasa naik mobil perontok padi (tresher). Sekitar 15 menit kedua pejabat pusat dan daerah itu berdiri di atas mobil mengarungi lautan padi. Sesi dialog tak disiakan petani Gegesik untuk menyampaikan keluhan maupun permintaan. Seperti soal penurunan harga pascapanen, saluran irigasi tak maksimal dan permohonan sumbangan tresher. Dirut PT Pertani Ir Dwi Antono menjawab. Menurutnya, pascapanen hendaknya petani jangan terburu segera menjual hasil panen untuk mendapat uang

tunai. “Manfaatkan sistem resi gudang. Bulog akan beli mahal,” imbaunya. Diakui Dwi, peran Bulog dalam pengendalian harga pascapanen memang belum bisa diharapkan maksimal. Saat panen harga bisa jatuh, karena Bulog hanya menguasai sekitar 10 persen total produksi padi nasional. Dia menjelaskan pemanfaatan sistem resi gudang. Setelah panen petani jangan simpan hasil di gudang-gudang sendiri. Tapi satukan di gudang bersistem resi gudang milik Bulog. “Tak usah jual saat panen,” katanya. Kalau butuh uang tunai, tanda simpanan hasil panen atau resi bisa diajukan ke bank guna mendapat pinjaman. “Bisa dapat 70 persen dari total nilai resi,” terangnya. Masalah pengairan, lanjut Dwi, jika memang sumber air terkendala masalah cuaca (kemarau), bisa disiasati sistem pompanisasi. “Nah, pompanisasi perlu modal. Bagaimana cara mendapatkan?” tanyanya, “ini bisa kerja sama dengan PT Pertani. Seperti program GP3K.” Dwi menegaskan bila petani kompak dan mau mandiri, segala persoalan bisa ditangani. Termasuk pengadaan tresher yang bisa menyelamatkan hasil panen hingga 15 persen. Dibanding panen tradisional, padi tercecer sampai 20 persen. Sementara memakai mobil modern itu hanya lima persen. Wabup Ason menambahkan pengairan irigasi di Desa Bayalangu akan makin terbantu saat waduk Jatigede rampung pembangunannya antara 2013-2014. Panen raya selesai pukul 09.00. Rombongan IIP BUMN kembali ke Jakarta naik kereta di stasiun Kejaksan. Pukul 17.00 mereka terbang ke Bali untuk mengikuti acara puncak Hari Kartini di hotel milik BUMN Inna Beach. Akan berlangsung Kartini Award, dan penyerahan simbolis kunci rumah kegiatan bedah rumah. “Ini bentuk promosi hotel milik BUMN juga,” tegas Nafsiah seraya

aneka berita 4Dari Halaman 1 mengisi acara di KKN. ”Kalau mau ngerusak rumah tangga orang lain, buktinya dia (Indra) baikbaik saja kok,” imbuhnya.Sebisa mungkin Nikita juga tak mau ambil pusing dengan kabar miring yang menimpa dirinya. (ins) 4Dari Halaman 1 mudahan kejadian di Sumedang tidak lagi terjadi, khususnya di Cirebon. Karena selama ini Polres Cirebon Kota dan wartawan sudah memiliki hubungan yang sangat bagus. Kita di Cirebon saling jaga komitmen karena memang saling membutuhkan kok,” kata alumnus SMAN 4 Cirebon ini. Dandim Kota Cirebon, Letkol Eddy W menyambut positif pertemuan antara media massa dan kepolisian. Tentunya jalinan silaturahmi ini dapat terus dijaga dengan baik. Karena pada intinya manusia hidup itu saling membutuhkan, begitu juga kepolisian dengan media massa juga saling membutuhan, termasuk TNI dan media massa juga saling membutuhkan. Bahkan TNI siap bermitra dengan media massa untuk menyosialisasikan programprogram yang dimiliki TNI dan Polri. (abd) 4Dari Halaman 1 penangkapan awak Sumedang Ekspress Selasa lalu (17/4). Pimpinan Polri segera mengambil langkah untuk memberi sanksi kepada Kapolres Sumedang AKBP Eka Satria Bhakti. “Sudah berjalan investigasinya oleh Polda jawa Barat,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Muhammad Taufik di Mabes Polri kemarin. Jenderal bintang satu itu menyebut, insiden itu jelas tidak dibenarkan. “Karena ini kewilayahan, maka mekanisme sanksinya berjenjang. Tentu dalam hal ini Kapolda Jawa Barat nanti yang akan memberi kebijakan,” kata Taufik. Dia juga berjanji, penangkapan awak Sumedang Ekspress menjadi insiden terakhir antara jurnalis dan polisi. “Sudah ditandatangani kesepakatan dengan Dewan Pers, masalah yang terkait dengan produk jurnalistik harus lewat Dewan Pers,” kata Taufik. Saat ini, edaran naskah MoU itu sedang dikirim ke seluruh Indonesia. “Kejadian di Sumedang ini jadi evaluasi kami, semoga tidak terulang lagi. Ini yang terakhir,” katanya. (rdl/jat/jpnn/c5/nw) 4Dari Halaman 1 membeberkan akan kembali ke Cirebon 29 April mendatang, bareng suami untuk ikut jalan pagi bersama masyarakat Cirebon. Akan Kembali ke Cirebon Nafsiah Sabri pulang dengan menaiki gerbong Kereta Wisata Bali yang dirangkaikan pada Kereta Api Cirebon Ekspress di Stasiun Besar Kejaksan Cirebon tepat pukul 10.00 WIB sesuai jadwal keberangkatan kereta api menuju stasiun Gambir. “Terima kasih semuanya, saya pasti akan kembali lagi ke Cirebon,” katanya. Nafsiah dan rombongan tiba di Stasiun Kejaksan 2 menit sebelum kereta api berangkat dengan menggunakan Mobil Toyota Alphard Vellfire warna hitam dan satu unit bus mini berwarna biru. Rombongan tersebut menggunakan kereta api wisata Bali seri S 67801 dengan kapasitas 22 penumpang yang khusus dirangkaikan kereta api regular. Dalam kereta tersebut terdapat 6 ruangan, terdiri dari ruang Kompartemen dengan 6 tempat duduk, ruang utama dengan 13 tempat duduk, Minibar, ruang bagasi, ruang operator dan toilet. Sebelum memasuki kereta, Nafsiah mengucapkan terima kasih atas sambutan luar biasa yang dilakukan kepada rombongan selama berada di Cirebon. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada CEO Radar Cirebon Group H Yanto S Utomo. “Terima kasih Pak Yanto, sambutannya mengesankan,” ujarnya sambil melambaikan tangan kepada pengantar. Kepala Stasiun Besar Kejaksan Cirebon, Adi Purwanto mengatakan rombongan akan tiba di stasiun Gambir, Jakarta pada pukul 12.55 WIB. Dan menurut info, Nafsiah Sabri akan langsung terbang ke Bali dari Bandara Soekarno Hatta pukul 15.00 WIB. “Semoga pelayanan yang diberikan PT KAI dapat memuaskan penggunanya,” ujar Adi. (ron/aff)

Radar Cirebon Group

7

Menyusup Malam lewat Udara SIDOARJO - Kemampuan siswa Pendidikan Pasukan Katak (Dikpaska) diuji. Sebanyak 28 personel yang menempuh pendidikan di Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI-AL (Kobangdikal) menjalani terjun malam, kemarin malam. Praktik terjun statis tempur dilakukan dari pesawat angkut militer Cassa-212 Skuadron 600 Wing Udara-1 Juanda. Mereka diharuskan mendarat tepat di shelter helikopter Skuadron 400 Wing Udara 1 Pangkalan Udara TNI-AL (Lanudal) Juanda. ”Terjun malam dilakukan sebagai latihan infiltrasi (penyusupan) dari udara ke lokasi operasi di darat,” kata Perwira Pembimbing Siswa Kapten Laut (P) Tunggul Waluyo kemarin (18/4). Penerjunan dilakukan menjadi dua gelombang. Sebanyak 14 siswa Dikpaska diterjunkan bersamaan ketika pesawat berada di ketinggian 6.000 kaki di atas permukaan laut. ”Infiltrasi dari udara maupun laut merupakan salah satu

praktik siswa selain eksfiltrasi dari pantai dan penyelaman yang sudah mereka jalani sebelumnya,” katanya. Sebanyak 28 siswa Dikpaska yang mengikuti penerjunan malam kemarin didominasi tamtama, yanki 21 personel. Sisanya adalah tiga perwira dan empat bintara. Paket praktik terjun statis dilakukan dalam 150 jam atau sekitar tiga minggu hari kerja. Tunggul menegaskan, para siswa menjalani pendidikan selama 10 bulan. Sebagai calon pasukan katak yang biasa bertugas di perairan, mereka dituntut mampu terjun malam sebagai salah satu pasukan khusus TNIAL. Selain terjun statis, lanjut Tunggul, kemampuan menembak siswa terus diasah. Materi lainnya berupa pendaratan pantai, pertempuran hutan, dan penanggulangan aksi kejahatan di laut. Kemampuan infiltrasi dan eksfiltrasi ke atau dari daerah musuh harus bisa dilakukan dengan berenang, menyelam, serta mengoperasikan

foto: Boy Slamet/ Jawa Pos

Terjun Malam. Sebanyak 28 siswa Komando Pasukan Katak (Kopaska) melakukan terjun malam yang harus dijalani oleh para siswa untuk masuk dalan satuan elit di matra laut.

senjata bawah air. Tunggul menjelaskan, siswa dibentuk menjadi manusia katak untuk meningkatkan kemampuan satuan Tri Media. Yakni, mampu bertempur di

Dua Tersangka... di sela-sela seminar Perspektif Global dan Gerakan Nasional Menciptakan Wilayah Bebas Korupsi di Hotel Sari Pan Pacific, kemarin (18/4). Eko menyebutkan beberapa daerah yang paling tinggi jumlah aduannya antara lain Bima, Jeneponto, Minahasa, Dumai dan beberapa daerah lainnya. Pihaknya pun “Daerah yang teridentifikasi ada pengaduan masyarakat akan dicek ulang, diklarifikasi dulu. Karena itu, Eko menyatakan, kemungkinan jumlah tenaga honorer K1 yang lolos publikasi, bisa berkurang akibat banyaknya pengaduan masyarakat. “Jumlah honorer yang lolos tidak akan banyak. Karena itu tim kita akan turun ke daerah-daerah untuk mengecek langsung. Sebab, banyak juga daerah yang

tidak memasukkan laporan pengaduan,” ujarnya. Dia melanjutkan, pekan depan tim pusat akan mengecek seluruh publikasi honorer KI yang dilakukan pemda. Langkah tersebut sebagai antisipasi jika Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sengaja tidak melanjutkan laporan pengaduan masyarakat ke pusat. “Kami tetap aktif mengecek ke lapangan,” katanya. Sementara itu, CPNS 2012 dari pelamar umum, Eko menuturkan juga akan diseleksi dengan ketat. Seperti diketahui, pemerintah berencana merekrut tenaga pendidik, tenaga medis, dan tenaga mendesak atau tenaga kerja yang sangat dibutuhkan. Setelah pihaknya menvalidasi jumlah pelamar umum, mereka akan mengikuti

4Dari Halaman 1 ujian CPNS. “Seperti UMPTN,” ujarnya. Untuk menghindari adanya kecurangan dalam ujian CPNS, lanjut dia, pelaksanaan seleksi melibatkan 10 Perguruan Tinggi. Pihaknya juga bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Selain itu, pihaknya mengupayakan ujian dan pengumuman kelulusan akan dilakukan pada hari yang sama. “Kita atur supaya selesai ujian, langsung keluar hasilnya. Jadi tidak menunggu sampai dua atau tiga hari. Sehingga tidak ada celah bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk bermain,” katanya. Seperti tenaga honorer KI, Eko juga belum bisa memastikan jumlah pelamar umum. Dia menambahkan angka kuota CPNS 2012 dari pelamar umum

Dua Tersangka... Waldi Unan Sawang. Sementara itu, Herly merupakan rekan Dhana di bisnis showroom mobil dan truk di PT Mitra Modern Mobilindo. Penyidik memiliki bukti kerja sama mereka dan aliran dana dari Dhana ke Herly. Showroom tersebut diduga sebagai kedok untuk mengelabui duit hasil pemberian wajib pajak. “Selain

melakukan pencucian uang dengan Dhana, Herly juga kena pasal korupsi,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Adi Toegarisman. Kedua tersangka ditahan dalam 20 hari ke depan. “Ini hasil kerja keras tim jaksa penyidik. Inilah finalnya. Kami telusuri terus pelacakan-pelacakan itu

dan muntahan. Ari bingung, seingatnya, purnawirawan berpangkat laksamana itu tidak makan apa pun setiba di tempat resepsi. Begitu juga siang harinya, saat Sudomo menjadi saksi pernikahan tersebut. Tidak ada aktivitas yang bisa dikatakan menguras tenaga. “Siang saat pulang masih sehat. Begitu juga saat bangun,” ingatnya. Pria yang sudah ikut Sudomo selama 13 tahun itu pun mengaku shock saat majikannya dikabarkan wafat. Dia tidak menyangka, Sudomo harus pergi secepat itu. Apalagi, dalam sebulan terakhir Ari menjamin kalau kesehatan Sudomo masih bugar. Buktinya, dia masih sempat ke beberapa negara tetangga untuk menyelesaikan pekerjaan. Peristiwa itu dibenarkan Alwi Shihab saat melayat ke rumah duka Sekolah Kencana IV, TM-19, Pondok Indah. Mantan Menteri luar negeri itu mengatakan, pertemuan terakhir masih

sampai kepada orang-orang ini,” kata Direktur Penyidikan pada JAM Pidsus Arnold Angkouw. Arnold mengatakan, penyidik menemukan aliran dana dari PT Mutiara Virgo kepada Dhana Widyatmika dan Herly Isdiharsono sebesar Rp30 miliar. Duit tersebut mereka dapatkan setelah mengurus resitusi pajak alias kelebihan pembayaran

karung lain, mengecek isi. “Nah, ini kurang bagus sepertinya. Tekstur berasnya patah-patah. Ayo, ini yang dikatakan jelek tadi malam itu ya,” cecar Nafsiah pada camat. Camat Muhidin hanya tersenyum. “Segini lumayan bagus kok bu,” tangkisnya. “Kalau memang jelek, kembalikan saja (ke Bulog, red),” tegas ibu Azrul Ananda dan Isna Fitriana ini. Petualangan pagi berlanjut. Seperti Dahlan Iskan yang gemar jalan pagi, Nafsiah pun demikian. Ia berjalan cepat. Ibu-ibu lain tampak mengimbangi sekuat tenaga. Wartawan koran ini pun perlu sedikit berlari agar tetap ada di belakang perempuan yang dini­ kahi Dahlan tahun 1975 itu. “Kalau pakai sepatu kets, bisa terbang saya,” kelakar Nafsiah mengo­ mentari orang-orang yang salut atas kecepatannya berjalan. Di Posyandu Kemuning 3

pajak perusahaan tersebut. Arnold juga mengungkapkan bahwa duit Dhana mengalir ke politikus PKS Rama Pratama. Jumlahnya Rp170 juta. Namun, menurut penelusuran penyidik, alirana dana tersebut terkait urusan bisnis. “Kami masih belum akan memeriksa dia (Rama, red). Belum prioritas,” katanya. (aga/ca) 4Dari Halaman 1

dalam suasana akrab. Sudomo tidak ragu untuk memberikan pelukan kepadanya. “Mungkin, saya orang terakhir yang dipeluk,” tuturnya. Masih kuat diingatannya tentang kondisi Sudomo yang pucat saat itu. Kondisi itu diperburuk dengan napas yang sudah berat dan tidak stabil. Ternyata, kondisi itu menjadi signal bahwa mantan KSAL itu harus segera pergi meninggalkan dunia. Meski sosok Sudomo penuh kontroversi, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono tetap memberikan apresiasi terhadap seniornya. Menurutnya, Sudomo telah memberikan banyak jasa kepada bangsa dan negara. “Terutama di TNI AL, banyak sejarah yang dia catat di TNI,” terangnya. Agus tidak akan pernah lupa saat Sudomo memegang kendali Operasi Mandala. Operasi yang diciptakan untuk merebut Irian Barat itu, Sudomo menjabat

Dapati Raskin... “Ayo siapa yang mau pasang alat KB,” tanyanya. Seorang ibu duduk seolah pasien. “Punya anak berapa? Jangan banyakbanyak anak, nanti pemerintah pusing,” saran istri mantan wartawan Tempo itu, disambut gelak tawa. Halaman luar TK pun disorot perempuan asli Kutai Kertanegara itu. Dia minta ada taman. Jangan hanya di area Balai Desa yang bersebelahan dengan TK. “Di sini kasih taman, biar hijau,” ujarnya lalu menuju Balai Desa, penasaran mengecek kualitas berkarung-karung tumpukan raskin. “Ini raskin bau atau tidak, coba lihat,” pinta Nafsiah didampingi Camat Gegesik Muhidin SP MM. Staf desa mencoblos satu karung. Bulir-bulir beras keluar ditadah tangan istri mantan Dirut PLN itu, lalu menciuminya. “Bagus ini,” komentarnya seraya menuju

tergantung dari jumlah honorer KI yang lolos publikasi. Hingga saat ini, pemerintah pusat masih menunggu pelaporan dari BKD dan BKN untuk menetapkan honorer KI yang lolos masa publikasi. “Kami belum bisa menentukan berapa prosentase pelamar umum. Kita masih menunggu data honorer KInya,” kata Eko. Tahun ini, pemerintah berencana mengalokasikan kuota CPNS sebanyak 134 ribu yang terdiri dari honorer dan pelamar umum untuk kategori yang dikecualikan dalam moratorium CPNS. Jumlah tersebut terdiri dari 38 ribu untuk kursi CPNS di pusat dan 96 ribu kursi untuk daerah. Sedangkan untuk honorer KI yang dipublikasikan sebanyak 72 ribu. (ken) 4Dari Halaman 1

Stroke, Pak Domo... Kepada Jawa Pos, dia mengaku masih ingat betul bagaimana detik-detik terakhir orang kepercayaan Soeharto itu kehilangan kesadaran. Semuanya terjadi tidak lama setelah dia dan Sudomo sampai di TMII sekitar 19.30. Begitu sampai, dia duduk disamping Alwi Shihab. Tidak sampai lima menit, Sudomo lantas berkata kepada dirinya kalau ingin ke toilet. Saat itu, Ari melihat wajah majikannya memucat. Jauh berbeda dengan pagi hari yang masih sehat bugar. “Bapak seperti orang dehidrasi, lalu saya bopong ke mobil karena tidak sadar,” imbuhnya. Dia lantas berinisiatif membawa kakek berusia 86 tahun itu ke RS Pondok Indah yang tidak jauh dari rumahnya. Selama perjalanan, dia, ajudan dan sopir berusaha untuk membangunkan dengan cara memanggil nama Sudomo. Panggilan itu tidak dibalas ucapan, melainkan dengan tubuh menggigil

tiga media sekaligus (darat, laut, maupun udara). ”Setelah terjun statis, kemampuan mereka akan ditingkatkan dengan terjun bebas (free fall),” imbuhnya. (sep/fat)

sebagai Komandan Satuan Tugas Chusus (STC)-9. Kisah heroik muncul saat kapal-kapal di bawah komandonya terjebak kepungan kapal perang Belanda di Laut Aru. Gara-gara peristiwa itu, kapal Matjan Tutul bersama Deputi Operasi AL Komodor Yos Sudarso tenggelam. Setelah itu, Sudomo menjadi panglima unsur laut dan berhasil menyelesaikan misi. “Almarhum memiliki pengalaman yang panjang, terutama di operasi militer maupun pembinaan TNI AL,” kenangnya. Sementara itu, anak pertama Sudomo, Biakto Putera mengatakan, pemakaman ayahnya baru dilakukan hari ini. Itu dilakukan karena ayahnya punya banyak kolega yang ingin melayat dan memberi penghormatan terakhir. “Kesepakatan keluarga saja. Besok (hari ini, red) baru dimakamkan di Kalibata,” terangnya. (dim/nw) 4Dari Halaman 1

Baya­langu Kidul, belum masuk halaman, Nafsiah awas melihat sekitar. Selokan mampet banyak sampah. Air selokan menggenang, tak mengalir. “Gotnya mampet, bisa bawa penyakit demam ber­ darah ini,” tuturnya. Ternyata Posyandu desa itu menumpang di rumah warga, Nardiyah. Ca­mat menjelaskan, pihak desa sudah menyiapkan tanah untuk pemba­ ngunan Posyandu. Nafsiah lega mendengarnya. “Memang kalau bisa tersendiri, jangan num­pang di rumah warga,” tukasnya. Sebelum sampai lokasi panen raya, rombongan mampir ke tempat penjemuran gabah. Nafsiah spontan menggaru tumpukan gabah. “Aku ini anak petani, ngerti yang begini,” ucapnya. Juru foto berebut mengabadikan momen. “Wah, ini sih action,” ujarnya lihai menggaru gabah kering. Peduli TK

Menindaklanjuti permintaan TK Pringgandani, Perusahaan Gas Negara (PGN) menggandeng Radar Cirebon untuk menyalurkan bantuan. Program corporate social responsibility (CSR) perusahaan BUMN itu akan merealisasikan renovasi TK. “Kita minta catatan apa saja yang dibutuhkan TK ini. Sebelum 29 April, pengerjaan proyek mesti selesai. Nanti ibu Nafsiah akan mengecek lagi,” kata Kasi Operasi BL PGN pusat Purwoto, didampingi GM Radar Cirebon Toto Suwarto. Toto menegaskan pihaknya akan mengawal pelaksanaan proyek. Tahap awal dicari kontraktor yang siap mengerjakan renovasi sesuai tenggat, selesai sebelum 29 April 2012. Pada waktu tersebut Meneg BUMN Dahlan Iskan akan melakukan kegiatan jalan pagi bersama masyarakat Cirebon. (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.