Radar cirebon 28 Agustus 2012

Page 12

SELASA WAGE 28 AGUSTUS 2012 / 10 SYAWAL 1433 H

KABUPATEN CIREBON

CARUBAN

FOTO: ABDUL HAMID/RADAR CIREBON

RSUD Waled Gelar Halalbihalal WALED- Keluarga besar RSUD Waled menggelar halalbihalal kemarin (27/8). Selain keluarga besar, tampak hadir pula sejumlah undangan. Di antaranya unsur Muspika Waled, tokoh ulama, serta masyarakat setempat. Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) Prof Dr Khaerul Wahidin MAg secara khusus diundang untuk menyampaikan ceramah. Direktur RSUD Waled dr Suwanta J Sinarya MHKes mengatakan, bersilaturahmi sangat penting baik di lingkungan kerja maupun bermasyarakat. “Idulfitri merupakan momen umat Islam. Setelah berpuasa dan berlebaran, maka ada kegiatan saling memaafkan. Hal ini sangat berharga karena dengan saling memaafkan, terjalin komunikasi menuju bersih hati dan jiwa,” tuturnya. Suwanta berharap, para pegawai RSUD Waled mampu menerapkan makna idulfitri dan halalbihalal. “Pasca-Idulfitri, tentu harus diiringi peningkatan etos kerja. Jajaran direksi juga mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh pegawai. Jika dalam bekerja ada kesalahan, mohon dimaafkan. Namanya juga manusia, tidak luput dari kesalahan. Mudahmudahan ke depan, setelah bermaafan, etos kerja di semua bidang mengalami peningkatan. Ini yang kita harapkan bersama,” kata dia. Rektor UMC Prof Dr Khaerul Wahidin MAg mengatakan manfaat saling memaafkan tidak hanya terhapusnya dosadosa, tapi juga mempererat persaudaraan sesama manusia. “Momen ini dipastikan mampu mengurai rasa bersalah ketika melakukan perintah profesi maupun di luar profesi,” ungkapnya. Asep Supriatna (30), salah satu pegawai RSUD Waled mengaku senang dengan adanya halalbihalal tersebut. Menurutnya, setelah sekian hari libur idulfitri, ada rasa kagen sesama karyawan. “Saya harapkan tidak hanya sebatas halalbihalal untuk mempererat silaturahmi. Harus ada kelanjutan mempererat ukhuwah sesama karyawan,” ungkapnya. (mid)

Bantah BLM-PUAP Fiktif WALED- Empat kelompok tani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Waled Kota membantah tudingan dugaan korupsi bantuan langsung masyarakat pengembangan usaha agribisnis perdesaan (BLM-PUAP) tahun 2011 oleh kepala desa setempat. Keempat kelompok tani yang berada di Desa Waled Kota, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon ini yakni Tani Damai, Talang Makmur, Tani Maju, serta Sumur Rejeki. Menurut Ketua Kelompok Tani Damai, Indrayana (38), tuduhan dugaan korupsi BLM-PUAP yang diungkapkan tokoh masyarakat Desa Waled Kota, Drs H Agus Mulyana C MPd tidaklah benar. Justru dengan kepemimpinan Kades Waled Kota, Aris Hermansyah, BLM-PUAP bisa dicairkan. “Saya sangat kecewa dan tersinggung dengan pernyataan Pak Agus. Tuduhan-tuduhan itu semuanya tidak benar. Dana BLM-PUAP senilai Rp100 juta sudah digunakan para petani melalui beberapa bantuan secara bertahap,” kata dia ketika ditemui di kantor Sekretariat Gapoktan Desa Waled Kota, kemarin (27/8). Soal nilai bantuan yang digunakan, Indrayana mengaku sudah mempergunakannya sebesar Rp86 juta. Nilai tersebut termasuk juga dana untuk pembelian kambing sebanyak 64 ekor. Bukan 30 ekor seperti yang dituduhkan Agus. “Tidak benar kalau Pak Kepala Desa ikut terlibat penggunaan BLM-PUAP. Termasuk yang bantuan kambing itu. Justru kita dibantu oleh beliau (kepala desa, red). Soalnya, sering kita kumpul untuk diberikan penyuluhan-penyuluhan terkait BLM-PUAP,” ungkapnya. Indrayana membenarkan bahwa kandang kambing yang berada di samping sekretariat Gapoktan Desa Waled Kota kosong. Kambing yang juga berasal dari BLM-PUAP dijual terlebih dahulu untuk menyelamatkan modal. Artinya, kata dia, justru dengan dikosongkannya kandang tersebut, berarti sudah menyelamatkan kerugian yang diakibatkan oleh keringnya rumput sekitar kandang. Ketua Kelompok Tani Talang Makmur, Sucianto (42) membenarkan bahwa BLM-PUAP sudah digunakan di lahan pertanian para petani di kelompoknya. “Ada yang digunakan untuk membeli pupuk, dana untuk pompa air, hingga untuk membeli bibit. Yang bilang dana BLM-PUAP dikorupsi itu, bukan tokoh masyarakat. Sebab, dia tidak tahu perkembangan di desa Waled Kota. Khususnya soal berdirinya Gapoktan,” tegasnya. Ketua kelompok Tani Maju, Sumadi (53) juga membenarkan kalau dana BLM-PUAP sudah diserap. Khususnya untuk para petani yang punya lahan di Desa Waled Kota. “Dulu itu, sewaktu dipimpin oleh Agus Mulyana, tidak ada Gapoktan. Tapi sekarang, dengan adanya Gapoktan, semua kebutuhan dan keinginan petani diakomodir. Ini sebuah kemajuan luar biasa,” ungkapnya. (mid)

12

IP3W Diminta Kembalikan Uang Relokasi Dimulai, Pedagang Pasalaran Ramai-ramai Pindah

SALING MEMAAFKAN. Direktur RSUD Waled dr Suwanta J Sinarya MHKes (dua dari kanan) bersalaman bersama jajaran staf pada acara halalbihalal, kemarin.

Radar Cirebon Group

PLERED- Hari pertama relokasi Pasar Pasalaran ke pasar darurat berjalan lancar, kemarin (27/8). Tak ada gejolak sama sekali. Ini artinya pernyataan IP3W (Ikatan Pedagang Pasar Pasalaran Weru) yang mengatakan 100 persen pedagang menolak relokasi, terbantahkan. Sejumlah pedagang mulai membenahi lapak baru di pasar darurat. Di dalam pasar darurat terdapat 648 los, dan 329 kios sudah terdapat nama pemilik lapak. Bahkan sudah tertata masing-masing blok sesuai dengan jumlah pedagang yang ada di Pasar Pasalaran. Salah satu pedagang ayam, H Suma, mengatakan dia harus pindah karena banyak pedagang yang memilih relokasi ke pasar darurat. Suma juga meminta pungutan yang sempat dilakukan IP3W agar dikembalikan. Pasalnya, IP3W yang pernah menjanjikan tidak akan terjadi

relokasi ke pasar darurat, nyatanya terjadi juga. Suma mengaku, pungutan yang dilakukan IP3W berlangsung dua kali. Pungutan pertama Rp20 ribu per los. Kedua Rp200 ribu per los. “Saya punya dua los, jadi terakhir bayar Rp400 ribu. Saya akan menuntut untuk dikembalikan karena janji IP3W tidak akan pindah, ternyata tetap pindah,” ujarnya saat ditemui koran ini di lokasi pasar darurat, kemarin. Pedagang ikan, Supamo, mengaku mendukung penuh rencana pemerintah merenovasi pasar. Dia yakin jika pasar sudah direnovasi akan dikembalikan kepada pedagang dengan kondisi yang lebih baik. “Yang penting tidak ingkar janji, tidak meleset waktunya. Jangan sampai nanti lain lagi,” tegasnya. Supamo sendiri kemarin belum sempat pindah ke pasar darurat karena kesibukannya mengurusi lapak dan dagangan di lapak lama. Pedagang daun sirih, Sumiyah, juga harus pindah karena rekanrekannya ikut pindah. Kemarin, wanita paruh baya tersebut baru mulai membenahi lapak

untuk menjajakan dagangan miliknya. Sementara untuk waktu kepindahan direncakan pada hari Jumat (31/8). “Yang lain pindah, jadi ikut pindah. Kalau gak ikut nanti sendirian di pasarnya. Sekarang beres-beres dulu, nanti Jumat pindahnya,” tuturnya. Sementara itu, pemda juga ikut memantau proses relokasi. Sekitar pukul 13.30 hadir Kadisperindag Kabupaten Cirebon Drs Haki didampingi oleh Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Zaenal Arifin. “Kami membantu kepindahan. Untuk keamanan juga jangan khawatir karena akan ditambah. Seperti yang terlihat antusiasme pedagang pasar untuk relokasi cukup tinggi,” ujar Haki. Sementara Zaenal menambahkan, antusiasme pedagang mulai terlihat sejak Minggu malam Senin. Sejumlah pedagang hingga pukul 01.00 dini hari melihat langsung kondisi pasar darurat serta mencari letak kios atau los miliknya. “Sampai malam pedagang banyak yang mencari lokasi kiosnya. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya banyak juga pedagang

yang setuju dengan adanya renovasi pasar,” katanya. Kepala pasar Pasalaran, Sadi, membenarkan antusiasme pedagang yang mencari kios hingga larut malam. Sadi menambahkan hampir 50 persen dari pedagang sudah mulai membenahi lokasi kios atau los di pasar darurat. “Setiap kios dan los di pasar darurat masing-masing sudah diberi nama. Sehingga pedagang tidak kesulitan untuk mencari letak kiosnya. Hari pertama hampir setengahnya mulai bersiap untuk relokasi,” ujarnya. Sedangkan Asda Bidang Perekonomian dan Pembangunan H Dadang Tresnayadi SE MM didampingi Kabag Pembangunan Hendra Nurmala MSi mengungkapkan, relokasi ke pasar darurat bersifat sementara. “Dana renovasi merupakan bantuan dari pusat, yang berarti ada kepercayaan dari pusat kepada pemerintah daerah Kabupaten Cirebon. Relokasi dilakukan secara bertahap, diprioritaskan pedagang yang memang setuju dengan adanya renovasi,” katanya. Dadang menganggap wajar

jika ada sebagian pedagang yang menolak relokasi dan renovasi. Penyampaian aspirasi, kata Dadang, bisa dilakukan kapan saja, asal tidak melanggar hukum. Saat disinggung mengenai langkah IP3W yang akan menempuh jalur hukum, Dadang menanggapi dengan tenang. “Apa tindak pidananya? Toh pemda tidak melakukan pungutan liar. Tidak akan ada pungutan kepada para pedagang, hanya retribusi pasar,” ucapnya. Dadang juga mengimbau kepada sebagian pedagang yang menolak renovasi untuk tidak terbawa emosi. Pasalnya renovasi dilakukan agar ke depan pasar dapat digunakan oleh pedagang dengan kondisi yang lebih layak. Mengenai perbandingan yang dilakukan sebagian pedagang terhadap Pasar Cipejeuh, Dadang menjelaskan dua hal tersebut merupakan hal yang berbeda. “Model dan sifatnya beda, jadi jangan disamakan. Setelah renovasi pasar dapat lebih bagus dan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pedagang,” tegasnya. (swn)

Hari Pertama, KBM Belum 100% Efektif

FOTO: MOHAMAD JUNAEDI/RADAR CIREBON

KONGKO. Beberapa pelajar yang belum mengikuti KBM tampak sedang kongko di Stadion Ranggajati Sumber, Senin (27/8).

Plh Sekda Mulai Pimpin Rapat Koordinasi SUMBER– Belum sepekan menjabat Plh (pelaksana harian) Sekda Kabupaten Cirebon Drs H Dudung Mulyana MSi langsung memimpin rapat koordinasi dengan para staf ahli bupati, asisten bupati, dan kepala bagian setda di ruang rapat bupati, kemarin (27/8). Rapat tertutup itu dimulai pukul 10.00 hingga 11.30. Sebuah sumber Radar mengatakan, rapat itu tak membahas persoalan krusial. “Rapat hanya sebatas perkenalan dan pemaparan program kerja hingga pelantikan sekda definitif,” paparnya. Selain para pegawai eselon II dan III, Bupati Cirebon Drs H Dedi Supardi MM juga hadir dalam rapat tersebut. Ketika dikonfirmasi, Drs H Dudung

Mulyana MSi membenarkan adanya rapat itu. Dikatakan Dudung, rapat itu bertujuan memberitahukan kepada para pegawai yang ada di lingkungan Setda Kabupaten Cirebon jika dirinya ditugaskan Gubernur Jawa Barat melalui Surat Perintah Gubernur Jawa Barat nomor 133/4199/BKD tertanggal 23 Agustus 2012 tentang perintah untuk melaksanakan tugas selalu Plh Sekda mengisi kekosongan jabatan sekda karena Drs H A Zaenal Abidin Rusamsi MM sedang cuti hingga masa pensiunnya per 1 September 2012. “Rapat pemberitahuan saja,” katanya melalui sambungan telepon selular. Dijelaskan, dalam rapat pihaknya memerintahkan kepada Plh Asisten III Bidang

Pemerintahan dan Kesejahateraan Rakyat untuk melakukan monitoring perkembangan kasus Millah Ibrahim di Kecamatan Pabuaran dan segera mengevaluasi pelaksanaan pengamanan arus mudik dan balik lebaran tahun 2012 ini. “Kepada Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk segera membuat laporan kepada Bupati,” jelasnya. Pada kesempatan itu, kata Dudung, bupati juga mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang melakukan tugas pengamanan arus mudik dan balik lebaran. “Baik dinas yang terkait dan Polres Cirebon, bupati ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih baik lagi,” papar Dudung. (jun)

Pemkab Harus Tangani Kekeringan di Mundu SUMBER– Kekeringan yang melanda sebagian besar areal persawahan di Kecamatan Mundu harus segera ditangani Pemkab Cirebon, terutama Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Pertambangan (DPSDAP). Menurut Sekretaris Majelis Serikat Petani Indonesia (SPI) Kabupaten Cirebon, Dedi Suprayitno, sekitar 1.500 hektare tanaman padi yang ada di Kecamatan Mundu biasanya dialiri air dari Waduk Setupatok melalui saluran irigasi sekunder dan tersier. Namun, satu bulan terakhir ini, waduk yang berada di Desa Setupatok dan Sinarancang itu sudah mengering. “Seharusnya ada upaya dari dinas tersebut (PSDAP, red) untuk membantu para petani,” tuturnya, kemarin (27/8). Dijelaskan, DPSDAP yang bertugas mengelola tata gilir air harus segera mencari solusi yang bebar-benar efektif guna membantu petani dalam menyelamatkan tanamannya, sehingga tidak terjadi gagal panen. “Bila perlu,

buat sumur pantek atau artesis yang bisa digunakan oleh para petani untuk mengairi sawahnya,” jelasnya. Sementara Kepala Bidang Irigasi DPSDAP Kabupaten Cirebon, Baban, mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada para petani yang ada di Kecamatan Mundu pada bulan April untuk tidak menanam padi pada musim tanam kedua, karena diprediksi akan memasuki musim kemarau yang cukup kering. Namun, rupanya petani tidak mengindahkan imbauan tersebut. Akibatnya, ketika umur tanaman padi memasuki 2 bulan, pasokan air di Waduk Setupatok kering. “Apa yang kami khawatirkan soal kekeringan, benarbenar terjadi,” katanya. Kalaupun tetap menanam, lanjut Beben, seharusnya menanam tanaman palawija yang cenderung tidak membutuhkan banyak pasokan air. Soal pembuatan sumur pantek atau artesis, dia mengatakan

nyaris tidak bisa diandalkan karena kondisi air payau. “Kalau payau tidak baik untuk tanaman,” jelasnya. Perlu diketahui, sebenarnya untuk pertanian di wilayah timur Kabupaten Cirebon kondisinya tidak terlalu parah, karena pasokan air dari Bendung Cikeusik, Kabupaten Kuningan, dan Waduk Sedong, masih dialirkan walaupun tak mampu menolong sepenuhnya. Malah yang terparah adalah wilayah barat, karena volume air dari waduk rentang yang dialirkan sudah tidak mencukupi. “Yang dibutuhkan 12 kubik air, sementara kapasitasnya hanya 2 kubik, pusing membaginya. Kalau diratarata untuk satu tahun, kita butuh sekitar 100 ribu kubik air untuk mengairi areal persawahan,” ujar Beben. Disebutkan, untuk musim kemarau kali ini diperkirakan ada sekitar 3.200 hektare sawah yang ada di Kabupaten Cirebon terancam puso. (jun)

SUMBER– Hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang dimulai kemarin (27/8). Meski demikian, kegiatan belajar mengajar (KBM) belum berjalan secara efektif. Setelah upacara bendera, kegiatan dilanjutkan dengan acara halalbihalal. Tapi, ada juga beberapa sekolah yang melangsungkan KBM. Pantauan di SMAN 1 Babakan, hari pertama masuk sekolah diisi dengan kegiatan halalbihalal dan bersih-bersih sekolah. Namun, ada sebagian guru yang langsung mengisi kegiatan belajar mengajar guna mengisi waktu luang siswa. “Itu pun belum terlalu efektif, hanya sebagian saja, terutama kelas XII yang diberikan kisi-kisi pengayaan untuk menghadapi UN,” ujar salah seorang guru, Suratno SPd. Dikatakan, efektif KBM baru akan dilaksanakan esok hari (hari ini, red) karena tidak lagi terhambat oleh kegiatan halalbihalal. Sementara Kepala Dinas Pendidikan Drs H Kusnadi Muamarto MM melalui Sekretaris Disdik Drs H Hartono MM mengatakan hampir 99,9 persen guruguru dan tata usaha (TU) mulai tingkat TK hingga SMA masuk kerja. “Adapun yang 0,1 persen tidak masuk karena cuti sakit, dan guru yang mendapatkan tugas diklat keluar daerah,” tutur Hartono kepada Radar. Data kehadiran para guru, sambung Hartono, diperoleh dari hasil laporan para pengawas pendidikan yang ditugaskan untuk memantau hari pertama masuk sekolah. Disdik, lanjut Hartono, jauh-jauh hari sudah mengingatkan para kepala sekolah agar mengingatkan para guru supaya masuk pada pada hari pertama kerja. “Kalau tidak masuk dengan alasan yang tidak jelas, ada teguran. Tegurannya berupa sanksi administratif,” terangnya. Soal KBM yang belum efektif, dia mengatakan karena waktu yang ada masih digunakan untuk halalbihalal antara siswa, guru dan staf TU yang ada di tiap sekolah. Kemudian untuk kelas IX dan XII ada pembinaan khusus dalam rangka pengayaan di semester genap guna menyiapkan UN. “Mulai efektif belajar relatif, karena hari ini (kemarin, red) juga banyak sekolah yang sudah aktif belajar. Tapi, secara global kemungkinan besok (hari ini, red) sudah mulai aktif,” ungkapnya. Sementara itu, usai mengadakan halalbihalal di sekolah masing-masing, tak semua siswa langsung pulang ke rumahnya. Ada saja sejumlah siswa yang kongko di beberapa titik strategis seperti di Stadion Ranggajati Sumber. Di tribun utama stadion, dijumpai sejumlah siswa yang berduaan dengan lawan jenis dan masih berpakaian sekolah. (jun)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.