jumat legi 27 april 2012 / 5 jumadil akhir 1433 H
kilas syiar Griya Tahfidz Bagi Anak Yatim CIREBON – Keberadaan Griya Tahfidz Zakat Center sudah menginjak tahun kedua. Menurut Manager Fund Empowering (Penyaluran & Pendayagunaan Dana) Zakat Center, Misja S EI, program ini merupakan salah satu dari program penyaluran dana infaq yang dikhususkan untuk anak yatim dan dhuafa. Mereka yatim dan dhuafa yang masuk dalam program, kata dia, ini akan menerima bantuan beasiswa penuh dari Zakat Center. “Semua kebutuhan hidup sehari-hari, dari mulai biaya makan, uang saku, uang transportasi, perlengkapan harian dan biaya sekolah, semuanya ditanggung oleh Zakat Center. Mereka tinggal di Griya Tahfidz, sebuah rumah yang dijadikan asrama untuk membina dan membimbing mereka menghafal dan mengkaji Al-Quran,” paparnya. Pengasuh Griya Tahfidz, Tati Hartati, STh I menuturkan, perkembangan santri Griya Tahfidz dari hari ke hari menunjukkan peningkatan yang signifikan. “Alhamdulillah, perkembangan keilmuan serta wawasan keagamaan anakanak yatim dan dhuafa yang menjadi santri Griya Tahfidz ini sangat menggembirakan. Penguasaan terhadap bacaan dan hafalan Al-Quran pun semakin meningkat,” terangnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan, dalam upaya menjadikan santri-santri Griya Tahfidz menjadi generasi qurani yang tangguh dan berkarakter Islami, setiap hari para santri dibiasakan melakukan ibadah sunnah. “Selain ibadah wajib, para santri kami bimbing dan biasakan untuk bangun malam, melakukan sholat tahajud, hajat, witir. Saat pagi hari, kami biasakan mereka juga untuk salat dhuha. Begitu pun ketika hari senin atau kamis, kami biasakan mereka untuk melaksanakan puasa Senin-Kamis”, tuturnya. (rls)
kota wali
dengan melakukan wirid maupun itikaf,” kata Pengurus Masjid Panjunan, Nasruddin (35), Kamis (26/4). Ia menjelaskan, Masjid Merah dibangung pada tahun 1480 M, oleh Pangeran Panjunan yang merupakan murid Sunan Gunung Jati. Saat ini bangunan masjid pun masih berdiri kokoh. Sudah melakukan beberapa kali perbaikan, untuk menjaga agar tetap berdiri. Namun tidak mengurangi atau
RALAT
Berita edisi Kamis, 26 April 2012 berjudul, “Sahrir Sidiq Nakhodai HIMPI Kabupaten Cirebon” terdapat kesalahan pada isi penulisan HIMPI, seharusnya HIPMI. Kami meminta maaf kepada pembaca atas kekeliruan itu, sekaligus memperbaikinya. Terima kasih. Redaksi
e-KTP
Kartu Tanda Penduduk Elektronik
HIMBAUAN
TERTIB ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN MERUPAKAN KEWAJIBAN BAGI SELURUH PENDUDUK INDONESIA MUMUNYA, DAN WARGA KOTA CIREBON KHUSUSNYA YANG MERUPAKAN SEBAGAI IDENTITAS JATI DIRI SESEORANG. BAHWA DALAM RANGKA MENINDAKLANJUTI PERATURAN PRESIDEN NO.26 TAHUN 2009 TETANG PENERAPAN KARTU TANDA PENDUDUK (KTP) BERBASIS NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN (NIK) SECARA NASIONAL. MEMILIKI KTP WAJIB HUKUMNYA BAGI WARGA NEGARA YANG TELAH MEMENUHI SYARAT . DAN DENGAN MEMILIKI KTP BERARTI TELAH MEMBANTU TERTIB ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN, SEBAGAIMANA DIAMANATKAN UU NO.23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINDUK. KTP BERBASIS NIK SECARA NASIONAL ATAU DISEBUT KTP ELEKTRONIK ADALAH KTP YANG MEMILIKI SPESIFIKASI DAN FORMAT KTP NASIONAL DENGAN SISTEM PENGAMANAN KHUSUS YANG BERLAKU SEBAGAI IDENTITAS RESMI YANG DITERBITKAN OLEH DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL. SAYA SUTISNA, SH KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA CIREBON MENGHIMBAU KEPADA SELURUH WAJIB KTP YANG BELUM MELAKUKAN PEREKAMAN DATA KTP ELEKTRONIK (E-KTP) AGAR SEGERA DATANG KE TEMPAT PELAYANAN E-KTP DI TIAP-TIAP KECAMATAN PALING LAMBAT SAMPAI DENGAN TANGGAL 30 APRIL 2012.DENGAN PERSYARATAN MEMBAWA KARTU KELUARGA. DEMI TERTIB ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN MARI KITA SUKSESKAN PROGRAM PENERAPAN E-KTP DI KOTA CIREBON
DISDUKCAPIL KOTA CIREBON
10
Ajak Ramaikan Masjid
foto: yusuf suebudin/radar cirebon.
IMBAUAN MASYARAKAT. Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Drs H Anwar Yasin (kedua dari kiri) mengimbau umat Islam meramaikan masjid, di hadapan warga desa Pegagan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, kemarin.
Masjid Panjunan Kerap Dikunjungi Peziarah LEMAHWUNGKUK - Masjid Panjunan atau yang lebih sering dikenal sebagai Masjid Merah merupakan salah satu masjid tertua di Kota Cirebon. Tidak heran apabila setiap hari Jumat tiba, atau peringatan hari-hari besar Islam, masjid selalu ramai dikunjungi para peziarah dari dalam maupun luar kota. “Jadi mereka datang dengan niat tulus dan ikhlas mengharap ridho Sang Maha Pencipta
Radar Cirebon Group
mengubah bentuk aslinya. “Ini merupakan bangunan cagar budaya, sehingga bentuk aslinya tidak boleh dirubah,” jelasnya. Agus Notokusuma (46) mengaku sering datang ke Masjid Merah Panjunan apabila ada hari besar Islam
diperingati. Biasanya datang bersama keluarga untuk mengunjungi bangunan bersejarah bernuansa Islami peninggalan wali sanga. “Saya sering melakukannya untuk sekedar berziarah dan melakukan panjatan doa,” kata warga Samadikun ini. (aff )
PALIMANAN – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Drs H Anwar Yasin mengajak s elur uh konstituennya meramaikan masjid. Karena, masjid merupakan rumah Allah SWT yang harus diramaikan untuk kegiatan ibadah. Menurutnya, masjid tidak hanya ada pada zaman Nabi Muhammad SAW. Tapi sudah diketahui keberadaannya sejak zaman nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. “Diceritakan, zaman Nabi Ibrahim As, sudah ada bangunan tempat ibadah yang kita kenal saat ini dengan sebutan Ka’Bah,” terangnya kepada ratusan warga desa Pegagan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon, kemarin. Meskipun saat ini, kata dia, sudah disebut zaman modern, bukan berarti identitas umat Islam terabaikan, karena arus modernisasi di kalangan masyarakat. Untuk itu, ia mengajak
masyarakat membangun masjid yang memerlukan bantuan. Pasalnya, hanya ada tiga amal yang tidak akan terputus pahalanya, meski yang beramal telah meninggal dunia. “Ilmu yang bermanfaat, anak yang sholeh dan mendoakan orangtuanya, serta shodaqoh jariyah,” terangnya. Menurutnya, menyumbang masjid yang dalam tahap renovasi maupun perbaikan, sudah termasuk kedalam kategori shodaqoh jariyah. Dan meramaikan masjid tidak terbatas waktunya. Yasin menyebut, bulan ramadan memang diperlukan untuk melakukan tafakur dan meramaikan masjid. Karena pada waktu-waktu di bulan ramadan itu, pahala ibadah semakin dilipatgandakan. “Mari bersama-sama melakukan ibadah di masjid. Bisa dengan salat berjamaah, mengaji bersama dan kegiatan lainnya,” ucapnya. (ysf )