Bab III. Alur Pembibitan
memiliki sifat unggul : buah manis, daging tebal, buah besar, buah banyak. Jenis-jenis tanaman unggul biasanya tersebar di desa atau beberapa desa lain, oleh sebab itu menunjuk pohon induk desa yang kelak benihnya akan digunakan untuk pembibitan merupakan langkah awal yang sangat baik ketika akan membangun Kebun Bibit Desa. Untuk beberapa benih lain seperti jenis kayu-kayuan (mahoni, suren, jati, jabon, sengon, dll.) dapat diperoleh dari Dinas Kehutanan setempat atau di Sumber-sumber benih di Jawa atau luar Jawa.
3.2 Penyemaian Benih 3.2.1 Perlakuan Benih Sebelum Penyemaian
Beberapa benih meskipun telah ditabur di media kecambah, terkadang menunjukkan proses perkecamabahan yang lama. Hal ini disebabkan oleh sifat benih yang disebut dengan dormansi benih, yaitu sifat yang menunjukan suatu keadaan dimana benih-benih sehat (viable) gagal berkecambah ketika berada dalam kondisi yang secara normal baik untuk perkecambahan. Agar benih dapat segera berkecambah, maka perlu dilakukan perlakuan awal yang disebut dengan �pematahan dormansi�. Pematahan dormansi tersebut dimaksudkan agar benih sehat yang awalnya sulit berkecambah menjadi cepat berkecambah dengan terlebih dahulu dilakukan perlakuanperlakuan pendahuluan. Setiap jenis memiliki cara khusus untuk mempercepat proses perkecambahan, antara lain dengan melakukan perendaman di dalam air baik panas maupun dingin (misalnya sengon, akasia, ekaliptus), direndam dan dijemur ( jati), disangrai ( jati), dengan bantuan jamur dekomposer (panggal buaya), memecahkan kulit benih (sirsak). Berikut ini adalah contoh teknik mempercepat perkecambahan benih ortodoks :
a. Sengon - Rebus air hingga mendidih - Masukkan benih sengon ke dalam wadah/bak berisi air mendidih selama 1 menit - Buang rendaman air panas lalu rendam dengan air dingin selama 24 jam
OPERATION WALLACEA TRUST
Gambar 15. Proses penyemaian Benih
21