Waspada, Senin 27 Februari 2012

Page 13

Medan Metropolitan Polisi Amankan 112 Sepedamotor

B3

WASPADA

Senin 27 Februari 2012

MEDAN (Waspada): Mengantisipasi geng kereta, Polsek Medan Baru, Polsek Sunggal, dan Polsek Medan Helvetia menggelar razia secara serentak di lokasi berberda mengamankan 112 sepedamotor, Minggu (26/2) dinihari. Seorang pria mabuk mengendarai sepedamotor ditangkap karena melawan petugas ketika dirazia.

Mantan Kekasih Curi Dispenser Diadukan ke Polisi MEDAN (Waspada): Herna, 27, warga Jalan Tirtosari, Kel. Bantan, Kec. Medan Tembung, mengadukan mantan kekasihnya RP, 30, warga Medan Tembung, ke Polsek Percut Seitua, Sabtu (25/2) karena mencuri dispenser miliknya. Informasi yang diperoleh di kepolisian, pencurian itu berawal saat RP dan temannya datang ke rumah korban Herna, Jumat malam. Dia bertanya kepada korban kenapa menikah sama orang lain. “Pacaran sama aku kenapa kau pulang-pulang sudah kawin sama orang lain,” sebut RP. Selanjutnya RP meminta korban agar segera mengembalikan uang yang selama ini mereka gunakan saat berpacaran beberapa tahun. Karena korban tidak punya uang, RP mengambil dispenser bermerk miyako milik korban secara paksa. Herna kemudian melaporkan kasus pengambilan barang secara paksa itu ke Polsek Percut Seituan. Mendapatkan laporan dari korban, petugas Polsekta Percut Seituan melakukan penyelidikan dan mengejar RP. Kapolsekta Percut Sei Tuan Kompol Maringan Simanjuntak melalui Kanit Reskrim AKP Faidir Chan SH membenarkan kejadian tersebut. “Pelakunya masih dalam penyelidikan,” sebut Faidir. (h04)

Pantauan Waspada di lapangan, razia yang digelar Polsek Medan Baru pukul 01:00 sampai 02:30 dinihari di Jln. Letjen Jamin Ginting depan kompleks perumahan Citra Garden dipimpin Kapolsek Medan Baru Kompol Dony Alexander SH, SIK, M. Hum dengan menurunkan 40 personel. Dalam razia itu, diamankan 71 sepedamotor karena pengendaranya tidak bisa memperlihatkan SIM, STNK, tidak memakai helm, knalpot blong, serta satu di antara pengendara mabuk. Kapolsek Medan Baru Kompol Dony Alexander mengatakan, razia tersebut untuk mengantisipasi geng kereta yang telah meresahkan masyarakat. Selain itu juga, menekan aksi kejahatan jalanan, pencurian sepedamotor, narkoba, senjata tajam, senjata api, buronan yang terlibat kriminal. Menurut Dony, pihaknya

menahan sepedamotor yang pengendaranya tidak bisa memperlihatkan SIM dan STNK. “Sepedamotor itu bisa dikembalikan kepada pemiliknya asal bisa memperlihatkan SIM, STNK, dan BPKB kendaraan tersebut,” ujarnya. Sementara itu, Polsek Sunggal yang melakukan razia di Jln. Medan-Binjai mengamankan 21 sepedamotor yang pengendaranya tidak bisa memperlihatkan SIM dan STNK, serta knalpot blong. Kapolsek Sunggal Kompol M Budi Hendrawan SH, SIK yang memimpin razia dibantu Kanit Reskrim AKPVictor Ziliwu SH, SIK, dengan menurunkan 35 personel dibantu personel dari Polresta Medan mengatakan, sepedamotor yang terjaring razia diboyong ke Mapolsek Sunggal. “Sepedamotor bisa dikembalikan kepada pemiliknya apabila bisa memperlihatkan

SIM, STNK dan BPKB. Bagi kendaraan ber-knalpot blong harus diganti dengan yang semula,” sebutnya. Kata dia, razia itu dilakukan secara rutin mengantisipasi geng kereta. Bagi sepedamotor yang belum diambil oleh pemiliknya selama sepekan, pihaknya akan melakukan penyelidikan. “Polsek Sunggal secara rutin melakukan patroli agar suasana Kamtibmas di wilayah hukum Polsek Sunggal, tetap aman,” tutur Victor. Sedangkan Polsek Medan Helvetia yang menggelar razia di Jln. Tengku Amir Hamzah/ Griya Riatur Medan, mengamankan 20 sepedamotor yang pengendaranya tidak memperlihatkan SIM dan STNK, serta knalpot blong. “Para pengendara yang kendaraannya diamankan tidak ada yang mengaku terlibat geng kereta,” kata Kompol Sutrisno Hady Sansoto SH, SIK. (m36)

Dengan Niat Baik, Kegiatan PJB Mendapat Berkah MEDAN (Waspada): Sesuatu yang dilakukan dengan niat baik pasti akan diridhoi Allah SWT dan membawa berkah. Karena itu, kegiatan yang dilakukan Paguyuban Jawa Bersatu (PJB) dengan niat baik pasti mendapat berkah. Hal ini dikatakan Ketua Dewan Penasehat DPW PJB Sumatera Utara H Syah Afandin, SH ketika tampil sebagai pembicara pada Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) I PJB Sumut di Hotel Griya Jln. T Amir Hamzah, Medan, Minggu (26/2). Menurut H Syah Afadin, PJB harus mempunyai kegiatan yang bermanfaat untuk anggotanya dan masyarakat. “Kita harus punya geliat ekonomi dengan melakukan usaha bersama seperti koperasi,” ujarnya. Dia berharap pembentukan koperasi atau usaha lainnya menjadi salah satu rekomendasi Rakerda yang harus direalisasikan. Selain Syah Afandin, tampil juga sebagai nara sumber pada Rakerwil tersebut, Dirut Bank Sumut Gus Irawan dan Wakil Bupati Sergai Ir Soekirman. Kecil dahulu Sementara itu, Ketua DPW PJB Sumut Drs H Adi Munasip, MM mengatakan, untuk menjadi besar kita harus memulainya dari kerja atau usaha kecil dahulu. “Semua keberhasilan harus dimulai dari yang kecil. Tapi yang pasti harus direalisasikan dahulu,” tandasnya. Mengenai Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2013, Adi Munasip mengatakan, sejauh ini PJB belum mengajukan atau menyusun kriteria-kriteria. “Kalau nantinya kita mengajukan calon, maka tidak akan jauh dari orang terdekat kita karena bisa dipercaya,” ujarnya. Mengenai H Syah Afandin yang juga Ketua DPW PAN Sumut dan Ketua DPW HNSI Sumut, Adi mengakui yang bersangkutan memang belum pernah mencalonkan diri untuk maju pada Pilgubsu mendatang. “Cuma saya tahu, banyak pihak yang minta kepadanya untuk maju,” ujarnya. Rakerda diikuti 230 peserta dari PJB se-Sumatera Utara itu juga diisi dengan pemberian kartu asuransi kecelakaan diri sekaligus merangkap kartu anggota PJB.(m08)

Waspada/ist

FOTO BERSAMA: Ketua Dewan Penasehat DPW PJB Sumatera Utara H Syah Afandin SH dan Ketua DPW PJB Sumut Drs H Adi Munasip MM berfoto bersama dengan pengurus lainnya usai Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) I PJB Sumut di Hotel Griya Jln. T Amir Hamzah, Medan, Minggu (26/2).

Waspada/Ismanto Ismail

KAPOLSEK Kompol Dony Alexander melihat puluhan sepedamotor yang terjaring razia yang di kumpulkan di halaman Mapolsek Medan Baru.

H. Anif Gelar Lomba Foto Berhadiah Rp50 Juta MEDAN (Waspada): Sebagai wujud kepedulian pada perkembangan keterampilan anak muda di Medan, H. Anif menggelar lomba foto berhadiah total Rp50 juta. Lomba ini bersamaan dengan momen peringatan HUT ke-73 H. Anif. Demikian disampaikan Ketua Penyelenggara Musa Rajekshah alias Ijeck di sekretariat, Jln. Sei Deli Medan, Minggu (26/2). Lomba foto tersebut bertema “Hijau Bumiku Lestari Flora Faunaku” dan akan memilih foto-foto terbaik berisi subjek seputar habitat kolam burung di lokasi perumahan Cemara Asri. Menurut Ijeck, tema ini dipilih untuk mengajak semua kalangan peduli tentang kelestarian plasma nutfah bumi yang sangat kaya terutama kekayaan spesies burung di Indonesia.

“Isu bumi hijau menjadi agenda serius untuk diwujudkan bersama dan menjaga kelestarian fauna merupakan salah satu bagian terpenting untuk itu,” kata Ijeck seraya mengajak kalangan pecinta fotografi untuk mengabadikan kekayaan fauna di Indonesia. Ijeck menambahkan, lomba ini juga mengembangkan potensi keterampilan fotografi menjadi bagian industri kreatif yang makin tumbuh positif di Medan. Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Kota Medan merupakan basis fotografi dengan jumlah pehobi yang tinggi. Lomba ini dibagi kategori umum dan pelajar/ mahasiswa dengan waktu pendaftaran 20-29 Februari 2012 di Sekretariat Perumahan Cemara Asri, Cemara Asri Boulevard 131 Medan. Untuk informasi lengkap juga bisa didapat di grup Facebook “Lomba Foto Kolam Burung Cemara Asri”. (m25)

Anuar Shah, Sosok Pemimpin PP Yang Melakukan Perubahan

Waspada/Andi Aria Tirtayasa

TERSANGKA Su (tengah) dan pisau sangkur ditahan petugas Reskrim Polsek Percut Seituan, Minggu (27/2) dinihari, usai menuduh pelajar SMP membawa narkoba.

Tuduh Pelajar SMP Bawa Narkoba, Oknum TNI Diciduk MEDAN (Waspada): Dua pria, satu di antaranya oknum TNI usai menuduh dua siswa SMP membawa narkoba dan video porno, diringkus polisi di depan pintu tol Haji Anif, Desa Sampali, Kec. Percut Seituan, Minggu (26/2) dinihari. Oknum TNI Serka BP, 40, selanjutnya diamankan oleh petugas Den Intel Kodam I/BB. Sedangkan satu lagi mengaku anggota OKP berinisial Su, 32, warga Jalan Starban Gang Mandala, Kec. Medan Polonia, bersama satu senpi mainan jenis mancis, borgol, sangkur, dan sepedamotorYamahaVega R BK 3735 XO diamankan ke Polsek Percut Seituan. Informasi yang diperoleh di kepolisian menyebutkan, awalnya malam itu, dua siswa SMP Yogi, warga Jalan Krakatau, dan Andika, warga Jalan Cemara, Medan Tembung, mengendarai sepedamotor Mio BK 4377 ABZ pergi ke kawasan pintu tol H Anif di Jalan Cemara, Desa Sampali, Kec. Percut Seituan. Kedua korban bermaksud menghabiskan malam minggu di kawasan yang ramai didatangi oleh kaum remaja itu. Saat

sedang duduk-duduk di atas sepedamotornya, datang kedua pelaku ti BP dan Su mengendarai Yamah Vega R yang nomor plat polisinya ditutup pakai lakban. Mereka langsung menuduh kedua pelajar SMP itu telah membawa sabu-sabu. Merasa tidak membawa narkoba, Yogi dan Andika membantahnya. Namun, kedua pelaku malah meminta handphone korban dengan tuduhan menyimpan film porno. Namun, saat bersamaan muncul petugas Reskrim Polsek Percut Seituan yang sedang melakukan patroli rutin di kawasan tersebut. Merasa curiga, petugas Reskrim dan Patroli Polsek Percut Seituan berhenti dan sekaligus menanyai kedua pelaku. Kepada polisi, oknum TNI itu mengaku aparat keamanan yang sedang mencari geng kereta, sedangkan Su mengaku sebagai anggota PPM. Namun, pengakuan kedua pelaku dibantah korban. “Mereka tidak ada mencari geng kereta, melainkan menuduh kami telah membawa narkoba,” sebut korban kedua petugas. Meski sempat terjadi per-

tengkaran, apalagi kedua pelaku membawa sangkur, borgol, dan senjata api mainan mirip FN, polisi segera mengamankan kedua pelaku. Karena BP mengaku anggota TNI, kemudian datang petugas Den Intel Kodam I/BB mengamankan oknum TNI tersebut. Kapolsek Percut Seituan Kompol Maringan Simanjuntak yang dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. “Oknum BP sudah diamankan oleh petugas Intel Kodam, sedangkan tersangka Su kini ditahan di Polsek Percut Seituan karena memiliki senjata tajam,” ujarnya. Berdasarkan catatan Waspada, di wilayah hukum Polsek Percut Seituan, sedikitnya sudah dua kali terjadi kasus perampasan sepedamotor yang dilakukan oknum mengaku petugas yang menuduh korban membawa narkoba dan anggota geng kereta. Dua kasus itu terjadi di Jalan Rumah Sakit Haji, Desa Medan Estate, dan satu lagi di Jalan Selam III, Kel. Bantan, Kec. Medan tembung. Setelah menuduh korbannya, para pelaku merampas sepedamotor milik korban. (h04)

Tikaman Maut Gagalkan Pernikahan RENCANA Agustino Tandiono alias A Chi, 29, untuk menikah dengan gadis idamannya pada Agustus 2012, gagal sudah dan kini tinggal kenangan. Satu tikaman di bagian kiri pinggangnya membuat sales pakan ternak ini menghembuskan nafas terakhirnya, Rabu (22/2) sekira pukul 01:00. Korban tewas ditikam oleh dua pria tak dikenal sekira 20 meter dari depan rumahnya di Jalan Bambu I Gang Sehati No 20-B, Kel. Durian, Kec. Medan Timur. Sejumlah warga yang ditemui di lokasi kejadian menyebutkan, sekira pukul 22:00, A Chi mengendarai sepedamotor Jupiter pulang ke rumahnya usai berkunjung ke rumah temannya di kawasan Jalan Adam Malik Medan. Sesampainya di Jalan Bambu I persis di depan rumah warga No 200-D, tibatiba korban dipepet oleh dua pria mengendarai sepedamotor yang diduga hendak merampok korban. Karena korban memberi perlawanan, seorang pelaku menghujamkan satu tikaman ke bagian kiri pinggang korban. Meski mendapat tikaman, korban terus berusaha menyelamatkan diri dan membelok ke gang rumahnya sementara kedua pelaku langsung melarikan diri begitu korban berteriak rampok. Sesampainya di depan rumah, korban menghubungi ibu kandungnya via telepon selulernya. Begitu pintu rumahnya dibuka, korban langsung terkapar di lantai rumahnya dengan kondisi tubuhnya bersimbah darah segar. “Begitu korban masuk ke rumah, dia langsung terjatuh. Darahnya mengalir terus sehingga lantai rumah penuh bercak darah,” tutur Toni, 26, adik ipar korban kepada Waspada yang ditemui di lokasi kejadian.. Dijelaskan Toni, sebelum meninggal, korban sempat menceritakan bahwa dirinya hendak dirampok oleh dua pria mengendarai sepedamotor. Korban sempat melawan dan meninggalkan sepedamotornya di dalam gang menuju rumahnya. “Karena tak bisa lagi membawa sepedamotornya, korban tertatihtatih pulang ke rumahnya dan darah terus berceceran hingga ke rumah,” katanya.

Selanjutnya, korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Imelda. Tak berapa lama, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya dan langsung dibawa ke Yayasan Sosial Angsapura Medan. Akan nikah Menurut Toni, rencananya pada Agustus 2012 ini, abang iparnya itu akan melangsungkan pernikahannya. “Rencana itu akhirnya gagal. Tuhan berkehendak lain, meski kita telah berencana,” sebutnya. Menjelang rencana pernikahannya itu, korban sangat gigih mencari uang. “Korban bekerja sebagai sales pakan ternak. Dia gigih bekerja tiap hari demi mengumpulkan uang. Berapa yang didapatnya, dia tabung uang itu,” ujar Toni. Dijelaskan Toni, abang iparnya itu pernah bekerja di kapal pesiar Santa Cruise selama lima tahun. Setelah tak bekerja lagi di kapal pesiar internasional itu, A Chi bekerja sebagai sales pakan ternak di kawasan Jalan Bilal Medan. Sementara itu, Fransuharyono, adik korban nomor tiga mengatakan, abangnya A Chi merupakan anak tertua dari empat bersaudara. Menurutnya, malam sebelum kejadian, dia hanya tahu kalau korban pergi ke rumah temannya. “Tapi kita gak tahu ke rumah temannya yang mana,” katanya. Kapolsek Medan Timur Kompol Patar Silalahi didampingi Kanit Reskrim AKP Ridwan SH menyebutkan, korban meninggal dunia akibat penganiayaan dan sempat melakukan perlawanan karena di bagian tangannya ada luka goresan. “Pelaku penganiayaan tersebut masih dalam penyelidikan, sedangkan saksi yang dimintai keterangannya baru dua orang yakni Toni, adik ipar korban dan marga Sinaga, tetangga korban,” sebut Patar. Kata dia, kasus penikaman maut tersebut baru dilaporkan oleh keluarga korban ke Polsek Medan Timur, Rabu (22/2) sekira pukul 04:30 dan sekira pukul 11:00 polisi membawa jasad korban ke RS Pirngadi Medan untuk kepentingan visum dan otopsi. (h04)

MEDAN (Waspada): Selama lima tahun dipercayakan memimpin Pemuda Pancasila di Sumatera Utara, Anuar Shah yang akrab disapa Aweng telah melakukan berbagai perubahan terhadap kader Pemuda Pancasila dari tingkat Pimpinan Cabang, Pimpinan Anak Cabang hingga ke tingkat anak ranting. “Perubahan-perubahan di lingkungan Pemuda Pancasila, seluruh kader tidak diperbolehkan menyentuh narkoba. Hal ini selalu ditekankan Anuar Shah, SE baik melalui pidatonya dalam setiap pelantikan maupun melalui surat edaran ke MPC kabupaten/kota,” kata Ketua MPC PP Kota Medan Drs Boyke Turangan (foto), Minggu (26/2). Selain itu, tiap kegiatan yang dilakukan PP, tidak terlepas dari kegiatan sosial seperti memberi bantuan kepada kaum dhuafa, berupa beras, uang dan lainnya. Bantuan itu berasal dari kader Pemuda Pancasila yang menyisihkan sebagian rejekinya. Dijelaskan Boyke, sosok pemimpin Pemuda Pancasila seperti Anuar Shah, patut

dipercayakan untuk kedua kalinya memimpin PP Sumut melalui Pesta Demokrasi yang digelar di Kota Padangsidimpuan pada 28 Februari 2012. Bagi kader Pemuda Pancasila yang hendak menjadi tampuk pimpinan, harus menjalani tes urine guna menghindari adanya penyalahgunaan narkoba. Jadi Anuar Shah menegaskan, kader Pemuda Pancasila yang terlibat penggunakan narkoba dikeluarkan dari keanggotaan. Bahkan, PP bekerjasama dengan Polri serta instansi lainnya memberantas peredaran narkoba di Sumatera Utara. Meski sibuk menjalankan roda organisasi Pemuda Pancasila, namun Anuar Shah tetap menimba ilmu ke jenjang pendidikan tinggi hingga meraih gelar Sarjana Ekonomi. Kini, Aweng terus belajar sehingga ilmu yang diperolehnya bisa diberikan kepada kader-kader Pemuda Pancasila. “Saya sangat kenal dengan karakter Anuar Shah, selaku pemimpin yang arif dan bijak, tidak sombong serta selalu dekat dengan berbagai kalangan baik instasi pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh agama,” jelas Boyke. (m39)

Proyek Perpustakaan SD Terbengkalai BELAWAN (Waspada): Sejak mulai dibangun tahun 2010, proyek pembangunan gedung perpustakaan Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan SD swasta di kawasan Medan Utara, tidak kunjung selesai. Akibatnya, bahan bangunan perpustakaan itu seperti tiang kayu dan dinding mulai rusak karena lapuk dan tidak diplaster. Pantauan Waspada di SDN 065000 Kelurahan Terjun dan SDN 067261 Jalan Sehat Komplek Perumahan Panggon Indah, Kel. Rengas Pulau, Kec. Medan Marelan, serta SDN 068474 Jalan Tangguk Damai Blok 3, SDN 068475 Jalan Tuar Raya Komplek Griya Martubung dan SD swasta Washliyani Jalan Pancing Satu lingkungan 3 Kebun Lada, Kel. Besar, Kec. Medan Labuhan, dan laimnya, pembangunan gedung perpustakaannya berhenti dan terbengkalai. Pekerjaan bangunan perpustakaan di sekolah itu sudah berjalan setengah, tanpa atap, dan dindingnya masih belum diplaster. “Ini mulai dibangun tahun 2010, namun kami tidak tahu siapa pemborongnya. Sebab kami hanya diberitahu mendapat bantuan gedung perpustakaan dan terima kunci jika telah selesai,” kata Kepsek SDWashliyani Universita Washliyani didampingi Kepsek SMP Washliyani Surawan. Rencananya gedung perpustakaan itu dibangun untuk tempat sekitar 3000 judul

buku yang sebelumnya diserahkan Dinas Pendidikan Kota Medan. Namun akibat pembangunannya tidak kunjung selesai, semua buku itu belum bisa digunakan sekitar 387 siswa sekolah tersebut. “Karena tempatnya belum ada, bukunya tidak bisa digunakan dan masih tersimpan di gudang. Kami khawatir buku itu akan rusak dimakan rayap jika tidak segera manfaatkan,” sebutnya yang mengaku kecewa karena sekolahnya telah lama mendamba-kan perpustakaan. Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS M Nasir mengatakan, dana pembangunan gedung perpustakaan SDN dan Swasta itu berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2010. Namun akibat pekerjaannya tidak benar, semua gedung perpustakaan tidak selesai sesuai jadwal yang rencananya yakni tahun 2011. “Dari laporan masyarakat pada reses kemarin, proyek ini milik Disdik Medan yang pekerjaannya disubkan ke sejumlah pemborong. Bahkan pekerja proyek ini ada yang tidak digaji karena pemborongnya sudah lari,” katanya saat meninjau SDWashliyani. Nasir menagih komitmen Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang ingin memajukan pendidikan di Kota Medan, agar diwujudkan dan meminta pertanggungjawaban Kepala Disdik Medan mengenai hal itu. Namun bila tidak mampu diserahkan ke penyidik. “Saya menilai proyek ini terindikasi penyalahgunaan anggaran. Untuk itu, saya harap jaksa dan polisi tanggap dengan memulai penyelidikan masalah ini,” ujarnya. (h03)

Waspada/ Rustam Effendi

ANGGOTA DPRD Sumut M Nasir bersama Kepsek SD Washliyani Universita Washliyani dan Kepsek SMPWashliyani Martubung Surawan meninjau proyek pembangunan gedung perpustakaan yang tidak kunjung selesai di sekolah itu.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.