Waspada, Selasa 25 Januari 2011

Page 19

Selasa 25 Januari 2011

Camat Hulu Siapas Paluta Cabuli Pegawai TKS GUNUNGTUA (Waspada): Oknum Camat Kecamatan Hulu Sihapas, Kabupaten Padang Lawas Utara, MP, 45, dilaporkan ke Polres Labuhanbatu, Kamis (20/1), karena mencabuli seorangpegawaiTenagaKerjaSukarela (TKS) perempuan berusia 18 tahun, RD. Korban didampingi anggota keluargnyamembuatpengaduan ke Polres Labuhanbatu , karena tempat kejadian perkaranya (TKP) di kamar 103 Hotel Nuansa Rantauprapat pada Sabtu (15/ 1) sekira pukul 18:00. Pengaduanditerima Kepala SPK ‘C’ Polres Labuhanbatu, Aiptu R Simanjuntak, sesuai surat tanda penerimaan laporan pengaduan No: STPL/64/I/2011/ SPK-C. Pengaduan tentang perbuatan cabul sesuai Pasal 293 KUH Pidana. Kemudian Senin (24/1), korban melayangkan surat pengaduan kepada Bupati Paluta, Drs H Bachrum Harahap. Dia menceritakan kronologis kenapa sampai terjadi perbuatan cabul yang dilakukan oknum Camat, MP, kepada dirinya. Berawal dari MP mengajak korban ke Gunungtua, Sabtu (15/ 1), untuk menghadiri rapat. Korban menolaknya dengan alsan tidak mau dirinya saja yang diajak

ikut, kecuali pegawai yang lain juga ikut. Kemudian sekitar pukul 10:00,korbandidatangitemannya sesama pegawai TKS, Aspina Siregar dan mengajaknya makan pecal ke Jalan baru didekat SMK Negeri 1 Batang Onang. Korban pun mau dan tidak ada firasat buruk apapun. Ternyata tidak berapa setelah tiba di tempat penjual pecal, tibatiba MP datang dengan mengendarai mobil dinas. Kemudian oknum camt tersebut mengajak korban dan temannya Aspian Siregar jalan-jalan ke Padangsidimpuan. Setibanya di Padangsidimpuan, MP membawa dua pegawainya itu ke sebuah kafe. Kemudian menawarkan air mineral kemasan botol. “Sedikitpun saya tidak curiga. Ternyta setelah air mineral itu say minum, kepala saya pusing dan pikiran saya seperti melayang-layang,” aku korban. Dalam kondisi seperti iut, MP langsung mengajak korban dan temannya pulang. Setibanya di tempat penjual pecal tempat mereka bertemu tadi, Aspina Siregar turun dari mobil, sedangkan korban langsung dibawa MP ke Rantau Parapat di L. Batu. Mereka tiba di Hotel Nuansa

sekira pukul 18:00 dan MP langsung memesan kamar nomor 103. Setelah masuk kamar, MP langsungmemaksamenyetubuhi korbanyangmasihdalamkondisi sempoyongan. “Pak Camat merenggut keperawanan saya secara paksa,” sebut korban. Keesokan harinya, Minggu (16/1), MP membawa korban pulang ke kampungnya di Aek Godang, Kec. Hulu Sihapas,Kab.Paluta.Namuntepatnya di kawasan hutan lindung Nabundong, MP menurunkan korban dan kemudian dijemput temannya Aspina Siregar. Keesokan harinya, Senin (17/ 1) korban yang masih berusia 18 tahun itu memeriksakan dirinya ke dokter. Hasil diagnosa dokter, ternyata selaput keperawanan korban sudah robek. Tidak terima akan kejadian ini, korban pulang ke rumah dan mneceritakannyakepadaibunya. Malam harinya ibu korban mendatangi istri Camat dan menceritakan kejadian tersebut. Namun dikarenakan tidak adanya itikan baik dari keluarga MP maupun istrinya yang telah mengetehui kejadian itu, maka keluarga korban berkumpul dan melaporkan kejadian itu kepada Kepla Desa Aek Nauli. Hasil pertemuan itu, semua

sepakat untuk membawa hal ini ke jalur hukum. Kemudian korban bersama keluarganya membuat laporan pengaduan ke Polres labuhan Batu di rantau Parapat. Kemudian membuat pengaduankepadaBupatiPaluta, Drs H Bachrum Harahap. Korban dan keluarganya sangat berharap agar MP dihukumseberat-beratnya,kemudian meminta Bupati Paluta untuk memberikan sanksi kepada oknum Camat tersebut. Korban Lain Sementara informasi dihimpun Waspada, Senin (24/1), ada pegawai TKS lainnya yang akan melaporkan MP dengan kasus serupa ke PolresTapsel. Peristiwa pencabulan kepada DH, terjadi saat pulang menghadiri acara pemerintahan bersama MP di Hotel Tor Sibohi, Sipirok, Kab. Tapsel. Mobil camat yang mereka tumpangi tidak langsung menuju Aek Godang, Kec. Hulu Sihapas, Kab. Paluta. Namun dibelokkan MPkesalahsatukebunyangdikalimnnya sebagai miliknya. Namun pengaduan itu tertunda karena korban diminta membawa akta kelahiran, agar polisi dapat memastikan pasal yang akan dikenakan, KUHP atau UU Perlindungan Anak dan Perempuan. (a20/csp)

Empat Pria Mengaku Anggota Polri Bajak Mobil Muatan Enam Ekor Lembu MEDAN (Waspada): Empat pria diduga mempergunakan benda mirip senjata api mengaku anggota Polri membajak mobil mengakut enam ekor lembudi kawasan Dusun III, Desa Sei Jenggi, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. “Selain membajak mobil mengakut ternak lembu, putra pengusaha ternak bersama sopirnya Sipono, 50, ditelanjangi lalu di buang ke sawah-sawah kawasan Dusun Limbong, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang,” kata korban Iswandi Ba-ngun, 21, putra pengusaha ternak warga Jalan Pancurbatu, Pasar III, Kecamatan Namorambe, Kab. Deliserdang kepada Waspada di Medan, Senin (24/1) sore. Iswandi Bangun didampingi abangnya Hendra Bangun, 22, dan opungnya Ranggi Bangun, 73, mengatakan, peristiwa itu terjadi,Jumat(21/1)diniharipukul 01:30. Awalnya, dia bersama sopirnya Supono warga Desa Sudirejo, Pasar III, Namorambe mengendarai mobil L-30 membeli enam ekor lembu di daerah Limapuluh Kabupaten Batubara dan Kecamatan Perdagangan, Kabupaten Simalungun. Dalam perjalanan pulang ke MedandansampaidiJalanDusun III, Desa Sei Jenggi, Kecamatan

Waspada/Ismanto Ismail

DIRAMPOK: Korban Iswandi Bangun, 21, diapit abangnya Hendra Bangun, 22, dan opungnya Ranggi Bangun, 73, ketika usai memberikan keterangan kejadian itu kepada Waspada, Senin (24/1) sore. Perbaungan, tiba-tiba dipepet mobil Kijang. Merasa tidak bersalah, korban memerintahkan sopirnya berhenti. Selanjutnya empat pelaku memakai topi pet turun dari mobil Kijang. Pelaku mendekati sambil mengaku petugas Polri. Salah seorang pelaku meminta kepada sopirmemperlihatkansuratjalan. Seterusnya, sopir memenuhi permintaan pelaku berupa surat jalan. Ketika diperlihatkan, pelaku langsungmenghardikkorbandan sopir, ini surat jalan tidak resmi. Denganperingasmerekamenarik

paksa korban dan sopir langsung dimasukankedalammobilKijang milik pelaku. Tindakan pelaku bukan sampai disitu saja dan melainkan, kedua tangan korban dan sopir diikat kebelakang pakai tali dan kemudian menutup wajah pakai kain, serta menelanjangi korban dan sopir tersebut. Di dalam mobil korban dan sopir dipukuli dengan menggunakanbendadidugamiripsenjata api. Sedangkan mobil L-300 bermuatan lembu diambil diambil pelaku. Setibaditempatsepikawasan korban dicampakkan di perla-

Rahmat Hidayat: Waspada Referensi Mengajar MEMASUKI areal salah satu pusat pendidikan agama Islam tertua di Tanjungbalai, maka akan bertemu seorang guru dengan penampilan sederhana, namun pekerja keras, enerjik dan perawakan cukup ideal dibalut warna kulit hitam manis, menjadikan pendidik yang murah senyum ini salalu dekat dengan siswasiswanya. Rahmat Hidayat, begitu nama lengkapnya adalah guru Bahasa Indonesia di MTs YMPI Sei Tualang Raso Tanjungbalai. Sebagai seorang pengajar, kata Rahmat, sudah sepantasnya guru banyak membaca karena dalam kehidupan sehari-hari, guru merupakan tempat bertanya masyarakat dalam berbagai persoalan. Dan bila hanya puas dengan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki selama ini ujarnya, maka seorang guru tentu tidak mungkin maju terutamadalamhalkeilmuandan pengetahuan. Rahmat, sapaan akrab untuknyamengatakan,salahsatu bahan bacaan untuk menambah ilmu dan pengetahuan sebagai sarana pendukung profesi keguruan yakni Harian Waspada, dimana informasi di dalamnya tersaji secara lengkap dengan suguhan berbagai disiplin keilmuan sehinggadapatdijadikanreferensi dalam memberikan materi ajar kepada siswanya. “Waspada, yah, jujur saja, harian tersebut layak dijadiakan referensi mengajar karena selain informasi yang uptodate, juga

B5

Sumatera Utara

WASPADA

Waspada/Rasudin Sihotang

KOMPETENSI DASAR: Rahmat Hidayat sedang mengajarkan Kompetensi Dasar (KD) gagasan utama dan penjelas pada kolom Tajuk Rencana. menyajikan ilmu pengetahuan yang wajib diketahui oleh siapa saja khususnya guru dan siswa,” ucap Rahmat yang di usianya beranjak 27 tahun ini masih setia hidup melajang. Dikatakan Rahmat, dirinya sangat terbantu mengajar berkat Waspada karena dari koran itu, Rahmat banyak mendapatkan referensi mengajar khususnya bidang studi Bahasa Indonesia. “Hampir semua Kompetensi Dasar(materiyangakandiajarkan) selaluterdapatdiWaspada,seperti pelajaran mengenai berita, pengumuman, tajuk rencana, lklan baris,referensibuku,cerpen,puisi semuanya ada di Waspada,” tutur Rahmat. Selain itu, ujar Rahmat, Waspadajugamerupakankoranyang peduli tentang pendidikan, terbukti beberapa tahun ini para guru dan siswa terbantu dengan

adanya pembahasan soal Ujian Nasional (UN) mulai dari tingkat SD sampai SMA sederajat. Selain itu,wartawandidaerahjugaselalu menyoroti persoalan dunia pendidikan baik itu kebijakan pemerintahterhadappendidikanhingga kehidupan para guru. Rahmat berharap di ulang tahun yang ke-64 ini, Waspada tetap menjadi surat kabar yang terdepan dan tak pernah berhenti menyuarakan kebenaran dan keadilan sesuai dengan semboyannya.“Semoga Waspada tetap eksis dan dapat menjadi pelopor kemajuan pendidikan di Kota Tanjungbalai,” ujar Rahmat sambil menjelaskan dirinya dan sekolah merupakan pelanggan setia Waspada dan selain dalam bentuk cetak,Waspada juga bisa diakses melalui situs internet www.epaper.waspadamedan.com. Rasudin Sihotang

dangansawah.Kemudian,pelaku kabur sambil membawa mobil L-30 bermuatan lembu. Melihat pelaku mengaku petugas Polri pergi, korban dan sopir masing-masing membuka ikatan ditangannya. Selanjutnya mereka mendatangi rumah Kades Limbong keadaan bugil, dan langsung diberikan pakaian. Dalam beberapa menit setelah kejadian, petugas Polsek Beringin datang ke TKP. Karena TKPnya bukandiwilayahhukumnya,maka korban dibawa ke Mapolsek Perbaungan. Dalam kasus itu, petugas Polsek Perbaungan melakukan pemeriksaan terhadap korban dan sopir serta saksi lainnya. “Duaharisetelahkejadianitu, mobil L-300 ditemukan dipinggir Jalan Aksara Medan,” ujar korban dan menurutnya, sesuai informasi di tempat ditemukan mobil Kijang L-300, kendaraan itu parkir sudah dua hari, kerugian lembu yang hilang mencapai Rp50 juta lebih. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polsek Perbaungan sesuai dengan No.Pol.: 18/1/2011/SU/Res Sergai/Sek Perbaungan diterima Ka SPK Aiptu Sait AR. (m36)

Siswa SMKN 2 Kisaran Rakit Ratusan In-Focus KISARAN (Waspada) : Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 (SMKN 2) Kisaran kembali unjuk kemampuan dalam merakit ratusan In-Focus hanya dalam kurun waktu sepekan. “Dari 500 unit In-Focus yang dirakit siswa asal Asahan, Batubara,Tanjungbalai,Labuhanbatu, Simalungun dan Sergai, siswa SMKN 2 Kisaran mampu menyelesaikan 113 unit,” ujar Kepsek SMKN 2 Kisaran Mahmuddin Syah, Senin (24/1). Selainprestasiini,sebutMahmuddin, SMKN 2 Kisaran merupakan sekolah di Indonesia yang diberikan kepercayaan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dalam merakit In-Focus. Mahmuddin menambahkan, seluruh rakitan In-Focus hasil karya para siswa akan disalur-

kan kepada 28 sekolah di 6 kabupaten/kota untuk peningkatan sarana dan prasarana sebagai bentuk upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan. Kemampuan merakit InFocus merupakan salah satu dari sederetanprestasiyangdisandang sekolah peraih Sertifikat ISO 9001-2008 itu. Sebelumnya, siswa SMKN 2 Kisaran telah merakit Laptop (Netbook) siap untuk dipasarkan. Tammam Muddin Arif, salah seorang SMKN 2 Kisaran sebelumnya turut menambah perbendaharaan prestasi sekolah penyandang predikat Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) itu. Siswa kelas XI Program Study Teknik Pemesinan itu memboyong gelar juara 2 nasional pada uji Kompetensi Metrologi dan

Waspada/Ist

MERAKIT: Puluhan siswa unjuk kemampuan merakit In-Focus di ruang Komputer Jaringan SMKN 2 Kisaran. Dalam sepekan, para siswa berhasil menyelesaikan 113 unit In-Focus. Pengukuran Metalurgi yang dilaksanakan PT Kawan Lama Sejahtera medio November 2010 di Jakarta. Tammam berhak mengikuti

kejuaraan nasional setelah sebelumnya tampil sebagai juara pertama pada uji kompetensi Metrologi tingkat Regional SumutNAD di Medan. (a10)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.