Waspada, kamis 6 februari 2014 ok

Page 6

Medan Metropolitan

A4

WASPADA Kamis 6 Februari 2014

Kompol Dony Alexander: Bentengi Pelajar Dari Narkoba

Waspada/ Rizky Rayanda

KASAT Res Narkoba Polresta Medan Kompol Dony Alexander memberikan penyuluhan Narkoba kepada pelajar SD di ruang Aula Kantor Lurah Kuala Bekala, Rabu

(5/2).

MEDAN (Waspada): Kasat Reserse Narkoba Polresta Medan meminta kepada para guru dan orangtua agar membentengi para pelajar sejak awal dari bahaya penyalahgunaan narkoba. “Dengan membentengi pelajar sejak awal dari bahaya narkoba, berarti kita telah menyelamatkan generasi muda bangsa,” kata Kompol Dony Alexander, Rabu (5/2). Hal itu disampaikan Kompol Dony saat memberikan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba kepada 300 pelajar di tujuh Sekolah Dasar yakni SDN 060934, SDN 060937, SDN 060938, SDN 064033, SDN 060936, SDN 060935 dan SDN 060933 di aula kantor Kelurahan Kuala Bekala, Kec. Medan Johor. Dijelaskannya, pelajar kelas 6 SD termasuk rawan terpengaruh memakai narkoba. Sebab, bisa saja orang yang baru dikenalnya memberikan narkoba atau rokok yang sudah dicampur ganja. Lebih bahaya lagi kalau pelajar itu ikut menghirup lem yang dibeli dengan cara patungan dari uang jajan sekolah. “Makanya perlu pengawasan dari orangtua dan para guru di sekolah agar anak didiknya tidak terlibat dalam pergaulan yang sesat dengan memakai narkoba,” katanya. Dengan adanya penyuluhan sejak dini, diharapkan masa depan anak-anak terutama pelajar SD ini sesuai dengan harapan orangtua serta berguna bagi nusa dan bangsa. Dengan adanya pengawasan dan membentengi pelajar sejak dini dari bahaya penyalahgunaan narkoba serta kenakalan remaja, maka ribuan bahkan jutaan pelajar atau generasi bangsa bisa diselamatkan. Kompol Dony menjelaskan, dalam kasus ngelem ini, sudah ada pelajar yang terlibat. Karena itu, dengan adanya penyuluhan narkoba di tingkat SD ini, maka para pelajar menjadi lebih tahu tentang efek buruk pemakaiannya yang bisa berujung kepada kematian. “Kegiatan ini terselengara karena adanya permohonan dari pihak sekolah dan kelurahan agar para pelajar di kawasan Kuala Bekala tidak terlibat penyalahgunaan narkoba,” jelasnya. Ditanya wartawan tentang adanya stiker yang mengandung narkoba dan sudah masuk ke sekolah, Kompol Dony menjelaskan, informasi tersebut masih diselidiki. “Kita juga mengimbau

kepada seluruh pelajar SD agar tidak mudah percaya kepada orang yang baru dikenal dan menitipkan barang,” ujarnya. Sedangkan Kepala SDN 060937 K. Pinem mengatakan, pihaknya merasa puas atas informasi yang disampaikan Kasat Res Narkoba Polresta Medan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba bagi pelajar. “Ide pertama program ini datang dari Kompol Dony dan kita respon sehingga kegiatan penyuluhan tersebut bisa terlaksana. Kegiatan ini sudah menjadi kebutuhan dan harus dilaksanakan secara berkesinambungan,” katanya. Pinem juga menjelaskan, ada empat materi yang disampaikan dalam penyuluhan ini. Yakni seks bebas, ngelem, narkoba dan geng kereta. “Ngelem yang saat ini harus kita waspadai. Sebab, banyak pengamen di persimpangan jalan yang bernyanyi sambil ngelem,” katanya. Jadi, lanjutnya, pihak sekolah berupaya memberi pelajaran serta penyuluhan kepada anak didik agar memperdalam ilmu agama dan diingatkan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Sedangkan Lurah Kuala Bekala E. Surbakti mengucapkan terimakasih kepada Polresta Medan terutama Kasat Res Narkoba Kompol Dony Alexander.“Kita siap membantu Polri dalam memberantas peredaran gelap narkoba,” ujarnya. Saat memberikan penyuluhan, Kompol Dony menjelaskan tentang jenis-jenis narkoba mulai dari ganja, ekstasi, sabu, putaw dan lainnya. Dia juga menjelaskan tentang bahaya narkoba bila dikonsumsi karena dapat menyebabkan kematian. “Laporkan kepada orangtua dan polisi bila ada orang yang mencurigakan agar ditindaklanjuti,” katanya. Kemudian, Dony mengharapkan para orangtua dan guru agar dapat melihat bakat anak didiknya yang besifat positif. Dengan demikian, anak didik tersebut bisa dibina dan dibimbing sehingga mereka mempunyai aktivitas yang positif. Bangun kepribadian anak-anak dengan keimanan yang kokoh dan dekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tingkatkan amal ibadah, hati bersih, bijaksana dan teladan serta mampu mengendalikan hawa nafsu dan harus punya citacita yang baik.(m39)

Soal Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan PNS

Pimpinan Instansi Harus Berlakukan Tes Urin MEDAN (Waspada): Peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Sumut sudah berada pada tingkat serius. Karenanya, Ketua DPD Partai Golkar Sumut H. Ajib Shah, minta pimpinan lembaga dan instansi di daerah ini melakukan pengawasan dan memberlakukan tes urin terhadap seluruh PNS. Ajib Shah yang juga anggota DPRDSU ini mengaku terkejut membaca berita di media massa, Rabu (5/2). Katanya, peristiwa memilukan terjadi di daerah ini. Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprovsu dan asisten dosen di Universitas Sumatera Utara (USU) ditangkap karena mencuri kaca spion dan uang-

nya digunakan untuk membeli narkoba. ‘’Ini sangat luar biasa dan memilukan hati kita. Bayangkan, peredaran narkoba sudah begitu merebak dan pengaruhnya luar biasa. Bayangkan, PNS dan dosen saja rela mencuri demi untuk membeli narkoba. Luar biasa,’’ kata Ajib Shah. Diberitakan sebelumnya, Minggu (2/2), polisi menangkap SN, 30, PNS di Pemprovsu dan MPM alias Fiqri, 23, asisten dosen di USU serta seorang teman mereka, di Jln. Karya Gang Ampera. Ketiga tersangka diamankan berikut barang bukti berupa empat kaca spion mobil dan uang Rp700 ribu dari hasil penjualan kaca spion sebelumnya. Ketiga tersangka mengaku men-

curi kaca spion untuk membeli narkoba. Ajib Shah menilai peristiwa ini membuktikan kalau peredaran narkoba sudah masuk ke seluruh sektor kehidupan masyarakat. Artinya, seluruh elemen harus komit memberantas peredaran gelap narkoba. “Tentu saja polisi sebagai penggerak utamanya,” katanya. Para pimpinan lembaga, menurut Ajib, harus peduli dengan masalah ini. Misalnya, menjadwalkan pemeriksaan urin secara rutin di instansi yang dipimpinnya. Baik itu di lembaga pemerintah, seperti Pemprovsu, Pemko dan Pemkab, institusi perguran tinggi, termasuk juga instansi swasta. Melihat kenyataan ini, kata Ajib mengaku sangat miris.Yang

dibayangkannya adalah narkoba tidak saja telah menyentuh mahasiswa, tapi juga dosennya sekaligus. “Ini menunjukkan kalau pemberantasan narkoba di Sumut sangat lemah. Tergambar kalau seluruh kawasan di daerah kita ini sudah ‘dikepung’ oleh narkoba,’’ katanya. Pemeriksaan urin secara mendadak harus dilakukan di seluruh instansi. Para pimpinan instansi harus mau melaksanakan kebijakan itu secara rutin. Bila menemukan ada pegawainya menggunakan narkoba, maka harus ditindak tegas. ‘’Seluruh instansi. Termasuk juga institusi kepolisian. Karena sangat mungkin juga banyak aparat yang menggunakan narkoba,’’ kata Ajib. Untuk masalah penyalah-

gunaan narkoba ini, Ajib Shah memuji cara yang dilakukan organisasi Pemuda Pancasila (PP). Katanya, di lembaga itu sudah diwajibkan tes urin kepada kadernya yang ingin menjadi ketua, mulai dari tingkat ranting. Bila hasil tes urin itu terdapat unsur narkoba, maka yang bersangkutan tidak akan diberi kesempatan maju. ‘’Untuk setingkat organisasi Pemuda Pancasila saja sudah melakukan itu. Paling tidak, itu bukti PP komit terhadap pemberantasan narkoba. Dan harusnya pengawasan yang lebih ketat lagi diberlakukan di instansi dan lembaga-lembaga lainnya. Disamping juga aparat kepolisian tidak main-main dalam memberantas narkoba ini,” demikian Ajib. (m12)

Ir H Abdullah Rasyid ME:

Petani Jangan Sampai Kelaparan Di Lumbung Padi MEDAN (Waspada): Staf Khusus Menteri Prekonomian Ir H. Abdullah Rasyid ME menyambut baik Kongres Serikat Petani Serdangbedagai (SPSB) ke-4 yang telah digelar di Pantai Cermin, baru-baru ini. Caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) Dapil Sumut I, nomor urut 4 itu berharap kongres tersebut membawa harapan baru tentang kesejahteraan bagi kaum tani. “Kongres SPSB harus jadi momentum kebangkitan petani di Sergai. Petani jangan sampai kelaparan di lumbung padi. Karena logika akal sehat, harusnya petani yang menghasilkan kebutuhan bahan pokok bisa hidup sejahtera,” katanya. Dengan terpilihnya M. Yamin sebagai Ketua SPSB, Abdul-

lah Rasyid berharap adanya perubahan dan arah pembangunan yang lebih kongkrit terhadap nasib petani. Dengan demikian, tidak ada lagi petani yang menjadi buruh di negerinya sendiri. Menurutnya, butuh kerja keras dalam mengangkat dan mengembangkan nasib para petani agar lebih mandiri dan kuat. Kerja-kerja pendampingan yang dilakukan SPSB adalah faktor penting dalam mengubah nasib petani menjadi lebih baik. “Semoga SPSB ini dapat menjalankan fungsinya dalam memberdayakan kaum petani di Serdangbedagai. Jika petani berdaya, negara akan kuat dan rakyat sejahtera,” kata Tokoh Muda Melayu bergelar Pendekar Perguruan Pencak Silat Mer-

pati Putih Putera Muhammazdiyah itu. Sebelumnya, Kongres SPSB masa kepengurusan 2014 – 2017 berjalan lancar, dihadiri 250 anggota sebagai perwakilan dari 50 kelompok di delapan kecamatan yakni, Perbaungan, Penggajahan, Pantai Cermin, Serbajadi, Dolok Masihul, Sei Rampah, Tebingtinggi danTeluk Mengkudu. Kongres dengan tema Quovadis Kebijakan Petani ini juga dihadiriWakil Bupati Sergai Syahrianto, Direktur Eksekutif Bitra Indonesia Wahyudi dan beberapa pejabat pemerintah daerah mulai tingkat desa hingga kabupaten. Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Syahrianto menekankan, SPSB harus berani mengambil sikap politik dan memiliki posisi

tawar sepadan terhadap kekuasaan. SPSB harus mengembangkan wilayah kerja hingga mencakup 17 kecamatan di Sergai serta fokus dalam upaya pemberdayaan kaum petani serta memelihara jaringan kerja sampai ke pusat. “Jangan malu-malu lagi untuk terjun dalam politik karena perjuangan gerakan rakyat pada akhirnya harus disampaikan melalui perwakilan di legislatif. Untuk DPRD Kabupaten Sergai mungkin sudah cukup, tinggal DPRD provinsi dan DPR RI yang harus ada cantolan petani,” ujar mantan Ketua KPU Sergai itu. Syahrianto mengharapkan SPSB agar lebih berani untuk memperjuangkan hak-hak

kaum petani. Agar lembaga tersebut dapat menjalankan fungisnya sebagai wadah bagi para petani dalam menyongsong perubahan nasib kaum petani yang lebih baik ke depan. Ketua SPSB M. Yamin menuturkan, petani harus memiliki pemikiran cerdas dalam pengembangan kapasitas diri. Petani harus mampu berinovasi dengan memanfaatkan lahan pertanian lebih produktif sehingga tidak seperti tikus yang mati di lumbung padi. “Petani tidak boleh berhenti berpikir dan bekerja, karena kemiskinan adalah neraka dunia bagi semua kaum petani. Petani harus bangkit, berani berinovasi dengan memaksimalkan lahan secara produktif,” ujar Yamin. (h03)

Dua Rumah Dan Sepedamotor Terbakar

Waspada/Rustam Effendi

KELUARGA korban kebakaran di Jln. Pancing I, Lingk.VII, Kel. Besar, Kec. Medan Labuhan, Rabu (5/2) siang, menyelamatkan barang berharga ke tempat yang lebih aman.

BELAWAN (Waspada): Dua unit rumah masing-masing dihuni Suriadarmi, 55, dan Jasril, 65, di Jln. Pancing I, Lingk. VII, Kel. Besar, Kec. Medan Labuhan, Rabu (5/2) siang, terbakar. Selain itu, dua sepedamotor yakni Yamah Mio dan RX King milik Jasri, juga ikut ludes terbakar. Sedangkan dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Informasi dari lapangan menyebutkan, api pertama kali terlihat dari atas atap rumah milik Suriadarmi diduga bersumber dari hubungan arus pendek meteran listrik. Saat itu, Suriadarmi sedang masak di dapur hingga dia tidak mengetahui adanya api itu. Api yang membesar membuat warga heboh dan langsung menjerit kebakaran. Suriadarmi

langsung keluar rumah dan dibantu warga menyelamatkan sejumlah hartanya dan menyiramkan air seadanya untuk memadamkan api. Usaha warga memadamkan api tidak berhasil. Api yang membesar menyambar rumah milik Jasril (menantu Suriadarmi). Akibatnya, dua sepedamotor kereta milik Jasril ikut terbakar. Petugas pemadam kebakaran dari Belawan dan KIM datang ke lokasi memberi bantuan pemadaman. Akhirnya berselang sekitar satu jam api dapat dipadamkan. Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan AKP Kusnadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan cek TKP dan untuk sementara diduga api berasal dari hubungan arus pendek. (h03)

Mencuri Spion Untuk Beli Narkoba

PNS Pemprovsu Terancam Dipecat MEDAN (Waspada): Oknum PNS Pemprovsu berinisial SN, 30, yang menjadi tersangka dalam kasus pencurian spion mobil untuk membeli narkoba, terancam sanksi pemecatan. “PNS yang ditahan sementara oleh pihak berwajip karena diduga melakukan tindak pidana, baik yang ada hubungannya dengan tugas jabatan sebagai PNS maupun yang tidak ada hubungannya, harus diberhentikan sementara dari jabatan organiknya sebagai PNS,” kata Kepala BKD Provsu Pandapotan Siregar menjawab wartawan, Rabu (5/2). Pandapotan menilai aksi yang dilakukan oknum PNS tersebut sangat memalukan dan mencoreng citra PNS. “Kejadian ini sangat memalukan. Kasus pencurian banyak, namun karena PNS yang melakukannya, tentu sangat memalukan. Sebab dia berbaju PNS,” ujarnya. Pandapotan mengharapkan kasus yang menimpa SN menjadi pelajaran bagi para PNS lainnya agar selalu menaati peraturan. Status SN sebagai PNS terancam diberhentikan apabila yang bersangkutan telah dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Berdasarkan UU Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana yang diubah dengan UU Nomor 43 tahun 1999 dengan tegas menyatakan, PNS dapat diberikan sanksi pemberhentian karena dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang mempunyai

kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang ancaman hukumannya empat tahun lebih. Pandapotan mengatakan, untuk sanksi pemberhentian sementara, pihaknya menunggu surat dari kepala SKPD terkait. Saat ditanya tentang rekam jejak SN selama bertugas sebagai staf di Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara, Kepala BKD Provsu mengaku belum pernah mendapat laporan. “Selama ini kami belum pernah mendapat laporan dari Biro Umum sebagai pembina kepegawaian,” tuturnya. Di tempat terpisah, Kabag Humas Universitas Sumatera Utara Bisru Hafi mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah MFM alias Fikri yang menjadi tersangka kasus pencurian spion mobil, merupakan PNS di lingkungan USU. “Kami masih meragukan pengakuan tersangka. Sebab setelah kami cek ke sejumlah program studi (prodi) di fakultas, ternyata tidak ada asisten dosen berinisial MFM,” ungkap Bisru. Kendati demikian, pihaknya terus melacak status tersangka di USU. Jika memang benar asisten dosen, maka MFM akan diberi sanksi administrasi sesuai UU Kepegawaian. “Sanksi tegas pasti diberikan, sanksi terburuk mungkin dikeluarkan dari USU. Pada prinsipnya tindakan tersangka sangat tidak terpuji dan sangat memalukan bagi dunia pendidikan, apalagi dia mengaku sebagai asisten dosen,” tegas Bisru. (m28/m49)

LPMP: Profesi Guru Bukan Panggilan Ekonomi MEDAN ( Waspada): Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumut Drs. H. Bambang Winarji menegaskan, profesi guru merupakan panggilan jiwa, bukan panggilan ekonomi. Karena itu, kurikulum 2013 ini akan mengembalikan guru-guru serta kepala sekolah kepada kesejatiannya. Hal itu dikatakan Bambang Winarji saat menerima audiensi Pimpinan BT/BS BIMA Indonesia dr. RobertValentino Tarigan, SPd, SH bersama Kepala Sekolah BPNM 1 Dra. Adelina Silaen, MPd di Jln. Bunga Raya No. 96 Asam Kumbang Medan, Rabu (29/1). Dijelaskannya, kurikulum 2013 akan diberlakukan efektif pada Juli 2014. Dalam hal ini, instruktur nasional akan mendiklat guru-guru dan kepala sekolah. “Ada tiga komponen dasar yang disajikan dalam diklat tersebut. Yakni kognitif, knowledge dan attitude. Dana untuk itu dari pemerintah,” terangnya didampingi Staf LPMP Benamuli S. Sementara itu, Robert Valentino yang juga

Ketua Bidang Pendidikan Perguruan Nasrani (BPNM) Medan mengatakan, tujuannya beraudiensi agar semua guru dan kepala sekolah di bawah naungan BPNM dapat dilatih untuk menerapkan Kurikulum 2013. “Sebab, guru itu bukan orang yang sekadar tahu, tetapi paham. Sehingga dapat menjelaskan apa-apa tuntutan Kurikulum 2013 kepada siswasiswinya,” tegas Valentino. Menjawab hal itu, Bambang mengemukakan, keinginan tersebut dapat dilaksanakan lewat Diklat pendampingan oleh yayasan bekerjasama dengan LPMP. Perlunya para guru dan kepala sekolah didiklat karena yang memberikan senyum hangat ke siswa adalah guru, bukan komputer. “Misalnya, bagaimana menerapkan agar guru memberikan senyum hangat ke siswa dan tidak boleh marah. Guru mau menerima jabat tangan siswa. Manfaatnya, siswa merasakan betapa guruguru lebih memperhatikan dirinya,” tambah Bambang. (h02)

Waspada/Ist

PIMPINAN BT/BS BIMA dr RobertValentino Tarigan, SPd, SH (kiri) memberikan cenderamata kepada Ketua LPMP Sumut Drs. H Bambang Winarji, MPd, Rabu (29/1).


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.