Harian Vokal

Page 24

CMYK

24

HARIAN VOKAL

Gong Xi Fa Chai SABTU

21 Januari 2012/27 Shafar 1433 H

MENU IMLEK

Daging Masak Ngohiong Bahan: 400 gr daging sapi, potong dadu 4 batang daun bawang, iris tipis 10 buah cabai kering 3 sendok makan minyak goreng 1 sendok teh bumbu ngohiong (terbuat dari campuran kayu manis, merica szechuan, cengkih, bunga lawang, dan jintan. Dijual dalam kemasan botol, di pasar swalayan-red) 2 sendok makan kecap manis 300 ml air Bumbu perendam daging Ngohiong: 3 sendok makan kecap asin 1 sendok teh gula pasir 2 sendok teh minyak wijen 1 sendok teh tepung maizena 2 siung bawang putih, haluskan 2 cm jahe, haluskan garam secukupnya Cara membuat: 1. Campur semua bahan perendam, aduk hingga tercampur rata. Lumuri daging dengan bumbu perendam, diamkan selama 20 menit hingga bumbu meresap. 2. Panaskan minyak goreng, tumis daun bawang dan cabai kering hingga harum. Masukkan campuran daging, masak hingga berubah warna. 3. Masukkan bumbu ngohiong, kecap manis, dan air, masak hingga daging matang. Angkat dan sajikan. HASIL: 4 porsi

Pengrajin Hio Banjir Orderan MEDAN(VOKAL)-Menjelang Imlek, pengrajin hio di Medan kebanjiran orderan dari berbagai daerah. Mereka kewalahan memenuhi permintaan di tengah sulitnya memperoleh bahan baku kayu. Seperti yang terlihat di pabrik pembuatan hio PT Akiang Fermindo di kawasan Jalan Sunggal, Medan, Sumatera Utara (Sumut). Akitivitas di pabrik ini nyaris tidak berhenti dan para pekerja terpaksa bekerja lembur. Pemilik pabrik, Akiang mengatakan, permintaan mengalami peningkatan tajam dibanding tahun lalu, yakni mencapai 60 persen. "Permintaan tidak hanya dari Medan, namun juga dari luar kota seperti Binjai, Deli Serdang dan kabupaten lain di Sumut. Bahkan permintaan juga datang dari Provinsi Riau," kata Akiang, Rabu (18/1). Pihaknya kesulitan mendapatkan bahan baku kayu untuk batang hio dan serbuk. "Stok kayu yang tersedia hanya untuk kebutuhan hio hari biasa. Menjelang Imlek, stok yang tersedia tidak mencukupi," kata Akiang. Selama ini, stok bahan baku kayu hio didatangkan dari Aceh. Sejak pemberantasan illegal logging marak digelar, suplai kayu dari Aceh terbatas dan harganya melambung tinggi. (dtc/may)

ANDIKA

SIAPKAN ANGPAO-Kepala Seketariat (PSMTI) Riau Hasan Lim, baru-baru ini, melipat ampao untuk dibagikan saat perayaan Imlek nanti.

Penanggung Jawab/Redaktur: FITRI MAYANI

SELA TP ANJ ANG (V OKAL)SELATP TPANJ ANJANG (VOKAL)OKAL)-Dua hari jelang perayaan tahun baru Imlek 2563 yang jatuh pada 23 Januari mendatang, jalan-jalan di Ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti Selatpanjang, sudah dihiasi ribuan lampion. Bukan hanya dijalan-jalan saja, tapi juga di tempat-tempat rumah ibadah dan rumah-rumah masyarakat Tionghoa yang akan merayakan Imlek di Selatpanjang. LAPORAN: SYAWAL/SELATPANJANG

Dari pantauan Vokal di lapangan, persiapan menyambut perayaan Imlek di kota itu sudah hampir rampung, seiring dengan berdatangannya masyarakat Tionghoa yang akan merayakan tahun baru Imlek nantinya. Hampir seluruh kamar -hotel di Selatpanjang sudah penuh. Pasalnya, setiap tahun, pada malam tahun baru Imlek, puluhan ribu masyarakat Tionghoa akan tumpah ruah di Selatpanjang. Baik dari dalam wilayah Kepulauan Meranti sendiri, maupun dari luar Meranti, termasuk dari luar Indonesia. Wakil Ketua Panitia Perayaan imlek di Selatpanjang Tjuan An SH, Ju-

mat (20/1) kepada Vokal mengatakan, segala persiapan sudah dilaksanakan. Termasuk menggelar rapat koordinasi bersama Pemkab Meranti dan sesama panitia Imlek sendiri. Ia berharap nantinya dalam pelaksanaan Imlek di Selatpanjang tahun ini, lebih baik dan meriah dari tahun sebelumnya. Apalagi kali ini merupakan tahun naga air. “Salah satu persiapannya yakni, sudah dipasangnya lampion di sepanjang jalan di Kota Selatpanjang, tak terkecuali di rumah warga Tionghoa sendiri. Kita sudah melakukan imbauan kepada seluruh masyarakat Tionghoa untuk memasang lampion agar lebih semarak lagi dalam perayaan Imlek kali ini. Setidaknya sudah ribuan, bahkan puluhan ribu lampu lampion

Warga Tionghoa Dumai Antusias Meriahkan Lomba Lampion DUMAI (VOKAL)(VOKAL)-Ketua Panitia Imlek Kota Dumai Acong Efendi, sudah meminta seluruh warga Tionghoa memasang lampion di rumahnya masing-masing, guna memeriahkan festival lampion yang diselenggarakan Pemerintah Kota Dumai. “Agar lebih meriah, saya sudah meminta teman-teman yang lain agar ikut terlibat. Pada dasarnya seluruh warga Tionghoa antusias,” ungkap Acong di Sekretariat PSMTI Dumai, Jumat (20/1). Festival lampion ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan sejak 2011 silam. Belum lama ini, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Eldar Afinta menyebutkan, festival ini

dilaksanakan terbuka bagi kalangan yang merayakan Imlek dalam rangka memeriahkan perayaan Imlek 2563. Eldar mengungkapkan, festival ini juga akan diperlombakan. Bagi yang berhasil keluar sebagai pemenang akan mendapatkan piagam dan trofi dari Walikota Dumai. Tahun lalu, festival lampion berhasil dimenangkan oleh warga Tionghoa yang tinggal di Jalan Budi Kemuliaan. Untuk penilaian, jelas Eldar, mulai dilaksanakan tiga hari sebelum puncak Imlek, 26 Februari. Didaulat sebagai juri diantaranya dari unsur Dewan Kesenian Daerah (DKD) dan beberapa pihak lain yang dianggap berkompeten. (ndo)

yang kita pasang,” ucap Tjuan An. Dipusatkan di Vihara Sejahtera Sakti Lebih lanjut Tjuan An yang juga Sekretaris Yayasan Sosial Umat Beragama Budha (YSUBB) Kepulauan Meranti itu, membeberkan, bahwa perayaan Imlek nantinya akan dipusatkan di Vihara Sejahtera Sakti yang berada di Jalan Ahmad Yani, Selatpan-

jang. Karena vihara tersebut, katanya merupakan vihara tertua di Kota Selatpanjang, bahkan di Kepulauan Meranti. “Sembahyang ataupun berbagai kegiatan dalam perayaan Imlek nantinya akan dipusatkan di Vihara Sejahtera Sakti. Sama seperti tahun lalu, berbagai kegiatan akan kita laksanakan. Mulai dari yang bersifat sakral, maupun hiburan bagi masyarakat,

termasuk juga letusan petasan dan kembang api,” ucapnya. Ia juga mengaharapkan seluruh elemen masyarakat yang ada di Meranti, maupun di Selatpanjang sendiri, termasuk Pemkab Kepulauan Meranti dan instansi keamanan serta pihak lainnya, mendukung dan membantu menyukseskan perayaan Imlek tahun 2563 atau 2012 ini nantinya. (*** ***))

Buah Naga Diburu Pembeli BUAH naga banyak diburu pembeli menjelang Imlek. Para pembudidaya tanaman yang tergolong langka itu kebanjiran order dan cukup kewalahan melayani permintaan dari berbagai kota besar di Jawa. "Panen sebanyak dua kuintal buah naga merah langsung habis terjual. Bukan diborong, tapi dibeli eceran. Rata-rata setiap pembeli hanya membeli dua biji," kata Ridwan (43), petani buah naga di Magelang (Jateng), Rabu (18/1). Menurutnya, 1.500 pohon naga yang ditanam di kebun di tepi jalan raya Magelang itu, tidak berproduksi maksimal. Dalam kondisi normal, setiap pohon bisa menghasilkan sekitar 20 buah. Tiap buah berbobot antara 5-7 ons. Tetapi akibat perubahan cuaca ektrim dalam dua tahun terakhir, produksi jauh berkurang.

Di musim panen terakhir, tiap pohon hanya berbuah beberapa biji. Padahal harga jual buah naga berdaging merah (hylocereus costaricensis) itu Rp30.000/kg. Praktis omzet turun drastis. Mulai Rabu lalu, Ridwan mulai memanen buah naga berdaging putih (Hylocereus undatus). Bobotnya juga berkisar 5-7 ons/buah. "Tetapi harga jualnya lebih murah, Rp20.000/ kg," ujarnya. Kondisi berbeda terjadi di kebun milik Sukarwan (47), di Kampung Karangdaleman, Danurejo, Mertoyudan. Sukarwan mengaku kebanjiran pesanan. Bahkan belum sempat dipetik, buah naga dari kebun seluas 3.000 meter persegi itu, sudah banyak yang dipesan. “Pemesannya, mayoritas warga keturunan Tionghoa yang akan merayakan Imlek. Mereka pesan

buah ini, untuk sarana peribadatan. Namun tidak sedikit juga yang pesan untuk dikonsumsi,” kata Sukarwan. Menurutnya, bisnis buah naga sangat menguntungkan. Selain belum banyak saingan, harganya mahal dibanding buah jenis lain. Apalagi, permintaan dari tahun ke tahun terus meningkat. “Saya sampai kewalahan. Untuk memenuhi kebutuhan lokal Magelang, saya tidak mampu,” katanya. (src/may)

Perwajahan: ABDAWIZA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.