Pewara Dinamika Mei 2019

Page 1


Selamat Hari Pendidikan Nasional

IKLAN LAYANAN INI DIPERSEMBAHKAN OLEH PEWARA DINAMIKA • FOTO: COMMONS.WIKIMEDIA.ORG


P E WA R A D I N A M I K A / M E I 2 0 1 9

T R A N S F O R M AT I F D A N PA R T I S I PAT I F

Pena Redaksi itu, Kampus Karangmalang menstempel jejaknya pada dunia, menandai lebih dari setengah abad eksistensinya yang membuat UNY makin jempolan di kancah internasional.

SALAM sejahtera dari sege­ nap jajaran redaksi Pewara Dinamika untuk civitas akademika Universitas Negeri Yogyakarta. Dies Natalis Universitas Negeri Yogyakarta, sebagai hajat tahunan yang selalu ditunggu-tunggu, akhir­ nya kembali hadir dalam edisi bulan kelima tahun 2019 ini.

MEI 2018

Pewara Dinamika edisi Mei tahun lalu menyorot setahun kiprah Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. sebagai Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. Setahun dinakhkodai oleh sosok baru, tentu membawa arah embusan angin yang baru pula bagi Kampus Karangmalang. UNY digiring untuk menggayung prestasi dari reformasi birokrasi yang mengusung jargon Smart and Smile.

dalam menghadapi persaingan global dan WUR. Lebih jauh lagi, dalam edisi ini juga memuat beragam harapan sekaligus doa dari para civitas akademika bagi UNY. Rubrik lain yang dipayungi ranah fiksi dan nonfiksi juga kembali hadir bagi para pembaca sekalian. Gelaran rubrik Berita mencakup kegiatan UNY selama sebulan terakhir. Hari Pendidikan Nasional menjadi kubah bagi rubrik Opini. Sementara Resensi, Cerpen, Puisi, dan Pojok Gelitik diharapkan mampu memberikan sentuhan karsa kepada mimbar audiens. Bina Rohani tersuguh sebagai renungan spiritual dengan bulan suci Ramadhan sebagai cermin. Beragam kegiatan yang berkaitan dengan Dies Natalis UNY dijahit khusus dalam galeri foto kronik sebagai gambaran visual kemeriahan hari jadi universitas tercinta. Akhir kata, selamat menikmati sajian dari dapur redaksi. Tabik. 

Posisi top di Asia berhasil diraih persis dua bulan sebelum Dies Natalis ke-55. Kampus eks-IKIP ini secara sukses merangsek ke posisi 451-500. Sebelumnya, UNY sudah mengantungi posisi nasional yang cukup strategis lewat klasterisasi perguruan tinggi oleh Kemenristekdikti. Dua prestasi jempolan yang sanggup memuluskan perjuangan mencapai QS World University Ranking (WUR) per 2021.

Membawa angka yang tak sedikit, HUT ke 55 ini menandai ragam pencapaian serta kemeriahan ucapan syukur usia UNY yang kian matang. Kian matang, kian berbenah, dan kian berprestasi menjadi langgam yang dicatut. Renstra 2015-2019 menjadi relief pencanangan visi jangka panjang UNY dalam menjadi universitas kependidikan yang unggul, kreatif, dan inovatif pada tahun 2025. Asa ini punya tiga landasan pokok, yakni nilai ketakwaan, kemandirian, dan kecendekiaan, yang lantas mewujud dalam Tridharma Perguruan Tinggi. Lewat tiga tugas pokok universitas

Titian tangganya sudah mulai disemen dari sekarang lewat program inovasi pendidikan macam transfer kredit, gelar ganda, lokakarya publikasi artikel internasional, kolaborasi seminar, dan lain sebagainya. Program-program ini merupakan senjata tempur UNY

SUSUNAN REDAKSI PENERBIT Universitas Negeri Yogyakarta IJIN TERBIT SK Rektor No. 321 Tahun 1999 ISSN 1693-1467 PENASEHAT Sutrisna Wibawa (Rektor UNY) PENGARAH Margana (Wakil Rektor I)

Edi Purwanta (Wakil Rektor II) Sumaryanto (Wakil Rektor III) Senam (Wakil Rektor IV) Setyo Budi Takarina (Kepala Biro UPK) Sukirdjo (Kepala Biro AKI)

PEMIMPIN REDAKSI Sismono La Ode

PIMPINAN UMUM Anwar Efendi

REDAKTUR PELAKSANA Budi Mulyono

PEMIMPIN PERUSAHAAN Riska

REDAKTUR ARTISTIK Kalam Jauhari

unyofficial

REDAKTUR SENIOR Basikin, Else Liliani, Lina Nur Hidayati, Sigit Sanyata SEKRETARIS REDAKSI Nunggal Seralati

@pewara_uny l @unyofficial

3

Satya Perdana (FIK) Haryo Aji Pambudi (FT) Pramushinta Putri D (PPS) Muhammad Fadli (FE) Dwi Budiyanto (FBS) Binar Winantaka (LPPMP) Agus Irfanto (LPPM) Tusti Handayani (Kampus Wates)

REDAKTUR Rony K. Pratama Ilham Dary Athallah Ratna Ekawati Dedi Herdito Khairani Faizah Febi Puspitasari FOTOGRAFI M Arif Budiman, Prasetyo Maulana, Heri Purwanto REPORTER Anton Suyadi (FIP) Witono Nugroho (FMIPA) Nur Laily Tri Wulansari (FIS) @unyofficial

ALAMAT REDAKSI Jl. Colombo No. 1 Kampus Karangmalang Universitas Negeri Yogyakarta 55281 Telp/Fax 0274 542185 E-mail: pewaradinamika@uny.ac.id Laman: www.uny.ac.id.

unyofficial


Daftarisi

WAWANCARA KHUSUS

Menjadi guru di era disrupsi butuh melakukan inovasi pendidikan agar tak tergerus zaman » 30-31

LIBRARY.SVA.EDU

"UNY makin menunjukkan karya inovatifnya dalam dunia pendidikan sebagai sumbangsih untuk Indonesia"

SPIRIT pengabdian Universitas Negeri Yogyakarta untuk Indonesia tanpa henti. Sebagai kampus yang berbasis pada pendidikan guru, UNY konsisten menyiapkan pendidik terbaik guna mencerdaskan generasi anak negeri. Upaya ini tentunya diraih melalui inovasi dan kreasi tanpa batas; dengan sinergi kolektif sebagai tumpuan utama. Pada momen Dies Natalis ke-55 UNY ini banyak karya mahasiswa maupun dosen didiseminasikan. Karya itu meliputi produk hingga strategi 4 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

cerdas pembelajaran. Upaya etalase karya dilakukan agar publik mengetahui seberapa banyak ia bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Inilah kesungguhan UNY unuk tak memosisikan diri sebatas menara gading, namun justru menekatkan diri di sekitar rakyat. Inovasi pendidikan yang UNY tawarkan untuk Indonesia pastinya diarahkan sesuai narasi Revolusi Indstri 4.0. UNY dinamis mengikuti perkembangan dunia itu. Dinamisasi tersebut tentu saja mengakar kuat pada tradisi keindonesiaan.

3

PENA REDAKSI

37-41

REKTOR MENYAPA Dari UNY untuk Indonesia

5

BERITA Tim Garuda Ikuti Shell Eco Marathon ∫ Sabet Silver dan Bronze Award Dalam Ajang di Malacca

6

42-45

SURAT PEMBACA

SOSOK Friscilia Sinaga Lihai Berinovasi

50

RESENSI Oxford English Dictionary Disusun Orang Gila

51

TIPS-TIPS

BINA ROHANI Pendidikan Karakter Tri “Nga” Dalam Ibadah Puasa

8-40

52-53

7

LAPORAN UTAMA Mencerdaskan Bangsa Lewat Inovasi Pendidikan ∫ Konser Maliq Jadikan UNY "Sedulur" yang Istimewa

46-49

Opini Menyoal Adanya Gap Antar Generasi dalam Dunia Pendidikan

CERPEN Upacara Makan Malam

50

PUISI Guru


Rektor Menyapa Prof. Dr. SUTRISNA WIBAWA, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta ¬ Guru Besar Bidang Pendidikan Bahasa Jawa dan Filsafat Jawa Fakultas Bahasa dan Seni UNY

Dari UNY untuk Indonesia

2

1 Mei 2019, kita sebagai keluarga besar UNY, akan memperi­ngati hari yang bersejarah berdiri­ nya Lembaga Perguruan Tinggi Kependidikan (LPTK) yang du­ lu termasyhur dijuluki sebagai IKIP Yog­ ya­karta. Kita menjadi keluarga universitas ini, tak lain dan tak bukan sebagai warisan oleh para sesepuh dan tokoh almamaeter kita 55 tahun yang lalu. Sebuah hal yang harus ki­ ta maknai dengan penuh rasa syukur. Kare­ na sejak 55 tahun yang lalu itu pula, mulai menghadirkan kontribusinya untuk neg­ eri. Utamanya di bidang pendidikan. Itulah mengapa, tema Dies Natalis ki­ ta pada tahun ini adalah "Inovasi Pendidi­ kan untuk Indonesia". 55 tahun berlalu, ta­ pi semangat kita tak boleh luput sedikitpun untuk melaksanakan amanah yang telah diberikan bangsa ini kepada UNY. Yang tercantum dalam statuta sebagai univer­ sitas dengan mandat sebagai LPTK, serta tercantum dalam visinya untuk menjadi “Universitas kependidikan unggul, krea­ tif, dan inovatif berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan pada ta­ hun 2025”. Melalui visi tersebut, UNY senantiasa berkomitmen untuk mengantarkan uni­ ver­sitas tercinta ini dalam prestasi-presta­ si di bidang kependidikan. Sampai usianya yang ke-55, UNY telah menorehkan presta­ si dan capaian yang sangat membanggakan dengan menjadi universtias yang semakin diperhitungkan di Indonesia dan di Luar

Negeri. Tahun 2018 (17 Agustus 2018), dan UNY menjadi universitas Cluster 1, men­ duduki peringkat 11 di antara lebih 4000 lebih Perguruan Tinggi di seluruh Indo­ nesia. Modal Pendidikan Capaian ini juga merupakan modal yang sangat berarti bagi UNY untuk mena­ pak di masa depan. Segenap civitas akade­ mika UNY mempunyai komitmen bersa­ ma untuk meningkatkan mutu layanan Tridharma Perguruan Ting- gi, tidak sa­ ja dalam tataran nasional, tetapi juga di kancah regional dan internasio- nal. UNY menargetkan bahwa pada tahun 2019 un­ ggul di ASEAN (peringkat 75 QS ASEAN) tahun 2021 unggul di Asia (peringkat 300 QS ASIA), dan tahun 2025 unggul di tingkat dunia (peringkat 1000 QS WUR) Oleh karena itu, tidak berlebihan jika dies natalis ini hendak mengatakan bah­ wa, UNY senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan inovasi pendidikan untuk Indonesia. Tujuan akhirnya, tak lain dan tak bukan, untuk mewujudkan cita-cita pa­ra pendiri bangsa atas Indonesia yang berdaulat, terhormat, dan disegani di ma­ ta dunia, dengan cara pencerdasan atas ke­ hidupan setiap insan bangsanya. Karena lagi-lagi, Pendidikan adalah in­ vestasi peradaban. Kalimat ini menanda­ kan betapa pentingnya pendidikan da­ lam membangun sendi-sendi peradaban sebuah bangsa. Bisa dikatakan, tanpa pen­ didikan, sebuah negara akan lemah, bah­

kan dapat hancur. Itu kenapa tiap bang­ sa, termasuk Indonesia, telah menyusun sedemikian rupa konsep strategisnya gu­ na memperkuat landasan filosofis pen­ didikan dalam rangka menyiapkan gener­ asi penerus yang cendekia. UNY, harus hadir untuk menguatkan bangsa lewat pendidikan. Serta dengan me­ nata diri sebagai Universitas kependidikan yang unggul, kreatif, dan inovatif, berlan­ daskan nilai-nilai ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan. Menapaki tangga World Class Univer­ sity sesuai Rencana Strategis universitas, juga sangat penting untuk mengokohkan fondasi praktis UNY dalam mencerdas­ kan kehidupan bangsa. Sejauh ini, UNY telah menetapkan asa untuk bertransfor­ masi dari statusnya hari ini sebagai Badan Layanan Umum (BLU), menjadi Perguru­ an Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) sesegera mungkin. Paling tidak di ta­ hun 2019 dan 2020. Pada tahun 2021, UNY memiliki kehen­ dak untuk masuk dalam peringkat 750 dun­ ia dan 250 Asia versi QS. Puncaknya pada tahun 2025, UNY dapat dengan mantap menempatkan diri di peringkat 500 du­nia versi QS. Oleh karena itu, peningkatan pu­ blikasi internasional dan kualitas akade­ mik di segala lini tak bisa terelakkan. Semoga Allah Swt. menuntun perja­ lanan UNY ke depan dalam mengawal peradaban baru Indonesia yang sejahtera, maju, dan berdaulat. Aamiin. Aamiin. Ami­ in. P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 5


 S U R AT P E M B A C A

YANALYA / FREEPIK.COM

Tak Ada Minggu-minggu Tenang Tak asing rasanya, bagi mahasiswa UNY mendengar hal yang disebut 'Minggu Tenang'. Minggu Tenang menjadi jeda antara masa perkuliahan dengan masa Ujian Akhir Semester bagi seluruh mahasiswa UNY. Tak adanya minggu tenang diakibatkan oleh bulan puasa dan hari raya Idul Fitri yang bertepatan dengan masa perkuliahan mahasiswa. Hal ini menyebabkan, masa perkuliahan dengan Ujian tak diberi jeda. Oleh WAHYU AMI Mahasiswa Sastra Indonesia UNY

Sebenarnya, Minggu tenang bukan hanya sekedar libur sebelum Ujian Akhir Semester (UAS). Bagi saya, minggu tenang adalah hari bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri dan materi sebelum berlangsungnya UAS. Adanya Minggu tenang sangat bermanfaat untuk mempersiapkan diri saya mencari dan mempelajari materi perkuliahan baik yang akan diujikan secara tertulis langsung di kelas maupun tugas-tugas artikel yang digunakan sebagai syarat nilai UAS. Tak adanya minggu tenang di semester genap tahun 2019 ini, membuat beberapa mahasiswa kalang kabut. Salah satu contohnya adalah beberapa 6 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

teman saya dari Sastra Indonesia yang merasa lelah dan kurang istirahat, melihat jarak kuliah dengan UAS yang tak diberi jeda. Teman saya, mengaku kesulitan membagi waktunya, karena selain mempersiap keperluan UAS, ia juga harus membantu ibunya yang memiliki usaha kecilkecilan ditambah tanggungan magang semester 6 yang baru ia tempuh bulan ini. Saya yang berkuliah di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) merasa bahwa Minggu tenang sangatlah penting bagi mahasiswa FBS. FBS yang terkenal sebagai Fakultas yang mengedepankan budaya dan seni tak pernah memiliki hari sepi. Ada saja mahasiswa yang selalu berkegiatan mulai dari teater, musik, maupun tari. Kegiatan tersebut ada yang berkaitan

dengan organisasi dan ada juga yang berkaitan dengan akademik. Tak jarang, saya memperhatikan mahasiswa seni seperti Pendidikan Seni Tari memanfaatkan Pendopo Tedjo untuk latihan pra UAS di Minggu Tenang. Jika tak ada minggu tenang, hari-hari mahasiswa terasa begitu padat setiap harinya. Pendopo serasa nonstop digunakan dari pagi sampai pagi lagi. Keadaan tersebut cukup menyedihkan bagi mahasiswa,

terutama mata kuliah yang diujikan saat UAS memerlukan persiapan jauh-jauh hari. disisi lain, hal tersebut dilakukan karena bulan puasa dan Idul Fitri yang bersamaan dengan UAS seperti ini. Karena kondisi seperti ini, alangkah lebih baiknya apabila beberapa cara dapat dilakukan seperti mengurangi durasi libur setelah semester ganjil di bulan januari dan dapat juga dengan tetap memberi hari tenang 2 atau 3 hari sebelum Ujian diadakan. Meskipun hal tersebut memberi kesan agak memaksa, namun tindakan tersebut mampu mengurangi aktivitas mahasiswa yang selalu pulang malam karena alasan persiapan latihan ataupun tugas. Tindakan ini juga mampu membuat keadaan mahasiswa lebih vit ketika menghadapi ujian karena adanya persiapan saat jeda. Apabila hal ini terealisasikan, mahasiswa juga perlu memaksimalkan jeda tersebut untuk mempersiapkan diri sebelum Ujian Akhir Semester dilaksanakan.

Redaksi menerima tulisan untuk rubrik Bina Rohani (panjang tulisan 500 kata), Cerpen (1000 kata), Opini (900 ka­ta), Puisi/Geguritan/Tembang (minimal dua judul), dan Resensi Media (500 kata). Tulisan harus dilengkapi de­ngan iden­ti­tas yang jelas, nomor yang bisa dihubungi, pasfoto (khusus Opini), serta keterangan dan sampul media (khu­sus Re­sen­si Media). Tulisan dikirim me­la­lui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kan­tor Humas UNY. Bagi yang dimuat, ho­nor dapat diambil di kantor Humas Universitas Negeri Yogyakarta.


T I P S -T I P S

ď Š

FRHUYNH / STOCKVAULT.NET

Oleh KHAIRANI FAIZAH Humas UNY

Akhir-akhir ini, tindak kejahatan semakin marak terjadi di mana-mana, baik itu dikota besar maupun kecil, di tempat sepi maupun ramai. Jika dulu kejahatan lebih sering terjadi pada malam hari, saat ini kejahatan juga banyak terjadi pada siang hari. Oleh karenanya, kewaspadaan perlu ditingkatkan agar kita terhindar dari berbagai bentuk tindak kejahatan. Berikut beberapa cara agar kita semua selalu aman di mana pun dan terhindar dari tindak kejahatan .

1

Jangan Parkir di Sembarang Tempat Di manapun Anda berada, baik itu di kantor, kampus, pasar, mall, maupun di tempat umum lainya, sudah tersedia tempat untuk memarkir kendaraan yang sudah pasti dijaga petugas parkir dan bahkan banyak yang sudah terpantau kamera CCTV. Jika Anda parkir di tempat yang sudah disediakan, otomatis kendaraan anda bisa terpantau dan diawasi oleh petugas, sehingga kendaraan anda akan relatif aman.

Hidup Aman Nyaman Jauh dari Kejahatan 2

Jangan Memakai Perhiasan yang Berlebihan Tidak bisa dipungkiri bahwa memakai perhiasan adalah kegemaran para wanita untuk menambah daya tarik serta mendukung kecantikan mereka. Tidak ada larangan untuk memakai perhiasan, namun perlu diketahui bahwa memakai perhiasan secara berlebihan dapat mengundang tindak kejahatan, misalnya penjambretan. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya Anda memakai perhiasan secara tidak berlebihan. Selain itu, akan lebih baik lagi jika Anda menggunakan perhiasan seperlunya saja dan menyimpannya di rumah bila dirasa tidak perlu menggunakannya.

3

Jangan Lupa Mengunci Pintu Rumah Pastikan pintu rumah Anda terkunci ketika meninggalkan rumah, karena banyak tindak pencurian yang terjadi ketika rumah dalam keadaan kosong.

Begitu pula pada malam hari menjelang tidur. Sebaiknya pintu dan jendela dalam keadaan terkunci karena banyak kejahatan seperti perampokan sering terjadi di malam hari ketika keadaan sepi dan semua orang sedang terlelap.

4

Jangan Berkendara Sendiri di Malam Hari Terutama bagi para perempuan, usahakan jangan berkendara seorang diri di malam hari terlebih jika melewati jalan yang sepi. Hal tersebut karena banyak terjadi kasus pembegalan di jalanan yang relatif sepi. Tak hanya mengambil barangbarang berharga korban secara paksa, tak jarang pula para begal menganiaya bahkan membunuh korban secara sadis.

5

Memasang CCTV di Tempat Umum Kamera CCTV sangat penting digunakan untuk memantau lingkungan di sekitar kita. Selain itu, kita juga bisa melihat kejadian-kejadian yang sudah lewat dengan saksama melalui rekaman CCTV. Dengan demikian, bila terjadi kejahatan di sekitar kita, rekaman CCTV dapat digunakan sebagai bukti bagi pihak kepolisian untuk menangkap pelaku kejahatan tersebut. P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 7


Laporan Utama

FREEPIK.COM

8 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9


Laporan Utama

MENCERDASKAN BANGSA LEWAT INOVASI PENDIDIKAN

5

55 tahun lalu, UNY diwariskan oleh para tokoh almamater dan sejak saat itu telah memberikan kontribusinya untuk negeri. UNY mengejawantah amanah mencerdaskan kehidupan bangsa ke dalam visinya untuk menjadi universitas kependidikan unggul, kreatif, dan inovatif berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan pada tahun 2025. Visi tersebut didukung melalui tujuh misi UNY, yang secara ringkas menyelenggarakan tridharma, tata kelola, proses dan lingkungan kerjasama, serta kerjasama dengan dilandasi semangat untuk menjadikan kampus ini Unggul, Kreatif, dan Inovatif, serta menghasilkan manusia yang takwa, mandiri, dan cendekia. Mencapai usia ke 55, beragam prestasi serta capaian telah ditorehkan oleh UNY yang membuat Kampus Karangmalang menjadi universitas yang semakin diperhitungkan, baik di kancah domestik, maupun internasional. Tahun 2018, misalnya, UNY berhasil menduduki ranking 11 di antara lebih dari 4000 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Secara otomatis, hal ini membuat UNY masuk ke dalam Cluster 1 yang prestisius. Persis dua bulan sebelum Dies Natalis UNY ke-55, kampus eks-IKIP ini berhasil merangsek ke posisi 451-500 dalam peringkat QS di Asia. Jumlah jurnal ilmiah ditengarai menjadi bensin yang melejitkan posisi UNY. Tahun lalu, UNY berhasil merilis 369 publikasi internasional terindeks dan 24 jurnal tingkat internasional. Jurnal-jurnal tersebut menjadi rahim yang melahirkan 93.551 sitasi lainnya. Capaian dalam rilis Hak Kekayaan Intelektual sejumlah 425 di tahun 2018, juga melonjak tajam dari capaian di tahun 2016 yang baru berjumlah 39 unit. UNY juga telah memiliki 54 produk inovasi dengan kesiapterapan tinggi, yang 16 penelitian di antaranya telah dimanfaatkan masyarakat secara nyata. Angka-angka yang menjadi cermin kerja keras institusi ini merupakan modal penting bagi UNY untuk menapaki masa depan. Namun, itu bukan berarti UNY akan berhenti untuk terus menelurkan kebermanfaatan lewat Tridharma Perguruan Tinggi. Komitmen bersama para civitas akademika menjadi krusial guna meneruskan misi ini. UNY menargetkan bahwa pada tahun 2019 unggul di ASEAN (peringkat 75 QS ASEAN), tahun 2021 unggul di Asia (peringkat 300 QS ASIA), dan tahun 2025 unggul di tingkat dunia (peringkat 1000 QS WUR). Maka, tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa UNY senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan inovasi pendidikan untuk Indonesia. Tujuan akhirnya, tak lain dan tak bukan, untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa atas Indonesia yang berdaulat, terhormat, dan disegani di mata dunia dengan cara pencerdasan atas kehidupan setiap insan bangsanya. Tabik. NUNGGAL SERA P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 9


Laporan Utama

Sepuluh Jurus Mengarungi World Class University Semangat Inovasi Pendidikan, ditegaskan UNY lewat sepuluh jurus andalan. Jurus ini menjadi bagian dari Rencana Strategis 2015-2019, sekaligus menjadi kompas untuk mengantarkan UNY menjadi World Class University

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

dan produktivitas riset dan pengembangan. Kelima, relevansi dan produktivitas pengabdian pada masyarakat. Keenam, kapasitas inovatif. Ketujuh, sarana daya pendukung. Kedelapan, relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya manusia. Kesembilan, kinerja dan akuntabilitas keuangan. Kesepuluh, tata kelola, kualitas layanan, dan dukungan yang baik serta maksimal pada semua unit.

K

esuksesan patutlah disyukuri. Namun Sutrisna menyakini pepatah bijak, bahwa tiada kesuksesan yang datang tiba-tiba. Seluruhnya direncanakan. Itulah mengapa, Prof. Sutrisna Wibawa selaku Rektor UNY menyebut Dies Natalis tahun ini memiliki tema "Inovasi Pendidikan untuk Indonesia". 55 tahun berlalu, semangat UNY disebutnya tak boleh luput sedikit pun untuk melaksanakan amanah yang telah diberikan bangsa ini kepada UNY. Yang tercantum dalam statuta sebagai universitas dengan mandat sebagai LPTK, serta tercantum dalam visinya untuk menjadi “Universitas kependidikan unggul, kreatif, dan inovatif berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan pada tahun 2025�. "Itu harus kita tunaikan, caranya, lewat strategi dan indikator yang terukur," ungkap Sutrisna. Sepuluh jurus andalan kemudian dihadirkan dalam Rencana Strategis UNY 2015-2019. Tahun ini, sebagai tahun terakhir rencana strategis, UNY kembali menggelorakan rencana ini lewat gelaran Dies Natalis. Pendidikan Akademik dan Karakter UNY melaksanakan setiap pekerjaannya dengan merujuk pada dokumen Rencana Strategis (Renstra) UNY 2015-2019. Tahun 2019 ini, tujuan inovasi pendidikan untuk Indonesia diejawantahkan 10 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

Khusus unutuk pendidikan akademik dan karakter, tiga strategi pertama menjadi fokus. Misalnya lewat menghadirkan rasio afirmasi, atau persentase jumlah mahasiswa dari golongan pra sejahtera, yang terus ditingkatkan. Pada tahun ajaran 2018/2019, UNY menargetkan 20% rasio afirmasi. HARIAN JOGJA / BEKTI SURYANI

melalui sepuluh tujuan sebagai berikut: Pertama, kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan. Kedua, implementasi pendidikan karakter. Ketiga, kualitas kelembagaan. Keempat, relevansi

Tahun ini, sebagai tahun terakhir Rencana Strategis UNY 2015-2019, UNY kembali menggelorakan rencana ini lewat gelaran Dies Natalis.

"Jadi diantara satu dari lima mahasiswa UNY, ada yang berasal dari rasio afirmasi. Misalnya mahasiswa UKT I, UKT II, Bidikmisi, serta kuota khusus untuk mahasiswa Indonesia Timur," imbuh Prof. Margana selaku Wakil Rektor I. Sertifikasi kompetensi juga digalakkan oleh UNY. Sehingga kemampuan lulusan tak hanya teruji secara akademis, tapi sesuai dengan standar industri yang diincar. Itulah mengapa di UNY terus digelar Pendidikan Profesi mulai dari Guru sampai Insinyur. Tahun 2018 capaian presentase lulusan bersertifikat kompetensi mencapai 71,26 % atau melebihi 4% dari target. Capaian tersebut diperkuat dengan kondisi program studi di UNY telah berkerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi


Laporan Utama

BELMAWA

(LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK). Sedangkan khusus untuk PPG, UNY telah menyelenggarakan pendidikan profesi untuk total 2.504 peserta. 1.732 diantaranya telah dinyatakan lulus. "Termasuk pada triwulan I (JanuariApril 2019) ini, ada batch baru, 357 orang lulus PPG. UNY termasuk LPTK dengan kuota PPG paling besar," imbuh Margana. Untuk menguatkan kompetensi tersebut,implementasi pendidikan karakter berjati diri Indonesia tak bisa dilepaskan dari bagaimana bangsa ini harus meletakkan pondasi peradabannya. Sutrisna mengungkapkan bahwa secara historis sebagai kampus kependidikan, UNY memiliki Jurusan PKnH dan Pendidikan Sejarah yang telah lama berkutat pada isu-isu ini. "Sebagai bagian dari Fakultas Ilmu Sosial, jurusan ini juga dengan bangga memiliki sosok kaliber seperti Prof. Ahmad Syafii Maarif dan Prof. Lafran Pane yang baru saja di tahun lalu dinobatkan sebagai

UNY DAN UPI RAIH QS ASIA UNIVERSITY RANKING (AUR) 451-500

pahlawan nasional," imbuh Prof. Ajat Sudrajat selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, yang membawahi dua jurusan tersebut. Akan tetapi, UNY memahami bahwa karakter tak bisa digerakkan hanya dari dua bidang studi saja. Sejalan dengan pelaksanaan pendidikan karakter yang mulai berkembang dalam kurikulum sekolah, UNY tak boleh ketinggalan mendidik calon guru yang memiliki kompetensi serupa. Karena karakter yang ditanamkan para guru, lalu termanifestasi dalam keunggulan luhur para siswa yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, mampu menggerakkan pendulum kemana peradaban Indonesia bergerak.

implementasi pendidikan karakter berjati diri Indonesia tak bisa dilepaskan dari bagaimana bangsa ini harus meletakkan pondasi peradabannya.

"Akhirnya Pimpinan mengarahkan pembentukan Pusat Studi Pancasila dan Konstitusi (PSPK). Riset-riset tentang Pancasila, termasuk buku praksis pendidikan Pancasila. 76 prodi tercatat telah menerapkan Pancasila dan Pendidikan Karakter diselipkan dalam materi serta pedagogisnya," ungkap Ajat. Riset dan Peningkatan SDM Publikasi internasional juga tak bisa dilepaskan sebagai kewajiban universitas. Tridharma menekankan Penelitian sebagai aspeknya yang pertama. Oleh karena itu dalam strategi keempat, produktivitas riset dan pengembangan menjadi fokus. Ia kemudian didampingi dengan pengabdian pada masyarakat sebagai strategi kelima, dan kapasitas inovatif sebagai strategi keenam. Dengan publikasi, Sutrisna menyebut bahwa UNY tak hanya hendak menghadirkan diri sebagai kampus yang bercokol di peringkat tinggi dalam jajaran kampus-kampus nasional ataupun dunia. Karena kampus ini memiliki aspirasi untuk berkontribusi bagi pengembangan bangsa, sekaligus bidang keilmuan P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 11


Laporan Utama

HUMAS UNY

yang menjadi fokus dari masingmasing ilmu yang menjadi topik penelitian. Sedangkan dengan peningkatan SDM, yang salah satunya dilakukan UNY melalui peningkatan dosen bergelar doktor lewat memberikan izin ataupun tugas belajar seluasluasanya, diharapkan kapasitas keilmuan dosen meningkat. Hasilnya, kualitas pembelajaran dan riset meningkat pula. "Dengan demikian, UNY dapat lebih bermanfaat luas," ungkap Sutrisna. Atas dasar tersebut, UNY berhasil merilis 369 publikasi internasional terindeks sepanjang tahun 2018. Jurnal-jurnal tersebut menghadirkan inspirasi bagi 93.551 sitasi atas karyakarya scholar lain di penjuru muka bumi, yang memilih untuk mengutip 12 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

dan mengembangkan karya-karya dosen UNY. Jumlah publikasi ini telah mengantarkan UNY melewati angka 300 publikasi internasional terindeks SCOPUS, ambang batas yang dibutuhkan untuk masuk dalam pemeringkatan QS, sehingga

WORKSHOP STRATEGI PEMERINGKATAN INTERNASIONAL UNY

Sedangkan dengan peningkatan SDM, yang salah satunya dilakukan UNY melalui peningkatan dosen bergelar doktor lewat memberikan izin ataupun tugas belajar seluasluasanya.

mengantarkan UNY untuk pertama kalinya mencatatkan diri bercokol di peringkat 451-500 QS Asia. "300 is the magic number. Dengan jumlah tersebut UNY masuk ke pemeringkatan QS," ungkap Basikin, PhD., Sekretaris Eksekutif dan Anggota Tim Asistensi Jurnal Ilmiah UNY. Pendukung Strategi ketujuh hingga kesepuluh, baik berupa fisik layaknya sarana prasarana hingga secara nonfisik seperti kinerja, akuntabilitas keuangan, hingga kualitas layanan, kemudian berkontribusi sebagai pendukung kemajuan universitas. Karena untuk menghadirkan kualitas pendidikan yang baik, sarana daya pendukung juga tak kalah penting seiring sentralnya peran infrastuktur dalam


Laporan Utama menguatkan pelaksanaan Tridharma Pendidikan. "Per tahun 2018, UNY telah memiliki 410 ruang laboratorium dan mampu memenuhi 90% sarana prasarana pendukung yang dibutuhkannya," sebut Prof. Edi Purwanta selaku Wakil Rektor II UNY. Penyelenggaraan ruang laboratorium yang makin mapan di kampus ini, tak bisa dilepaskan dari 12 gedung laboratorium hasil pembangunan IsDB yang telah disahkan pada April 2018 lalu. Gedung laboratorium tersebut tersebar di seluruh fakultas kampus Karangmalang. Dengan masingmasing gedung terdiri atas beberapa ruang laboratorium, serta memiliki spesialisasi risetnya tersendiri. Di Laboratorium Ekonomi dan Bisnis misalnya, UNY memiliki Laboratorium Komputer, Laboratorium Pasar Saham (Stock Exchange), Laboratorium Akuntansi Manual, Laboratorium Audit, Laboratorium Simulasi Perkantoran, Laboratorium Micro Teaching, dan Laboratorium Mesin Perkantoran. Keseluruhan laboratorium tersebut memiliki kapasitas kurang lebih 400 mahasiswa. "Sangat mendukung proses pembelajaran," ungkap Dr. Sugihar­ sono selaku Dekan Fakultas Ekonomi yang juga menjadi Panitia bergilir Dies Natalis UNY di tahun ini. Untuk mengoptimalkan laboratorium, sarana pendukung berupa alat-alat laboratorium juga terus dipacu pengadaannya. Per tahun 2018, baru 35% sarana pendukung yang dapat terpenuhi. Sarana pendukung tersebut sangat beragam. Mulai dari pengadaan jaringan fiber optik di gedung IDB UNY guna menghadirkan internet cepat bagi civitas akademika, sampai fixture dan funiture untuk laboratorium teknik sipil. Proses pengadaan alat kedepan akan dilanjutkan secara bertahap melalui lelang di tahun 2019, sesuai tata kelola dan kapasitas keuangan universitas. Selain itu, pembangunan melalui dana Pendapatan Negara Bukan Pajak, termasuk dari Uang Pangkal Pengembangan Akademik yang dikenakan secara sukarela kepada mahasiswa baru, juga mencatatkan capaian indikator pembangunan di atas target.

HUMAS UNY

FGD STRATEGI MENUJU WCU VERSI QS BERSAMA REKTOR ITB

Gedung Pascasarjana misalnya, pada Sabtu 4 Mei yang lalu telah diresmikan oleh Wakil Presiden Bapak Dr Muhammad Jusuf Kalla. Dalam peresmiannya, beliau berpesan kepada kita semua untuk menjadikan gedung ini sebagai

Per tahun 2018, UNY telah memiliki 410 ruang laboratorium dan mampu memenuhi 90% sarana prasarana pendukung yang dibutuhkannya," sebut Prof. Edi Purwanta selaku Wakil Rektor II UNY.

momentum UNY terus memiliki paradigma futuristik lewat inovasi pendidikan yang dicetuskannya. Karena pendidikan bukanlah museum yang bertujuan mengenang sesuatu, tapi menyiapkan kompetensi untuk menghadapi tantangan masa depan. Dua gedung lain dari dana PNBP yang telah beroperasi, adalah penataan taman depan gedung rektorat dan gedung parkir terpadu. Sedangkan gedung IKA UNY terus mencatatkan progres positif. "Semua fasilitas tersebut saya harapkan dapat mendukung dan menegaskan peran kita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena UNY berkewajiban sebagai institusi akademik. Untuk terus menghadirkan inovasi pendidikan bagi Indonesia," pungkasnya. P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 13


Laporan Utama

Agenda Dies: Konser Maliq Jadikan UNY "Sedulur" yang Istimewa Dua tembang yang dilantunkan Prof. Sutrisna Wibawa bersama Pimpinan UNY, "Sedulur" dan "Jogja Istimewa", sukses merasuk di Konser Musik Untuk Indonesia. Bersama Maliq & D' Essentials, tembang itu membawa pesan agar seluruh keluarga UNY terus menjaga rasa kekeluargaan dan keistimewaan Jogja.

Namun menjadi cambuk yang sangat keras agar UNY terus berprestasi ke depan. UNY yang kini menjadi sorotan masyarakat, tak hanya wajib untuk terus menjaga kualitas. Mahasiswanya juga harus terus berprestasi.

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

M

aliq & D'Essentials tampil di Konser Dies Natalis ke-55 UNY yang digelar pada Rabu (01/05) malam. Saat tim musik tersebut menapaki panggung, tepuk tangan menggema.

"Konser ini pakai IPK. Artinya hanya yang ber-IPK baik, yang hadir disini. Semoga ke depan prestasi anakanak semakin meningkat," ungkap Sutrisna. Merefleksikan perjalanan panjang sekaligus mengejutkan dari konser Maliq, yang sebelumnya tak direncanakan dalam dies.

Tapi siapa sangka, gemuruh tepuk tangan telah lebih dulu datang dan lebih kencang. Tepatnya, saat Prof. Sutrisna Wibawa selaku Rektor UNY naik ke atas panggung untuk memberi sambutan. Layaknya disebut Harian Republika pada Kamis (02/05), sambutan meriah didapatkan sang rektor. Mulai dari pojok timur GOR UNY, hingga melintasi bangku penonton VIP di tengah GOR menuju ke panggung yang terletak di ujung barat, tepuk tangan menggema tak berhenti. Hari itu, Sutrisna berada di tengah-tengah mahasiswa. Raga maupun jiwanya. "Tidak heran, kehadiran Sutrisna di GOR UNY beberapa saat sebelum Maliq tampil mendapat sambutan sangat meriah dari penonton. Tepuk tangan meriah mendampingi Sutrisna," demikian tulis Republika pada halaman 2, yang mana juga dimuat daring di Republika.co.id. Sutrisna hari itu mendapat penghormatan tertinggi. Atas ide kreatif yang digagasnya, serta kelihaiannya memusatkan perhatian publik negeri ini dalam konser bertajuk "Musik untuk Inovasi". 14 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

HUMAS

Walau demikian, sambutan yang ia terima, sebagai sambutan yang UNY terima, sama sekali ditempatkannya bukan sebagai sebuah pencapaian.

SICMA MENJADI PEMBUKA KONSER DENGAN IPK DALAM RANGKA DIES NATALIS UNY

Konser ini pakai IPK. Artinya hanya yang ber-IPK baik, yang hadir disini. Semoga ke depan prestasi anak-anak semakin meningkat," ungkap Sutrisna.

Mendadak dan Mendidik Konser Musik untuk Indonesia, diakui oleh Dr. Siswanto selaku Ketua Panitia Dies Natalis UNY, mulanya tak ada dalam rencana agenda kegiatan. Dies Natalis kala awal dirumuskan memiliki delapan kategori kegiatan. Didalamnya telah ada banyak kegiatan, termasuk kegiatan seni yang menghadirkan dalang pewayangan hingga Jathilan di Hari Pendidikan Nasional. "Perumusan ini sejalan dengan arahan Pimpinan untuk merancang Dies yang efisien, efektif, dan optimal secara biaya," ungkap Siswanto. Perubahan terjadi ketika ada usulan dari Citra Scholastika selaku Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris UNY, yang disampaikan langsung kepada Sutrisna melalui DM. Ia menyampaikan keinginannya agar UNY juga menggelar konser musik di rangkaian dies natalis. Jawaban Sutrisna pun kala itu senada dengan semangat efisiensi


Laporan Utama

ARIF / HUMAS

DOK. FT UNY

yang dibangun. Yaitu meminta minat sponsor, dan akan menggelar acara tersebut dari pendanaan nonbudgeter. "Saya juga tak menyangka akan viral. Di media sosial saya sering menyampaikan guyon parikena. Bercanda yang diselipkan pesan. Termasuk minta sponsor dan IPK tinggi. Saya ingin mahasiswa tidak sekadar mendapatkan hiburan, tapi juga menghargai prestasi mereka," ungkap Sutrisna. Karena sponsor datang dan tanggapan masyarakat positif, bahkan disebut Sutrisna tanggapan dari luar kampus juga sangat tinggi dan konstruktif, mulai diinisiasi konser tersebut menjadi kenyataan. Pada 2 April 2019, Direksi BPD DIY datang ke Ruang Rektor untuk mendalami bagaimana pihaknya dapat menjadi sponsor untuk konser musik yang sedang viral tersebut. Panitia kemudian disusun dengan melibatkan UKM Musik Sicma UNY, yang juga pada hari-H mengirimkan perwakilannya untuk tampil. GOR disiapkan dengan pengamanan yang

MALIQ & D' ESSENTIALS DALAM KONSER MUSIK UNTUK INOVASI

melibatkan Resimen Mahasiswa (Menwa), dan penataan kursi oleh Tim Kemahasiswaan UNY dibawah arahan langsung Prof. Sumaryanto selaku Wakil Rektor III. Namun disebut Sumaryanto, ada dua hal yang lebih sulit dan sudah berlangsung jauh sebelum dimulainya acara: menghubungi artis dan menyediakan tiket. Enam artis yang diminta oleh Citra; Tulus, RAN, HiVi, Maliq D'Essential, Raisa, dan Shiella on 7, semuanya sudah memiliki jadwal manggung yang padat. Terlebih lagi, rangkaian gelaran Dies

Saya tak menyangka akan viral. Di media sosial saya sering menyampaikan guyon parikena. Termasuk minta sponsor dan IPK tinggi.

Natalis yang bertepatan di Bulan Mei tersebut memiliki banyak akhir pekan panjang dan momentum bulan Ramadhan. Tantangan tersebut kemudian ditambah dengan kebutuhan alat musik dan akomodasi yang kompleks dari para artis. Panitia harus berpacu dengan waktu untuk menyiapkan banyak hal dalam waktu yang sangat singkat tersebut. "Memang artis kalau libur panjang apalagi Ramadhan, artisnya banyak job. Sudah dipesan jauh-jauh hari. Tapi Alhamdulillah bisa klop, Maliq, tanggal 1 Mei, di GOR UNY," ungkap Sumaryanto. Menyediakan Tiket Penyediaan tiket yang diarahkan Sutrisna untuk dikelola tim IT dan tim media sosial di Humas, juga memiliki tantangan tersendiri. Baru diumumkan sekitar akhir April lewat media sosial UNY, pendaftaran di website diesnatalis.uny.ac.id tersebut ludes hanya dalam empat jam. Padahal, ada 7.500 tiket yang disediakan. Tantangan dalam pembagian tiket kemudian berlanjut ketika P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 15


Laporan Utama

HUMAS UNY

pembagian kursi dan persyaratan donasi. Untuk pembagian kursi, Sutrisna menyebut ada 1.800 lebih mahasiswa yang duduk di kelas VIP. Mereka berhak berada di kelas VIP karena memiliki IPK di atas 3,75. "Artinya kita harus fair, memuliakan mahasiswa, maka ada 1.800 yang duduk di VIP. Mengatur layout kursi itu tantangan tersendiri," imbuh Sutrisna. Setelah tiket dibagikan, mahasiswa juga harus menebus dengan donasi sumbangan kemanusiaan. Dies Natalis UNY menetapkan minimal sumbangan Rp. 55. Akan tetapi sumbangan tersebut harus dilakukan melalui T-Money, dompet digital yang dikelola oleh BPD DIY. Artinya, mahasiswa harus menggunakan layanan BPD DIY tersebut agar bisa memperoleh tiket. "Banyak siswa kesulitan Top Up. Mas Awan (Pengelola Sosial Media UNY), menerima banyak keluhan di akun UNY Official. Akhirnya di penghujung hari menjelang acara, saya hapus aturan itu. Tidak perlu donasi, semua bisa download tiket," ungkap Sutrisna. 16 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

Perjuangan itu terbayar tuntas di Hari H. Dari pantauan Pewara Dinamika, 7.500 mahasiswa tersebut telah memadati GOR UNY sejak pukul 18.30. Mereka duduk dalam kelas-kelas yang dipisahkan berdasarkan IPK.

REKTOR UNY SAAT MENGHADIRI KONSER MUSIK UNTUK INOVASI DALA RANGKA DIES NATALIS UNY KE-55

Kursi lipat dengan seprai putih misalnya, diletakkan tepat di depan panggung dan berposisi di tengah. Ini merupakan Kelas VIP konser, yang diduduki sekitar 1.200 mahasiswa. Sisanya, duduk di tribun yang paling dekat dengan panggung. Suasana GOR UNY yang sudah penuh dengan mahasiswa juga

Antusiasme tersebut disebut Sutrisna menandakan suasana konser tak hanya segar. Tapi berhasil membawa pesan agar mahasiswa semangat dalam menempuh studi.

pecah saat tiap bintang tamu unjuk kebolehan. Mulai dari UKM musik UNY, Maliq, sampai sang Rektor yang sempat menyapa mahasiswanya dan membawakan lagu Hip Hop "Jogja Istimewa" Ditambahkan oleh Prof. Sumaryanto selaku Wakil Rektor 3 UNY, Teriakan mahasiswa juga tak kalah semarak ketika MC mulai bertanya mengenai jumlah IPK mahasiswa yang datang ke GOR. "Termasuk ada yang menonton di layar tancap luar GOR, serta konser ini bisa diakses live streaming di Youtube. Ini juga tak kalah ramai," ungkap Sumaryanto. Antusiasme tersebut disebut Sutrisna menandakan suasana konser tak hanya segar. Tapi berhasil membawa pesan agar mahasiswa semangat dalam menempuh studi. "Di akhir acara, saya sampaikan, doakan kami tahun depan bisa menyelenggarakan acara serupa. Mahasiswa tingkatkan terus IPK, supaya bisa duduk di VIP," pesannya.


Laporan Utama

JANNOON028 / FREEPIK.COM

Dies Natalis Momen Pas Tinjau Rencana Strategis “Tak lagi muda belum sepenuhnya sepuh. Itulah UNY yang tahun ini mencapai usia 55. Peringatan atas pencapaian itu hendaknya sekaligus pula untuk mengingat rumusan strategi. Ia bak navigasi akan di kemanakan UNY ke depan” Oleh RONY K. PRATAMA Editor BUDI MULYONO

S

etengah abad lebih UNY eksis. Kampus mantan IKIP ini makin jempolan di mata internasional. Meski sudah bersalin rupa menjadi universitas, kampus berlokasi di Karangmalang ini masih lekat akan guru. Padahal UNY telah berekspansi bukan sekadar IKIP. Sekarang beraneka rupa tawaran programnya. Dari vokasi hingga “ilmu murni”— keduanya mengiringi program studi berbasis guru yang masih dominan. Di balik dapur kesuksesan UNY di mata masyarakat global, terkuak lumbung strategi dan siasat. Ia telah direncanakan jauh hari oleh para pimpinan. Sutrisna Wibawa, Rektor UNY, mengawal ketat rencana jangka panjang itu. Seperti temaktub dalam Renstra 2015-2019, UNY mencanangkan visi menjadi universitas kependidikan unggul, kreatif, dan inovatif pada tahun 2025. Ketiga poin ini dilandasi nilai ketakwaan, kemandirian, dan kecendekiaan. Ejawantah dari visi itu ditegaskan lewat Tridharma Perguruan Tinggi.

JAJARAN REKTORAT DALAM RAPAT KERJA UNY 2018

Lebih jauh, ketiga tugas pokok universitas tersebut kemudian ditunjang program kemahasiswaan, kerja sama, serta tata kelola dan layanan prima. Tentu itu semua ditempuh melalui otonomi kampus yang transparan dan akuntabel. Sutrisna merespons rencana 2025 itu dengan optimis. “Tahun itu semoga UNY telah mencapai peningkatan daya saing yang kompetitif dan kolaborasi yang kuat. Baik di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional kita bisa meraihnya. Tridharma Perguruan Tinggi juga harus kita kuatkan berdasarkan jati diri lokal dan nasional khas Indonesia,” ucapnya Parameter ketercapaian, lanjut Sutrisna, dilihat dari partisipasi

Tahun itu semoga UNY telah mencapai peningkatan daya saing yang kompetitif dan kolaborasi yang kuat.

aktif UNY dalam pemeringkatan Kemenristekdikti, Webometrics, Greenmetrics, QS-AUR, QS-WUR, dan desain besar pengembangan UNY menuju UKKD 2017-2025. Rencana yang telah disusun menuju 2025 ini tak berangkat dari kertas kosong. Terdapat tiga tahap Renstra selama ini. Pertama, tahun 20102014, sasaran kapasitas, penguatan layanan, dan modernisasi menjadi prioritas. Kedua, tahun 2015-2019, daya saing tingkat ASEAN dan Asia Pasifik menjadi sorotan primer. Ketiga, tahun 2020-2024, daya saing internasional menjadi sasaran tembak. Renstra, menurut Sutrisna, dipertajam berdasarkan tiga butir. “Yang pertama itu kita harus senantiasa mengembangkan sumber daya manusia sesuai kodratnya dan selaras dengan berbagai kebutuhan,” tuturnya. Profesor Filsafat Jawa itu kemudian melanjutkan agar UNY terus berkomitmen mengembangkan dan melakukan pengabdian pada masyarakat, teknologi, ilmu, seni, dan olahraga. “Sedangkan yang ketiga, dua poin terakhir tadi harus diupayakan untuk Indonesia.” P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 17


Laporan Utama

SUKSES INOVASI DENGAN KERJA BERSAMA Pepatah bijak berkata bahwa tiada keberhasilan yang datang tiba-tiba. Sukses hadir karena direncanakan dan diperjuangkan dengan baik oleh semua pihak tanpa terkecuali. Kesuksesan UNY dalam berinovasi pendidikan untuk Indonesia, tak lepas dari prasyarat ini. Arahan pimpinan yang diiringi dengan kerja bersama dari segenap civitas mutlak diperlukan untuk sukses. Berikut pesan-pesan dari beberapa pimpinan UNY, yang dititipkan kepada Pewara Dinamika. Prof. Dr. SUTRISNA WIBAWA, M.Pd. Rektor UNY Selaku Rektor UNY, Saya mengucapkan selamat Dies Natalis yang ke- 55 kepada segenap civitas akademika UNY. Saya juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan semua pihak atas kepemimpinan saat ini. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Rektor sebelumnya, yang telah meletakkan dasar-dasar kepemimpinan dan selalu mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi sesuai perkembangan IPTEKS. Dan saya mengucapkan terima kasih juga kepada segenap civitas akademika dan tenaga kependidikan atas kerja keras dan komitmen nyata selama ini. Walaupun demikian, saya juga ingin mengingatkan tantangan kedepan yang sudah menunggu kita adalah upaya untuk mempertahankan prestasi yang telah kita raih, dan meningkatkan prestasi menjadi semakin baik. Oleh karena itu, mari selalu memperbarui komitmen inovasi dan terus meningkatkan kinerja. Untuk mewujudkan hari depan lebih baik. Sekali lagi saya ucapkan “Selamat Ulang Tahun yang ke-55 bagi UNY kita tercinta. Universitas Negeri Yogyakarta ..... Jaya!!!

Prof. MARGANA Wakil Rektor I UNY UNY di umurnya yang ke-55 tahun, mau tidak mau, suka tidak suka, civitas akademika UNY harus keluar dari zona nyaman. Jangan tanyakan apa yang sudah UNY berikan padamu, tapi tanyakan apa yang sudah anda berikan sebagai civitas untuk UNY. Untuk bersama-sama menjadikan UNY jaya!

Prof. EDI PURWANTA Wakil Rektor II UNY Selamat untuk UNY! Dalam usianya yang ke-55, UNY sudah masuk di Cluster 1 Perguruan Tinggi. Berarti, impian untuk menjadi WCU mulai terwujud. Semoga UNY makin jaya, sebagai universitas pengawal pendidikan. Aamiin!

Prof. SUMARYANTO Wakil Rektor III UNY UNY semakin jaya lembaganya dan sejahtera warganya. Kejayaan lembaga harus datang terlebih dahulu, lewat publikasi, karya, dan prestasi. Karena kejayaan adalah jeneng, dan Jenang (kesejahteraan) akan hadir sebagai akibat kita punya jeneng. Amin!

Dr. rer. nat. SENAM Wakil Rektor IV UNY Dengan kebersamaan yg kuat, kita yakin mampu mencapai semua harapan. Apapun harapannya. Termasuk, segala harapan yang dimiliki UNY untuk mencapai World Class University. Sukses selalu dan mari terus berinovasi!

18 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9


Laporan Utama

Dr. SUGIHARSONO • Dekan Fakultas Ekonomi UNY Momentum Dies Natalis harus jadi pacuan untuk UNY melanjutkan konsentrasi kegiatan akademik seperti itu.

Dr. HARYANTO • Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNY Sebagai civitas akademika UNY, kita patut BANGGA dan BERBAHAGIA. Akreditasi Institusi A, TOP 500 Asia versi artikel internasional QS, Peringkat 11 universitas terbaik versi Kemristekdikti, dan prestasi lainnya.

Dr. HARTONO • Dekan Fakultas MIPA UNY Semoga diusia 55 tahun ini UNY semakin kokoh manapakkan kakinya di Asia untuk melangkah menuju World Class Uninersity.

Prof. ENDANG NURHAYATI • Dekan Fakultas Bahasa dan Seni UNY Selamat dies yang ke 55 semoga UNY semakin jaya. Kuncara hanjayeng bawana!

Dr. WIDARTO • Dekan Fakultas Teknik UNY Sudah banyak prestasi yang ditunjukkan UNY, baik lokal, nasional, maupun internasional. Semoga pada dies yang ke 55 tahun 2019 ini UNY semakin memantapkan jati dirinya sebagai universitas kependidikan kelas dunia.

Prof. AJAT SUDRAJAT • Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNY Pada usia yang ke-55, UNY semakin yakin untuk mewujudkan mimpinya sebagai perguruan tinggi kelas dunia. Tapak-tapaknya sudah tampak nyata dan semakin kokoh, sehingga langkanyapun begitu tegak dan tidak lagi goyah.

Prof. ANIK GHUFRON • Ketua LPPMP UNY Semoga dengan perayaan dies natalis UNY ke 55 ini UNY bisa memberi keberkahan kepada sesama dan dimudahkan Allah dalam mewujudkan peran UNY sebagai menara air untuk pencerdasan kehidupan bangsa dan kesejahteraan masyarakat dunia.

Dr. SUYANTA • Ketua LPPM UNY Kemajuan dan daya saing bangsa hanya dicapai lewat inovasi. Hal ini hanya tercapai melalui riset dan gerakan kreativitas. Langkah tepat bagi UNY untuk terus berinovasi!

Prof. MARSIGIT • Direktur Pascasarjana UNY Selamat Ulang Tahun ke 55 Universitas Negeri Yogyakarta, pada 20 Mei 2019. Dengan tema Inovasi Pendidikan untuk Indonesia. Dengan harapan, ke depan UNY mampu menghasilkan individu individu yang cendekia, bernurani dan mandiri yang dengan kreativitas dan inovasinya mampu memperoleh keunggulan.

BASIKIN, Ph.D. • Sekretaris Eksekutif UNY Selamat Ulang Tahun ke 55. Wishing UNY better contribution and wider impacts both nationally and internationally.

P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 19


Laporan Utama

Rekor MURI Jathilan dari Jantung Jogja Kompleks Lapangan Hoki UNY menjadi saksi 4.483 penari melenggok indah di atas kuda-kuda. Memecahkan Rekor MURI Festival Jathilan dengan penari terbanyak, dari Jantung Yogyakarta.

ke 8.995. Muri menganugerahkan piagam penghargaannya kepada penyelenggara dan pemerakarsa jathilan tersebut yaitu UNY. "Dengan ini kami mengesahkan Tari Jathilan Kreasi Baru Peserta Terbanyak yang digelar UNY tercatat di Museum Rekor Indonesia," kata Sri. Sri mengungkapkan, ini bukan merupakan rekor yang pertama dicatat UNY. Bahkan, rekor Tari Jathilan Kreasi Baru Peserta Terbanyak menjadi rekor ketujuh yang dicatatkan UNY. HUMAS UNY

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

D

oktor Jathilan", julukan akrab untuk Dr. Kuswarsantyo, layaknya sedang memainkan wayang orang pada Hari Pendidikan Nasional 2 Mei lalu. 4.483 penari diarahkannya bersama untuk menari di Kompleks Lapangan Hoki UNY. Ia berdiri di baris pertama, berdampingan dengan Prof. Sutrisna Wibawa selaku Rektor UNY bersama dengan para pimpinan. Namun, gerakan 4.483 penari tersebut tak dipaksakannya dengan kayu dan penggerak ala dalang. Semua berlangsung begitu luwes dengan hati dan latihan rutin. Lewat kesukarelaan dan semangat nguringuri kebudayaan Jawa. Inilah yang disebutnya menjadi salah satu kunci, kesuksesan Festival Jathilan yang dikreasikan oleh UNY. "UNY hari ini (2 Mei) mencatatkan sejarah lewat Festival Jathilan. Terima kasih Bapak Rektor, para 20 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

pimpinan, seluruh penari yang tidak bisa saya sebut satu persatu," ungkap Kuswarsantyo selepas festival Jathilan tersebut. Paling, Pertama, Unik, dan Langka Sukses Jathilan melanjutan gegap gempita konser Maliq & D'Essential yang bertiket IPK pada Rabu (01/05) malam. Sukses ini disebut Sri Widayati selaku Executive Manager MURI DIY memiliki dua hal unik. Yang pertama, tari jathilan kreasi baru ini diikuti oleh 4.483, jauh dari rekor sebelumnya maupun target UNY yang mengundang 3.500 penari. Dan kedua, diselenggarakan sekaligus dengan Lomba Jathilan Hari Pendidikan Nasional lewat busana dan koreografi yang seunik mungkin untuk tiap-tiap peserta.

JATHILAN UNY MEMECAHKAN REKOR MURI

Ada Rekor Membaca Serentak Peserta Terbanyak (2005), Pembuatan Lincak atau Kursi Bambu Terpanjang (2006), dan Menulis Surat pada Kain Terpanjang untuk Presiden (2006). Lalu, Penulisan Cerita Menggunakan Huruf Braile Peserta Terbanyak (2007), Membuat Wayang dari Gulungan Mie Instan 13 Meter (2013), dan Prof Sugiyono Penulis Buku Metode Penelitian Terbanyak (2018). Latihan Panjang Untuk menghadirkan penari dengan jumlah tersebut, UNY membuka pendaftaran penari festival Jathilan secara online. Civitas akademik UNY, komunitas, penari profesional, hingga masyarakat umum, disebutnya tinggal membuka website festunyjathil.uny.ac.id melalui gadget dan laptop masing-masing.

"Sehingga, gelaran tari jathilan yang digelar UNY telah memenuhi kriteria yang ditetapkan Muri yaitu Paling, Pertama, Unik dan Langka (PPUL). Bahkan, pesertanya melebihi rencana awal," ungkap Sri.

Mereka yang berminat bisa langsung mendaftar di website tersebut. Proses pendaftaran pun disebut Sutrisna relatif mudah. Hanya perlu mengisi blangko biodata sebagai persyarataan, yang memakan waktu tak lebih dari lima menit.

Rekor tercatat di Muri sebagai rekor

Setelah tuntas mengisi persyaratan,


Laporan Utama para pendaftar secara resmi terdaftar sebagai peserta festival. Mereka langsung bisa mempelajari gerakan jathilan untuk festival, secara online melalui video tutorial yang sudah diupload Panitia Dies Natalis UNY ke Youtube. "Mereka juga akan diundang setiap Jumat pagi di halaman rektorat UNY untuk mengikuti pelatihan jathilan. Festival ini terbuka agar semua bisa ikut dan bergembira," imbuh Dr. Sugiharsono selaku Dekan FE.

Koreografi yang digunakan pada saat menari bersama, dibuat langsung oleh UNY dan Kuswarsantyo. Aransemen pengiring Jathilan mengacu pada pakem Jathilan tetapi dengan modifikasi. "Termasuk aransemen musiknya juga baru ini adalah konsep pengembangan jathilan tradisi," ucapnya. Sutrisna Wibawa sebagai Rektor UNY pun ikut merasa bangga atas

pencapaian tersebut. Apalagi menurutnya, jathilan merupakan tari tradisional Jawa tertua yang memiliki nilai seni dan edukasi yang tinggi, terutama nilai kepahlawanan, lantaran Jathilan merupakan tari keprajuritan. "Sesuai dengan para civitas akademika UNY, yang siap menjadi para prajurit yang mengembangkan ilmu pengetahuan di NKRI," pungkas Sutrisna usai acara di lapangan barat GOR UNY.

PEMANTIK SEMANGAT DAN TAULADAN

ARIF / HUMAS

Dibalik kibar prestasi mahasiswa, ada muda-mudi pengajar UNY yang tak kalah cekatan dalam membagikan ilmu. Mereka menjadi pemantik semangat sekaligus tauladan karena kemampuannya menjangkau generasi milenial karena gaya komunikasinya yang senada dan mendekatkan.

HUMAS UNY

Alhasil, prestasi para dosen muda juga tak kalah mentereng. Terus menelurkan publikasi ilmiah dan populer, serta membimbing para mahasiswa meraih prestasi gemilang. Berikut beberapa pesan yang diperoleh Pewara Dinamika, dari dosen muda kebanggaan Karangmalang.

YUDI LATIEF, Ph.D • Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (2016-2017) • Dosen PKnH FIS UNY Peran ilmu sangat kritis dan harus konsisten diteguhkan untuk keindonesiaan. Dies Natalis harus jadi alarm untuk menggali, mengembangkan, dan ajang memajukan kualitas pendidikan di UNY. Sehingga bisa mengokohkan bangunan nonfisik berupa penguatan mental, karakter, dan kohesis sosial di dalam masyarakat, yang menjadi kompas penuntun kemana pembangunan keindonesiaan diarahkan. HALILI, M.A. • Peneliti Setara Institute • Dosen PKnH FIS UNY Selamat ulang tahun ke-55, UNY. Kampus biru ini sudah berada di jalur yang tepat. Menjadikan inovasi sebagai nilai tambah dalam bekerja dan orientasi luaran dalam berkarya.

Dr. DAS SALIRAWATI • Komika Stand Up Comedy dan Penulis Buku Pendidikan • Dosen Pendidikan Kimia FMIPA UNY Era globalisasi sangat membutuhkan pendidik yg smart teaching. Agar peserta didik merasakan belajar bukan sebagai keterpaksaan. Tetapi sebagai kebutuhan karena proses pembelajaran yang dijalani menyenangkan dan penuh inovasi. Dirgahayu dan teruslah berinovasi UNY! Dr. KOMARUDIN • Asisten Pelatih PSS SLeman (2017-2019) dan Pelatih Fisik Timnas Indonesia U-19 (2012-2013) • Dosen Pendidikan Olahraga UNY Dirgahayu UNY. Semoga semkin maju dan sejahtera. Baik lembaga maupun warganya. Tugas besar kita sebagai warga untuk turut mewujudkan kemajuan itu. Lewat berkarya dalam pekerjaan dan segala aspek kehidupan. Sekali lagi, dirgahayu!

Tidak semua orang bisa mendaftar PPI. Karena seluruh CALY SETIAWAN, Ph.D. • Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PP FPTI, Ketua Pelatih Timnas Panjat Tebing • Dosen Pendidikan Olahraga UNY prodi PPI di Indonesia saat UNY sebagai bagian dari Civil Societypunya kesempatan luar biasa memajukan aspek-aspek kehidupan. Di Amerika Serikat ini masih berbasis untuk Rekognisi misal, olahraga maju karena sektor pendidikan, beserta sektor Pembelajaran Lampau. swasta dengan sponsornya. Selamat ulang tahun!

Dr. PUJIANTO • Pembimbing PKM dan Pembina UKM Penelitian UNY • Dosen Pendidikan Fisika FMIPA UNY Semoga di usia ke-55 tahun ini, UNY semakin banyak menciptakan inovasi IPTEKS untuk akses pendidikan khususnya bagi saudara2 kita di remote areas. UNY semakin dikenal karena inovasi & prestasi serta akan jadi kandangnya para 'jago' inovasi IPTEKS. Sukses untuk UNY.

P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 21


Laporan Utama

Agenda Dies: Arahan Inovasi dari RI 2 Format Pendidikan untuk Meningkatkan Daya Saing Bahasa, dirembug di Ruang Sidang Utama UNY. Sebagai pembicara kunci, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumandangkan Inovasi Pendidikan harus hadir di UNY dan Dunia Pendidikan Bangsa.

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

Peresmian Gedung Program Pascasarjana UNY ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Wapres dan penarikan pita yang kemudian meninjau gedung dengan didampingi Menristekdikti Mohammad Nasir, Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan Rektor UNY Sutrisna Wibawa.

J

usuf Kalla tak datang sendiri. Sabtu (01/05) pada pukul 09.00, ia mendarat di Yogyakarta International Airport (YIA). Disambut oleh Gubernur DIY beserta Forkopimda dan Bupati Sleman. Menyempatkan sejenak meninjau bandara baru yang disebutnya begitu mulus dan menjadi kebanggaan Jogja tersebut, Kalla sudah hadir di tengah-tengah Ruang Sidang Utama UNY pada 10.15.

"UNY siap melaksanakan arahan tersebut dengan terus berusaha memenuhi standar akademik, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta tata kelola dan sarana prasarana sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi," ungkap Sutrisna.

Di UNY, sudah ada Menristekditi Prof. Mohamad Nasir bersama pejabat eselon Ristekdikti. Termasuk Rektor UGM dan kampus seYogyakarta yang bersama sang menteri telah sempat meninjau Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan mengisi seminar. Dalam kesempatan itulah, Jusuf Kalla menyatakan gagasannya dengan tegas: Perguruan tinggi di Indonesia harus berorientasi pada masa depan. Agar mampu menjawab berbagai tantangan yang muncul pada masa mendatang. "UNY sudah, dan harus terus berkontribusi dalam mencetak guru profesional dan berkualitas," ungkap Kalla dalam seminar tersebut. Menjadi arahan UNY untuk memperingati usianya ke-55 dengan inovasi, langsung dari pucuk pimpinan negeri ini. Jangan Jadi Museum Keinginannya tersebut dilandasi agar perguruan tinggi tidak menjadi museum. Dalam artian, museum hanya menampilkan dan mengenang kesuksesan di masa lalu. Padahal, ilmu yang dipelajari generasi selanjutnya haruslah apa yang dibutuhkan di masa depan. 22 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

MERAPI ONLINE

Oleh karena itu, pendidikan yang diajarkan saat ini, termasuk di perguruan tinggi, harus mampu mengantisipasi kebutuhan dan tantangan di masa mendatang. Termasuk tantangan era revolusi industri 4.0 yang diwarnai dengan kehadiran banyak teknologi baru, misalnya berupa kecerdasan buatan, internet of things, hingga teknologi robotik. “Masa depan hanya bisa dicapai dengan pendidikan yang baik,” ujarnya. Untuk menghadirkan pendidikan yang baik, Prof. Sutrisna WIbawa selaku Rektor UNY mengajak Kalla selepas menyampaikan pidato kuncinya untuk meresmikan gedung Pascasarjana UNY. Dibangun dengan dana mandiri pendapatan universitas sejak 2018, gedung tersebut ditujukan untuk kegiatan akademik dan layanan administrasi pascasarjana.

JUSUF KALLA SAAT MENJADI PEMBICARA SEMINAR DI UNY

Direncanakan sejak Lama Kegiatan Seminar Nasional Pendidikan dan kunjungan kerja Kalla ke Jogjakarta tersebut, menjadi salah satu agenda dies yang direncanakan sejak awal tahun oleh UNY. Dr. Sardiman selaku Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni (IKA) UNY, menjadi penanggung jawab atas agenda tersebut. "Agenda Seminar Nasional memang digelar IKA tiap tahun. Tahun lalu (2018), seminar menghadirkan Mendikbud Prof. Muhadjir Effendy. Tentu dengan dukungan dari Rektorat," ungkap Dr. Sardiman. Dalam agenda tahunan tersebut pula, Sardiman menyebut bahwa UNY telah memiliki tradisi menghadirkan pengambil kebijakan di bidang pendidikan. Fungsinya agar mampu bertukar pikiran, menyampaikan aspira­ si serta input kebijakan, sampai mendapatkan arahan atas pengem­ bangan kegiatan kependidikan di lapangan serta di kampus. "Karena pesertanya, IKA UNY, mayoritas guru. Aktif di sekolah dan di dinas pendidikan. Itulah mengapa


Laporan Utama seminar pendidikan jadi penting untuk tingkatkan skill, kompetensi, harmonisasi kebijakan," sebut Sardiman. Proses perencanaan tersebut kemudian berlanjut hingga pada Selasa (09/04), rombongan UNY yang dipimpin oleh Sutrisna melakukan pertemuan di Istana Wakil Presiden. Sutrisna saat itu didampingi Sardiman, Ketua Panitia Dies Natalis yang juga Staf Ahli WR I Dr. Siswanto, dan Staf Humas UNY Arif Budiman Dalam pertemuan tersebut, Kalla menyambut baik undangan dari

UNY sekaligus menitipkan pesan untuk pengembangan profesi guru di kampus ini. Salah satunya untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Profesi Guru dan kompetensinya, sehingga tunjangan profesi benarbenar tepat sasaran. "Saat ini kesejahteraan guru juga mulai mendapat perhatian sehingga minat masyarakat untuk menjadi guru terus mengalami peningkatan. Bapak Wapres berpesan agar UNY bisa berkontribusi untuk mendorong peningkatan kesejahteraan linier dengan peningkatan kualitas", ungkap Sutrisna menyampaikan kembali pesan dari Kalla.

Koordinasi lanjutan kemudian dilakukan pada Selasa (30/04) di Sekretariat Wakil Presiden. Perwakilan UNY disebut Sutrisna dikirim untuk melakukan pembahasan terkait agenda seminar, penyebaran rilis pers, serta penyedian akomodasi VIP sesuai tata kelola protokol yang ada. Sebelum hari H, sekitar Kamis dan Jumat (29/04 - 30/04), staf dari Sekretaritat Wakil Presiden didampingi pengamanan dan Kodim TNI setempat melakukan koordinasi di UNY. "Koordinasi di lapangan berlangsung konstruktif," pungkas Sardiman.

TEROBOSAN PARA MILENIAL

ARIF / HUMAS

Generasi muda UNY tak mau ketinggalan untuk berinovasi. Lewat tugas dan karya akademiknya, ataupun dengan prestasi di bidang intrakulikuler ataupun ekstrakulikuler. Semua didarma baktikan untuk UNY dan Indonesia.

HUMAS UNY

Berikut petikan pesan dari beberapa mahasiswa berprestasi UNY, sebagai komitmen mereka untuk terus menghadirkan terobosan dan pencapaianpencapaian unggul. Fajar Meirani • Juara I Mahasiswa Berprestasi Program Sarjana, UNY • Pendidikan Matematika FMIPA 2016

Alifia Azis Rahmasari • Medali Emas Poster dan Medali Perak Presentasi PIMNAS 31 • Pendidikan Fisika FMIPA 2016

Jangan pernah takut bermimpi besar, karena ada yang Maha Besar. Kalaupun gagal, kita sebagai milenial jadikan itu pembelajaran dan bukan kegagalan.

Happy 55th Anniversary untuk UNY! Kampus di mana para cendekiawan muda berkumpul, semoga semakin jaya, dan menjadi WCU. Tetap menjadi kampus yang unggul, kreatif dan inovatif, berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan.

Friscilia Permata Yudika S Juara I Mahasiswa Berprestasi Program Diploma, UNY • Teknik Elektronika FT 2017 UNY tetap menjunjung predikat sebagai PTN yang tak hanya unggul dalam bidang intelektual. Tetapi juga Unggul dari segi etika/ moral. Kalau memungkinkan, agar menambah anggaran dana untuk kegiatan riset/penelitian/lomba. Fasilitas yang ada juga harus disikapi mahasiswa tidak dengan ambisi semata, tapi juga usaha, doa, dan strategi!

Shilvi Woro Satiti • Medali Emas Presentasi PIMNAS 31 • KImia FMIPA 2016 Dirgahayu yang ke-55 untuk kampus ku tercinta. Semoga semakin jaya dan semakin banyak melahirkan generasi emas. Bagi yang sudah menjadi bagian dari kampus ini, mari tingkatkan komitmen berusaha menjadi generasi yang layak disebut sebagai generasi emas.

Lintang Robbani • Medali Emas Presentasi dan Medali Emas Poster PIMNAS 31 • Bimbingan dan Konseling FIP 2015

Kamilia Lituhayu • Medali Perak FISU World Wushu Championship 2018 • Ilmu Keolahragaan FIK 2016

55 tahun bukan waktu yang sebentar bagi sebuah perjuangan Kampus yang lekat dikenal outputnya sebagai pendidik. Itulah kenapa mahasiswa juga tak boleh berhenti berjuang untuk berkarya dan berprestasi. Selamat Dies UNY ke 55, semakin menjadi yang utama untuk menyejukkan pendidikan Indonesia.

Selamat ulang tahun untuk Universitas Negeri Yogyakarta yang ke-55. Semoga dapat melahirkan lulusan-lulusan yang mendunia dan membanggakan Indonesia. Saya bangga menimba ilmu di UNY. Mari jadi civitas yang membanggakan sekaligus bangga menjadi bagian UNY! P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 23


Laporan Utama

Pembelajaran Prima, Mahasiswa Cendekia Kualitas pembelajaran berpengaruh penting bagi perkembangan intelektual mahasiswa. UNY berusaha cerdas menyiapkan kualitas materi dan pengajaran yang mumpuni. Semata-mata untuk meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswa.

COLLEGEPARENTCENTRAL.COM

Oleh RONY K. PRATAMA Editor BUDI MULYONO

S

alah satu poin rencana strategis UNY meliputi bidang pembelajaran dan kemahasiswan. UNY menerapkan kuantitas harus sebanding dengan kualitas. Pembelajaran ini mesti sesuai standar nasional pendidikan tinggi. Pencapaian-pencapaian yang dilakukan harus sesuai parameter. UNY menetapkan 13 indikator agar mencapai sasaran secara tepat. Sebanyak sembilan indikator memperoleh 69% yang di atas target, sedangkan empat indikator sejumlah 31% masih di bawah target. Indikator pertama soal afirmasi. Afirmasi yang dimaksudkan di sini meliputi presentase jumlah mahasiswa UKT I, UKT II, dan Bidik 24 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

Misi dengan jumlah mahasiswa S-1 maupun diploma. Program afirmasi diharapkan memperluas akses bagi calon mahasiswa untuk melanjutkan studi tapi memiliki keterbatasan ekonomi, geografi, bencana, kondisi sosial-budaya, dan latar belakang sejarah khusus yang dialami masyarakat. UNY bertujuan agar program afirmasi bermakna strategis

UNY bertujuan agar program afirmasi bermakna strategis untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Ditandai dengan pemerataan tingkat pendidikan.

untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Keutuhan ini ditandai dengan pemerataan tingkat pendidikan sehingga kesejahteraan sosial dapat tercapai. Pada tahun akademik 2018/2019 UNY menargetkan rasio afirmasi sebesar 20%. Target ini didasarkan atas capaian rasio afirmasi tahun 2018 yang mencapai 140%. Jumlah afirmasi keseluruhan mencapai 103 (1%), sedangkan bila dilihat dari penerima beasiswa antara lain (a) UKT I sebanyak 1256 (19%), (b) UKT II sebesar 642 (10%), dan (c) Bidikmisi sebanyak 4618 (70%). Rasio tersebut menunjukkan seba­ gian afirmasi mahasiswa UNY disum­ bang melalui Bidikmisi. Oleh sebab itu, dapat dikatakan tingkat keper­ cayaan pemerintah terhadap UNY untuk mengelola Bidikmisi tinggi.


Laporan Utama

HUMAS FIS ARIF / HUMAS

Indikator kedua tentang masa tunggu lulusan untuk mendapatkan kerja sesuai bidang studi selama enam bulan. Ukuran untuk melihat presentase ini diperoleh dari hasil tracer study yang dilakukan pusat karier. Hasil tracer study yang menunjukkan presentase lulusan yang langsung bekerja pada tahun 2018 belum terrealisasi. Hasilnya sebesar 73,47%, sementara targetnya 75%. Presentase capaiannya sebesar 97,97%. Pada Triwulan I tahun 2019 (JanuariApril), presentase lulusan UNY dengan masa tunggu 6 bulan mencapai 10%. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dapat disimpulkan lulusan UNY cukup dibutuhkan di dunia kerja. Hal ini turut didukung oleh program kampus seperti hiring, jobfair, dan bimbingan karier yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Karier LPPMP UNY.

YUDI LATIEF DALAM KULIAH UMUM DI FIS

Indikator ketiga mengenai lulusan bersertifikat kompetensi. Urgensi sertifikat kompetensi ini guna membekali lulusan di dunia kerja. Sertifikat kompetensi guru, semisalnya, bermanfaat untuk menunjukkan kapasitasnya sebagai pendidik dan penguasaannya dalam bidang studi. Sedangkan bagi lulusan nonkependidikan, sertifikat kompetensi ini makin menunjukkan profesionalismenya di dunia kerja.

Bagi lulusan UNY, sertifikat kompetensi ini juga berfungsi untuk standardisasi daya saing di dunia kerja, baik pada level nasional, regional, internasional.

Sertifikat kompetensi diselenggarakan oleh panitia nasional yang ditetapkan Kemenristekdikti, organisasi profesi, dan lembaga sertifikasi terakreditasi. Bagi lulusan UNY, sertifikat kompetensi ini juga berfungsi untuk standardisasi daya saing di dunia kerja, baik pada level nasional, regional, maupun internasional. Tahun 2018 capaian presentase lulusan bersertifikat kompetensi mencapai 71,26 % atau melebihi 4% dari target. Selain itu, realisasi fisiknya mencapai 1781,5%. Merujuk pada sasaran Renstra 2015-2019, capaian tersebut berada di atas target sebesar 7%. Program studi di UNY telah berkerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji Kompetensi (TUK). Lebih luas lagi, UNY juga memiliki Lembaga Sertifikasi Pihak I (LSP-P1). P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 25


Laporan Utama

HUMAS FMIPA

Keberadannya didukung dengan pelatihan asesor sertifikasi. Yang dimaksud lulusan bersertifikat profesi di sini adalah lulusan UNY yang mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dengan masa pelatihan dua semester. Indikator keempat selanjutnya soal lulusan PPG. Tahun 2018 UNY menyelenggarakan PPG Prajabatan sebanyak 330 peserta dan PPG dalam Jabatan 1595 peserta. Sementara PPG Guru Daerah Khusus sebanyak 292 peserta dan PPG SM-3T sejumlah 287 peserta. Total keseluruhannya sebanyak 2504 peserta dan peserta yang lulus usai menempuh ujian sebanyak 1732 peserta. Pada triwulan I (Januari-April) 2019, jumlah lulusan PPG sebanyak 357. Jumlah itu merupakan gabungan dari PPG Jabatan Gurdasus 61 orang, PPG Jabatan Kuota Tambahan tahap II 20 orang, PPG dalam Jabatan tahap I 75 orang, Tahap ii 124 orang, PPG Prajabatan Bersubsidi Kelompok I 3 orang, tahap II sebanyak 31 orang, PPG SM-3T angkatan V 2 orang, dan angkatan VI 41 orang. Dibandingkan 26 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

dengan tahun sebelumnya, terdapat peningkatan yang cukup signifikan. Indikator IPK mahasiswa yang keempat juga tak kalah penting. IPK lulusan D-3, S-1, S-2, dan S-3 mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada triwulan I (JanuariApril) tahun 2019, IPK lulusan Diploma 3,35, Sarjana 3,43, Magister 3,70, dan Doktor 3,64. Hal tersebut berkaitan dengan indikator lama studi mahasiswa.

DOSEN TAMU DARI UNIVERSITAS LUAR NEGER TURUT DIUNDANG DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN

Pada tahun 2019, lama studi jenjang D-3 dan S-3 mengalami pemendekan,

Pada triwulan I (Januari-April) tahun 2019, IPK lulusan Diploma 3,35, Sarjana 3,43, Magister 3,70, dan Doktor 3,64. Hal tersebut berkaitan dengan indikator lama studi mahasiswa.

sementara jenjang S-2 relatif konstan. Berbeda dengan D-3, S-2, dan S-3, lama studi mahasiswa S-1 mengalami kenaikan. Pada triwulan I (Januari-April) 2019, lama studi lulusan diploma 3,10 tahun, sarjana 4,85 tahun, magister 2,99 tahun, dan doktor 5,45 tahun. Selanjutnya, indikator skor ProTOEFL, yang masih menjadi “momok” jamak mahasiswa tingkat akhir. Tiga tahun terakhir mengalami kenaikan rerata skor. Tahun 2016 skornya 424,39, tahun 2017 sebesar 424,68, tahun 2018 skornya 427,01. Meningkatkan rerata skor tersebut UNY telah menyelenggarakan (a) Bridging Course and Introductory Course, (b) Intensive Course, (c) Super Intensive Course, (d) Super Intensive Course on Weekend, (e) Super Intensive Course Plus. Skor Pro-TEFL merupakan salah satu prasyarat kelulusan mahasiswa sekaligus sebagai upaya meningkatkan daya saing di level internasional. Tahun 2018 rerata skor Pro-TEFL mengalami kenaikan dari 415,55 menjadi 416,8.


Laporan Utama

Raih Posisi Top Level Asia Tendangan tangkas menjebol gawang QS AUR, UNY patut berbangga atas perolehan itu. Ketiban hoki menjelang Dies ke-55 UNY. Langkah strategis untuk menembak ke level dunia.

Oleh RONY K. PRATAMA Editor BUDI MULYONO

demi memperkuat PPG, melejitkan indeksitasi, dan lain sebagainya.

ua bulan menjelang Dies Natalis ke-55, UNY raih posisi universitas top di Asia. Masuk Quacquarelli Symonds Asia University Ranking (QS AUR) 451-500 berarti makin mendekatkan kampus Karangmalang itu ke tingkat dunia. Posisi strategis di Asia sudah UNY raih. Berikutnya tinggal lepas landas ke jenjang lebih tinggi lagi.

Program-program yang hendak digelontorkan itu merupakan prasyarat mutlak sebuah kampus menuju kontestasi global. Proses menuju WUR, bagi UNY, bukan angan-angan, melainkan penuh persiapan. "LPTK yang unggul ini diharapkan mampu meluluskan sumber daya manusia yang mumpuni dan mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni," tegas profesor bidang filsafat Jawa itu.

D

UNY dan UPI adalah dua perguruan tinggi negeri mantan IKIP yang meraih peringkat 451-500. Keduanya juga berhasil berturut-turut masuk peringkat nasional besutan Kemenristekdikti (2017-2018). Capaian ini memuluskan keduanya untuk berjuang mencapai QS World University Ranking (WUR) tahun 2021. Sutrisna Wibawa, Rektor UNY, bangga atas progres itu. Mencapai tingkat internasional telah direncanakannya secara matang sejak memimpin. "Capaian ini merupakan upaya mendukung program Revitalisasi LPTK yang diselenggarakan Direktorat Pembelajaran," ucapnya. Dua tahun sebelumnya, Sutrisna mengawali ketercapaian itu di level nasional. Sutrisna menerapkan strategi bertahap agar memeroleh hasil maksimal. Menjelang 2021, Sutrisna mempertajam strateginya. Sebanyak 14 program akan diejawantahkan. Antara lain transfer kredit, gelar ganda, lokakarya publikasi artikel internasional, kolaborasi kurikulum, mengundang profesor berkeahlian khusus dari negara lain, partisipasi aktif kegiatan QS Apple dan Qs World, posdoktoral dalam maupun luar negeri, kolaborasi seminar, pengembangan kompetensi dosen

Paristiyanti Nurwardani, Direktur Pembelajaran, mengapresiasi sekaligus bungah atas prestasi internasional itu. Ia meletakan keberhasilan tersebut sebagai lompatan kemajuan dalam lanskap revitalisasi. "Saya kira program revitalisasi LPTK yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemenristekdikti ini merupakan upaya meningkatkan kualitas pendidikan di LPTK. Tentunya ini juga sekaligus upaya sistematis, terencana, dan masif untuk mewujudkan LPTK untuk meraih QS WUR," jelasnya. "Yang mesti dilakukan," lanjut Paristiyanti, "adalah kerja sama antara LPTK dan Kemenristekdikti." Ia mengatakan pentingnya sinergi antarelemen untuk mencapai hasil yang maksimal. Menurutnya, hasil

Masuk Quacquarelli Symonds Asia University Ranking (QS AUR) 451-500 mendekatkan UNY ke tingkat dunia.

akhir dari sinergi itu harus memberi dampak signifikan terhadap lulusan kampus yang cerdas bersaing secara internasional. *** QS University Ranking acap kali menjadi kiblat melihat kualitas kampus. Tinjauannya atas peringkatperingkat perguruan tinggi dunia memosisikan survei ini kredibel dirujuk. Sebelum dikenal, QS World University Rankings ini dikenal sebagai The-QS World University Rankings. Ia bekerja sama dengan majalah bergengsi Times Higher Education (THE). Tahun 2004-2009 ia menerbitkan tabel liga internasional. Selanjutnya mereka memisahkan diri untuk mengumumkan hasil analisis versi masing-masing. Sejarah QS University Ranking dimulai enam belas tahun silam. Pada mulanya di Britania Raya, bulan Desember 2003, muncul ide untuk merilis peringkat perguruan tinggi sedunia. Ide ini dicetuskan Richard Lambert dalam rangka sinergi antara universitas dan industri. Richard merekomendasikan agar didirikan think-tank khusus untuk merilis peringkat universitas tingkat internasional. Konsep demikian akhirnya dikuak Ben Wildavsky (2010) dalam bukunya bertajuk The Great Brain Race: How Global Universities Are Reshaping the World. John O'Leary dari Times Higher kemudian memeriksa naskah tersebut. Singkatnya, THE World University Rankings bekerja sama dengan Thomson Reuters. Terdapat perseteruan di sini. THE mengritik metodologi pemeringatan. Polemik itu dijelaskan tuntas dalam tulisan Ann Mroz (2016) berjudul Leader: Only the Best for the Best. Tahun 2010 lahirlah Times Higher Education World University Rankings. P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 27


Laporan Utama

GA LER I D I E S N A TA L I S Kronik rangkaian kegiatan Dies Natalis UNY ke 55 dengan mengusung tema "Inovasi Pendidikan untuk Indonesia". Beragam acara dilangsungkan sebagai selebrasi sekaligus bentuk syukur atas bertambahnya usia universitas tercinta, seperti Jathilan bersama segenap civitas akademika UNY, pertunjukan wayang, senam bersama, tabligh akbar, bakti sosial, donor darah, dan konser musik.

28 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9


Laporan Utama

P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 29


Laporan Utama

WAWANCARA KHUSUS Dr. (HC) MUHAMMAD JUSUF KALLA WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Saya Titip Guru Masa Depan! Profesi guru punya peran penting untuk menyiapkan Indonesia dalam revolusi industri 4.0. Resep Indonesia Maju lewat memajukan profesi guru, menurut Jusuf Kalla ada di UNY

Padahal, sudah sering saya katakan beda mu­ seum dan kampus. Museum itu melihat ke belakang, kampus harus melihat kedepan.

Kepada Redaktur Pewara Dinamika, Ilham Dary Athallah, Jusuf Kalla bercerita secara singkat dalam wawancara doorstop eksk­ lusif setelah Peresmian Gedung Pascasarja­ na UNY, Sabtu (04/05) pagi. Mengelaborasi­ kan kembali paparan yang dibawakannya dalam seminar nasional DPP IKA, Kalla me­ nekankan pentingnya inovasi pendidikan untuk Indonesia.

Dalam seminar, bapak juga mengungkapkan UNY perlu guru-guru masa depan dengan ke­ mampuan abad-21. Apa saja kemampuan itu? Apa saja? Ya, apapun saja. Semua skill, kom­ petensi, dan keterampilan, yang sesuai de­ ngan kebutuhan di masa pendatang.

Termasuk menyiapkan guru-guru masa de­ pan dengan kemampuan abad-21, agar meng­ hadirkan manfaat bagi generasi selanjutnya yang akan memperoleh transfer ilmu dari para lulusan UNY yang menjadi guru.

Bahkan menurut saya yang paling penting bukan sekedar menguasai ilmu yang ada. Bukan menguasai buku pelajaran sekolah. Kurikulum berobah sepanjang waktu. Dan memang diperlukan karena zaman juga berobah. Tapi kemampuan mengajar, me­ nya­lurkan ilmu, karakter, berkomunikasi, logika berpikir, critical thinking, keingin­ an untuk maju dan memahami teknologi, memanfaatkan teknologi untuk keunggul­ an kita, ini yang takkan berganti.

Sepanjang Seminar Dies Natalis, pesan Ba­ pak selalu berpesan tentang peningkatan profesi guru. Ada banyak sekali aspek pen­ didikan, termasuk misalnya infrastuktur se­ kolah. Kenapa guru yang harus diutamakan? UNY menurut saya telah berperan besar da­ lam kemajuan profesi guru. Tentu ha­rus da­ pat meningkatkan kontribusinya untuk ke­ majuan bangsa. Apalagi UNY yang 70 persen lulusannya menjadi guru. Kalau gurunya baik, pendidikan kita tentu akan baik. Ingat seperti apa yang saya sampaikan pada awal pidato seminar. Inspirasi dari Kaisar Hi­ rohito (Kaisar Jepang). Dia pemimpin besar di zaman itu (Perang Dunia 2). Ketika ia ka­ lah perang, ingin membangun negeri, yang ditanya bukan apakah uang kita cukup. Ta­ pi, apakah guru kita cukup? Posisi guru bagi bangsa sangat penting. Itu­ lah yang jadikan Jepang sukses. (Jepang men­ jadi) kutub kemajuan dunia. Bagaimana cara meningkatkan kualitas guru lulusan UNY? Inovasi merupakan hal yang sangat pen­ ting. Meningkatkan kualitas guru, juga ter­ kait dengan kualitas pendidikannya. Sistem dan kurikulum, sarana prasarana, termasuk lingkungan dan budayanya. 30 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

KAPANLAGI.COM

Yogyakarta, sama seperti Bandung dan Ma­ lang, adalah teladan dunia pendidikan di Indonesia. Lingkungannya baik. Punya bu­ daya gemar belajar. Saya yakin (lingkungan dan budaya) itu menular ke anak-anak yang bersekolah disini. Termasuk anak-anak yang berkuliah di UNY. Saya kira tidak hanya di UNY. Tapi di semua kampus yang ada di daerah ini. Atau seluruh Indonesia. Harus kembangkan lingkungan dan budaya yang sudah dipunyai sebagai modal awal. Jadikan batu pijakan untuk mewujudkan pendidikan masa depan. Kare­ na bila tidak berbasis masa depan, pendidi­ kan itu menjadi museum. Guru itu menjadi museum.

Apa yang perlu dilakukan UNY untuk menyi­ apkan kemampuan tersebut? Jangan ajarkan para calon guru sekedar apa yang terjadi hari ini. Perguruan tinggi ha­rus bisa berinovasi. Membayangkan apa yang bi­ sa diajarkan, dan bakal dibutuhkan dalam beberapa tahun mendatang. Itulah kenapa kurikulum selalu diperbarui. Apabila tidak diajarkan seperti itu, ilmu yang berkembang dalam lima sampai sepu­ luh tahun mendatang, maka negara akan stag­ nan. Pendidikan akan stagnan. Dan bang­sa juga akan stagnan. Padahal ilmu yang anak-anak pelajari dari guru-guru UNY, ba­ ru akan mereka aplikasikan kelak di kala de­wasa. Jangan sampai, kita ajarkan sesua­ tu yang di masa depan tak begitu manfaat. Pesan-pesan Bapak untuk UNY dalam Dies Natalis ke-55 ini? Saya titiplah, lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi harus mampu menumbuh­ kan sikap invoatif. Agar para peserta didik­ nya mampu melahirkan inovasi untuk


Laporan Utama

NEWS.GOOGLE.COM

mengatasi tantangan di masa mendatang. Kampusnya juga harus inovatif, termasuk beri sumbangan pada kurikulum dan pro­ ses pendidikan negeri ini. Apalagi, sejak beberapa tahun lalu, du­nia telah memasuki era revolusi industri 4.0 yang diwarnai dengan kehadiran ba­nyak teknologi baru. Katakanlah kecerdasan buatan, internet of things, sampai teknologi

robotik. Sangat disruptif, mengubah model bisnis, datang dengan penuh inovasi, tanta­ ngan, dan persaingan. Akibatnya, tantangan-tantangan yang mun­ cul pada masa depan juga lebih besar dari­ pada yang ada sekarang. UNY harus mem­ berikan hasil yang lebih baik. UNY harus memberi sumbangsih dalam melahirkan gu­ ru-guru berkualitas pada masa depan. Ter­

masuk, dalam mengembangkan pendidikan inovatif dan menunjang kemampuan diri. Bersama dan bersinergi demi kesuksesan menghadapi persaingan. Kalau Pendidikan kita baik, maka bangsa ini saya yakin akan baik. Tuntaslah masa­ lah bangsa ini. Oleh karena itu pada UNY, saya titip guru-guru masa depan. Didik yang baek! P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 31


Laporan Utama

WAWANCARA KHUSUS Dr. SUGIHARSONO DEKAN FAKULTAS EKONOMI UNY

Literasi Ekonomi dalam Dies Natalis Nilai-nilai efisiensi, kewirausahaan, serta cashless society, diselipkan dalam Dies Natalis UNY ke-55 yang kali ini dinakhodai Fakultas Ekonomi. Menghadirkan literasi ekonomi yang penting untuk hadapi tantangan zaman.

mulai Museum Goes to Public hingga Semi­ nar Internasional ICGC dan YICEMAP.

Kepada Pewara Dinamika, Dr. Sugiharsono selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNY men­ jelaskan bagaimana fakultasnya ditunjuk secara bergilir untuk mengelola Dies Na­ talis UNY. Bertepatan dengan tahun tera­ khir dirinya menjabat Dekan, Sugiharsono berkomitmen fakultasnya menghadirkan yang terbaik untuk UNY dan Indonesia. Ter­ masuk, lewat penyediaan literasi ekonomi.

Kategori kedua, kegiatan kesehatan, berisi Pemeriksanaan Kesehatan General Check Up. Agenda ini berkolaborasi dengan kate­ gori ketiga dan keempat yaitu kegiatan so­ sial dan olahraga. Dengan ragam acara mulai dari Aksi Donor Darah, Bakti Sosial, hingga Senam Bersama dan Gelar Produk Kewirau­ sahaan.

Bagaimana awalnya Fakultas Ekonomi mem­ peroleh amanah menggelar Dies? UNY mengatur bahwa penyelenggaraan dies universitas diatur bergilir. Urut kacang dari fakultas paling tua ke yang termuda. 2019 ini, semua fakultas yang lebih tua sudah seluruh­ nya menjadi penyelenggara Dies. Tinggal FE yang belum. Hal ini sudah kami persiapkan sejak awal ta­ hun secara eksplisit. Kita sudah ancang-an­ cang, akan punya gawe dies natalis di tahun 2019. Akhirnya pada Februari 2019, persiap­ an tentang Dies Natalis ini kami bawa ke Ra­ pat Pimpinan. Dari situlah disetujui oleh Pimpinan tema "Inovasi Pendidikan untuk Indonesia," termasuk kepanitiaan yang ke­ mudian terbentuk mengikuti, dengan Dr. Siswanto sebagai Mantan Wakil Dekan III FE dan kini Staf Ahli Wakil Rektor I sebagai Ketua Panitia. Beliau pengalaman luar biasa, dan untuk urusan internal beliau cekatan. Dari situ­ lah FE UNY menata diri untuk menjadi pani­ tia dies. Bagaimana kegiatan Dies Natalis disusun? Keunikan dari Pak Siswanto ini, kalau kerja gakusah diberitahu, beliau sudah tahu sendi­ ri termasuk bisa set apa sekiranya yang perlu dilakukan. Oleh karena itu pada Bulan Febru­ ari, hampir setiap minggu ada rapat. Bahkan menjelang Dies, setiap hari ada rapat. Dalam rapat tersebut, Pak Siswanto mam­ pu menerjemahkan dengan baik arahan da­ri Pimpinan serta berkoordinasi dengan 32 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

Kegiatan mahasiswa dan kegiatan lain-lain juga tak kalah semarak. Kategori kelima dan keenam ini berisi UNY Science Fair, lomba Majelis Tilawah Al Qur'an, sampai Lomba Poster dan Vlog yang memperoleh hadiah langsung berupa Uang Kuliah Tambahan (UKT) dari Rektor UNY.

DOK. UNY

segenap keluarga Fakultas Ekonomi un­ tuk merumuskan kegiatan. Disitulah ber­ langsung perencanaan, agenda kegiatan yang tidak banyak. Dibatasi agar efisien dan tidak ganggu perkuliahan. Dies Natalis diplotkan di awal April, dan selesai sekitar awal Mei kecuali upacara Dies. Dalam perjalanannya, ada agenda Dies yang kemudian ditambahkan sesuai dengan ara­ han Bapak Rektor selaku Pimpinan dan kon­ teks kebutuhan yang ada. Apa saja contoh kegiatan yang sejak awal diren­ canakan, dan kegiatan yang ditambahkan? Aslinya ada delapan kategori.Kategori per­ tama, yaitu Kegiatan Akademik, bervariasi

Kegiatan seni sebagai kategori selanjutn­ ya, kemudian menjadi salah satu titik pun­ cak semaraknya agenda dies. Berisi Festival Jathilan yang berhasil memecahkan rekor MURI peserta Jathilan terbanyak. Ada juga lomba memasak pimpinan. Di akhir rangkaian agenda Dies, pada Sela­ sa (21/05), digelar Upacara Dies Natalis yang menggawangi seluruh rangkaian kegiatan. Selain agenda sakral berupa pidato dies dan pembagian penghargaan, ada juga kolabora­ si orkestra dan gamelan. Tak ketinggalan, pe­ luncuran buku dies seputar Inovasi Pendi­ dik­an dan Praksis Pendidikan Pancasila. Acara tambahan diselipkan dalam kategori itu. Misalnya, konser Musik Maliq & D'Essen­ tials yang hanya bisa diikuti mahasiswa den­ gan IPK tinggi. Itu arahan dari Pak Rektor dan disambut baik, viral di masyarakat, full sponsor dari Bank BPD. Apa keunikan Dies Natalis tahun ini? Tema Inovasi Pendidikan untuk Indonesia, melanjutkan tema-tema dies sebelumnya. UNY konsisten menghadirkan kontribusi un­tuk pendidikan negeri. Serta disini, kita


Laporan Utama selipkan literasi ekonomi. Literasi ekonomi sangat penting karena tantangan zaman dan pasar makin kompleks. Civitas apalagi ma­ hasiswa yang nantinya berkeluarga, harus diberi pemahaman agar kehidupan finansi­ alnya lancar. Itulah kenapa kita selipkan nilai-nilai efi­ siensi, kewirausahaan, serta cashless socie­ ty, diselipkan dalam Dies Natalis UNY ke-

55. Efisiensi, sesuai arahan Pak Rektor, dies dibuat singkat dan optimal. Kewirausahaan, ditampilkan dagangan mahasiswa UNY yang punya produk-produk inovasi. Cashless society, kita bagikan kartu e-money Dies Natalis UNY ke-55 untuk dosen dan tendik FE. 2.100 kartu akan dibagikan.

dengan prioritas universitas, UNY memang menjadikan momentum dies untuk lebih mengkonsentrasikan kegiatan akademik yang bisa menunjang peningkatan ranking dan pemenuhan Tridharma. Publikasi ilmi­ ah agar kampus dikenal dan ilmu dibagikan seluas-luasnya.

Pesan untuk penyelenggaraan Dies Natalis? Kami tidak ingin bermewah, dan sejalan

Mari terus berinovasi pendidikan untuk In­ donesia!

SEGENAP TENAGA UNTUK INOVASI! Tenaga Kependidikan (Tendik), juga tak kalah sigap untuk memastikan UNY tak henti-hentinya melakukan inovasi. Dukungan administratif serta pelaksanaan program-program inovasi yang diarahkan pimpinan, menjadi prioritas utama oleh segenap Tendik tanpa terkecuali. Memastikan segenap tenaga mereka hadir untuk inovasi.

ARIF / HUMAS

HUMAS UNY

Kepada Pewara Dinamika, beberapa Tenaga Kependidikan menitipkan pesan dan asanya. Untuk memperingati harapan inovasi yang tersemat dalam peringatan Dies Natalis UNY ke-55.

SUKIRJO, M.Pd. Kepala Biro Umum Perencanaan dan Keuangan

bagian dari inovasi. Ayo mahasiswa, para dosen, dan para tendik, memperingati dies ini, kita bersama-sama tingkatkan akademik!

Dies Natalis UNY ke-55 ini dg tema INOVASI PENDIDIKAN UNTUK INDONESIA Keseimbangan antara iptek dan humanisme tercerminkan dalam berbagai kegiatan Dies Natalis UNY. Dengan mengutamakan kemajuan inovasi dan kegiatan2 yg berbasis iptek, seni dan budaya. Selamat Dies Natalis ke-55 utk UNY kita tercinta. Semoga UNY semakin maju dan mendunia. "UNY JAYAAA!"

Sebagai tugas Tridharma Pendidikan, melaksanakan visi-misi, arahan pimpinan, dan panggilan jiwa.

SETYO BUDI TAKARINA, M.Pd. Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Informasi UNY Usia 55 tahun, UNY semakin maju menuju universitas kelas dunia. UNY telah memiliki visi menjadi universitas kelas dunia yg memi­ liki keunggulan dan daya saing yg semakin tinggi. Artinya, kita harus menggelorakan program dan kegiatan yg mengarah pada pe­ ning­katan keunggulan PT melalui program/kegiatan yg inovatif, kre­at­ if, di era digitalisasi dan perkembangan masyarakat 5.0.

INDUN PROBO UTAMI, S.E. Kepala Bagian Akademik UNY

Dr. ZULFI HENDRI Staf Ahli Wakil Rektor II UNY Tenaga kependidikan UNY telah dan terus berusaha untuk memenuhi standar layanan. Karena tenaga kependidikan yang berkualitas makin hari makin dibutuhkan. Mari terus kita tingkatkan kompetensi untuk pengakuan kampus di tingkat Indonesia dan dunia!

Tidak semua orang bisa mendaftar PPI. Karena seluruh TRI HARIYANTO, prodi PPI di Indonesia saat S.E. Kepala Bagian Kepegawaian UNY ini masih berbasis Rekognisi Tenaga Kependidikan UNY yang profesional akan mendukung Pembelajaran Lampau. akreditasi dan pemeringkatan lembaga yang akan menuju

Pencapaian akademik UNY yang terus meningkat juga merupakan

perguruan tinggi berkelas dunia. Selalu laksanakan tugas dengan baik, melayani dengan motto smart and smile, dilandasi kecerdasan dan inisiatif. Apalagi ilmu dan dunia berkembang sangat cepat. UNY juga tak boleh kalah cepat! P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 33


Laporan Utama

Inovasi Pendidikan: Dari UNY untuk Indonesia Inovasi Pendidikan untuk Indonesia menjadi Tema Dies Natalis ke-55. Menandakan gelora tekad UNY untuk berinovasi di segala lini pendidikan. Semuanya untuk Indonesia!

mewujudkan hari depan lebih baik," sambung Sutrisna. Agenda Sarat Inovasi Dari niat melakukan inovasi, tema tersebut kemudian diterjemahkan menjadi logo dan agenda yang seluruhnya mencerminkan inovasi. Logo Dies Natalis ke-55 UNY misalnya, digambarkan dengan stilisasi bentuk pita 8 warna yang menyatu membentuk angka 55.

HUMAS UNY

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

S

egenap civitas akademika UNY sangat menyadari bahwa hanya dengan inovasi kita akan berhasil menaklukkan era disrupsi. Serta selamat dalam iklim kompetisi yang semakin ketat. Hal tersebut diungkapkan Prof. Sutrisna Wibawa selaku Rektor UNY di hadapan wartawan media, Rabu (15/04), dalam launching tema dies natalis UNY ke-55. Alasan Sutrisna kala itu sederhana. Bahwa inovasi tak boleh dipaksa atau terpaksa oleh otoritas. Namun terbentuk dari lingkungan, lewat pilihan dan kesadaran untuk maju. "Dan lingkungan dunia hari ini, iklimnya, sangat kompetitif dan disruptif. Itulah yang membuat UNY

34 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

harus memilih, dan harus sadar untuk berinovasi," ungkap Sutrisna tegas. Isu tersebut kemudian melatari UNY untuk berinovasi. Artinya, melakukan pekerjaan dengan caracara baru yang lebih efektif dan efisien. Katakanlah itu lewat skala pekerjaan, cara baru, skala prioritas, sampai pengambilan keputusan partisipatif. Semuanya akan dicurahkan di bidang Pendidikan. Sebagai bidang pokok UNY, yang memiliki mandat menjalankan Lembaga Perguruan Tinggi Kependidikan (LPTK). Dan segala asa tersebut tercurah, tak lain dan tak bukan, hanya untuk Indonesia. "Itulah yang kita fokuskan dari tema dies kali ini. Selalu memperbarui komitmen inovasi dan terus meningkatkan kinerja untuk

REKTOR UNY DAN MENRISTEKDIKTI SAAT MENILIK DIGILIB UNY

Pita warna-warni 8 warna yang meliuk dinamis, luwes membentuk angka 55 melambangkan sinergi yang solid antar fakultas di UNY yakni: FIP, FBS, FMIPA, FIS, FT, FIK, FE dan Program Pascasarjana yang terjalin bersatupadu beserta segenap civitas akademikanya untuk terus berjuang menjadikan Universitas Negeri Yogyakarta menjadi Perguruan Tinggi yang Dinamis dan Visioner, berkualitas, baik dalam skala Nasional maupun Internasional dan Menuju World Class University. Sedangkan kaligrafi Jawa UNY menjadi ciri kampus yang berwawasan budaya juga sebagai Local Wisdom UNY yang berada di Kota Yogyakarta. Menggambarkan bahwa di usia yang ke-55 UNY menjadi kampus yang Smart dan Intelektual yang tetap konsisten, amanah sebagai Perguruan Tinggi yang terus mengembangkan Inovasi Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Bahasa, Seni, dan Olah Raga untuk mewujudkan lulusannya yang Unggul, Berkarakter, Berbudaya, Bernurani, Bermartabat, Bertakwa, dan Berwawasan Luas. "Logo itu dengan segala nilainya, kemudian tak hanya mencerminkan harapan. Tapi juga tanggung jawab moral dan akademik bagi UNY. UNY harus bisa mencapai itu, di usianya


Laporan Utama ke-55. Lembaganya UKI (Unggul, Kreatif, dan Inovatif ), Civitasnya TMC (Taqwa, Mandiri, Cendekia)," imbuh Dr. Sugiharsono selaku Dekan FE UNY. Sugiharsono selaku pimpinan Fakultas yang tahun ini menjadi panitia pusat Dies Natalis menambahkan bahwa, nilai-nilai itu digodog menjadi empat tujuan kegiatan dies: refleksi, sosialisasi, pengabdian masyarakat, dan promosi. Semuanya dalam kerangka UKI dan TMC, dengan tujuan inovasi. Dari situlah, agenda kegiatan Dies dapat diejawantahkan dalam delapan kategori. Kategori pertama, yaitu Kegiatan Akademik, bervariasi mulai Museum Goes to Public hingga Seminar Internasional ICGC dan YICEMAP. Dalam Seminar Internasional, dipublikasikan proseding yang diharapkan bisa terindeks internasional. Sedangkan di Museum Goes to Public, acara dipusatkan di Museum Pendidikan UNY. Membuka dan mempromosikan museum agar lebih banyak lagi pengunjung dan masyarakat Jogja yang tahu. "Termasuk, Seminar Nasional DPP IKA UNY. Alhamdulillah Bapak Wakil Presiden, Bapak Menristekdikti, beserta jajaran eselon berkenan rawuh untuk memberi masukan inovasi pendidikan. Forkopimda Provinsi dan Kabupaten Sleman juga rawuh. Inilah contoh agenda Dies juga mengedepankan nilai pendidikan," ungkap Dr. Siswanto, Ketua Panitia Dies Natalis. Ragam Agenda Dies Kategori kedua, kegiatan kesehatan, berisi Pemeriksanaan Kesehatan General Check Up. Agenda ini berkolaborasi dengan kategori ketiga dan keempat yaitu kegiatan sosial dan olahraga. Dengan ragam acara mulai dari Aksi Donor Darah, Bakti Sosial, hingga Senam Bersama dan Gelar Produk Kewirausahaan. "Sehat dan olahraga juga tak boleh ketinggalan. Men sana in corpore sano, dan kalau badan sehat juga makin cepat berinovasi," imbuh Siswanto. Kegiatan mahasiswa dan kegiatan lain-lain juga tak kalah semarak. Kategori kelima dan keenam ini berisi UNY Science Fair, lomba Majelis Tilawah Al Qur'an, sampai Lomba Poster dan Vlog yang

DIARYPOPI.COM ARIF / HUMAS

MAHASISWA UNY YANG MENGGUNAKAN FASILITAS DIGILIB

memperoleh hadiah langsung berupa Uang Kuliah Tambahan (UKT) dari Rektor UNY. Kegiatan seni sebagai kategori selanjutnya, kemudian menjadi salah satu titik puncak semaraknya agenda dies. Berisi Konser Musik Maliq & D'Essentials yang hanya bisa diikuti mahasiswa dengan IPK tinggi, sampai Festival Jathilan yang berhasil memecahkan rekor MURI

Empat tujuan kegiatan dies: refleksi, sosialisasi, pengabdian masyarakat, dan promosi. Semuanya dalam kerangka UKI dan TMC, dengan tujuan inovasi.

peserta Jathilan terbanyak. "Tak kalah juga di Kegiatan Kesenian dan Kegiatan Lain-Lain, ada lomba memasak. Saya waktu itu ikut masak, nggak kalah sama ibu-ibu (Dharma Wanita UNY)," kenang Sutrisna sembari tertawa. Di akhir rangkaian agenda Dies, pada Selasa (21/05), digelar Upacara Dies Natalis yang menggawangi seluruh rangkaian kegiatan. Selain agenda sakral berupa pidato dies dan pembagian penghargaan, ada juga kolaborasi orkestra dan gamelan. Tak ketinggalan, peluncuran buku dies seputar Inovasi Pendidikan dan Praksis Pendidikan Pancasila. "Dengan inovasi itu dibukukan, dipublikasikan, maka ia abadi dan bisa bermanfaat luas. Inovasi tak hanya berhenti tanggal 21 besok, tapi bisa dibaca dan dipraktikkan sepanjang masa," pungkas Sutrisna. P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 35


Laporan Utama

Siap SEPANJANG Berkarya di Unicorn BERJAYA ZAMAN dan Decacorn Para guru besar emeritus dan tokoh senior UNY, juga menaruh harapannya perusahaan rintisan (startup) Indonesia begitu besar. tersendiriPotensi dalam Dies Natalis UNY ke-55. Inovasi Pendidikan untuk Indonesia Beberapa diantaranya telah bergelar Unicorn dan Decacorn, karena mereka harapkan tak hanya menjadi jargon semata. Namun bertransformasi memiliki valuasi miliaran Dollar. Teknologi ditunaikan Informasi UNY sebagai semangat sepanjang zaman,Lulusan yang senantiasa olehbisa potensi bangsa di bidangpara tersebut. institusi. Berikutmendukung beberapa testimoni yang dititipkan tokoh senior.

Prof. AHMAD SYAFII MAARIF prodi ini berbasis pada proyeksi Guru Besar Emeritus Filsafat Sejarah UNY pembelajaran. Mengajarkan Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Teknologi Informasi berarti tidak Alumnus IKIP Yogyakarta 1968 ndonesia sudah punya tiga hanya membatasi diri pada suatu perusahaan rintisan teknologi informasi atau komputer saja, Selamat Ultah UNY ke-55, semoga kampus ini semakin berkibar denganjenis prestasi akademik bergelar Unicorn, dan satu tapi semua jenis teknologi termasuk yang mumpuni. Tidak banyak artinya kampus megah secara kuantitatif, sementara ranah bergelar Decacorn. Mereka potensi-potensi pengembangan akademiknya mengikuti. Viva UNY yang bergelar Unicorn, kedepannya. memiliki valuasi perusahaan diatas satu miliar dollar. Diantaranya “Misalnya kedepan ada IT organik, ialah Tokopedia, Bukalapak, dan misal sistem pakar dendral dimana Prof. SUYANTO ARIF / HUMAS Traveloka. Sedangkan Gojek Ekonomi UNY struktur organik seperti otak Guru Besar Pendidikan sebagai satu-satunya yang bergelar makhluk hidup kita pelajari dan Rektor UNY 1999-2005 Decacorn, memiliki valuasi sepuluh analisis, itu juga bisa dibuat kode. miliar Dollar. DNA sekarang "UNY harus tampil sebagai institusi yang dinamis, kreatif dan inovatif dalam membangun dirinya sebagai juga bisa dibuat kode. Sehingga teknologi itu luas,” ungkap universitas kelas dunia. Ini butuh perjuangan, terus berjuang UNY!" learning, contextual teaching Empat perusahaan tersebut, adalah Nurkhamid. DIRJEN BELMAWA sebagian kecil dari potensi Indonesia. and learning serta hands on MERESMIKAN PROYEK DIGITAL experience. Sehingga mahasiswa Mereka disebut Nurkhamid, PhD, Selain itu, Teknologi Informasi juga LIBRARY DAN diposisikan sebagai manusia utuh sangat aktif mencari talenta di telah tercantum dalam nomenklatur E-LEARNING UNY. Prof. ALIYAH RASYID dengan beragam potensi, dan iklim bidang IT.Guru Dibentuknya prodiEkonomi UNY yang dibuat daftarnya oleh Besar Emeritus pembelajaran diupayakan untuk Teknologi Informasi UNY Kemristekdikti. Sehingga jurusan mendukung berkembangnya potensi diharapkan bisa menyumbangkan Pendidikan Teknik Informatika UNY "Dirgahayu UNY. Selamat Ulang Tahun. IKIP Yogyakarta sejak awal saya berkenalan, mengajar, di tahun 1970, sampai peserta didik secara optimal. talenta-talenta tersebut. Karena bersepakat untuk mendirikan prodi sekarang tidak berubah. Kalau saya ke UNY, selalu terasa, suasana, akademiknya: Ini Yogyakarta, Ini UNY, (terasa) lulusan bidang IT tak hanya teknik selalu sejuk. Selalu potensial menyamankan. Terus berkembang, terus maju, tetap pertahankan suasana itu." murni dengan nama tersebut. Pembelajaran di prodi ini kemudian untuk sejahtera dan bermanfaat Walaupun, pihaknya tak akan berkutat pada pengembangan bagi bangsa, namun juga mengisi memungkiri bahwa perbedaan kebutuhan tenaga IT ditengah jumlah logika komputasi. Basisnya adalah nama tersebut sekedar pilihan Matematika tingkat lanjut, kalkulus, pengusaha rintisan digital negeri ini nomenklatur. Di banyak kampus, Prof. SITI PARTINI SUARDIMAN alogaritma dan kadang juga belajar yang telah mencapai 2.000 orang. materi pembelajarannya relatif sama. Guru Besar Emeritus Psikologi Pendidikan UNY fisika. “Syukur-syukur bisa jadi pengusaha “ITbesar itu kan bahasa Inggris. "Suasana akademik UNY adem, ayem, saling asah, asih dan asuh. Semuanya adalah sumbangan dalam “Ya, meski terdengar ribet namun rintisan digital. Tapi Indonesia ada Kepanjangannya Information menghasilkan insaninsan cendekia unggul. Siap menyongsong era keemasan bangsa." ketelitian dan sifat perhitungan dari banyak potensi tentang IT. Indonesia Technology. Itulah nama prodi ini,” proses kuliah mahasiswa Teknologi negara berkembang dengan lulusan ujar Nurkhamid Informasi akan memberi banyak sarjana IT yang rendah. Ini potensi, manfaat ketika mereka dihadapkan UNY harus ikut,” ungkap Menguatkan Konten Prof. SUMINTO A.Nurkhamid SAYUTI dengan keputusan besar dalam atas optimisme dalam pembukaan Dimulai dengan pembuatan proposal Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni UNY hidupnya di masa depan. Karena prodi yang ia pimpin. pada Februari 2018, Teknologi mereka telah terbiasa dengan disetujui untuk "Sebagai pohon kebudayaan, UNY akan makin rindang dan menjulang. Tanpa harus tumbangInformasi gara-gara akhirnya akar pertimbangan yang mendalam Mengajarkan Pemrograman dibuka pada tahun ajaran 2019/2020. tunjangnya rapuh, di bumi tempatnya tumbuh. Mari bersama mengokohkan UNY dan mengokohkan negeri." secara analisa yang detail,” ungkap Nurkhamid menambahkan bahwa Pada awal tahun lalu, prodi ini Nurkhamid atas manfaat ilmu keunggulan Prodi Teknologi telah tersedia untuk dipilih calon di prodinya bagi karir sekaligus Informasi terletak pada proses mahasiswa dalam sistem SNMPTN. kehidupan pribadi. pembelajaran yang akanM.Pd. menjamin 40an orang tercatat bersaing atas Dr. SARDIMAN, lulusan memiliki tingkat kesiapan kuota 14 kursi yang disediakan. Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni (IKA) UNY Walaupun di Indonesia ada banyak teknologi sesuai level 6 pada nama atas prodi IT, mulai dari Teknik Kerangka"Guru Kualifikasi Nasional “Jalur seleksi sedang UNY harus bangga dengan profesi guru. Karena peran guru sangat penting dalam memajukan anak lain bangsa. Informatika hingga Sistem Informasi IndonesiaMembangun (KKNI). berlangsung, dan perkuliahan akan kebanggan itu bisa dimulai dengan mengembangkan kualitas kampus ini. DI usia yang ke-55, tidak ada dan Sistem Komputer, namun dimulai sesuai jadwal universitas kata tidak untuk terus berkembang!" UNY memilih nama Teknologi Sistem pembelajaran dilakukan (September). Akreditasi sekitar Informasi sebagai nomenklatur dengan model student centered tahun 2020,” ungkap Nurkhamid. Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

I

36 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9


B E R I TA S i v i ta s a k a d e m i k a

HUMAS FT

TIM GARUDA UNY IKUTI SHELL ECO MARATHON TIM GARUDA UNY BERPAMITAN PADA REKTOR UNTUK MENGI­ KUTI SHELL ECO MARATHON ASIA 2019 DI SIRKUIT SEPANG MALAYSIA PADA 28 APRIL HINGGA 4 MEI 2019. Acara ini merupakan kompetisi kendaraan irit bahan bakar yang diikuti oleh 150 tim dari berbagai negara seperti Jepang, China, Indonesia bahkan Selandia Baru. Team manager Garuda UNY Muhammad Nurdin dalam paparannya menjelaskan bahwa tahun 2019 UNY menggunakan kendaraan baru yang telah melalui

serangkaian riset terutama dari sisi aerodinamisnya. “Kami mendisain bodi baru yang lebih aerodinamis dan mengujinya di wind tunnel milik AAU” katanya. Hasilnya cukup signifikan saat uji gelinding dari ketinggian tertentu di Stadion Maguwoharjo Sleman, rolling force kendaraan UNY mencapai 500 meter, padahal sebelumnya tahun 2018 hanya mencapai 300 meter. Selain itu menurut Nurdin pemakaian bahan bakar juga makin irit yang mencapai 440 km/liter pada kecepatan tinggi yang sebelumnya hanya 270 km/

Berita-berita lain dapat diakses pada laman www.uny.ac.id

liter. Hasil yang lebih baik ini juga setelah dilakukan rangkaian riset pada mesin yang digunakan. Mahasiswa pendidikan teknik otomotif FT UNY tersebut menargetkan tim Garuda UNY pada tahun ini berhasil meraih juara pertama pada jarak tempuh yang dicapai serta meloloskan driver dalam Driver World Championship di London. Selain itu juga ditargetkan meraih Off Track Award dalam bidang Safety Award dimana mereka telah meraihnya pada tahun 2018.

Rektor UNY Sutrisna Wibawa merestui keberangkatan tim Garuda UNY ke Malaysia untuk mengikuti Shell Eco Marathon Asia 2019 dan berkata agar para peserta tetap percaya diri dalam perlombaan ini. “Percaya diri itu penting, apalagi didukung oleh research and development anda akan bisa memberi yang terbaik” kata Rektor. Rektor berpesan agar peserta menjaga nama baik negara, bangsa dan universitas dalam perlombaan ini. ARBIMA P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 37


Berita

SABET SILVER DAN BRONZE AWARD DALAM AJANG DI MALACCA

DOK. FMIPA

DOK. HUMAS FMIPA

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta jurusan Pendidikan Matematika yang tergabung pada Orbit Paper berhasil meraih kategori silver award dan kategori bronze award dalam kompetisi International Invention and Innovative Competition (InIIC Series 1/2019) yang dilaksanakan di Mahkota Hotel, Malacca, 27/4/19. Dari Jurusan Pendidikan Matematika UNY mengirim 3 tim dengan tim pertama diketuai oleh Dr. Dhoriva Urwatul Wutsqa (Ketua Prodi Statistika) dengan anggota Prihantini, Galuh Estu Nastiti dan Meri Andar Sari (Matematika) dengan advisor Dr. Hartono membawakan judul Stochastic Model and Analysis of Allocation of Life Insurance Premiums as an Effort in Development Insurance in Indonesia, berhasil menyabet bronze award. Tim kedua diketuai oleh Glagah Eskacakra Setyowisnu (Matematika) dengan anggota Eva Cristiyani Br Tarigan, Rohmah Artika, Prihantini Maghfiroh Izza Maulani (Matematika) dan Genta Maulana Musthofa (Pendidikan Matematika) dengan judul Mathematical Model of Malaria in Human Using SIDR Population Compartment with Treatment dan tim ketiga diketuai oleh Aditya Wisnugraha Sugiarto (Matematika) dengan anggota Siti Vera Lestari, Naila Hayu Azizah, Aan Nur Irsyad (Pendidikan Matematika) serta Prihantini (Matematika) dan advisor Dr. Agus Maman Abadi dengan judul GEOSTIC: Android mathematics Learning Media Application Based on Augmented Reality in the Era Industrial Revolution 4.0 yang berhasil memperoleh Silver award. Menurut Galuh Estu Nastiti, ajang Lomba Internasional tersebut merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Pusat Negara Malaysia bersama dengan MNNF Network Malaysia dan beberapa partner internasioanl yang lainnya. Ajang ini diikuti oleh beberpaa inventor dari berbagai negara ASEAN dimana peserta dikategorikan dalam 4 kelas yaitu Classed A1: Professional Education and Social Science, Classed A2: Preofessional Science, Engineering and Technology, Classed B1: Higher Institution Student (Social Science), B2: Higher Institution Student (Technological Science) dan Classed C: School Students. Tim dari Prodi Matematika tergabung dalam kategori Classed B2: Higher Institution (Technological Science) dengan spesifikasi invensi dan inovasi merupakan tantangan yang sangat kuat karena banyak sekali peserta dari negara lain. TITIN 38 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

FT UNY TUAN RUMAH SELEKSI DAERAH DIY UNTUK ASEAN SKILLS Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) kembali dipercaya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai penyelenggara Seleksi Daerah untuk Asean Skills Competition XIII untuk menyaring perwakilan DIY di tingkat nasional (2325/04/2018) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY, dr. Andung Prihadi Santosa, M.Kes., menuturkan bahwa di FT UNY dilaksanakan 7 bidang lomba yakni, Beauty Therapy, Fashion Technology, Graphic Design, Electrical Installation, Cooking, Restaurant, Welding.

dalam Asean Skill Competition di Singapura tahun 2019,” harapnya.

“Peserta terbuka untuk umum, yang penting memiliki minat dan bakat sesuai bidang tersebut di atas dan berusia maksimal 21 tahun pada saat pelaksanaan seleksi,” ungkapnya.

Sukiyo menambahkan bahwa dalam sebuah kompetisi menang dan kalah adalah hal yang biasa maka nanti bagi yang belum beruntung “Kompetisi ini tentu akan menjadi pengalaman yang berharga bagi muda-mudi di DIY dan semoga menjadi dorongan untuk aktualisasi diri baik dari aspek keterampilan maupun pengetahuan,” pungkasnya. HRYO

“Tentu kami berharap penyaringan tingkat daerah di FT UNY ini bisa terpilih duta-duta yang kelak mampu mewakili bangsa Indonesia

Sementara itu, Drs. Sukiyo, M.M.Pd, Bina Standarisasi Kompetensi dan Pelatihan Kerja, Direktorat Jenderal Pembinaan, Pelatihan, dan Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan RI dalam sambutannya sekaligus membuka acara ini secara resmi menyampaikan bahwa seleksi daerah adalah ajang untuk memilih calon untuk dipertarungkan di tingkat nasional. “Sehingga yang terpilih jangan cepat berpuas diri, mereka harus terus mengasah kemampuan dan memperkaya diri dengan pengetahuan sesuai bidang lomba,” ujarnya.


Berita

JUARA 2 LOMBA DEBAT POLITIK DAN HUKUM Kolaborasi tiga mahasiswa Pendidikan Akuntansi FE UNY di ajang Lomba Cerdas Cermat Akuntansi Nasional 2019 berhasil memperoleh juara III. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Achmad Solekhan (Pend. Akuntansi 2016), Setyo Wati (Pend. Akuntansi 2016), Febriyanti Ratnasari (Pend. Akuntansi 2016). Lomba Cerdas Cermat Akuntansi Nasional 2019 yang dilaksanakan pada 29 April - 2 Mei 2019 oleh HIMAKSI FE UBB dan bertempat di Universitas Bangka Belitung. LCCA N 2019 menganggkat tema _"Be Intelectual, Professional and Integrity to Create The Millenial Generation of Accountant". Tim UNY berhasil lolos babak preliminary bersama ke 5 tim lainnya yaitu UBB, UNSRI, UNILA, UBB, dan Univ. Andalas. Enam tim yang berhasil lolos ditahap preliminary diundang ke UBB untuk mengikuti babak semifinal dan final. Semifinal terdiri dari 3 sesi (tematik, benar/ salah, rebutan), babak final terdiri dari 4 sesi (tematik, benar/salah, presentasi, rebutan). Semoga kedepannya FE UNY bisa memiliki wadah tersendiri (kelompok study) bagi mahasiswa yang gemar pada disiplin Ilmu akuntansi. Memberikan banyak pengalaman serta relasi dengan seluruh mahasiswa Akuntansi yang ada di Indonesia. EKO

UARA 2 LOMBA DEBAT POLITIK DAN HUKUM Rentetan prestasi yang ditorehkan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (FIS UNY) pada tahun 2019 ini terus berlanjut.

Dalam Negeri (IPDN) setelah melewati babak penyisihan yang begitu ketat. Pada babak final tim debat FIS melawan tim IPDN dan berhasil meraih

menyangka bisa dapat juara disini, apalagi melihat timtim yang ikut di sini adalah tim yang hebat-hebat. Saya sangat bangga dengan kerja keras teammates saya.” tutur Sabit Irfani.

Kali ini giliran tim debat mahasiswa yang terdiri dari Muhammad Fathan Abdurrahman (Pendidikan Sejarah 2016), Sabit Irfani (Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016), dan Endar Tri Pambudi (Pendidikan Geograri 2016) yang berhasil meraih Juara 2 dalam Lomba Debat Politik dan Hukum tingkat nasional. Lomba tersebut diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP Universitas Riau pada tanggal 9-13/4/2019. Tim debat FIS UNY berhasil memasuki babak semifinal bersama dengan Tim Universitas Brawijaya, Universitas Sriwijaya, dan Institut Pemerintahan

“Pertandingan yang sangat kompetitif, dan sangat tidak terduga dari sistem debatnya sehingga kami sempat kaget bisa juara di kompetisi ini, soalnya kita juga sempat kebingungan dengan sistem debatnya”, ungkap Endar. Sementara itu, sebuah pesan menarik juga disampaikan oleh Muhammad Fathan, baginya sehabat apapun kita berusaha, tetap keputusan kita berhasil atau tidak adalah kehendak dari Allah, maka kita tidak boleh sampai lupa untuk berdo’a dan bersyukur atas apapun hasil yang diperoleh.

juara kedua. Perjuangan meraih juara ke-2 dalam kompetisi ini bukanlah hal yang mudah, mereka harus berhadapan dengan tim-tim tangguh dari perguruan tinggi lain. “Sebenarnya saya juga tidak

Selain karena mereka harus berhadapan dengan lawan yang hebat, mereka juga harus beradaptasi dengan sistem debat yang berbeda dari yang biasanya.

“Alhamdulillah...sebenarnya kemenangan dan kekalahan itu adalah ujian, maka dari itu kita harus banyak-banyak istighfar. Saya juga lumayan kaget atas keberhasilan ini, laa hawla wa laa quwwata illa billah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah” tambah Fathan. EKO P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 39


Berita

HUMAS FIP

DOK. HUMAS FT

“DHEMIT” GENTAYANGAN DI FBS FBS UNY-Antrean panjang terlihat di pintu masuk Performance Hall Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Kamis (18/4) malam. Setelah ditelusuri, ternyata ratsan orang tersebut akan bertemu dengan ara dhemit yang gentayangan malam itu. Jangan salah, dhemit yang dimaksud di sini bukanlah dhemit yang sesungguhnya. Dhemit yang gentayangan malam itu adalah mahasiswa Penidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) kelas A angkatan 2016 yang tergabung dalam Teater Adhigana. Pementasan yang merupakan tugas akhir dari mata kuliah Pentas Drama tersebut 40 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

mengusng lakon “Dhemit” karya Heru Kesawa Murti. “Proses penggarapan ‘Dhemit’ ini kurang lebih dua bulan. Kesulitannya ada pada sumber daya manusia yang mayoritas perempuan yang tentu saja punya batasan-batasan. Namun, lambat laun hal itu tidak kentara karena tujuan semua anggota kelas sama yaitu pementasan yang maksimal. Tidak ada duka dalam proses ini. ‘Dhemit’ membuat kami bahagia,” papar Steffano Marudut Bagaskara selaku Pimpinan Produksi Teater Adhgana. Kursi penonton Performance Hall yang penuh menunjukkan antusiasme yang luar biasa dari penonton untuk bertemu

para dhemit. Lebih-lebih suasana yang dibangun sejak pintu masuk hingga ke kursi penonton memang cukup membuat penasaran, mulai dari pemasangan dupa dan bunga tabur, hingga dikosongkannya salah satu kursi dengan ditutupi kain putih dan diberi bunga tabur. “Sebenarnya, lakon ‘Dhemit’ ini tidak menyeramkan. Para dhemit dalam laon ini bukanlah dhemit yang seringkali ada dalam persepsi masyarakat. Kami sengaja membangun suasana mistis untuk membuat penonton penasaran. Apalagi, didukung dengan pencahayaan yang dibuat seminin mungkin, suasananya

menjadi semakin mistis,” papar Ratna Sulistyowati selaku sutradara pementasan “Dhemit” . Gelak tawa sesekali terdengar dari kursi penonton saat melihat tingkah laku para dhemit yang menggelikan dengan dialogdialog lucu hasil improvisasi para dhemit. Munculnya tokoh manusia menjadi penyeimbang guyonan para dhemit tersebut. “Harapannya, segala ilmu dapat diserap dan dapat bermanfaat kepada orang lain, karena teater sesungguhnya adalah kehidupan bermasyarakat,” tutup mahasiswa yang akrab disapa Bagas tersebut. RATNA


Berita

DISRUPSI PARADIGMA PENDIDIKAN

PPS UNY DAN NCYU TAIWAN SEPAKAT UNTUK ADAKAN KERJA SAMA

Mahasiswa harus melakukan investasi pada peningkatan kecakapan digital (digital skill) dan fleksibel terhadap perubahan teknologi. Dr. Samto mengajak kita berpikir untuk melakukan disrupsi paradigma pendidikan konvensional dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Hal tersebut diutarakan Samto pada pada Seminar Nasional bertajuk “Optimalisasi Peran Generasi Millenial Melalui Pendidikan dalam Mengisi Revolusi Industri 4.0” di Ruang Sidang Utama, Rektorat UNY, Minggu (14/04/2019). Pembelajaran keterampilan digital di ruang pendidikan menjadi penting karena masa revolusi industri 4.0 ditandai dengan ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas. HUMAS

Visi UNY untuk mencapai Universitas Kependidikan kelas Dunia, tentunya memerlukan dukungan dari semua sivitas akademika, terutama dukungan terhadap peningkatan dan pengembangan kerjasama akademik PPs UNY baik secara nasional maupun internasional dengan tujuan meningkatkan kualitas perkuliahan dan kompetensi mahasiswa. Untuk memantapkan Visi tersebut, Program Pascasarjana UNY dan National Chiayi University sepakat untuk menandatangani Letter of Intent untuk Kerjasama Akademik. Isi dari LoI tersebut antara lain mengadakan pertukaran pelajar dan saling mengenalkan budaya dari dua negara. Kemudian mengadakan Joint Research dan mengadakan Guest Lecture untuk masing-masing instansi. Academic Joint Collaboration antara PPs UNY dengan NCYU lebih dikedepankan karena kegiatan ini sejalan dengan Visi UNY menuju World Class University. Salah satu indikator sebagai universitas WCU yaitu standar kualitas penyelenggaran program studi, baik kualitas pengelolaan, perkuliahan, maupun kualitas lulusanya yang bertaraf Internasional, ungkap Prof. Dr. Marsigit, M.A dalam sambutannya. Pihak NCYU yang diwakili Prof. Dr. MeiYing Chen, Prof. Dr. Ming-Huang Lin dan Prof. Dr. Ruyu Hung mengatakan akan mengadakan Kegiatan kolaboratif dalam bidang penelitian dan publikasi, mengadakan program visiting Professor, menyelenggarakan Joint Conference dan Student Mobility. Kedua belah pihak baik PPs UNY dan NCYU bersepakat untuk bekerjasama untuk sama-sama berkembang dan saling melengkapi. SYARIF

"Pembelajar harus mampu berpikir kritis, kreatif, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan mampu berkolaborasi dengan orang lain atau bidang ilmu lain," ujar Sugiyono. Menurut Sugiyono, salah satu hal yang bisa ditempuh mahasiswa untuk melatih kreativitas dan kemampuan berpikir kritis adalah melalui penelitian. “Dengan melakukan penelitian, seseorang bisa menghasilkan informasi baru serta mengembangkan dan menciptakan produk baru,” tambah Sugiyono.

“Masyarakat Indonesia, khususnya kalangan mahasiswa harus

Angga Catur Laksana, ketua UKMF Reality menyatakan bahwa bahwa tujuan penyelenggaraan Seminar Nasional adalah untuk mengedukasi mahasiswa dan masyarakat umum agar sadar tentang peran mereka di era sekarang. “Terutama peran generasi muda dalam bidang pendidikan, dengan harapan agar mereka mampu menerapkan wawasan ini

meningkatkan kecakapan digital, serta mampu melakukan inovasi dan kreasi di bidangnya masing-masing,” ujar Samto. Prof. Dr. Sugiyono, pembicara kedua pada seminar ini menspesifikasi keterampilan-keterampilan yang harus dikuasai pada masa revolusi industri 4.0.

bagi diri mereka maupun di masyarakat nantinya,” ujar Angga ketika dihubungi melalui WhatsApp.Seminar Nasional “Optimalisasi Peran Generasi Millenial Melalui Pendidikan dalam Mengisi Revolusi Industri 4.0” ini diselenggarakan oleh UKMF Reality, FIP. ANT P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 41


Friscilia Sinaga LIHAI BERINOVASI

KALAM / PEWARA

42 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9


S O S O K M A H AS I S WA B E R P R E S TAS I

DOK PRIBADI

Studi D3 Teknik Elektronika memberi Friscilia keahlian komplit tentang IT. Diolah dengan kelihaiannya berinovasi, ia telurkan riset di berbagai bidang yang mengelaborasikan aspek digital.

L

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH

omba Esai Mahasiswa Nasional di UIN Sunan Kalijaga, yang menjadi ajangnya menyabet gelar juara pertama, tak pernah ia duga. Saat itu, ia masih menata diri di awal masa merantau. Pindah dari Medan ke Yogyakarta tentu hal yang tak ringan. Mencari inspirasi untuk lancar di perantauan, berselancarlah ia ke dunia maya. Melihat sosial media mahasiswa berprestasi yang menjadi seniornya. "Saya menganggap para senior Mapres itu role model. Merantau dan sukses. Akhirnya saya follow dan mengikuti apa yang mereka bagikan di media sosial," kenang Friscilia. Di salah satu instagram senior tersebut, Friscilia dapati ada akun yang membagikan informasi tentang lomba. Termasuk, lomba LKTI di UIN Sunan Kalijaga tersebut yang hanya menyisakan tenggat waktu beberapa hari. Di tengah kesibukan UTS Semester 1 dan remedial, Friscilia bertaruh. Keluar dari zona nyaman untuk mengikuti lomba. "Itulah hasil kepo (ingin tahu), justru ikut lomba," kenang Friscilia yang hingga saat ini bersyukur

bisa berkenalan dengan senior yang baik di media sosial. Dari sanalah ia tak hanya belajar tentang kiat sukses merantau. Tapi juga kelihaian berinovasi dan mengikuti kompetisi untuk asah kemampuan. Merantau Semua pencapaian itu disebut Friscilia tak akan pernah ia capai kalau tidak merantau. Sejak masih duduk di SMAN 4 Pematang Siantar, putri dari pasangan Freddy Sinaga dan Julista Dameria Simamora ini memang telah mengincar kampus di Yogyakarta. Alasannya karena Jogja memiliki kampus yang bagus, serta nyaman untuk studi. "Lebih baik secara kualitas dari pendidikan di Sumatera. Jawa memang masih unggul dan jadi tempat perantauan," kenang Friscilia. Beragam jalur untuk masuk ke kampus-kampus di Yogyakarta kemudian dicobanya. Mulai dari Kedokteran UGM sampai jurusan yang berbau Biologi ia jajal. Takdir mengantarkannya mengikuti Seleksi Masuk SBM UNY, yang menggunakan nilai SBMPTN, untuk mendaftarkan diri di D3 Teknik Elektronika. "Sekarang nyaman disini, di Yogyakarta. Masuk Teknik Elektro

FRISCILIA BERSAMA REKAN TIMNYA KETIKA MENGIKUTI LOMBA DI UIN SUNAN KALIJAGA

juga terima masukan dari keluarga yang saya coba jalani," ujar Friscilia. Di jurusan inilah ia kemudian belajar banyak hal terkait teknologi digital. Termasuk Internet of Things (IOT) yang kemudian mengantarkan Friscilia membuat karya tulis dan prototype detektor pelanggaran zona laut secara otomatis melalui GPS dan citra satelit. Ditelurkan Karya Tulis Ilmiah Nasional dengan Tema “Inovasi Kemaritiman Guna Mewujudkan Indonesia Sebagai Negara Maritim Terkuatâ€? pada Pekan Nasional Kemaritiman 2018. Inspirasi Senior Karena banyak mengikuti akun media sosial para senior yang berprestasi, Friscilia juga menyimpan keinginan untuk turut menjadi mahasiswa berprestasi. Akhirnya, Friscilia mengambil kuda-kuda. Setiap ada tugas dan kuliah, ia memprioritaskan hal tersebut lebih dulu. Hingga saat ini, Friscilia masih mengikuti berbagai macam lomba, termasuk menjadi Juara 1 Mahasiswa Berprestasi UNY Tingkat Diploma, dan diberi amanah mewakili kampus ini ke tingkat nasional. Sembari menunggu pengumuman finalis, Friscilia terus mengatur usaha, strategi, serta memanjatkan doa. P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 43


Fajar Meirani PENELITI SERBA BISA

KALAM / PEWARA

44 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9


S O S O K M A H AS I S WA B E R P R E S TAS I

melalui jalur SNMPTN Rapor. Kelihaian meneliti kemudian ia lanjutkan sebagai seorang mahasiswa dengan sangat cepat. Karena sejak awal menjadi mahasiswa baru, Fajar sudah aktif di banyak organisasi dan kegiatan kepanitiaan (volunteering). Dari situlah ia bergabung dalam UKM Penelitian. UKM yang di dalamnya ada kakak tingkat yang telah ia kenal sejak lama.

DOK PRIBADI ARIF

Aktif di UKM Penelitian sekaligus UKM Kewirausahaan, riset yang ia telurkan begitu beragam multidisiplin. Tahun lalu saja, ia menggondol empat medali di Bangkok dan Kuala Lumpur. Pantaslah bila ia ditasbihkan sebagai Juara 1 Mapres UNY.

B

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH

ahasa ibu Fajar Meirani adalah Matematika. Itulah program studi yang ia dalami sejak menjadi maha­ siswa FMIPA UNY di tahun 2016. Namun pada Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) ke-30 yang diselenggarakan di Universitas Muslim Indonesia Makassar, Fajar naik ke panggung untuk mengambil medali emas presentasi justru tidak dengan penelitian seputar Matematika. Produk yang ditelitinya adalah "Abis Maca," antiseptik bio-sprayer herbal yang punya fungsi menyembuhkan luka pada kulit. "Seperti Betadine, antiseptik tapi herbal dari daun kersen," ungkap Fajar. Pengalaman Fajar tersebut hanya satu dari sekian banyak penelitian yang ditekuninya selama kuliah. Idenya tak melulu Matematika, tapi kolaboratif secara multidisiplin. Inilah yang menjadi keunikan Fajar setiap bertandang mempresentasikan penelitiannya. Di tengah tantangan zaman yang makin kompleks, Fajar menguasai segalanya. Sudah Aktif Sejak SMA Masih duduk di bangku sekolah

menengah, Fajar sudah banyak makan asam garam kompetisi. Salah satu lomba yang paling awal dihadapinya adalah sayembara menulis artikel populer dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Fajar saat itu ditunjuk sebagai perwakilan sekolah sekaligus Banyumas. Walaupun yang ditulis artikel populer, Fajar juga melakukan penelitian mendalam. Fajar menyambangi perpustakaan daerah begitu sering sampai akhirnya banyak membaca literatur. Dari situ, muncul ide agar perpustakaan yang sering dikunjunginya tersebut bisa memiliki desain arsitektur ciamik. Mirip di Amerika Serikat. Diajukanlah ide tersebut dalam bentuk artikel populer. Ide yang berhasil menyabet gelar harapan satu saat final kompetisi dan presentasi dilakukan di Semarang. "Itu pertama kali ikut lomba. Berarti meneliti literatur sampai arsitektur," ungkap putri dari Sutoro dan Juniani itu. Berkeinginan masuk di jurusan Teknik Industri, arahan dari orang tua dan guru kemudian mengantarkannya ke Matematika UNY. Langsung lolos tanpa tes

FAJAR MEIRANI DALAM SALAH SATU KEGIATANNYA DI PEKAN PENDIDIKAN DAN KREATIFITAS GENERASI HEBAT

"Mbak Rita Suryani (Mapres FMIPA 2016), waktu itu saya sudah kenal baik. Beliau sebagai kakak tingkat yang sudah saya kenal lama sejak SMA, mengajak gabung ke UKM Penelitian KSM FMIPA. Gabunglah saya," ungkap Fajar Aktif Mengusulkan Penelitian Bergabung di UKM Penelitian bermakna dipertemukannya Fajar dengan orang-orang yang memiliki minat sama sepertinya. UKM itulah yang menginspirasinya aktif mengusulkan penelitian. Termasuk dalam penelitian produk spray "Abis Maca" yang ia peroleh idenya dari sesama teman sekelas. Walaupun awalnya ia belum mahir, namun jurnal demi jurnal ia baca untuk menemukan cara pembuatan spray tersebut. Fasilitas Laboratorium Kimia di FMIPA kemudian dimanfaatkannya untuk membuat produk. Dukungan dari Pujiono selaku Dosen FMIPA yang menajdi pembimbing, mengantarkannya bersama rekan setim menjadi juara. Kemampuan kolaborasi juga mengantarkannya menulis esai kearifan lokal dengan Asyif Afludin, Juara 3 Mahasiswa Berprestasi FIS. Padahal, di kelas ia tak mempelajari tentang kearifan lokal. Prestasi tersebut kemudian mengantarkannya untuk ikut dalam kompetisi Mahasiswa Berprestasi. Ia memperoleh dorongan dari Jurusan untuk mengikuti seleksi di tingakat Fakultas. Hasil kemudian tak mengkhianati usaha. Ia muncul sebagai juara pertama dan berhak mewakili UNY di tingkat nasional. Saat ini, ia berupaya membagi waktu antara kuliah serta menyiapkan dan mengikuti kompetisi di akhir pekan. "Saat ini sedang menunggu pengumuman 15 besar Mapres Nasional," pungkas Fajar.  P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 45


» Opini

Menyoal Adanya Gap Antar Generasi dalam Dunia Pendidikan Oleh Dr. DAS SALIRAWATI, M.Si dosen FBS dan Pascasarjana UNY

D

Lima Generasi yang Berbeda unia pendidikan selalu melibat­ kan adanya dua sosok penting da­ lam implikasinya di kelas melalui proses pembelajaran, yaitu guru dan siswa, atau pendidik dan pe­ serta didik. Pada kenyataannya antara kedua sosok tersebut terlahir sebagai generasi yang berbeda. Guru-guru yang mengajar saat ini berasal dari generasi baby boomers (lahir sebelum 1960) dan generasi X (lahir 1961 – 1980), atau bahkan sudah ada generasi Y (la­ hir 1981 – 1994) yang telah menjadi guru pu­ la. Di sisi lain, peserta didik (sekolah dasar dan menengah maupun Perguruan Tinggi) adalah mereka yang termasuk generasi Y, Z (lahir 1995 – 2010), maupun generasi Alpha (lahir 2010 – sekarang). Perbedaan generasi berarti perbedaan jaman, dan hal ini tentu sa­ ja berpengaruh pada perbedaan pola pikir, cara pandang, sikap, dan karakter. Generasi baby boomers (sebagian sudah pensiun) adalah generasi yang terlahir pada masa-masa dimana berbagai perang telah be­ rakhir, memiliki karakter yang sangat menon­ jol dalam hal memegang teguh adat istiadat, sehingga generasi Y (millennial) dan Z sering mengatakan mereka sebagai genera­si “kolot”. Selain itu generasi baby boomers cenderung tidak suka menerima kritik, menganggap di­ rinya selalu benar, karena biasanya generasi ini paling tua dalam keluarga. Bagi generasi ini uang dan pengakuan dari lingkungan ada­ lah target mereka, dan gengsi menjadi urutan pertama dalam kehidupan sosial. Oleh kare­ na itu biasanya mereka memasang fotonya ke­

46 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

tika wisuda, atau bersalaman dengan orang penting di negeri ini. Ciri lainnya generasi ini menganggap hidup untuk bekerja, tetapi nomor wahid dalam soal loyalitas dan dedi­ kasi dalam bekerja. Umumnya orang-orang yang hidup pada generasi ini telah matang da­ lam pengambilan keputusan, sehingga sering menjadi tumpuan pertimbangan dalam seti­ ap kebijakan di lingkungan kerjanya maupun keluarga (sering dijuluki sesepuh). Lain halnya dengan generasi X yang me­ ru­pakan hasil dari pola asuh generasi baby boomers. Generasi ini cenderung lebih tole­ ran, menerima berbagai perbedaan yang ada. Selain itu, dari segi teknologi informasi, gen­ erasi ini mulai mengenal komputer, sehing­ ga sudah mulai berpikir secara inovatif un­ tuk mempermudah kehidupannya. Berbeda sekali dengan generasi baby boomers, maka generasi X sangat terbuka dengan kritik dan saran agar lebih efisien dalam bekerja. Pan­ dangan mereka adalah bekerja untuk hidup, bukan hidup untuk bekerja, sehingga kehi­

dup­an antara pekerjaan, pribadi, dan kelu­ arga cenderung seimbang. Saat ini mereka yang duduk sebagai ma­ hasiswa atau yang sedang memasuki dunia kerja sebagian besar adalah generasi Y atau yang lebih dikenal sebagai generasi millenni­ al. Penanda yang paling menonjol dari gene­ rasi ini adalah kehidupan mereka dipenuhi dengan kemudahan fasilitas berbasis compu­ terized yang ditawarkan serta kecanggihan internet, sehingga menjadi generasi yang mudah mendapatkan informasi secara ce­ pat. Pola pikir dan karakter generasi ini pe­ nuh ide-ide visioner, kreatif, dan inovatif, dan mereka memiliki banyak pengetahuan dan penguasaan IPTEK. Generasi Y cenderung bertanya dan meminta kritik serta saran un­tuk kemajuannya. Mereka menganggap bahwa rewards terbaik adalah perasaan ket­ ika pekerjaannya dinilai berarti bagi hal-hal tertentu. Keseimbangan gaya hidup dan pe­ kerjaan menjadi hal yang paling penting bagi mereka, sehingga cenderung mencari peker­ jaan yang dapat menunjang gaya hidup. Jika tidak, mereka cenderung berhenti dari pe­ kerjaan tersebut. Secara umum generasi millennial memi­ liki ciri-ciri rasa percaya diri, optimistis, eks­ presif, bebas, dan menyukai tantangan, ter­ buka terhadap hal-hal baru dan selalu ingin tampil beda dari yang lain, menggunakan kreativitasnya untuk menciptakan sesua­ tu yang baru, menyukai suasana kerja yang santai dan mampu mengerjakan beberapa hal secara bersamaan (multitasking), pedu­ li terhadap gaya (style) dan cepat beradapta­ si de­ngan teknologi, gampang bosan dan lo­ yalitasnya dalam urusan pekerjaan terbilang kurang. Generasi berikutnya adalah generasi Z, yaitu mereka yang sebagian besar berada pada usia anak-anak dan remaja. Genera­si Z berada dalam jaman dimana teknologi se­ dang berkembang, dan pola pikir mereka cenderung serba ingin instan. Dengan de­ mikian kehidupan mereka cenderung ber­ gantung pada teknologi, mementingkan pop­ ularitas dari media sosial yang digunakan. Oleh karena itu generasi Z dipenuhi dengan kesenangan bersosialisasi lewat media so­ sial, berselfie ria, dan bermuncullah profe­ si baru yang berkaitan dengan itu, seperti youtuber, vlogger, selebgram, blogger pro­ fesional, content writer, social media strate­ gies, social media grafis, desainer grafis, dan lain-lain. Keakraban dengan penggunaan te­ knologi digital serta media sosial inilah yang

Perbedaan generasi berarti perbedaan jaman, dan hal ini tentu saja berpengaruh pada perbedaan pola pikir, cara pandang, sikap, dan karakter.


mengins-pirasi munculnya profesi tersebut. Generasi Z memiliki pemikiran yang terbu­ ka (open-minded), spontan dalam mengung­ kapkan yang dirasakan dan dipikirkan, gene­ rasi yang paling terhubung, terdidik, dan termutakhir. Jadi jangan kaget kalau mere­ ka ini ceplas ceplos dalam berbicara, mudah mengeluarkan kritik jika tak sesuai dengan pikiran dan perasaannya, dan selalu memili­ ki jawaban ketika dinasehati. Terakhir adalah generasi Alpha yang saat ini masih anak-anak. Mereka terlahir di era teknologi yang semakin berkembang pesat dan super canggih. Di usia mereka yang sa­ ngat dini, mereka sudah mengenal dan su­ dah berpengalaman dengan gadget, smart­ phone dan kecanggihan teknologi yang ada. Selain itu, kebanyakan mereka terlahir dari keluarga dengan masa generasi Y yang juga terlahir pada masa-masa awal perkembangan teknologi, sehingga gap diantara mereka rela­ tif tidak nampak. Pola pikir mereka yang ter­ buka de­­ngan perkembangan serta transfor­ matif dan juga inovatif akan mempengaruhi perkembangan anak-anak generasi Alpha. Cara Menyikapi Adanya Gap Antara Pendidik Dan Peserta Didik Gap yang paling menonjol perbedaan po­ la pikir dan cara pandangnya adalah antara generasi baby boomers dan generasi X di sa­ tu sisi dengan generasi Y (millennial), Z, dan Alpha. Hal ini karena perbedaan usia mere­ ka yang terpaut cukup besar dan perbedaan jaman yang dialami ketika mereka lahir, ter­ masuk kondisi lingkungan yang dihadapi saat mereka mulai memasuki kehidupan. Perbedaan pola pikir, cara pandang, dan karakter ini tentu rentan memunculkan konf­ lik diantara mereka, dan jika konflik ini terja­ di di dunia pendidikan, antara pendidik dan peserta didik, maka tak dapat dibiarkan ber­ larut-larut. Hal ini karena konflik yang tim­ bul dapat mendatangkan berbagai masalah yang dapat menghambat kelancaran proses pembelajaran, baik yang berkaitan de­ngan transfer of knowledge, transfer of value, mau­ pun transfer of skill. Solusi untuk menyikapi adanya gap atau kesenjangan generasi yang paling bijak ada­ lah perlu adanya penyamaan persepsi di­ antara generasi tersebut. Banyak keluhan yang disampaikan pendidik saat ini, itu ka­ rena mereka tak dapat memahami dunia gen­ erasi Y, Z, dan Alpha. Demikian juga banyak keluhan peserta didik (termasuk mahasiswa) tentang pendidiknya, yang sebenarnya ber­ sumber pada tidak adanya persepsi yang sa­ ma tentang bagaimana harus bersikap terh­ adap pendidiknya yang berasal dari generasi yang berbeda dengan dirinya. Penyamaan persepsi diperlukan agar kedua belah pihak (generasi yang berbeda) dapat saling menerima keadaan. Generasi baby boomers dan X harus dapat memahami bahwa generasi yang dihadapinya (Y, Z, an Al­ pha) adalah generasi yang maunya serba ter­ buka, transparan, sehingga karakter “kebal kritik” dan menganggap selalu benar harus dikikis perlahan-lahan agar dapat menyatu­

TOLEROSOLUTIONS.COM (REPRO.)

kan sikap, pikiran, cara pandang dengan gen­ erasi Y, Z, dan Alpha yang memang bercirikan demikian. Selain itu, karena mereka genera­ si “tua” yang ketika lahir belum ada komput­ er dan gadget, tentu agar dapat berinterak­ si dengan baik dalam proses pembelajaran, mereka harus sedikit demi sedikit mengiku­ ti perkembangan teknologi dan trend yang sedang berkembang. Belajar tentang bahasa slank, bahasa gaul, dan dunia media sosial yang dalam genggaman generasi Y, Z, dan Al­ pha. Dengan demikian julukan “gaptek”, “ku­ per”, “kuno”, dan sejenisnya tidak dilekatkan pada mereka, dan mereka dapat berbaur da­ lam hingar bingarnya dunia anak didik, ten­ tu saja masih dalam koridor hal-hal yang ber­ sifat edukatif. Cara mentransfer ilmu pengetahuan (ma­ teri pelajaran), nilai-nilai, dan keterampilan harus disesuaikan dengan kondisi dan kar­ akter generasi yang dihadapi. Sebagai pen­ didik tidak boleh egois dalam mendidik di kelas, pikiran merasa selalu benar, merasa dibutuhkan, merasa lebih banyak tahu dan berpengalaman harus dibuang jauh-jauh, ka­ rena hal itu akan memperbesar konflik dalam pembelajaran. Semua hal yang menjadikan sukses generasi baby boomers dan X belum tentu dapat diterapkan untuk generasi Y, Z dan Alpha, sebab tantangan dalam dunia ker­ ja mereka sangat berbeda jauh. Demikian ju­ ga perasaan dibutuhkan tidak perlu lagi ada, karena pembelajaran sekarang bukan bicara siapa yang membutuhkan dan siapa yang dib­ utuhkan, tetapi menekankan saling bersiner­ gi dan berkolaborasi dalam perolehan ilmu.

Pendidik bukan lagi satu-satunya sumber be­ lajar, sebab generasi Y, Z, dan Alpha memiliki banyak jendela informasi yang dapat diper­ oleh dari berbagai sumber, termasuk sumber dunia maya. Sebaliknya peserta didik yang sebagian besar adalah generasi Y, Z, dan Alpha harus juga berusaha menyamakan persepsi dengan cara memahami era kehidupan generasi baby boomers dan X. Meskipun generasi tersebut selalu merasa benar, tetapi harus dipahami bahwa beberapa hal tersebut memang sung­ guh-sungguh ada yang benar. Dengan demiki­ an ketika mereka menasehati, generasi Y, Z, dan Alpha jangan asal tolak, melainkan ber­ pikir positif, menelaah setiap kalimat, dan mencoba mengambil makna dari setiap per­ kataan mereka dengan penuh bijak dan men­ golah secara rasional dalam pikiran. Tak dapat dipungkiri bahwa generasi mil­ lennial (Y), Z, dan Alpha yang saat ini adalah sebagai peserta didik berbeda dengan gener­ asi baby boomers dan X yang saat ini men­ duduki sebagai pendidik. Oleh karena itu pendidik harus pandai-pandai menyikapin­ ya agar konflik antar gap generasi dapat di­ minimalisir. Memaksakan anak didik untuk menjadi seperti pendidik bukan merupakan solusi, bisa jadi malah kontra produktif. Biarkanlah mereka menjadi generasi mereka sendiri den­ gan segala kebaikan yang ada. Tugas pendidik adalah mengikis hal-hal negatif yang ada da­ lam diri mereka, memotivasi aktivitas posi­ tif yang ada dalam dirinya, selain mengajar­ kan ilmu sesuai bidang ilmunya.  P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 47


» Opini

Pendidikan dalam Era Masyarakat Online Oleh S. Bayu Wahyono Kepala Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, UNY

M

asyarakat terus mengalami pe­ rubahan seiring dengan rent­ etan temuan inovatif berkat ke­ majuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika mengikuti pan­ dangan paradigma positivistik, masyarakat berkembang secara linier dari masyarakat nomaden terus berubah menjadi masyarakat agraris dengan pertanian menetap, kemudi­ an berkembang menjadi masyarakat industri, dan hingga fase perkembangan paling akhir adalah apa yang disebut sebagai masyarakat informasional. Pada fase masyarakat indus­ trial fokus utama adalah bagaimana masyar­ akat dengan segenap penguasaan ilmu peng­ etahuan dan teknologi berusaha mengolah bahan baku yang disediakan oleh alam men­ jadi komoditas yang berpotensi meningkat­ kan kualitas hidup. Akan tetapi sekarang ini, ketika memasuki era masyarakat infor­ masional, bukan lagi perkara bagaimana ber­ produksi untuk akumulasi kapital, akan teta­ pi bagaimana penguasaan dan kemampuan mengolah informasi sebagai sumber daya utama untuk meningkatkan kualitas hidup. Sekarang ini banyak yang sepakat bah­ wa masyarakat Indonesia mengalami transisi dari masyarakat offline menuju masyarakat online. Ini mengindikasikan bahwa masyar­ akat informasional dan komunikasional juga telah hadir yang siapa pun tidak bisa menolak­ nya. Dengan kata lain, kehadiran masyarakat informasional ini sudah merupakan impera­ tif, atau sebuah keniscayaan. Hampir seluruh aspek kehidupan dalam bermasyarakat mulai dari aspek ekonomi, politik, kebudayan, dan

48 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

sosial-budaya terambah oleh moda-moda in­ formasional dan komunikasional. Sekarang ini informasi tidak lagi mewujud dalam ben­ tuk pengetahuan yang terdokumentasi secara padat seperti barang-barang cetakan, tetapi telah berubah menjadi serba digital. Proses digitalisasi terjadi dalam berbagai aspek ke­ hidupan manusia yang tentu saja berimplika­ si terhadap perubahan nilai, cara pandang, dan pola-pola perilaku masyarakat. Dari data Asosiasi Penyelenggara Jasa In­ ternet Indonesia (APJII), penetrasi internet di Indonesia mencapai 132,5 juta orang pada 2016, tumbuh pesat dari 2015 yang baru 88,1 juta orang. Hal itu tidak lepas dari kerja keras para operator telekomunikasi yang memper­ luas jangkauan layanan mereka. Bersamaan dengan itu, pemerintah juga mengeluarkan regulasi yang mendukung (Kompas, 20 Ma­ ret 2017, hal. 12). Akan tetapi seiring dengan gegap-gempita tumbuhnya masyarakat ja­ ringan ini, juga menyodorkan persoalan so­ sio-kultural seperti kesenjangan digital. Da­ lam insitusi keluarga pun juga menyodorkan persoalan kesenjangan antara generasi para orangtua yang masih disebut sebagai digital immigrant dan generasi anak-cucunya yang disebut sebagai generasi digital native. Di Indonesia, target menjadi masyarakat informasi diarahkan pada ukuran terhubu­ ngnya seluruh desa dalam jaringan teknologi komunikasi dan informasi pada tahun 2015. Determinasi teknologi ini harus diwujud­ kan dalam determinasi sosial, dimana mas­ yarakat harus berdaya terhadap informasi. Konsep masyarakat informasi tidak lagi men­

garah seperti era media yang telah muncul pada era industrial atau sering disebut the first media age dimana informasi diproduksi terpusat (satu untuk banyak khalayak), arah komunikasi satu arah; Negara mengontrol terhadap semua informasi yang beredar; re­ produksi stratifikasi sosial dan ketidakadilan melalui media; dan khalayak informasi yang terfragmentasi. Akan tetapi masyarakat in­ formasi yang berada pada the second media age yang memiliki karakter informasi desen­ tralistik; komunikasi dua arah; kontrol Nega­ ra yang distributif; demokratisasi informasi; kesadaran individual yang mengutama; dan adanya orientasi individual. Ciri utama masyarakat informasi adalah bahwa semua aktivitas masyarakatnya berba­ sis pada pengetahuan. Oleh karena itu, dalam dunia di mana informasi dan pengetahuan terus beredar, pemerintah bercita-cita un­ tuk membangun negara sebagai masyarakat yang berpengetahuan. Akan tetapi justru di sinilah kemudian menimbulkan masalah, sebab perkembangan masyarakat di Indone­ sia tidak linier dan homogen. Ada sebagaian masyarakat yang sudah berada dalam tahap siap memasuki masyarakat informasi kare­ na telah mempunyai basis pengetahuan kuat dan menggunakannya sebagai dasar utama bagi aktivitasnya. Sementara banyak juga warga masyarakat yang berakar kuat pada kultur agraris, tradisional, penuh mistik, dan pandangan dunianya kurang mampu cepat beradaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akibatnya ket­ ika pemerintah membangun infrastruktur ICT secara signifikan, sebagian besar warga masyarakat kurang mampu memanfaatkan ICT untuk kepentingan yang produktif, ka­ rena rendahnya tingkat kesadaran masyar­ akat akan pentingnya pengetahuan. Tulisan ini diharapkan akan mengupas aspek budaya masyarakat, dan menawarkan strategi perce­ patan transformasi kultural menuju masyar­ akat informasi. Perubahan peradapan menuju masyar­ akat berpengetahuan (knowledge society). menuntut masyarakat dunia untuk mengua­ sai keterampilan abad 21 yaitu mampu mema­ hami dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT Literacy Skills). Pendidi­ kan memegang peranan sangat penting dan

Sekarang ini banyak yang sepakat bahwa masyarakat Indonesia mengalami transisi dari masyarakat offline menuju masyarakat online.


strategis dalam membangun masyarakat ber­ pengetahuan yang memiliki keterampilan: (1) melek teknologi dan media; (2) melakukan ko­ munikasi efektif; (3) berpikir kritis; (4) me­ mecahkan masalah; dan (5) berkolaborasi. Akan tetapi persoalan ICT Literacy ini dalam masyarakt kita masih masalah mendasar ba­ gi upaya menuju masyarakat informasi. Ren­ dahnya tingkat ICT Literacy, terutama pada masyarakat pedesaan menjadi faktor signifi­ kan terhadap menetapnya fenomena kesen­ jangan informasi di Indonesia. Kehadiran ICT dalam Dunia Pendidikan Merespons perkembangan baru, yaitu era masyararakat informasional dan komu­ nikasional yang ditandai oleh kehadiran me­ dia baru, pemerintah dalam pembangunan sektor pendidikan mengeluarkan kebijakan. Beberapa kebijakan Kementerian Pendidikan Indonesia yang berisi pemanfaatan ICT da­ lam pembelajaran sudah cukup lama hingga sekarang, termasuk penerapan Kurikulum 2013 juga mendorong proses pembelajaran berbasis ICT, sehingga penetrasi media baru (new media) dalam dunia pendidikan semak­ in intensif dan ekstensif. Terdapat kesepaka­ tan umum bahwa Information and Communi­ cation Technologies (ICT) adalah baik untuk pengembangan dunia pendidikan. Bank Dun­ ia mengarisbawahi bahwa para pendidik dan para pengambil keputusan sepakat bahwa ICT merupakan hal yang sangat penting ba­ gi pengembangan masa depan pendidikan da­ lam era Melinium. Teknologi ini, khususnya internet yang mampu membangun kemamp­ uan jaringan informasi dapat meningkatkan akses melalui belajar jarak jauh, membuka ja­ ringan pengetahuan bagi murid, melatih gu­ ru-guru, menyebarluaskan materi pendidi­ kan dengan kualitas standar, dan mendorong penguatan upaya efisiensi dan efektivitas ke­ bijakan administrasi pendidikan. Undang-undang Republik Indonesia No­ mor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidi­ kan Nasional menyatakan pemanfaatan TIK dalam pendidikan melalui Pendidikan Jarak Jauh bahwa “(1) Pendidikan jarak jauh dise­ lenggarakan pada semua jalur, jenjang dan jenis pendidikan, (2) Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dap­ at mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler, (3) Pendidikan jarak jauh dise­ lenggarakan dalam bentuk, modus dan caku­ pan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasion­ al pendidikan. Jadi sistem pendidikan jarak jauh telah menjadi suatu inovasi yang berar­ ti dalam dunia pendidikan nasional. Sistem pendidikan jarak jauh yang dimulai dengan generasi pertama korespondensi (cetak), gen­ erasi kedua multimedia (Audio, VCD, DVD), generasi ketiga pembelajaran jarak jauh (tel­ ekonferensi/TVe), generasi keempat pem­ belajaran fleksibel (multimedia interaktif ) dan generasi kelima e-Learning (web based course), akhirnya generasi keenam pembela­ jaran mobile (koneksi nirkabel/www). Seper­

BTC4ANIMALS.COM

ti tercantum secara eksplisit dalam Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005 – 2009, terlihat jelas bahwa TIK memain­ kan peran penting dalam menunjang tiga pi­ lar kebijakan pendidikan nasional, yaitu:(1) perluasan dan pemerataan akses; (2) pening­ katan mutu, relevansi dan daya saing; dan (3) penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pendidikan, untuk mewujudkan pen­ didikan yang bermutu, akuntabel, murah, merata dan terjangkau rakyat banyak. Da­ lam Renstra Depdiknas 2005 – 2009 dinyata­ kan peran strategis TIK untuk pilar pertama, yaitu perluasan dan pemerataan akses pen­ didikan, diprioritaskan sebagai media pem­ belajaran jarak jauh. Sedangkan untuk pilar kedua, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, peran TIK diprioritaskan untuk pen­ erapan dalam pendidikan/proses pembela­ jaran. Terakhir, untuk penguatan tata kelo­ la, akuntabilitas dan citra publik, peran TIK diprioritaskan untuk sistem informasi mana­ jemen secara terintegrasi. Perubahan era yang kemudian mengu­ bah karakter masyarakat secara bertahap, menghadirkan realitas baru seperti mas­ yarakat informasional dan komunikasional juga berimplikasi terhadap perkembangan media, yang kemudian dikenal sebagai me­ dia baru. Media baru yang berbasis internet dan web ini beroperasi secara masif, eksten­ sif, dan intensif merasuk ke berbagai sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor pendidi­ kan. Ketika transformasi digunakan untuk menjelaskan konsep transformasi budaya, maka mengandaikan terjadinya proses alih

ubah nilai, sikap, dan praksis dalam aktivi­ tas kebudayaan. Setidaknya terdapat pros­ es penyesuaian dari nilai, sikap, dan praksis budaya lama menuju budaya baru. Ketika il­ mu pengetahuan dan teknologi yang menggu­ nakan konstruksi budaya berbasis pada nilai budaya Barat, maka mau tidak mau nilai bu­ daya lama masyarakat pengadopsinya harus melakukan penyesuaian-penyesuaian. Salah satu nilai yang imperatif dituntut oleh ilmu pengetahuan dan teknologi adalah apresia­ si tinggi terhadap logika kausalitas, akurasi, presisi, detail, dan terukur. Di samping itu tentu saja penghargaan terhadap prinsip ke­ jujuran, disiplin, dan kerja keras yang meru­ pakan etos masyarakat Barat dan negara maju lainnya di kawasan Asia. Oleh karena itu te­ sis yang ditawarkan adalah, jika masyarakat, taruhlah yang masih mengikuti prinsip tra­ disionalisme, ingin menjadi masyarakat mod­ ern berbasis pada ilmu pengetahuan dan te­ knologi, maka perlu melakukan transformasi kultural. Transformasi di sini mengandaikan terjadinya proses alih ubah nilai, sikap, dan praksis lama menuju yang baru. Apabila diterapkan dalam kaitannya dengan perkembangan model pembelaja­ ran berbasis web (e-learning), maka konsep transformasi kultural tentu mengandaikan proses alih ubah dari nilai tradisional ke nilai pembelajaran modern. Secara umum sudah berkembang persepsi bahwa model pembela­ jaran yang lebih lazim digunakan adalah be­ rat pada karakter teacher center daripada student center. Semua pada prinsipnya bisa menjadi sumber rujukan. P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 49


Resensi

OXFORD ENGLISH DICTIONARY DISUSUN ORANG GILA “Orang Amerika dan Orang Skotlandia.” “Satu lulusan Oxford University dan yang satu lulusan Yale University.” “Yang satu cerdas dan yang lain gila.”

B

pertama langsung muncul saat mereka baru men­ definisikan kata-kata yang berawalan huruf A, tepat­ nya pada kata Approve dan Art. James dan kedua asistennya, hampir menyerah untuk menemukan sejarah penggunaan kata Approve, yang memiliki arti “menyetujui”, merujuk pada kata dalam Baha­ sa Prancis di abad 19, Approuver. Sementara itu, kata Approve juga digunakan dalam Alkitab berbahasa Inggris, yang merujuk pada reformasi gereja di abad 16 Masehi tentang penebusan Yesus. Pada abad 17 dan 18, kata Ap­ prove tidak ditemukan dalam semua literatur berbahasa Inggris, dan bagaimana pergeseran maknanya menjadi menyetujui di abad 19, dan seterusnya. Dari sinilah hubungan antara James Murray dengan William C. Minor dimulai. Ketika Dr. Minor, yang masih berada dalam ta­ hanan, menerima hadiah natal dari sipir penjara, Mr. Munci (Eddie Marsan). Ia menemukan selebaran James Murray yang meminta siapapun untuk berpartisipasi dalam penyusunan kamus Oxford English Dictionary sebagai sukarelawan melalui korespondensi. Dr. Minor, tertarik dengan seruan tersebut, mulai mengerja­ kan definisi kata yang berawalan huruf A dan mengirimkannya kepada Murray. Dr. Minor menjelaskan kata Approve terdapat da­ lam puisi Paradise Lost (abad 17) karya John Milton, yang meru­ pakan muasal pergeseran mak­ na Approve dari Alkitab, menjadi Approve, yang memiliki definisi “menyetujui”. Namun, bagaimana pro­ ses per­geseran makna itu terjadi ti­ dak dijelaskan detail di dalam film, sehingga yang terjadi adalah keajaiban dalam ke­sulitan, yang menciptakan celah dari peng­ garapan film yang sebenarnya sangat detail. Film ini juga kele­ wat gamblang menunjukkan su­ perioritas Inggris terhadap ilmu pengetahuan, tetapi juga mencip­ takan manuver kritik bagi orangorang cerdas berpengaruh yang lebih mementingkan keuntungan finansial dibanding ilmu pengeta­ huan itu sendiri. Di lain sisi, bangsa Inggris di­ gambarkan sebagai bangsa yang beradab, terutama dalam hal ke­ manusiaan di bagian akhir. Hal ini dapat ditemukan ketika Win­ ston Churchill mendeportase Dr. Minor kembali ke Amerika Seri­ kat demi memberinya penan­ ganan medis atas sakit yang ia derita. PERMADI SUNTAMA

THE PROFESSOR AND THE MADMAN Sutradara: Farhad Safinia ∫ Pemain: Mel Gibson, Sean Penn ∫ Premier: 2019 ∫ Durasi: 95 mnt

egitu nukilan percakapan dalam pertemuan pertama antara James Murray (Mel Gibson), dengan William C. Minor (Sean Penn), saat separuh cerita bergulir. Diadaptasi dari novel karya Simon Winchester dengan judul The Surgeon of Crowthorne (yang lantas di­ ubah menjadi The Professor and The Madman khusus ter­ bitan Amerika Serikat dan Kanada), film garapan Farhad Safinia ini menggambarkan proses penyusunan kamus Ox­ ford English Dictionary. Cerita diawali dengan William C. Minor atau Dr. Mi­ nor yang mengidap gangguan jiwa yang membuatnya mengala­ mi halusinasi (Skizofrenia). Akibat halusinasinya, Dr. Minor, yang merupakan desersi militer Amerika Serikat dalam perang saudara (American Civil War), melakukan pembunuhan terhadap George Merret. Dr. Minor divonis bersalah oleh pengadilan atas pembunu­ han yang ia lakukan. Namun, karena penyakit yang dialaminya, ia ditempatkan dalam penjara khusus penjahat yang memiliki kelain­ an jiwa. Sementara Dr. Minor mer­ ingkuk dalam penjara dengan penuh ketakutan, James Mur­ ray, seorang ahli bahasa dan filolog, sedang memulai ambi­ si besarnya untuk mendefinisi­ kan seluruh kata di dalam ba­ hasa Inggris—dari mulai yang umum sampai dengan kata yang khusus. Selain itu, ia tak ingin se­ kadar mendefinisan kata, tetapi juga sejarah penggunaan dan pergeseran makna sebuah kata. Ambisi besarnya itu akhir­ nya disetujui oleh dewan pener­ bitan Oxford, setelah melalui per­debatan panjang yang sebe­ tulnya tidak disetujui. Bebera­ pa alasan yang menyebabkan pro­yek James Murray sulit dilo­ loskan adalah karena penyusu­ nan kamus yang sebelumnya dilakukan oleh Oxford telah ga­ gal setelah berjalan selama 20 tahun. Ditambah lagi, proyek ka­ mus tersebut tak memiliki pros­ pek untuk menghasilkan ba­nyak keuntungan. Pun demikian, penyusu­ nan Oxford English Diction­ ary akhir­­nya dimulai. Masalah

50 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2019


Bina Rohani

PENDIDIKAN KARAKTER TRI “NGA” DALAM IBADAH PUASA

T

ri “NGA” adalah ajaran hidup Ki Ha­djar Dewantara, yang meliputi NGERTI (mengerti), NGRASA (me­ rasakan), dan NGLAKONI (melaku­ kan). Tri “NGA” ini mengingatkan ter­ hadap apa yang kita lakukan se­bagai cita-cita hidup bahwa da­ lam hidup ini diperlukan pengerti­ an, kesadaran dan kesungguhan da­ lam pelaksanaanya. Tahu dan me­ngerti saja tidak cukup, kalau tidak merasakan, menyadari, dan tidak ada art­ inya kalau tidak melaksanakan dan tidak memperjuangkan, ibarat ilmu tan­pa amal seperti pohon kayu yang tidak berbuah. Ajaran Ki­ hajar Dewantoro Tri “NGA” ini sebenarnya merupakan tahap­ an pendidikan karakter yang ki­ ta kenal selama ini dari konsep Thomas Lickona tentang peng­ etahuan yang baik (moral knowing), merasakan dengan baik atau (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral action). Pengertian karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpatri dalam diri dan tereja­ wantahkan dalam perilaku. Kar­ akter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah­ raga seseorang atau sekelompok orang. Hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah­ raga merupakan konfigurasi ka­ rakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosiokul­ tural. Keempat proses psikoso­ sial tersebut secara holistik dan koheren memiliki saling keter­ kaitan dan saling melengkapi, yang bermuara pada pembentukan kar­ akter yang menjadi perwujudan dari nilainilai luhur. Pendidikan karakter merupakan pen­ di­ dikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan untuk mengembangkan ke­mam­ puan peserta didik untuk member­ ikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepe­ nuh hati. Atas dasar itu, pendidikan karak­

orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwa­ jibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS Al Baqoroh: 183). Tentang ketaqwaan difirmankan dalam QS ter tidak hanya sekedar mengajarkan ma­ az-Zumar 39, “Katakanlah, hai hamba-ham­ na yang benar dan mana yang salah, lebih ba-Ku yang beriman, bertakwalah kepa­ dari itu pendidikan karakter menanamkan da Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat kebiasaan (habituation), tentang hal yang baik di dunia ini memperoleh kebaikan. baik sehingga peserta didik menjadi pa­ Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesung­ ham (domain kognitif ), tentang mana yang guhnya hanya orang-orang yang bersa­ baik dan salah, mampu merasakan (domain barlah yang dicukupkan pahala mereka afektif ), dan nilai yang baik dan biasa me­ tanpa batas. Ramadhan adalah bulan ke­ lakukannya (domain psikomotor). De­ngan taqwaan, yang merupakan buah dari ibadah. Seluruh ibadah yang dilakukan target akhirnya adalah ketaqwaan kepada Allah SWT. Ibadah puasa ramadhan ini me­ rupakan contoh dari totalitas pen­ didikan karakter TAQWA, yang di dalamnya terjadi pembelajaran nilai-nilai karakter yang tidak ber­ henti pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada tataran internal­ isasi, dan pengamalan nyata da­ lam kehidupan di masyarakat. Da­ lam ibadah puasa, kita tidak hanya mengetahui tentang moral yang baik (moral knowing), akan tetapi juga merasakan dengan baik atau loving good (moral feeling), dan mel­ akukan dengan perilaku yang baik (moral action). Dalam ajaran hidup atau pendidikan budi pe­kerti mod­ el Ki Hadjar Dewantara yang kon­ sepnya telah dijelaskan di atas, ki­ ta telah melaksanakan Tri “NGA” secara total, yaitu ngerti (meng­ etahui), ngrasa (merasakan), dan IHSANNID.BLOGSPOT.COM nglakoni (melakukan); bahkan ibadah puasa tidak sekedar me­ nanamkan kebiasaan hal yang baik sehingga peserta didik menjadi paham ten­ kata lain, pendidikan karakter yang baik tang mana yang baik dan salah, mampu harus melibatkan bukan saja aspek peng­ merasakan, dan mampu mela­kukannya, etahuan yang baik (moral knowing), akan tetapi ibadah puasa dilalukan secara ikhlas tetapi juga merasakan dengan baik atau demi mencari keridhoan dari Alloh SWT. loving good (moral feeling), dan perilaku Dengan demikian, sangat tepat jika kita yang baik (moral action). Pendidikan ka­ memanfaatkan ibadah puasa ramadhan, rakter menekankan pada habit atau kebi­ yang di dalamnya mengan­dung nilai-nilai asaan yang terus-menerus dipraktikkan pendidikan karakter, kita jadikan labora­ dan dilakukan. torium hidup untuk mempraktikkan pen­ Ibadah puasa ramadhan yang difir­ didikan karakter secara total, baik di se­ mankan oleh Allah SWT, menuntun kita kolah, keluarga, maupun di masyarakat.  agar menjadi insan yang bertaqwa, “Hai Oleh Sutrisna Wibawa Rektor Universitas Negeri Yogyakarta

P E WA R A D I N A M I K A M E I 2019 5 1


Cerpen

Upacara Makan Malam

S Oleh RISDA NUR WIDIA Mahasiswa Pascasarjana UNY

Setiap malam tahun baru, A Ma1 menghimbau kepada anggota keluarganya untuk berkumpul. Setelah semua anaknya berkumpul, A Ma akan memasakkan makanan yang sangat banyak.

Tradisi ini dimulai bukan tanpa sebab. Jika aku tepat mengingat, kebiasaan A Ma dimulai dua puluh tahun lalu, saat umurku masih delapan dan kota sedang dilanda kerusuhan. Aku masih sedikit trauma mengingat tragedi 1998 yang hampir memusnahkan keluargaku. Lebih-lebih, saat mengenang rumah-rumah yang dibakar, demonstrasi, pemerkosaan, dan pembantaian yang terjadi. Belum lagi mengingat bahwa setiap malam kami selalu berdoa kepada para Dewa agar selamat. Tetapi kami beruntung. Para Dewa bermurah hati melindungi kami. Hingga kemudian—persis pada malam tahun baru di penguhujung 1998—A Ma membuat perayaan makan malam sederhan sebagai tanda syukur. Hanya bertahun-tahun kemudian, makan malam yang diadakan oleh A Ma itu aku tahu merupakan pesta makan malam yang terlambat dari perayaan tahun baru Imlek. Makan malam itu terpaksa diundur karena keadaan yang tak menentu di kota. Keluarga kami yang merupakan keturunan Tionghoa, membuat Pemerintah Orde Baru mengekang dengan ancamannya. Mereka tidak segan memberangus kami. Hal ini sengaja dilakukan oleh pemerintah karena keturuanan Tionghoa dicurigai sebagai pembawa ajaran komunisme melalui perayaan-perayaannya. 52 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

Namun itu dahulu. Sekarang kami berhasil melupakannya. Bahkan kebiasaan pesta makan malam yang kami lakukan di ujung tahun masih terus dilakukan. Jadi bisa dikatakan, di keluarga kami terdapat dua perayaan menyambut tahun baru. Pertama, makan malam tahun baru Imlek. Kedua, perayaan untuk mensyukuri keselamatan hidup kami. Tradisi dua perayaan makan malam ini sudah menjadi kewajiban yang tak boleh dilewatkan. Sesibuk kami, wajib mengikutinya. Karena pentingnya makan malam ini, A Pa2 dahulu—yang sedang sakit— tetap ikut melaksanakannya. Kami yang melihat keadaan A Pa merasa sedih. Adikku Lin sampai menahan tangis saat melihat A Pa memakan mie misoa di depannya. A Pa berjuang memakan mie misoa agar tak lekas putus. Sayangnya, pada tarikan pertama mulut A Pa, mie misoa yang panjang acap terputus. Semua anggota keluarga terdiam mengetahuinya. Semua benak kami memikirkan sesuatu yang sama, tetapi A Pa menutupnya dengan kelekar. “Aku tak sengaja menggigitnya,” kata A Pa. “Masakan istriku selalu membuatku tak sabar untuk menelannya. Betapa beruntung aku menikahinya.” A Pa menyeringai. Kami mengeram perasaan was-was. Kami tidak bisa berbohong untuk tak khawatir. Ditambah lagi mitos mengenai mie misoa yang dapat meramal umur seseorang, membuat kami tambah masygul (Karena apabila mie yang dimakan panjang akan sejalan dengan umur yang panjang, begitu juga sebaliknya). Dan malam itu, mie yang dimakan A Pa selalu pendek. Mie yang A Pa makan

seakan ingin menyatakan umurnya. Hingga akhirnya, apa yang kami pikirkan terjadi tiga hari kemudian. A Pa meninggal. *** Hari ini A Ma memasak banyak untuk pesta akhir tahun. Para Cha Mou Nian3 ikut membantu A Ma menyiapkan hidangan berupa sup rebung, rumput laut hitam, mie misoa, ayam serta ikan panggang, bebek goreng, haisom4, jeruk mandarin, kue keranjang, dan yu sheng5. Sementara para Xioa Sheng6, termasuk aku, sibuk merapikan rumah dengan membersihkan debu-debu pada perabotan berserta patung-patung keramik koleksi A Pa. Para Xioa Sheng tak luput menempelkan gambar Dewa Men Shen7 di depan pintu rumah. Melihat gambar Dewa Men Shen yang melekat di pintu, mendadak mengingatkanku pada masa lalu. Dahulu, A Pa dan A Ma percaya, Dewa Men Shen-lah yang melindungi keluarga kami dari kekacauan 1998. Setiap dua hari sekali, aku selalu disuruh A Ma meletakan makanan— yang sama seperti yang kami makan—di depan pintu. Aku pernah bertanya kepada A Ma untuk apa menaruh makanan di sana. Aku menambahkan juga kalau lebih baik makanan itu kami makan saja. Apalagi saat itu kami benar-benar hidup dalam kekurangan. A Ma malah memukul kepalaku. “Kan, sayang, Ma,” kataku. “Makanan itu hanya dibawa lari kucing. Kita cuma buang-buang makanan.” A Ma yang merasa tidak cukup memberikan penjelasan berupa pukulan, akhirnya menjelaskan: “Kucing dan semut itu adalah hewan-hewan

suruhan Dewa. Mereka disuruh mengambilnya.” Setelah dijelaskan A Ma, aku tak membantah lagi. Aku sadar kalau membantahnya hanya pukulan kuterima. Akhirnya aku menuruti perintah A Ma. Begitulah. Karena kepercayaan A Ma, hingga kini keluargaku masih sering menempelkannya. Setelah selesai memasang foto Dewa Men Shen di depan pintu, aku beralih ke ruangan tengah. Di sana, aku melirik ke arah boneka-boneka keramik miliki A Pa. Melihat bonekaboneka keramiki koleksi A Pa, membuatku terngiang kebiasaannya dahulu yang acap membeli boneka. A Pa banyak memiliki boneka keramik. Apabila dihitung ada seratus buah. Jumlah itu sengaja A Pa penuhi sebelum dirinya meninggal. Karena dahulu, Kung Kung8, meminta A Pa untuk menebus dosanya kepada Pho Pho9, yang tak bisa membelikan seratus boneka keramik sebagai maskawin. Keluarga A Pa adalah keluarga miskin. Jadi untuk melunasi maskawin, Kung Kung harus membayarnya secara mencicil. Maskawin yang diminta Pho Pho pada Kung Kung adalah seratus boneka keramik. Kung Kung yang tak bisa membelikan babi sebagai maskawin, menerima syarat Pho Pho. Sialnya, kemiskinan membuat Kung Kung tak bisa melunasi janjinya. Mengingat kisah A Pa yang harus melunasi beban hidup Kung Kung, membuatku berpikir: A Pa telah melalui hidup yang berat. Selain harus membanting tulang mencukupi kebutuhan keluarga, A Pa juga bekerja keras melunais hutang maskawin Kung Kung. Dan menyadari semua itu,


JOZEF ISRAËLS / GOOGLE ART PROJECT

aku terduduk sejenak melihat bonek-bonek yang berjejal. Sampai aku merasa kalau jerih payah A Pa mengumpulkan seratus boneka keramik itu, membuatnya kini terekam abadi di ruangan ini. *** Semua jenis makanan sudah terhidang di atas meja. Aku dan saudara-saudaraku berkumpul mengelilingi meja. A Ma membagikan satu persatu piring kepada kami. Tetapi ada sesuatu yang aneh pada gelagat A Ma. Selain membagikan piring untuk anak-anaknya, A Ma juga menyiapkan piring kosong kosong milik A Pa. A Ma seolah menghidangkan makanan untuk suaminya. A Ma seakan masih terbanyang kehadiaran A Pa.

“Bahkan bagi mereka yang mati,” tandas A Ma seraya melirik kami. “Acara ini tidak boleh dilewatkan.” Kami merasa kasian atas ketidakberesan jiwa A Ma. Tetapi kami tahu semua itu terjadi karena kesedihannya. *** “Sayur rebung bagus untuk keberuntunganmu,” kata A Ma mengambilkan sayur untukku. A Ma terus menyarakan untuk memakan santapan beradasarkan peruntungan. Misalanya menyatap fucai10 bagus untuk kemakmuran. Melahap ayam dan ikan, baik untuk keberuntungan. A Ma seolah tidak luput menyebutkan berkah dari setiap makanan yang diambilkannya.

“A Pa, kamu makan haisom yang banyak, ya,” desis A Ma meletakan teripang laut rebus. “Haisom bisa membuat umurmu panjang.” A Ma tersenyum manis ketika menghidang haisom ke piring A Pa. A Ma seolah melihat kehadiran A Pa yang kasat. Sedangkan kami hanya memandang satu sama lain. Setelah selesai menghidangkan semua makanan, A Ma mengambil mie misoa Lalu, A Ma memakannya pelan. Tetapi baru sesesap mie misoa masuk mulut A Ma, mie itu terputus. A Ma tertegun. A Ma sekali lagi meraih mie misoa dengan sumpitnya. A Ma menyesapnya pelan. Mie itu putus lagi. “Mungkin mie lama,” tandas A Ma. “Tadi aku membelinya di warung A Chong. Katanya tinggal stok mie ini saja.”

Kami enggan menyinggung perihal umur atau peruntungan apapun mengenai mie tersebut. *** Itu adalah makan malam terakhir A Ma. Beberapa bulan kemudian, A Ma meninggal. Kami yang menyadari kepergian A Ma merasa sangat terpukul. Kami lantas berpikir, sebenarnya A Ma tidak mati, tetapi ia sedang tertidur. Jadi bukan hal aneh apabila setiap perayaan makan malam akhir tahun, kami selalu menyiapkan dua piring kosong untuk A Ma dan A Pa. Catatan: 1. A Ma, Ibu; 2. A Pa, Bapak; 3. Cha Mou Nian, saudara perempuan; 4. Tripang laut; 5. Salad ikan segar yang terbuat dari irisan sayur wortel dan lobak. Irisan daging tuna atau ikan salem yang sudah direndam minyak wijen; 6. Xioa Sheng, saudara laki-laki; 7. Dewa Penjaga Pintu; 8. Kung Kung, Kakek; 9. Pho Pho, Nenek; 10. Rumput laut hitam.

P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9 53


PUISI TEMBANG G E G U R I TA N

Guru Bila kepada siapa Aku dibolehkan sujud Setelah tuhan, nabi dan ibuku Niscaya engkau guruku Yang kucium lututmu pertama kali Hingga keluar seluruh ilmumu Dari gemetar kakimu Berdiri di depan bangku Mengurai aksara satu demi satu Hingga kami mengenal langkah Dari jarak satu ke seribu Di pundakmu segala resahku tiba Sebab di sekolah Engkaulah bapak dan ibuku Mengganti nakalku dengan senyummu Menarik tanganku agar bangkit dari jatuhku Guruku adalah pohon beringin di sekolah Yang memayungi kami Dari panas yang menyengat hati

Dan di bawah rimbun daunnya Kami bermain cabang dari hari ke hari Di balik batangnya yang kokoh Kami mengerti arti Bahwa dalam hidup ini Kadang kita perlu bersembunyi Dari nasib yang terus mengintai Guruku adalah kolam bening di kebun sekolah Tempat para ikan berenang tak jemu Menikmati riang tanpa khawatir tenggelam Lalu ada kinjeng hinggap Dengan sayapnya yang warna-warni Dan kami mentas dari dasar kolamnya Dengan tubuh basah Penuh percaya diri Guru, terima kasih Telah menjadi kupu-kupu yang indah Menemani kesibukan kami di sekolah Membaca dan menghitung masa depan yang tak pernah pasti 2019 * MUHAMMAD THOBRONI Penyair, Dosen Borneo Tarakan, Kalimantan Utara

POJOK GELITIK

SELAMAT BERHARI JADI Umarmoyo: Mas Bro, ada apa saja ta di bulan Mei ini? Umarmadi: Cem-macem taiye atuh, Fren. Umarmoyo: Misalnya? Umarmadi: Hari ulang tahunku! Umarmoyo: Ah! Itu mah nggak penting! Sampeyan itu siapa! Yang lebih signifikanlah? Umarmadi: Oke, di wewengkon Kraton ini ada satu Kadipaten yang berhari jadi. 54 P E WA R A D I N A M I K A M E I 2 0 1 9

Umarmoyo: Waow ‌ selamat ya. Semoga para kawula di Kadipaten itu semakin maju, semakin militan, dan semakin dewasa. Umarmadi: Menurutmu di sana rakyatnya belum dewasa? Umarmoyo: O, bukan begitu. Ucapan seperti itu kan lazim disampaikan ketika ada orang atau pihak-pihak yang berulang tahun. Umarmadi: O, ya, sudah.

Umarmoyo: Ada peristiwa besar apa lagi? Umarmadi: Di luar sana ada prosesi penghitungan suara pemilihan Raja (pilra) dan pemilihan Punggawa (pilpung) Kerajaan. Berbarengan dengan itu, di dalam sini pas ada peringatan Hari Jadi Kerajaan.

Penghitungan suara pilra dan pilpung itu kan terkait dengan pesta demokrasi seluruh rakyat di wewengkon Kraton itu. Prosesi itu semestinya bisa menjadi contoh bagi kehidupan demokrasi yang baik dan sehat untuk seluruh kawula. Umarmoyo: Sebentar. Saya mau bertanya. Umarmadi: Silakan. Umarmoyo: Apa di tempatmu kehidupan yang demokratis belum terwujud?

Umarmoyo: Kok infonya dijajarkan? Emang ada hubungannya?

Umarmadi: Huss ! Jangan bertanya seperti itu !! Pamali !!!

Umarmadi: Begini, Bro.

Umarmoyo: ............??? EMA R '19


#SeminarPendidikan #WapresRI #DiesNatalis55UNY 2019 FOTO-FOTO: M. ARIF BUDIMAN


Sedang dikerjakan

#kamibagian #UNY #Smart&Smile HERGITA SYI VADILLA (kiri) Mahasiswa Psikologi UNY (angkatan 2015) Diajeng Kota Jogja 2017

Panitia DIES NATALIS KE-55 UNY

u u .c o m/u nyo f f ic i a l • Selamati s satas keberhasilan tim garuda di london

ROMANDHA EDWIN (kanan) Mahasiswa Akuntansi UNY (angkatan 2015) Dimas Kota Jogja 2017

d i es na t al i s . uny. ac i d

FOTO: KALAM JAUHARI

W W W . U N Y . A C . I D


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.