Pewara Dinamika Maret 2019

Page 1

ISSN 1693-1467

Volume 18 Nomor 126 Maret 2019

Semester Baru, Prodi Baru

inhouse Magazine 2013 inhouse Magazine 2013 9 771693 146009 inhouse Magazine 2013


SELAMAT

HARI BUMI IKLAN LAYANAN INI DIPERSEMBAHKAN OLEH PEWARA DINAMIKA


PE WA RA D I N A M I K A / M A RE T 2 0 1 9

T R A N S F O R M AT I F D A N PA R T I S I PAT I F

Pena Redaksi

Majalah ini dapat diakses pada laman issuu.com/unyofficial

MARET 2018

Pewara Dinamika edisi Maret tahun lalu menghadirkan tema yang sangat spesial karena menandai UNY sebagai salah satu jajaran perguruan tinggi yang memiliki perpustakaan yang ditunjang dengan teknologi “kekinian”. Tepatnya 8 Maret 2018 gedung megah empat lantai di sisi barat Rektorat UNY dengan fasilitas kelas wahid itu telah diresmikan oleh Dirjen Belmawa Ristekdikti, Prof. Intan Ahmad dengan tajuk Digital Library.

mengajarkan kembali ilmu teknik tersebut kepada calon murid-muridnya di sekolah kejuruan. Ketiga prodi teknik murni Strata 1 ini juga memiliki perbedaan distingtif dengan teknik murni pada jenjang D3, yang lebih menitikberatkan pada kemampuan vokasional, bagaimana mempraktikkan ilmu teknik yang didapat di lapangan.

Selamat berjumpa kembali pembaca Pewara Dinamika yang budiman. Padatnya aktivitas dan rutinitas kampus tak lantas menyurutkan semangat kami untuk hadir dan menyapa sidang pembaca. Merupakan kehormatan bagi tim redaksi untuk selalu bisa menyuguhkan tema-tema menarik seputar dinamika Kampus Karangmalang setiap bulannya, untuk dinikmati oleh Anda sekalian.

murni kemudian ditengarai menjadi penting untuk menghasilkan lulusan yang tak hanya menguasai bidang pendidikan teknik, tetapi juga memahami ilmu dasar perteknikan, sehingga tingkat kompetensi di berbagai bidang dapat tercapai. Asa mulia FT UNY dalam melakukan inovasi pendidikan turut menggandeng rubrikrubrik lain dalam edisi kali ini. Warta seputar kegiatan kampus, serta prestasi mahasiswa sebulan terakhir muncul dalam rubrik Berita; Surat Pembaca senantiasa mewadahi curahan hati civit­ as akademika; rubrik Tips hadir memberikan selen­ tingan menarik yang patut disimak; sementara Bina Rohani menawarkan renungan spiritu­ alis sebagai sempalan apik; Resen­­si, Cerpen, Puisi, serta Pojok Gelitik menjadi pilihanpilih­­an hiburan artistik bagi pem­­baca. Tak lupa, rubrik Opi­ ni menghadirkan pemikiran ci­ amik yang menggelitik. Sela­mat melahap suguhan warta dari dapur redaksi kami. Tabik. 

Perubahan zaman, sekaligus tuntutan disrupsi yang menggulung di era baru ini mendesak FT UNY untuk terus berinovasi dengan menelurkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Adanya permintaan pasar, antisipasi masyarakat terhadap program studi baru, sekaligus kebutuhan tenaga kerja dan kondisi ekonomi masa kini membuat ketiga prodi baru ini lahir. Terutama, setelah memperhatikan dan menilik ke belakang, bahwa jebolan Kampus Jingga yang ternyata cukup banyak yang tidak menjadi guru, dan justru terserap di industri. Program studi berlatarbelakang teknik

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (FT UNY) mewarnai laporan bulan Maret dengan peluncuran tiga pro­ gram studi (prodi) S1 anyar: Teknik Manufaktur, Teknik Elektronika, dan Teknologi Informasi. Kesemuanya berdi­ ri di bawah satu payung besar Teknik Murni, di mana, berbe­ da dengan prodi-prodi yang memiliki embel-embel pendidik­ an, ketiga prodi ini tidak me­ muat materi pedagogik kepen­ didikan. Titik fokusnya akan berpusat pada bagaimana para mahasiswa prodi teknik murni ini menciptakan sesuatu dengan ilmu teknik; bukan bagaimana

SUSUNAN REDAKSI PENERBIT Universitas Negeri Yogyakarta IJIN TERBIT SK Rektor No. 321 Tahun 1999 ISSN 1693-1467 PENASEHAT Sutrisna Wibawa (Rektor UNY) PENGARAH Margana (Wakil Rektor I)

Edi Purwanta (Wakil Rektor II) Sumaryanto (Wakil Rektor III) Senam (Wakil Rektor IV) Setyo Budi Takarina (Kepala Biro UPK) Sukirdjo (Kepala Biro AKI)

PEMIMPIN REDAKSI Sismono La Ode

PIMPINAN UMUM Anwar Efendi

REDAKTUR PELAKSANA Budi Mulyono

PEMIMPIN PERUSAHAAN Riska

REDAKTUR ARTISTIK Kalam Jauhari

unyofficial

REDAKTUR SENIOR Basikin, Else Liliani, Lina Nur Hidayati, Sigit Sanyata SEKRETARIS REDAKSI Nunggal Seralati

@pewara_uny l @unyofficial

3

Satya Perdana (FIK) Haryo Aji Pambudi (FT) Pramushinta Putri D (PPS) Muhammad Fadli (FE) Dwi Budiyanto (FBS) Binar Winantaka (LPPMP) Agus Irfanto (LPPM) Tusti Handayani (Kampus Wates)

REDAKTUR Rony K. Pratama Ilham Dary Athallah Ratna Ekawati Dedi Herdito Khairani Faizah Febi Puspitasari FOTOGRAFI M Arif Budiman, Prasetyo Maulana, Heri Purwanto REPORTER Anton Suyadi (FIP) Witono Nugroho (FMIPA) Nur Laily Tri Wulansari (FIS) @unyofficial

ALAMAT REDAKSI Jl. Colombo No. 1 Kampus Karangmalang Universitas Negeri Yogyakarta 55281 Telp/Fax 0274 542185 E-mail: pewaradinamika@uny.ac.id Laman: www.uny.ac.id.

unyofficial


Daftarisi

WAWANCARA KHUSUS

Pendidikan mesti memerhatikan pengem­ bangan keilmuan yang berjalan seiring pasar dan kebermanfaatan bagi masyarakat » 24-25

LIBRARY.SVA.EDU

Wacana Revolusi Industri 4.0. makin menggema di dalam kampus, UNY meresponsnya melalui kreasi dan inovasi

BAGAIMANA UNY menyambut tren yang sedang dijadikan buah bibir itu, tentu lewat banyak terobosan. Inti dari perubahan besar yang kini terjadi selalu menginduk pada digitalisasi dan disrupsi. Kedua kata kunci itu kemudian UNY fondasikan sebagai navigasi untuk menjawab tantangan global. Dimulai dengan menguatkan kembali rencana besar membangun Sekolah Vokasi di Kulonprogo. Konsep yang sedang dimasak mencapai tahap perumusan dasar yang membedah filosofi Sekolah 4 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

Vokasi sampai proyeksi ke depan. Kebutuhan industrial di masa depan digadang-gadang akan terjawab lewat kehadiran Sekolah Vokasi UNY itu. UNY juga tak kalah strategi untuk melejitkan perkembangan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat. Lewat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang sudah ditanamkan sejak semester satu, diharapkan upaya ini bisa memupuk jiwa inovas. Kreativitas tanpa batas menjadi pokok bagaimana inovasi-inovasi itu mesti dihela.

3

PENA REDAKSI

41-47

REKTOR MENYAPA Ikhtiar untuk Indone­ sia yang Lebih Baik

5

BERITA Layanan Health and Sports Center Bibuka ∫ Penandatanganan Nota Kesepahaman UNY dengan Kraton Ngayogyakarta

6

48-51

SURAT PEMBACA

7

SOSOK Arif Hidayat Berinovasi Lewat Kata

TIPS-TIPS

47

BINA ROHANI Berkata Benar

48-49

8-40

LAPORAN UTAMA Jurusan Baru untuk Inovasi Pendidikan ∫ Sumpah Insinyur Bergema di RSU UNY ∫ UNY Selangkah Menuju Vokasi

46

RESENSI Kepulangan Mencekik yang Dramatis a la Xavier Dolan

CERPEN Bau Wangi

42-45

Opini Perkembangan Penelitian Terjebak Jeratan Filosofis Positivisme

50

PUISI Hutan Pinus ∫ Dini Hari


Rektor Menyapa Prof. Dr. SUTRISNA WIBAWA, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta ¬ Guru Besar Bidang Pendidikan Bahasa Jawa dan Filsafat Jawa Fakultas Bahasa dan Seni UNY

Ikhtiar untuk Indonesia yang Lebih Baik “Pemilihan umum memang perlu dilihat sebagai upacara merayakan tekad, tapi juga kerendahan hati: "sebuah Indonesia yang lebih baik" selamanya akan jadi sebuah janji--tapi yang selamanya layak jadi ikhtiar.” (Goenawan Mohamad, dalam Catatan Pinggir 7)

T

idak ada yang lebih membahagiakan, ketika melihat warga negara dengan penuh sema­ ngat, keikhlasan, dan kesungguhan, memilih calon pemim­ pin bangsa. Benarlah kata Goenawan Mohamad, pemilihan umum atau pemilu adalah perayaan tekad sekaligus kerendahan hati? Pemilu adalah perayaan tekad seluruh warga negara untuk berikhtiar memilih pemimpin yang bisa mengantarkan Indonesia ke kehidupan yang lebih baik. Pemilu adalah kerendahan hati, menanggalkan egosentrisme, sentimen suku, agama, kelompok ataupun golongan, demi Indonesia yang gemilang. Bangsa ini sedang dihadapkan dengan hiperrealitas. Fakta berkelindan dengan rekayasa, tanda menyaru dengan realitas,

dusta bersenyawa dengan kebenaran. Hiperrealitas pada akhirnya menjebak orang pada simulacra, dan bukan pada sesuatu yang nyata. Karenanya, saya mengajak warga negara Indinesia MARI berikhtiar menahan tombol ‘send’ untuk berita-berita yang belum tentu dapat dipastikan kebenarannya. Saya mengajak Saudara-saudara, untuk ikhtiar tidak turut serta mem­produksi dan mendistribusi simulacra-simulacra. Pesta demokrasi meniscayakan sebuah perbedaan. Namun, bukankah perbedaan itu sudah menjadi nafas kehidupan bangsa ini sejak lama? Kita sudah terbiasa hidup bersama dengan saudara kita yang berbeda suku, bangsa, agama. Akankah hanya karena berbeda pilihan, kita bermusuhan? Ja­ ngan sampai, pertemanan, persaudaraan, kekeluargaan, kehidupan kebangsaan yang telah terbangun dengan apik, terca­ bik-cabik karena perbedaan pilihan di pesta yang semestinya kita rayakan dengan suka cita. Lima menit di bilik suara, menentukan masa depan Indonesia lima tahun ke depan. Saya mengajak hadirin semua, untuk berbondong-bondong ke Tempat Pemu-

ngutan Suara 17 April nantinya. Apapun pilihan anda! Jangan golput! Golput hanya layak dilakukan oleh orang yang tidak memiliki optimisme dalam menatap masa depan. Pastikan pilihan anda, pilih sesuatu aturan yang berlaku, monitor jalannya pemilihan, laporkan bila terdapat kecurangan. Mari, bersama-sama bertekad dan berikhtiar, untuk menjadikan Indonesia yang kita cintai, sebagai negara yang tumbuh dengan baik, makmur, gemah ripah loh jinawi. Pemilu adalah pesta demokrasi Menjalankannya, tentu harus dengan ceria dan suka hati Jangan memaksakan pilihan, apalagi mengintimidasi Bila teman atau saudara punya pilihan sendiri Indonesia adalah negeri yang penuh rahmat dari Ilahi Segala kekayaan dan keragaman harus kita syukuri Mari kita semua berjanji Menjalankan pemilu dengan wajah yang berseri-seri.  P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 5


 S U R AT P E M B A C A

ISTIMEWA

Kebersihan di Tempat Umum TENTUNYA kita sebagai masyarakat, sering sekali menggunakan berbagai fasilitas umum, seperti ketika kita sedang berada di toilet di mall, bandara, stasiun, sekolah, atau pasar. Terkadang memang di toilet umum itu sudah tersedia petugas kebersihan yang selalu siap membersihkan toilet ketika sudah selesai digunakan, atau setidaknya setiap pagi, biasanya para petugas kebersihan sudah membersihkannya. Oleh KHAIRANI Pegawai UNY

Namun terkadang yang menjadi permasalahan adalah banyaknya orang yang tidak menyadari akan pentingnya untuk menjaga fasilitas-fasilitas umum itu agar tetap bersih sepanjang hari. Seperti yang kita ketahui, di masing- masing toilet biasanya sudah tersedia tempat sampah untuk membuang benda-benda bekas pakai seperti pembalut wanita atau pun tisu, namun banyak juga oknum pengguna toilet umum tersebut yang tidak memperhatikan dan tidak merasa bertanggung jawab terhadap kebersihan, semisal,

membuang tissu bekas pakai tidak pada tempat sampah yang sudah disediakan, melainkan membuangnya di lantai kamar mandi, di WC, atau di tempat lain yang tidak selayaknya. Tindakan semacam ini otomatis membuat kamar mandi tersebut menjadi terkesan jorok dan kotor. Sayangnya, justru pembuangan “limbah” kamar mandi seperti ini telah menjadi kebiasaan yang kerap kali muncul. Tak cuma di toilet umum sekitaran pasar, bahkan di universitas-universitas yang notabene menampung generasi muda yang terdidik, juga mengidap penyakit kambuhan tersebut.

6 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

UNY tak lantas terhindar dari terjangkitnya kebiasaan buruk ini, sebab, ternyata, kampus UNY pun memiliki oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap kebersihan toilet umum. Kesadaran akan pentingnya kebersihan menjadi penting untuk digalakan. Dengan penempelan stiker di dalam bilik kamar mandi dan/atau luar pintu

menyoal pembuangan sampah pada tempatnya bisa menjadi salah satu pengingat. Penyediaan tong sampah di da­ lam bilik toilet serta sabun ju­ ga menjadi penting demi mem­ fasilitasi penjagaan keber­sih­­an. Seharusnya, siapa pun peng­gu­na toilet di kampus ini, baik dosen, karyawan, atau pun maha­sis­wa dan masyarakat yang kebetul­ an berkunjung ke kampus mem­ punyai kesadaran penting un­ tuk menjaga kebersihan fasilitas kamar mandi yang sudah disedi­ akan oleh kampus. Banyak yang tidak menyadari jika kita kita meninggalkan kamar mandi yang sudah kita pakai dalam keadaan kotor, maka yang menjadi korban adalah pengguna sesudah kita, yang akan menggunakan toilet, namun mendapati toilet dalam keadaan kotor, sehingga tidak bisa­menikmati fasilitas toilet yang ada dengan layak.

Redaksi menerima tulisan untuk rubrik Bina Rohani (panjang tulisan 500 kata), Cerpen (1000 kata), Opini (900 ka­ta), Puisi/Geguritan/Tembang (minimal dua judul), dan Resensi Media (500 kata). Tulisan harus dilengkapi de­ngan iden­ti­tas yang jelas, nomor yang bisa dihubungi, pasfoto (khusus Opini), serta keterangan dan sampul media (khu­sus Re­sen­si Media). Tulisan dikirim me­la­lui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kan­tor Humas UNY. Bagi yang dimuat, ho­nor dapat diambil di kantor Humas Universitas Negeri Yogyakarta.


T I P S -T I P S

ď Š

MYNAMEIS.TRAVEL

Oleh DEDY HERDITO Humas UNY

K

egiatan traveling bisa dilakukan dengan banyak cara, mulai dari naik kereta hingga mengendarai motor. Ikuti sejumlah tips agar nyaman travelling dengan motor. Berikut tips yang bisa dijadikan paduan Anda untuk kegiatan travelling dengan menggunakan sepeda motor:

1

Cek mesin dengan teliti Periksa mesin kendaraan sepeda motor Anda dengan teliti sebelum berangkat. Sebaiknya, bawalah motor Anda ke bengkel resmi untuk diperiksa dan diservis dengan benar dan tepat. Jangan ragu untuk bertanya kepada petugas bengkel tentang kerusakan-kerusakan apa saja yang biasanya terjadi pada sepeda motor.

2

Ban dan rantai motor Saat mengendarai sepeda motor, ban dan rantai motor adalah nyawa anda ketika sedang di jalan. Apalagi jika jarak perjalanan traveling anda cukup jauh. Saat istirahat, periksalah kondisi ban

Tips Travelling dengan Motor

dan rantai motor Anda. Jangan malas untuk memeriksanya setiap saat.

3

Siapkan peralatan yang menunjang keamanan dan kenyamanan Anda harus menyiapkan kacamata hitam, sarung tangan, jam tangan, masker, sepatu, jas hujan dan jaket yang akan memberikan keamanan dan kenyamanan selama perjalanan. Kelancaran saat perjalanan dengan menggunakan sepeda motor sangat tergantung pada cuaca. Jika panas, kacamata hitam bisa membantu dalam pengelihatan Anda. Saat hujan, jas hujan dapat melindungi diri Anda.

4

Siapkan air mineral Siapkan botol air mineral dalam tempat yang mudah dijangkau. Jika lampu merah, Anda bisa meminum dengan mudah sekaligus menjaga diri dari dehidrasi, atau Anda bisa rehat sejenak untuk minum.

5

Tentukan tempat istirahat Sebaiknya sebelum memulai perjalanan, Anda telah menentukan tempat-tempat untuk beristirahat. Hal ini akan melancarkan dan memudahkan perjalanan Anda. Pilih tempat istirahat di lokasi yang strategis. Jangan asal sembarangan istirahat di pinggir jalan, karena

dapat membahayakan diri Anda dan pengguna jalan lainnya.

6

Jangan sampai bensin habis Jika menemukan pom bensin, jangan menunda untuk mengisi bensin. Isi bensin Anda ketika bensin Anda telah menyentuh huruf E pada speedometer. Jangan sampai motor Anda mogok di tengah jalan. Maksimalkan setiap kesempatan untuk mengisi bensin pada pom bensin yang Anda jumpai.

7

Tambahkan kunci pengaman Saat tidur di penginapan, kuncilah sepeda motor Anda dengan benar. Tambahkan beberapa gembok untuk menjaga sepeda motor Anda dari hal-hal yang tidak diinginkan. Ingat, travelling dengan motor pun Anda perlu tetap berhati-hati dan tertib dalam memperhatikan rambu-rambu lalu lintas. Berkendaralah de­ngan aman. Selamat menjelajah. P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 7


Laporan Utama

FREEPIK.COM

8 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9


Laporan Utama

PRODI ANYAR, ASA MEMBENTANG

T

TIGA program studi (prodi) baru sukses diluncurkan UNY ketika pendaftaran SNMPTN 2019 lalu dibuka. Prodi anyar ini diberi judul Teknik Manufaktur, Teknik Elektronika, serta Teknologi Informasi. Ketiga-tiganya berasal dari Fakultas Teknik (FT) yang bergerak dengan latar belakang seragam, yakni teknik murni. Pengadaan prodi baru ini hadir dalam kerangka konsistensi UNY dalam menciptakan inovasi termutakhir yang sesuai dengan tuntutan zaman. Pendidikan dengan materi dan kemampuan yang mampu mengakomodir zaman menjadi penting ketika ombak disrupsi memulai gulungan pertamanya. Revolusi Industri 4.0. mengacak-acak tatanan yang selama ini kita kenal. Ia memberikan tuntutan berbeda, tantangan berbeda dari masa sebelum kedatangannya. Barang siapa yang tidak bisa beradaptasi, bergerak cepat, maka dia akan tenggelam dan hilang. UNY, sebagai salah satu LPTK terbaik negeri, berkewajiban membekali anak-anak bangsa dengan pendidikan paling baik, supaya nantinya generasi muda Indonesia mampu mengikuti gerak lekuk zaman, dan tidak tertinggal karena tak punya skill mumpuni. Lahirnya kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) membuat arus kebutuhan industri tak lagi sama. Tenaga kerja dengan keahlian teknik jadi aset penting. Akan sangat disayangkan bila Indonesia tak sanggup menyediakan sumber daya manusia mumpuni, maka kesempatan ini akan diambil alih oleh insinyur negara ASEAN lainnya. Padahal, secara sumber daya dan kapasitas ekonomi, Indonesia memiliki cakupan paling besar, dan karenanya butuh lebih banyak insinyur. Tiga prodi baru besutan FT UNY menjadi salah satu jawaban. Sudah bisa dipilih oleh calon mahasiswa mulai tahun ajaran 2019/2020, tiga prodi yang berbasis teknik murni tersebut nantinya akan mengajarkan pengetahuan akan cara menciptakan sesuatu dengan ilmu teknik. Ke depan, digadang-gadang akan ada satu prodi yang segera menyusul menjadi wahana intelektual, yang masih berdiam di bawah payung teknik murni: Teknik Sipil dan Perencanaan. Prodi ini diproyeksikan mampu akan bisa dibuka dalam Seleksi Mandiri UNY 2019 atau saat Penerimaan Mahasiswa Baru pada tahun ajaran selanjutnya. Semua demi tak terseok-seok di tengah derasnya arus disrupsi. NUNGGAL SERA P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 9


Laporan Utama

Jurusan Baru untuk Inovasi Pendidikan Tiga prodi baru berbasis teknik murni di Fakultas Teknik resmi menjaring mahasiswa baru pada 2019. Satu prodi lagi, Teknik Sipil, juga telah disahkan dan sedang dalam proses pematangan. Menjadi Inovasi Pendidikan yang dihadirkan UNY untuk Indonesia.

Dapat ditambahkannya prodi tersebut di laman SNMPTN, disebut Sutrisna sebagai keberhasilan UNY dalam melakukan inovasi pendidikan.

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

T

here is nothing new under the sun (Tiada sesuatu yang baru di muka bumi ini). Demikianlah idiom berbahasa Inggris yang sempat dibawakan Prof. Sutrisna Wibawa selaku Rektor UNY dalam launching mobil baru Garuda UNY Team (GUT) di halaman rektorat pada Rabu (20/3).

Keberhasilan tersebut juga disebutnya hadir dalam kerangka konsistensi. Artinya, UNY terus berusaha untuk menciptakan inovasi-inovasi baru sesuai dengan bidang dan tantangan yang ada. Yaitu menghadirkan pendidikan dengan materi dan kemampuan abad 21.

Walau semua hal mungkin telah terjadi dan diciptakan di dunia ini, Sutrisna kemudian menambahkan bahwa tak berarti kita dilarang untuk membuatnya kembali. Terma­suk memodifikasi dan mengembangkannya menjadi lebih baik. Hal inilah yang menjadi landasan dalam melakukan inovasi. Fakultas Teknik lewat Garuda UNY dan karya terbarunya berupa pembukaan program studi baru, secara konsisten telah melakukan inovasi tersebut. Sejalan dengan tema dies natalis UNY tahun ini, yaitu inovasi pendidikan untuk Indonesia. "Fakultas Teknik dan Garuda UNY, maju terus pantang mundur berjaya di dunia. Jangan pernah lelah dan berhenti berinovasi," tutur Sutrisna di hadapan tim Fakultas Teknik dan Garuda UNY. Tanggapi Revolusi Industri Pada SNMPTN 2019, tiga prodi baru telah bertambah dalam pilihan para peserta yang berminat untuk berkuliah di UNY. Yaitu Teknik Elektro, Teknik Manufaktur, Teknologi Informasi. Tiga prodi baru tersebut seluruhnya berbasis teknik murni. 10 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

HUMAS

Satu prodi lagi berbasis Teknik Murni, yakni Teknik Sipil dan Perencanaan, juga telah disahkan dan sedang dalam proses pematangan. Diproyeksikan bisa dibuka dalam Seleksi Mandiri UNY 2019 atau Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di tahun berikutnya.

MAHASISWA TEKNIK ELEKTRO PRAKTIK INSTALASI LISTRIK.

Perubahan lansekap kerja dan adanya kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN, membuat tenaga kerja dengan keahlian teknik makin dibutuhkan.

"Inovasi tidak bisa hanya sekali. Dan tidak bisa tiba-tiba. Bidang UNY adalah pendidikan, dan tantangannya adalah revolusi industri. Jadi menanggapi revolusi industri, UNY harus ciptakan pendidikan dengan materi dan kemampuan abad 21. Prodi teknik murni ini salah satunya," ujar Sutrisna. Upaya menanggapi revolusi industri tersebut, pada mulanya dilaksanakan Fakultas Teknik UNY melalui Program Profesi Insinyur. Perubahan lansekap kerja dan adanya kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN, membuat tenaga kerja dengan keahlian teknik makin dibutuhkan. Jika Indonesia tidak mampu menyediakan, maka insinyur dari negara-negara ASEAN lain bisa mengisi posisi yang tersedia di Indonesia. "Padahal Indonesia paling besar secara sumber daya ekonomi dan kapasitas eknomi. Butuh paling banyak insinyur. Kalau kita tidak didik anak-anak kita sendiri jadi insinyur atau punya keahlian teknik, ya diisi dari negara-negara ASEAN," sambung Kaprodi Program Profesi Insinyur Muhamad Ali, MT.


Laporan Utama

ARIF / HUMAS

DOK. FT UNY

Karena reputasi akademik jurusan-jurusan teknik UNY, Ali menyebutkan bahwa kampus ini menjadi salah satu perguruan tinggi yang dipercaya Kemenristekdikti untuk menyelenggarakan program profesi insinyur. Mandat diberikan pada 2016, sebagai kelanjutan dari UU Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran. UNY menjadi satu dari 40 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 26 perguruan tinggi negeri dan 14 perguruan tinggi swasta. Dalam perkembangannya, Program Profesi Insinyur UNY jadi yang pertama dimulai di Jogja pada 11 Desember 2017. Karena segala kurikulum dan perangkat pembelajaran telah tuntas disiapkan. "Rasa syukur dan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga Program Profesi Insiyur ini resmi dibuka. Hari itu (11 Desember 2017) momen membanggakan karena PPI di kampus Jogja lainnya masih mempersiapkan, kami sudah mulai Rekognisi Pembelajaran Lampau," ujar Dr. Widarto, Dekan Fakultas Teknik UNY.

MOBIL LISTRIK GARUDA UNY.

Dilanjutkan Prodi Teknik Murni Dalam semangat serupa untuk menyediakan SDM berkemampuan teknik, pada 2018 UNY mengambil kesempatan untuk mengusulkan prodi teknik murni. Hal ini merupakan terobosan bagi UNY. Karena sejarahnya sebagai IKIP, kampus ini hanya memiliki prodi S1 berbasis Pendidikan Teknik. "Padahal, sejalan dengan pengamatan kami atas kebutuhan masyarakat dan pasar, ternyata lulusan fakultas ini banyak yang tidak jadi guru. Justru terserap di industri. Dikarenakan secara skill dan bakat, lulusan pedagogik di fakultas ini juga

Jadi S1 kependidikan itu belajar teknik untuk ngajari lagi ilmu itu ke orang lain. S1 teknik murni belajar teknik, dapat ilmunya, kamu pakai.

telah menguasai ilmu teknik," ujar Widarto. Perbedaan studi teknik murni karena program studi tersebut nantinya tidak memuat materi pedagogik kependidikan. Sehingga program studi ini murni mengajarkan ilmu teknik. Secara sederhananya, Widarto menggambarkan bahwa peserta didik S1 teknik murni akan memperoleh pengetahuan bagaimana menciptakan sesuatu dengan ilmu teknik. Berbeda dengan program studi kependidikan yang selama ini telah ada di Fakultas Teknik UNY, yang mengajarkan ilmu tersebut lengkap dengan bagaimana kembali mengajarkan ilmu teknik itu ke murid-muridnya di sekolah kejuruan. "Jadi S1 kependidikan itu belajar teknik untuk ngajari lagi ilmu itu ke orang lain. S1 teknik murni belajar teknik, dapat ilmunya, kamu pakai," ujar Widarto. Karena sesuai dengan kebutuhan masyarakat, peminat program P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 11


Laporan Utama

SEELENFLUEGEL.INFO

studi baru tersebut telah terpenuhi pada SNMPTN. Teknik Elektro misalnya, dipadati 200an pendaftar hanya untuk 12 kursi yang tersedia. Teknik Manufaktur dan Teknologi Informasi, walaupun diminati hanya oleh puluhan pendaftar, namun telah lebih dari cukup untuk mengisi kuota yang tersedia. "Ke depan dengan kita promosi, program studi ini pasti lebih banyak pendaftar. Karena Prodi Teknik Manufaktur yang paham dan berminat baru anak-anak SMK," sebut Dr. Eng. Didik Nurhadiyanto, Kaprodi Teknik Manufaktur. Pertimbangan dalam mengembangkan prodi-prodi tersebut disebut Widarto juga terkait mengoptimalkan sumber daya manusia dan fasilitas laboratorium yang ada. Oleh karenanya prodi teknik murni baru di UNY, pada umumnya mengembangkan dari ilmu yang sudah ada di jurusanjurusan di Fakultas Teknik UNY dalam prodi yang berbasis Pendidikan. Selain itu, adanya prodi baru juga membuat peluang mahasiswa 12 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

lulus dengan gelar double degree. Walaupun masih dalam tahap penjajakan dan wacana, namun adanya prodi teknik murni dan kependidikan di Fakultas Teknik bisa memperoleh gelar ST dan S.Pd. Alasannya, ada SKS yang sama di masing-masing prodi sehingga bisa interchangeable (tidak perlu diambil ulang).

MAHASISWA UNY DALAM MERAIH KEMENANGAN DALAM KOPETISI JEBATAN INDONESIA.

“Sehingga lulusan kami bisa menguasai pendidikan dan teknik murni, dan semakin kompeten di bidang manapun. Jika mereka terjun ke industri, maka mereka benarbenar mumpuni. Dan jika mereka menjadi guru, maka akan menjadi

Pertimbangan dalam mengembangkan prodi-prodi tersebut disebut Widarto juga terkait mengoptimalkan sumber daya manusia dan fasilitas laboratorium yang ada.

pendidik yang professional,” ungkap Widarto. Kedepannya, prodi baru akan dipacu untuk mengikuti akreditasi sesuai dengan jadwal yang disediakan Kemristekdikti. Yaitu sekitar 20202021, karena persyaratan dari Ristekdikti adalah setidak-tidaknya dua tahun sejak prodi tersebut berdiri. Akreditasi Baik (B) menjadi targetnya. Untuk memperoleh poin akreditasi yang tinggi tersebut, hasil penelitian kemudian menjadi kalkulasi penting. Oleh karenanya, Sutrisna mendorong SDM dan pengembangan prodi teknik murni ini makin meluaskan jangkauan riset para civitas Fakultas Teknik UNY. Agar menelurkan lebih banyak karya lagi di artikel jurnal internasional dan berkontribusi untuk menjadikan UNY sebagai universitas berkelas dunia. “Segera akreditasi dan optimis bisa akreditasi B. Prodi baru akan didorong untuk mewujudkan kampus menjadi WCU lewat penelitian dan menyiapkan alumni terampil di dunia kerja,” pungkas Sutrisna.


Laporan Utama

JANNOON028 / FREEPIK.COM

Dua Tahun Prodi Statistika Memetakan Peluang Dibuka perdana pada 2018, Prodi Statistika diminati lebih dari 1.000 orang dalam seleksi SBMPTN dan SBMPTN. Diprediksi akan lebih ramai peminat di tahun ini. Oleh RONY K. PRATAMA Editor BUDI MULYONO

F

akultas MIPA pada 2016 lalu secara resmi mengajukan diri kepada Kemristekdikti untuk membuka Program Studi Statistika. UNY yang secara historis dirintis sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Ke­ guruan (LPTK), merasa tetap perlu untuk mengepakkan sayapnya lebih luas lagi. Proses SNMPTN dan SBMPTN 2018 telah menjadi bukti sejarah bahwa program studi ini langsung diminati masyarakat. 257 siswa menjadi peserta SNMPTN untuk merebutkan bangku di Prodi Statistika pada tahun 2018. Sedangkan dalam SBMPTN, 16 kursi diperebutkan oleh 794 siswa.

Lebih dari 1.000 orang apabila dijumlahkan. “Sehingga itulah makanya, pada 2018 kita mulai buka Prodi Statistika, dan peminatnya luar biasa. Siapa me­ nguasai data, maka ia menguasai dunia. UNY siap untuk turut ber­ kontribusi sehingga berani keluar dari zona nyamannya. Tahun kedua statistika siap menghadapi era digital,” ungkap Rektor UNY.

Kita mulai buka Prodi Statistika, dan peminatnya luar biasa. Siapa me­nguasai data, maka ia menguasai dunia.

Memetakan Data dan Peluang Fokus kepada Matematika Keuangan dan Terapan, di tengah pengolahan serta penghimpunan big data yang menjadi sentral dalam pengembangan startup maupun ekosistem berbasis digital, menjadi ladang subur yang dipandang oleh UNY untuk mengembangkan kontribusinya bagi negeri lebih jauh. Sebagai upaya untuk mengekstraksi, mengolah, menyimpan dan menga­ nalisis data dalam beragam bentuk/ format yang berjumlah besar serta memiliki pertambahan data dengan kecepatan masif, big data hadir sebagai tantangan seka­ligus potensi dalam penguasaan kapabilitas teknologi informasi di tengah disrupsi digital layaknya hari ini. Sehingga membawa filosofi terse­ but seiring dengan kebutuhan P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 13


Laporan Utama

HUMAS UNY

pasar pada analisa keuangan yang ­komprehensif, dibuatlah Statistika menjadi sebuah prodi tersendiri. Sebelumnya, Statistika Keuangan dan Matematika Keuangan masuk menjadi bagian konsentrasi Statistika dalam prodi Matematika Murni. Dr. Hartono, sebagai Dekan FMIPA UNY, mengungapkan bahwa keputusan yang dilandasi dengan semangat menghadapi tantangan zaman tersebut telah dipersiapkan UNY dengan matang. Selama ini, lima konsentrasi yang ada dalam prodi Matematika: Komputer, Analisis, Aljabar, Terapan, dan Statistika, telah memiliki basis dosen dan pendalaman keilmuan yang cukup mumpuni. Peminatan konsentrasi yang kerap disorongkan kepada mahasiswa menjelang tahun kedua dan tahun ketiga pun menunjukkan bahwa mahasiswa kerap secara matang mampu menunjukkan konsentrasi apa yang akan didalami untuk pembelajaran selanjutnya sekaligus tugas akhir. Sehingga ketika UNY mendapati bahwa pemilih konsentrasi Stastika cukup besar di 14 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

tengah keberadaan beragam alumni Matematika UNY yang berkiprah di bidang seputar pengolahan data, Hartono menganggap bahwa sudah saatnya UNY membuka prodi Statistika tersendiri. Layaknya telah dilakukan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Makassar (UNM), dan beragam LPTK lainnya, yang telah berhasil membuktikan bahwa LPTK juga mampu untuk berkontribusi secara lebih mainstream di era disrupsi digital.

GEDUNG FMIPA UNY.

“Kebetulan juga, pemilih Stastika cukup banyak. Sumber daya manusia dari dosen (Prodi) Matematika,

Pemilih Stastika cukup banyak. Sumber daya manusia dari dosen (Prodi) Matematika, juga banyak yang latar belakang pendidikannya Statistika.

juga banyak yang latar belakang pendidikannya Statistika. Sehingga juga akan terbesit kalau kita bisa bikin prodi sendiri, akan lebih bagus,� ungkap Hartono. Walaupun demikian, proses UNY untuk membentuk prodi Statistika tak berlangsung layaknya membalikkan telapak tangan. Sebagai PTN berstatus Badan Layanan Umum (BLU), wewenang untuk membuka program studi berada di tangan Kemristekdikti. Sehingga pada tahun ajaran 2016/2017, kehendak UNY untuk membuka prodi tersebut harus tertunda satu tahun karena belum memperoleh restu. Selama jeda satu tahun hingga akhirnya dibuka pada Juni 2018, penambahan dosen dan tenaga kependidikan yang berbasis keilmuan Statistika digalakan. Rekrutmen Dosen Tetap non PNS oleh UNY maupun pengusulan lowongan CPNS kepada Kemristekdikti, menjadi sarana untuk menjaring putra-putri terbaik negeri. Satu dosen berlatar belakang S2 Statistika dengan pendidikan


Laporan Utama S1 yang linier, telah diperoleh pada tahun 2017. Namun di tahun sebelumnya, UNY harus menerima pil pahit karena tidak menerima satu pun pendaftar dalam lowongan yang dipublikasikannya. “Tahun sebelumnya (2016), tidak ada yang daftar (menjadi Dosen Tetap non PNS Statistika). Kelihatannya, lulusan S2 Statistika masih kurang. Sehingga solusi kami karena jumlahnya belum genap sesuai kebutuhan, adalah mengambil dari SDM internal sendiri. Bisa menyekolahkan lagi atau nanti kita lihat perkembangan­ nya bagaimana,” ungkap Hartono. Statistika Dibutuhkan Industri 4.0 Semua penyediaan fasilitas dan sumber daya manusia tersebut, diproyeksikan Hartono, akan mampu menggaet peminat untuk mendaftar secara cukup kompetitif. Terbukti pada tahun 2018, Prodi Statistika yang sejak awal direncanakan hanya membuka 40 kursi memiliki peminat membludak. Optimistis tersebut hadir karena pendaftar yang akan masuk di Prodi Statistika umumnya akan lebih banyak dari Prodi Matematika. Seiring popularitas statistika di kalangan orang awam dan proyeksi kebutuhan dunia industri. “Lebih lagi kalau bahas industri 4.0, itu tentang big data. Mengolah data-set yang sangat besar dan memaknai. Itu bidangnya anak statistika,” ujar Hartono. Walaupun demikian, penerimaan mahasiswa baru bagi Hartono hanyalah awal dari perjuangan. Tantangan terbesar menurutnya adalah reakreditasi yang nantinya menentukan kualitas program studi sekaligus penilaian para lulusan di lapangan kerja. Kurikulum bagus, daya dukung laboratorium, program software, sumber daya manusia, hingga prestasi akan digenjot untuk itu. Karena masa depan mahasiswa akan menjadi taruhannya jika akreditasi dan kualitas perkuliahan yang dihadirkan prodi tak mampu memenuhi harapan. “Namun tantangannya tidak mudah karena akreditasi ada kriteria Poin Alumni. Kita belum akan punya alumni wong masih prodi baru, jadi belum punya poin. Namun kami menargetkan ketika meluluskan, minimal akreditasi B. Karena kalau C, itu mendzalimi mahasiswa yang telah susah payah belajar. Mereka

DOK. HUMAS FMIPA

YUDISIUM MAHASISWA FMIPA UNY.

tidak bisa cari pekerjaan, termasuk tidak bisa jadi PNS,” ungkap Hartono. Segera Terakreditasi dan Berkontribusi Perjuangan lain yang telah menunggu kiprah prodi Statistika, adalah pengabdian pada masyarakat layaknya tergaris dalam Tridharma. Di tengah begitu masifnya data dan upaya pengembangan Yogyakarta menghadap selatan dalam menyongsong Abad Samudera Hindia, kemampuan analisa dan pengolahan data menjadi sentral untuk menjamin bahwa segala keputusan yang ditelurkan pengambil kebijakan senantiasa mengacu pada data.

Pengajuan akreditasi Statistika diproyeksikan berlangsung pada 2019 dan 2020. Seluruh poin penilaian diharapkan dapat terpenuhi di samping poin alumni yang belum dapat terisi.

Kepiawaian mengolah, mendeskripsikan, serta melakukan kajian metodologis tertentu untuk memanfaatkan peluang yang ada, menjadi salah satu anak kunci kesuksesan. Sehingga selain membangun UNY yang lebih baik, penerapan keilmuan secara membumi di masyarakat akan mampu menghadirkan kontribusi dalam kolaborasi Kampung, Kampus, dan Kraton. “Harapannya kearah situ, prodi ini berkembang baik, dan menghadirkan kebaikan bagi semua,” sebut Hartono. Ditambahkan oleh Prof. Margana selaku Wakil Rektor 1, pengajuan akreditasi Statistika diproyeksikan berlangsung pada 2019 dan 2020. Seluruh poin penilaian diharapkan dapat terpenuhi, di samping poin alumni yang belum dapat terisi karena belum ada lulusan dari program studi tersebut. “Arahan dari Pimpinan, program studi baru terus dikembangkan dan segera mengurus akreditasinya secara optimal. Demi anak-anak kita,” pungkas Margana. P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 15


Laporan Utama

Teknik Manufaktur: Mengolah Mesin untuk Kemajuan Bangsa Manufaktur menjadi satu sektor utama dalam “Making Indonesia 4.0”, peta jalan Indonesia menghadapi Revolusi Industri. UNY menjadi kampus negeri pertama yang membuka Prodi S1 Teknik Manufaktur.

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

manufaktur. Terlebih lagi, industri manufaktur telah ditetapkan menjadi satu sektor utama dalam “Making Indonesia 4.0”, peta jalan Indonesia menghadapi Revolusi Industri.

T

eknik Mesin adalah ilmu yang luas. Ia mengenal berbagai konsentrasi kurikulum. Karena jenis mesin, bagaimana mesin itu dibuat, dan apa tujuan dari mesin itu dibuat, bisa jadi sangat berbeda.

UNY kemudian mengambil kesempatan dengan menjadi yang terdepan dalam membuka Prodi S1 Teknik Manufaktur di Yogyakarta. Dan menjadi kampus negeri pertama di Indonesia yang memiliki program studi ini.

Di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNY selama ini, konsentrasi itu disebut Dr. Sutopo, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, telah tersedia untuk dipelajari dalam mata kuliah yang disediakan melalui kurikulum. Yang pertama, Energi; membuat mesin yang memiliki tujuan mengubah satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Mulai yang paling sederhana seperti membuat dinamo Tamiya, karena mampu mengubah energi listrik dari baterai menja kinetik berupa Tamiya yang melaju kencang. Hingga mesin energi berskala masif dan kompleks seperti turbin, generator, dan mesin kendaraan. Semua mesin seperti itu masuk ke konsentrasi energi. Namun, dalam membuka program studi baru, Sutopo menyebut jurusannya memutuskan untuk berfokus pada konsentrasi lain. Yaitu konsentrasi perancangan dan pengecoran. Jika perancangan mendalami bagaimana membuat produk mesin yang dapat memproduksi produk lainnya. Konsentrasi pengecoran mempelajari seputar ilmu pembentukan logam untuk produksi peralatan permesinan. Dua konsentrasi tersebutlah yang 16 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

MIAMIOH.EDU

saling melengkapi dalam belajar tentang “manufaktur”. Ia menjadi ilmu yang sangat penting untuk dipelajari. Karena kebutuhan zaman di hari ini makin membutuhkan tenaga dan keterampilan

Teknik Manufaktur didesain untuk mempelajari bagaimana perancangan (desain) produk, perancangan proses pembuatan produk, dan manajemen produksi.

“Bahkan di Indonesia ini baru ada dua S1 Teknik Manufaktur. Satu di Ubaya (Universitas Surabaya), dan satu di UNY. Kami adalah kampus negeri pertama yang membuka prodi ini,” imbuh Dr. Eng. Didik Nurhadiyanto, selaku Kaprodi Teknik Manufaktur. Belajar Merancang dan Mencetak Produk Teknik Manufaktur didesain untuk mempelajari bagaimana perancangan (desain) produk, perancangan proses pembuatan produk, dan manajemen produksi. Karena mulai dari mengolah bahan baku sampai menjadi produk jadi, industri memerlukan mesin yang tepat. Di situlah disebut Didik, Teknik Manufaktur UNY menyasar. Anakanak di Prodi ini akan memiliki kompetensi membuat mesin dan melakukan supervisi atas rantai produksi yang berlangsung di pabrik. Dari bahan baku, sampai terolah menjadi bahan jadi. “Itulah inti industri manufaktur. Mengolah barang mentah sampai barang jadi. Dalam prosesnya perlu


Laporan Utama

ARIF / HUMAS

mesin. Itulah yang dipelajari Teknik Manufaktur,� ujar Didik. Merumuskan kompetensi tersebut, ada delapan garis besar kurikulum yang telah dirumuskan prodi ini. Diantaranya: 1) Ilmu Dasar Teknik dan Sains, 2) Desain rekayasa (engineering), 3) Proses, prosedur, dan sistem manufaktur, 4) Pemesinan, 5) Pengelasan, 6) Pengecoran, 7) Tool Design, dan 8) Perawatan dan perbaikan Mesin Industri. Mata kuliah nantinya akan dirumuskan berdasarkan kompetensi dan masukan dari industri. Sejak memperoleh Surat Keputusan Menristekdikti terkait izin pendirian program studi baru pada awal 2019, prodi ini langsung tancap gas mengunjungi berbagai

MAHASISWA TEKNK MESIN PRAKTIK CNC.

industri manufaktur di Yogyakarta. Tujuannya untuk memperoleh masukan dalam kurikulum, dan apabila dimungkinkan menyalurkan magang serta lowongan pekerjaan.

MOU Universitas, tapi saya sendiri ditugaskan untuk datang dan kita komunikasikan juga tentang prodi Teknik Manufaktur yang kita miliki,� ungkap Didik.

“Kita sudah ke YPTI Yogya, Mega Andalan Kalasan, PT. KAI, Semen Gresik, PT. Siemens, dan FHCI BUMN. Beberapa di antaranya

Menghadirkan Spesialisasi Walaupun baru pada tahun 2019 melakukan langkah-langkah tersebut, bukan berarti Prodi Teknik Manufaktur baru direncanakan seusia jagung. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin sudah punya ide atas arahan dari Fakultas Teknik di tahun 2017, untuk mendirikan prodi-prodi teknik murni.

Kita sudah ke YPTI Yogya, Mega Andalan Kalasan, PT. KAI, Semen Gresik, PT. Siemens, dan FHCI BUMN. Beberapa di antaranya MOU.

Di jurusan Teknik Mesin, Didik menyebut bahwa prodi teknik murni yang disepakati adalah Teknik Manufaktur. Selain secara keilmuan dan kompetensi dibutuhkan, laboratorium dan fasilitas yang sudah ada di Fakultas Teknik juga P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 17


Laporan Utama

HUMAS FT

sangat mendukung untuk program studi ini. Misalnya Laboratorium Bahan dan Pengolahan, Bengkel Fabrikasi, dan Laboratorium CNC dan CAD/ CAM. Total delapan laboratorium dan dua bengkel dapat dihadirkan untuk mendukung pembelajaran seputar perencanaan produk hingga pengolahannya. Namun pada awalnya, jurusan membayangkan bahwa prodi ini akan memiliki desain kurikulum Sarjana Terapan (D4). Karena dibayangkan untuk fokus sepenuhnya pada praktik mengolah barang, sekaligus spesialisasi atas prodi atau bidang keilmuan yang belum banyak didalami oleh Perguruan Tinggi lainnya. “Dan kita harus akui kalau kita 18 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

bilang Teknik Mesin, pasti yang dirujuk UGM. Kalau kita berpikir sama (membuka Prodi Teknik Mesin), ya akan nomor dua terus tidak akan sejajar dengan UGM. Sedangkan ini ada ilmu yang belum didalami, Teknik Manufaktur, tapi potensinya luar biasa. Sehingga kita bisa mencirikan sendiri bahwa UNY

ECO BURNER DENGAN KAPASITAS 400 LITER/JAM DENGAN BAHAN BAKAR BBA OLIUM KARYA MAHASISWA UNY.

Karena basis UNY adalah universitas, diharapkan yang belajar di Teknik Manufaktur juga memiliki landasan ilmu untuk mengembangkan manufaktur lebih jauh lagi.

punya spesialisasi. UNY khusus,� tegas Didik. Walaupun demikian, Kemristekdikti melihat potensi bahwa prodi ini lebih cocok menjadi pembelajaran setingkat sarjana (S1). Karena basis UNY adalah universitas, diharapkan yang belajar di Teknik Manufaktur juga memiliki landasan ilmu untuk mengembangkan manufaktur lebih jauh lagi. Tidak hanya mempraktikkan dan menerapkan teknik yang sudah ada. Inilah yang kemudian menjadi desain S1 Teknik Manufaktur. “Lansekap sarjana terapan (D4), dengan sarjana (S1), memang berbeda. Sarjana tidak hanya menerapkan tapi punya landasan ilmunya. Dan ini yang diarahkan serta kita lakukan, bahwa kurikulum S1 Teknik Manufaktur akan


Laporan Utama mengajarkan bagaimana membuat, menganalisis, dan mengembangkan manufaktur,” ujar Didik. Barulah pada tahun 2018, hadir arahan untuk kampus gencar mendiri­ kan prodi baru. Termasuk di FT untuk men­dirikan Teknik Murni. Selain ber­tujuan untuk memperluas bidang ke­ilmuan, teknik murni juga penting di UNY agar mahasiswa bisa me­miliki gelar ganda bila berminat. Dan pada saat itulah Jurusan Pendidikan Teknik Mesin mengusulkan secara resmi S1 Teknik Manufaktur yang telah lama dipersiapkannya. Sempat menerima kabar bahwa usulan tersebut disetujui oleh Kemristekdikti pada akhir 2018, prodi ini kemudian resmi beroperasi pada Februari 2019 dan langsung dinyatakan dibuka untuk pendaftaran SNMPTN. Setelah disahkan, Teknik Manufaktur juga langsung menyusun tim dosen yang sudah banyak berasal dari lulusan UNY. Begitupula dari lulusan D3 dan S1 murni, dilengkapi dengan dua guru besar dan empat doktor yang semuanya merupakan bagian dari jurusan Pendidikan Teknik Mesin. “Kalau di Teknik Mesin, ya S.Pd. di bidang Pendidikan Teknik Mesin, dan S.T. di bidang Teknik Manufaktur. Ini yang jadi harapan universitas. Ketika disetujui awal 2019, ya langsung kita lari. Termasuk tim dosen telah tersusun, tidak masalah dan sangat mendukung secara kekuatan analisis,” ujar Didik. Promosi Gencar Untuk 12 kursi yang dibuka pada SNMPTN, ada 27 peserta seleksi yang memilih prodi S1 Teknik Manufaktur sebagai tujuannya. Walaupun telah memenuhi kuota, jumlah ini rela­ tif minim. Hal ini tak lepas dari baru disetujuinya prodi melalui pem­be­ rian SK pada Februari 2019. Sedang­ kan publikasi dan proses SNMPTN sudah banyak diketahui dan diikuti masyarakat sejak awal bulan. “Jadi masyarakat sudah punya rencana sejak lama. Kita baru muncul dan langsung unggah ke bahan promosi dan website SNMPTN sekitar bulan Februari. Sudah lari kencang, tapi memang hasil akan berbeda (lebih banyak pendaftar) seandainya izin kita agak lama (lebih awal diberikan),” ungkap Didik. Ke depannya, promosi akan dilakukan prodi bersama dengan

HUMAS FT

MESIN PEMBUAT EMPING CIPTAAN MAHASISWA UNY .

unit-unit UNY lainnya seperti Sekretariat Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dan Kantor Humas Promosi Protokol (KHPP) secara lebih masif. Dengan promosi, prodi ini dapat diminati oleh komunitas masyarakat yang lebih luas. Karena

Prodi belum punya alumni. Tapi yang paling penting, skill dan kerjasama industri selalu kita siapkan. Sehingga saat lulusan prodi ini masuk ke dunia kerja, nantinya akan langsung match dan ilmunya bermanfaat.

selama ini Teknik Manufaktur baru dikenal oleh anak SMK yang memang telah memiliki basis pengetahuan teknik. Selain itu, akreditasi juga ditargetkan berlangsung sesuai jadwal. Didik menyatakan optimis bisa memperoleh nilai baik dalam komponen yang diuji ketika akreditasi berlangsung. Walaupun demikian tetap ada komponen yang belum dapat terpenuhi, seperti kompetensi dan kiprah alumni. “Karena memang jadwal akreditasi hanya dua tahun. Ya dua tahun, prodi belum punya alumni. Tapi yang paling penting, skill dan kerjasama industri selalu kita siapkan. Sehingga saat lulusan prodi ini masuk ke dunia kerja, nantinya akan langsung match dan ilmunya bermanfaat,” pungkas Didik. P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 19


Laporan Utama

Sumpah Insinyur Bergema di RSU UNY Mei 2018, kode etik insinyur bergema di Ruang Sidang Utama UNY. Menjadi sumpah mereka untuk mengamalkan ilmu dari UNY, demi inovasi dan kemajuan bangsa.

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

tersebut bisa diperoleh dengan gelar S1 ditambah dengan Pendidikan Profesi.

K

eluhuran budi, menggunakan ilmu untuk kesejahteraan masyarakat, bekerja sungguh-sungguh, dan meningkatkan kompetensi serta martabat, menjadi empat poin yang disuarakan 25 peserta Yudisium Program Profesi Insinyur (PPI)

“Sarjananya juga tidak harus Sarjana Teknik. Tapi ilmu-ilmu yang berkaitan. Misal yang selama ini ada di UNY adalah jurusan kependidikan teknik, bisa dapat gelar insinyur. Lulusan MIPA yang relevan, dan mereka menekuni bidang teknik di pekerjaan, juga bisa profesi insinyur,” sebut Ir. Muhamad Ali, Kaprodi PPI UNY (2017-2018).

Pada 17 Mei 2018, kode etik tersebut menjadi sumpah yang mengikat setiap peserta. Bahwa mereka memiliki kewajiban hukum serta moral, untuk mengamalkan ilmu keinsinyuran yang diperoleh dari UNY demi inovasi dan kemajuan bangsa. Ruang Sidang Utama, beserta Rektor UNY beserta Dekan Fakultas Teknik dan Pembina Insinyur dari Persatuan Insinyur Indonesia, kemudian menjadi saksi atas janji suci tersebut. Dan janji tersebut, dianggap Prof. Sutrisna Wibawa selaku Rektor UNY bersejarah karena menandakan pertama kalinya UNY mencetak Tenaga Ahli Profesional Insinyur. “Ini bersejarah, sebuah inovasi yang memang menjadi bagian penting yang dikembangkan dari Kementerian kita (Kemristekdikti). Walaupun demikian, saya tidak terkejut, karena di FT, inovasi ini bukan barang baru,” ungkap Sutrisna bangga atas pencapaian Program Profesi Insinyur dan para wisudawan di yudisium tersebut. Dimulai dari Jejaring Akademik Inovasi menggelar Program Profesi Insinyur diungkapkan Sutrisna berarti tiga hal. Yang pertama, langkah konkrit UNY untuk menyiapkan tenaga ahli terampil yang dibutuhkan pasar. Sektor Science, Technology, Engineering, and 20 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

MERAPI ONLINE

Mathematics (STEM), makin sentral di era revolusi industri. “Karena di Indonesia, kebutuhan insinyur sangat banyak,” Kedua, program profesi ini menandakan komitmen UNY atas perluasan mandat. Sejak diubah menjadi universitas, UNY yang dulunya berstatus sebagai Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) tidak lagi bertugas hanya untuk mencetak guru. Namun mencetak SDM dan kontribusi ilmu secara multidisiplin. Sedangkan yang ketiga, program profesi insinyur ini merupakan pelaksanaan atas tugas UndangUndang. Pada UU 11/2014 tentang Keinsinyuran, disebutkan bahwa pekerjaan tersebut adalah sebuah profesi. Sama seperti guru atau dokter. Oleh karenanya Sarjana Teknik tidak cukup, namun harus memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level tujuh. Level

REKTOR UNY SITRISNA WIBAWA SECARA SIMBOLIS MELAUNCHING PRODI PROFESI INSINYUR DI UNY.

Informasi terkait pelaksanaan tugas tersebutlah yang awalnya mengawali UNY dalam merintis PPI. UNY memperoleh informasi tersebut melalui asosiasi di bidang keinsinyuran yang diikuti para dosen Fakultas Teknik. “Misalnya Asosiasi Profesional Elektrikal Indonesia, Himpunan Ahli Pembangkit, dan banyak organisasi di bidang mekanikal serta sipil,” sebut Ali Karena repurtasi akademik jurusan-jurusan teknik UNY, Ali menyebutkan bahwa kampus ini menjadi salah satu perguruan tinggi yang dipercaya Kemenristekdikti untuk menyelenggarakan program profesi insinyur. Mandat diberikan oleh kementerian pada April 2016. Berdasarkan penugasan dari Rektor kepada Fakultas Teknik, dibentuklah tim perintis segera setelah mandat tersebut diterbitkan. “ Di jogja ada 4 UGM, UNY, Sadhar, dan UMY. Kita satu satunya kapus LPTK di Indonesia yang mendapatkan mandat menyelnggarakan program studi insinyur dari 40 kampus,” ungkap Ir. Masduki, Kaprodi PPI UNY. UNY menjadi satu dari 40 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Terdiri


Laporan Utama dari 26 perguruan tinggi negeri dan 14 perguruan tinggi swasta. Dalam perkembangannya, Program Profesi Insinyur UNY jadi yang pertama dimulai di Jogja pada 11 Desember 2017. Karena segala kurikulum dan perangkat pembelajaran telah tuntas disiapkan. Rekognisi Pembelajaran Lampau Untuk menyiapkan pembelajaran, beberapa dosen di FT UNY pada mula­ nya dikirim ke Jakarta. Untuk mengikuti program sertifikasi insinyur madya di tahun 2016. Beberapa dosen juga ada yang memperoleh gelar insinyur profe­sional utama, lebih tinggi dari madya. Mereka dididik oleh Persatuan Insinyur Indonesia dengan sistem Rekognisi Pembelajaran Lanjut. Prosedurnya mereka mengikuti penataran singkat semacam rangkaian kuliah umu, lalu mengumpulkan portofolio dan tugas besar. Tugas tersebut bisa membahas proyek pekerjaan keinsinyuran apapun yang pernah dikerjakan. Itulah mengapa disebut Masduki, nama programnya adalah rekognisi pembelajaran lampau. “Karena sistemnya, mengakui yang lampau. Yang sudah kita kerjakan, dikumpulkan potofolionya, dan didalami jadi tugas besar,” ungkap Masduki yang juga mengikuti pelatihan pertama tersebut.

ARIF / HUMAS

HUMAS UNY

tanda mahasiswa. Prof. Arif Budiman selaku Peserta PPI UGM misalnya, mengaku terkejut sekaligus bangga karena bisa memperoleh kembali Kartu Tanda Mahasiswa.

Setelah izin operasional dari Kemristekdikti turun, gelombang pertama PPI digelar pada Desember 2017 itu. Karena bentuknya adalah program studi resmi dan bukan sekedar pelatihan, maka ia dibentuk memiliki 24 SKS. Materi-materi wawasan keinsinyuran seperti yang Masduki pelajari, termasuk seputar Profesionalisme Kerja, Etika Profesi, serta Materi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Semuanya dibentuk se­ perti rangkaian kuliah umum.

“Cita-cita akhirnya tercapai. Siapa tau bisa dipakai diskon naik Trans Jogja je,” ungkapnya sembari tertawa.

“Kuliahnya singkat, beberapa hari saja. Namun dokumen portofolio pengalaman kerja harus dibuat, terstruktur, dan selengkap mungkin. Dari situ kita bisa nilai pengalaman lampau, mulai dari nilai proyek, posisi di proyek, lalu klarifikasi,” sebut Ali.

“Tujuannya agar mereka punya pengalaman kasus. Untuk bahan

Karena bentuknya sebagai program studi, maka PPI juga mengikuti proses pendaftaran mahasiswa baru seperti pada umumnya. Termasuk mendaftar di Admisi UNY melalui website, hingga mengikuti orientasi perkuliahan dan memperoleh kartu

Walaupun demikian, tidak semua orang bisa mendaftar PPI. Karena seluruh prodi PPI di Indonesia saat ini masih berbasis Rekognisi Pembelajaran Lampau. Artinya terdapat syarat bahwa peserta didik setidaknya memiliki pengalaman kerja di bidang teknik minimal empat kasus.

Tidak semua orang bisa mendaftar PPI. Karena seluruh prodi PPI di Indonesia saat ini masih berbasis Rekognisi Pembelajaran Lampau.

tugas besar,” sebut Widarto. Dalam periode 1 PPI disebutnya, ada 26 mahasiswa. 23 diantaranya adalah Dosen FT UNY, sedangkan tiga lainnya masing-masing adalah Direktur di Wijaya Karya, kontraktor swasta di Kalimantan Utara, dan Direktur Jogja Kreasi Media Center. 25 diantara mereka telah mengikuti yudisium pada Mei 2018. Mengucapkan sumpah insinyur. Saat ini, UNY sedng melangsungkan periode 2 yang telah dimulai sejak Desember lalu. Ada 10 peserta dengan lima orang dosen FT UNY dan lima lainnya dari profesional. Sutrisna menempatkan harapan pada pundak sepuluh peserta tersebut agar mampu melaksanakan proses pendidikan profesi dengan baik. Bahkan jika dimungkinkan, studi dapat mereka langsungkan dengan cepat. Guna memenuhi kebutuhan profesi insinyur. “Profesi ini dipercepat. Agar mencukupi kebutuhan indonesia yang kebutuhan insinyurnya belum tercukupi. Terima kasih sudah bergabung di UNY, dan selamat berkarya, segera tuntaskan studi,” pesan Sutrisna. P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 21


Laporan Utama

WAWANCARA KHUSUS Dr. WIDARTO, M.Pd. DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNY

Prodi Baru untuk Memenangkan Kompetisi Bagi Fakultas Teknik UNY, pendidikan mesti memerhatikan pengembangan keilmuan yang berjalan seiring pasar dan kebermanfaatan bagi masyarakat. Tiga ekspektasi yang disebut Widarto siap dipenuhi tiga prodi baru yang per 2019 ini dibuka. Tujuannya adalah demi kemenangan UNY dan Indonesia dalam kompetisi global! tisipatif terhadap perubahan kebutuhan pasar (market driven), serta mengembangkan studinya dengan menyesuaikan kondisi ekonomi, kebijakan pembangunan ekonomi, dan kebutuhan tenaga kerja (man-power). Juga kebutuhan masyarakat yang harus diperhatikan dalam mengembangkan ilmu dan apa yang kita ajarkan.

Kepada Redaktur Pewara Dinamika Ilham Dary Athallah, Widarto bercerita di sela-sela Upacara Dies Natalis FT UNY, Kamis (07/02), tentang bagaimana peta jalan pengembangan program studi Teknik Manufaktur, Teknik Elektro, dan Teknologi Informasi yang dirilis tahun ini. Tiga prodi Teknik murni tersebut menurutnya sejalan dengan tema besar dies FT UNY: Seputar reorientasi pendidikan di tengah tantangan industri 4.0.

Sejalan dengan pengamatan kami atas kebu­ tuhan masyarakat dan pasar, ternyata lulusan fakultas ini banyak yang tidak jadi guru. Justru terserap di industri. Dikarenakan secara skill dan bakat, lulusan pedagogik di fakultas ini juga telah menguasai ilmu teknik.

Dalam laporan Dies Natalis bapak menyebutkan adanya tiga program studi baru berlatar Teknik murni dibuka. Apa perbedaan dengan program studi teknik yang lain di UNY? Fakultas Teknik UNY per tahun ajaran 2019/2020 telah membuka tiga Program Studi S1 berlatar belakang teknik murni. Yaitu: Teknik Manufaktur, Teknologi Informasi dan Teknik Elektro. Disebut teknik murni, karena program studi ini tidak memuat materi pedagogik kependidikan. Sehingga program studi ini murni mengajarkan ilmu teknik. Peserta didik S1 teknik murni akan memperoleh pengetahuan ba­ gaimana menciptakan sesuatu dengan ilmu teknik. Berbeda dengan program studi kependidikan di Fakultas Teknik UNY, yang mengajarkan bagaimana kembali mengajarkan ilmu teknik itu ke murid-muridnya di sekolah kejuruan. Dan beda juga dengan D3 teknik murni, yang beberapa kita sudah punya seperti contoh D3 Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Otomotif, dan Teknik Sipil. Karena di D3 yang diajarkan adalah kemampuan vokasional. Langsung berfokus pada mempraktikkan ilmu teknik di lapangan. Kenapa Fakultas Teknik UNY membuka teknik murni? Program studi teknik murni akan saling melengkapi kependidikan teknik. Pimpinan selalu mengarahkan kita untuk membuka program studi baru yang sesuai dengan perubahan zaman. Dan kami menerjemahkan22 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

DOK. UNY

nya dengan mengharapkan lulusan Fakultas Teknik bisa double degree memperoleh gelar ST dan S.Pd. Jadi mereka bisa memiliki kemampuan komplit ilmu teknik dan kemampuan mengajar, atau bisa jadi salah satu saja sesuai dengan pilihan mereka. Kebijakan ini juga sejalan dengan semangat studi kependidikan di UNY. Saat UNY masih bernama IKIP Yogyakarta dan membuka program-program studi kependidikan, kampus ini ya mendidik guru. Dan program studi kependidikan, pada zaman tersebut, paling tepat untuk itu. Tapi Fakultas Teknik selalu berusaha untuk memerhatikan perkembangan zaman. Ada permintaan pasar (demand driven), an-

Jadilah untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sekalian kita buka program studi berlatar belakang teknik murni. Sehingga lulusan kami bisa menguasai pendidikan dan teknik murni, dan semakin kompeten di bidang manapun. Jika mereka terjun ke industri, maka mereka benar-benar mumpuni. Dan jika mereka menjadi guru, maka akan menjadi pendidik yang profesional. Apakah program studi teknik murni nantinya ber­beda dengan program studi yang sudah ada? Secara nama, perbedaan program studi ke­ pendidikan dan teknik murni bisa hanya beda beberapa kata. Tapi secara substansi bisa ada banyak hal baru. Di jurusan saya Teknik Mesin, jurusan kependidikannya Teknik Mesin, dan teknik murninya Teknik Manufaktur. Manufaktur ini bagian konsentrasi studi dari ilmu-ilmu dalam Teknik Mesin. Seperti energi sampai ilmu bahan (metalurgi). Dalam Pendidikan Teknik Mesin, anda akan diberi pengetahuan tentang ilmu-ilmu yang ada di studi ini. Namun pemilihan materi hingga penyusunan kurikulumnya, akan sa­ ngat nampak untuk satu tujuan: Mengajar­ kan lagi ilmu itu ke anak-anak.


Laporan Utama

RISTEKDIKTI.GO.ID

Sedangkan dalam Teknik Mekatronika, pengetahuan yang diajarkan serupa de­ngan ilmu-ilmu yang ada di studi ini. Namun tujuannya adalah agar ia bisa tahu tentang me­sin. Bagaimana merancang, bagaimana proses manufaktur dan sistem produksi, dan lainnya.

studi teknik murni kedepannya? Kami punya rencana mengembangkan program studi Sipil dan Perencanaan. Nanti­ nya program-program studi ini S1. Karena memang arahan dari Kementerian Ristekdikti. Kami sempat menjajaki membuka D4, namun arahan yang ada lebih ke mendirikan S1.

Di situlah bedanya. Namun di situ juga bisa dilihat banyak juga persamaannya. Sehingga waktu kita nanti akan merancang double degree, akan ada banyak SKS yang interchangable, tidak perlu diambil lagi untuk bisa lulus dengan gelar ST dan SPD.

Program-program studi teknik murni yang lain, menyusul. Terus digodog dan nanti akan ada tim serta publikasinya ke masyara­ kat bila SK persetujuan dan pembentukan struktural program studi lengkap dengan tenaga pengajarnya telah terbit.

Misalnya, lagi-lagi, di Pendidikan Teknik Mesin, anak Semester 1 ambil Teori Permesinan Dasar 2 SKS. Itu juga diajarkan di Teknik Mekatronika. Jadi interchangable.

Untuk program studi teknik murni yang sudah ada, diarahkan berkolaborasi dengan industri. Susun kurikulum yang kaya akan materi teknik terbarukan. Prodi baru akan segera mengusulkan akreditasi sesuai de­ ngan disyaratkan Kementerian Ristekdikti.

Bagaimana rencana mengembangkan pro­gram

Dan semua kegiatan dalam program studi teknik murni kita upayakan untuk tersaji sebaik mungkin, agar jangan sampai anak didik kita ketinggalan. Karena tujuan kita adalah mewujudkan sistem pendidikan ber­basis Science, Technology, Engineering and Mathematics atau STEM. Yakni sebuah model pembelajaran populer di tingkat dunia yang efektif dalam menerapkan Pembelajar­ an Tematik Integratif dengan menggabungkan empat bidang pokok dalam pendidikan. Harapan dalam pengembangan program studi teknik murni? Seperti arahan bapak pimpinan, FT UNY, termasuk lewat program studi teknik murni ini, senantiasa menjadi yang tedepan untuk memenangkan peta persaingan di era industri 4.0. Tidak hanya di Indonesia, namun juga di kancah global sehingga membawa kesuksesan bagi UNY dan Indonesia.. P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 23


Laporan Utama

Magang Bersertifikat Bersama BUMN Bilik kelas tak pernah jadi pembatas bagi UNY untuk mengembangkan kemampuan teknis hadapi revolusi industri 4.0. Bersama BUMN, mahasiswa bisa ikuti program magang bersertifikat.

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

langsung dari lapangan. Karena keahlian yang didapat akan sesuai dengan pengembangan pendidikan vokasional berbasis kompetensi apaapa saja yang dipraktikkan ketika bekerja.

T

ak hanya gerbong kereta yang saling bergandeng di Kantor Pusat PT. KAI Bandung pada Senin (14/02) siang. Tangan Dr. Widarto selaku Dekan Fakultas Teknik UNY juga bergandengan kuat dengan Direktur Sumber Daya Manusia PT. KAI, Ruli Adi, selepas penandatanganan perjanjian kerjasama. Menandakan sinergi antara universitas dengan badan usaha transportasi tersebut untuk sama-sama mengembangkan sumber daya manusia mereka. Salah satu sinergi yang dicetuskan dalam perjanjian kerjasama tersebut, adalah kesepakatan penyaluran dalam Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB). Forum Human Capital Indonesia BUMN telah menyiapkan 8.000 posisi magang untuk mahasiswa aktif selama tahun 2019. Mereka akan disebar di 142 BUMN. Mahasiswa UNY diharapkan tak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan cara terlibat sebagai peserta magang. Karena keuntungan program ini bukan untuk kampus sebagai lembaga pendidik atau perusahaan sebagai mitra. Tapi bagi mahasiswa yang bisa mengakumulasi keahlian untuk pengembangan dirinya. Terlebih di era revolusi industri 4.0 yang penuh persaingan ini. “Revolusi industri 4.0 sendiri mesti dijadikan early warning dalam upaya meningkatkan kualitas SDM. Karena hanya SDM berkualitas lah yang pada akhirnya akan memenangi persaingan di masa depan. 24 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

“Sehingga program ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan siap kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan sesuai dengan kebutuhan industri,” imbuh Widarto.

DOK. FT UNY

Keuntungan program ini nantinya untuk adik-adik sekalian,” tutup Ruli saat mengesahkan perjanjian kerjasama PMMB.

KAI BERHASIL DIGANDENG FT UNY UNTUK MAGANG MAHASISWA BERSERTIFIKAT.

Keuntungan Bagi Mahasiswa Keuntungan bagi mahasiswa dalam program magang tersebut, kemudian ditambahkan oleh Widarto terletak pada kemampuan mahasiswa belajar

Keuntungan bagi mahasiswa dalam program magang tersebut terletak pada kemampuan mahasiswa belajar langsung dari lapangan.

Hal tersebut juga yang disebut oleh Ruli dikehendaki PT. KAI beserta BUMN lainnya dalam program Sinergi BUMN untuk Negeri. Sebagai bagian dari alat negara, BUMN terikat dengan amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Magang melalui pemberian sertifikat, pengalaman kerja langsung, dan ilmu serta aplikasi keteknikan di lapangan, diharapkan bisa berkontribusi dalam pengembangan diri para mahasiswa. Selain itu, Ruli tak menampik bahwa ada take and give bagi BUMN dalam memberikan PMMB. BUMN juga dapat diuntungkan dari program magang seperti ini, karena dapat dijadikan ajang mengidentifikasi tenaga kerja potensial. Misalnya anak-anak cerdas dan cakap di lapangan, nantinya bisa direkrut tanpa memerlukan mekanisme seleksi yang panjang layaknya proses penerimaan pegawai baru pada umumnya. Walaupun demikian, keuntungan terbesar tetap ada di tangan para mahasiswa yang sedang belajar. Karena bagi perusahaan, mendidik mahasiswa untuk pertama kali di


Laporan Utama

DETIK.COM ARIF / HUMAS

lapangan sama saja mendidik dari dasar. Sehingga menurut Widarto, perusahaan lebih efisien secara tenaga dan biaya untuk merekrut saja pegawai yang sudah ahli di bidangnya untuk membantu pekerjaan alih-alih merekrut mahasiswa magang. “Mengajari anak magang itu dari nol. Dan tidak mudah, tenaganya. Justru lebih efisien kalau langsung rekrut saja yang sudah jelas kemampuannya. Tapi bagi FHCI BUMN, semangatnya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga Ibu Menteri (BUMN, Rini Soemarmo) terus mengarahkan BUMN buka kesempatan obagi mahasiswa,” tukas Agus Komarudin selaku Corporate Secretary PT. KAI. Ditambahkan oleh Hambara Samal selaku Deputi Infrastuktur Bisnis Kementerian BUMN, program ini sekaligus menjadi langkah nyata

link and match kurikulum PTN/PTS dengan kebutuhan industri yang telah lama diinisiasi. Dan diharapkan menjawab gap yang selama ini masih terjadi di lapangan. Sehingga dapat menjadi strategi meningkatkan kualitas lulusan PTN/PTS dengan terjun langsung di industri, untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh di lingkungan pendidikan. “Mahasiswa

Dalam kesempatan perjanjian kerjasama tersebut, dua latar belakang pendidikan yang diprioritaskan PT. KAI adalah Teknik Elektro dan Teknik Mesin.

mendapatkan pengalaman kerja yang nyata di dunia industri, mendapatkan sertifikat kompetensi, dan atau sertifikat industri, mendapatkan uang saku, serta memiliki kesempatan pertama jika ada program perekrutan di BUMN,” kata Hambra. Dimulai dari Mahasiswa Teknik Dalam kesempatan perjanjian kerjasama tersebut, dua latar belakang pendidikan yang diprioritaskan PT. KAI adalah Teknik Elektro dan Teknik Mesin. Widarto menyebutkan bahwa PT. KAI tidak menspesifikkan kebutuhan mahasiswa magang tersebut dari jenjang pendidikan tertentu. Sehingga mahasiswa D3 Teknik Murni atau S1 Pendidikan Teknik dipersilakan mencoba apabila ingin mendaftar. “Mereka akan praktik kerja di Unit Pelaksana Teknik Balai Yasa yang P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 25


Laporan Utama menyebutkan persyaratan apa saja yang dibutuhkan mahasiswa untuk mendaftar. Diantaranya: 1) Transkrip Hasil Studi dengan IPK minimal 3,00, 2) Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), 3) Pakta Integritas yang blangkonya disediakan di FHCI BUMN, 4) Surat Pengantar dari Program Studi yang ditujukan kepada Wakil Rektor I “Semua surat tersebut diunggah di website sesuai jadwal,” tutur Margana. Ketika pendaftaran di website FHCI, akan ada pilihan yang tersedia bagi mahasiswa seputar pilihan perusahaan dan pos pekerjaan sesuai dengan bidang studi dan keahlian yang dimilikinya. Akan tetapi dalam pakta integritas, FHCI mensyaratkan mahasiswa bersedia ditempatkan di BUMN di seluruh Indonesia. Dalam artian, dimanapun pos pekerjaan dan kantor BUMN yang anda pilih tersedia, maka BUMN berhak menempatkan mahasiswa tersebut di tempat tersebut.

SEELENFLUEGEL.INFO

ditunjuk PT. KAI selama periode bulan Maret hingga Agustus 2019,” jelas Widarto. Walaupun demikian, PMMB yang membuka 8000 posisi magang tersebut tak dibatasi hanya untuk mahasiswa teknik saja. Kebetulan disebut oleh Widarto, 8.000 kuota peserta magang tersebut dibagi dalam beberapa angkatan (batch). PT. KAI menjadi salah satu batch yang paling awal, dan pada Maret ini akan menerima mahasiswa dengan jumlah tertentu untuk magang. “Karena penempatannya Balai Yasa, maka memang skill yang dibutuhkan PT. KAI adalah bidang perawatan sarana perkeretaapian. Masuklah anak teknik mesin dan elektro,” tutur Widarto. Pendaftaran Magang Bagi mahasiswa yang berminat, pendaftaran dan informasi dapat diperoleh lewat laman pmmb. fhcibumn.com sejak akhir 2018 lalu. Disebutkan oleh Prof. Margana, UNY juga sudah mengumumkan program magang ini kepada mahasiswa sejak 26 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

November 2018. Karena walaupun program magang akan dilaksanakan pada tahun 2019, pendaftaran telah dibuka dan UNY telah menjalin kerjasama dengan FHCI BUMN. “Karena memang seleksinya sudah dibuka, dan UNY secara de facto sudah kerjasama dengan FHCI BUMN. Maka kita umumkan. Informasi lengkap dan pendaftaran silakan langsung ke Website PMMB FHCI BUMN,” ungkap Margana. Dalam surat edaran yang dipublikasikan, UNY juga telah

UNY secara de facto sudah kerjasama dengan FHCI BUMN. Maka kita umumkan. Informasi lengkap dan pendaftaran silakan langsung ke Website PMMB FHCI BUMN.

“Misalkan Balai Yasa, untuk anak Teknik Mesin tadi, PT. KAI punya unit pelaksana teknis di Yogyakarta (Daerah Operasi 7 Jogja), sampai Balai Yasa di Padang, bisa ditempatkan di mana saja. Harus siap ditempatkan di seluruh Indonesia,” tutur Widarto. Sejauh ini, UNY belum memiliki data siapa saja mahasiswa yang mendaftar dan diterima dalam program FHCI BUMN. Dikarenakan pendaftaran dan pengumuman dilakukan terpusat oleh masing-masing BUMN. Universitas hanya memfasilitasi proses pendaftaran dengan pengumuman dan penyediaan surat pengantar. Namun pada umumnya, mahasiswa yang mendaftar tidak bisa menggerombol. Dalam artian akan dipisah unit penempatannya, atau setiap universitas pada umumnya diberi kuota maksimal beberapa orang untuk magang di tempat yang sama. “Pengalaman kita mengirim ke misal PT. DI (Dirgantara Indonesia), hanya empat orang yang diterima magang di Bandung (kantor pusat PT. DI). Me­mang dibatasi kuotanya setiap kampus hanya beberapa orang untuk satu kantor atau satu unit tertentu. Ha­rapannya mereka menyebar dan ka­ya pengalaman,” imbih Siswanto se­laku Sekretaris Wakil Rektor 1..


Laporan Utama

RISTEKDIKTI.GO.ID

UNY Selangkah Menuju Vokasi Sekolah vokasi hendak dibesut UNY dalam rangka merespons positif era Revolusi Industri 4.0. Mengintegrasikan semua elemen kunci utama. Komitmen ini setarikan napas dengan wacana pembangunan manusia Presiden Jokowi Oleh RONY K. PRATAMA Editor BUDI MULYONO

M

elalui Nawacita besutan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, pembangunan tiap sektor menjadi prioritas kepemimpinannya. Pendidikan vokasi termasuk titik fokus yang digenjot. Tanpa vokasi yang berpusar pada pendidikan keterampilan manusia, pembangunan yang diwacanakan Jokowi niscaya keringkerontang kemanusiaan. Betapapun di balik pembangunan itu dirayakan, manusia tetap menjadi penggerak utama keberhasilannya. Paristiyanti Nurwardani, Direktur Pembelajaran Kemenristekdikti, mengatakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan kualitas vokasi akan berdampak pada kualitas guru vokasi yang mumpuni. Pendidikan vokasi sebagai laboratorium didaktis pencetak guru

DR. RATNA WARDHANI, DOSEN UNY LOLOS MENJADI SALAH SATU PERWAKILAN DARI LPTK DAN POLITEKNIK SELURUH INDONESIA UNTUK MENDAPAT KESEMPATAN MENDALAMI BIDANG PENDIDIKAN VOKASIONAL DI JERMAN.

ini ditekankan Paristiyanti. “Untuk mencetak siswa yang dapat memiliki kemampuan kompetensi tinggi, maka gurunya harus memiliki kompetensi yang lebih baik dari siswanya.” Calon guru vokasi wajib mengikuti uji kompetensi. “Nanti, setelah melalui tes, mereka akan mendapatkan sertifikat. Diharapkan ini menjadi bukti kalau calon guru vokasi lebih unggul dari siswa yang akan diajarnya,” jelasnya. Paristiyanti menitikberatkan pada kompetensi sebagai komponen

Metode tes pramasuk perguruan tinggi negeri hanya satu, yakni Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

penting yang harus dimiliki calon guru. Jenjang diploma didorong agar menerapkan model pembelajaran tipe 3-2-1. Menurutnya, komposisi pendidikan vokasi mesti melewati tiga semester perkuliahan, dua semester magang di dunia usaha maupun industri (DUDI), dan satu semester kembali ke kelas. Yang terakhir ini, lanjutnya, bersifat pemantapan setelah mengalami beberapa tahap sebelumnya. “Yang jelas lulusan diploma harus memiliki uji kompetensi yang lebih tinggi dari lulusan SLTA, terutama mereka yang diperuntukkan menjadi guru,” ucapnya, sebagaimana dilansir Majalah Ristekdikti Edisi Revitalisasi Vokasi. Ia menambahkan kalau perguruan tinggi yang menyediakan sekolah vokasi harus pula mengejawantahkan Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) dan memenuhi Kerangka Kualifikasi P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 27


Laporan Utama

HUMAS UNY

Nasional Indonesia (KKNI). Setarikan napas dengan harapan pemerintah, UNY bergegas merumuskan sekolah vokasi. Ini komitmen Sutrisna Wibawa yang dipegang erat selama menjabat.

ironinya, lulusan S-1 dianggap lebih unggul ketimbang D-3. Jamak pula kerabat Fasih yang mencibir pilihannya di jenjang diploma. Stigma itu tak mengubah komitmen Fasih.

Respons Positif Fasih Radiana, mahasiswi angkatan 2013 D-3 Prodi Tata Rias dan Kecantikan, FT, UNY, tersenyum merekah siang itu. Ia baru saja mendengar kabar almamaternya hendak membuka sekolah vokasi. Meskipun masih simpang-siur, kabar itu melegakannya. Fasih mengakui nasib mahasiswa D-3 masih terombang-ambing. Antara dituntut menguasai kecakapan praktis dan minimnya peralatan lapangan. “Padahal sekolah vokasi itu lebih kepada ilmu terapan. Jadi, banyak praktik,” kata Mapres D-3 UNY itu.

“Sekolah vokasi, menurutku, ada nilai tambah,” ungkapnya. Ia berhadap kepada UNY agar pendidikan vokasi mempunyai citra baik di masyarakat. Ungkapan itu menandakan khalayak masih memandang S-1 sebagai tujuan utama, sedangkan D-3 adalah alternatif terakhir. Menurut Fasih, tugas UNY akan berat karena selain

Menurut Fasih, kebutuhan kerja harus disokong para lulusan D-3. Tapi kenyataannya justru tak ada bedanya mahasiswa vokasi dengan S-1. Usai lulus, mereka berlomba mendapatkan pekerjaan di tempat sama. Regulasi persaingan kerja menyetarakan mereka. Bahkan, 28 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

UNY IKUTI PAMERAN PRODUK VOKASI INDONESIA.

Banyak mahasiswa D-3 sudah bekerja meski belum diwisuda. Kenyataan ini dialami Fasih. Semasa masih kuliah, ia sering mendapatkan pekerjaan.

membangun sistem dan kualitas, ia harus menyetip pandangan negatif ihwal sekolah vokasi. Banyak mahasiswa D-3 sudah bekerja meski belum diwisuda. Kenyataan ini dialami Fasih. Semasa masih kuliah, ia sering mendapatkan pekerjaan. Merias, body painting, bahkan pembicara demo rias, telah Fasih lalui dengan senang hati. “Kalau di vokasi kita bisa lebih terampil dan mempunyai kecakapan dalam bidang yang digeluti,” tuturnya. Keunggulan itu membuat Fasih percaya diri di dunia kerja. Apalagi tak sekadar kemahiran tata rias, tetapi juga pengetahuan ilmiah mengenainya. Walau Fasih harus belajar ekstra, baik teori maupun praktik, ia teradang cemas. “Tidak ada kata semakin besar semester, maka bisa pulang lebih pagi. Yang ada justru sampai malam,” keluhnya. Porsi pembelajaran yang ia rasakan sangat menguras waktu dan pikiran. Terlebih D-3 hanya diberi waktu tiga tahun. Tantangan tersebut membuat Fasih terbiasa, walaupun ia masih mengharapkan pemadatan kurikulum. “Supaya mahasiswa D-3


Laporan Utama

DOK. HUMAS FMIPA

tidak terlalu terforsir, tapi tetap diberi mata kuliah yang relevan dan berkualitas,” harapnya. Bayangan Fasih, petama-tama, tatkala mendengar akan dibangunnya sekolah vokasi adalah fasilitas yang menunjang pembelajaran. Imajinasi itu ia kemukakan karena Fasih beberapa kali mengeluh minimnya peralatan rias. Demi mengisi kekosongan itu Fasih dan mahasiswa Fakultas Teknik (FT) lain harus mengeluarkan duit. “Keperluan itu tidak murah. Nah, masalah kami di situ (finansial). Apalagi kami masih mahasiswa yang belum berpenghasilan,” ujarnya. Suatu ketika Fasih pernah gagal fokus, “Sangat sering saya ikut kuliah di kelas yang berisi 40 mahasiswa. Akhirnya, kebanyakan dari mereka mengantuk, lebih-lebih kelasnya pengap. Kata-kata dosen buyar semua.” Kondisi tersebut di luar standar umum. Bila tak segera diperbaiki, menurut Fasih, orientasi materi mustahil tersampaikan dengan baik. “Kelasnya saja tidak kondusif. Bagaimana mahasiswa bisa nyaman belajar?”

INTERNATIONAL CONFERENCE ON TECHNOLOGY AND VOCATIONAL TEACHER (ICTVT) YANG DISELENGGARAKAN OLEH FAKULTAS TEKNIK DAN PROGRAM PASCASARJANA UNY.

Memantapkan Strategi Di bawah kepemimpinan Rektor UNY wacana sekolah vokasi itu hendak direalisasikan. “Rencananya akan kami sentralkan di Kulon Progo,” katanya, pekan ketiga bulan Mei lalu tahun 2017. Sutrisna berencana memenuhi kebutuhan industri dengan menyiapkan sarjana diploma yang siap menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Terobosan visioner itu diapresiasi oleh mahasiswa D-3 UNY. Angin segar datang dari media massa. Gagasan Sutrisna itu diberi tempat seluas-luasnya oleh Koran Bernas. Putut Wirjawan, Pimpred Bernas, mendukung upaya rektor itu melalui penyosialisasian sekolah vokasi ke masyarakat. “Saya melihat bahwa UNY menempati peran strategis dalam membangun SDM dan profesional. Terutama calon mahasiswa yang akan menempuh pendidikan vokasi,” paparnya. Putut menambahkan kedudukan UNY di Yogyakarta yang sangat strategis bagi atmosfer pembelajaran. “Apalagi Indonesia dulu dibangun dari Yogyakarta. Kita

ingat Soekarno dan Hatta pernah memindahkan ibu kota Indonesia di Yogyakarta. Jadi, kita harus mengulang semangat itu,” tegasnya. Ia berharap agar terjalinnya sinergi antarelemen: UNY, masyarakat, dan media. Tanpa ketiga komponen itu, menurut Putut, “Tujuan luhur akan susah dicapai.” Senada dengan Putut, Octo Lampito, Ketua Dewan Kehormatan PWI Yogyakarta, melihat upaya UNY untuk mendirikan sekolah vokasi itu akan mengentaskan kemiskinan di DIY. “Bayangan saya, Jogja itu daerah termiskin di Jawa, namun usia harapan hidupnya juga tinggi. Kita bisa berharap banyak dari sekolah vokasi itu,” katanya. Octo memberikan lima poin mata kuliah untuk dipertimbangkan lebih lanjut: negosiasi, kerja tim, kepemimpinan, pemecahan masalah, serta etos kerja dan karakter. “Kalau melihat statistik, tenaga kerja kita, menurut BPS, 62% ke bawah itu lulusan SMP. Jadi, untuk mengatasinya, mereka perlu dididik lima butir tadi.”  P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 29


Laporan Utama

Pendulum Sejarah Vokasi Geliat sekolah vokasi di Eropa dimulai tiga abad silam. Pada mulanya karena dorongan Abad Kebangkitan. Semangat zaman itu berdampak signifikan hingga hari ini. Pemerintah Indonesia gayung bersambut, mengintegrasikan spirit Revolusi Industri 4.0. untuk menguatkan sekolah vokasi

Oleh RONY K. PRATAMA Editor BUDI MULYONO

keberterimaan peserta didiknya di ruang kerja industrial. “Sasaran pemerintah ialah pada akhir 2019 tidak boleh ada satu pun lulusan vokasi menganggur,” tuturnya.

S

emua serba digital. Pada tiap lini, bidang pekerjaan apa pun, niscaya dikendalikan oleh jagat siber. Internet telah mempertautkan manusia lintas batas ruang dan waktu. Narasi co-working space makin digandrungi. Pekerjaan tak lagi harus dilakukan di ruang privat tapi juga bisa di tempat-tempat kopi. Berbekal laptop atau telepon pintar, pekerjaan beres, pikiran stres akibat terkurung di kantor tak menjadi soal pelik lagi. Cendekiawan muda kampus sedang berbulan madu dengan perubahan disrupti itu. Ia kadangkadang melek kondisi tanpa harus menyimak di bangku perkuliahan. Ia telah terhabituasi secara kultural. Pemerintah melihat posisi ini sebagai peluang. Merumuskan kurikulum vokasi yang responsif terhadap narasi industri 4.0. menjadi bukti keseriusan pemerintah pusat untuk menyiapkan generasi yang cendekia secara kognitif sekaligus juga terampil di ruang kerja. Lahirlah gebrakan Revilatisasi Pendidikan Tinggi Vokasi. Patdono Suwingjo, Dirjen Kelembagaan Iptekdikti, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), berkomitmen total agar lulusan perguruan tinggi vokasi lancar menerapkan kompetensinya di dunia kerja. Ia menyandingkan Austria yang 78% mahasiswanya cenderung memilih vokasi. Begitu pula Belanda yang mencapai 70%. “Indonesia bagaimana?” tegasnya. Pilot Project Pendidikan Jarak Jauh untuk kawasan 3T menjadi terobosan Patdono. Kelak kampus-kampus yang menawarkan kurikulum vokasi bisa dinikmati generasi muda tanpa

30 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

Kebijakan revitalisasi yang sedang digeliatkan Patdono dan tim di level pemerintahan tak berdiri di pijakan abstrak. Sejarah vokasi telah berjalan seiring dengan wacana industrialisasi makin dibutuhkan untuk pembangunan. Periode pertama dilakukan di negeri Eropa. Bagaimana preferensi historisnya?

LUTHERAN.EDU.AU

harus bertatap muka di kelas. Tentu hal ini dipraksiskan melalui bantuan teknologi informasi dan komunikasi. Abad internet, menurutnya, sudah membentuk ciri khas peradaban tiap negara dewasa ini. Perusahaan swasta dan vokasi, bagi Patdono, harus rekat dalam kerja sama. Betapapun kedua hal itu tak bisa dipisahkan sebab orientasi pendidikan vokasi adalah

Wolf menilik sejarah pendidikan vokasi yang berkelindan dengan dentuman Revolusi Industri abad ke-18. Ia menyatakan kebutuhan lapangan begitu mendesak.

Teknoratisasi Ruang Eropa Abad Pertengahan dipenuhi kabut industrialisasi. Tiap kota, dari ujung utara Britania Raya hingga selatan Italia, menarasikan geliat modernitas. Manusia, sebagai instrumen utama pembangunan, mengendalikan hajatan akbar itu. Bumi Anglo-Saxon yang semula tertidur selama Abad Kegelapan, kini bangun, bergerak, dan berjaya. Wolf-Dietrich Greinert, Profesor Pendidikan Vokasi pada Universitas Teknik Berlin, mencatat, “Perubahan tak hanya sektor ekonomi dan teknologi, tapi juga struktur masyarakat, interaksi sosial, sistem politik, hingga gaya hidup.” Wolf menilik sejarah pendidikan vokasi yang berkelindan dengan dentuman Revolusi Industri abad ke-18. Ia menyatakan kebutuhan lapangan begitu mendesak, karenanya, “Tak ada cara lain kecuali membangun lembaga pendidikan berorientasi kerja.” Namun, ia menyayangkan nihilnya keseragaman sistem dan konsep pendidikan vokasi pada masa itu. Akibatnya, menurut Profesor Wolf, terjadi kesenjangan industri antarnegara. Terlebih soal kualitas calon pekerja yang dididik: sedemikian kontras, terutama Eropa Barat dan Timur.


Laporan Utama

HM.EE

Senada dengan Wolf, Helga ReuterKumpmann, dengan jurnal ilmiahnya berjudul From Divergence to Convergence: A History of Vocational Educational and Training in Europe meneliti tiga model klasik pendidikan vokasi. Ia mengambil Britania Raya, Prancis, dan Jerman sebagai tolak ukur. Di Britania Raya, pendidikan vokasi diselenggarakan di sekolah, perusahaan, dan gabungan antarkeduanya. Secara sistem penempatan, para lulusan akan ditempatkan di perusahaan yang sesuai bidangnya. “Mereka ditempatkan dan mengikuti arus pasar bebas,” katanya. Berbeda dengan Inggris, Prancis cenderung menitikberatkan pada kekuasaan penuh negara. Pendidik­ an vokasi di Prancis dikhususkan

tersendiri dan biasa disebut production schools atau the Ecole Polytechnique. Penemuan Helga menunjukkan keunggulan pendidikan di Inggris pada awal Revolusi Industri ketimbang negara-negara Eropa lain. Prancis yang sejak awal berfo­kus pada ilmu alam dan terapan, betapa pun, tak pernah meraih poin tertinggi hingga akhir abad ke-19.

Potret itu terkesan sarat pemaksaan karena sematamata hanya untuk memenuhi kepentingan industri selama kurang-lebih tiga abad.

Dampak sosial Revolusi Industri itu juga mengubah Prancis, yang semula dikendalikan Gereja Katolik, pada gilirannya digantikan semangat republik. Napoleon Bonaparte (1769-1821) memainkan peran politik di belakangnya. Selama Revolusi Prancis I berlangsung, ia menggemakan semangat liberté, égalité, dan fraternité—kebebasan, keadilan, dan persaudaraan—sebagai gol. Efek domino kebijakan Napoleon wajib belajar usia 13 tahun. Pelajar itu meliputi mereka yang sengaja dikirim orang tua dan gelandangan yang dipunggut dari gang-gang sempit. Potret itu terkesan sarat pemaksaan karena semata-mata hanya untuk memenuhi kepentingan industri. Ia berlangsung selama kurang-lebih tiga abad. Bila semula sistem masih ala kadarnya, menjelang abad keP E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 31


Laporan Utama

MOVETIA.CH

21, model dan fungsi pendidikan vokasi berangsur membaik. Negara dan korporasi saling berkerja sama mengalokasikan dana agar memenuhi standar kualitas. Tanpa keseriusan kedua belah pihak mustahil pendidikan vokasi berkembang baik.

dengan sumber dari pemerintah dan perusahaan. “Yang berbeda itu Jerman. Di sana semua biaya pendidikan vokasi ditanggung negara secara penuh,” ungkap Helga, seperti dilansir Vocational European Journal Training, Edisi 32 MeiAgustus 2004.

Pendidikan vokasi di negara-negara Eropa, menurut Helga, disokong oleh pemasukan finansial dari pelajar. “Di Inggris, terutama, selain biaya pemerintah, penyelenggaraan pendidikan vokasi diambilkan dari biaya per-individu,” tuturnya. Kendati demikian, perusahaan yang berkerja sama dengan institusi itu juga menanggung biaya pada SKS tertentu. “Terutama itu berkaitan dengan pelajar yang magang di perusahaan. Mereka dibebaskan biaya. Tapi itu tidak semua. Tergantung MoU.”

Menandaskan Edukasi Perkembangan pendidikan vokasi,

Serupa dengan Inggris, Prancis mengatur biaya pendidikan 32 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

Bagaimana bisa berguna buat industri jika para pelajar yang hendak dididik tidak dibekali pema­haman lapangan. Jadi, model sekolahnya harus menginduk pada realitas perusahaan.

baik di Eropa maupun Asia, menurut Prof. Slamet P.H., M.A., M.Ed., M.A., M.L.H.R., Ph.D., meliputi keahlian teoretis dan terapan. “Jadi, harus ada link dan match antara pengetahuan dan keterampilan,” tegas pakar pendidikan vokasi itu. Prof. Slamet turut serta merumuskan sekolah vokasi UNY. Menurutnya, filosofi dasar sekolah vokasi harus menembak empat sektor mayor: primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Keempat sasaran yang dipaparkan Prof. Slamet itu ditujukan agar seko­lah vokasi mampu menjawab kebutuhan zaman. “Bagaimana bisa berguna buat industri jika para pelajar yang hendak dididik di sekolah vokasi tidak dibekali pema­haman lapangan. Jadi, model sekolahnya harus menginduk pada realitas perusahaan sekarang,” jelas­ nya pada Diskusi Pendidikan dan Fo­ rum Media, pekan pertama Juni 2017.


Laporan Utama

CSEE-ETUCE.ORG

Miller (2008) menguraikan segi epistemologis sekolah vokasi dalam karya masyhurnya berjudul Professionalism in the Early Years. Garis besar apa yang ia tulis selaras dengan pernyataan Prof. Slamet. Pertama, Miller memandang kurikulum sekolah vokasi harus hasil turunan dari kebutuhan industri. Kedua, dasar pengembangan sekolah vokasi bersifat dinamis—selalu tanggap terhadap tuntutan zaman. Ketiga, tanpa inovasi, sekolah vokasi akan mandul sebagai penyedia tenaga terampil. Keempat, karena tujuannya dunia kerja, maka sekolah vokasi harus memberi porsi praktik lebih banyak. Belajar dari masa lalu di Abad Pertengahan, Eropa kini tak seperti seabad lampau yang mengisolasikan diri satu sama lain. Sejak 16 Februari 1975, lahir kesepakatan antarnegaranegara di Eropa, yakni European Centre for the Development of

Vocational Training (CEDEFOP). Badan Uni-Eropa itu mengurusi hal-ihwal peningkatan dan pengembangan pendidikan vokasi, baik meliputi kerja sama maupun penyusunan kebijaksanaan kolektif. Hadirnya CEDEFOP tiga dekade lalu sebetulnya merupakan jawaban atas harapan Prof. Slamet dan Miller.

Finlandia termasuk anggota tetap CEDEFOP. Di negeri paling utara Eropa itu sekolah vokasi sangat di­ minati. Pelajar di Finlandia ter­masuk tipe pekerja keras. Sejak seko­lah dasar mereka diajarkan “mencintai sekolah”. Tak heran jika se­lepas sekolah mereka memilih sekolah vokasi untuk mengasah bakat. Pendalaman bakat natural siswa itu yang ditekankan sistem pendidikan Finlandia. Luarannya, mereka menjadi pekerja yang sekaligus mencintai pekerjaannya.

Pelajar di Finlandia termasuk tipe pekerja keras. Sejak sekolah dasar mereka diajarkan “mencintai sekolah”. Tak heran jika se­lepas sekolah mereka memilih sekolah vokasi untuk mengasah bakat.

“Mengenali kompetensi (bakatminat) sedini mungkin dan peka terhadap kebutuhan lapangan adalah dua poin penting dalam prinsip sekolah vokasi di Finlandia,” ungkapnya, seperti dikutip helsinkitimes.fi. Wajar bila pendidikan vokasi di Finlandia maju karena sudah mengintegrasikan antara bakat dan keterampilan lapangan. P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 33


Laporan Utama

Anjangsana Ingatan D3 UNY Sekolah vokasi merekatkan lulusan dengan dunia kerja. Totalitas Sutrisna Wibawa merumuskan sekolah vokasi UNY dilakukan melalui sinergi antarelemen. Bukti respons UNY untuk Indonesia

Pardjono, AI di satu sisi membuat ketar-ketir lulusan vokasi, namun dengan persiapan bekal didaktis yang memadai, ia harus menjadi pengendali dari AI itu sendiri.

DOK. HUMAS

Oleh RONY K. PRATAMA Editor BUDI MULYONO

menghela secara total pengetahuan dan keterampilan.

rof. Pardjono, Ph.D., menyampaikan pidato Dies Natalis ke-58 FT, UNY, dengan gagah sekaligus meyakinkan. Ia membubuhi pidatonya dengan judul Reorientasi Pendidikan Vokasional dan Tantangan Industri 4.0. Pakar vokasi ini menarik wacana Revolusi Industri yang ditengarai membawa disrupsi ke lingkup peluang dan tantangan. Menurutnya, industri melaju begitu pesat, pendidikan kejuruan harus lekas tanggap.

Berkait erat dengan dua komponen itu, bila diruangkan ke dalam narasi Revolusi industri 4.0., pendidikan vokasi harus mengikuti logika otomasi dan digitalisasi. Itu kenapa pendidikan vokasi juga harus awas dan bersiap terhadap gempuran kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Bagi Profesor

P

Inti pidato Profesor Pardjono menembak pada persoalan dialogis, yakni pendidikan kejuruan menentukan keberhasilan kualitas manusia di dunia kerja. Titik ini akan membawa dampak peningkatan ekonomi suatu negara. Kuncinya, menurut Profesor Pardjono, adalah 34 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

KAI BERHASIL DIGANDENG FT UNY UNTUK MAGANG MAHASISWA BERSERTIFIKAT.

Dulu khalayak generasi 70, 80, 90-an menyebutnya IKIP Karangmalang. Nama itu merujuk pada IKIP Negeri Yogyakarta.

Pidato Profesor Pardjono seperti meneropong keadaan masa depan. Ia berbicara dengan cukup tegas, bahwa perubahan di hari depan niscaya terjadi. Ucapannya di kesempatan monumental di FT beberapa waktu silam sekaligus pula menjadi sirene bagi semua elemen yang hendak menyukseskan pendidikan vokasi. FT telah bekerja maksimal untuk merespons isu strategis itu. Persiapannya sudah dimulai sejak hampir dua dekade lalu. Bagaimana mulanya? Karangmalang, Kuningan, dan Flamboyan masih sepi di tahun 60-an. Rumah-rumah belum berdempetan rapat, sempit, dan serasa pengap bagi para penghuninya. Penduduk asli masih memiliki sawah luas. Anakanak, kalau sore, bertaburan girang bermain layangan. Sebagian bermain burung merpati, sedangkan yang lain serius mengamati ikan di rawarawa. Sudarsono, 79 tahun, warga Mrican, sayup-sayup mengenang memori itu. “Sekarang banyak berubah,� tuturnya, sambil mengapit rokok linting. Dulu khalayak generasi 70, 80, 90-an menyebutnya IKIP Karangmalang. Nama itu merujuk pada IKIP Negeri Yogyakarta. Karena area kampus berada di dusun Karangmalang, maka ingatan publik tertuju padanya. Tiap pelajar, yang berniat menjadi guru, selalu terniang nama IKIP. Bahkan, usai berganti nama menjadi UNY pada 1998, nama IKIP masih melekat. Seperti pengakuan Wisnu, guru SD Negeri CT VII, yang


Laporan Utama

DOK./ HUMAS ARIF

acap kali mengganti nama UNY menjadi IKIP bila ditanya kerabat. “Kuliah di UNY, Mas. IKIP Jogja itu,” kenangnya. Lahirnya UNY tak lepas dari perkembangan UGM. Pada masa Soekarno, tahun 1962, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan keputusan No. 92 Tahun 1962. Kebijakan itu melahirkan Institur Pendidikan Guru (IPG). Tapi problem dualisme institusi pendidikan muncul. Selain IPG, pemerintah memiliki FKIP. Akhirnya, untuk menjembatani konflik, IPG dan FKIP digabung pada 3 Januari 1963. Empat bulan kemudian, pada 22 Mei 1963, IKIP Yogyakarta resmi lepas dari UGM. Demikian pula IKIP Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Malang. Proses pembelajaran dimulai sejak kebijakan nasional itu. Mochtar

DEKAN FE UNY MENGENALKAN FE UNY LEWAT JOGJA TV. KE DEPAN, DIPLOMA 3 AKUNTANSI, PEMASARAN, DAN SEKRETARI UNY YANG SEMUANYA TERLETAK DI KAMPUS WATES JUGA AKAN BERGABUNG DALAM SEKOLAH VOKASI UNY.

Buchori, dalam karyanya berjudul Evolusi Pendidikan di Indonesia, Dari Kweekchool Sampai ke IKIP: 1852-1998, mencatat peristiwa historis itu sebagai ekspansi sistem pendidikan guru periode 19501965. Sepanjang sejarahnya, UNY menawarkan program D-3, S-1, S-2, dan S-3. Nahasnya nasib D-3 masih terombang-ambing tak menentu. Sepinya peminat di satu sisi dan anggapan negatif di sisi lain. Banyak

Tata Rias-Kecantikan, Akuntansi, Pemasaran, dan Sekretari. Tiga di antaranya telah berakreditasi A, yakni Teknik Boga, Tata RiasKecantikan, dan Pemasaran.

siswa masuk D-3 hanya karena ditolak program S-1. “Padahal, kalau D-3 kan kami lebih banyak praktik. Ini sesuai dengan dunia kerja,” ujar Lana, mahasiswa D-3 Teknik Sipil. Menengok UNY Saat ini UNY memiliki delapan progam studi D-3: Teknik Elektro, Teknik Elektronika, Teknik Mesin, Teknik Otomotif, Teknik Sipil, Teknik Boga, Teknik Busana, Tata RiasKecantikan, Akuntansi, Pemasaran, dan Sekretari. Tiga di antaranya telah berakreditasi A, yakni Teknik Boga, Tata Rias-Kecantikan, dan Pemasaran. Program studi itu berada di bawah Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Ekonomi (FE). Dua fakultas itu sengaja membuka program D-3 karena berbasis praktik lapangan. D-3 Teknik Mesin baru dibuka tahun 1997—setahun sebelum berubah menjadi UNY. Pembukaan itu kemudian mendapatkan animo yang P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 35


Laporan Utama

DOK. HUMAS KAMPUS WATES

cukup banyak. Mayoritas pendaftar adalah lulusan Sekolah Teknik Mesin (STM). Alasan mereka sederhana, yakni ingin mengasah kemampuan prak­tisnya di jenjang D-3. “Waktu itu saya ingin langsung kerja. Jadi, selepas STM langsung ambil D-3,” ungkap Saryono, alumnus tahun 1999.

dilanjutkan. Menengok tetangga, UGM, D-3 UNY masih berusia jagung. Di kampus biru, program diploma dimulai sejak pembukaan Pendidikan Ahli Teknik (PAT) pada 1977. Enam tahun berikutnya, karena proses edukasi dan administrasi, PAT berubah menjadi Fakultas Non Gelar Teknologi.

Pada tahun 2004, Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana (PTBB), mendapatkan hibah. Kesempatan emas itu didapatkan dari Community College yang memberikan kesempatan mengembangkan program satu tahun untuk konsentrasi rias.

Tapi sejak 1991 ia kemudian menginduk jurusan teknik dan berubah menjadi program studi. “Ketika semua prodi D-3 disatukan ke dalam sekolah vokasi, kami memiliki 9000-an mahasiswa. Bayangkan saja

Setahun kemudian, program D-3 dibuka, dan pada 2006-2008 mendapatkan hibah kompetisi A3 dari Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) senilai 2,4 miliar. Dana tersebut digunakan untuk meremajakan fasilitas laboratorium. Pencapaian PTBB mencapai puncaknya pada tahun 2007: mendapatkan sertifikasi ISO. Pencapaian itu masih harus terus 36 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

Ketika semua prodi D-3 disatukan ke dalam sekolah vokasi, kami memiliki 9000an mahasiswa. Bayangkan saja fakultas baru punya mahasiswa sebanyak itu?

fakultas baru punya mahasiswa sebanyak itu?” jelas Wikan Sakarinto, ST.,MSc., Ph.D., dosen D-3 Teknik Mesin, UGM. Di UGM, lulusan D-3 dibekali tiga komponen pokok supaya siap saing di dunia kerja. “Contohnya di teknik mesin. Kami menyiapkan lulusan agar mumpuni dalam kemampuan teknis (skill) dan pengetahuan teknis (knowledge). Tapi lambat-laun kami juga menambahkan kompetensi komunikasi, terutama bahasa Inggris,” katanya. Menurut Wikan, kemampuan komunikasi bahasa internasional itu sa­ ngat penting. “Apalagi sekarang sudah masuk MEA.” Melanjutkan sejarah D-3, menu­ rut Sutrisna Wibawa, akan men­ jadi prioritas utama dalam kepe­ mim­pinannya. “Sebelum D-3 kami satukan di Wates dalam satu lingkup sekolah vokasi, kami akan menyiapkan laboratorium dahu­ lu,” jelasnya. Menurutnya, tanpa laboratorium, sekolah vokasi musta­ hil berjalan kondusif. Di situ Rektor UNY akan membuat sejarah baru.


Laporan Utama

DOK. HUMAS FT

Pengendali Revolusi Industri 4.0 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro telah memiliki tiga program studi. S1 Teknik Elektro sebagai prodi baru, menjadikan jurusan ini laksana Fantastic Four yang siap membantu negeri mengendalikan Revolusi Industri 4.0. Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

K

endali (control) menjadi satu dari sekian sistem yang dipelajari dalam Teknik Elektro. Penerap­ annya bisa serumit bagaimana membuat tombol kecil di koper Nuclear Football Presiden Trump dapat meluncurkan hulu ledak nuklir yang ada di Turki ketika ia sedang bermain golf di tepi pantai. Namun, Totok Heru M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, ingin menggambarkan bahwa yang dimaksud “kendali” sebenarnya sesederhana menempat­ kan hubungan masukan dan kelua­ ran. Sesuai apa yang kita kehendaki, serta memberikan intervensi input dan perbaikan hubungan sistem apabila ada ketidaksesuaian. Itulah mengapa, pengendalian bisa terjadi tak hanya di dalam

laboratorium. Ia bisa hadir ketika Alexander Fleming menyajikan antibiotik kepada putranya agar bakteri tidak tumbuh. Serta ketika ia mendidik anaknya nilai-nilai karakter agar mereka tak hanya sehat, tapi juga cerdas. Dan ketika Jurusan Pendidikan Teknik Elektro mendirikan S1 Teknik Elektro, UNY disebutnya ingin membawakan kembali semangat pengendalian itu. Karena jika anak-anak negeri ini paham Internet of Things (IoT) dan caranya

Ketika mendirikan S1 Teknik Elektro, UNY disebutnya ingin membawakan kembali semangat pengendalian itu.

menghadirkan inovasi berbasis digital, maka revolusi industri 4.0 ini bisa dijadikan sistem yang menguntungkan Indonesia. Sehingga anak-anak Indonesia nantinya tidak hanya akan sehat dan cerdas. Tapi bisa berkontribusi sesuai dengan apa yang dikehendaki para pendiri bangsa: memajukan kesejahteraan umum, lewat pemanfaatan teknologi. “Semangat mengendalikan itu harus dibawa dalam era revolusi Industri 4.0. Kita (empat Prodi) juga selalu bawa dan akan menjadi Fantastic Four yang SDM handalnya (dapat membantu negara) mengendalikan sistem yang sudah seharusnya kita kendalikan ini. Untuk kemajuan Indonesia,” ungkap Totok yakin. Memenangkan Persaingan Secara desain kurikulum, sistem kendali (control/arus lemah) sebagai salah satu konsentrasi ilmu P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 37


Laporan Utama

DOK. HUMAS FT

ketenagalistrikan yang diajarkan S1 Teknik Elektro akan ditemani oleh sistem kelistrikan (power/ ketenagaan) dan sistem komputer (computerized). Ketiganya berfokus untuk memberikan peserta didik penguasaan atas otomasi industri, kecerdasan buatan, IoT, sistem dan tatap muka mobile, hingga bekal kewirausahaan berbasis Technopreneur. Pembelajaran tersebut dilakukan dengan proses perkuliahan berbasis High Order Thinking Skill (HOTS) dan Blended-Learning. Juga mengkombinasikan pengalaman di dalam kelas bersama ikatan, baik yang telah dimiliki jurusan ini dengan empat asosiasi kelistrikan (APEI, AKLI, IATKI, PDKB) , beragam industri (PT. SMC, Festo Corporate, Schneider Electric), hingga skeolah kejuruan. Fasilitas perkuliahan baik ruang kelas atau peralatan elektronik juga telah tersedia cukup di Fakultas Teknik. Lengkap dengan harapan untuk pengembangan lebih lanjut, seiring kesempatan kunjungan 38 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

Menristekdikti bersama Rektor ke Fakultas Teknik pada saat peresmian Gedung IsDB yang diikuti dengan inventarisasi alat-alat dan perangkat pembelajaran.

MAHASISWA TENIK ELKRO SEDANG PRAKTIK PENUMATIK.

Dari situ, keluaran yang diharapkan adalah anak-anak tidak hanya dengan teori semata tentang apa itu kelistrikan, tapi juga mampu mempraktikkan, bahkan mengembangkan keilmuan Teknik Elektro dalam tataran yang lebih luas. Termasuk, membawa semangat mengendalikan yang dijabarkan Totok dalam apapun bidang karir

Jadi di Prodi Teknik Elektro nantinya menggunakan proses pembelajaran High Order Thinking Skill (HOTS), mengupayakan kemandirian, dan berwirausaha.

maupun perjalanan hidup yang akan dilalui para lulusan UNY nantinya. “Jadi yang dipelajari di Prodi Teknik Elektro nantinya menggunakan proses pembelajaran High Order Thinking Skill (HOTS), mengupayakan kemandirian, dan berwirausaha. Ini penting untuk melawan stereotipe orang, kalau belajar Teknik Elektro itu memperbaiki remot TV rusak gitu,� imbuh Dr. Haryanto selaku Kaprodi S1 Teknik Elektro. Walaupun seluruh konsentrasi dan sistem pembelajaran tersebut juga hadir dalam prodi S1 Kependidikan, dan sebagian diantaranya juga tersedia di S1 Pendidikan Teknik Mekatronika ataupun D3 Teknik Elektro, S1 Teknik Elektro tetap dibutuhkan kehadirannya untuk kebutuhan fokus orientasi. Prodi ini nantinya diproyeksikan mempelajari dan menerapkan segala ilmu tersebut, ke dunia usaha dan industri. Bagaimana mengajarkan teknik yang dipraktikkan, dibutuhkan di dunia industri.


Laporan Utama

DOK. UNY

Sehingga kehadirannya bisa makin memperkuat Jurusan Pendidikan Teknik Elektro dalam membawakan para lulusannya semangat untuk mengendalikan Revolusi Industri 4.0 demi kemajuan Indonesia. “Termasuk lewat publikasi risetriset, SDM (dosen dan civitas) makin luas secara keilmuan, (maka penelitian) makin maju. Kita (empat prodi) akan menjadi Fantastic Four. Saling memperkuat,” ujar Totok. Prodi Populer Ide untuk memperkuat jurusan ini lewat menghadirkan S1 Teknik Elektro, juga hadir karena prodi tersebut relatif populer di Indonesia. Walau tak memiliki data pasti, Totok menyebutkan bahwa jumlah masif prodi ini di kampus-kampus Indonesia tak bisa dinafikan. “Itulah yang menjadi tujuan kami: Memperkuat eksistensi prodi atau jurusan elektro yang sudah dikenal. Agar berjalan bareng dan menguatkan prodi kependidikan yang sudah ada,” ungkap Haryanto. Oleh karenanya pada April 2018,

MAHASISWA TENIK ELKRO SEDANG PRAKTIK DI LAB.

jurusan mengusulkan pembukaan program studi ini ke kampus dan ke Kemristekdikti untuk proses perizinan. Berselang satu bulan, Teknik Elektro langsung dinyatakan diterima. Lebih cepat satu bulan dari jadwal pengumuman dan pemberian izin di prodi lainnya. “Lebih cepat diterima dulu karena kita serius,” ujar Haryanto. Pengembangan prodi kemudian dilakukan dengan menyusun tim. Pada tahun 2018, 12 dosen telah terdaftar di prodi ini dan nantinya

Walaupun telah beres secara publikasi dan desain kurikulum, prodi ini direncanakan Haryanto tak berhenti berinovasi. Penelitian akan terus didorong sembari melakukan penataan.

akan berkontribusi di ruang-ruang kelas ketika tahun ajaran 2019/2020 resmi dimulai. Oleh karenanya sejak akhir Desember, publikasi telah dimulai S1 Teknik Elektro lewat membuat leaflet dan jejak digital. Termasuk menyebarkan bahwa prodi ini akan tersedia di laman pendaftaran SNMPTN. Dari 12 kursi yang tersedia, ada 183 peserta seleksi yang menyatakan minatnya di prodi ini. “Animonya sudah ada, dan masyarakat sudah paham (tentang Teknik Elektro),” ungkap Haryanto. Walaupun telah beres secara publikasi dan desain kurikulum, prodi ini direncanakan Haryanto tak berhenti berinovasi. Penelitian akan terus didorong sembari melakukan penataan dokumen legal. Dengan harapan pada saat proses akreditasi dilakukan, Teknik Elektro akan langsung mampu mengikuti prosesnya dan menyabet hasil baik. “Kami optimis akreditasi B. Sehingga prodi ini akan memperkuat eksistensi Jurusan Elektro UNY yang selama ini telah dikenal baik,” pungkas Haryanto.  P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 39


Laporan Utama

Siap Berkarya di Unicorn dan Decacorn Potensi perusahaan rintisan (startup) Indonesia begitu besar. Beberapa diantaranya telah bergelar Unicorn dan Decacorn, karena memiliki valuasi miliaran Dollar. Lulusan Teknologi Informasi UNY bisa mendukung potensi bangsa di bidang tersebut.

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

prodi ini berbasis pada proyeksi pembelajaran. Mengajarkan Teknologi Informasi berarti tidak hanya membatasi diri pada suatu jenis informasi atau komputer saja, tapi semua jenis teknologi termasuk potensi-potensi pengembangan kedepannya.

I

ndonesia sudah punya tiga perusahaan rintisan teknologi bergelar Unicorn, dan satu bergelar Decacorn. Mereka yang bergelar Unicorn, memiliki valuasi perusahaan diatas satu miliar dollar. Diantaranya ialah Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka. Sedangkan Gojek sebagai satu-satunya yang bergelar Decacorn, memiliki valuasi sepuluh miliar Dollar. Empat perusahaan tersebut, adalah sebagian kecil dari potensi Indonesia. Mereka disebut Nurkhamid, PhD, sangat aktif mencari talenta di bidang IT. Dibentuknya prodi Teknologi Informasi UNY diharapkan bisa menyumbangkan talenta-talenta tersebut. Karena lulusan bidang IT tak hanya potensial untuk sejahtera dan bermanfaat bagi bangsa, namun juga mengisi kebutuhan tenaga IT ditengah jumlah pengusaha rintisan digital negeri ini yang telah mencapai 2.000 orang. “Syukur-syukur bisa jadi pengusaha rintisan digital. Tapi Indonesia ada banyak potensi tentang IT. Indonesia negara berkembang dengan lulusan sarjana IT yang rendah. Ini potensi, UNY harus ikut,” ungkap Nurkhamid atas optimisme dalam pembukaan prodi yang ia pimpin. Mengajarkan Pemrograman Nurkhamid menambahkan bahwa keunggulan Prodi Teknologi Informasi terletak pada proses pembelajaran yang akan menjamin lulusan memiliki tingkat kesiapan teknologi sesuai level 6 pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Sistem pembelajaran dilakukan dengan model student centered

40 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

ARIF / HUMAS

learning, contextual teaching and learning serta hands on experience. Sehingga mahasiswa diposisikan sebagai manusia utuh dengan beragam potensi, dan iklim pembelajaran diupayakan untuk mendukung berkembangnya potensi peserta didik secara optimal. Pembelajaran di prodi ini kemudian akan berkutat pada pengembangan logika komputasi. Basisnya adalah Matematika tingkat lanjut, kalkulus, alogaritma dan kadang juga belajar fisika. “Ya, meski terdengar ribet namun ketelitian dan sifat perhitungan dari proses kuliah mahasiswa Teknologi Informasi akan memberi banyak manfaat ketika mereka dihadapkan dengan keputusan besar dalam hidupnya di masa depan. Karena mereka telah terbiasa dengan pertimbangan yang mendalam secara analisa yang detail,” ungkap Nurkhamid atas manfaat ilmu di prodinya bagi karir sekaligus kehidupan pribadi. Walaupun di Indonesia ada banyak nama atas prodi IT, mulai dari Teknik Informatika hingga Sistem Informasi dan Sistem Komputer, namun UNY memilih nama Teknologi Informasi sebagai nomenklatur

DIRJEN BELMAWA MERESMIKAN PROYEK DIGITAL LIBRARY DAN E-LEARNING UNY.

“Misalnya kedepan ada IT organik, misal sistem pakar dendral dimana struktur organik seperti otak makhluk hidup kita pelajari dan analisis, itu juga bisa dibuat kode. DNA sekarang juga bisa dibuat kode. Sehingga teknologi itu luas,” ungkap Nurkhamid. Selain itu, Teknologi Informasi juga telah tercantum dalam nomenklatur yang dibuat daftarnya oleh Kemristekdikti. Sehingga jurusan Pendidikan Teknik Informatika UNY bersepakat untuk mendirikan prodi teknik murni dengan nama tersebut. Walaupun, pihaknya tak memungkiri bahwa perbedaan nama tersebut sekedar pilihan nomenklatur. Di banyak kampus, materi pembelajarannya relatif sama. “IT itu kan bahasa Inggris. Kepanjangannya Information Technology. Itulah nama prodi ini,” ujar Nurkhamid Menguatkan Konten Dimulai dengan pembuatan proposal pada Februari 2018, Teknologi Informasi akhirnya disetujui untuk dibuka pada tahun ajaran 2019/2020. Pada awal tahun lalu, prodi ini telah tersedia untuk dipilih calon mahasiswa dalam sistem SNMPTN. 40an orang tercatat bersaing atas kuota 14 kursi yang disediakan. “Jalur seleksi lain sedang berlangsung, dan perkuliahan akan dimulai sesuai jadwal universitas (September). Akreditasi sekitar tahun 2020,” ungkap Nurkhamid.


B E R I TA S i v i ta s a k a d e m i k a

HUMAS FT

LAYANAN HEALTH AND SPORTS CENTER BIBUKA Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd meresmikan layanan “Health and Sports Center”, Senin (4/3), bertempat dilingkungan Kampus UNY karangmalang Jl. Colombo Yogyakarta. Rektor UNY dalam sambutannya mengatakan pendirian Health and Sports Center basisnya kebugaran, sehingga saya berharap dari orang yang hadir dalam peresmian layanan ini adalah bukan orang yang sedang sakit, melainkan orang yang

ingin lebih hidup sehat. “Saya kira kesadaran kita semua yang datang ke health and sports center nantinya bukan saja karena sedang sakit tetapi juga karena kita ingin lebih bugar, disini juga dilengkapi dengan area fitness outdoor dan sebelahnya area track melingkar untuk lari/ jogging”, kata Sutrisna.

untuk memanfaatkan ini untuk riset dan bisa juga didirikan pusat unggulan iptek (PUI) sehingga harus menghasilkan riset-riset untuk S1, S2 dan S3, juga mudah-mudahan izin penyelenggaraan pendidikan S3 Ilmu Keolahragaan UNY nantinya tidak terlalu lama keluar izinnya dari Kemenristekdikti, harapnya.

Sutrisna Wibawa berharap dengan dibukanya layanan Health and Sports Center, menjadi salah satu ujung tombak UNY dalam memberikan layanan kepada masyarakat, karena itu mohon para dosen UNY dapat

“Khusus pelayanan kesehatan alatnya masih dalam proses pengadaan mudah-mudahan tidak terlalu lama, harapan saya pada bulan juni nanti nya sudah dapat direalisasi untuk alatalat yang berhubungan dengan

Berita-berita lain dapat diakses pada laman www.uny.ac.id

alat-alat kesehatan, kemudian untuk lantai dua tiga dan empat sudah siap sepertinya, sehingga layanan massage, sauna, dan hydro terapy serta cidera bisa dimanfaatkan bagi civitas akademika UNY dan masyarakat Yogyakarta umumnya”, jelas Sutrsina Wibawa. Wawan Sundawan mengatakan bahwa layanan dan pemanfaatan dua gedung baru diharapkan da­ pat mengembangkan penelitian bagi FIK UNY, mengem­bangkan kerjasama dan prestasi olahraga bagi DIY khususnya dan Bangsa Indonesia umumnya. ARBIMA P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 41


Berita

HUMAS

PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN UNY DENGAN KRATON NGAYOGYAKARTA Universitas Negeri Yogya­ karta menanda­tangani nota kesepahaman (MOU) dengan Kraton Yogyakarta di Royal Ambarrukmo, Selasa (5/3). Kegiatan ini berlangsung dalam simposium internasional budaya jawa dan 42 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

manuskrip Kraton Yogyakarta. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Rektor UNY Sutrisna Wibawa. Sultan mengatakan bila setiap

universitas yang memiliki fakultas ilmu budaya atau pusat studi jawa khususnya di bidang studi filologi dan sastra jawa, manuskrip yang tersimpan di kawedanan Widyobudoyo dan museum Sonobudoyo bisa lebih cepat kawedar maknanya untuk kepentingan masa kini. Rektor UNY Sutrisna Wibawa menyambut baik ajakan Kraton Yogyakarta untuk mengkaji manuskrip yang ada di Kraton. “UNY juga menyiapkan pendidikan karakter yang berbasis pada local wisdom” kata Rektor. Dan kraton adalah sumber manuskrip yang ada, dimana hal tersebut bisa dikembangkan untuk

pembentukan karakter anak didik. Prosedurnya adalah filologi yaitu dialihaksarakan, diterjemahkan dan dikaji. Rektor memberi masukan pada Kraton untuk membentuk satu tim beraggotakan beberapa universitas sehingga naskah bisa dikaji dari berbagai bidang. Harapannya dengan manuskrip ini bisa menyumbangkan hal yang luar biasa utamanya dalam bidang budaya dan pendidikan. Nota kesepahaman tersebut membahsa kerjasama antara UNY dengan Kraton Yogyakarta dalam hal bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan sumber daya serta kajian manuskrip Jawa. EKO


Berita

ALUMNI PTI UNY RAIH PENGHARGAAN ALUMNI AWARD LPDP 2019

PENGAMANAN PASCA PANEN PRODUK Hasil pertanian, peter­ nakan dan perikanan di Indonesia beragam serta melimpah untuk digunakan sebagai bahan pangan dan obat. Tapi bahan pangan di negara beriklim tropis mudah busuk/ rusak. Dinegara berkembang tingkat kerusakan mencapai 60-70%. Hal ini menyebabkan komoditas ekspor Indonesia sering ditolak oleh negara tu­juan karena tidak sesuai persyaratan terkait dengan kan­dungan mikroba pathogen.

ARIF/ HUMAS

Hardika Dwi Hermawan, salah seorang alumni Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta pada medio 20112015 di Program Studi Pendidikan Teknik Informatika, mendapat penghargaan alumni terbaik bidang pendidikan dalam Alumni Award LPDP 2019. Penghargaan diserahkan diberikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia yang didampingi oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Direktur Utama LPDP Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada Sarasehan LPDP 2019 yang dihadiri oleh ribuan alumni dan awardee (penerima beasiswa) di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI, Jakarta (15/3/2019). Dalam kesempatan tersebut hadir jajaran Menteri Kabinet kerja seperti Menteri Luar Negeri, Menteri Perhubungan dan Kepala Koordinator Staf Khusus Presiden. Alumni Award LPDP merupakan apre­­siasi bagi Alumni LPDP terbaik yang mem­punyai kontri­ busi positif untuk masyarakat dan ling­kungan. Penghargaan diberikan untuk 4 kata­gori, yaitu Pendidikan, Lingkungan Hidup, Kewirausahaan Sosial serta Mata Garuda Award.

Untuk itu pengawetan bahan pangan dan obat serta steri­ lisasi alat kesehatan meng­ gu­nakan radisai tanpa bahan kimia berbahaya meru­pa­kan solusi yang tepat. Hal tersebut disampaikan Prof. Ir. Yohannes Sardjono, APU dari BATAN pada acara Kuliah Umum di FMIPA UNY baru-baru ini. Yohannes Sardjono mencontohkan, dengan ketegasan Indonesia dalam menindak para pencuri ikan di wilayah perairan Indonesia,

Dika, sapaan akrabnya, telah menyelesaikan studinya di Program Master of Science in Information Technology in Education (MITE), Faculty of Education University of Hong Kong (HKU). Faculty of education HKU sendiri berada di peringkat 4 dunia sehingga School of education HKU adalah yang terbaik di Asia berdasarkan Times Higher Education/THE. “Saya tidak pernah menyangka akan mendapatkan penghargaan tersebut mengingat banyaknya alumni LPDP yang berasal dari kam­pus-kampus terbaik dunia lainnya termasuk dari Amerika seperti Har­vard University, Colombia University hingga Oxford University di Inggris,”ujarnya. “Saya yakin di sana ada banyak sekali putra-putri terbaik bangsa yang layak mendapatkan ini, saya persembahkan ini untuk mereka saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada LPDP dan pemerintah Indonesia yang telah mewujudkan mimpi saya untuk melanjutkan studi di luar negeri,” lanjut Dika. HRYO

sekarang ikan menjadi melimpah. Tapi persoalannya adalah kita belum mampu mengelola hasil itu dengan baik supaya awet untuk diekspor ke luar negeri. Dalam perjalanan ekspor tersebut tidak jarang ikan-ikan sudah banyak yang busuk sehingga tidak laku dijual lagi. Untuk

itu perlu pengelolaan yang benar supaya ikan-ikan itu bisa sampai di tempat tujuan masih dalam keadaan baik. Pengelolaan tersebut yaitu dengan iradiator yaitu fasilitas untuk iradiasi/penyimpanan suatu produk dengan tujuan mengurangi/membebaskan kandukan bakteri, jamur kuman, ulat, serangga dan telurnya, serta mikro organisme berbahaya lain. Radiasi yang digunakan bisa berupa sinar gamma (dari zat radioaktif seperti cobalt-60) atau berkas electron (dari perangkat akselerator yang digerakkan oleh daya listrik. “Efek radiasi gamma pada biota penganggu yaitu radiasi sinar gamma memutus untai struktur DNA dari biota (bakteri, jamur, ulat dan serangga termasuk telurnya). Kerusakan untai DNA biota menghalangi proses reproduksi sel dan dapat berakibat langsung pada kematian biota tersebut. Biota dengan jumlah DNA sedikit membutuhkan dosis radiasi yang lebih tinggi untuk membunuhnya,” lanjutnya. Sardjono menjelaskan, efek radiasi pada bahan pangan yaitu radiasi sinar gamma memutus untai struktur DNA bahan pangan dari produk pertanian sehingga sistem reproduksi terganggu, pertumbuhan kecambah pada kentang & bawang terhambat, dan kematangan buah buahan terhambat. “Dari hasil penelitian selama 50 tahun, terbukti bahwa dosis radiasi gamma yang tepat hanya membunuh biota parasite (pathogen), tidak menurunkan mutu nutrisi bahan pangan secara signifikan, serta iradiasi gamma dapat menggantikan proses pengawetan fumingasi menggunakan bahan kimia ataupun teknik pengawetan konvensional lainnya yang berbahaya,” katanya. WITONO P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 43


Berita

“JOKO ENDHOLENDHOL” MERIAHKAN TASYAKURAN GEDUNG PERTUNJUKAN FBS

DOK. FMIPA ARIF / HUMAS

AJARKAN PANCASILA MELALUI JEMURAN GEMBIRA Tasyakuran dalam rangka tasyakuran berdirinya Gedung Pertunjukan (Perfomance Hall) Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta pada hari Selasa (5/3) dimeriahkan oleh Pentas Kethoprak “Joko Endhol- Endhol”. Pementasan ini diperankan oleh para pimpinan UNY, Guru Besar UNY, dosen, staf, dan mahasiswa. Prof. Dr. Endang Nurhayati, M. Hum dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen yang telah membantu terlaksananya pementasan kethoprak ini. “Gedung ini semoga menjadi sarana mengembangkan bahasa dan seni dan menjadi laboratorium yang dapat menghasilkan ilmu dan karya serta menjadi pusat unggulan Fakultas Bahasa dan Seni”, tambah Endang. “Semoga dapat menjadikan kerjasama antara dosen, mahasiswa dan seluruh sivitas di UNY semakin baik”, petikan dialog yang diperankan Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M. Pd. sebagai Kanjeng Sinuwun Sri Kuncoro. Turut berperan Prof. Dr. Endang Nurhayati, M. Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Sebagai Garwa Prameswari dan Prof. Dr. Margana, M. Hum., M.A. sebagai Patih Puspanjala. Naskah ini menceritakan tentang penantian Dewi Mijil Sulastri seorang putri dari Negara Negara Kanda Manyura yang menunggu sang pujaan hati. Di tengah kekosongan dan kesunyian itulah, datang sang penggoda yang berniat menjerumuskannya ke angkara murka. Banyak gangguan yang selalu berusaha untuk menguji kesetiaan cinta Mijil Sulastri. Pangeran Laras Maya menyamar menjadi Jaka EndholEndhol untuk menggapai cinta Mijil Sulastri secara tulus. Prabu Sri Kuncara memberi persyaratan untuk memperistri putrinya harus membawa dua wanita kembar yang ada di dalam hutan yang pandai dalam bahasa, sastra dan seni. Hal itu merupakan pengejawantahan jalan kemanusiaan yang akhirnya mampu direngkuh. Prabu Sri Kuncara sebagai raja pemegang kebijakan menerapkan sama beda dana dhendha di dalam pemerintahannya, termasuk hak akan pemilihan pendamping hidup bagi putrinya. Kesetiaan, kesucian, dan keadilan menjadi factor penting dalam mengokohkan pohon kehidupan sebagai jalan kemanusiaan untuk menuju manusia yang berjiwa mulia. Pementasan ini disutradari oleh Prof. Dr. Suminto A Sayuti, aransemen gamelan oleh Drs. Bambang Suharjana, M. Sn., penulis naskah oleh Drs. Sukisno, M. Sn. RBIMA 44 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

Menyampaikan materi bagi siswa sekolah dasar perlu kreativitas agar tidak membosankan. Untuk itu perlu sebuah media pembelajaran. Guru tidak bisa mengajar hanya dengan menggunakan metode ceramah, hal itu dapat membuat siswa merasa bosan dan tidak paham materi yang disampaikan guru, maka untuk mengatasi hal tersebut penggunaan media sebagai alat bantu mengajar sangat diperlukan. Hal ini tidak terkecuali dengan pembelajaran PPKn yang mana materi mata pelajaran PPKn khususnya pengamalan sila Pancasila, contoh langsungnya ada dalam kehidupan anak sehari-sehari. Dari sinilah mahasiswa PGSD UNY Wates membuat media pembelajaran inovatif yang diberi nama Jemuran Gembira (Jemuran Game Belajar Mengenal Pengamalan Sila Pancasila). Dian Erawati, Erlin Indah Lestari, Dwi Kurniawan Dan Indah Shafira menyusun media untuk pembelajaran PPKn kelas 2 SD yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak usia

SD. Menurut Dian Erawati, anak usia 7-12 tahun berada pada tahap operational konkret yang mana anak akan lebih memahami konsep apabila mengamati atau melakukan sesuatu sebagai pengalamannya sendiri. “Dengan Jemuran Gembira contoh pengamalan sila Pancasila, gambar sila Pancasila dikemas dalam bentuk pakaian yang bisa digantung sehingga menarik siswa seolah-olah sedang menjemur pakaiannya” kata Dian. Penggunaan gambar yang dikemas lebih menarik sesuai dengan tahapan ikonik teori belajar Bruner dimana pengetahuan yang disajikan melalui gambar-gambar yang mewakili suatu konsep. Gambar yang ada di baju juga sesuai dengan peristiwa yang dialami anak dalam keidupan sehari-hari. Erlin Indah Lestari menga­ takan media ini sebenarnya digunakan untuk permainan sederhana dimana siswa berlomba-lomba menggan­ tungkan pakaian sesuai de­ ngan simbol silanya di dalam kelas tetapi juga bisa diguna­ kan lebih sederhana. HUMAS FIP


Berita

BAGAS JUARA 3 KOMPETISI STOCKLAB Fadilah Fajar Bagaskara, mahasiswa Prodi S1 Akuntansi @feunyofficial berhasil mendapatkan juara ketiga dalam National Stocklab Competition yang diselenggarakan di Universitas Islam Indonesia, 11 Maret 2019 lalu. National Stocklab Competition adalah salah satu acara yang mengawali Pekan Ekonomi Islam 2019 di UII bertema Penguatan Ekonomi Islam dalam Industri 4.0. Stocklab adalah sebuah permainan kartu yang dibuat untuk mempelajari dunia pasar modal dan sedikit tentang ekonomi makro dengan cara yang menyenangkan. Mirip seperti monopoli, pemain yang memiliki aset dan harta terbanyak yang menjadi pemenang. Sejak dikenalkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beberapa tahun lalu, Stocklab menjadi permainan yang makin digemari, terutama oleh para pelajar dan mahasiswa yang menyukai ekonomi atau sedang belajar saham. Bagas, demikian dia biasa disapa, bersaing dengan lebih dari 40 peserta lain. Prestasi ini tentu membanggakan bagi pria yang pada tahun lalu menjadi pengurus di Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) FE UNY ini, apalagi diraih di tingkat nasional. FADHLI

KOMITMEN SELAMATKAN DAN MAJUKAN BANGSA “Kita perlu menghayati setiap apa yang kita lakukan misalnya ketika kita menyayikan lagu Indonesia Raya, kita harus menghayati setiap liriknya. Pada lagu Indo­ nesia Raya Stanza 3 disebut­ kan bahwa Slamatkan Rak­ yatnya, Slamatkan Puteranya, Pulaunya Lautnya Semuan­ ya, Majulah Negerinya, Maju­ lah Pandunya Untuk Indonesia Raya. Lirik tersebut mengand­ ung makna yang dalam yaitu perlunya komitmen kita ber­ sama untuk memajukan dan menyelamatkan bangsa ini baik menyelamatkan keka­ yaan alamnya maupun manu­ sianya serta memajukan pen­ didikannya, infrastrukturnya dan lain sebagainya” Demikian disampaikan oleh Yudi Latief, Ph.D pada kuliah umum yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum (PKnH) Fakultas Il­ mu Sosial Universitas Neg­ eri Yogyakarta (FIS UNY) pada hari Selasa (5/3/2019) di Aula Gedung IsDB FIS lantai 4. Kuli­ ah umum dengan tema “Pan­

casila dalam Praksis Pendidi­ kan” tersebut di hadiri oleh Dekan, Kajur PKnH, dosen dan mahasiswa PKnH FIS. Dalam sambutannya, Dekan

FIS UNY, Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag mengajak para mahasiswa yang hadir untuk memanfaatkan forum kuliah umum dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memperdalam keilmuwan tentang pancasila dalam praksis Pendidikan. “Saya berharap para mahasiswa dapat menggunakan kesempatan ini untuk pengem­

bangan keilmuwan sau­dara” ajak dekan kepada ratus­an mahasiswa yang me­ma­dati ruang aula IsDB FIS lantai 4. Yudi latief yang pernah menjabat sebagai Kepala

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut juga menyampaikan bahwa persatuan dapat menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa sehingga diperlukan kesanggupan dan komitmen suluruh elemen bangsa untuk

bergerak bersama dalam mempertahankan persatuan. Untuk mewujudkan persatuan bangsa, kepentingan bangsa harus diutamakan. Jika ditelusuri, lanjut Yudi Latief, 98 % kromosom manusia itu identik dengan mamalia simpanse. Simpan­se memiliki karak­ter yang selfish atau mementingkan kepentingan sendiri. Impl­ ika­si­nya bahwa hidup ditan­dai dengan persaingan untuk mencapai kepentingan pribadi. Hal ini banyak kita jumpai dalam kehidupan manu­sia sehari-hari. Dalam hidup yang penuh persaingan ini, yang menang bukan orang yang kuat akan tetapi orang yang adaptif terhadap peru­ bahan zaman. Sifat manu­sia yang mementingkan kepen­ tingan pribadi inilah yang menjadi penghambat dalam memajukan bangsa. “Dengan demikian marilah kita ting­ katkan persatuan untuk me­ majukan dan menye­lamatkan bangsa ini” ajaknya. EKO P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 45


Berita

HUMAS FIP

DOK. HUMAS FT

TEKAD KUAT FIMA DALAM MEWUJUDKAN MIMPINYA, MAGANG DI JEPANG Program magang kerja tentu menjadi sebuah tawaran yang sangat menggiurkan bagi para mahasiswa tingkat akhir, terlebih magang di luar negeri. Hal ini juga dialami oleh Fima Diaz Tirza yang baru saja menyelesaikan studi nya di Program Studi Pendidikan Teknik Boga, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Ia lulus dengan mengenggam pengalaman dengan magang di Jepang selama kurang lebih tujuh bulan. Fima mengaku sempat bimbang ketika ada peluang magang di perusahan jepang ini karena sedikit banyak akan mengganggu proses perkuliahan. “Saat tawaran ini datang saya 46 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

sedang berjuang menyelesaikan skripsi sehingga ada keraguan yang besar untuk memilih mendaftar atau tidak,” ujar Fima yang baru saja Yudisium. “Namum, melihat dukungan dari kampus dan keinginan besar untuk menimba ilmu di sana (Jepang) saya membulatkan niat untuk mendaftar dan melalui serangkaian seleksi saya pun terpilih,” ujarnya. “Nah, setelah itulah perjuangan saya dimulai karena saya bertekad sebelum berangkat ke Jepang skripsi saya harus sudah selesai. Dengan berbagai upaya dan kerja keras serta doa yang tak pernah putus, akhirnya

saya mampu menyelesaikan skripsi hingga ujian beberapa saat sebelum keberangkatan,” bebernya. “Sehingga saya bisa berangkat dengan hati dan pikiran yang lega dan siap seratus persen untuk menimba ilmu di Jepang,”ungkap perempuan yang juga tergabung dalam Tim Futsal UNY ini. Fima mengaku selama di Jepang banyak sekali ilmu yang ia dapatkan. “Disana, saya bekerja di Domremy Co., Ltd, yakni perusahaan produsen makanan yang telah menetapkan standar kerja dan kedisiplinan yang sangat tinggi,” kenangnya. “Tentu banyak sekali nilai-nila

baru tentang dunia kerja yang saya peroleh selama bekerja di sana, selain kedisiplinan, keman­ dirian serta kerja keras juga menjadi pelajaran utama,” lanjut perempuan yang mengaku ingin mengembangkan bisnis kuliner bersama rekan-rekannya ini. “Menurutnya demi ribuan tujuan yang harus di capai, jutaan impian yang akan dikejar perjuangan mesti hasru dilakukan agar hidup jauh lebih bermakna karena hidup tanpa mimpi ibarat arus sungai. “Seperti hidup yang mengalir tanpa tujuan, maka kapan pun dimana pun kiya harus terus belajar, berusaha, dan berdoa untuk mengapai mimpi dan harapan,” tutup Fima. HRYO


Berita

WELCOMING CEREMONY CULTURAL VISIT UNTUK MAHASISWA AICHI UNIVERSITY OF EDUCATION (AUE)

HUMAS

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta kembali menerima mahasiswa program Cultural Visit dari Aichi University of Education (AUE) Jepang. Program ini diawali dengan diadakannya welcoming ceremony sebagai sesi resmi penerimaan tersebut. Welcoming Ceremony ini diselenggarakan di ruang Sidang Utama Senat. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 12 Maret 2019, di mulai pada pukul 12:00 sampai pukul 13:15, yang diawali dengan makan siang bersama.

NATIONAL ACADEMIC MANAGER ELTI KOMPAS GRAMEDIA RAIH GELAR DOKTOR DI UNY Silvester Goridus Sukur, pria kelahiran Paang Lembor, Manggarai Barat, Flores, NTT, 51 tahun silam ini berhasil mempertahankan Disertasinya yang berjudul “Communicative Competence Development, Contextuality, and Character Education in the English Textbooks used by Senior High Schools in Yogyakarta Special Territory”. Penulis buku ini meng­ ungkapkan sejauh mana isi buku pelajaran bahasa Inggris SMA telah dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi komunikatif bahasa Inggris siswa SMA di DIY. Silvester juga ingin mengungkap sejauh mana nilai pendidikan karakter telah dimasukkan dalam buku pelajaran tersebut, dan sejauh mana buku bahasa Inggris di Indonesia memenuhi

SMA sudah memenuhi kebutuhan guru dan siswa. Lalu dalam konteks pengembangan kompetensi komunikatif, sebagian materi telah dikembangkan, tetapi beberapa materi terkait lainnya tidak baik untuk aktivitas pra-komunikatif maupun untuk aktivitas komunikatif. Kemudian siswa akan kesulitan mempraktikan bahasa Inggris secara integratif karena tidak semua skills dikembangkan dalam buku-buku tersebut.

kebutuhan guru dan siswa di Indonesia yang notabene multisosiokultur, multi bahasa dan multi-etnik.

dengan standar nasional sehingga tidak ada kontekstual pada tingkat tertentu karena kondisi siswa, wilayah dan sosio-budaya yang berbeda, tutup penulis yang sudah menulis lebih dari 150 buku pelajaran bahasa Inggris untuk SD, SMP dan SMA ini. ANT

Silvester menambahkan bahwa tingkat kesulitan materi dalam buku-buku tersebut cocok untuk siswa di kota besar. Dalam hal kontekstualitas, isi dari buku-buku tersebut telah dikembangkan secara kontekstual, tetapi beberapa materi tidak kontekstual. Silvester mendapati bahwa buku-buku dikembangkan

Peserta acara ini terdiri dari 10 mahasiswa dan 3 dosen dari AUE dan 9 mahasiswa beserta dosen UNY, termasuk Bapak Dr.rer.nat., Senam selaku Wakil Rektor IV. Kegiatan ini juga melibatkan pihak Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) serta jajaran dosen Fakultas Bahasa dan Seni sebagai fasilitator. Bapak Dr.rer.nat. Senam dalam sambutannya menyapa dan menanyakan kepada mahasiswa AUE mengenai program studi masing-masing. “Kalian bisa berkolaburasi dengan mahasiswa UNY pada bidang masing-masing”, tambah beliau. Tidak lupa pula beliau menyebutkan beberapa tempat bersejarah maupun tempat wisata yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya, seperti Candi Prambanan, Candi Borobudur, Malioboro, serta beberapa pantai di Yogyakarta. Prof. Kazuhiro Doki dalam sambutannya menambahkan bahwa ini adalah kunjungan ke-5 nya di UNY. Beliau berterimakasih kepada UNY dan FBS atas hangatnya sambutan dan kerjasama yang selama ini terjalin. Adapun kesepuluh mahasiswa AUE yang ikut hadir adalah mahasiswa transfer Credit yang akan memulai kegiatannya pada hari ini sampai satu pekan kedepan, yang kemudian diakhir waktunya nanti harus menyerahkan laporan kegiatan mereka. Kegiatan ini diakhiri dengan Sharing Session dan pengambilan foto bersama, yang kemudian dilanjutkan dengan tour mahasiswa AUE ke lingkungan kampus. SYARIF

Dengan penelitian content analysis, Silvester menemukan beberapa temuan dalam penelitian ini antara lain, buku pelajaran bahasa Inggris

P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 47


Arif Hidayat BERINOVASI LEWAT KATA KALAM / PEWARA

48 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9


S O S O K M A B A B E R P R E S TAS I

DOK PRIBADI ARIF

Melalui kelihaian mengolah karya, kata, dan rasa, Arif Hidayat ditempa di Kawah Kepemimpinan Pelajar helatan Kemdikbud dan ragam kompetisi lainnya. Kecakapan yang sama mengantarkannya menyabet medali perunggu di Thailand Inventors’ Day.

B

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH

awa perasaan alias “Baper,” boleh jadi sebuah kata yang dikenal luas generasi milenial Indonesia. Namun kata itu bisa dipastikan asing di telinga orang Thailand. Tempat dimana ia beradu gagasan dalam kompetisi Bangkok IPITEx, sebuah gelaran penelitian yang digelar Dewan Riset Nasional Thailand (NRCT) dalam rangka Inventors’ Day pada perio Februari 2019 lalu. Walau demikian, perbedaan bahasa dan budaya tak menghentikan kreatifitas Arif dalam berinovasi menggunakan kata tersebut. Tujuannya tak lain dan tak bukan guna menarik perhatian dewan juri dan para pengunjung kegiatan. Sehingga bersama dengan Restu Saputra, Farhan Aziz, dan Muhamad Royan, empat punggawa UKM Penelitian UNY itu akhirnya

menyematkan julukan “Inovasi Baper,” Bioinsecticide Pest of Rice (Oryza sativa) from Kenanga Flower Extract and Seed Yam untuk karyanya Secara sederhana, mereka menciptakan pestisida dari ekstrak bunga kenanga dan biji bengkoang. Sebuah solusi yang disebut Arif relatif sederhana, karena mengaplikasikan konsep yang sudah ada dan mengolahnya dari komoditas yang banyak tersedia di nusantara.

ARIF BERSAMA TIM MEMPRESENTASIKAN KARYANYA DALAM AJANG KARYA TULIS ILMAH TINGKAT MAHASISWA DI UNIVERSITAS MULAWARMAN.

Namun dengan olah kata dan rasa yang kreatif, karya sederhana

Kenapa bisa kepikiran membuat produk seperti ini? Itulah poinnya. Sederhana tapi belum dilakukan.

itu mengantarkan keempatnya menyabet medali perunggu. Menaklukkan ratusan peserta dari puluhan negara yang juga turun gunung dalam kompetisi yang sama. “Di kategori lingkungan kami mendapat medali perunggu. Riset dan produk kami sederhana, namun dengan ide dan eksekusi yang baik, pertanyaan selalu muncul: kenapa bisa kepikiran membuat produk seperti ini? Itulah poinnya. Sederhana tapi belum dilakukan,” ungkap putra dari Rusli Haryanto dan Ermiyati itu. Kegiatan tersebut, kemudian menjadi satu dari sekian banyak pengalaman Arif menggunakan tangan dinginnya berinovasi lewat kata. Kelihaian berkomunikasi telah mengantarkannya menjadi pucuk pimpinan OSIS SMAN 2 Bengkulu Selatan selaku sekretaris. Juga ditempa dalam P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 49


Kawah Kepemimpinan Pelajar helatan Kemdikbud, lalu menimba Ilmu Komunikasi di UNY.

S O S O K M A B A B E R P R E S TAS I

Lihai Berkomunikasi Walaupun berstatus sebagai angkatan 2018, yang berarti belum segenap belajar di Kampus Karangmalang, prestasi dan kelihaiannya berkomunikasi menempatkannya sejajar dengan innovator senior dari berbagai dunia. Membanggakan UNY dan Indonesia. Kelihaian tersebut sudah ada dalam diri Arif sejak masih duduk di bangku sekolah. Keturutsertaan Arif dalam kompetisi telah berlangsung sejak SMP dalam perlombaan Puisi, Cerpen, dan Pantun. Segala hal berbau sastra yang dipertunjukkan di depan khalayak umum ataupun dewan juri disabetnya. Disanalah sebut Arif, kemampuan komunikasinya mulai terbentuk. Baik itu komunikasi tertulis dan public speaking. “Saya belajar menulis sekaligus berkomunikasi pada orang,” sebut Arif. Di jenjang SMA, Arif bergabung dalam organisasi Karya Ilmiah Remaja (KIR). Disitulah ia mengasah lagi kemampuan komunikasinya untuk menaklukkan dunia karya tertulis yang belum pernah ia jamah. Dengan kerja keras untuk memahami mekanisme kepenulisan, perumusan masalah, pembuatan judul dan karya yang bermanfaat, ia menembus Olimpiade Penelitian Sains Ilmiah (OPSI) tingkat nasional pada tahun pertama ia ikut serta. Jakarta sebagai tuan rumah menjadi saksinya menggondol medali perak. Di kelas dua SMA, kiprahnya memanfaatkan kemampuan berkomunikasi itu tak terbendung. Ia mengikuti Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI), dan langsung mendobrak di tingkat nasional. Menyabet medali perunggu kala kompetisi itu digelar di Yogyakarta. Begitupula ketika mengikutkan karyanya dalam Malaysia Young Inventor Exhibition, ia langsung menyabet medali emas. Atas pencapaian tersebut, karyanya sempat viral di media sosial dan media massa. Beberapa 50 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

DOK PRIBADI ARIF

MENYABET MEDALI PERUNGGU DI THAILAND INVENTORS’ DAY.

stasiun televisi bahkan sempat mendatangi sekolahnya, dan jejak digital atas karya tersebut masih tersedia di dunia maya hingga saat ini. Karya yang viral itu adalah Spray Anti Nyamuk Pencegah Demam Berdarah. “Karya itu sebenarnya sederhana juga dan diolah dari biji mahoni. Tapi karena sifat inovasi, dan kita juluki pakai singkatan “San Pemarah”, jadilah viral. Sekolah senang karena karya ini dikenal luas,” kenang Arif bangga. Ditempa untuk Berkarya Pandai berkomunikasi kemudian tak hanya dilakukannya dalam

Karya itu sebenarnya sederhana juga dan diolah dari biji mahoni. Kita juluki pakai singkatan “San Pemarah”.

berkompetisi. Kepada temanteman sekolahnya, ia juga relative supel. Itulah kenapa ia diberi tugas untuk menjadi salah satu pucuk pimpinan OSIS di sekolahnya. Dengan jabatan sekretaris, ia banyak bergaul dan mengajak teman-temannya untuk terus berkarya. Jabatan tersebut juga datang dengan tugas besar. Pada 2017, ia ditunjuk sebagai salah satu perwakilan sekolah mengikuti Kawah Kepemimpinan Pelajar. Dikirim ke Jakarta ia mengikuti rangkaian Pendidikan karakter di Istana Negara, balai diklat, hingga bersama tentara dan BNN. Lepas dari kegiatan yang digelar Kemdikbud tersebut membuatnya seakan keluar dari kawah candradimuka. Layaknya Gatutkaca, tugas Arif untuk terus berkarya belum selesai walaupun telah menuntaskan jenjang SMA dan menyabet beragam prestasi. Ia ingin terus mengasah kompetensinya dalam berkomunikasi. Oleh karena


kegiatan yang terdiri atas pemasangan poster, booth, meja, dan presentasi di hadapan tiga juri yang secara giliran berkeliling.

S O S O K M A B A B E R P R E S TAS I

Ketika para dewan juri tiba, ia harus menjelaskan 5W+1H secara komplit terkait produk yang ia buat lengkap dengan cara dan manfaatnya. “Karena peserta sangat banyak itulah kami belajar betul, kalau berinovasi produk maka packaging, desain, dan penamaannya harus menarik agar memikat. Itulah yang kita lakukan kita olah kata, menyebutnya “Inovasi Baper”,” tukas Arif. Karena tingginya frekuensi Arif bepergian mengikuti lomba, ia kini bekerjasama membuat sebuah startup yang menjajakan tiket pesawat. Tugas Arif menjadi Official Agency, yang menghubungkan kepada operator ketika ada teman dan pelanggan di sekitar Jogja yang hendak memesan tiket.

DOK PRIBADI ARIF

itu dalam rangkaian seleksi universitas, ia selalu memilih prodi Ilmu Komunikasi. Akhirnya, UNY lah yang berjodoh dengan lulusan asal Bengkulu Selatan ini. Melalui jalur Seleksi Mandiri Prestasi. Pada saat mendaftar, Arif sengaja menyimpan keputusannya sebagai kejutan dengan tidak memberi tahu orang tuanya dan membayar dengan uang sendiri. Kabar baru disampaikan selepas ia dinyatakan lolos. “Di SMA waktu itu dikenal guru, dan disarankan teman ada jalur prestasi UNY. Syaratnya rapor, sertifikat, dan berkas tambahan. Alhamdulillah Arif masih diberikan kesempatan ke PTN favorit, karena Arif memang mengincar masuk PTN 10 besar nasional,” ungkapnya. Di bangku kuliah, kemampuan komunikasi yang makin terasah itu membuatnya makin progresif dalam berkarya. Belum genap satu tahun di kampus, ia telah

mengikuti lomba esai dan perencanaan bisnis di Riau, lomba penelitian ilmiah di Kalimantan Tengah, hingga lomba di Thailand yang Februari lalu menampilkan karya “Inovasi baper” tersebut. Keberangkatan di Thailand disiapkan sejak tahun 2018 bersama dengan rekan di organisasi UKM Penelitian. Dalam organisasi tersebut ia belajar mengajukan dana ke universitas, fakultas, serta merencanakan kebutuhan bepergian layaknya paspor hingga tiket pesawat. Setelah tiba di Thailand, ia langsung mengikuti rangkaian

Sama teman juga saya kontak, ada tugas apa? Kalau tugansya bisa dikerjakan saat lomba, ya saya kerjakan dari jauh.

“Yang punya startup teman saya dari Riau. Kami bisa kasih promo harga lebih murah dari website airlines atau bahkan aplikasi travelling terkenal,” ujar Arif. Dan walaupun sering keluar kota, Arif tak melupakan kewajibannya untuk berkuliah. Semua persiapan lomba dilakukannya di sore atau malam hari ketika tidak ada kelas. Jika harus tidak hadir karena sedang kegiatan lomba, ia selalu membereskan segala keperluan administrasi di jurusannya sebelum lomba tersebut dimulai. Serta menghubungi setiap dosen pengajarnya untuk meminta kompensasi. “Sama teman juga saya kontak, ada tugas apa? Kalau tugansya bisa dikerjakan saat lomba, ya saya kerjakan dari jauh saat itu juga,” ungkap Arif. Ketekunan seperti itulah yang menurut Arif, dapat membuka pintu kesempatan bagi para mahasiswa untuk berkarya. Walaupun masih angkatan muda, Arif juga berpesan agar jangan takut untuk berkarya dan bersaing. Termasuk harus mau ditempa dan mengalami kesulitan-kesulitan tertentu. “Hadapi semuanya. Selalu ke depan, karena nanti ada pintu untuk membuka cahaya,” pungkas Arif.. P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 51


» Opini

Perkembangan Penelitian Terjebak Jeratan Filosofis Positivisme Oleh A.M.SUSILO PRADOKO dosen FBS dan Pascasarjana UNY

P

ada era sebelum abad 15 merupakan era pemikiran mitos, masyarakat menjelaskan fenomena sosial dengan cerita tentang dewa dan dewi, cerita kekuatan-kekuatan gaib yang dimiliki oleh alam. Era logika abstraksi terhadap kekuatan alam dengan memunculkan kekuatan supra natural, roh-roh cerita mitologi dewa-dewi. Era itu diakhiri dengan muncul pemikiran pada zaman renaisans. Penemuan kembali teks-teks klasik para sarjana abad keempat belas lima belas melihat diri sebagai partisipan renaisans, kelahiran kembali pemikiran klasik. Keyakinan terhadap kekuatan supranatural semakin melemah dan kekuatan pemikiran manusia individu dan musyawarah semakin besar peranannya. Pergerakan menuju sikap sekuler dan ditinggalkannya semua bentuk irasional. Hukum-hukum alam disingkap sehingga membebaskan manusia dari dominasi alam dan kekuatan misterius (Scott, 2012:16). Pada abad 17 muncullah era industri, mun­ culnya era industri ini dipengaruhi dasar pemikiran filsafat modern. Filsafat ini menekankan bahwa apa yang merupakan mitos, tak berdasarkan fakta adalah bukan ilmiah, pemikiran ini kemudian disebut sebagai aliran pemikiran empiris, Benton dan Ian Graib menyatakan dengan kata singkat: “ Seing is believing, I saw it with my own eyes ” ( Benton dan Graib, 2001: 4). Pemikiran modern mengembangkan pemikiran rasional secara empiris, rasional secara empiris ilmu-ilmu fisik dan matematik yang dapat dihitung dan tampak secara nyata. Keilmuan ini ber-

52 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

dampak pada kemajuan industry yang luar biasa, muncullah revolosi industri pada masa itu. Mesin-mesin industry berkambang secara rasional empiris matematis. Dalam dunia sosial muncul tokoh filsafat Perancis, Agust Comte yang mengkritik keilmuan teologi, keilmuan ini sebagai metafisika penjelasannya merupakan penjelasan yang abstrak ilmu ini sebagai pseudo ilmiah. Keilmuan semacam itu perlu dirubah menjadi tingkat keilmuan saintifik, keilmuan scientific dengan didasarkan pada observasi dan eksperimen. Keilmuan teologi sebagai keilmuan tugas negative sedang keilmuan haruslah diganti secara revolusional dengan pengetahuan positif untuk membangun harmoni sosial (Benton dan Graib,

2001: 22). Sejak saat itulah maka muncul penelitian-penelitian positivistic dalam dunia ilmu sosial, keilmuannya disebut sebagai fisika sosial atau sosiologi. Dalam dunia pendidikan dasar filsafat pemikiran rasional empiris ini juga berkembang terus sehingga memunculkan berbagai penelitian interaksi guru-murid berdasarkan dasar filosofis ini. Perpaduan dasar pemikiran ilmu alam yang berdasar pemikiran empiris, rasional terwujud dalam kalkulasi-kalkulasi yang tepat berpadu de­ ngan pemikiran positivism inilah diterapkan dalam penelitian-penelitian pendidikan serta konsep-konsep kebijakan pendidikan berdasarkan penerapan penelitian positi­ vistic empiris-matematis. Pada perkembangan selanjutnya keilmuan positivistik empiris-matematis ini mendapat penentangan dari para ahli filsafat juga. Salah satunya adalah Ludwig Dilthey, dia menyatakan bahwa keilmuan sosial manusia berbeda dengan keilmuan alam. Keilmuan Alam disebut sebagai Naturwissenschaften sedangan keilmuan hubung­ an ma­ nusia-masyarakat disebut sebagai Geisteswis­senschaften. (Hardiman, 2015: 66) . Daya kritis menanggapi kelemahan juga berlanjut dengan muncul tokoh-tokoh Postmodern, yang banyak memberikan wacana-wacana lain guna penelitian sosial, cara-cara lain guna penelitian sosial. Cara penelitian-penelitian sosial bukan dengan perhitungan angka-angka kwantitatif empiris namun namun mencari kualitas isi suatu masyarakat, selanjutnya menjadi penelitian-penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif tidak mampu lagi mengungkap nilai-nilai dan makna bagi suatu masyarakat sebab makna dan nilai dalam masyarakat tidak Nampak secara empiris namun terbatinkan dalam sistem kognisi masyarakat. Sejatinya era positivistic telah berkembang menjadi era post-positivistik, namun dunia penelitian pendidikan masih terlena memfokuskan diri pada era kejayaan posi­ tivis­tic. Akses keilmuan paradigma post-positivisme sering tertutup oleh sebab kurangnya pemahaman akan pemikiran-pemikiran kritis yang ingin memperbaiki kelemahan era scientific. Era Positivistik yang kuat mengakar dalam paradigma berfikir ini mengham-

Cara penelitian-penelitian sosial bukan dengan perhitungan angka-angka kwantitatif empiris. Penelitian kuantitatif tidak mampu lagi mengungkap nilai-nilai dan makna bagi suatu masyarakat sebab makna dan nilai dalam masyarakat tidak Nampak secara empiris namun terbatinkan dalam sistem kognisi masyarakat.


bat dunia penelitian mahasiswa dan dunia penelitian pendidikan. Muncul permasalahan semenjak istilah hingga tataran operasional dalam penelitian mahasiswa dan para peneliti bidang pendidikan. Pada tulisan ini akan dipaparkan kelemahan pemikiran positifistik dan kesalahan-kesalahan konsep pemikiran postivistik yang diterapkan dalam penelitian guna pengukapan beyond makna-makna dan nilai serta interaksi sosial masyarakat. Pada era modern muncul teori bahwa ilmu yang paling benar adalah ilmu yang berdasarkan pada pekerjaan laboratorium yaitu pengalaman empiris, atau aliran empirisisme. Kepercayaan dan berdasarkan kira-kira adalah bukan ilmiah. Sumber pengetahuan manusia tentang dunia adalah bukti dari indra perasa kita. Kaum empiris menyatakan pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang bisa dilihat sendiri melalui pengamatan empiris. ( Benton, 2001: 4). Pendekatan yang mencari objektivitas dan kebebasan nilai ini banyak dipegaruh oleh metode ilmu alam yang sukses diterapkan bidang industry modern. Auguste Comte menyatakan bahwa ilmu teologi sebagai tingkatan ilmu metafisika dimana bukti-bukti dijelaskan dengan terminology secara abstrak. Proses keilmuan semacam ini merupakan keilmuan abstrak sehingga munculkan hasil yang tak menentu, hasil yang negative. Ke­ilmuan semacam ini sebagai pseudo-science dalam teologi dan sistem kepercayaan dan bahkan mitos-mitos. Comte memunculka pengetahuan yang positif berdasarkan pengamatan empiris melalui pengamatan model laboratorium semuanya merupakan bukti yang nyata dapat dilihat langsung, diamati, diraba serta mampu dihitung secara riil inilah sebagai pengetahuan positif guna mengkonstruksi harmoni sosial. Keilmuannya disebut sebagai fisika sosial atau disebut sebagai sosiologi. Keilmuan yang tidak bisa dibuktikan secara empiris dianggap sebagai bukan pengetahuan, ciri disebut sebagai pengetahuan adalah: (1). Perhitungan empiris dalam ilmu alam diterima. (2.) Sain dinilai sebagi keilmuan paling tinggi bila me­ la­lui paradigma empiris modern. (3.) Metode Saintifik dengan kajian empiris diterapkan dalam kehidupan sosial manusia sebagai ilmu pengetahuan sosial yang kokoh. (4.) Pengetahuan saintifik sosial mampu diterapkan me­ ngon­trol atau mengatur individu atau kelompok sosial. Problem sosial dan konflik dapat diidentifikasi dan dipecahkan satu demi satu dengan dasar pengetahuan expert ahli ilmu sosial, sama halnya ekpert ahli ilmu pengetahuan alam terlibat dalam memecahkan problem rekayasa teknologi. Program proyek saintifik sosial ini disebut sebagai rekayasa sosial, social engineering (Benton and Ian Graib, 2002: 23). Era paradigma posistivisme dengan konsep-konsep pembeda mana yang dikatakan sebagai yang ilmiah dan yang bukan dalam pola pemikiran ini mengakar kuat dalam era modern. Pengaruh ini sangat melekat pada dunia pemikiran penelitian pendidikan, menegasikan pemikiran-pemikiran perkemban-

COSMOPOLITANURBANISM.WORDPRESS.COM

gan filosofis baru. Konsep-konsep turunan yang memberikan aturan-aturan: empiris, eksperimen, tampak melalui indra, dapat dikuantifikasikan, pendekatan yang mencari objektivitas dan kebebasan nilai, membentuk aturan-aturan rule-rule berlaku umum (unified saintific), berdasarkan kerja pengamatan laboratorium serta kekuatan otoritas keilmuan sain melalui ekpert ahli bidang sain dan sosial guna rekayasa teknologi dan sosial kuat mengakar dunia pendidikan di Indonesia. Sementara kekuatan kritis guna meberi masukan penyempurnaan paradigma mo­ dern tersebut sangat minim mendapat perha­ tian. Dasar filosofis setelah era modern tak sempat dikembangkan menjadi keilmuan yang mampu semakin menyempurnakan pemikiran modern tersebut. Sementara di Barat sendiri, tempat asal perkembangan ilmu tersebut sudah sejak abad 19 positivisme dalam ilmu-ilmu sosial dianggap tidak memadai untuk memahami manusia dan masyarakat. Bahkan orang mengkritik positivisme sebagai akar dehumanisasi dan dominasi totaliter modern (Hardiman, 2003: 5). Permasalahan sosial yang kompleks ber­ kelindan jarring berjejaring, kontek­ tual tidak bisa dipaksakan dengan satu model pa­ ra­digma posi­tivistic, untuk itu paradigma di luar positivistik sangat penting mendapat perhatian agar tidak menjurumuskan para peneliti pendidikan dan mahasiswa untuk berfikir unified saintific dan berfikir para­ digma meng-objek-kan manusia, namun pemikiran-pemikiran men-subjek-kan sa­ngat perlu dikembangkan dalam masyarakat era

postmodern dan masyarakat hiper realis ini. Era modern berparadigma positivistik memang sangat tepat dan memiliki kehebatan luar biasa pada penelitian persoalan benda-benda media dan teknologi bagi kebutuhan manusia namun penelitian menyangkut kajian budaya, kajian makna, etika, estetika dan bahasa ibu masya­rakat penggunanya haruslah dilengkapi de­ngan paradigma selain positivisme. Perkembangan pemikiran manusia ada semacam lingkaran siklus yang secra terus menerus disempurnakan dan diubah. Era pemikiran mitis telah berproses menjadi era pemikiran modern positivistik. Era mo­ dern positivistik berproses lagi menjadi era postmodern postpositivistik, Post Truth. Era modern postpositivistik dalam metode penelitian mampu mengungkap hal-hal yang tidak tampak kasat mata secara empiris. Metode-metode penelitian ini mampu mengungkap beyond dibalik fakta-fakta empiris. Penelitian-penelitian kualitatif yang dilakukan selama ini adalah penelitian deskriptif kualitatif empiris. Penelitian sebatas mendeskripsikan fakta-fakta empiris yang dilihat oleh peneliti di lapangan. Penelitian tidak sampai mengungkap makna beyond di balik kejadian-kejadian empiris tersebut. Guna mengungkapkan beyond di balik fakta empiris dan menghasilkan penelitian in depth, maka sangat diperlukan paradigma filosofis postmodern. Paradigma filosofis postmodern ini selanjutnya mampu dijabarkan serta mewujud menjadi metodologi penelitian postmodern-postpositivisme.  P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 53


Resensi

KEPULANGAN MENCEKIK YANG DRAMATIS A LA XAVIER DOLAN

L

ahir dari tangan Xavier Dolan, It’s Only the End nal ini, meski secara subteks kita bisa menyimpulkan of the World berhasil meraih penghargaan tingbila Catherine tahu apa yang akan Louis sampaiIT’S ONLY THE END OF THE WORLD gi dalam ajang festival film prestisius, Cannes. kan. Hanya kepada Catherine lah Louis memba­ Sutradara: Xavier Dolan ∫ Pemain: Sutradara muda berbakat asal Kanada ini berngun koneksi paling kuat. Di sebalik kecanggungan Gaspard Ulliel, Nathalie Baye, dkk. hasil membawa pulang piala Grand Prix untuk yang Catherine miliki, tatapan bisu penuh artinya ∫ Premier: 2016 ∫ Durasi: 95 mnt film keenamnya. Diadaptasi dari teater karya seakan menyorot pada Louis—berapa lama lagi?— Jean-Luc Lagarce, film berbahasa Prancis ini tanpa pernah benar-benar menyinggung soal itu bercerita tentang Louis (Gaspard Ulliel), penulis naskah teatsecara verbal. er, yang kembali mengunjungi keluarganya untuk pertama Kesulitan utama agaknya terletak pada rumitnya memisahkali dalam dua belas tahun terakhir. Kunjungan Louis memkan diri dari sumber naskah asli yang merupakan naskah teater. bawa misi tunggal: Memberitahukan bahwa ia akan mati dalam Hasilnya adalah rentetan dramatis karakter-karakternya yang tamwaktu dekat. pak tak pernah berhenti bicara, saling tumpang tindih satu sama Film dibuka dengan adegan monolog Louis dalam pesawat lain; dan ketika mereka tak lagi bicara, Louis yang kelelahan jusyang akan membawanya pulang. Bensinnya adalah ketakutan Loutru tak mampu mengemukakan apa yang membawanya pulang. is akan penerimaan macam apa yang bakal diterima sesampainya Namun, seiring adegan bergulir, ketumpangtindihan tadi membadi rumah nanti. Selama ini, satu-satunya komunikasi yang masih wa penonton pada konfrontasi sebagai klimaks film, yang berhasil menghubungkan ia dan keluarganya adalah kartu pos yang selalu dibawakan secara padat, sekaligus dikemas elegan sesuai visi estedikirim tiap ada yang berulang tahun. Namun, itu pun tak jadi jamtis Dolan—pengambilan gambar yang menyorot para pemain dari inan kalau keluarganya masih menganggap Louis masih ada. Terproksimitas nyaris nol, dan permainan perubahan pencahayaan. lalu lama tak bertemu satu sama lain, bisa jadi ia dianggap sudah Meski, jelas, ada problem dalam mengomunikasikan pesan, mati, bahkan tanpa perlu mengdan meninggalkan penonton unumumkan perihal dirinya yang tuk menginterpretasikan hal-hal tengah sekarat. yang tak diceritakan dengan gamNyatanya, sambutan keluarblang dalam film, It’s Only the End ga Louis memang tak terlampau of the World menawarkan kedehangat. Meski ada siratan rindu, wasaan yang berbeda dari filmserta keinginan untuk menyamfilm Dolan sebelumnya. Xavier bung ikatan yang sempat rengDolan berhasil menemukan ca­ gang, kecanggungan justru sera untuk menguras energi pelalu muncul tiap kali karakter nonton, sekaligus menutup film lain berusaha merangkul Louyang berdurasi sembilan puluh is lewat percakapan. Di sini pelima menit itu dengan ciamik lenonton bisa melihat ada hal-hal wat ledakan katarsis tak terduga. terpendam yang tak tersampaiNUNGGAL SERA kan, apalagi terkompensasi lewat kartu pos-kartu pos kiriman Louis, yang kemudian meluap. Misalnya saja, Suzanne (Léa Seydoux), adik Louis, yang terdengar menyalahkan kakaknya karena begitu saja meninggalkan dia untuk hidup bersama ibu mereka (Nathalie Baye) berdua saja di kota kecil tempat mereka lahir dan dibesarkan; atau bagaimana Catherine (Marion Cotillard), i­par yang tak pernah Louis te­ mui, menganggap kalau Louis tidak pernah menaruh minat pada hal-hal lain di luar kehidupan­ nya sendiri. Saat pertama kali, memang agak sulit untuk menerka dinamika awal keluarga disfungsio­

54 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2019


Bina Rohani

Berkata Benar

B

erkata benar merupakan salah satu sifat dasar kenabian (profetik) yang disebut shiddiq. Namun, sifat shiddiq tidak sekedar bermakna ‘berkata benar’ tetapi lebih dari itu shi­ ddiq mencakup keseluruhan sikap dan perilaku yang didasari oleh kebenaran atau kejujuran. Dari segi bahasa shiddiq bisa berarti: 1) yang suka pada kebenaran, 2) yang membuktikan ucapannya dengan perbuatan, 3) yang berbakti serta selalu mempercayai (Munawwir, 1987). Kata shiddiq berasal dari kata dasar shidq yang berarti kebenaran atau kejujuran. Dari makna-makna ini jelaslah bahwa shiddiq merupakan sifat terpuji yang sangat menonjolkan kebenaran atau kejujuran. Dengan kata lain shiddiq ditunjukkan dengan satunya kata dengan perbuatan. Orang yang memiliki sifat shiddiq adalah orang yang selalu benar dan jujur dalam setiap kata dan perbuatannya. Perkataannya selalu dapat dibuktikan dengan perilakunya. Apa yang dikatakannya sesuai dengan yang dipraktikkannya. Shiddiq merupakan salah satu dari sifat yang dimiliki para nabi dan rasul Allah di samping sifat-sifat amanah (terpercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathanah (cerdas). Nabi Muhammad saw. adalah seorang manusia yang shiddiq se­ perti halnya para nabi yang lain. Apa yang dikatakannya selalu terbukti dalam perbu­ atannya. Nabi selalu mengerjakan apa yang dikatakannya. Tidak pernah Nabi berbohong dalam menyampaikan informasi kepada orang lain. Karena itu, sejak kecil Nabi sudah diberi gelar al-amin, artinya yang dapat dipercaya kata-katanya. Nabi saw. memerintahkan kepada se­ti­ ap umatnya (muslim) untuk memiliki si­fat shiddiq (selalu berkata benar), karena shiddiq inilah yang akan membawanya kepada kebaikan dan akhirnya mengantarkannya ke surga. Sebaliknya, Nabi saw melarang muslim berkata bohong, karena bohong itu akan membawanya kepada kejahatan dan pada akhirnya akan mengantarkan­ nya ke neraka. Beliau bersabda yang arti­ nya: “Hendaklah kamu semua bersikap jujur (shiddiq), karena shiddiq itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai orang yang jujur (shiddiq). Dan jauhilah berkata bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa ke neraka. Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai pem­bohong (kadzdzab).” (H.R. al-Bukhari). Dari hadis di atas jelaslah bahwa shid-

Oleh Dr. MARZUKI, M.Ag. Dosen Jurusan PKn dan Hukum FIS UNY

diq merupakan sifat manusia yang dapat menimbulkan kebaikan dan pada akhir­nya akan mengantarkannya ke surga. Lawan dari sifat shiddiq yaitu kadzib/kadzdzab yang berarti berkata bohong. Kebohongan menjadikan manusia jauh dari kebaikan sehingga dapat mengantarkannya ke neraka. Dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era milenial yang dikuasai oleh dunia maya dengan media sosial (medsos) sebagai penyangganya, menjadikan manusia berjibaku dengan kebohongan dan menjadi penyebar kebohongan. Setiap berita yang diterima dari siapa pun tidak segera dicek kebenarannya, tetapi langsung segera disebarluaskan, sehingga ketika ternyata beri­ ta itu bohong (tidak benar) sudah banyak orang yang menyikapinya dengan ber­ bagai cara yang terkadang menjurus ke perbuatan-perbuatan anarkhis dan krimi­ nal. Inilah bahanya berkata bohong di era global sekarang ini. Terkait dengan hal ini Allah Swt. mengingatkan kepada umat Islam agar berhati-hati dalam menerima dan menyikapi berita atau informasi yang dite­ rimanya. Allah Swt. berfirman yang ar­ ti­ nya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasiq membawa suatu berita, maka periksalah de­ ngan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (Q.S. al-Hujurat: 6). Ayat ini mengajak seti­ ap muslim agar berhati-hati dalam meneri­ ma dan menyebarkan informasi, dari mana pun datanya, terutama dari orang fasiq yakni orang yang sering melanggar aturan (agama). Berita bohong yang disebar­ luaskan akan menjadi fitnah dan sumber yang dapat menyulut terjadinya malapetaka yang sangat berbahaya. Begitu pentingnya berkata benar (shid­­ diq), sehingga setiap muslim harus selalu berkata benar (bersikap jujur) kapan pun, di mana pun, dan dengan siapa pun. Berkata benar menjadi kunci pokok untuk memiliki sifat shiddiq (jujur). Orang yang selalu berkata benar akan dicintai dan dikasihi Allah Swt. serta akan dipercaya oleh ma­ syarakat. Sebaliknya, orang yang berkata bohong, meskipun hanya sekali, tidak akan dipercaya oleh masyarakat. Nabi saw. menegaskan dalam salah satu hadisnya bahwa berkata bohong merupakan salah satu ciri orang munafik. Nabi saw. Bersabda yang artinya: “Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu: apabila berkata bohong, bi-

P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2019 5 5

la berjanji mengingkari, dan bila dipercaya berkhianat” (H.R. al-Bukhari dan Muslim). Seorang muslim tidak cukup hanya benar dalam perkataannya, tetapi juga benar dalam pergaulannya. Dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain, setiap muslim juga harus benar dan jujur serta menghindari sifat-sifat buruk seperti menipu, berkata bohong, berkhianat, dan yang semisalnya. Seorang muslim yang benar da­ pat bergaul dengan siapa saja tanpa memperhatikan status atau jabatannya. Dengan bekal sikap mulianya, seorang yang benar akan dapat bergaul dengan baik di masya­ rakat. Ia akan diterima dan dipercaya oleh masyarakat di mana pun. Setiap muslim juga dituntut untuk me­ miliki kemauan yang benar. Dengan bekal sikap benar dan jujurnya, ia akan da­pat menuruti kemauannya yang benar. Ia tidak akan terpengaruh oleh orang-orang yang mendukung atau yang menentang­ nya. Ke­mauan yang benar harus dipraktikkan dengan cara-cara yang benar. Jangan sampai kebenaran dicampuradukkan dengan kebatilan, karena hal itu dilarang oleh Allah dengan firman-Nya, “Dan janganlah kamu campur adukkan yang benar dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang benar itu, sedang kamu mengetahuinya” (Q.S. al-Baqarah: 42). Ketika berjanji, seorang muslim harus selalu menepati janjinya, dengan siapa pun janji itu dibuat. Nabi saw. menyuruh menepati janji ini sampai kepada anak kecil sekali pun. Beliau bersabda yang artinya: “Barang siapa yang berkata kepada anak kecil, mari kemari, saya beri korma ini, ke­ mudian ia tidak memberinya, maka ia telah membohongi anak itu” (H.R. Ahmad). Jadi, bila berjanji orang muslim harus menepa­ tinya. Allah menyukai orang-orang yang menepati janji (Q.S. Maryam: 54). Akhirnya, seorang muslim harus me­ nampilkan apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya dan jangan membohongi ma­syarakat di sekitarnya. Kenyataan yang dialami hendaknya yang ditampakkan kepada orang lain dan diinformasikan dengan benar sesuai dengan apa adanya. Jangan karena ingin mendapatkan pujian atau apresiasi dari orang lain, ia berkata bohong. Data yang ada diolah sedemikian rupa se­hingga menjadi menarik disampaikan kepada orang lain, padahal sebenar­nya hal itu merupakan kebohongan. Dan ini­ lah yang sekarang ini menghiasi kehidup­ an umat Islam dan bangsa Indonesia pada u­mumnya, terutama akibat perbedaan kelompok dalam konstelasi politik baik dalam pe­milihan presiden dan wakil­presi­den maupun pemilihan ang­gota l­e­gislatif­.


Cerpen

Bau Wangi

A Oleh RISEN DHAWUH ABDULLAH Mahasiswa Sastra Indonesia UAD

Ada hal aneh yang sebelumnya tak pernah kutemui dalam hidupku, setelah lima hari yang lalu aku pindah tempat tinggal, dari kota ke desa. Aku membeli tanah di sebuah desa, tidak luas, hanya delapan puluh meter persegi saja—aku membeli di desa karena harganya tidak semahal di kota. Sebelum itu, hidupku ke sana kemari, pindah-pindah kontrakan.

Bau wangi yang muncul pada tengah malam. Ya, bau wangi. Selalu muncul di tengah malam. Baunya melebihi parfum yang paling mahal. Begitu pekat. Aku menjadi berpikir, apakah dulunya tanah yang kubeli dan kudirikan bangunan ini angker? Atau dulu sekali pernah terjadi kasus pembunuhan di tempat ini? Dunia mistis selalu dikaitkan dengan bau aneh. Aku tahu, tanah yang kubeli itu dulunya ditumbuhi pohon pisang. Tanah itu milik seorang perajin mebel yang tinggal di desa sebelah. Menurut cerita yang kudengar dari Pak Kripto—ia tinggal persis di barat rumahku—tanah itu dulunya miliknya. Ia menjual kepada perajin mebel itu.

Seorang lelaki konon tak mati, jika ia digigit seekor ular paling berbisa sekali pun. Tak ada yang tahu, apa yang membuatnya kebal dari bisa ular—ia pernah beberapa kali terkena gigitan. Ia selalu menjadi pahlawan jika ada rumah yang kemasukan ular. Tidak hanya ular saja sebenarnya yang dapat ia atasi, binatang buas lainnya bisa ia atasi. Bahkan ia pernah mengatasi begal yang membawa senjata tajam.

56 P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9

Ke mana pun lelaki itu pergi, tak pernah ada rasa takut menyelimuti—yang dimaksud di sini ke tempat-tempat yang berbahaya. Usianya memang tak lagi muda. Tetapi menurut tetangga-tetangga ia tergolong lelaki yang awet muda. Rumah lelaki itu dari luar memang tampak sederhana—tertata dengan rapi. Namun jika ke dalam, akan terlihat sekali kekontrasan dengan keadaan yang di luar. Dalam rumah itu sama sekali tak sederhana. Lelaki itu tak lain Pak Kripto. Mendengar cerita-cerita tetangga, aku kagum. Entah kenapa, sekarang aku menjadi sedikit tenang ; mempunyai seorang tetangga yang pemberani. Aku membayangkan suatu hari, ada maling yang memasuki rumahku, lalu maling itu ketahuan, aku berteriak, dan Pak Kripto datang menghajar habis si maling—bukan berarti aku berharap ada maling di rumahku. Waktu menginjak tengah malam. Kembali bau itu tercium oleh hidungku. Aku belum tidur, sebab tadi siang aku tidur lumayan lama, setelah malam sebelumnya aku lembur pekerjaan—aku bekerja sebagai tukang sablon. Istriku juga belum tidur. “Kok setiap malam pasti ada bau seperti ini,” gerutuku. “Biarin saja. Memangnya kenapa? Lha tidak ada efeknya apa-apa buat kita,” tanggapnya. “Aku hanya heran saja, siapa yang membuat ulah malammalam begini? Dulu sebelum kita pindah tempat tinggal, tidak pernah mencium bau wangi yang pekat sekali seperti ini,” kataku, sembari menggosok hidungku, karena risih.

Tetapi di kemudian hari, istriku tak tahan juga dengan bau itu. Menggunakan hpnya, ia mencari informasi-informasi tentang bau yang muncul di malam hari itu. Sementara dengan diam-diam, aku kelu­ ar rumah, dan meneliti sekeliling rumah dengan langkah mengendap-endap, barangkali saja ternyata ada orang iseng yang mengganggu kehidupanku. Setelah beberapa hari aku mengamati, tak ada siapa-siapa. Hanya saja aku menemukan sebuah tanda. Bahwa bau itu berasal dari rumah Pak Kripto, setelah beberapa kali aku mempertajam indra penciumanku. Istriku pun mendapatkan sesuatu hal baru bagiku. Istriku berkata, dengan ia mendapat informasi yang ia cari, ia menjadi ingat dengan cerita-cerita ibunya dulu kala. “Cerita Ibu itu cocok dengan informasi yang kudapat,” ucapnya. Istriku telah menceritakan apa yang dulu ibunya ceritakan padanya. Istriku sudah menjelaskan bahwa bau seperti itu muncul karena ada tujuan yang tidak wajar. Tujuan yang tidak wajar yang dimaksud ternyata yang berhubungan dengan hal-hal gaib. Misalnya, pesugihan, pelet, penglaris, santet, dan lain-lain. “Kalau dipikir-pikir nalar juga, mengapa kok malam-malam ada bau wangi,” ucapku. “Kita mau tidak mau harus menerima akibatnya berupa bau itu. Bau itu tidak salah lagi, itu bau kemenyan yang dicampur dengan bau wangi yang lain.” “Tapi apa kau yakin, Pak Kripto melakukan itu? Kalau dilihat dari orangnya, tidak mungkin.”

“Tidak ada yang tidak mungkin. Jangan terlalu percaya dengan apa yang terlihat. Bisa saja, sebenarnya sifat Pak Kripto tidak seperti apa yang kita ketahui selama ini. Dan aku seperti disadarkan, tentang kekebalan yang diceritakan tetangga-tetangga selama ini. Aku yakin, Pak Kripto menekuni ilmu hitam yang membuat dirinya kebal.” Tentu kami tak dapat berbuat apa-apa terhadap bau itu. Kami membiarkan, meski terkadang mengeluh dan kesal. Kami tak mungkin datang ke rumah Pak Kripto untuk menyuruh­ nya berhenti melakukan akti­ vitas yang menyebabkan keluar bau itu. Istriku sering menyemprotkan obat nyamuk di dalam kamar jika bau itu datang. Pada suatu ketika istriku dinyatakan hamil oleh dokter. Lima bulan kemudian setelah pernyataan itu, istriku dikagetkan dengan kehadiran seekor ular di dapur. Pada saat itu kami terpaksa meminta bantuan Pak Kripto untuk menyingkirkan ular itu. Hewan berbisa itu berhasil disingkirkan. Hingga suatu hari istriku mencemaskan sesuatu, tentang tindakan Pak Kripto yang menimbulkan bau wangi. Ilmu hitam pasti mengan­dung tumbal. Istriku sedang hamil, wajar jika pikiran-pikir­ an cemas timbul melihat apa yang dilakukan tetangga sebelah. Aku menyuruhnya untuk berserah diri, kukatakan pada­ nya, tidak ada tempat berlin­ dung selain kepada Tuhan. Tetapi saat setelah melahirkan, ada semacam kelegaan yang timbul di wajah istriku. Apalagi saat mendengar kabar dari tetangga yang menjenguk. Pak Kripto meninggal dunia 


MADOUSHI / SFWALLPAPER.COM

P E WA R A D I N A M I K A M A R E T 2 0 1 9 57


PUISI TEMBANG G E G U R I TA N

Hutan Pinus : A.K Kita saling menusukkan pandangan Ketika angin menggoyangkan daun, menguarkan aroma pinus Matahari menyaksikan janji-janji melesat, menyerang kepala sebagai hutang yang seolah telah kita nyatakan dan harus dilunaskan.

Dini Hari Kupanggil-panggil dirimu lebih sering daripada detak jantungku Kurentangkan pelukan menyongsong pagi paling sendu sebab aku masih tak tahu yang kau mau Jika kau butuh tempat paling senyap masuki hatiku, ruang paling pengap Di sana tak akan kau temui apa-apa, selain dirimu sendiri Dini hari, aku memeluk mimpi menghirup aroma pagi paling sepi Seperti, Ingin kuhabisi dirimu, kupeluk dan kuhirup Sedalam yang kumau Yogyakarta, November 2017

Kau dan aku sama-sama tak punya penyesalan tentang salam yang tak pernah terucapkan peluk yang tak sempat dieratkan dan kerinduan yang kerap datang saat kita saling berhadapan. Kau akan pulang menempuh jalan senyap dan mencekam. Kemudian, saat kita berjauhan Kutemukan jejak-jejak kakimu dan kakiku berdampingan di jalan yang belum pernah kita lewati Kau akan mencium aroma tubuhku pada kopi yang kau seduh setiap pagi. Kubaca penggalan-penggalan puisi di tembok, lemari, dan kertas nasi seperti surat yang selalu ingin kau tuliskan. Kita adalah sepasang kecemasan saling mencuri dan mencari kenangan seolah tahu, bahwa setelah ini akan ada keheningan yang akan kau tempuh ku tempuh sendirian. Yogyakarta, Agustus 2017

* RAHMAT AKBAR Guru SMA Garuda Kotabaru, Kalimantan Selatan

POJOK GELITIK

PROGRAM STUDI S-4 Umarmoyo: Mas Bro, temantemanmu itu bagaimana sih? Umarmadi: Apanya? Umarmoyo: Kesana-kemari bersungut-sungut. Umarmadi: O ya? Umarmoyo: Kemarin aku ke­ temu dengan mere­ka ada yang mau naik pangkat, ada yang mau pro­ mosi guru besar.

Umarmadi: Mereka ngomong apa? Umarmoyo: Yang satu bilang lagi mabuk scopus. Yang lain bilang gara-gara scopus, usul­annya jadi terkendala. Umarmadi: O ya? Terus? Umarmoyo: Mereka pu­nya solusi yang baik. Umarmadi: O ya? Apa solusinya?

58 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

Umarmoyo: Yang sulit nembus jurnal scopus di luar sono, pingin membuat jurnal scopus sendiri, biar orang-orang dari sono itu yang artikelnya pada ke sini. Jadi, kita makin kaya dan makin bergengsi. Umarmadi: Ok, terus apa lagi? Umarmoyo: Yang pada kesu­ litan nembus predi­kat guru be­ sar, yang kon­ on sampai capek betul membena­ hi dan melengka­ pi berkas-berkas

yang dipersyarat­ kan, mereka juga punya solusi. Umarmadi: Apa solusi mereka? Umarmoyo: Mereka meng­ usulkan, mbok diadakan saja studi lanjut S-4. Umarmadi: Studi lanjut S-4? S-1 jelas, S-2 jelas, S-3 juga jelas. Lalu, kalau S-4 Program Studinya apa? Umarmoyo: S-4 Program Studi “Guru Besar”. Umarmadi: ............??? EMA R '19


#NotaKesepahaman #KratonJogja-UNY #2019 FOTO-FOTO: M. ARIF BUDIMAN


Sedang dikerjakan

#kamibagian #UNY #Smart&Smile HERGITA SYI VADILLA (kiri) Mahasiswa Psikologi UNY (angkatan 2015) Diajeng Kota Jogja 2017

Panitia DIES NATALIS KE-55 UNY

u u .c o m/u nyo f f ic i a l • Selamati s satas keberhasilan tim garuda di london

ROMANDHA EDWIN (kanan) Mahasiswa Akuntansi UNY (angkatan 2015) Dimas Kota Jogja 2017

d i es na t al i s . uny. ac i d

FOTO: KALAM JAUHARI

W W W . U N Y . A C . I D


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.