Pewara Dinamika Februari 2019

Page 1

ISSN 1693-1467

inhouse Magazine 2013 inhouse Magazine 2013 9 771693 146009 inhouse Magazine 2013

Volume 18 Nomor 125 Februari 2019

Jenis Baru Ujian Masuk PTN


IKLAN LAYANAN INI DIPERSEMBAHKAN OLEH PEWARA DINAMIKA


PEWA RA D I N A M I K A / FE B RUA RI 2 0 1 9

T R A N S F O R M AT I F D A N PA R T I S I PAT I F

Pena Redaksi kali ini Kemenristekdikti telah membentuk sebuah badan permanen. Dinamai Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), lembaga ini tidak bersifat ad-hoc seperti PanLok, yang baru dibentuk khusus menyambut ujian masuk. Pembentukan LTMPT dilandasi akan kesadaran pentingnya lembaga permanen yang melaksanakan tes terstandar secara Nasional, dengan harapan nantinya lembaga baru ini mampu memfasilitasi pelaksanaan tes secara berkelanjutan.

SELAMAT datang kembali pembaca Pewara Dinamika yang budiman. Akhirnya kami bisa menyapa kembali pembaca sekalian, di tengah hiruk pikuk aktivitas Februari yang padat, dengan ragam rangkuman berita serta informasi dari meja redaksi.

Majalah ini dapat diakses pada laman issuu.com/unyofficial

FEBRUARI 2018

Pewara Dinamika edisi Februari tahun lalu mencoba menarasikan UNY dan Revolusi Industri 4.0 sebagai dua variabel yang saling tarikmenarik.

Padatnya bulan Februari tak terlepas dari rangkaian persiapan universitas seluruh Indonesia dalam menyambut tahun ajaran baru. Di mana, seperti tahun ajaran baru yang lain, akan ada ujian seleksi masuk. Tak hanya jajaran petinggi kampus, pemerintah pun turut menyingsingkan lengan baju dalam menggodok prosesnya. Khusus tahun ini para siswa akan dihadapkan pada ujian jenis baru. Kemenristekdikti memutuskan untuk menelurkan sistem anyar terkait Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Tahun 2019.

yang akan dikelompokkan sekaligus dicocokkan sesuai passing grade suatu jurusan di PTN tertentu. Maka nantinya, setelah mendapatkan hasil tes, nilai para peserta yang masuk akan diadu untuk memenuhi kuota jurusan tertentu pada sebuah PTN. Sistemnya mirip seperti saat mendaftar SMA dengan menggunakan nilai UN. Melalui sistem ini, diharapkan proses seleksi masuk PTN akan lebih transparan dan mampu menjaring kualitas terbaik dari penjuru negeri. Menitikberatkan pada peraturan anyar terkait seleksi masuk PTN, tak membuat kami melupakan rubrik-rubrik lainnya. Rubrik Resensi, Cerpen, Puisi, dan Pojok Gelitik dihadirkan untuk memenuhi dahaga apresiasi estetika sidang pembaca. Rubrik Opini, dan Bina Rohani juga hadir sebagai tandem pemikiran pembaca sekalian.

LTMPT ini yang menjadi induk dari SNMPTN serta SBMPTN tahun 2019. Jika SNMPTN memiliki sistem yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana prestasi akademik siswa menjadi titik berat proses seleksi, SBMPTN punya wajah baru. Tak lagi dengan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) biasa seperti yang sudah dilakukan sejak 2016, kali ini proses seleksi lewat jalur SBMPTN lebih merupakan saringan nilai hasil UTBK para calon mahasiswa

Jika dalam seleksi masuk di tahun sebelumnya akan ada Panitia Lokal (PanLok) yang mengurusi tiap pecahan daerah,

Akhirnya, kami dari tim Pewara Dinamika mengucapkan selamat menikmati sajian dari redaksi. Tabik. ď Ž

SUSUNAN REDAKSI PENERBIT Universitas Negeri Yogyakarta IJIN TERBIT SK Rektor No. 321 Tahun 1999 ISSN 1693-1467 PENASEHAT Sutrisna Wibawa (Rektor UNY) PENGARAH Margana (Wakil Rektor I)

Edi Purwanta (Wakil Rektor II) Sumaryanto (Wakil Rektor III) Senam (Wakil Rektor IV) Setyo Budi Takarina (Kepala Biro UPK) Sukirdjo (Kepala Biro AKI)

PEMIMPIN REDAKSI Sismono La Ode

PIMPINAN UMUM Anwar Efendi

REDAKTUR PELAKSANA Budi Mulyono

PEMIMPIN PERUSAHAAN Riska

REDAKTUR ARTISTIK Kalam Jauhari

unyofficial

REDAKTUR SENIOR Basikin, Else Liliani, Lina Nur Hidayati, Sigit Sanyata SEKRETARIS REDAKSI Nunggal Seralati

@pewara_uny l @unyofficial

3

Satya Perdana (FIK) Haryo Aji Pambudi (FT) Pramushinta Putri D (PPS) Muhammad Fadli (FE) Dwi Budiyanto (FBS) Binar Winantaka (LPPMP) Agus Irfanto (LPPM) Tusti Handayani (Kampus Wates)

REDAKTUR Rony K. Pratama Ilham Dary Athallah Ratna Ekawati Dedi Herdito Khairani Faizah Febi Puspitasari FOTOGRAFI M Arif Budiman, Prasetyo Maulana, Heri Purwanto REPORTER Anton Suyadi (FIP) Witono Nugroho (FMIPA) Nur Laily Tri Wulansari (FIS) @unyofficial

ALAMAT REDAKSI Jl. Colombo No. 1 Kampus Karangmalang Universitas Negeri Yogyakarta 55281 Telp/Fax 0274 542185 E-mail: pewaradinamika@uny.ac.id Laman: www.uny.ac.id.

unyofficial


Daftarisi

WAWANCARA KHUSUS

Karena teknologi yang kita kuasai, akan mampu membantu kita secara berdampingan. Tanpa menyingkirkan kita » 24-25

LIBRARY.SVA.EDU

Arus zaman membuat Kemristekdikti menelurkan kebijakan baru seputar seleksi masuk perguruan tinggi

OKTOBER 2018 lalu Muhammad Nasir melangsungkan konferensi pers SNMPTN di gedung Kemristekdikti di Jakarta. Acara ini sekaligus menjadi gong pengumuman bahwa ada yang berbeda dengan ujian masuk perguruan tinggi. Tak hanya itu, ujian masuk kali ini tidak lagi diserahkan pada panitia lokal seperti biasa, tapi digawangi oleh satu badan khusus yang sifatnya berkelanjutan dan terstandar secara nasional, yakni LTMPT. Ditengarai akibat era disrupsi yang kian mengelukan perubahan,

sistem seleksi mahasiswa baru pun ikut berubah. Semua berbasis teknologi. Tidak ada lagi ujian tulis yang berbasis kertas. Kini semua menggunakan komputer. Bahkan Kemristekdikti tengah mematangkan aplikasi seleksi yang nantinya bisa digunakan di ponsel pintar Android. Semua demi kemudahan. Di samping itu, jurusan yang biasanya membutukan uji keterampilan sebagai salah satu syarat, kini hanya butuh satu klik untuk mengunduh portofolio sebagai ganti. Mudah, murah, dan cepat.

4 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

3

PENA REDAKSI

8-28

REKTOR MENYAPA Tantangan Lulusan Pendidikan Tinggi

5

LAPORAN UTAMA Antusiasme Warga Jogja dengan SBMPTN Model Baru ∫ Siap Layani 1890 Peserta Ujian Per Hari

6

38-41

SURAT PEMBACA

29-37

BERITA 58 Tahun FT Sebagai Jawara Kompetisi ∫ FBS Audiensi dengan Keraton ∫ Reakreditasi D3 Manajemen Pemasaran ∫ Tim UNY Raih Juara Harapan I di LKTI LBSK

SOSOK Chiva Olivia Bilah Pembidik Prestasi

46

RESENSI Novel yang Menyeberangi Garis Batas

47

BINA ROHANI Sandi Qouliyah vs Sandi Qouniyah

48-49

CERPEN Kenangan Tentang Nama-Nama

42-45

Opini Kuasa Bahasa

50

PUISI Sepucuk Surat untuk Hujan


Rektor Menyapa Prof. Dr. SUTRISNA WIBAWA, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta ¬ Guru Besar Bidang Pendidikan Bahasa Jawa dan Filsafat Jawa Fakultas Bahasa dan Seni UNY

Tantangan Lulusan Pendidikan Tinggi

P

erkembangan dunia pendidikan saat ini tengah memasuki masa yang sangat penting, tidak saja dalam upaya memberikan pe­ la­yanan pendidikan yang ber­ kualitas dan optimal, tetapi juga masa yang penting yang akan menentukan kelanjutan pendidikan itu sendiri. Saat ini, tantangan dunia pendidikan semakin kompleks dan menuntut persiapan dan pemikiran yang sangat serius. Saat ini, kita dihadapkan pada suatu perubahan yang cepat dan nonli­ne­ar sebagai akibat bergulirnya suatu masa yang sering disebut sebagai ‘Era Dis­ rupsi’ dan ‘Era Revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 secara fundamental mengubah peradaban manusia. Kemajuan teknologi ini memungkinkan otomatisasi di hampir semua bidang. Penjualan produk dan jasa menjadi jauh lebih cepat dan efisien. Revolusi industri generasi per­tama ditandai oleh penggunaan mesin uap untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan. Kemudian, generasi kedua, melalui penerapan konsep produksi massal dan mulai dimanfaatkannya tenaga listrik. Dan, generasi ketiga, ditandai dengan penggunaan teknologi otomasi dalam kegiatan industri. Pada revolusi industri keempat, menjadi lompatan besar bagi sektor industri, dimana teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Tidak hanya dalam proses produksi, melainkan juga di seluruh rantai nilai industri sehingga melahirkan model bisnis yang baru dengan basis digital guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik. Kita masih merasakan hiruk pikuk akibat Revolusi Industri 4.0, yang dibarengi berkembangan era disrupsi, tiba-tiba dikejutkan dengan muncunya Society 5.0 (ma­ syarakat 5.0). Konsep Society 5.0 sebenar­

nya sudah bergulir cukup lama. Konsep ini muncul dalam “Basic Policy on Econom­ ic and Fiscal Management and Reform 2016,” yang merupakan bagian inti dari rencana strategis yang diadopsi kabinet Jepang pada Januari 2016. Konsep Society 5.0 diadopsi oleh pemerintah Jepang sebagai antisipasi terhadap tren global sebagai akibat dari munculnya Revolusi Industri 4.0. Society 5.0 adalah hal alami yang pasti terjadi akibat munculnya Revolusi Industri 4.0. Revo­ lusi Industri 4.0 telah melahirkan berbagai inovasi dalam dunia industri dan juga ma­ syarakat secara umum. Sosiety 5.0 merupakan jawaban atas tantangan yang muncul akibat era Revolusi Industri 4.0 yang dibarengi disrupsi yang ditandai dunia yang penuh gejolak (Volatility), ketidak pastian (Uncertainty), komplesitas (Complexi­ ty), dan ambiguitas (Ambiguity). Society 5.0 adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi industri 4.0 seperti Internet of Thing, big data, artifisial intelegen, robot, dan berbagai mesin canggih. Society 5.0 ti­ dak saja dapat berdaptasi dengan perkembangan era Revolusi Industri 4.0 tetapi juga mampu menggunakan berbagai inovasi tersebut tidak saja dalam setiap kegiatan industri tetapi juga dalam kehidupan sosial sehari-hari. Karena berbagai kemampuan inilah Society 5.0 juga disebut sebagai Smart Society, atau masyarakat yang cerdas. Society 5.0, sebuah masa di mana masya­ rakat berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan pe­ nyelesaian masalah sosial oleh sistem yang mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik. Reformasi sosial (inovasi) dalam society 5.0 akan mencapai masyarakat yang memandang ke depan yang merun-

tuhkan rasa stagnansi yang ada, masyara­ kat yang anggotanya saling menghormati satu sama lain, melampaui generasi, dan masyarakat di mana setiap orang da­ pat memimpin kehidupan yang aktif dan menyenangkan. Society 5.0 akan menyeimbangkan pembangunan ekonomi dan me­ nye­lesaikan masalah sosial. Ketika eko­no­ mi tumbuh, kehidupan menjadi makmur dan nyaman, dan masyarakat yang semakin tua semakin maju. Sebagai bagian lulusan perguruan ting­­ gi, lulusan harus siap menghadapi era banyak “gangguan” yang diakibatkan oleh perubahan yang makin sering terjadi dan harus disikapi dengan bijaksana agar mampu menanggapi tantangan za­ man. Lulusan tidak boleh terperangkap de­ngan cara pandang zaman old. Oleh karenanya, lulusan harus bergerak cepat untuk melakukan berbagai inovasi. Lulusan harus berubah menjadi orang yang selalu memiliki kemampuan creativity, criti­ cal thinking, communication, dan collabo­ ration (4C’s). Para lulusan jangan terjebak dalam comfort zone dengan tidak mau melakukan tindakan apa-apa untuk memperbaiki kondisi sekarang, tetapi melakukan learning zone dengan berusaha memahami ilmu baru, dengan mengobservasi, memahami, menseleksi, menjadikan hal baru menjadi bagian dari diri kita, me­la­kukan perencanaan, eksekusi, dan evalu­asi. Lulusan pendidikan tinggi harus selalu mengembangkan ilmu pengetahuan dan bersiap menghadapi tantangan besar yang terjadi di era Revolusi Industri 4.0 dan So­ ciety 5.0 saat ini. Lulusan harus memiliki mindset adaptive, yang sering disebut dengan growth mindset. Sikap ini akan dapat menumbuhkan kemampuan beradaptasi dengan perubahan dan mampu belajar dan mencapai apapun yang kita kehendaki.  P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 5


 S U R AT P E M B A C A

NUNGGAL / PEWARA

Kemacetan di Perempatan FT INI akan menjadi tanggungjawab siapa? Mungkin dibenak beberapa orang akan bertanya-tanya tentang kemacetan yang terjadi di perempatan yang mempertemukan 4 jalan yaitu tepatnya di jalan Agro, jalan Bougenville, jalan Lembah UGM, dan jalan Deresan. Batas antara wilayah kampus UGM di sebelah barat jalan dan wilayah kampus UNY yang berada timur jalan. Oleh MUHAMAD YUNANDA SUKEN Mahasiswa Sastra Indonesia UNY

Yang menjadi perhatian adalah sikap saling acuh tak acuh, bisa kita bayangkan ribuan mahasiswa UGM dan mahasiswa UNY saling berlalu lalang belum juga penegendara di luar kampus melintas di perempatan ini pasti akan di uji kesabarannya. Ketika kita melewati perempatan FT (biasa mahasiswa UNY bilang) yang sering kali macet harus menjadi sorotan pengendara. Solusi yang di keluarkan Pemda pun dinilai hanya bersifat meredakan sementara, hal ini berlaku meredakan karena hanya mengerahkan petugas pengatur lalu lintas yang dibantu beberapa pak ogah itupun hanya bekerja di pagi dan sore hari, ini sangat tidak efektif bagi pengendara yang setiap hari melewati perempatan

tersebut. Ketika memasuki masa-masa perkuliahan aktif saat ini, khususnya di Yogyakarta selalu dipenuhi dengan mahasiswa-mahasiswa baik dari dalam maupun luar daerah yang menimba ilmu. Seperti yang diketahui, banyak mahasiswa yang berlalu-lalang menggunakan sepeda motor ataupun mobil pribadi. Hal ini akan sangat dirasakan khususnya di area sekitar UNY dan UGM, dijumpai pada Kamis (19/2) arus lalu lintas di perem­ patan Fakultas Teknik UNY menga­lami kemacetan yang begitu parah. Penumpukan kenda­ raan ini diduga karena jalan olah­­ raga UGM ditutup dan ak­sesnya untuk sepeda motor sehingga banyak yang meng­gu­nakan jalur FT UNY yang relatif sempit dan dan dapat me­nimbulkan kema­ cetan. Belum juga jalan Agro dan

6 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

Jalan Bougenvile (apabila dilihat di Google Maps) yang dinilai sudah sangat tidak layak di ukur dari ujung timur lampu merah Jln. Jakal hingga ujung jalan barat Jln. Ge­ja­yan sudah sangat la­ yak di ganti. Jalan tersebut berbahan konblok mungkin bisa diganti de­­ngan bahan aspal yang bisa menam­pung pengendara yang kini sudah semakin banyak me­le­wati jalan tersebut karena mung­kin menjadi salah satu jalan alter­natif. Penutupan jalan yang memasuki wilayah kampus UGM (utara

masjid UGM) dinilai hanya menguntungkan pihak tertentu tanpa memberi solusi dibagian perempatan FT tersebut. Kemacetan ini seringkali terjadi pada rentang waktu pagi ketika jam berangkat kerja maupun kuliah serta sore ketika jam pulang kerja dan pulang kuliah. Hal ini banyak merugikan banyak pihak. Diantaranya banyak pengguna jalan yang mengeluhkan tidak adanya tindak lanjut mengenai kemacetan yang menganggu aktivitas. Baik mahasiswa, masyarakat sekitar merasa waktunya banyak dirugikan ketika melintasi area ini. Bagi para pengendara yang hendak melintas di perempatan FT UNY untuk mencari jalur alternatif agar tidak terjebak dalam kemacetan yang menguji emosi. Mungkin bagi Pemda setempat memberikan solusi atau tindakan atas peristiwa kemacetan yang semakin hari semakin memusingkan pengendara yang melintas di perempatan tersebut.

Redaksi menerima tulisan untuk rubrik Bina Rohani (panjang tulisan 500 kata), Cerpen (1000 kata), Opini (900 ka­ta), Puisi/Geguritan/Tembang (minimal dua judul), dan Resensi Media (500 kata). Tulisan harus dilengkapi de­ngan iden­ti­tas yang jelas, nomor yang bisa dihubungi, pasfoto (khusus Opini), serta keterangan dan sampul media (khu­sus Re­sen­si Media). Tulisan dikirim me­la­lui pewaradinamika@uny.ac.id atau langsung ke kan­tor Humas UNY. Bagi yang dimuat, ho­nor dapat diambil di kantor Humas Universitas Negeri Yogyakarta.


T I P S -T I P S

ď Š

IJEAP / FREEPIK

Oleh LUSIANA INDRIANI Mahasiswa Sastra Indonesia FBS UNY

K

antuk sering menyerang di sela-sela aktivitas seharihari. Hal ini tentu mengganggu, terlebih ketika dituntut untuk fokus atau harus menyelesaikan suatu pekerjaan. Penyebab kantuk saat melakukan aktivitas sehari-hari biasanya karena tubuh kekurangan oksigen dan mineral. Rasa kantuk juga timbul karena kurangnya waktu tidur di malam hari. Nutrisi penting bagi tubuh hendaknya dipenuhi agar tubuh tetap segar sepanjang hari dan terhindar dari rasa kantuk. Jika rasa kantuk menyerang, ada beberapa cara mudah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

1

Atur Napas Tarik napas dan hembuskan pelan-pelan, ulangi beberapa kali. Kegiatan ini dapat membuat Anda rileks dan menjadi lebih segar. Rasa kantuk dapat berkurang karena kondisi tubuh dalam keadaan lebih baik sehingga siap untuk beraktivitas kembali tanpa rasa kantuk.

2

Minum Air Putih Salah satu penyebab kantuk ialah

Tips Atasi Kantuk Saat Beraktivitas

kekurangan oksigen. Minum air putih 1-2 gelas ketika merasa mengantuk. Air putih dapat membantu hilangkan rasa kantuk karena air putih bisa memberi oksigen pada otak. Jika oksigen yang diperlukan otak sudah terpenuhi maka kondisi tubuh menjadi lebih segar dan rasa kantuk menjadi hilang.

3

Permen atau Camilan Agar pikiran kembali jernih, makan permen atau camilan bisa Anda coba ketika rasa kantuk menyerang. Nyemil membuat otot rahang bergerak sehingga rasa kantuk dapat teratasi. Meskipun nyemil dapat menghilangkan kantuk, jika berlebihan justru akan menyebabkan kelebihan kalori dan lemak. Nyemil secukupnya saja, nyemil buah sangat disarankan agar tubuh tetap sehat.

4

Cuci Muka Mencuci muka yang biasanya banyak disarankan ketika seseorang merasakan

kantuk. Cuci muka dapat menimbulkan efek segar pada wajah, terlebih menggunakan air dingin. Air dingin memberikan sensasi segar sehingga cuci muka ampuh untuk menghilangkan rasa kantuk seketika.

5

Istirahat Sejenak Ketika kita merasa mengantuk, bisa saja memang kondisi tubuh kita lelah sehingga butuh istirahat sejenak, alokasikan

sekitar 10-15 menit untuk rileks di kursi atau bersandar, setelah energi kita pulih biasanya rasa kantuk akan hilang.

6

Dengarkan Musik Energik Musik dengan alunan beat, nada yang energik. Mendengarkan musik bernuansa energik membuatmu lebih bersemangat dalam beraktivitas dan menghasilkan energi positif serta tentunya dapat menghilangkan rasa kantuk.

7

Olahraga Ringan Cobalah untuk melakukan olahraga ringan untuk meregangkan otot-otot tubuh sekitar 5-10 menit, mulai dari kepala hingga kaki agar rasa kantuk hilang dan pikiran bisa kembali fokus. Jika waktu dan tempat kurang memungkinkan untuk melakukan olahraga, menggerak-gerakan kepala dan tangan, atau berjalan-jalan singkat bisa menjadi solusi untuk mengusir kantuk. P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 7


Laporan Utama

FREEPIK.COM

8 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9


Laporan Utama

UJIAN JENIS BARU ATAS NAMA REVOLUSI INDUSTRI

W

Warta Revolusi Industri 4.0. seakan tak pernah lesap. Meski dimulai bukan dari kemarin sore, lecutan pengaruhnya terus terasa. Kini, digadang-gadang demi memenuhi dunia yang bergerak serba cepat dan serba dinamis, Revolusi Industri 4.0. dijadikan tameng hampir untuk urusan tiap lini, termasuk pendidikan. Terakhir kali, Kemristekdikti mengatasnamakan perubahan zaman sebagai acuan perombakan sistem seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Digunakannya komputer untuk keperluan ujian memang bukan kali pertama. Sejak 2015 Kemendikbud sudah mulai memberlakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara massal. Sekarang, Kemristekdikti mencontoh penyelenggaraan tersebut sebagai cara masuk PTN: Menggunakan komputer, dan meninggalkan kertas. Ujian Tulis Berbasis Komputer alias UTBK yang mulai diselenggarakan tahun 2019 ini berbeda dari ujian masuk yang pernah ada di tahun-tahun sebelumnya. Selain cara ujiannya menggunakan komputer, para peserta juga bisa mengikuti UTBK hingga maksimal dua kali. Sistemnya mudah. Masuk ke dalam website khusus yang sudah disediakan, daftar, bayar, lalu ujian sesuai jadwal yang ditentukan. Jika belum yakin dengan nilai pada ujian pertama, peserta bisa mengambil ujian sekali lagi, kemudian nilai paling besar bisa digunakan untuk mendaftar ke PTN idaman. Benar, caranya kurang lebih sama dengan mendaftar SMA. Para peserta yang kini sudah bisa mengetahui besaran nilai UTBK bakal melombakan nilainya dengan nilai pesertapeserta lain demi meraih bangku kuliah impian lewat SBMPTN. Namun, yang menjadi pertanyaan besar dari kontestasi nominal nilai calon mahasiswa versus passing grade universitas ini adalah apakah benar LTMPT, sebagai lembaga resmi terstandar yang mengurusi ujian masuk PTN, sudah siap? Hampir dapat dipastikan website akan diserbu oleh banyak peminat ketika waktu pendaftaran tiba. Tentu LTMPT harus bersiap menyediakan layanan paling baik demi menyambut calon cendekia terbaik bangsa. Server haram down demi kelancaran proses merupakan hal mutlak. Sosialisasi cara baru ini juga wajib dilakukan supaya semua orang mendapatkan kesempatan sama untuk memintal mimpi mengenyam bangku kuliah. Layanan Konsumen juga harus siaga dalam memberikan uluran tangan bagi para peserta ujian. Panitia juga harus memastikan unit komputer yang tersedia bisa memfasilitasi seluruh peserta di seantero Indonesia. Revolusi Industri atau tidak, agaknya penting disadari bahwa demografi Indonesia yang luas memerlukan pengawasan lebih dan peninjauan kontinu, guna memastikan betul bahwa UTBK bakal berjalan mulus. Tidak lucu jika misalnya nanti di tengah tes pada kawasan agak terpencil tiba-tiba listrik padam akibat kurangnya pasokan, atau komputer ngadat saat waktu ujian terus berlangsung. Ujian berbasis komputer juga menuntut penggunanya melek teknologi. Ini yang membuat sosialisasi jadi begitu krusial dan uji coba wajib dilaksanakan di berbagai tempat, tak cuma di kota-kota besar saja, apalagi bila hanya berpusat di Pulau Jawa. Agaknya, memang harus menunggu 1 Maret nanti untuk melihat sejauh mana kesiapan pemerintah menalangi antusiasme anak negeri yang tengah berusaha meraih pendidikan setinggi-tingginya. Tabik. NUNGGAL SERA P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 9


Laporan Utama

Antusiasme Warga Jogja dengan SBMPTN Model Baru Pameran pendidikan hingga diskusi warung kopi di Jogja mulai membahas SBMPTN model baru. Antusiasme dengan segala pertanyaan dan rasa penasarannya masyarakat harus dijawab UNY dengan penyediaan informasi akurat.

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

A

lvira Rahma kini duduk di kelas 12 IPA 1 SMA Negeri 1 Depok. Namun sebagai siswi era milenial, ia me­ nye­but dirinya enggan jika harus terus-terusan duduk di kelas. Itulah mengapa dalam wawancara dengan Pewara Dinamika, Alvira kami temui sedang menghadiri Pameran Pendidikan yang sedang digelar di sekolahnya. Dalam acara yang digelar pada Rabu (06/03) itu, ribuan anak sekolah berjubel. Mayoritas anak kelas 3 SMA. Disana, mereka mendapat informasi tentang Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta. “Termasuk, cara seleksinya. Kita masih ingin tau gimana ikut SBMPTN,” ungkap Alvira. Disebutkan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PP PKBTS) Prof. Cahyono Agus dalam acara yang sama, kegiatan pameran pendidikan di SMAN 1 Depok tersebut bukanlah satu-satunya. Dalam perjalanan yang kerap ia lakukan berkeliling Jogja hingga di warung-warung kopi, tak sedikit orang yang membahas juga terkait dunia pendidikan tinggi. Sistem seleksi melalui SBMPTN, kemudian tak terhindarkan menjadi objek perbincangan itu juga. “Di Coworking Spaces, cafe kopi-kopi, anak bahas SBMPTN. Bahkan kalau saya lihat kecenderungannya, anak dari SMP bahkan masuk SMA suddah punya target (ingin masuk kuliah ku jurusan/PT tertentu). Ini tugas berat bagi dunia pendidikan tinggi, mereka yang haus informasi harus disambut baik,”tukas Cahyono. 10 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

MIAMIOH.EDU

Menyampaikan Informasi Menyambut antusiasme tersebut, Prof Margana selaku Wakil Rektor I UNY menyebutkan bahwa pihaknya selalu membuka lebar pintu komunikasi untuk semua pihak. Mulai dari stakeholder sekolah menengah atas, orang tua murid, bahkan siswa kelas tiga, bisa langsung akses informasi ke UNY

Cara untuk berkomunikasi dengan UNY bisa melalui banyak cara. Yang ingin bertemu langsung, bisa menuju ke ULT.

jika ingin tahu lebih lanjut terkait SBMPTN. Cara untuk berkomunikasi dengan UNY, disebutnya bisa melalui banyak cara. Yang ingin bertemu secara fisik, bisa langsung menuju ke Unit Layanan Terpadu (ULT). Terletak di Lantai 1 Gedung Rektorat UNY sayap timur, unit tersebut akan menanggapi sesi tanya jawab serta menyediakan segala jenis brosur, formulir, dan informasi yang dibutuhkan para pengunjung. “ULT buka setiap hari di jam kerja. Tenang saja, UNY sudah berpengalaman membagikan informasi. Dulu waktu UNY menjadi panitia pusat SBMPTN (2015 dan 2016), wah itu justru ramai sekali bertanya informasi terkait SBMPTN,” kenang Margana.


Laporan Utama

ARIF / HUMAS

Secara fisik, akses informasi juga bisa diperoleh masyarakat melalui kunjungan resmi ke UNY. Biasanya, SMA atau SMK bisa secara rombongan datang ke Karangmalang untuk kemudian diterima di kampus ini oleh Kantor Humas Promosi Protokol atau bidang yang bertugas. “UNY sering kedatangan rombongan begini. Mereka juga sambil study tour ke Jogja, berkunjung ke Prambanan, kraton, malioboro, mampir rangkaian ke kampuskampus termasuk UNY. Dari Sumatera bahkan dari Bali dan Lombok pernah, mereka naik bis,� ujar Margana. Akses fisik lain yang disebut Margana juga jamak diperoleh masyarakat, adalah melalui komunikasi kepada civitas UNY. Baik itu mahasiswa, dosen, atau

SOSIALISASI PENERIMAAN MAHASISWA BARU 2019 BAGI MA SE-DIY DI RUANG SIDANG UTAMA UNY.

tenaga kependidikan. Secara formal, komunikasi bisa dilakukan melalui forum seminar dan pameran pendidikan yang diikuti Bagian Akademik, Kemahasiswaan, atau Humas Promosi dan Protokol. Sedangkan secara informal, bisa berlangsung tatap muka antara masyarakat dengan civitas. Yang

Keunggulannya, memperoleh informasi dari civitas bisa memberikan kedekatan personal antara masyarakat dengan UNY.

mana menurut Margana, komunikasi informal ini memiliki plus minus. Keunggulannya, memperoleh informasi dari civitas bisa memberikan kedekatan personal antara masyarakat dengan UNY. Komunikasi juga berlangsung lebih lancar karena masing-masing sudah mengenal. Namun negatifnya, informasi yang diperoleh secara informal belum tentu benar. Dikarenakan tidak semua civitas paham betul terkait kebijakan universitas, lebih-lebih terkait sistem seleksi masuk. Hal tersebut dipandang Margana wajar karena masing-masing civitas punya tugas pokok dan fungsinya tersendiri, dan tidak semua yang ada di kampus bersentuhan langsung dengan proses admisi. P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 11


Laporan Utama

ARIF / HUMAS

“Kita memang terus woro-woro (informasikan) untuk civitas aktif mengenalkan UNY secara smart and smile. Tapi tetap terkait informasi pendaftaran, lihatlah sumber resmi. Kalau misal saya dulu waktu masih dosen saja di PBI (Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris), ditanya jalur masuk juga belum tentu paham betul. Lha wong tugas saya hanya mengajar,” ungkap Margana. Bisa Lewat Online Selain sistem tatap muka, UNY juga menyediakan informasi SBMPTN melalui media daring yang dimilikinya. Baik itu website, youtube, facebook, twitter, hingga instagram, secara rutin mengung­gah konten terkait sistem seleksi masuk ini. Rektor UNY Prof. Sutrisna Wibawa menyebutkan, tak sedikit masyarakat 12 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

yang kemudian berkonsultasi melalui media daring UNY. Baik media resmi milik institusi atau bahkan media sosial pribadinya. “Sering sekali pesan, komentar, masuk ke media sosial. Media sosial saya memang dapat curhat macammacam,” ungkap Sutrisna sembari terkekeh.

SOSIALISASI PENERIMAHAAN MAHASISWA BARU 2019 BAGI MA SE-DIY DI DIGITAL LIBRARY UNY.

Selain sistem tatap muka, UNY juga menyediakan informasi SBMPTN melalui media daring, secara rutin mengung­gah konten terkait sistem seleksi masuk ini.

Atas antusiasme tersebut, Sutrisna berharap bahwa masyarakat dapat memperoleh informasi yang baik, benar, dan bermanfaat terkait SBMPTN. Hal tersebut disebutnya penting karena saat ini banyak konten hoax yang bisa menjerumuskan masyarakat. Padahal, informasi terkait jalur masuk ini sangat vital untuk masa depan mereka yang ingin menjadi calon mahasiswa. “Jadi cara penyampaian informasi saya sampaikan ke teman-teman medsos, harus selalu Smart and Smile. (Informasi) akurat, sehingga baik, benar, dan bermafaat. Semoga kita bisa meruntuhkan menara gading informasi, agar semua orang bisa paham tentang SBMPTN dan Perguruan Tinggi. Harapannya lebih luas masyarakat bisa kuliah,” pungkas Sutrisna.


Laporan Utama

Ikut UTBK Tidak Sulit! MULAI TAHUN 2019, persyaratan untuk mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2019 adalah wajib mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). UTBK dapat diikuti oleh siswa lulusan tahun 2017, 2018, dan 2019 dari pendi­ dikan menengah (SMA/MA/SMK) dan sederajat, serta lulusan Paket C tahun 2017, 2018, dan 2019. Untuk mengikuti UTBK, caranya tidak sulit. Berikut Pewara Dinamika merangkum langkah-langkah untuk mendaftar UTBK:

LANGKAH-LANGKAH

1. Mendaftar melalui laman https://pendaftaran-utbk.sbmptn.ac.id menggunakan NISN dan NPSN untuk mendapatkan user­ name dan password. 2. Mengunggah pas foto berwarna terbaru, mengisi data, memilih jenis dan sesi ujian, serta lokasi Pusat UTBK PTN untuk men­ dapatkan slip pembayaran UTBK. 3. Membayar di Bank Mandiri, Bank BNI, atau Bank BTN menggunakan slip pembayaran kecuali bagi pendaftar Bidikmisi. Pembayaran harus dilakukan paling lambat 1 x 24 jam. 4. Melakukan login ke laman pendaftaran di https://pendaftaran-utbk.sbmptn.ac.id untuk mencetak kartu peserta UTBK. 5. Mengikuti UTBK sesuai dengan hari, tanggal, sesi, dan lokasi Pusat UTBK PTN yang dipilih.

JENIS TES

1. Tes Potensi Skolastik Berisi uji kemampuan kognitif: penalaran, pengetahuan umum, pengetahuan kuantitatif matematika dasar, kemampuan literasi baca tulis 2. Tes Kompetensi Akademik Bisa memilih antara Saintek dan/atau Soshum. Berisi konten mata pelajaran yang dipelajari di sekolah berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS)

P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 13


Laporan Utama

Siap Layani 1890 Peserta Ujian Per Hari Dengan 945 komputer, UNY siap melayani dua kloter Ujian Tulis Berbasis Komputer untuk rangkaian SBMPTN setiap harinya. Digelar oleh LTMPT setiap akhir pekan mulai 13 April. UNY disebutnya tidak boleh tidak siap untuk memberikan pelayanan terbaik.

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

B

agi Prof. Margana selaku Wakil Rektor I UNY, hajat besar ujian tulis berbasis komputer nantinya akan jadi agenda yang monumental. Karena ia dapat menjadi kenangan yang berbekas tidak hanya pada peserta tes karena menentukan masa depannya dalam mengenyam bangku pendidikan, tapi juga mengubah paradigma terkait ujian masuk perguruan tinggi negeri.

Dengan 945 komputer yang dipusatkan di Kampus Karangmalang, UNY yakin dapat menghadirkan layanan prima kepada dua kloter UTBK setiap harinya. “Kita hadirkan layanan prima untuk kebaikan calon mahasiswa. 945 komputer, dua kloter sehari, mulai 13 April,” tukas Margana yakin.

Sepanjang karirnya sebagai dosen sejak tahun 1994, Margana menyebut bahwa seleksi kampus pada umumnya menempatkan calon mahasiswa berkutat pada belajar, ikhtiar, dan tawakal. Menjelang ujian seorang anak akan belajar, lalu menyerahkan hasilnya kepada Yang Maha Kuasa. “Kita ingat kan kalau ujian zaman dulu, belajar mempeng terus cari nama kita di koran kalau lolos. Kita tidak tahu nilai kita berapa,” kenang Margana atas pengalamannya masuk di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris IKIP Yogyakarta hingga dinyatakan lulus pada tahun 1993. Dengan sistem baru yang dirintis melalui UTBK, paradigma itu disebutnya akan sedikit bergeser. Calon mahasiswa berkutat pada tiga hal tersebut, sampai nilai ujiannya keluar. Namun setelah itu, strategi memainkan peran sentral untuk memilih dan dinytakan diterima pada program studi tertentu. “Tentu tanpa menepikan tetap harus berdoa juga (untuk diterima). Dan dulu waktu seleksi yang lama juga bisa pakai strategi, sadar kemampuan diri dan pilih prodi yang 14 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

HUMAS

kita akan diterima. Tapi sekarang, karena tahu nilainya, strategi mainkan peran besar,” ungkap Margana. Karena besarnya peran nilai, maka ekspektasi masyarakat terhadap keberlangsungan Ujian Tulis Berbasis Komputer disebutnya akan sangat tinggi. Oleh karena itu,

Dengan sistem baru yang dirintis melalui UTBK, paradigma itu disebutnya akan sedikit bergeser. Calon mahasiswa berkutat sampai nilai ujiannya keluar.

Hanya Menyediakan Fasilitas Disebutkan oleh Eko Marpanaji selaku Koordinator IT SBMPTN UNY di tahun-tahun sebelumnya, secara teknis UNY memperoleh kuota untuk menggelar tes UTBK dengan total 1.600 jumlah komputer. Kuota tersebut merupakan arahan dari Panitia Pusat SBMPTN. Akan tetapi dalam perkembangan­ nya, UNY tidak mengerjakan kuota tersebut seorang diri. Namun melalui kerjasama dengan UIN Sunan Kalijaga dan beberapa sekolah negeri yang menjalin hubungan kemitraan dengan UNY. “Sehingga UNY hanya menyiapkan 945 komputer. Lalu ada di UIN Sunan Kalijaga, dan kekurangannya di sekolah mitra,” ujar Eko. Walaupun demikian, Anwar Efendi selaku Kepala Humas Promosi dan Protokol UNY menyebutkan bahwa kampus hanya menyediakan fasilitas teknis saja seperti komputer dan ruangan. Sedangkan untuk mempersiapkan instalasi perangkat lunak hingga mendampingi jalannya tes, akan ada panitia tersendiri. “Termasuk teknisi dan pengawas ruang, kepanitiaan dan penunjukan dari LTMPT. Kami belum dapat


Laporan Utama

ARIF / HUMAS

DOK. P2B UNY

informasi apakah teknisi dari UNY juga akan ditugaskan oleh LTMPT,” ujar Anwar. Pemisahan panitia yang bersifat independen tersebut, disebut oleh Anwar mirip seperti apa yang telah berlangsung di tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi jika dulu penyelenggara tes di daerah adalah Panitia Lokal (Panlok), dimana UNY kerap menjadi koordinator Panlok 46 Daerah Yogyakarta, saat ini kepanitiaan tersebut dipimpin langsung oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi. “LTMPT ini lembaga yang tetap. Mengarahkan UTBK untuk setiap PTN mandiri penyelenggaraannya. Keunggulannya, akan ada keberlanjutan. Kalau Panlok, ad-hoc, hanya dibentuk kepanitiannya setiap mau ujian,” ujar Anwar. Soal Disiapkan Sebelum Hari-H Semua fasilitas tersebut akan terus dimatangkan hingga gelaran UTBK dimulai pada 13 April. Disebutkan oleh Prof. Ali Ghufron selaku Dirjen SDID Kemristekdikti dalam kunjungannya di Auditorium UNY

KONFERENSI INTERNASIONAL GERMANISTIK DI RUANG SIDANG PASCASARJANA UNY

pada 27 Februari 2019, gelombang pertama tes akan dilaksanakan pada 13 April, 14 April, 27 April, 28 April dan 4 Mei 2019. Sedangkan gelom­ bang kedua digelar pada 11 Mei, 12 Mei, 18 Mei, 25 Mei dan 26 Mei 2019. Ali kemudian menekankan bahwa dikarenakan dalam setiap tanggal itu calon mahasiswa diproyeksikan akan datang ke kampus penyelenggara tes termasuk UNY untuk melaksanakan UTBK, maka segala proses pematangan fasilitas seyogyanya harus tuntas sebelum hari H. Termasuk persiapan soal UTBK yang harus sudah siap diakses tanpa kendala apapun.

LTMPT ini lembaga yang tetap. Mengarahkan UTBK untuk setiap PTN mandiri penyelenggaraannya. Keunggulannya, akan ada keberlanjutan."

“Lagi-lagi, karena ekspektasi masyarakat besar tentang UTBK ini, kita harus hadir secara prima,” ungkap Margana. Persiapan soal UTBK tersebut sejalan dengan arahan Menristekdikti Prof. Mohamad Nasir, dilakukan melalui ketuntasan penyelenggara tes menginstall aplikasi UTBK dan mengunduh seluruh soal sebelum tes gelombang pertama berjalan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi koneksi internet yang terlalu padat apabila semua lokasi tes mengunduh soal menjelang atau disaat tanggal tes. Sehingga aplikasi dan soalnya sudah siap betul. “Untuk mengatasi kendala yang terjadi, yang paling pertama soal sudah didownload sebelumnya dan diterima. Yang penting pada saat Hari H (aplikasi) di-install di tempat ujian,” kata Menristekdikti dalam peninjauan simulasi UTBK di Universitas Diponegoro Semarang pada Sabtu (09/03), yang langsung disanggupi Prof. Ravik Karsidi selaku Ketua LTMPT. P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 15


Laporan Utama

Sayonara Ujian Keterampilan SBMPTN Jika dalam gelaran SBMPTN sebelumnya UNY menjadi jujugan paling ramai untuk Ujian Keterampilan di Yogyakarta, tahun ini ujian serupa justru tak digelar. Diganti lewat portofolio dan unjuk kebolehan lewat video yang diunggah ke sistem.

QUIPPER.COM

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

P

rof. Jamal Wiwoho, Inspektur Jenderal Kemristekdikti, menyebut dirinya terkesan atas Ujian Keterampilan yang sempat dihadirinya setahun silam di UNY. Saat itu, ia menyempatkan diri membacakan soal ujian kepada peserta tuna rungu. Lalu sehari kemudian menghantarkannya ke Laboratorium Musik dan Tari FBS, untuk menyaksikan siswi tersebut melenggok cantik di hadapan panitia.

perubahan sistem menjadi daring sepenuhnya, semua orang dari penjuru nusantara bisa merekam video sendiri dan mengunggahnya di laman SBMPTN. Tidak perlu jauh-jauh ke FBS UNY dengan segala ongkos, tenaga, dan biayanya, untuk mendapat kesempatan lolos ke perguruan tinggi yang mereka idamkan. Sehingga cita-cita untuk membuka kesempatan kuliah bagi setiap anak bangsa, makin dekat terwujud dengan perubahan sistem ini.

“Semangatnya luar biasa,” kenang Jamal atas apa yang ia saksikan pada perio awal Mei 2018 tersebut. Tahun ini, perubahan sistem dalam SBMPTN membuat ujian keteram­ pilan takkan lagi digelar. Itu berarti takkan ada lagi tarian menginspirasi yang Jamal bisa saksikan di Laboratorium Musik dan Tari. Namun bukan berarti tarian itu tak diberi kesempatan. Melalui 16 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

Semuanya akan diganti portofolio. Sertifikat iya jika ada, dan video tarian juga. Tidak perlu jauh-jauh ujian keterampilan," ungkap Prof. Ravik Karsidi selaku Ketua LTMPT.

“Semuanya akan diganti portofolio. Sertifikat iya jika ada, dan video tarian juga. Tidak perlu jauh-jauh ujian keterampilan,” ungkap Prof. Ravik Karsidi selaku Ketua LTMPT di sela-sela rangkaian pencalonan Rektor UNS pada Senin (15/02), mendampingi Jamal yang saat itu didapuk sebagai calon tunggal hasil musyawarah senat UNS. Mengunggah Video Dengan adanya kesempatan unggah portofolio, Setya Raharjo selaku Kepala Kantor Admisi UNY menyebutkan bahwa esensi tes keterampilan sejatinya takkan hilang sama sekali. Setiap video dan sertifikat jadi pertimbangan signifikan bagi universitas untuk memutuskan diterima tidaknya calon mahasiswa tersebut. "Itu nanti tes uji keterampilan akan diganti dengan portofolio," kata Setya. Video sebagai salah satu bentuk portofolio tersebut, diungkapkan Setya akan diarahkan sesuai bidang


Laporan Utama

ARIF / HUMAS

TIRTO.ID

studi yang akan diambil calon mahasiswa terkait. Misalnya jika calon mahasiswa tersebut akan masuk Pendidikan Seni Tari seperti apa sempat disaksikan Prof. Jamal, maka mahasiswa tersebut bisa upload video dia sedang menari di atas panggung atau bahkan di depan rumahnya. Begitupula jika calon mahasiswa mendaftar jurusan keolahragaan, maka dia harus membuat video yang memperlihatkan ketangkasan dan keterampilan dia. Lebih baik lagi jika olahraga yang ditampilkan tersebut merupakan keahlian sang calon mahasiswa. Misalnya, atlet basket menampilkan sedang dribbling dan shooting three point. “Videonya bebas. Yang penting menunjukkan portofolio dia di bidang itu. Pendidikan seni tari, ya upload video menari. Tampilkan yang terbaik dan mencerminkan keahlian anda,” ungkap Setya. Dalam membuat video, juga tidak ada kewajiban untuk menggunakan dan mencantumkan identitas, atau melakukan editing apapun. Karena pada prinsipnya, video tersebut murni ditujukan untuk melihat kemampuan bakat calon mahasiswa. "Tidak perlu dibuat vlog. Video,

MUHAMMAD NASIR KETIKA MENILIK UJIAN KETERAMPILAN

direkam, jadi, lalu upload saja di [website] sistem SBMPTN," kata Setya. Portofolio Sertifikat dan Piagam Unggah portofolio juga bisa dilengkapi dengan sertifikat atau piagam bagi mereka yang pernah mengikuti atau menyabet gelar juara pada kompetisi tertentu. Lagi-lagi karena sifatnya sebagai portofolio, Setya mengarahkan agar sertifikat yang diunggah juga sesuai dengan bidang yang dituju. Sejalan dengan prinsip untuk melihat kemampuan bakat calon mahasiswa. “Kita menerima segala bentuk piagam. Tapi menurut saya ini common sense, ya kalau mau masuk jalur olahraga maka masukkan piagam olahraga. Karena ini sifatnya

Unggah portofolio juga bisa dilengkapi sertifikat atau piagam bagi yang pernah ikut kompetisi atau menjadi pemenang.

portofolio, bukan Seleksi Mandiri Prestasi,” ujar Setya. Perbedaan portofolio di SBMPTN dengan Seleksi Mandiri (SM) Prestasi, juga digarisbawahi oleh Prof. Margana selaku Wakil Rektor I. Untuk SBMPTN, portofolio murni ditujukan untuk mengetahui apakah calon mahasiswa memang ahli di bidang tersebut. Itulah kenapa piagam portofolio sebaiknya linier. Sedangkan untuk SM Prestasi walau piagam portofolio yang linier dengan program studi tujuan juga dianjurkan. Namun piagam prestasi yang tak linier juga tak masalah untuk dimasukkan. Anak yang berprestasi di bidang olahraga misalnya, bisa saja daftar ekonomi dengan piagam olahraganya. Dan diterima melalui jalur ini. “Karena memang kalau SM Prestasi, acuannya prestasi. Masuk ke UNY diarahkan kampus untuk mendulang lagi prestasi, apapun prodinya. Kalau SBMPTN, walaupun mahasiswa pada prinsipnya juga didorong berprestasi, tapi yang diuji adalah keahliannya. Anda ahli di bidang olahraga, maka upload lah portofolio olahraga,” pungkas Margana. P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 17


Laporan Utama

WAWANCARA KHUSUS Prof. AINUN NAIM SEKRETARIS JENDERAL KEMRISTEKDIKTI

Rintis Kurikulum Berorientasi Revolusi 4.0! Pasar hari ini membutuhkan sumber daya manusia dengan beragam keterampilan. UNY harus ambil peluang dengan rintis kurikulum berorientasi Revolusi Industri 4.0. Tidak boleh ketinggalan zaman!

KEPADA Redaktur Pewara Dinamika, Ilham Dary Athallah, Prof. Ainun Naim selaku Sekjen Kemristekdikti berkisah tentang pesat­ nya perkembangan zaman. Hal ini diungkapkannya dalam Seminar Persiapan Kuliah yang terselenggara pada Jumat (25/01) di Auditorium UNY.

kan karyawan dengan IPK antara 2,5 hingga 3 karena pekerjaan mereka di lapangan lebih bagus. Karena penguasaan ilmu tidak lagi diikatkan pada nominal hasil IPK, tapi pada kemampuan dia menerapkan ilmu itu ke lapangan, sebagai technical skills. Dengan dilengkapi tiga skills lainnya.

Agar UNY tak ketinggalan, perhatian pada literasi data, teknologi, dan kemanusiaan mutlak diperlukan. Hal ini perlu disiapkan lewat penyesuaian kurikulum, memilih bibit terbaik lewat jalur-jalur seleksi yang ada, hingga pelaksanaan pembelajaran dan penyediaan fasilitas perkuliahan yang mumpuni.

Kenapa kemampuan kognitif? Karena peran kognitif dan sosial tadi yang paling diperhitungkan. Bagaimana kita me­ nguasai skill, inovasi, dan bisa mengeksekusi. Tanpa ijazah Teknik Informatika pun, kalau bisa coding, bisa masuk Google katanya.

Dalam mempersiapkan kuliah, apa yang menu­ rut bapak tantangan zaman yang harus diper­ ha­tikan UNY? Banyak pakar yang kerap sebut tantangan zaman itu bentuknya kemajuan teknologi, persaingan pasar, dan beragam percepatan di dunia yang makin serba digital ini. Tapi bagi saya pribadi, fokus perhatian sudah selayaknya kita pusatkan. Bukan sekedarnya perkembangannya, tapi bagaimana kita masih bergantung dengan pertembangan itu. Kita bukan hanya tidak memimpin kemana arah teknologi dikembangkan, tapi juga harus mengakui bahwa kita belum mampu sepenuhnya mengikuti, bahkan belum banyak yang paham dan menguasai apa itu perkembangan revolusi industri 4.0. Ini yang harus diperhatikan oleh UNY dan saya kira seluruh perguruan tinggi sebagai Lembaga Pendidikan. Kita bergantung pada suatu sistem yang belum kita kuasai, dan bisa saja perilaku kita nanti disetir bahkan di­ singkirkan oleh perkembangan ini. Cara menyikapinya? Pasar hari ini membutuhkan sumber daya manusia dengan beragam keterampilan. Oleh karena itu kampus, termasuk UNY, ha18 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

Nah di kita masalahnya, anak yang berijazah Teknik dan Sistem Informasi saja masih ba­ nyak yang belum fasih betul. Hanya mahir di teorinya. Apalagi yang belum mengenyam bangku pendidikan selevel SMK dan Perguruan Tinggi. RISTEKDIKTI.GO.ID

rus ambil peluang dengan rintis kurikulum berorientasi Revolusi Industri 4.0. Apa saja komponen kurikulum berorientasi revolusi industri 4.0? Peran yang paling besar adalah Kognitive Capabilities. Isi kapabilitas tersebut antara lain: technical skills, kognitive abilities, content skills, dan system skills. Lihat dari keempat keterampilan kurikulum berorientasi revolusi industri 4.0 itu. Seputar IPK dan hafalan akademik bahkan taka da. Ini terkait studi dari World Economic Forum, 44% pekerjaan nantinya semakin fleksibel secara demografi dan sosial ekonomi. Tidak lagi bergantung pada IPK, seperti mi­ salnya Nadiem pemilik Gojek yang pernah bilang kalau ia lebih banyak mempekerja-

Inilah yang harus kita bentuk, di semua bidang studi, kita optimalkan agar anak didik bisa menguasai kognitif dan sosial. Bagaimana teknologi yang ada kita optimalkan untuk pekerjaan dan daya riset kita. Karena teknologi yang kita kuasai, akan mampu membantu kita secara berdampingan. Tanpa menyingkirkan kita. Bagaimana penerapan komponen kurikulum tersebut ditetapkan? Kita punya kebijakan bahwa kampus harus memberikan literasi baru. Diantaranya: 1) li­terasi data, bagaimana untuk memproses dan menggunakan data, 2) literasi teknologi, dan yang ketiga literasi kemanusiaan. Sehingga kemampuan pemahaman itu komplit di tangan mahasiswa: kuasai data, kuasai tek­ nologi, dan kuasai hubungan kemanusiaan, maka (kita bisa) kuasai revolusi industri 4.0. Contoh dari literasi ini? Literasi teknologi menyangkut pemahaman terhadap sistem. Bagaimana sistem mekanik bekerja, penggunaan sistem, dan prinsip terkait engineering dan AI yang bisa


Laporan Utama

RISTEKDIKTI.GO.ID

menyokong masing-masing bidang studi. Kemampuan teknologi ini secara langsung akan berkaitan dengan literasi data. Bagaimana data dihimpun dengan teknologi, untuk kemaslahatan ilmu pengetahuan. Saya lihat di Korea misalnya, diwajibkan seluruh mahasiswa untuk belajar dan me­ ngerti teknologi computing dan program­ ming. Walaupun anda dari jurusan yang secara kasat mata kerap fisik di lapangan, seperti Sport Science, nyatanya bidang studi ini sangat terbuka untuk dikembangkan melalui teknologi. Bagaimana wearable de­ vice bisa mendukung optimalisasi tenaga a­tlit misalnya, atau track aktifitas dan kecenderungan perilaku di lapangan. Kemampuan literasi teknologi dikombinasikan dengan yang ketiga, human literation. Menyangkut kepemimpinan, kerja tim, pemahaman budaya sosial maupun kerja, beradaptasi, lengkap dengan kemampuan kewirausahaan dan integritas tinggi.

Dengan demikian, apakah akan dibuat mata ku­ liah khusus literasi atau Revolusi Industri 4.0? Tidak. Direktorat Jenderal Pembelajaran sudah memberikan edaran bahwa konten tersebut sifatnya dikombinasikan dan berbaur dengan mata kuliah yang ada. Dimasukkan tanpa menambah jumlah SKS. Selain mengintegrasikan dengan perkuliah­ an, adakah langkah lain yang bisa dilakukan kampus untuk mendidik penguasaan revolusi industri 4.0. Tentunya tidak bisa hanya lewat kelas. Ha­rus holistik. Dari awal masuk saja, universitas harus memilih bibit terbaik lewat jalur-jalur seleksi yang ada. Kampus negeri di Indonesia hingga saat ini masih begitu kompetitif, ba­nyak sekali pendaftar. Saringlah yang berintegritas dan memiliki kemampuan unggul. Dalam melakukan pembelajaran, fasilitas kemudian juga harus mendukung kurikulum. Berarti, laboratorium, ruang kelas, lab

computer, dan fasilitas amenities dasar seperti Wifi kampus juga harus diperhatikan. Guna mendukung penyediaan fasilitas, Kemristekdikti juga mendorong universitas untuk berjejaring dan mengembangkan diri. Ada Indonesian Education Research Network (INRENT).Di jaringan tersebut, antar universitas bisa berkolaborasi menyediakan kuliah online. Misalnya anak UNY bisa ambil kuliah bebe­ rapa mata kuliah di ITB, dan SKS dari perkuliahan tersebut diproyeksikan akan diakui. Kelas nantinya bisa dilakukan daring jarak jauh, atau hybrid berbasis blended-learning, Sesekali bertemu tatap muka dan kali lain­ nya di kelas. Kerjasama juga dengan internasional. Tulis publikasi internasional, baca,dan pelajari ba­nyak hal dari luar negeri. Serap lalu kembangkan. Saya yakin UNY bisa merintis kurikulum berorientasi revolusi industri 4.0. P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 19


Laporan Utama

WAWANCARA KHUSUS Prof. ALI GHUFRON MUKTI DIREKTUR JENDERAL BELMAWA KEMRISTEKDIKTI

Siap SBMPTN Model Baru! Ujian tulis masuk PTN kini dikelola lembaga baru berjuluk Lembaga Tes Masuk Peguruan Tinggi (LTMPT). Sepenuhnya berbasis komputer, SBMPTN disebut Ali siap menyaring bibit-bibit terbaik.

KEPADA Redaktur Pewara Dinamika Ilham Dary Athallah di sela-sela Seminar Nasional Pendidikan dan Politik di Auditorium UNY, Selasa (26/02/2019), Ali selaku Dirjen Belmawa Kemristekdikti menjabarkan tentang Kebijakan Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. UTBK lengkap dengan kemampuan skolastik sebagai konten yang diujikan, bisa jadi langkah awal memacu kemampuan terbaik anak-anak Indonesia. Judul materi Bapak dalam Seminar (Semnas di Auditorium UNY) adalah Kebijakan Pendidikan di Era Revolusi 4.0. Bagaimana dengan SBM­ PTN model baru? SBMPTN full Ujian Tulis Berbasis Kompu­ ter (UTBK) itu juga sejalan dengan kebijakan Pendidikan Era Revolusi 4.0. Seperti yang mungkin telah diketahui bersama, Kemristekdikti melihat bahwa sudah saatnya kita memperbarui sistem sesuai zaman. Dan di era digital ini, yang diinginkan antara lain transparansi dan kepastian. Memenuhi hal ini bagi memaksimalkan potensi bahwa SBMPTN siap menyaring bibit-bibit terbaik. Berkemampuan stokastik yang baik, intelektual yang baik, dan karakter yang baik. Lihat itu Gojek. Kenapa ojek online laku, karena sebelum dia naik, sudah keluar harganya. Kamu naik dari titik A ke titik B, lewat jalan rutenya ini, macet atau tidak, dan berapa kamu harus bayar. Kalau ojek biasa kan dulunya tidak, bisa digorok asal sebut harga. Itulah mengapa cara yang kita usulkan adalah ujian komputer yang lebih cepat. Hanya butuh beberapa hari untuk memunculkan hasilnya, Anda tahu berapa nilai ujian Anda. Lalu seperti Ujian Nasional zaman SMP, anda bisa pakai nilai itu untuk daftar ke SMA Negeri. Hasil UTBK bisa dipakai untuk daf­ tar PTN. Karena menggunakan nilai, apakah ada Passing Grade nya? Iya, walaupun tidak bisa diartikan ada me20 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

SUARA MERDEKA

kanisme publikasi passing grade atau angka pasti berapa passing grade itu setiap tahun. Coba kembali bayangkan Ujian Nasional. Ya seperti itu, anda daftar sekolah, diambil berapa yang terbaik sesuai peringkat nilai. Misal tahun lalu, nilai UN yang lolos di katakanlah SMA Negeri 1 Yogyakarta adalah 380. Maka tahun depannya, walaupun angka itu bisa berubah, tapi kan Anda bisa kirakira juga. Kalau mau masuk aman, ya minimal diatasnya 380.Itu (acuan nilai) bisa jadi motivasi diri untuk belajar lebih giat. Atau mengulang lagi UTBK supaya bisa mencapai angka tersebut. (Pada tahun 2019, UTBK bisa diikuti tiap siswa sampai dua kali). Bagaimana persiapan UTBK sejauh ini? LTMPT sudah bekerjasama dengan tiap-tiap kampus. Untuk Yogyakarta, komputer sudah disediakan. UGM misalnya punya 16 lokasi, 53 ruangan, dan 1.720 komputer. UNY, UPN (Veteran), dan UIN (Sunan Kalijogo), saya kira juga ada. Mulai dari 1 Maret, pendaftaran UTBK akan dibuka. Pelaksanaan nanti dimulai 13 April

untuk gelombang pertama, Mei untuk gelombang kedua. Terkait dengan konten soal? Sudah digodog tim perumus. Terjaga kredi­ bilitas dan kerahasiannya. Seperti yang te­ lah diketahui bersama juga, ujiannya ada Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Potensi Akademik (TPA). TPA ini nanti yang bisa dipilih apakah sosial (Soshum), atau ilmu alam (Saintek). Apa isi Tes Skolastik? Tes kecerdasan umum saja. Menguji daya na­ lar logis dan analitis. Tes ini sepertinya dianggap baru karena pertama kali diuji­kan di SBMPTN, tapi kata orang Dikbud (Kemdikbud), kita sudah punya dari tahun 1990an. Terinspirasi di Amerika yang tes masuk kampus atau tes kelulusannya terkenal de­ ngan nama SAT (Scholastic Aptitude Test). Kalau mengukur logis dan analitis, apakah sifat soal tersebut High Order Thinking Skill (HOTS)? Tentu. Ini (HOTS) akan diberikan penekan­ an. Jadi skolastik sebagai satu cara untuk menguji, apakah seseorang tidak hanya bi-


Laporan Utama

RISTEKDIKTI.GO.ID

sa mengingat. Tapi juga menganalisis, membandingkan, menghitung. Ini kemampuan yang tidak biasa. Dan di TPA juga akan kita ujikan. Misal pertanyaannya begini, HOTS untuk TPA Saintek: Mengapa nyamuk bisa terbang lurus, belok, dan bertahan di udara? Itu tidak bisa hanya dijawab karena punya sayap. Tapi ada penerapan prinsip fisika layaknya torsi dan sentrifugal. Dihitung secara tematis, kombinasikan matematika, fisika, bahkan biologi. Materi-materi tentang Tes Stokastik? Panitia saja yang mendetilkan. Akan ada

kemiripan dengan tes yang sebelumnya, uji nalar. Tapi makin kesini tentu makin baik. Pesan-pesan Prof Ali untuk pelaksanaan SBM­ PTN? Kemristekdikti memiliki Rencana Strategis yang sudah dirumuskan pada tahun 2015 terkait revitalisasi Tridharma. Harapan­ nya mengembangkan kampus tidak hanya sebagai agent of education, tapi juga agent of knowledge, technology transfer, dan economic development. Ini harapan yang nantinya ada di pundak mahasiswa sekalian. Selepas lulus, atau bahkan sejak bangku mahasiswa, ditunggu kontri-

businya untuk mengembangkan ekonomi. Oleh karena itu, kualitas akademiknya ha­ rus oke. SDM bermutu dan produktif. Ini dimulai dengan input yang baik, dan caranya menyeleksi ya lewat SBMPTN itu. Sejauh ini, kita telah runut sistematika SBMPTN yang baik lewat LTMPT. Mereka fokus untuk beri yang terbaik bagi calon mahasiswa. Harapan saya, anak-anak nantinya juga ha­ rus bisa beri yang terbaik bagi negara. Belajar yang rajin untuk ujian, dan setelah diterima di perguruan tinggi. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 21


Laporan Utama

Geger UTBK Bakar Cemas Siswa Baru dibuka UTBK, portal pendaftaran eror. Bukti kelemahan pemerintah dalam menyiapkan sistem berbasis daring. Membuat ribuan calon mahasiswa was-was. Takut kehabisan kuota.

Oleh RONY K. PRATAMA Editor BUDI MULYONO

A

nanda Putri tampak geram usai menatap layar itu. Berkali-kali ia gagal mengakses pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Di layar 22 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

laptopnya tertulis server is bussy, tanda ribuan pendaftar berduyunduyun mengakses portal dalam satu waktu. Praktis laman itu tak mampu merespons lekas. Bukti kelemahan sistem besutan Ristekdikti. Gadis berkacamata itu ingin segera mendaftar tes secara daring.

ILUSTRASI SIMULASI UJIAN MELALUI KOMPUTER.

Pertama kali mengakses tanggal 1 Maret pukul 12.00. Kedua kali mencoba, tiga jam setelahnya, tapi tak membuahkan hasil. Tetap gagal. Ia tak ingin kehabisan kuota pendaftaran. Wajar bila ia waswas, bahkan sempat meneteskan air mata. Takut kalau, menurutnya, “Semua orang bisa akses. Kecuali


Laporan Utama

SEELENFLUEGEL.INFO

aku.” Nanda tak sendiri. Teman kelasnya juga mengalami serupa. Ternyata apa yang dialami Nanda itu juga dirasakan ribuan pendaftar di seluruh Indonesia. Ravik Karsidi, Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), mengakui hal itu. Kendala server penyebabnya. "Di awal memang seperti kaget, karena seperti diserbu bareng. Tapi sekarang sudah lancar. Silakan masuk," ujar Ravik seperti dilansir Tirto.id. Menurutnya, kendala itu wajar terjadi karena terdapat 96 ribu pendaftar UTBK. Betapapun ini juga problem klasik yang sering melanda pendaftaran daring. Bukti kekurangsiapan Ristekdikti dalam menangani sistem pendaftaran. Sejak dibuka pendaftaran UTBK tanggal 1 Maret, sehari setelahnya server masih eror. LTMPT kemudian mengatasi server. Tanggal 4 Maret server bisa dibuka kembali meski masih lemot diakses. Pratama Persadha, Pakar Keamanan Siber,

seperti dikutip Tirto.id, mengatakan inilah bukti ketidaksiapan UTBK. Pemerintah dinilai kurang memahami kendala di lapangan. Bila situs dibuka, ribuan pendaftar mengakses secara bersamaan, praktis situs tersebut eror. Pemerintah tak melakukan uji coba sistem terlebih dahulu. Ia terkesan tergesa-gesa di dalam pelaksanaan UTBK yang baru diterapkan

Ravik Karsidi, Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), mengakui hal itu. Kendala server penyebabnya. "Di awal memang seperti kaget, karena seperti diserbu bareng. Tapi sekarang sudah lancar. Silakan masuk."

tahun ini. Untuk kedua kalinya pemerintah melakukan kesalahan serupa, sebagimana tes CPNS tahun lalu. Problem server yang eror masih menjadi biang kerok tak terhindarkan. Mengatasi masalah “turun-temurun” ini Pratama mengajukan solusi. Pertama, LTMPT harus memperbesar kapasitas bandwith dan memperkecil unlimited traffic meter. Dengan begitu seberapa pun pendaftar masuk server tak akan terjadi eror. “Audit digital forensik,” menurutnya, “harus dilakukan terlebih dahulu supaya tahu penyebabnya apa.” Agung Handoko, calon pendaftar, ingin masuk PGSD UNY. Ia juga harus mengikuti UTBK sebagai prasyarat masuk peguruan tinggi. Setelah server bisa diakses kembali, ia merasa lega. “Sekarang tinggal mengikuti tes dan hasil nilainya semoga memuaskan. Saya pingin jadi guru SD soalnya,” tuturnya. P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 23


Laporan Utama

Rangkaian SBMPTN Seperti Ujian Nasional Setelah ikut UTBK dan memperoleh nilai, calon mahasiswa mendaftarkan diri ke kampus dan jurusan idamannya. Serupa sistem pendaftaran di jenjang sekolah menengah, dimana nilai ujian nasional jadi basis seleksi masuk.

Oleh ILHAM DARY ATHALLAH Editor BUDI MULYONO

ini, harus ikut tester lebih dahulu. Bertajuk Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Selepas ikut ujian, peserta akan dapat nilai sesuai pencapaiannya. Nilai inilah yang digunakan untuk mendaftar kuliah.

M

emaparkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 01 Lebak Bulus, Prof. Mohamad Nasir selaku Menristekdikti tak henti-hentinya menyuarakan apa yang selama ini menjadi target kepemimpinannya: meningkatkan angka partisipasi kuliah, dan memperjuangkan agar setiap anak bangsa punya kesempatan mengenyam bangku pendidikan tinggi. Cara bagi mereka yang berminat menjadi mahasiswa untuk mampu menjadi bagian dari perguruan tinggi, salah satunya adalah SBMPTN. Menggambarkan kepada peserta didik berkebutuhan khusus terkait rangkaian tes ini, sang menteri dalam kesempatan tersebut mengana­ logikan secara sederhana jalur ujian masuk tersebut. Bahwa SBMPTN secara sistem seleksi, tak jauh berbeda dengan ujian nasional (UN). “KIP Kuliah akan berlaku 2020. Dalam rapat kabinet, Presiden sudah memaparkan (bahwa) dana infrastruktur akan digeser besarbesaran ke peningkatan SDM. Oleh karena itu adik-adik, harus ikut menikmati fasilitas ini dengan cara masuk kuliah. SBMPTN mudah kok, tidak ribet, tidak jauh beda dengan kita ikut UN dan masuk SMA,” terang Nasir pada Rabu (06/03). Kemiripan UN dan SBMPTN 24 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

MAYA.LIGERACADEMYBLOG.ORG

disebutnya terletak pada bagaimana urutan penggunaan masing-masing ujian untuk seleksi di jenjang yang lebih tinggi. Ujian Nasional sebutnya, jika anak lulus SMP dengan nilai tertentu, maka nilai itu akan dipakai untuk mendaftar SMA. Mereka yang nantinya dinyatakan lolos, adalah anak-anak dengan nilai terbaik. SBMPTN juga sama. Calon mahasiswa yang ingin ikut jalur

“KIP Kuliah akan berlaku 2020. Dalam rapat kabinet, Presiden sudah memaparkan (bahwa) dana infrastruktur akan digeser besarbesaran ke peningkatan SDM."

“Jadi, secara sistem seleksi tak jauh beda. Ujian dulu, dapat nilai, dipakai untuk daftar ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, bedanya materi SBMPTN adalah tes stokastik dan potensi akademik, serta basisnya adalah High Order Thinking Skill,” pungkasnya disambut riuh siswa SLB. Dimulai dengan Pendaftaran Untuk dapat mengikuti rangkaian seleksi SBMPTN, Prof. Ismunandar selaku Dirjen Belmawa Kemristekdikti menyebutkan bahwa calon mahasiswa harus mendaftarkan diri dalam UTBK. Pendaftar harus memenuhi syarat administrative dengan status lulusan tahun 2017, 2018, dan 2019 dari pendidikan menengah SMA/MA/ SMK dan sederajat, atau pun lulusan Paket C tahun 2017, 2018, dan 2019. Pendaftaran dibuka per 1 Maret 2019 dengan biaya 200 ribu rupiah. Khusus untuk pendaftar yang mengajukan bidikmisi dan memenuhi persyaratan administrasi yang menyatakan bahwa dirinya tidak mampu, maka akan digratiskan. “Langkah pertama: daftar UTBK. Website LTMPT sempat macet dan ditutup sementara pada 2 Maret. Tapi sudah dibuka lagi, dan kini kapasitas


Laporan Utama

ARIF /TIRTO.ID HUMAS

entry satu menit bisa melayani 3.000 peserta,” tukas Ismunandar. Dalam melakukan proses pendaftaran, peserta diharuskan mengisi data di laman ltmpt.ac.id. Pada laman tersebut juga telah dicantumkan persyaratan apa yang harus diunggah, misalnya identitas diri, domisili, ijazah, atau kartu siswa. Sedangkan biaya UTBK dibayar di bank mitra LTMPT seperti Mandiri, BNI dan BTN dengan virtual account yang muncul di website UTBK. Setiap anak disebut Ismunandar akan memperoleh kode virtual account berbeda. Peserta tes bisa langsung membawa kode beserta uang sejumlah tersebut ke teller bank, atau melalui transfer virtual account di mesin ATM. “Bahkan bisa internet banking juga, yang penting transfer virtual

account. Lebih mudahnya ya lewat teller saja, mbak-mbaknya (teller) yang membereskan,” ungkap Ismunandar. Setelah semua proses pendaftaran terpenuhi, sistem akan memberikan keterangan detil berupa lokasi serta waktu peserta terkait untuk mengikuti UTBK. Lokasi tersebut akan diacak oleh sistem. Walau demikian, sebisa mungkin peserta

Setelah semua proses pendaftaran terpenuhi, sistem akan memberikan keterangan detil berupa lokasi serta waktu peserta terkait.

mengikuti tes di kota domisili atau yang terdekat. “Misalnya domisili di Gunungkidul. Terdekat ya ke Kota Jogja, tidak sampai diacak ke Solo,” ungkap Ismunandar. Boleh IkutTes Dua Kali Beberapa tanggal yang jadi jadwal UTBK, disebut oleh Prof. Ali Ghufron selaku Dirjen SDID Kemristekdikti di antaranya adalah13 April, 14 April, 27 April, 28 April dan 4 Mei 2019, sebagai gelombang pertama tes. Sedangkan gelombang kedua digelar pada 11 Mei, 12 Mei, 18 Mei, 25 Mei dan 26 Mei 2019. Sehingga setiap gelombang, akan ada lima hari dengan dua sesi tes setiap harinya. Selepas jadwal UTBK muncul, maka tugas peserta terkait adalah belajar dan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Setya Raharja P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 25


Laporan Utama

SEELENFLUEGEL.INFO

selaku Kepala Admisi UNY juga mengingatkan bagi peserta ujian untuk jaga stamina dan kesehatan. Serta datang di lokasi tes tepat waktu.

kembali kemampuan. Namun, untuk mengikutinya Ismunandar menyebut bahwa calon peserta harus mendaftar dan membayar lagi.

“Kalau bisa, tren di ujian-ujian tahun sebelumnya justru sempatkan meninjau ruang sehari sebelumnya. Pokoknya siap lahir batin,” ungkap Setya.

“Nilai yang nantinya digunakan daftar SBMPTN tentu yang terbaik. Sesuai judgement peserta saja,” sebut Ismunandar.

Hasil UTBK kemudian bisa diperoleh kira-kira satu atau dua minggu setelah tes. Sebelum pendaftaran gelombang kedua ditutup, Ismunandar memastikan nilai UTBK sudah akan dirilis. Publikasi dilakukan melalui laman LTMPT yang mana hanya bisa dilihat dengan login terlebih dahulu.

Mendaftar SBMPTN Setelah UTBK tuntas, barulah calon mahasiswa mendaftarkan diri ke program studi dan universitas yang diinginkan melalui website LTMPT.

“Satu login, satu anak, hanya bisa lihat nilainya sendiri. Tidak bisa lihat nilai temannya, untuk hargai privasi. Masalah ingin sharing itu nanti silakan dilakukan sendiri,” tukas Ismunandar. Bagi mereka yang belum puas dengan nilai UTBK pertama, gelombang kedua bisa jadi sarana untuk menguji 26 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

Hasil UTBK kemudian bisa diperoleh kira-kira satu atau dua minggu setelah tes. Sebelum pendaftaran gelombang kedua ditutup, seharusnya nilai UTBK sudah akan dirilis.

Proses inilah yang disebut sebagai SBMPTN. Peserta nantinya tinggal mengisi data dan syarat-syarat yang diperlukan saja, tanpa perlu membayar lagi. Diagendakan, pendaftaran SBMPTN akan dibuka pada 10 hingga 24 Juni, dengan hasil seleksi akan diumumkan pada 9 Juli. “Jadi secara sistem seleksi tak jauh beda. Ujian dulu, dapat nilai, dipakai untuk daftar ke jenjang yang lebih tinggi. Waktu SBMPTN tinggal seperti kita memilih sekolah saja,” ungkap Nasir. Dalam memilih program studi dan universitas, Prof. Sutrisna Wibawa selaku Rektor UNY mengingatkan bahwa nilai UTBK harus jadi pertimbangan penting. Konsultasi dan pertimbangkan, bahwa dengan nilai UTBK yang telah dikantongi peserta apakah akan cukup untuk masuk di jurusan itu. “Pilih sesuai minat dan bakat. Tidak untuk coba-coba,” pungkas Sutrisna seraya berpesan.


Laporan Utama

RISTEKDIKTI.GO.ID

Terobosan Baru SBMPTN Besutan Nasir Nasir melakukan revolusi seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Perubahan besar di dalamnya tak sekadar persoalan sistem tapi substansi. Seleksi serba berbasis digital Oleh RONY K. PRATAMA Editor BUDI MULYONO

S

eucap kata Mohamad Nasir, Menteri Ristekdikti, berdampak luas bagi khalayak akademik. Tak terkecuali buat calon cendekiawan muda lulusan sekolah menengah atas. Tahun ini mereka was-was sekaligus antusias. Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) tahun 2019 praktis berubah. Digadang mengikuti arus zaman, seleksi nasional itu kini berbasis digital. Prasyarat masuk universitas makin ketat. Pada konferensi pers SMPTN, 22 Oktober, tahun lalu, Nasir mengatakan, “Kalau biasanya, peserta daftar dulu baru tes. Ketentuan di tahun 2019 adalah tes dulu kemudian dapat nilai. Nah,

nilainya dipakai untuk mendaftar ke perguruan tinggi negeri.� Kebijakan ini dibesut agar mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas karena mekanisme seleksinya lebih menantang. Sekilas seleksi ini mirip ujian IELTS atau TOEFL. Hasil nilai dipakai untuk mendaftar kampus. Skor menentukan kampus mana yang layak bagi calon mahasiswa. Metode tes pramasuk perguruan

Metode tes pramasuk perguruan tinggi negeri hanya satu, yakni Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

tinggi negeri hanya satu, yakni Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Ujian tulis Nasir setip. Tahun ini Nasir juga menyetop ujian bermedia android. Ia menggeneralkan ujian sebatas pakai komputer. Ini berarti tiap kampus penyelenggara tes yang ditunjuk mesti menyediakan tempat ujian. Laboratorium komputer mesti siap pakai dengan spesifikasi dan performativitas jempolan. Materi UTBK inilah yang menantang karena relatif baru bagi mekanisme masuk perguruan tinggi. Jenis meteri soal yang digunakan meliputi Tes Potensial Skolastik (TPS) dan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Keduanya berlaku bagi kluster Soshum maupun Saintek. Dua tes tersebut bertujuan untuk menjaring kecakapan calon mahasiswa secara psikologis maupun akademik. Menteri Nasir mengikutsertakan P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 27


Laporan Utama begitu, Nasir menandaskan tiap tes memiliki ekspresi pertanyaan soal yang berbeda tapi tingkat kesukaran substansial yang sama. Ini mirip dengan ujian nasional: bentuk soal dikonstruk berbeda tapi sesungguhnya mengacu pada kompetensi dasar yang sama. Tahun ini Nasir membentuk panitia khusus di bawah Kemenristekdikti sebagai pelaksana konseptual maupun praksis di lapangan demi menyukseskan seleksi. Ravik Karsidi, Ketua LTMPT, mengatakan, “Mulai tahun 2019 Kemenristekdikti akan memberlakukan kebijakan di bidang seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan oleh institut bernama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) 2019.” Dua orang penggawa, Nasir dan Ravik, adalah pihak yang bertanggung jawab di belakang kesuksesan seleksi nasional itu.

UPDOERTECHNOLOGY.COM DOK. TIM GARUDA

aspek psikologi sebab urgensi ilmu ini dalam menganalisis kecenderungan anak: apakah gambaran psikis peserta tes dianggap memenuhi sebagai modal dasar menjadi mahasiswa kelak. Kerangka materi TKA, UTBK, dikembangkan berdasarkan konsep High Order Thinking Skills (HOTS). Kemampuan analisis ditekankan di sini. “Bagaimana kemampuan mereka untuk menganalisis, ini menjadi sangat penting,” kata Nasir. Sedangkan materi TPS, dimensi kognitif yang lebih ditekankan. Ini penting supaya kompetensi penalaran dan pemahaman umum calon mahasiswa memenuhi standar. Sekolah formal, betapapun, mendasarkan ini karena keberhasilan akademik tak terlepas darinya. Menteri yang juga profesor di Undip itu menambahkan tiap peserta hanya diberi kesempatan tes sebanyak dua kali. Menjaring calon cendekiawan di perguruan tinggi, melalui kesempatan dua kali itu, diharapkan 28 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

Nasir menjadi dua peluang. Bila tes pertama skor kurang memuaskan ia dapat menggunakan kesempatan kedua. Perolehan skor, menurut Nasir, ditentukan pula oleh kesiapan dan kesungguhan belajar dua materi di atas. Skor tertinggi dari dua kesempatan tes yang akan dijadikan acuan pendaftaran. Calon mahasiswa diharapkan Nasir tak perlu khawatir bila tes pertama malah lebih tinggi. “Di sini bukan nilai akhir. Tapi nilai tertinggi saja,” ucapnya. Kendati

Aplikasi screen readers membantu penyandang tuna netra mampu mengerjakan soal secara mandiri. Aplikasi yang dikembangkan itu, dilengkapi instruksi lisan.

Tanggal 9 Maret ini, menurut Ravik, LTMPT telah melakukan uji coba UTBK di 73 lokasi. Kesiapan di tiap lokasi itu hampir seratus persen. “Secara keseluruhan ya sudah siap.” Walau media seleksi serba komputer, pihaknya juga memfasilitasi bagi penyandang difabel. Aplikasi screen readers membantu penyandang tuna netra mampu mengerjakan soal secara mandiri. Tanpa pendamping khusus, aplikasi yang dikembangkan itu, memberi kemudahan peserta difabel karena dilengkapi instruksi lisan. Aplikasi ini sebetulnya sudah lazim diterapkan di sekolah luar biasa. Pengonstruk soal juga tak menyertakan jenis soal bergambar. “Semua serba lisan dan penyandang difabel tuna netra tinggal menyimak,” jelasnya. Durasi pengerjaan soal tak berbeda dengan peserta umum. Semuanya dibuat sama. Tentu dengan pendampingan khusus di kelas difabel. Ringkasnya, lanjut Nasir, tahun 2019 pola dan daya tampung masuk perguruan tingggi negeri meliputi tiga jalur: SNMPTN (20%), SBMPTN (40%), dan Seleksi Mandiri (30%). Seleksi terakhir ini disesuaikan dengan daya tampung masingmasing Prodi di universitas terkait. Nasir menuturkan perubahan ini bukan sebatas reformasi seleksi pendidikan tinggi negeri, melainkan revolusi komprehensif yang diorientasikan mampu berdampak signifikan terhadap kualitas calon cendekiawan muda kampus. 


B E R I TA S i v i ta s a k a d e m i k a

HUMAS FT

58 TAHUN FT SEBAGAI JAWARA KOMPETISI Prestasi mahasiswa meru­ pakan tolok ukur kinerja sebuah universitas karena menjadi bukti sahih akan kualitas perguruan tinggi karena identik dengan kreasi dan inovasi sebagai lambang produktivitas. Segala usaha keras berbalut dengan talenta dan semangat tinggi terus disuguhkan segenap mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dibawah arahan dosen-dosen pembimbing sehingga mampu menorehkan berbagai prestasi baik dari tingkat lokal, nasional hingga intrenasional.

Goresan prestasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dalam satu tahun terakhir antara lain mewakili Asia dalam Drivers’ World Championship (DWC) di Queen Elizabeth Olympic Park, Stratford London, Student Formula Japan, Student Green Car Competition di Korea, Juara umum World Art Camp Olympiade di Filipina, Juara II International Roof Truss Design Competition, Juara II Nasional Mahasiswa Berprestasi 2018 tingkat Diploma, Juara Pertama LKTI Nasional PESUT Samarinda, dan masih banyak lagi. Fakultas Teknik Universitas

Berita-berita lain dapat diakses pada laman www.uny.ac.id

Negeri Yogyakarta sebagai kampus Jawara terus berkomitmen memberi ruang seluas-luasnya bagi mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan dan kreativitas melalui kegiatan-kegiatan akademik maupun non akademik.

Amalia Rohmah, sang Juara II Mahasiswa Berprestasi 2018 tingkat Diploma mengaku bahwa iklim kompetisi dalam makna yang positif memang sangat terasa dalam proses perkuliahan di Fakultas Teknik.

“Kami akan terus memfasilitasi agar tiap mahasiswa tertanam karakter luhur sebagai generasi penerus bangsa untuk berkiprah dan berkreasi demi kemajuan peradaban Indonesia,” Dr. Ir. Widarto, M.Pd., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

“Selama berkompetisi, kami juga merasakan dukungan nyata dari pihak kampus dan melecut semangat kami dalam proses kompetisi. Serta berbagai bentuk apresiasi dari kampus yang tentu membuat kami makin termotivasi dalam meningkatkan prestasi,” ujarnya. HRYO P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 29


Berita

HUMAS FIS

DUA PENGHARGAAN DALAM IPITEX 2019 DI BANGKOK THAILAND Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali berprestasi di ting­ kat internasional. Kali ini tim mahasiswa UNY ber­ hasil menyabet dua penghar­ gaan dalam Bangkok Interna­ tional Intellectual Property, Invention, Innovation and Tech­ nology Exposition (IPITEx 2019) yang dilaksanakan di Bang­ kok, Thailand. IPITEx 2019 merupakan kompetisi Pene­ litian internasional yang diseleng­ garakan oleh National Research Council of Thailand (NRCT) pada hari Jumat-Rabu (1-6/2/2019). Ajang ini merupakan wadah untuk memamerkan penemuan dan inovasi potensial dan mena­ rik dari para penemu/inovator

internasional. Acara ini dilak­ sanakan setiap tahun, untuk menciptakan kolaborasi antara inventor/organisasi di Thailand dan dunia internasional. Pameran ini dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu Invention and Innovation for Social and Quality of Life dengan sub kategori Medicine and Public Health, Environmental Protection/ Energy, dan Educational/Office/ Household Equipment and Material. serta kategori Invention and Innovation for Industry dengan sub kategori Food/Cosmetics, Modern Agriculture IRobotics/ Electronics/Automation.

Ali mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FIS UNY dengan anggota tim Fajar Meirani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA, Mohammad Fadly Haj Jurusan Manajemen FE, dan Sukarno Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FBS berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus yaitu Special Award dari Association of Polish Inventors and Rationa­ lizers, Poland dan Bronze Award dari National Research Council of Thailand (NRCT), Thailand. Kedua penghargaan ini diraih dalam kategori Invention and Innovation for Social and Quality of Life pada sub kategori Environmental Protection/Energy dengan produk Water Tunnel Clogged Detection Tool to Help a Flood Mitigation (WANGON) yaitu inovasi alat pendekteksi sumbatan/sampah yang ada pada gorong-gorong, dengan sensor yang dapat mengetahui jarak dari benda/ sampah yang menyumbat gorong-gorong tersebut.

Dalam kompetisi tersebut tim UNY yang diketuai oleh Hanafiah

Menurut Hanafiah Ali, tim UNY mengembangkan WANGON

30 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

karena adanya sejumlah permasalahan yaitu sering terjadinya penyumbatan pada gorong-gorong sehingga menyebabkan banjir, namun belum adanya alat dalam membantu permasalahan ini sehingga membuat orang harus memeriksa langsung ke dalam gorong-gorong dan tentunya tidak efektif. “Belum adanya alat yang dapat membantu dalam mendeteksi sampah dalam gorong-gorong membuat kami berfikir untuk menciptakan inovasi alat WANGON ini” tuturnya Mahasiswa FIS tersebut menambahkan, perlombaan IPITEx 2019 diikuti oleh 443 tim peneliti dari 25 negara di seluruh dunia yang berkumpul dan berkompetisi untuk memamerkan inovasi sesuai dengan kategori dan fokus keilmuan masing-masing peserta. “Alhamdulilah berkat kerja keras usaha dari tim UNY maka prestasi ini bisa dicapai. EKO


Berita

PERESMIAN GEDUNG ISLAMIC DEVELOPMENT BANK UNY

ARIF/ HUMAS

Pembangunan gedung hanya salah satu cara untuk meningkatkan proses pembelajaran lebih baik khususnya pembangunan infrastuktur yang berkaitan proses pembelajaran yaitu ruang kuliah dan laboratorium. Dari 12 gedung, 9 gedung adalah laboratorium, ini sangat luar biasa karena dapat mendorong kualitas pembelajaran kedepan menjadi semakin baik. Untuk itu isi laboratorium haruslah mutakhir sesuai dengan kebutuhan industri karean akan mampu menghasilkan lulusan sesuai dengan kebutuhan industri. Menristekdikti Mohamad Nasir mengungkapkan hal tersebut dalam peresmian gedung Islamic Development Bank, Sabtu (2/2) di Fakultas Bahasa dan Seni. Lebih lanjut Menristekdikti mengatakan disampimg perbaikan infrastruktur sekarang ini kedepan kita menghadapi era revolusi industri 4.0. “Kalau perkuliahan sudah dilakukan dengan e-learning atau online learning maka ruang kuliah bukan menjadi tuntutan utama, melainkan proses pembelajaran yang berorientasi pada e-learning tersebut” kata Mohammad Nasir. Agar warga negara indonesia usia diantara 18 -23 tahun bisa mengenyam pendidikan tinggi berkualitas maka perlu e-learning. Hal ini peluang bagi mereka yang belum kuliah. Menristekdikti juga menginisiasi pengembangan pendidikan vokasi di kabupaten-kabupaten di DIY agar pendidikan tinggi di DIY tersebar merata. Gubernur DIY yang diwakili oleh Wakil Gubernur Paku Alam X menyambut baik terselesaikannya gedung Islamic Development Bank UNY. “UNY berkomitmen meningkatkan layanan terbaik bagi masyarakat terutama dalam bidang pendidikan” kata Paku Alam X “Oleh karena itu sangat tepat apabila IsDB memberi bantuan gedung untuk menunjang itu semua”. Wakil Gubernur DIY berharap agar dengan bantuan gedung ini UNY mampu mewujudkan kinerja yang lebih baik mempertahankan julukan sebagai kampus pendidikan, kampus merakyat, kampus agamis dan mewujudkan kampus penelitian tiada henti. Harapannya dengan penambahan gedung baru dari Proyek IsDB 7in1 UNY ini dapat mempercepat UNY menjadi Universitas Kependidikan Unggul, Kreatif, dan Inovatif berdasarkan pada ketakwaan, kemandirian, dan kecendekiaan. ARIF

FBS AUDIENSI DENGAN KERATON Perkembangan manuskrip Jawa kuno menemui titik terang. Jika sebelumnya khalayak kesulitan mengakses keberadaan jejak sejarah ini, kini mereka mendapat angin segar atas inisiatif pemerintah Yogyakarta menempuh jalur digitalisasi manuskrip lewat aplikasi MAIS-Flexis. “Pertemuan hari ini dengan UNY, kalau dari cerita Ibu Dekan, kelihatannya yang paling potensial itu (kerja sama) dengan UNY. Saya terus terang tadi mongkok begitu mendengar dari segi historisnya di sini adalah IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan), jadi memang ada jurusan-jurusan pendidikan. Dari kami sendiri akan butuh banyak bantuan di bidang itu,” ungkap KPH Notonegoro mengawali sosialisasi kegiatan kebudayaan Yogyakarta dengan birokrasi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta (FBS UNY), Jumat (22/2). Kabar gembira ini mendapat sambutan hangat dari FBS

selaku kampus pencetak akademisi bahasa, seni, dan pendidikan. Dekan FBS, Endang Nurhayati dalam tanggapannya membuka lebar pintu kerja sama yang diupayakan Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

“Hampir semua bisa terkait langsung untuk prodi kami karena kami memiliki potensi untuk semua yang terkait dengan benda-benda seni; ada prodi seni rupa dan kriya. Kemudian untuk yang bek­ sa (tari) jelas kami berke­ pentingan untuk itu. Yang terkait dengan manuskrip, kami yang bergerak di bidang bahasa tentu saja akan berke­ pen­tingan,” sambut Endang Nurhayati atas kepercayaan pemerintah Yogyakarta. KPH Notonegoro dan tim adalah penggagas audiensi rangkaian kegiatan internasional “Javanese Culture and Manuscript”. Kunjungan di Ruang Sidang PLA FBS ini setidaknya menghasilkan beberapa kesepakatan. Poin kolaborasi kemitraan FBS UNY-Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat diantaranya kesepakatan magang mahasiswa, penelitian, pengembangan, dan proyek digitalisasi manuskrip bersama. Magang dipandang menarik oleh KPH Notonegoro. Selain dari Indonesia, ada pula pelajar dari luar negeri seperti Amerika yang magang dan menyesuaikan pranata (tata adat) di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Program ini diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa generasi sekarang yang mulai kehilangan ketertarikan pada budaya Jawa. Perjanjian ini dituangkan dalam bentuk Memorandum of Agreement (MoA) dengan pokok isi yang akan dikomunikasikan terlebih dahulu dengan Panitrapura Keraton Yogyakarta supaya dapat berterima kedua pihak. Rencananya MoA akan ditandatangani pada hari terakhir International Symposium on Javanese and Manuscripts of Keraton Yogyakarta. MARIA PURBANDARI

P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 31


Berita

REAKREDITASI D3 MANAJEMEN PEMASARAN

DOK. FMIPA ARIF / HUMAS

Universitas Negeri Yogyakarta kembali kedatangan tim asesor dalam rangka Field Assesment untuk Prodi Manajemen Pemasaran Diploma III pada Fakultas Ekonomi, Senin (11/2) di Gedung Rektorat UNY. Akreditasi Prodi Manajemen Pemasaran, kembali dilakukan setelah melewati lima tahun sebelumnya, dimana Prodi Manajemen Pemasaran D III mendapat Akreditasi A pada November 2013, sesuai SK BAN-PT Nomor : 230/ SK/BAN-PT/AK-XIII/Dpl-III/XI/2013. Tim Asesor BAN-PT yang tugaskan melakukan akreditasi terdiri dari Dr. Mohammad Rizan, MM (Univ. Negeri Jakarta) dan Drs. Tjejep Djatmika (Politeknik Nege­ri Ban­ dung) diterima langsung oleh Wakil Rektor I UNY, Prof. Dr. Margana, M.Hum, MA., sesuai Surat Tugas Nomor : 11/BAN-PT/SPT-AK/A/2019 pada tanggal 10 Februari sampai dengan 12 Februari 2019. Prof. Dr. Margana, M.Hum, MA, mengatakan dalam penyambutannya bahwa task force sudah kami siapkan semaksimal mungkin namun kami menyadari perlu diberi arahan dan bimbingan dari bapak-bapak asesor. “Perlu kami kami sampaikan Prodi Manajemen Pemasaran Diploma III akan dipusatkan di Kampus UNY Wates di Kulonprogo, dan rencananya akan ada perluasan di Kampus UNY Gunungkidul dan Kampus UNY Wates”, kata Margana. Ditambahkan oleh Margana bahwa ada tawaran dari Kemenristekdikti penyelenggaraan pendidikan sarjana terapan, sehingga semua jenjang diploma termasuk dari perguruan tinggi lain nantinya bisa melanjutkan S1 di UNY dan menyandang gelar Sarjana Terapan, dan akan kami akan koordinasikan dalam waktu dekat ini dengan Kemenristekdikti. Wakil Rektor I menambahkan, bahwa untuk SDM pada prodi Manajemen Pemasaran termasuk sudah memadai, kemarin telah ditambahkan beberapa penempatan dosen dari pengadaan seleksi CPNS 2018 dan beberapa dosen yang melanjutkan studi dari jenjang pendidikan S2 menempuh ke S3. “Untuk lama studi rata-rata 3,04 dan peminatnya juga luar biasa sejak beralih ke Pordi Manajemen Pemasaran”, tegas Margana. Dr. Mohammad Rizan, MM menjelaskan bahwa sesuai dengan validasi dokumen yang sudah dilakukan, artinya potretnya sudah ditemukan dan mudah-mudahan sesuai yang tadi dijelaskan oleh Wakil Rektor I kalau ada kekurangan mudah-mudahan sekarang sudah baik, atau mungkin ada yang kurang nanti bisa ditambahkan. Ditambahkan oleh Dr. Mohammad Rizan MM, bahwa sebelumnya kami mendapat info bahwa kampusnya terpusat di Kampus UNY Wates di Kulonprogo, dan kami tidak mendapatkan gambaran kalau kampus nya terpusat disana karena kami tahunya di kampus karangmalang. RBIMA 32 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

PELATIHAN PEMASARAN ONLINE BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah luar biasa ditekankan pada pendidikan keterampilan. Dimana pendidikan keterampilan memiliki persentase 60% sedangkan pendidikan akademik 40%. Pendidikan yang tepat bagi anak berkebutuhan khusus pada akhirnya diarahkan bagaimana mereka dapat hidup secara mandiri dengan memberikan pendidikan keterampilan yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan tentunya kondisi kebutuhan khusus yang ada. Selain dapat hidup secara mandiri, anak berkebutuhan khusus mampu bekerja dan berwirausaha. Banyak diselenggarakan pameran hasil karya anak berkebutuhan khusus namun alokasi waktu yang terbatas dan pemasarannya kurang efektif, oleh karena itu pelatihan pemasaran merupakan terobosan pengembangan pada hasil karya anak berkebutuhan khusus sehingga siap memasuki pasar. Berdasarkan permasalahan tersebut sekelompok mahasiswa

UNY menggagas Pelatihan Pemasaran Berbasis Online (Paperline) pada anak berkebutuhan khusus di SLB. Peserta pelatihan ditujukan bagi anak berkebutuhan khusus dengan melibatkan orangtua serta guru dan merupakan program keterampilan dalam memasarkan dan mensukseskan produk hasil karya anak berkebutuhan khusus. Wahyuni Amilya, Linda Latiffa Tri Utami, Selvi Hernista prodi pendidikan luar biasa FIP dan Febri Arya Budi Wicaksono prodi D3 teknik mesin FT merancang pelatihan ini di SLB PGRI Minggir Sleman. Menurut Wahyuni Amilya, di era digital ini kita dihadapkan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, dimana kegiatan yang biasa dilakukan secara konvensional beralih menggunakan media elektronik sehingga lebih memudahkan pengguna. Teknologi android menyediakan beberapa aplikasi jual beli online dan media sosial yang memudahkan masyarakat dalam memasarkan produknya. HUMAS FIP


Berita

KULIAH UMUM MAHANI MOKHTAR DARI UTM Untuk menambah wawasan para mahasiswa, FMIPA UNY menghadirkan Assoc Prof. Dr. Mahani Mokhtar, Director Educational Foundation & Social Science School of Education Faculty of Social Sciences & Humanities Universiti Teknologi Malaysia, Rabu, 13/2/19 dikampus setempat. Pada kesempatan tersebut, Mahani memberikan materi dengan topic Phenomenological Inquiry in Educational Studies. Mahani menjelaskan, dari fenomena gempa di Palu, Indonesia yang bisa diteliti dalam bidang pendidikan antara lain bagaimana proses pendidikan bisa diteruskan pasca bencana, apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa, orangtua, dll. Selain itu, bagaimana memulihkan motivasi untuk sekolah ketika ditinggal orang tua, rumah hilang. Bagaimana pembelajaran setelah sekolahnya musnah. “Untuk mendapatkan data yang akurat kita tidak bisa hanya mengandalkan video atau foto kejadian. Lebih baik kita datang untuk wawancara dengan siswa, mendata peralatan sekolah yang rusak, mengamati guru mengajar ketika sekolah rusak. Untuk dokumen yang bisa cek diantaranya bagaimana kehadiran siswanya untuk belajar. Jadi dengan dating lokasi kita bisa mendapatkan data autentik,� lanjutnya. HUMAS MIPA

MODEL EVALUASI PEMBELAJARAN KEJAR PAKET C Tuntutan tentang meratanya pendidikan di Indonesia belum dapat dipenuhi karena masih banyak kendala seperti masyarakat yang tidak bisa mengikuti pendidikan formal setara SMA, termasuk warga masyarakat yang putus sekolah. Permasalahan lain adalah angkatan kerja yang tersedia dan bekerja berpendidikan rendah di bawah SMA. Banyaknya pengangguran di usia produktif dan masih dirasa perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka agar memiliki mata pencaharian, buka Subar Junanto dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor di Program Pascasarjana UNY. Dalam Disertasi yang berjudul Model Evaluasi Pembelajaran Program Kejar Paket C ini, Subar memaparkan bahwa Program Kejar Paket C setara SMA dikembangkan untuk memri peluang pada masyarakat yang telah menyelesaikan

Program Kejar Paket B setara SMP. Karakteristik Program Kejar Paket C sebagai bagian pendidikan nonformal di masyarakat

Indonesia adalah pendidikan kesetaraan yang ditujukan kepada warga negara yang tidak berkesempatan mengenyam pendidikan formal di sekolah. Dengan metode Research and Development, Subar mencoba untuk menghasilkan, mengetahui kelayakannya dan mengetahui efektivitas model evaluasi

yang digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran program Kejar Paket C yang dikembangkan. Dari penelitiannya, Subar telah menghasilkan model Evaluasi

Pembelajaran Program Kejar Paket C (EPPKC) dengan cakupan evaluasi yang meliputi konstruk, instrumen dan cara penskoran. Model ini memiliki konstruk dua dimensi yaitu proses dan produk. Model EPPKC ini telah memenuhi

kelayakan dan memiliki tingkat efektivitas yang sangat baik. Hal ini terbukti bahwa model EPPKC dapat memberikan gambaran secara faktual dan menyeluruh mengenai penyelenggaraan Pembelajaran program Kejar Paket C berdasarkan kriteria model evaluasi yang dikembangkan, karena mampu menghasilkan profil pembelajaran program Kejar Paket C yang komperehensif dengan data dan informasi yang up to date. Disamping itu, Model EPPKC dapat merencanakan dan memperbaiki pembelajaran program Kejar Paket C, dan juga menjamin keterlaksanaan pembelajaran program Kejar Paket C. Disamping itu model ini dapat memberikan informasi mengenai pembelajaran program Kejar Paket C kepada masyarakat dan pihak yang memerlukan dan mempersiapkan pembelajaran program Kejar Paket C. ANT P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 33


Berita

KARATE UNY SABET MEDALI DI USU INTERNASIONAL OPEN KARATE CHAMPIONSHIP HUMAS FIS

TIM UNY RAIH JUARA HARAPAN I DI LKTI LBSK

HUMAS FIK

Perjuangan para atlet, pelatih dan pembina dari UKM Karate UNY selama ini melalui latihan yang rutin serta ketat membuahkan hasil yang cukup manis, karena untuk kesekian kalinya UKM ini berhasil mengharumkan nama UNY lewat prestasi yang ditorehkan para karatekanya di ajang bergengsi, yaitu USU International Open Karate Championship yang diselenggarakan pada tanggal 22 – 24 Februari yang lalu bertempat di Hall Pardede gelanggang mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU). Kejuaraan rutin tahunan yang memperebutkan piala Rektor USU ini mengangkat tema “Show Your Spirit For Unity In Diversity as Reflection of Bushido”. Kejuaraan kali ini diikuti oleh 727 peserta yang di antaranya selain dari Indonesia, juga berasal dari India serta Malaysia yang masing - masing mengirimkan 11 peserta. Pada kesempatan kali ini UNY mengirimkan 5 atletnya untuk turun bertanding serta memperoleh 1 perak pada kelas perorangan putra yaitu I Putu Kertayasa (FIK / PKO) pada kelas perorangan senior putra. Adapun 3 atlet yang berhasil membawa pulang medali perak yaitu Era Septiyani (FIK / PKO) kumite -55 kg senior putri, Nur Ainul Fitri ( FIK / PKO) kumite -50 kg putri dan Isfan Alfredatama (FIK/PKO) pada kelas kumite -67 senior putra. Semakin sering mengikuti berbagai pertandingan baik itu ditingkat daerah, nasional, maupun internasional diharapkan bisa menambah semangat bagi para karateka untuk lebih giat berlatih dan membentuk mental juara didalam diri para Karateka. Bagi para karateka yang sudah berhasil memenangkan pertandingan dan membawa nama baik UNY diharapkan bisa memberi contoh pada atlet karateka lainya yang bernaung dibawah UKM Karate UNY untuk dapat juga menorehkan prestasi lewat berbagai ajang kejuaraan. Kedisiplinan dalam diri juga berperan penting untuk menjadikan seseorang sebagai juara. RANI 34 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

Tim UNY meraih Juara Harapan I dalam ajang LKTI LBSK (Lomba Bidang Studi Kimia) di Universitas Tanjungpura, 15-17 Februari 2019 lalu. Tim yang diketuai Amaliatul Firdaus (Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi), dan beranggotakan Listika Wibawaning Putri (Pendidikan Kimia) dan Hendri Wibowo (Pendidikan Akuntansi) mengusung karya berjudul Djumanji: Inovasi Pengolahan Daun Jambu Biji sebagai Alternatif Pasta Gigi Herbal Pencegahan Bakteri Streptococcus mutans Penyebab Karies Gigi. Lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia (FMIPA) Universitas

Tanjungpura ini bertemakan “Peran Mahasiswa dalam Mengoptimalkan Sumber Daya Alam Berbasis Green Chemistry Menuju Revolusi Industri 4.0”. Pada babak final, tim UNY bersaing bersama 14 tim finalis lain dari perguruan tinggi se-Indonesia. Amal, Listika dan Hendri menggunakan jambu biji yang merupakan tanaman buah yang banyak ditemukan di wilayah Indonesia. Salah satu bagian yang belum dimanfaatkan secara maksimal adalah daun jambu biji. memanfaatkan kandungan komponen aktif senyawa flavonoid dan tannin menjadi anti plak (karies gigi) yang berkhasiat menghambat tumbuhnya bakteri Streptococcus mutans. EKO

HUMAS FMIPA


Berita

HUMAS

UNY KUATKAN KERJASAMA DENGAN 33 PERUSAHAAN MITRA Kantor Urusan Inter­ nasional dan Kerjasama (KUIK) UNY bersama Pusat Pengembangan Karir (PPK) LPPMP UNY melakukan penguatan kerjasama dengan perusahaan mitra UNY, penguatan kerjasama yang diselenggarakan dalam bentuk gathering dihadiiri oleh 35 perusahaan mitra UNY, yang bergerak dalam bidang perbankan, bidang informasi dan teknologi, jasa dan argo, retail, serta manufaktur garment dan non-garment. Prof. Dr. Margana, M.Hum, MA, Wakil Rektor I Bidang Akademik UNY yang hadir mewakili Rektor UNY mengatakan bahwa di

era abad 21 dan industri 4.0 salah satu hal penting yang harus di jaga ditingkatkan adalah collaboration, sehingga kolaborasi antara UNY dengan perusahaan mitra yang ada di Indonesia merupakan hal yang sangat penting dalam rangka memajukan bangsa dan negara.

memmiliki 29.500 mahasiswa dari jenjang Diploma, S1, S2 dan S3. “Alhamdulilah dari 106 program studi di UNY pada tahun 2019 bertambah menjadi 3 program studi non kependidikan, dan sesuai dari tagline UNY UNY diharapakan dapat mencetak alumni yang unggul, mandiri, inovatif, berdasarkan pada ketakwaan, kemandirian dan kecendekiaan, sehingga kerjasama UNY dengan perusahaan mitra sangat dibutuhkan untuk melanjutkan estafet dalam rangka menyiapkan dan mengisi generasi emas bangsa indonesia”, tegas Margana.

Margana menegaskan bahwa UNY Alhamdulillah sejak tahun 2017 menempati pada cluster 1 artinya berada pada perguruan tinggi yang terbaik pada urutan ke.10 kemudian pada tahun 2018 turun satu peringkat pada urutan ke.11 karena disini persaingannya sangat ketat dari 4.540 perguruan tinggi di indoensia, dan alhamdulillah UNY

Ditambahkan oleh Margana bahwa pada tahun 2019 UNY sedang berbenah kurikulum, maka kami berharap dari pertemuan gathering ini dapat memberikan masukan pada UNY khususnya untuk merevisi kurukulum, sehingga harapan kami mahasiswa UNY dapat melakukan magang di perusahaan yang bapak/ibu

pimpin sehingga lulusan UNY semiakin mantap dan berkualitas, dan juga nantinya diharapkan lulusan UNY dapat terserap di dunia industri atau formasi pekerjaan yang dibutuhkan sekarang dan bisa membangun bangsa Indonesia. Dalam sambutannya mewakili Bachtiar Rifai, perwakilan perusahaann mitra UNY dari Volantis Teknologi mengatakan bahwa kolaborasi dan institusi merupakan lemen yang sangat penting untuk pengembangan untuk pengembangan setiap perusahaan maupun institusi, karena dengan kolaborasi memungkinkan perusahaan dan institusi memungkinkan per­ tukaran pengalaman, ilmu dan sumber dayanya, maka dari pada itu Volantis Technology dan para mitra dari perusahaan disini hadir untuk memperkuat peran UNY diranah global dan nasio­nal. Dr. rer.Nat Senam, Wakil Rektor IV mengatakan dengan ada­nya penguatan networking perusa­ haan mitra dengan UNY. ARBIMA P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 35


Berita

HUMAS FIP

HUMAS FT

PRODI TATA RIAS FT UNY GANDENG ADITV DAN PUTRI KEDATON GROUP UNTUK PRAKTIK INDUSTRI Program Studi Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta menggandeng PT. Arah Dunia Televisi (ADiTV) dan Putri Kedaton Group sebagai lokasi untuk praktik industri (PI) dan magang mahasiswa. Hal ini ditandai dengan penandatangan Pejanjian Kerjasama antara Geranimo A. Wiryadimaja, S.I.Kom., M.A., selaku Kepala Direktorat Edukasi dan Internship PT. ADiTV dan Lastiani Warih Wulandari, S.E., M.M., Direktur Putri Kedaton Group

dengan Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Dr. Ir. Widarto, M.Pd., di waktu yang terpisah. Elok Novita, M.Pd., Dosen pem­ bim­bing praktik industri dari Prodi Tata Rias dan Kecantikan mengu­tarakan bahwa program ini bertujuan untuk pengayaan dan penguatan kemampuan atau kua­lifikasi mahasiswa sehingga memenuhi standar kompetensi serta sesuai dengan pasar kerja. “Selain sebagai sarana penerapan ilmu para mahasiswa, praktik

36 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

industri dan magang juga diharapkan dapat menciptakan hubungan yang baik antara institusi dengan perusahaan atau industri sebagai lokasi praktik,” lanjut Elok. Ia menambahkan bahwa sebenarnya kerjasama dengan ADiTV maupun Citra Kedaton telah berlangusng lama sebagai lokasi para mahasiswa Rias dalam melakukan praktik. “Perjanjian Kerjasama ini lebih ke legalitasnya dan juga sebagai dokumen dalam mendukung proses akreditasi,” ujarnya.

Elok berharap dalam masa Praktik Industri para mahasiswa dapat menjadi tambahan sumber daya sebagai insani terdidik dan terlatih sehingga dapat diberdayakan untuk membantu pekerjaan di AdiTV maupun Citra Kedaton. Elok menambahkan bahwa masa praktik industri juga sangat baik sebagai promosi diri karena cukup banyak alumni yang direkrut oleh perusahaan setelah sukses memberikan impresi yang baik saaat magang maupun praktik industri. HRYO


Berita

ROBOT PEMBERSIH LANTAI KARYA MAHASISWA UNY

UNY UNDANG KEPALA SEKOLAH MADRASAH ALIYAH SE-DIY

HUMAS

Universitas Negeri Yogyakarta telah membuka jalur khusus seleksi masuk melalui jalur Hafidz Al Quran, program ini sudah berjalan sejak tahun 2015 dan pada tahun 2018 dan sebanyak 38 orang telah berhasil lolos masuk UNY melalui jalur Hafidz Al quran 30 juzz, berkenaan dengan hal tersebut UNY sengaja mengundang kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri/Swasta Se DI Yogyakarta untuk mendapatkan informasi terkait kebijakan mekanisme masuk, demikian disampaikan Wakil Rektor I UNY, Prof. Dr. Margana, M.Hum, MA saat memberikan sambutan pada sosialisasi SNMPTN dan SBMTN Tahun 2019 dihadapan 60 Kepala Sekolah dan dan Tim Tek­nis Ma­ drasah Aliyah Se-DI Yogyakarta, pada Ka­mis (14/2) di Ruang Sidang Utama UNY. Wakil Rektor I, Prof. Dr. Margana, M.Hum, MA mengatakan bahwa, melalui pertemuan ini Universitas Negeri Yogyakarta juga bermaksud ingin saling berkolaborasi dan bertukar informasi karena kami melakukan backlink, dengan melakukan backlink atau menautjkan laman UNY di laman masing-masing lembaga satuan pendidikan / sekolah bapak/ibu, sehingga diharapakan informasi seputar seleksi masuk masuk perguruan tinggi negeri dan kebijakan masuk di UNY dapat mudah diakses dan diterima oleh peserta didik di sekolah bapak/ibu sekalian. Ditambahkan oleh Margana, UNY siap melakukan pendampingan sekiranya bapak/ ibu membutuhkan saat melakukan penulisan proposal PTK, pengabdian pada masyarakat dan lainnya, karena semua itu meruipakan tugas kami dalam rangka meningkatkan khususnya di DI Yogyakarta. “kami juga melakukan road show dengan bapak/ibu kepala sekolah SMA/SMK/MA di berbagai daerah di seperti Klaten, Magelang, dan beberapa daerah lainnya di Jawa tengah, kemudian juga kami akan melakukan roadshow di Lombok, Bali, Sumatera Selatan, dan sebagainya”, tambah Margana. Kepala Admisi UNY, Dr, Setya Raharja,M.Pd, menjelaskan bahwa pertemuan sosialisasi ini merupakan rangkaian pertemuan ke empat kalinya dengan Bapak/Ibu Kepala Sekolah dan tim IT sekolah SMA/MA di DI Yogyakarta. ARBIMA

Mahasiswa UNY yang terdiri Cahya Nugroho, Arnum Sari Khoirunnisa (Fisika), dan Fitrianto Hakim (Pendidikan Teknik Elektronika) dengan pembimbing Dyah Kurniawati Agustika, M.Sc., berhasil membuat inovasi yaitu SDM BOT (Spin Dray Mop Robot) sebagai Pembersih Lantai Basah Berbasis Arduino Uno Dengan Sensor Ultrasonik dan Kamera Mudah, Nyaman, dan Efisien. Cahya Nugroho mengungkapkan bahwa teknologi telah banyak dikembangkan dalam mengatasi kebersihan rumah seperti adanya robot pembersih kaca rumah, penyedot debu, dan sapu otomatis. Tentu saja teknologi tersebut telah banyak membantu setiap individu. Namun teknologi itu masih banyak kekurangan seperti penyedot debu dan sapu otomastis hanya akan menghilangkan kotoran dalam

bentuk padat, dan masih akan mengeluarkan tenaga. Sistem kerja dari alat tersebut tidak berjalan sesuai yang dibutuhkan, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membersihkan, repot dalam pemasangan alat, dan banyak keluh kesah dari masyarakat

tentang alat tersebut. “Berdasarkan permasalahan tersebut, maka kami merancang robot pembersih lantai basah yang smart yaitu SDM BOT (Spin Dray Mop Robot). Komponen utama dalam robot ini adalah sensor ultrasonic yang dapat mendeteksi jarak optimal penghalang yang kemudian diolah oleh prosesor sehingga mampu melakukan maneuver sesuai kebutuhan. Robot ini juga di design memiliki dimensi kecil agar mampu masuk ke dalam celah kecil seperti bawah meja dan kursi, sehingga lebih praktis dan efisien,” lanjutnya. Dijelaskan, robot yang kami buat berukuran minimalis (27 cm x21 cmx15 cm) yang didesain bisa memasuki ruang ruang funitur yang biasanya sulit dibersihkan dalam sehari hari. SDM-BOT dirancang dengan kecerdasan Arduino Mega 2560, Motor Encoder dan bantuan sensor Ultrasonic (HC-SR04) sebanyak 6 buah. Peranan ketiga komponen diatas sangat penting diantaranya adalah Arduino Mega 2560 berfungsi sebagai processor, Motor Encoder berfungsi sebagai penggerak sekaligus pemetaan lokasi yang nantinya dikirim sinyal pada Arduino Mega kemudian memberikan kinerja yang efektif dari pergerakan robot dan Sensor Ultrasonic (HCSR04) berfungsi sebagai navigator dan pengaman alat agar robot tidak menabrak benda yang disekitarnya. Prinsip Kerja dari SDM- BOT adalah robot yang bekerja melakukan swiping ruangan yang dibersihkan dengan teratur, selama melakukan swiping robot akan mengepel daerah yang ia lewati dengan posisi pengepel tepat berada ditengah robot. SDM-BOT dirancang dapat menempuh ruang ruang sempit. WITONO

P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 37


Chiva Olivia Bilah PEMBIDIK PRESTASI KALAM / PEWARA

38 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9


SOSOK PENEMBAK

KALAM / PEWARA

Bidikan Chiva untuk meraih prestasi tak hanya di bidang sains dan teknologi. Mahasiswi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ini juga menyabet pundi-pundi medali di lapangan tembak. Oleh ILHAM DARY ATHALLAH

P

agi dan siang hari, bolehlah orang mencari Chiva di laboratorium komputer atau ruang-ruang kelas. Tapi selepas kesibukannya kuliah, ia lebih mudah ditemui di Komplek Akademi Angkatan Udara Adi Sucipto. Tepatnya di Lapangan Tembak Sasana Kridha. Disanalah Chiva sehari-hari mengasah kemampuannya menembak. Mengayunkan senapan angin (air rifle), yang ia bidik tak hanya target dan objek sasaran. Tapi juga prestasi dalam kejuaraan menembak yang kerap ia ikuti. Terinspirasi Sang Ayah Lahir dari keluarga militer penerbang, Chiva memperoleh inspirasi untuk menyelami dunia menembak dari sang ayah. Ong Muraza Billah yang aktif di TNI Angkatan Udara disebutnya kerap berlatih menembak di kantor.

Sekali dua waktu, Chiva pernah ikut sang ayah kala bekerja di Adi Sucipto. Disanalah ia sempat diajak ke lapangan tembak, lalu merasakan atmosfer tersendiri dari olahraga tersebut.

DISPLAY RAGAM PIALA HASIL RAUPAN PRESTASI CHIVA

“Berbahaya, sehat, segar, rasanya jadi satu. Kayaknya keren, kagum dengan sosok Papa sendiri dan kagum dengan dunia menembak,� kenang Chiva atas pengalaman masa kecilnya. Sembari meyakini bahwa perasaan serupa masih ada dalam dirinya hingga hari ini setiap berlatih atau berkompetisi di lapangan tembak.

Lahir dari keluarga militer penerbang, Chiva memperoleh inspirasi untuk menyelami dunia menembak dari sang ayah.

Waktu berlalu hingga Chiva menginjak SMA. Barulah pada saat itu, Chiva diikutkan oleh Ibunya, Yosephine Marieanna, dalam sebuah klub tembak yang ada di lapngan tersebut. Dengan tujuan, Chiva bisa menyalurkan ketertarikannya dalam dunia menembak sebagai hobi yang bermanfaat. Kebetulan juga, klub tersebut berisi orang-orang yang hobi menembak. Dengan usia yang variatif, mulai dari junior hingga sekelas purnawirawan. Namun setelah Chiva masuk, ia baru sadar bahwa mayoritas anggota klub tersebut adalah atlit penembak. Disanalah Chiva yang pada awalnya hanya mengagumi dunia menembak, ikut latihan yang lebih serius lagi di dalam KONI dan Perbakin Wilayah Jogjakarta. “Klub ini adalah klub orang-orang hobi menembak. Tapi kebetulan P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 39


SOSOK PENEMBAK

DOK PRIBADI ASTI

banyak yang atlit. Suatu ketika ada orang Perbakin atau KONI melihat latihan, tertarik dan saya disuruh latihan. Akhirnya, terceburlah ikut lomba menembak," tukas Chiva. Kejuaraan Pekan Olahraga Daerah Tingkat Provinsi kemudian menjadi ajang pertamanya di dunia menembak. Masih berstatus siswa SMA, Chiva aktif di kelas 10 meter. Kelas ini dipilih Chiva bersama pelatihnya bukan tanpa alasan. Standar internasional, kelas yang jamak dilombakan adalah 10 meter. Sehingga jika ia menekuni kelas ini, maka prospeknya lumayan baik. Walaupun belum menyabet prestasi karena masih awal berlatih. “Saya nembak baru banget akhirakhir SMA. Masih belum ada prestasi Tapi prospek tinggi (dalam karir lomba menembak) sudah digenjot. Dan akhirnya sempat berhenti karena harus ngejar target lulus dan fokus mau kuliah,” ujar Chiva 40 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

CHIVA BERLATIH MENEMBAK

Masuk Pendidikan Teknik Informatika UNY Latihan dan perlombaan itu sempat tak berlangsung lama. Ketika menginjak tahun kedua di SMA, Chiva harus fokus belajar. Dikarenakan ia berstatus siswa akselerasi, sehingga pada penghujung kelas dua SMA harus sudah mengikuti ujian nasional.

“Dan ketika diterima masuk Teknik Informatika, saya juga tekuni betul lewat ikut UKM Restek (Rekayasa Teknologi) UNY, dan menulis paper,” ujar Chiva yang juga banyak terlibat dalam kompetisi lomba karya tulis ilmiah serta lomba teknologi atau Internet of Things (IoT) sesuai dengan bidang studinya.

Setelah semua ujian tuntas, Chiva memprioritaskan untuk mengejar bangku kuliah. Mengikuti ujian tulis Seleksi Mandiri UNY, Chiva mengambil Pendidikan Teknik Informatika di pilihan pertama. Langsung diterima dalam pilihan tersebut.

Hal yang paling berkesan bagi Chiva diantara kompetisi IoT yang pernah diikutinya ialah Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Grand Fest 1.0 di Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2017 silam. Menyabet gelar finalis.

Latihan dan perlombaan itu sempat tak berlangsung lama. Ketika menginjak tahun kedua di SMA, Chiva harus fokus belajar.

Beberapa lomba karya tulis tersebut diantaranya International Innovation Innovative Competition (InIIC) pada 2018 di Malaysia, dimana Chiva sebagai anggota tim menyabet medali perunggu, International Eureka Innovation Exhibition (IEIE) pada 2017 di Malaysia, dimana Chiva sebagai anggota tim juga lagi-lagi memperoleh medali perunggu, serta UNY National IT Competition


ia justru makin aktif menembak. Di tahun pertama kuliah, Chiva mengikuti lomba tingkat Provinsi mewakili Kota Jogja.

SOSOK PENEMBAK

Perkembangan pesat Chiva di lapangan pada kemudian hari juga membawanya masuk dalam tim provinsi, serta beberapa kali mengikuti kejuaraan di level nasional. Bagi Chiva, amanah itu tetap harus dituntaskannya dengan memberikan yang terbaik. Terlepas dari menembak yang awalnya ia tekuni sebagai hobi. Beberapa prestasi yang pernah diraih Chiva diantaranya medali emas pada Kejuaraan Daerah Menembak cabang Woman Air Riffle Match 10 meter. Baik dalam kategori individu maupun beregu. Beberapa prestasi yang pernah diraih Chiva diantaranya medali emas pada Kejuaraan Daerah Menembak cabang Woman Air Riffle Match 10 meter. Baik dalam kategori individu maupun beregu. Lomba ini digelar Perbakin Provinsi DIY di kompleks Pakualaman. Selain itu, Chiva berturut-turut menjadi penembak peringkat 10 besar dan 20 besar dalam Kejuaraan Menembak Nasional Jabar 2018 dan Antar Pengprov 2018 yang diselenggarakan Perbakin. DOK PRIBADI CHIVA

di kampusnya sendiri dimana Chiva sebagai anggota tim menyabet gelar juara ketiga. Salah satu pertandingan yang paling berkesan bagi Chiva diantara kompetisi ilmiah yang pernah diikutinya, ialah Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Grand Fest 1.0 di Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2017 silam. Menyabet gelar finalis. Sepaket dengan kompetisi tersebut, Chiva juga merintis aplikasi bertajuk GOKU bersama kakak tingkatnya. Aplikasi tersebut berisi resep-resep makanan yang bisa berguna untuk mengolah sisa bahan dapur. Hanya tinggal memasukkan bahan apa saja yang kita miliki, maka aplikasi dapat mengidentifikasi

resep masakan apa saja yang bisa dikerjakan oleh sang pemilik resep. “Misalnya di kolkas punya kentang, kubis, jamur. Kita input di aplikasi, nanti keluar resep oseng-oseng gitu,” ujar Chiva.

CHIVA JUGA AKTIF SEBAGAI REPORTER UNY TECH

Aktif Menembak dan Kejuaraan Di samping fokus mendalami studi Teknik Informatika, lapangan Adisucipto juga tak bisa lamalama ditinggal Chiva. Sejak kuliah

Tetap kuliah, bagi Chiva, amanah menembak itu tetap harus dituntaskannya dengan memberikan yang terbaik.

“Yang perlombaan 20 besar, Chiva diberi kesempatan ikut lomba kategori senior. Bertemu banyak penembak yang sudah berpuluhpuluh tahun di lomba ini, bisa banyak belajar,” kenang Chiva. Guna membagi waktu di tengah kesibukan tersebut, Chiva punya strategi dalam menentukan skala prioritas. Jika mendekati jadwal lomba menembak, maka waktunya akan lebih banyak dihabiskan untuk berlatih menembak. Namun jika jadwal kuliah menandakan dekat dengan ujian tengah ataupun akhir semester, maka ia akan banyak belajar dan di kampus. Termasuk menuntaskan praktikum ataupun tugas-tugas yang dimilikinya. “Yang penting, banyak melihat prestasi dan terus jadi semangat. Mencoba itu gratis dan selalu pikirkan bagaimana memberikan yang terbaik sesuai waktu, tenaga, dan kesempatan yang ada," pungkas Chiva mantap. P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 41


» Opini

Kuasa Bahasa Oleh Eko Rujito Dosen Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, UNY

O

rang mengira bahwa kekuasaan direbut dan dipertahankan hanya dengan kekuatan, entah kekuatan militer atau massa. Kita sering lupa bahwa ada piranti kekuasaan yang lebih natural, lebih tidak kita sadari karena menjadi bagian tak terpisahkan dari realitas kita sebagai mahluk sosial; bahasa. Pada kenyataannya bahasa adalah kekuasaan itu sendiri. Kita bisa melihat relasi kekuasaan pada mode dan sistem bahasa, dari tingkatan sintagmatik hingga ideologi. Bahkan, abuse of power bia­ sanya dibarengi dengan abuse of language. Dalam dunia politik, penggunaan dan pe­ nyalahgunaan bahasa adalah sebuah metode. Hampir semua pemimpin “besar”, baik di masa lalu maupun masa kini, adalah pakar manipulasi bahasa. “Besar” di sini tidak selalu identik dengan “baik”, “agung”, “mulia” atau sejenisnya, tapi lebih tentang kualitas untuk

menciptakan ketaatan massa yang absolut karena hampir tak ada ruang untuk mendeligi­ timasi kekuasaan mereka. Teknik linguistik tertentu memiliki kemampuan mendominasi sehingga massa terjebak dalam submissiveness, sebuah kondisi di mana massa merasa tidak berdaya yang berujung pada keyakinan bahwa hanya pemimpin merekalah yang mampu memberi petunjuk dan menjadi juru selamat. Menurut Renana Brooks, setidaknya ada tiga teknik manipulasi (ber)bahasa yang sering digunakan para orator untuk mendominasi psikilogi massa; ujaran kosong (empty language), personalisasi, dan gambaran suram (negative framework). Ketiganya adalah keahlian retorika lingusitik yang dipelajari, disiapkan dengan baik, dan bukan sekadar gaya bicara personal. Ujaran kosong atau empty language adalah pernyataan yang begitu luas, begitu ab-

strak, sehingga sulit dibantah, walau sebenarnya tidak bermakna atau hanya memiliki se­di­kit makna. Biasanya ujaran seperti ini adalah simplifikasi-simplifikasi ter­hadap fe­ nomena yang kompleks. Dalam dunia politik ujaran ini biasanya berhubungan de­ ngan hal-hal besar dan fundamental seperti kemiskinan, kesejahteraan, hutang, korupsi, dan sebagainya. Ketika seorang politikus berbicara tentang cita-cita menghilangkan kemisikinan, menciptakan kesejahteraan, menghapus hutang dan korupsi, tak akan ada orang yang membantahnya karena ada kebenaran dan cita-cita bersama dalam pernyataan seperti itu. Siapa yang tidak ingin negara makmur, rakyat sejahtera, negara bebas korupsi dan hutang? Orang bahkan tidak akan berta­nya tentang bagaimana, dengan cara apa, dan apa konsekuensi dari “visi” seperti itu. Dan memang, si orator juga tidak peduli dengan hal-hal rinci macam itu, atau mungkin bahkan tidak punya program konkret untuk mewujudkan visi-visinya tersebut. Ketika salah seorang capres ingin menghapus korupsi dengan menaikkan gaji pejabat dan ASN itu adalah ujaran kosong. Ia mereduksi kompleksitas korupsi hanya sebagai imbas dari kecil­nya gaji. Padahal dalam kenyataannya, sebagian besar pelaku korupsi adalah mereka yang bergaji tinggi, berpenghasilan besar, dan hidup berkecukupan. Tapi siapa yang tidak ingin melihat negara ini bebas korupsi dan menghukum berat pelaku korupsi? Teknik manipulasi lingusitik berikut­nya adalah personalisasi. Teknik ini dilakukan dengan cara melokalisir perhatian pende­ ngar pada si pembicara. Efek yang ingin dicapai adalah terciptanya kesan bahwa ha­nya si pembicaralah satu-satunya orang yang mampu memberikan solusi dari semua permasalahan dan sekaligus memproyeksikan diri­ nya sebagai “juru selamat”. Ciri yang mudah dikenali dari teknik ini adalah penggunaan subyek “Saya” atau “Aku”. Contoh terbaik dari penggunaan teknik ini adalah pidato-pidato presiden Amerika George W. Bush. Dalam pidatonya di depan Kongres pasca serangan 9/11, Bush dengan mimik teatrikal, “Saya tidak akan melupakan luka bangsa ini dan orangorang yang melakukannya. Saya tidak akan mundur selangkah pun; saya tidak akan tidur nyenyak!” Bush menggeser isu serangan terhadap Amerika menjadi serangan terhadap

Teknik linguistik tertentu memiliki kemampuan mendominasi sehingga massa terjebak dalam submissiveness, sebuah kondisi di mana massa merasa tidak berdaya yang berujung pada keyakinan bahwa hanya pemimpin merekalah yang mampu memberi petunjuk dan menjadi juru selamat. 42 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9


WISS.COM

Implikasi dari pernyataanpernyataan personalisasi seperti di atas adalah “kekaguman” massa kepada integritas, loyalitas, nasionalisme, dan yang paling penting, kualitas si pemimpin sebagai satu-satunya figur yang mampu menyelamatkan mereka. Debat capres pada tataran tertentu adalah ajang adu kemampuan mengeksploitasi bahasa.

dirinya. Bahkan ketika ia membawa Amerika ke kancah Perang Teluk 2, ia membuatnya seolah ini adalah persoalan pribadi, “Saya telah memutuskan bahwa Saddan harus lengser.” Implikasi dari pernyataan-pernyataan personalisasi seperti di atas adalah “kekaguman” massa kepada integritas, loyalitas, nasionalisme, dan yang paling penting, kualitas si pemimpin sebagai satu-satunya figur yang mampu menyelamatkan mereka. Di tahun politik seperti sekarang, kita tentu tidak asing dengan pernyataan-pernyataan seperti, “Saya tidak rela bangsa ini menjadi bangsa pengemis”, atau “Saya akan menjadikan bangsa ini kembali disegani”, juga “Saya telah berjuang untuk bangsa ini” dan sejenisnya. Baginya bangsa ini adalah “saya”, bukan “kami”, apalagi “kita”. Teknik ke tiga adalah yang paling mematikan. Negative framework adalah sebuah gambaran suram tentang dunia, bahwa ada ancaman dari dalam dan dari luar yang te­­ rus-menerus merongrong eksistesi bangsa, bahwa ada “mereka” yang ingin menghancurkan “kita”. Massa diyakinkan bahwa keselamatan mereka terancam, pekerjaan mereka

akan direbut, ada kelompok-kelompok subversif mengendap-endap untuk membasmi mereka, atau pasukan asing sedang mengintai untuk merebut negara ini. Si pembicara meyakinkan massa bahwa negara ini akan bubar, bangkrut, tak mampu mempertahankan diri dari invasi asing, di ambang perpecahan dan gambaran-gambaran suram la­in­nya. Ditambah dengan bumbu identitas, teknik ini memiliki angka keberhasilan sangat tinggi untuk membuat massa tunduk dan kemudian menasbihkan si pemipin menjadi juru selamat mereka. Teknik ini digunakan oleh para despot dan ditaktor, dan sejarah menunjukkan bagaimana massa tak berdaya di hadapan pemimpin-pemimpin se­perti itu. Si pemimpin tahu benar bahwa ketakutan dan ketidaktahuan akan menciptakan kepasrahan. Debat capres pada tataran tertentu adalah ajang adu kemampuan mengeksploitasi bahasa dan menjadikannya piranti untuk meraih kekuasaan. Kemampuan manajerial, kepemimpinan, bahkan program-program riil hanyalah aspek minor. Jadi, masihkah kita meremehkan kekuatan bahasa sebagai piranti (politik) kekuasaan?  P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 43


» Opini

Poskolonialisme, Inferioritas, Dan Kita Oleh RONY K. PRATAMA Alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS, UNY

K

utipan “colonialism is studied for political and economic impact, but rarely deeply investigated for its cul­ tural and ideological consequen­ ces that continue hold formely subject people in thrall” (Varma, 2012) bermaksud menekankan—sekaligus memberi atensi lebih—terhadap implikasi kolonialisme yang ternyata bukan sekadar memberi efek pada ranah politik maupun ekonomi, melainkan juga dimensi budaya dan ideologi. Kedua poin terakhir ini acap kali diabaikan, bahkan jarang diteroka secara investigatif. Padahal, efek ‘terbesar’ kolonialisme yang paling subtil ditandai oleh sisi kultur dan pikiran. Luputnya kajian kolonialisme yang memfokuskan pada budaya dan ideologi akhir­ nya mendorong para sarjana, terutama yang muncul dari negara-negara ‘ketiga’ bekas jajahan, untuk menelusuri implikasi dan konsekuensi penjajahan terhadap dua ranah tersebut. Para sarjana awal dan paling populer itu meliputi Edward W. Said, Gayatri C. Spivak, dan Homi K. Bhabha. Mereka turut memperkaya diskursus dan peletak dasar secara teoretis (sosial dan sejarah) Kajian Poskolonial yang paling aktif menyuarakan dan menggagas secara konseptual disiplin ilmu itu di gelanggang akademik. Atas dasar pemikiran ketiga sarjana itu Kajian Poskolonial mendapatkan signifikan­ sinya di mata khalayak pasca-kolonial seti­ dak­nya karena tiga hal sebagai berikut. Pertama, melawan pelbagai bentuk stereotip pen­jajah terhadap masyarakat pasca-kolo-

44 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

nial, terutama berkaitan dengan kultur dan pikiran. Kedua, mengidentifikasi dan mendekonstruksi pandangan negatif kaum kolonialis yang bersifat merendahkan masyarakat jajahannya. Ketiga, menyadarkan dampak kolonialisme terhadap budaya dan pikiran yang cenderung lebih kuat dan meresap tanpa disadari masyarakat pasca-kolonial sehingga diharapkan tak terjebak pada nostalgia tapi membangun tata relasi dunia baru demi kepentingan futuristik. Demarkasi Timur-Barat Orientalisme menghamparkan bagaimana Barat menciptakan, membangun, dan me­melihara (fantasi) pengetahuan tentang Ti­mur melalui banyak bidang antara lain sosio-kultural. Hasil pengetahuan yang dikonstruksi Barat itu kemudian diyakini sebagai sebuah ‘kebenaran’ dan ‘keyakinan’ sang kolonialis terhadap identitas jajahan. Secara morfologis, orientalisme terba-

gi berdasarkan tiga unsur, yakni (a) orient yang merujuk pada kerangka representasi yang bersifat politis yang memosisikan Ti­ mur sebagai kesadaran penciptaan Barat, (b) oriental bermakna kata benda (orang) yang difantasikan Barat sebagai pihak yang le­mah, eksotis, dan narasi-narasi subordinatif lain, dan (c) orientalism mempijakan diri seca­ra ontologis pada cara pandang, wacana lisan maupun tulisan, ideologi, dan dominasi-dominasi lain yang diproduksi Barat. Problem besar yang dikuak orientalisme meliputi objektivikasi Timur dan ketimuran berdasarkan pandangan Barat. Kecenderung­ an ini bukan lagi sebatas bias, melainkan le­ bih pada totalisasi dan esensialisasi yang tendensius. Penggambaran Barat terhadap Timur inilah yang pada gilirannya membentuk dan melanggengkan pandangan dikotomis—bahwa Barat dan Timur selalu bertolak belakang; Barat dianggap superior dan Timur diposisikan inferior; dan Barat ditempatkan beradab, sedangkan Timur tak beradab sehingga pemberadaban Timur merupakan suatu imperatif yang digencarkan. Buku Orientalisme (1978) karya Edward W. Said dianggap sebagai tonggak awal Kajian Poskolonial karena sedemikian sistematis dan komprehensif ‘membongkar’ bagaimana Barat mengonstruksi pengetahuan akan Timur. Buku ini dikatakan Said menggunakan metode genealogi yang dirumuskan Michel Foucault karena memproblematisasikan relasi antara kekuasaan dan pengetahuan. Metode itu menguak kepentingan pihak dominan (Barat) terhadap Timur dalam membangun pengetahuan yang tak semata soal kepentingan ilmiah, tetapi kepentingan kolonialisme. Buku Orientalisme karangan Edward W. Said, dengan demikian, memberi pijakan awal secara teoretis mengenai Kajian Poskolonial. Studi Kasus Tayangan berjudul Bule Gila yang dibawakan Moh. Farhan pada 2006 itu dianggap lucu jamak orang karena tingkah unik dua orang bule, yakni Jason dan Harry. Tontonan yang disiarkan salah satu televisi swasta nasional tersebut kini di-Youtube-kan dan masih menarik atensi warganet. Di YouTube tayangan ini terbagi menjadi tiga bagian. Secara tematik mengisahkan dua orang bule yang meme­ rankan sebagai penjual di pasar tradisional dan penarik becak di tempat umum.

Penggambaran Barat terhadap Timur inilah yang pada gilirannya membentuk pandangan dikotomis—bahwa Barat dan Timur selalu bertolak belakang; Barat dianggap superior dan Timur diposisikan inferior.


ARTANDAUSTRALIA.COM

Khalayak di dua ruang publik yang me­ nyak­sikan Jason dan Harry merasa terhibur karena seakan-akan tak percaya: dua orang bule memerankan (baca: melakukan) pekerjaan di luar kewajaran. Apalagi geliat mereka sangat kocak karena kerap memverbalkan sesuatu yang didengar publik masih kental akan logat bahasa Ing­gris. Wajar bila merasa demikian karena betapapun logat bahasa pertama mustahil hilang meski lama tinggal dan berinteraksi di negara yang secara dominan di luar penutur bahasanya itu. Pandangan masyarakat umum terhadap bule di Indonesia masih ditempatkan secara superior. Persepsi mereka bila menyoal bule acap kali diandaikan sebagai pihak yang tinggi kedudukannya. Pada konteks tayangan Bule Gila, masyarakat melihat posisi paradoks: kenapa dua orang bule berkulit putih malah menjalani pekerjaan ‘rakyat kecil’ seperti pedagang maupun penarik becak? Bangunan pikiran yang bertendensi ke

arah ‘rendah diri’ inilah yang masih mengakar kuat di benak jamak orang di negara-negara ketiga. Potret tersebut memperlihatkan bahwa efek kolonialisme masih menghujam kuat di tataran kesadaran kolektif. Realitas demikian dapat tereksplanasikan dari sudut poskolonial. Reformasi Kultural Diakui atau tidak implikasi kolonialisme membawa konsekuensi ‘konstruksi’ maupun ‘reformasi’, terutama dipandang dari ranah tradisi lokal. Kecenderungan ini kemudian membentuk pandangan bahwa kolonialis­ me di satu sisi diterima dan di sisi lain dito­ lak (ambivalen). Pada konteks pelarangan tradisi Sati, yakni pengorbanan—menceburkan diri ke bara api—seorang istri untuk menyusul suami yang dikremasi. Di India dan sebagian kecil wilayah yang masih kuat menganut Hindhu, tradisi Sati dilakukan atas dasar ekspresi kesetiaan istri kepada suami untuk menempuh

Diakui atau tidak implikasi kolonialisme membawa konsekuensi ‘konstruksi’ maupun ‘reformasi’, terutama dipandang dari ranah tradisi lokal.

sehidup-semati walau istri harus menjemput ajal secara sengaja. Tradisi Sati pada gilirannya dilarang pemerintahan Inggris ketika masih menduduki wilayah India. Tradisi ini dianggap merugikan karena praktik bunuh diri yang dinyatakan sebagai tindakan irasional. Apa pun dalihnya, meskipun membawa bendera agama partikular sebagai pijakan dogmatis, tindak­ an bunuh diri tetap tak diperbolehkan. Penentang Sati melihat kenyataan ini sebagai bentuk pencederaan terhadap manusia dan kemanusiaan. Terlepas dari prefe­ rensi teologis kenapa Sati dilakukan, praktik bunuh diri tetap problematis karena akan membawa efek negatif secara kontinu. Terlebih lagi pengorbanan di dalam tradisi Sati berlaku hanya untuk istri. Perempuan, dengan kata lain, menjadi pihak yang dikorbankan dan dirugikan. Pelarangan Sati dipandang sebagai ‘sisi positif ’ kolonialisme yang jamak orang meng­akuinya sebagai terobosan yang progresif dan revolusioner. Tradisi lokal tentu memiliki sistem kepercayaan tertentu kenapa masih dilakukan dan dikontinuasikan oleh para pengikutnya. Namun, bila kepercayaan itu membawa implikasi buruk bagi kesehatan personal dan sosial, sudah barang tentu resistensi terha­ dapnya tetap digencarkan, baik dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang perbedaan latar belakang. Para kolonialis dalam konteks ini, dengan demikian, menggunakan segenap kuasanya untuk melarang Sati melalui narasi kemanusiaan yang universal. P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 45


Resensi

NOVEL YANG MENYEBERANGI GARIS BATAS

B

udi Darma dalam Harmonium mengatakan sa pada umumnya. Bandingkan saja kutipan kedua bahwa sastra milik kita adalah sastra “sepinkarya tersebut: SURTI + TIGA SAWUNGGALING Penulis: Goenawan Mohamad ∫ tas-lalu”. Bahwasanya, banyak penulis yang Penerbit: Gramedia ∫ Cetakan: ‎ hanya melongok dunia sastra sebentar, kemuPaha saya diraba-raba I, Sepetember, 2018 ∫ Tebal: dian pensiun. Mereka, lanjut Budi Darma, hadiraba-raba paha saya 103 halaman nya bermain ala kadarnya, tidak mau menAlangkah bergidik bulu kuduk saya guji kekuatannya sampai lama. Mereka cepat alangkah mrinding urat saraf saya kecapekan dan lekas menyerah. Tapi saya pasrah saja, kok Memang, terlepas dari semakin ramainya dunia sastra saya lega lila pada umumnya, banyak dari pihak-pihak yang menekuni (Pengakuan Pariyem, Linus Suryadi) dunia sastra dalam umur yang terhitung tidak panjang. Tapi dari pihak-pihak yang berkecimpung di dunia sastra, tentu tidak sedikit Jen menatapku yang meneruskannya hingga usia senja. Salah satunya adalah Goesebelum mulai meraba kutangku, dan nawan Mohamad. Novel terbarunya, yang terbit di bulan Septemmembuka kancingnya, dan mengecup ber 2018 kemarin, adalah buktinya. Pentil kiriku, dan menjilat pentil Novel ini merupakan gerapan ulang dari naskah lakonnya yang kananku, dan menyingkapkan kainku. dipentaskan tahun 2011 lalu. Mengambil latar Degayu, daerah pe… Aku tidak takut. sisir utara Pulau Jawa, semasa revolusi fisik, tepatnya ketika ten(Surti + Tiga Sawunggaling, hlm. 24). tara Belanda kembali ke Indonesia, novel ini mengisahkan tentang tiga burung sawunggaling yang tiap malam keluar dari kain batik Keduanya, Pengakuan Pariyem dan Surti + Tiga Sawunggal­ yang sedang dikerjakan tokoh aku dan menceritakan kisah-kisah ing, sama-sama menampilkan tokoh aku sebagai pusat cerita untentang apa saja yang terjadi di sekitarnya. tuk memunculkan subjektivitas secara maksimal--suatu hal yang Goenawan Mohamad me­ngatakan bahwa ia menulis novel ini sangat penting dalam puisi, terlebih puisi ekspresionis. Namun karena memang novel merupakan genre karya sastra yang belum demikian, keduanya bukanlah puisi karena, walau memang ada, pernah ia garap selama rentang metafor bukan yang menjadi bankepengarangannya. Terbitnya gun dasarnya, melainkan penokono­vel ini adalah menarik karena han dan peristiwa--suatu hal yang Goenawan Mohamad sendiri selasangat penting dalam prosa. ma ini dikenal sebagai esais dan, Meski gaya ungkapnya mirip terutama, sebagai penyair. dengan Pengakuan Pariyem, berbeKepenyairannya itu, tak pe­ da dari Linus Suryadi, Goenawan lak, dalam novel ini begitu teraMohamad dalam novelnya ini sepsa. Novel ini terasa puitis ketika erti mengamalkan apa yang dikadibaca. Seperti puisi-puisinya, takan oleh Ayu Utami bahwa “realgambaran suasana yang terbanisme tak cukup lagi”. gun dalam novel ini sangat kuat. Sepanjang penceritaan, toHal tersebut tampak dari dua kukoh aku berkelindan dalam dunia tipan berikut: profan yang dijalaninya dengan dunia surealistik. Goenawan MoTapi tiba-tiba aku tak ingin melanjuthamad, berbeda dari Linus Surykan. Aku merasa ketiga sa­wunggaling adi, menyeberang dari realisme itu akan gagal, terha­pus, seperti lilin menuju surealisme. Hal tersebut yang melekat ke­ring. Sia-sia (hlm. 87). tampak dalam deskripsi ketika tiga sawunggaling keluar dan terMereka ingin saling membujuk, mungbang dari kain batik yang sedang kin/memeluk. Tapi kemudi­ an, cuma dikerjakan tokoh aku dan mengiber­sintuhan./ Hanya ber­sin­tuhan! Me­ sahkan cerita-cerita yang terjadi reka takut. Kenangan bisa/hanya bedi sekitarnya. ban Gaya yang liris-puitis dun(“Di Kebun Jepun”) ia kelindan antara dunia imajiner-surealistik dengan dunia nyaGaya penyampaian yang lita-realistik menjadikan novel ini ris-puitis tersebut tentu mengmerupakan menyeberangi garis ingatkan kita pada karya puncak batas gaya bercerita prosa menuju Linus Suryadi, Pengakuan Pari­ ke arah puisi dan garis batas realyem. Namun demikian, baik novisme menuju surealisme. Namun, el ini maupun Pengakuan Pariyem justru karena itulah novel ini menKREG FRANCO / BEHANCE sama-sama bercerita laiknya projadi menarik. SYAFIQ ADDARISIY 46 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2019


Bina Rohani

Sandi Qouliyah vs Sandi Qouniyah

B

agi hamba yang beriman, segala se­ sungguhnya Allah Maha Mengetahui apa Oleh SABAR NUROHMAN, M.Pd suatu yang teramati oleh mata, teryang kamu kerjakan. Dosen Pendidikan IPA, FMIPA UNY dengar oleh telinga, teraba oleh Atau, ketika di abad ini manusia secara ku­lit, dan tercium oleh hidung, se­ scientific menemukan teori big-bang, bahmu­anya bisa menjadi faktor bagi wa semesta raya dimulai dari peristiwa Sejauh ini, ayat-ayat Al Qur’an selabertambahnya rasa kekagumannya ledakan besar yang memisahkan penyusun lu menunjukan kepada kita, bahwa ia kepada Allah swt. Allah Swt berfirsemeseta menjadi bagian-bagian setelah memang benar-benar Firman Allah Swt. man di awal Juz 29, tepatnya di QS sebelumnya merupakan satu kepaduan, Hal ini karena, ayat-ayat Al Qur’an senanAl Mulk ayat 3 dan 4: maka 15 abad yang silam melalui QS Al Amtiasa harmonis dengan temuan-temuan ilKamu sekali-kali tidak melihat biya ayat 30 Allah Swt telah mengabarkan mu pengetahuan. Semakin manusia beker­ pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah tentang bagaimana keadaan alam semesta ja keras dalam mempelajari alam, maka sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatpada fase awal tersebut. semakin nyata setiap kebenaran ayat-ayat lah berulang-ulang, adakah kamu lihat se­ Dan apakah orang-orang yang kafir Al Qur’an. Berbagai penemuan di dunia suatu yang tidak seimbang? Kemudian pantidak mengetahui bahwasanya langit dan sains modern, ternyata telah dikabarkan danglah sekali lagi niscaya penglihatan­mu bumi itu keduanya dahulu adalah suatu oleh Al Qur’an pada 15 abad yang silam. akan kembali kepadamu dengan tidak me­ yang padu, kemudian Kami pisahkan anKetika ahli geologi berhasil menjelasnemukan sesuatu cacat dan penglihatantara keduanya. Dan dari air Kami jadikan kan teori tektonik lempeng (Plate Tecton­ mu itupun dalam keadaan payah. segala sesuatu yang hidup. Maka mengapaics) bahwa dahulu bumi kita ini terdiri dari Ayat tersebut menganjurkan kepada kah mereka tiada juga beriman? suatu daratan yang sangat luas, lalu ma­ kita untuk senantiasa menggunakan keAda hal menarik yang bisa kita amsing-masing lempeng bumi bergerak pada mampuan indra kita dalam rangka bil pelajaran di sekitar turunnya menangkap sandi-sandi kekuasaan kedua ayat tersebut. Mari bawa imAllah Swt. Melalui ayat tersebut juajinasi kita saat kedua ayat tersebut ga sudah diingatkan tentang ketiditurunkan. Apakah kala itu para adaan cacat dalam setiap ciptaansahabat nabi, sebagai komunitas Nya. Semua dirancang dengan pertama yang menerima wahyu ke­ma­hacerdasan-Nya (Al Alim), tersebut, secara ilmu pengetahuan yang menyebabkan manusia akan telah memperoleh informasi atau sia-sia jika bermaksud mencari bukti ilmiah yang memberi justise­suatu yang tidak berguna dari fikasi atas kebenaran ke­dua ayat seluruh ciptaan Allah Swt. tersebut? Sebagaimana yang sudah kiTentu saja, para sahabat r.a di ta fahami, Allah Swt menggunazaman Nabi, dengan ilmu yang me­ kan dua sandi besar dalam menunreka ketahui belum bisa memperjukan kekuasaan-Nya, yaitu sandi oleh pembuktian ilmiah atas keqouliyah dan sandi qouniyah. Sanbenaran kedua ayat tersebut. Para di qouliyah dapat diperoleh de­ngan sahabat, dengan ilmu yang mereka mempelajari Al Qur’an, sedangkuasai saat itu, belum bisa menerikan sandi qouniyah dipelajari de­ ma secara logis tentang berjalannngan mencermati setiap fenomena ya gunung-gunung dan bersatunya yang ada di sekitar kita, baik perlangit dan bumi di awal penciptanDAWN.COM istiwa alam maupun kejadian sonya. Namun faktanya, para saha­ sial. Karena kedua sandi tersebut bat senantiasa berkata “Sami’na berakar pada suatu zat yang sama, Wa Atho’na” setiap kali ada ayat Al yakni Allah Swt, maka di antara kedua­nya Qur’an yang turun. arah yang berbeda-beda, hingga akhir­nya tidak boleh ada yang saling bertentangan. Kenyataan ini mengajarkan kepada terbentuk lima benua seperti yang mewuKarena keduanya merupakan firman Al-ISTIMEWA kita, kalaulah saat ini mungkin kita menjud hari ini, dan kita harus menerima teori lah Swt, maka diantara keduanya haruslah jumpai ayat-ayat yang “belum” terverifikabahwa lempeng litosfer ini tidak ada yang berjalan harmonis. Jika ditemukan adanya si secara ilmiah, bukan berarti kita akan diam melainkan bergerak secara berlapertentangan antara Qur’an (sebagai ayat mengingkari Al Qur’an. Ini hanya persohan, maka jauh-jauh hari sebelum teori ini qouliyah) dan peristiwa alam (sebagai ayat alan waktu kapan manusia dengan keterdiperoleh, Al Qur’an telah mengingat­kan qouniyah), pasti salah satunya ada yang sabatasan akal yang dimilikinya, dapat mekepada kita melalui QS An Naml ayat 88 lah. Dengan demikian, untuk menguji kenemukan kebenaran Al qur’an melalaui tentang gerakan lempeng litosfer tersebut. benaran ajaran suatu agama, pada dasar­ kegiatan ilmiah. Para sahabat mengajarkan Dan kamu lihat gunung-gunung itu, nya kita dapat mengkonfrontirkan kitab kepada kita, untuk meletakkan logika akal kamu sangka dia tetap di tempatnya, paagama tersebut dengan ayat-ayat qounidi bawah logika wahyu, mengingat akal madahal ia berjalan sebagai jalannya awan. yah (kejadian alam-sosial) yang terjadi di nusia diliputi keterbatasan, sedangkan ke(Begitulah) perbuatan Allah yang memsekitar kita. benaran Allah swt bersifat mutlak. buat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; se­

P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2019 4 7


Cerpen

Kenangan Tentang Nama-Nama

N Oleh ANDRIAN EKSA Alumnus Sastra Indonesia UNY

Namanya Mar. Aku suka. Mirip nama ibunya Isa, yang melahirkan tanpa suami. ***

Lanang mengisap rokok perlahan. Bara merah membakar, mendekat ke bibirnya. Ia embuskan dengan tenang. Sejenak, Lanang terlihat akrab dengan rokoknya. Namun setelah lima isapan, ia matikan bara. Menyeruput kopi, lalu menyalakan batang yang lain. Lantas jari-jarinya kembali pada keyboard laptop. Matanya menatap layar. Seperti biasa, ia menulis cerita, di meja paling luar warung kopi itu. Ditemani secangkir kopi lawasan seharga tujuh ribu rupiah, ia bisa berlarut-larut di sana. Tak jarang ia baru pulang pukul tiga pagi, hanya untuk menulis cerita tentang perempuan tercinta.

“Yang makan, yang makan! Yang minum, yang minum!” “Mas, Mas, Nasi Sambal Jenggotnya sudah?” “Apa, Bang? Nasi Jenggot? Jenggot apa, Bang?” “Nasi Sambal Jenggot, Mas.” “Oo ... jenggot siapa, Bang?” “Alah! Keburu laper nih, Mas!” “Apa tadi, Bang?” “Nasi Sambal Jenggot!” “Oo, ada ini, Bang. Berapa? Satu, kan? Ini, Bang.” Pelayan-pelayan di warung kopi itu memang kebanyakan orang Madura. Mereka suka mengakrabi pembeli dengan logatnya yang khas. Tapi terkadang berlebihan dan justru membuat kesal. Itulah mengapa Lanang sengaja memilih tempat duduk di dekat pintu masuk. Dari posisi itu, Lanang mulai sering

berpapasan pandang dengan perempuan yang keluar masuk warung kopi. Ia amati mereka satu per satu: dari wajah, pakaian, gaya berjalan, lalu ia persunting menjadi tokoh dalam ceritanya. Pernah ia temukan seorang perempuan berwajah murung dengan mata berkantung hitam, memakai kaos oblong dengan tulisan berwarna merah darah “Bukan Palu Arit” dan celana jeans ketat yang lumayan ketat. Perempuan itu berjalan sendirian dan memesan dua cangkir kopi yang disisakannya satu. Entah untuk alasan apa, Lanang tak tahu. Lanang suka memperhatikan perempuan itu, karena hampir setiap kali ke sana, perempuan yang sama melakukan hal serupa. Meski ia tak pernah sampai untuk mendekat dan mengajaknya berkenalan. Ia tak pernah berani. Hanya sekadar mengamati. Perempuan itu selalu sendiri dengan dua cangkir kopi. Laki-laki macam apa yang dinanti perempuan itu? Suami? Tidak mungkin. Dia masih terlalu muda. Kekasih? Ah, kenapa ada laki-laki yang tega menyia-nyiakannya? ***

“Dua cangkir lagi?” tanya perempuan yang menjaga kasir. “Tidak. Satu saja. Hari ini dia tidak datang.” “Bukankah harihari sebelumnya kamu juga hanya sendirian?” Sebetulnya, penjaga kasir enggan untuk menanyakan hal itu. Sesama perempuan, rasanya ia tidak tega jika menanyakan kenyata­ an yang sudah jelas jawabnya. Entah kenapa, pertanyaan itu keluar dari mulutnya. Barang­ kali karena terlalu penasaran dan ia adalah seorang perem­ puan yang tak pandai menyem­ bunyikan rasa heran.

48 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

Perempuan yang biasanya memesan dua cangkir kopi hanya tersenyum. Sementara penjaga kasir seolah-olah mengerti arti senyum itu, lantas segera mengatakan harga yang harus dibayarkan. Usai membayar, perempuan yang memesan kopi berjalan ke arah meja paling luar, tepat di depan Lanang duduk dan mengepulkan asap rokoknya. Lanang yang tak tahu, terlihat sedikit kaget, namun ia memang pandai menyembunyikan sesuatu, laiknya laki-laki pada umumnya. Ia diam seolah tidak terjadi apa-apa. Kenapa aku melewatkan wajahnya ketika ia memasuki warung ini? Untuk beberapa waktu mereka hanya saling pandang. Setidaknya sampai tiga perempat batang rokok tuntas di mulut Lanang. Perempuan itu sesekali tersenyum ketika melihat asap mengepul dari mulut Lanang. Sedang keduanya barangkali memang tak pandai memulai percakapan. Kenapa menanyakan namanya saja begitu sulit? Padahal aku sudah hafal betul letak huruf pada keyboard ketika mengetik kalimat tanya. Bukankah cukup dengan, hai, siapa namamu? Atau kenalkan aku Lanang, dan kau? “Sudah habis berapa batang?” Perempuan itu mengamati asbak yang ada di depan mereka. Ia menghitung, meskipun sebenarnya tak ingin. Ia hanya ingin bertanya, kenapa puntung yang ada di dalam asbak masih panjangpanjang, bukankah itu sayang? Lanang diam sejenak, mencerna pertanyaan yang diberikan. Lantas mengambil asbak di atas meja dan menghitung puntung rokok yang ada. “Tujuh.” katanya. “Eh, hampir delapan.” Perempuan itu tertawa kecil.

Kemudian merebut rokok yang ada di jari Lanang. Mengisapnya sampai bara habis membakar tembakau, lantas mematikannya di dalam asbak. “Depalan.” katanya sambil tertawa lagi. “Kau perokok?” Lanang menutup laptop, lalu menawarkan rokok. “Bukan. Aku merokok jika sedang ingin saja.” jawabnya menyambut rokok dari Lanang. Ia ambil sebatang dari bungkus dan mengapit dengan jari-jari tangan kanannya. “Dan malam ini kau sedang ingin.” Dengan senyum, Lanang menyulut rokok yang kini berada di bibir perempuan itu dengan korek apinya. Mereka tertawa kecil. “Kenapa puntung-puntung itu masih panjang? Tidak sayang?” “Tidak. Tidak ada yang perlu disayangkan.” Lanang diam sejenak. Karena memang tidak ada yang tuntas dalam hidup ini, masih ada yang harus kucari-tahu, batinnya. “Kamu suka Nasi Sambal Jenggot?” Mata perempuan itu langsung tertuju pada sepiring nasi di atas meja. “Banget. Tapi malam ini ada alasan lain yang membuatku memesannya. Aku kangen ibu.” “Ibumu bisa masak Nasi Sambal Jenggot?” Ia teringat sang ibu yang dulu sering memasakkan sambal itu untuknya. “Tidak. Eh, mungkin bisa. Aku tak pernah mendapatkan sambal ini dari ibu, meskipun memaksanya berkali-kali. Mungkin ibu tidak suka.” “Aku suka. Ayahku selalu memasaknya untukku.” Mendengar ini, Lanang langsung mengalihkan pembicaraan. Ia merasa tak nyaman dengan sosok ayah seperti kepunyaan perempuan itu.


“Siapa namamu?” “Bunga.” Ia mengisap kuat rokoknya, kemudian mengepulkan asap perlahan ke wajah Lanang, persis seperti adegan perempuan penggoda dalam film.

Dan Kerja! “Perempuan seperti ibu memang akan mudah disulut amarahnya jika menyangkut hak hidup. Apalagi waktu itu ayah sedang tidak ada di rumah. Tidak ada yang melindunginya.” Lanang tidak dapat berbuat apa-apa. Ia hanya diam dan mendengarkan. Tapi banyak hal yang kini ia tahu. Seperti yang selalu ia duga, perempuan akan menceritakan lebih dari apa yang seharusnya. Perempuan tak pandai menjaga rahasia. Kecuali ibunya.

“Itu namamu?” Nama yang indah. “Bunga … perempuan dua cangkir kopi.” gumam Lanang sambil menyulut rokoknya. “Eh! Apa? Dasar, ya!” Ia menodongkan rokoknya yang membara ke arah Lanang. “Namamu?” “Lanang.” Bunga tertawa. Ia menanyakan kenapa Lanang mesti diberi nama itu, bukankah semua orang sudah tahu kalau arti namanya lanang alias laki-laki? Dengan begitu santai, Lanang menjawab, “Ini doa dari ibuku. Lanang itu lakon yang menang.” Bunga tertarik dengan apa yang dikatakan Lanang, jika nama itu adalah doa dari ibu. Ada ingatan yang bangkit dalam dirinya, tentang ibu. Tapi ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Jika itu doa dari ibu, lantas di mana doa ayah? Kini ia teringat ayahnya. Teringat namanya, yang diharapkan dapat membantu melupakan kejadian kelam di masa itu. “Kopinya, Mbak.” “Terima kasih.” Sejenak, pikirannya buyar. Namun setelahnya, kenangan itu kembali tersusun rapi. Sepuluh tahun yang lalu ia mendengar berita kematian ibunya, tapi tak lagi mendengar slogan kerja! Kerja! Kerja! Ia kehilangan seorang yang selalu mendidiknya untuk menjadi perempuan kuat. Kini, mesti ia lupakan. “Hanya doa dari ibu? Di mana doa ayahmu?” “Ayahku sudah meninggal, kata ibu. Makanya ibu mengganti namaku menjadi Lanang. Awalnya namaku Anwar, seperti nama ayah.” “Kenapa diganti?” “Entah. Aku tidak pernah menanyakan hal itu pada ibu. Aku hanya menduga, barangkali bukan doa, tapi siasat ibu agar bisa melupakan ayah.” Ia mematikan rokoknya yang masih seperempat batang. “Tiba-tiba di usiaku sekarang ini, aku mulai berpikir dengan sedikit aneh. Aku mulai tidak percaya kalau ayah sudah mati. Sampai sekarang aku tak mene­mukan

“Ayah membawaku pergi dari desa setelah kejadian itu. Mengganti namaku menjadi Bunga, agar bisa melupakan ibu. Tapi, Nang, perlu kamu tahu, aku tidak bisa melupakan ibu. Apalagi dengan nama Bunga. Ini hanya membuatku semakin mengingatnya. Mengenang kematiannya. Bukankah bunga begitu dekat dengan kematian? Bukankah bunga adalah penyegar ingatan?

YANALYA / FREEPIK.COM

makamnya. Bisa jadi ayah pergi meninggalkan ibu dengan luka hati yang dalam, hingga ibu mesti meng­gan­ti namaku agar ia bisa melupakan. “Aku takut menyakiti hatinya dengan membangkitkan ingatan tentang ayah. Sekarang pun, aku mulai berpikir lagi, memang jika ayah masih hidup dan tidak memikirkan kami, apakah perlu kami memikirkannya? Aku rasa tidak.” Lanang mengambil batang rokok yang baru, lalu menyulutnya. Mengisap dan mengepulkan asapnya dengan tergesa. Bunga tiba-tiba kembali teringat ayahnya. Teringat ceritanya tentang ibu yang mati mengenaskan. Teringat namanya yang diganti. Jangan-jangan, setiap orang akan mengganti nama untuk melupakan suatu peristiwa, batinnya. “Jika di tempat lain masih ada laki-laki pengecut seperti ayah, semoga segera ia sengsara.” “Kenapa kamu begitu membenci ayahmu?” Ada rasa tidak terima di dalam hati Bunga. Baginya, ayah adalah laki-laki terbaik, yang membantunya melupakan ibu. Tidak! Aku tidak pernah melupakan ibu. Aku hanya ingin menimbun kejadian kelam di masa itu. “Aku tidak membencinya. Sama sekali tidak. Aku hanya tidak suka pada laki-laki semacam itu. Pengecut!” Mata Lanang

terlihat seperti memendam dendam. “Ah, sudahlah. Aku tidak ingin mengingat ayah. Toh, aku tak akan pernah bisa membayangkan kehadirannya. Itu hanya akan menyiksa. “Sekarang giliranmu untuk menceritakan perihal namamu.” Lanang mengambil cangkirnya, menyeruput sisa kopi yang sudah dingin. “Jika boleh meminjam kata-katamu, barangkali ini juga doa.” Bunga tertawa, tapi tak lepas, belum ikhlas. “Ayah selalu mengatakan jika aku harus menjadi bunga yang harum mewangi.” Bunga takut. Ia teringat kematian ibunya. Matanya pejam. Ia ingin melupakan itu. Ia mengangkat cangkir kopinya. Mendekatkan ke mulut. Ditiupnya perlahan dan mengepul uap hangat menyentuh hidung. Aroma itu membuat Bunga sedikit tenang. Aroma yang berbeda dengan aroma bunga. Namun ia benarbenar tak bisa mengalihkan, tak bisa melupakan. “Ibuku mati dibunuh. Ia diperkosa dan disiksa atas tuduhan sederhana.” Akhirnya kalimat itu keluar dari mulut meski dengan air mata menetes dari kedua ujungnya. “Jelas ibu tidak ngerti tentang paham itu. Perempuan yang tak tamat sekolah dasar seperti ibu hanya tahu kalau mereka butuh hidup makmur, butuh kerja! Kerja!

“Makanya aku selalu ke sini. Membeli dua cangkir kopi. Aku selalu membayangkan ibu menemaniku, karena hidup di dalam pikiranku.” Lanang ingin bertanya banyak hal tentang Bunga, tapi ia tahu ini bukan waktu yang tepat. Ia beralih posisi duduk, kini di samping Bunga. Ia mengerti benar, perempuan yang manangis membutuhkan bahu untuk bersandar. Persis seperti ibunya. “Begitulah, Bunga. Memang setiap peristiwa akan lekat da­ lam ingatan kita. Bukan untuk dilupakan, tapi juga bukan un­ tuk ditakutkan. Itu sulit, kare­ na selalu ada dendam pada peris­tiwa yang kelam. Aku pun ingin punya seorang ayah, mes­ ki setelah ada dan bertemu dengannya, tak tahu mau apa? “Saat ini aku hanya ingin menulis. Mencoba mengalihkan dendam dalam tulisan. Atau sekadar menuliskan ketakutanku pada peristiwa yang mungkin akan berlalu.” “Kamu nulis apa?” tanyanya dengan masih terisak. “Cerita tentang ibuku. Namanya Mar. Aku suka. Mirip nama ibunya Isa, yang melahirkan tanpa suami.” 

P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9 49


PUISI TEMBANG G E G U R I TA N

Menuntaskan Waktu PadaNya aku menuntaskan waktu Dalam kemudi pasti akan berhenti Berkaca dengan mata hati Sebuah kereta melesat, terlampau hanyut buaian mimpi Ah, merindukan terasa berat Bumi tempat singgah Menuju arah langit akan terasa terjal Apabila tabungan belum cukup maka terus tambah Untuk menikmati yang dijanjikanNya Kotabaru, Februai 2019

Sepucuk Surat Untuk Hujan Daun-daun tertidur pulas Ia menghela nafas Menanti sepucuk surat Yang dikirim hujan melalui bulirnya Aroma tanah pun mengajak bercengkrama Menanti musim basah akan fakir kemarau Ada yang harus kita baca melalui tanda Mendung berusaha menjemput mata air Begitu pun hidup Becerita perihal peristiwa kematian Dan tumbuh baru Kotabaru, Februari 2019 * RAHMAT AKBAR Guru SMA Garuda Kotabaru, Kalimantan Selatan

POJOK GELITIK

HP oh HP ..... Umarmoyo: Mas Bro, para ma­ ha­siswa seka­rang tu hebat-hebat ya! Umarmadi: Hebat-hebat bagaimana?

Umarmoyo: Di dalam ruang kuliah, mahasiswa bukan konsentrasi terhadap materi kuliah yang diberikan dosen.

Umarmoyo: Ke kampus untuk kuliah, sekarang pegangannya bukan buku.

Umarmadi: Lalu, ngapain?

Umarmadi: Lalu, apa?

Umarmadi: O ya? Terus?

Umarmoyo: HP.

Umarmoyo: Waktu break dari kuliah, mereka bu­ kannya ngum­pul-

Umarmadi: O ya?

Umarmoyo: Nyuri-nyuri main HP.

50 P E WA R A D I N A M I K A F E B R U A R I 2 0 1 9

ngum­pul untuk men­diskusikan sesuatu. Umarmadi: Lalu, ngapain? Umarmoyo: Sibuk sendirisendiri, berlamalama memandangi HP-nya sendirisendiri, sambil senyum sendiri. Umarmad: O ya? Semoga tetap waras! Umarmoyo: Kalau kuliahnya seminar kelas, maka tanggapantanggapan balik para penyaji bukan menyampaikan

hasil diskusi kelompok mereka, tetapi langsug buka HP, dicarinya “kata orang” untuk menjawab itu. Umarmadi: Ha ha ha ... kreatif! Umarmoyo: Ada yang lebih heboh lagi! Umarmadi: Apa itu? Umarmoyo: Ketika jumatan di masjid, ketika khotib sedang khotbah, ketika itu mereka tetap asyik dengan HP-nya. Umarmadi: ............??? EMA R '19


#PeresmianGedung #ProyekIsDB #2019 FOTO-FOTO: M. ARIF BUDIMAN


Sedang dikerjakan

#kamibagian #UNY #Smart&Smile HERGITA SYI VADILLA (kiri) Mahasiswa Psikologi UNY (angkatan 2015) Diajeng Kota Jogja 2017

Selamat atas keberhasilan tim garuda di london

ROMANDHA EDWIN (kanan) Mahasiswa Akuntansi UNY (angkatan 2015) Dimas Kota Jogja 2017 FOTO: KALAM JAUHARI

W W W . U N Y . A C . I D


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.