TRIBUN KALTIM 07 APRIL 2009

Page 21

CMYK

tribun penajam-grogot

SELASA 7 APRIL 2009

21

Kades di Sepaku Minta Mobdin

● Sebagai Mobil Operasional Pemerintahan Desa

TRIBUN KALTIM/SAMIR

Bupati PPU Andi Harahap menerima kunjungan para kepala desa dari Kecamatan Sepaku yang meminta mobil dinas sebagai kendaraan operasional, Senin (6/4) di lantai 3 Kantor Bupati.

ADD Bisa untuk Beli Mobdin BUPATI Andi Harahap dalam pertemuan itu menyatakan, alokasi dana desa (ADD) bisa digunakan untuk membeli mobil untuk kendaraan operasional desa. “Sepanjang itu menjadi keputusan bersama dengan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), maka dana Rp 1,5 miliar itu bisa dipakai untuk membeli mobil. Apalagi desa itu kan sudah otonom sehingga ADD itu bisa dikelola sendiri,” ujarnya. Andi menyatakan, ADD diberikan kepada setiap desa sebesar Rp 1,5 miliar memang untuk memenuhi kebutuhan desa termasuk dalam menjalankan program pembangunan di desa. “Sekarang tinggal membicarakan dengan BPD.

Kalau ada keputusan bersama, silakan membeli mobil,” katanya. Lebih lanjut Andi menjelaskan, untuk membeli kendaraan operasional desa memang tidak bisa dianggarkan di APBD karena menyalahi aturan. “Tapi kalau untuk lurah, tahun ini sudah kami anggarkan,” ucapnya. Asisten I Abdul Zaman menambahkan, untuk membeli mobil operasional bagi kades pemkab cukup kesulitan. Karena bila pemkab yang membelikan mobil maka harus dihibahkan. “Kalau mobil itu menjadi kebutuhkan, silahkan saja dibicarakan, nanti ADD itu yang digunakan untuk membeli kendaraan operasional,” kata Zaman. (mir)

Pemkab Siapkan Lahan sekitar 20 Ha TANAH GROGOT, TRIBUN Untuk mendapatkan bantuan pembangunan madrasah (sekolah) bertaraf internasional dari pemerintah pusat, Pemkab Paser harus menyediakan lahan. Untuk itu, Pemkab membebaskan sebagian lahan warga Desa Sempulang dan Desa Lolo, yang jaraknya sekitar delapan kilometer dari Tanah Grogot. Luas lahan yang diperlukan menurut Sekretaris Tim Negosiasi Pembebasan Tanah Pemkab Paser Drs H AS Fathur Rahman MSi, adalah 20 hektare. Namun yang berhasil dibebaskan kurang dari 20 hektare, sebab be-

lum adanya kecocokan nilai ganti rugi antara pemilik lahan dengan Pemkab Paser. “Ada lebih dari lima orang pemilik lahan disana, sebagian besar sudah sepakat dengan harga Rp 28.000/meter persegi (M2), tetapi sisanya minta Rp 100.000/M2. Karena belum ada titik temu dengan yang sisanya, sehingga kita putuskan untuk tidak membelinya, sehingga luas lahan yang dibebaskan kurang dari 20 hektare,” kata Fathur, Senin (6/4). Nilai ganti rugi sebesar Rp 28.000/M2 itu, lanjut Fathur, belum termasuk nilai ganti rugi ta-

nam tumbuh, mengingat lahan yang dibebaskan itu sebagian besar berupa lahan padi sawah dan kebun sawit. Untuk lahan yang berupa sawah, tetap dipertahankan untuk kegiatan ekstrakulikuler di bidang pertanian. Sedangkan proses pelepasan hak tanah, tambah Fathur, sampai sekarang masih berlangsung. Namun yang terpenting dalam hal ini, Pemkab sudah menyiapkan lahannya, karena lahan lah yang menjadi syarat terpenting agar Paser mendapat madrasah bertaraf internasional dari pemerintah pusat. (aas)

Cukup di SMPN 10

SMPN 10 ini pintar memanfaatkan ruang atau alat yang ada menjadi suatu yang memiliki nilai tambah. Ini pantas ditiru,” katanya. Kepala Dinas Pendidikan kota Samarinda, Abdul Rachim menambahkan lingkungan sekolah yang bersih dan asri akan membuat siswa nyaman belajar. “Siswa bisa belajar di taman dengan pohon-pohon yang rindang di sekitarnya. Tentu, ini akan membuat mereka merasa nyaman,” ujar Rachim ikut mendampingi wagub kemarin. Hadir pula Kabid Pendidikan Menengah Umum (Dikmenum) Dinas Pendidikan Kaltim, Wahab Syahrani. Menurut Wa-

hab, sekolah ini meraih angka tertinggi dari segi administrasinya dalam penilaian Adiwiyata Pratama se-Indonesia. “Seminggu lagi tim penilai dari pusat meninjau langsung ke SMPN 10 ini untuk menilai secara fisik lingkungan sekolah kami,” jelas Wahab. SMPN 10 menjadi wakil satu-satunya dari Kaltim pada ajang Lomba Adiwiyata tingkat nasional. Kepsek SMPN 10, Erminawati mengaku kunjungan wagub kali ini akan menjadi motivasi bagi seluruh warga SMPN 10. “Hari ini (kemarin) wagub juga meresmikan klinik Bahasa Indonesia di tempat kami,” tutur Ermin. (top)

yadi. Kabag Bina Mitra Polres PPU, AKP Muhadi. Andi menambahkan, bila bidan dan perawat resah maka akan berdampak pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Selain itu, juga akan mengganggu program kesehatan gratis yang dijalankan Pemkab PPU. Menurut Andi, apa yang terjadi di Samboja, Kukar dimana seorang perawat ditangkap polisi, karena adanya kecemburuan antara dokter dan bidan serta perawat. Lebih lanjut Andi mengatakan, untuk pelayanan kesehatan di kota dengan daerah seperti PPU tidak bisa disamakan. Dimana jumlah tenaga medis seperti dokter sangat terbatas. “Kalau di kota kan banyak dokter. Kalau kita di sini seperti di Sepaku, jarang ada dokter. Karena tidak ada dokter kan terpaksa harus dilayani bidan atau perawat. Saya kira tidak masalah sepanjang itu diberi tugas dari dokter yang bersangkutan,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Andi juga meningatkan kepada tenaga medis baik di puskesmas maupun di RSUD untuk tidak memungut biaya kepada warga yang berobat. Karena bila itu dilakukan ia tidak segan-segan akan memecat yang bersangkutan. “Kecuali kalau misalnya, warga itu datang ke rumah dokter, perawat atau bidan nggak masalah dipungut biaya, karena harus membayar jasa. Orang yang mampu kan pasti berobat di rumah medis. Tapi kalau tidak mampu di puskesmas saja atau RSUD,” tegasnya. Di depan puluhan tenaga medis, Andi kembali mengingatkan kepada mereka untuk betul-betul ihklas memberikan pelayanan kesehatan gratis. Bila mengalami kendala termasuk persediaan obat agar segera melaporkan agar bisa dicarikan anggaran. “Saya juga tidak mau dengar ada puskesmas yang kekurangan obat atau tidak memiliki persediaan obat,” ucapnya. (mir)

Tak Pernah Razia

bidan terutama di Sepaku, kemungkinan besar dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab. Untuk itu, ia meminta kepada bidan dan perawat bila didatangi oknum yang mengaku polisi harus terlebih dahulu mempertanyakan surat perintah. “Kalau meminta uang jangan langsung dikasih. Tolong hubungi dulu polisi. Karena polisi tidak meminta uang bila melakukan razia,” katanya.(mir)

● Sambungan hal 13 yang tak mungkin untuk mewujudkan semua itu. “Kita tak lagi perlu melakukan kunjungan atau studi banding ke luar provinsi. Kenapa mesti jauh-jauh karena di Kaltim sendiri sudah ada, yakni SMPN 10,” tegas Farid. Dikemukakan, sekolah ini berulangkali menyandang predikat sekolah sehat dan adiwiyata tingkat nasional. Ini tak terlepas dari peran aktif kepala sekolah, guru dan siswa. “Kepsek

Bupati PPU Janji Lindungi Bidan dan Perawat ● Sambungan hal 13 nan tidak akan diperiksa aparat hukum,” tegas Andi di depan puluhan pimpinan puskesmas serta bidan dan perawat, saat temu wicara di ruang pertemuan lantai dasar, Kantor Bupati, Nipah-nipah, Senin (6/4). Turut hadir dalam pertemuan itu, Kepala Dinkes Andi Ariani, Ketua Komisi II Kamaluddin Sahar, Asisten III Tasmad Hari-

Awang Bantah Awang Bantah Intervensi Intervensi Kewenangan BSB Kewenangan ● Sambungan hal 13 BSB Karena sekali lagihal kita13 harus ingat, ● Sambungan bagaimana kita bisa meminta orang untuk bisa bekerja profesional jika kita sendiri tidak profesional dalam memahami posisi masing-masing,” ujarnya. Seperti diberitakan, Gubernur Awang Faroek mengaku telah bertemu dengan Walikota Samarinda dan pihak NCR. Demi percepatan penyelesaian pembangunan BSB Sei Siring diputuskan, NCR menggandeng tiga investor BUMN, yakni PT Cipta Karya, PT Nindya Karya dan PT Adi Karya. (aid)

● Sambungan hal 13 perawat di PPU. “Kalau kami akan melakukan razia pasti terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan Dinkes. Yang jelas sampai detik ini Polres belum pernah melakukan razia,” ujar Muhadi. Lebih lanjut Muhadi menjelaskan, razia yang dilakukan kepada perawat dan

PENAJAM, TRIBUN - Sejumlah kepala desa (Kades) yang tergabung dalam asosiasi kepala desa se- Kecamatan Sepaku, mengajukan permintaan mobil dinas (Mobdin) sebagai kendaraan operasional pemerintah desa kepada Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Andi Harahap. Selain mobdin, mereka juga meminta kendaraan roda dua yang dipakai sejak 2003, agar bisa dijadikan sebagai hak milik. Hal ini disampaikan perwakilan kades, Damin saat pertemuan dengan Bupati Andi Harahap, di lantai tiga, Kantor Bupati, Nipah-nipah, Senin (6/4). Dalam pertemuan itu, hadir Sekkab Sutiman, Asisten I Abdul Zaman, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Antung AR Sumagiri. “Kedatangan kami ke sini Pak, untuk menyampaikan hasil pertemuan dengan temanteman kades di Sepaku 31 Maret lalu. Salah satu hasil pertemuan adalah meminta agar kades bisa

dibelikan mobdin untuk operasional. Mobil ini juga akan membantu kami dalam menjalankan pemerintahan desa,” tegas Damin. Lebih lanjut Damin menyatakan, selain meminta mobdin pihaknya juga berharap agar Pemkab PPU bisa menyetujui motor yang dipakai sejak 2003 silam dijadikan hak milik. Hal ini dilakukan agar kades yang sudah berakhir masa jabatannya memiliki kenang-kenangan berupa kendaraan roda dua. Selain mengajukan dua hal tersebut, dalam pertemuan yang dimulai pukul 12.30 ini, para kades juga memohon agar peraturan bupati (Perbup) Nomor 5/2008 tentang alokasi dana desa (ADD) bisa direvisi. Alasannya, perbup itu tidak memberikan perbedaan antara satu desa dengan desa yang lain terkait jumlah ADD yang mereka terima. “Misalnya, ada desa yang wilayahnya cukup luas dengan

jumlah penduduk yang banyak serta memiliki 34 RT diberikan dana sama Rp 1,5 miliar dengan desa yang hanya miliki 6 RT. Ini seharusnya ada perbedaan dana ADD yang diberikan,” urainya. Damin menjelaskan, dengan dana yang tidak sebanding itu sehingga kepala desa sulit untuk membuat program pembangunan. Karena dana ADD Rp 1,5 miliar sebagian digunakan sebagai dana simpan pinjam, membeli kebutuhan kantor serta dana rutin untuk membayar gaji pegawai. “Kami juga mohon agar anggota BPD yang sudah purna bakti agar diberikan uang tali asih,” ucapnya. Sedangkan seorang lurah yang turut dalam pertemuan itu, juga meminta agar Pemkab PPU memberikan dana ke kelurahan sama dengan desa. Kendati nilainya tidak besar namun bisa membantu dalam menjalankan program di kelurahan. “Kalau bisa Pak, biar setengah dari ADD juga ngga masalah,” ujarnya. (mir)

Pemohonan Kades Se-PPU 1. Memohon Pemkab PPU untuk meninjau ulang Perbup 5/2008 Tentang ADD. 2. Pemkab PPU segera membuat juklak dan juknis tentang pelaksanaan ADD, agar tidak ada perbedaan sudut pandang. 3. Memohon Pemkab PPU untuk meninjau ulang SK Kades (delapan kades) mengingat ada satu kades yang berbeda masa jabatannya. 4. Memohon Pemkab PPU untuk merealisasikan mobil dinas untuk pemerintahan desa. 5. Memohon kepada Pemkab PPU agar program PNPM ditekankan pada prioritas desa masing-masing tanpa dipengaruhi penilaian desa lain. 6. Mohon juklak dan juknis atau Perbup mengenai tali asih yang akan diberikan kepada anggota BPD yang purna bakti. 7. Mohon agar motor dinas tahun 2003 bisa menjadi hak milik atau dum. 8. Mohon bantuan rumah gakin, pekerjaannya tidak ditenderkan. Sumber: Asosiasi Kepala Desa

Paser segera Punya Unit Layanan Pengadaan TANAH GROGOT, TRIBUN Kabupaten Paser tidak lama lagi akan memiliki Unit Layanan Pengadaan (ULP). ULP ini akan bekerja dalam melaksanakan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkab Paser. Sehingga pegawai yang bekerja melaksanakan manajemen pengadaan barang dan jasa adalah pegawai yang berpotensi dan profesional di bidangnya. Ini disampaikan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Paser Drs H Helmy Lathyf MSi, Jumat (3/4).

Sebelumnya, panitia pelaksana pengadaan barang dan jasa sering menjadi bulan-bulanan pihak pemeriksa, lantaran melanggar prosedur dan tahapan lainnya karena tidak mengerti dalam menerapkan peraturan pemerintah. Ke depan kendala-kendala itu tidak perlu lagi terjadi. “Surat Keputusan (SK) Bupati Paser No 027/Kep-59/ 2009 tentang Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) dan Sekretariat ULP Paser 2009 ini

memberikan suatu solusi bagi kepentingan pemerintahan. Mengingat ada 5 Pokja ditambah dengan berbagai komponen di dalamnya. Seperti, bidang teknis pengadaan, bidang perlindungan hukum dan administrasi,” kata Helmy dalam rapat di ruang Sadurengas Setda Paser. Karena peraturan ini masih terbilang baru, lanjut Helmy, tentunya masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga pada saatnya nanti

produk yang dihasilkan mengarah kepada kesempurnaan baik dalam formulasi kebijakan maupun dalam pelaksanaan aturan itu sendiri. Kepala Bagian Pembangunan Setda Paser Drs M Fauzy MT menambahkan, pihaknya akan selalu mengevaluasi setiap kekurangan untuk dijadikan bahan kajian perbaikkan kedepan, sehingga seiring perjalanan waktu SK tersebut akan memberikan hasil yang terbaik. (aas)

Mahulu Terancam Roboh

hu apa yang menjadi alasan pencuri itu. Entah mungkin sabotase, tapi kami rasa-rasanya tak pernah melakukan salah apapun dalam membangun Mahulu ini. Atau mungkin ada modus lain sehingga menginginkan Mahulu ini roboh. Karena itu kami segera akan menyelidikinya lebih lanjut,” terangnya. Ditambahkannya, penger-

jaan Mahulu sudah memasuki finishing, memang masih ada kendala teknis, khususnya soal akses jalan pendekat dari Jl Rifaddin Kelurahan Harapan Baru di Kecamatan Samarinda Seberang, yang rupanya belum sepenuhnya selesai, karena terkendala lahan belum dibebaskan. Dikatakan Budi Laksono,

sebenarnya akses jalan pendekat yang menuju Kelurahan Sengkotek memang sudah rampung dan tinggal pengaspalan, namun untuk di Jl Rifaddin itu yang hingga saat masih bermasalah, sehingga pengerjaannya tak bisa dilaksanakan dalam waktu dekat ini hingga menunggu tanahnya dibebaskan. (aid)

bertanggungjawab itu,” kata Husinsyah, Senin (6/4) saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya. Persoalan penggantian baut baru, dikatakannya, sebenarnya tidak ada masalah, namun perbuatan pencuri yang sengaja mencuri baut itu yang sangat membahayakan, sehingga diprediksi Mahulu bisa terancam roboh.

“Coba saja kita tidak mengetahuinya, mungkin saja akan banyak baut lagi yang akan hilang dicuri. Dan kalau sudah seperti itu kan sangat membahayakan sekali. Saya bingung apa sebenarnya yang dikehendaki pencuri itu, coba kalau minta kami beri, daripada mengambil baut yang merupakan vitalnya dari Mahulu itu,” ujarnya dengan

nada geram. Lantas apakah berpengaruh terhadap peresmian Mahulu? Husinsyah belum bisa berkomentar banyak, karena menurutnya persoalan penetapan jadwal peresemian adalah Gubernur. “Kalau soal kapan diresmikan, silakan tanya sama Gubernur,” tambahnya. (aid)

teknisi dan lainnya. Dalam latihan ini pula kru TNI AU membawa 1 helikopter puma dan 1 fokker, dan dua pesawat hercules. Sementara itu, Letkol Pnb Ronny Moningka, Komandan Skuadron Udara 14 Lanud Iswahyudi mengatakan, selama enam hari akan melakukan dua latihan. Pertama selama tiga hari melakukan latihan kilata dan tiga hari selanjutnya melakukan latihan cakra. “Kami akan melakukan latihan mulsi pukul 08.00 hingga siang hari,” ujarnya.

Ronny mengatakan, target latihan operasi ini, untuk melatih para penerbang untuk mengantisipasi dan mencegah datangnya pesawat musuh di wilayah Indonesia. “Nantinya dalam latihan ini, ada anggota yang menjadi pesawat musuhnya, sehingga dengan begini dapat mengetahui cara mencegahnya,” katanya. Sekadar diketahui Pesawat F 5 tiger adalah pesawat tempur supersonik ringan yang dirancang dan diproduksi oleh Northrop, di Amerika Serikat. Keunggulan pesawat ini memiliki 2 jenis

engine. dan memiliki peluru kendali yang dapat menembak sejauh 1-118 km, dan memiliki kecepatan 2,5 mach. Pesawat yang dibuat tahun 1980-an mampu meluncurkan 1500 peluru permenit. Tak hanya itu pula dilengkapi dengan radar APQ 159 yang mampu menangkap pesawat musuh dari jarak 40 Nm. Pesawat ini pula dipasangi beberapa jenis bom dan roket. Pesawat ini berkecepatan tinggi 710 not dan maksimum sekitar 1400 km perjam.(jnh)

regional. Salah satunya adalah Moury yang menjadi juara pertama regional Kalimantan. “Lantas apa sih sebenarnya kelebihan D’Masiv menurut Moury yang sama-sama bertemu di final?” tanya Rita, Moderator TMC. “Masiv itu uda juara festival banget. Mereka ini dari SMA sudah punya album. Jadi, ya mental yang paling berpengaruh,” kata Ikhsan bassis Moury. Yang namanya rasa percaya diri ini adalah modal utama. “Pede dan mental ini yang penting. Di Banjarmasin, Moury bisa lolos ke nasional karena mampu berinteraksi dengan audience. Tidak seperti Banjarmasin dan Pontianak, mereka grogi besar.

Kebetulan pas mereka main juga pas badai, jadi banyak problem,” tambahnya. Tapi, di luar ambisi menjadi juara, tetap ada kesempatan langka yang sebenarnya dapat dimanfaatkan ketika masuk ke final AMLW. Dua belas juara regional pasti masuk album kompilasi. Media dan produser pastinya akan berkumpul di ajang tersebut. “Semua produser melirik kesana karena mereka tahu band-band AMLW ini sudah matang jadi pasti bakalan banyak nyari. Ke depannya lagi sih, setelah itu pasti dimintain lagu demo-demo yang menarik. Kalau mau berjuang disana lebih baik, tapi kalau berjuang disini juga

boleh,” kata Bengki, Music Director Radio SBI ini. Hal ini dibenarkan Ikhsan. “Iya, pas di final semua ada. Kebetulan ketemu di venue, ada dari produser sampai media semua ada. Ya inisiatif dari sendiri aja, kan daripada keluar. Kalau keluar harus ada guide. Jadi ya, siapkan aja sebanyak-banyaknya buat promosi,” tambahnya. Meski bukan pintu utama yang tersedia, tapi tetap ada pintu yang bisa dimanfaatkan. Kunci juga sudah dalam genggaman, tinggal bagaimana memanfaatkannya seoptimal mungkin. Membuktikan diri menjadi pejantan tangguh dari Kalimantan Timur. (amalia h a’rofiati)

● Sambungan hal 13 haknya juga akan menyelidiki lebih lanjut. “Kami terus terang tidak ta-

Dilaporkan ke Polisi ● Sambungan hal 13 ke depan, selain kami sendiri yang akan menyelidikinya, kami juga akan melaporkannya ke polisi, untuk mengusut tuntas siapa oknum yang tak

Tembakkan 1.500 Peluru/ Menit ● Sambungan hal 13 intinya peningkatan profesilah,” ucapnya, Senin (6/4). Pesawat F-5 Tiger tersebut sebelumnya didatangkan dari Skuadron Udara 14 Lanud Iswahyudi Madiun, dengan membawa para penerbang,

Semoga Menjadi D’masiv-nya Kaltim ● Sambungan hal 13 banyak fans yang tergabung dalam Masiver adalah harga yang sangat mahal. D’Masiv masuk dunia rekaman sebagai hasil dari prestasinya menjadi juara pertama ajang AMLW 2007. Di gelaran pertama AMLW dari festival tahunan ini, D’Masiv masuk babak final bersama dengan delapan finalis lainnya yang menjadi jawara pertama di tingkat

CMYK


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.