TRIBUNKALTIM - 26 JULI 2011

Page 15

16

SELASA 26 JULI 2011

Menteri Koperasi Hadir di Kubar ■ Peringati Hari Koperasi Ke-64 di Kaltim

TRIBUN KALTIM/ALEX

Menteri Koperasi dan UKM Syarifudin Hasan melihat dari dekat kerajinan masyarakat yang dikelola melalui koperasi.

30 Pelaku Koperasi Ikut Sosialisasi SEBANYAK 30 pelaku koperasi mengikuti sosialisasi Penumbuhan, Pengembangan dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) di wilayah perbatasan tahun 2011 se-Kabupaten Kubar. Acara tersebut dilaksanakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Timur yang dilaksanakan selama satu hari di Ruang Diklat lantai III Sekretariat Kantor Bupati Kabupaten Kutai Barat, Sabtu (23/7). Kegiatan ini dilakukan berdasarkan DIPA 0247/044.1.3-01/19/2011 tanggal 20 Desember 2010, maksud dan tujuannya adalah meningkatkan wawasan gerakan koperasi dan UKM serta prinsip-prinsip koperasi dan pengembangan permasalahan dan jaringan usaha koperasi; memasyarakatkan gerakan koperasi ke-pada masyarakat umum di daerah perbatasan; mendorong pelaku UKM di daerah perbatasan untuk mengembangkan usahanya melalui koperasi. Kepala Disprindagkop dan UKM Kubar Milon dalam sambutannya yang juga sekaligus membuka acara sosialisasi mengatakan, Kubar saat inimemiliki kurang lebih 800 koperasi itupun masih banyak permohonan koperasi baru yang masuk ke Disperindagkop untuk diproses dan

pengecekan ke lapangan apakah sesuai dengan kelayakan dengan peraturan koperasi. Ia menambahkan, di Kubar ini yang sudah yang diberikan pernyertaan modal kurang lebih 565 koperasi juga UKM dalam bentuk modal sebesar Rp 56,8 miliar. Kemudian juga telah diberikan untuk 2.100 usaha kecil dengan jumlah kurang lebih Rp 10 miliar. Tepat di Hari Ulang Tahun Koperasi akan diberikan penyerahan secara simbolis dana guliran kurang lebih Rp 2 miliar artinya pinjaman dari usaha-usaha kecil yang lalu dikembalikan dan digulirkan kembali. Selanjutnya tambahnya dana dari APBD tahun ini yang disediakan untuk UKM kurang lebih Rp 9 Miliar dan Rp 7 Miliar untuk koperasi. Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Heni Purwaningsih yang diwakili Eni Ekowati mengatakan narasumber berasal dari 2 orang dari Kementerian Koperasi dan UKM yakni Hendra Saragih, Kasubbid Produk Peraturan Perundang-undangan Pusat dan Nyak Ubin, Asisten Deputi Sarana Usaha serta Asmir Asbu Kabid Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim. Kemudian peserta kegiatan berjumlah 30 orang yang berasal dari 10 pembina tingkat kecamatan dan kampung.(lex)

Soeparlan Divonis 1 Tahun TENGGARONG, TRIBUN Soeparlan, terdakwa kasus dugaan korupsi dana pembebasan lahan Kompleks Stadion Madya di Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar, divonis satu tahun penjara oleh majelis hakim dalam sidang putusan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tenggarong, Senin (25/7) sekitar pukul 15.00. Soeparlan juga dikenakan denda Rp 50 juta subsider 3 bulan penjara dan diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 137 juta, jika uang pengganti tak dibayar maka diganti dengan hukuman penjara selama 1 tahun. Sekadar diketahui, Kejari Kukar menetapkan Soeparlan sebagai tersangka pengadaan lahan Kompleks Stadion Perjiwa Kukar pada Januari 2010 lalu, terkait kasus dugaan korupsi dana pembebasan lahan Kompleks Stadion Madya di Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang. Pembebasan lahan seluas 5 ha tersebut menggunakan dana

APBD Kukar tahun 2006 senilai Rp 30 miliar. Pihak Kejari mengatakan, pembebasan lahan tersebut diduga terjadi pembengkakan dana. Pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan harus mengacu pada harga pasar dan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP). Tapi tersangka memberikan harga yang sama terhadap pemilik lahan yang tak memiliki sertifikat tanah secara penuh. Ini sesuai Keputusan Kepala Badan Pertanahan Negara (BPN) No 1 tahun 1994 dan Keputusan Presiden No 55 tahun 1993, sehingga pengadaan tanah pada pembangunan Stadion Perjiwa diduga tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Lahan yang digunakan membangun kompleks Stadion Perjiwa dibeli Pemkab Kukar melalui tim 9 senilai Rp 65.000 per meter untuk tanah dari pinggir jalan Gresik hingga 250 meter ke dalam dan Rp 50.000 per meter dari 250 meter hingga seterusnya. Padahal NJOP tanah di sekitar daerah itu pada tahun 2005

dan 2006 sekitar Rp 7.150 per meter persegi. Vonis yang dijatuhkan hakim terhadap terdakwa kemarin jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa atau di bawah 2/3. Jaksa sendiri menuntut terdakwa 6 tahun penjara dengan denda Rp 50 juta subsider 3 bulan serta harus membayar uang pengganti sebesar Rp 558 juta jika tidak maka diganti dengan hukuman penjara selama 3 tahun dan uang tunai Rp 130 juta dikembalikan ke kas daerah. “Kami akan mengajukan banding. Kami akan memanfaatkan waktu 7 hari untuk melaporkan putusan ini ke Kajari dulu,” kata Widi Catur Susilo, Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang putusan kemarin. Sidang putusan kemarin diketuai majelis hakim Rukman Hadi dengan anggotanya, Hasmy dan Teguh Harissa. Sedangkan terdakwa didampingi Pensehat Hukumnya Nasrun Mukmin dan Situngkir.(top)

SENDAWAR, TRIBUN Menteri Koperasi dan UKM Syarifudin hadir di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) untuk memperingati hari koperasi ke-64 Kaltim. Peringatan itu sendiri dilaksanakan di Plaza 12 yaitu sebuah tempat berupa alun-alun berbentuk lingkaran yang berada di tengah kompleks perkantoran Bupati Kubar, Senin (25/7). Selain itu juga hadir Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy, Sekprov Kaltim Irianto Lambrie, Deputi Lembaga Koperasi Untung, Direktur Pendanaan Bergulir Dalib Kiemas, Bupati Kubar Ismael Thomas, Wakil Bupati Kubar Didik Effendi, Anggota DPRD Kaltim Marten Apuy dan beberapa pejabat tinggi provinsi, 15 kabupaten/ kota se-Kaltim. Upacara peringatan sejatinya mulai pukul 10.30. Tetapi mundur hingga pukul 11.30 lantaran Syarifudin belum tiba di Bandara Sepinggan. Ditambah lagi penerbangan dari Sepinggan ke Kubar membutuhkan wktu 50 menit. Kendati demikian, Syarifudin menyampaikan kekaguman kepada Provinsi Kaltim khusus-

nya Kutai Barat yang begitu luar biasa dalam peningkatkan dan penggalakan. “Yang melatarbelakangi saya untuk datang ke Kubar untuk melihat dari dekat keberadaan koperasi di Kubar yang telah dua kali mendapatkan penghargaan dari Presiden RI, dan ternyata itu benar bahkan mengalami peningkatan begitu besar yaitu mencapai 788 koperasi dan ada 598 koperasi yang aktif. Dalam skala nasional keberadaan koperasi naik mencapai 45 persen dan kontribusi terbesar berasal dari Kabupaten Kutai Barat,” ujar Syarifudin. Dia juga sangat kagum dengan keberadaan koperasi di Kaltim, yang menunjukkan tingkat perekonomian masyarakat Kaltim yang luar biasa. Terbukti dari peningkatan perekonomian Kubar mencapai 6,9 persen dari tingkat perekonomian nasional yang hanya 6,5 persen. Indikator perekonomian yang meningkatkan adalah kesejahteraan masyarakat, dan itu telah ditunjukkan Kabupaten Kubar dengan menurunnya angka pengangguran dan

angka kemiskinan. “Kondisi inilah yang menjadi kebanggaan bagi menteri koperasi untuk datang ke Kabupaten Kubar,” tandasnya. Sementara itu Bupati Kubar Ismael Thomas menyampaikan, Pemkab Kubar sejak 2006 berkomitmen untuk menjadikan Kabupaten Kubar sebagai pusat pertumbuhan koperasi. Hal ini tercermin melalui visi membangun masyarakat yang semakin sehat, cerdas, dan sejahtera berbasiskan ekonomi kerakyatan yang sokogurunya adalah koperasi. Beberapa usaha untuk mengimplementasikan visi tersebut dengan mendirikan 778 koperasi dan 2.411 kelompok tani dan nelayan, yang sebagian besar adalah anggota koperasi serta 2.760 kredit UKM. “Setiap kampung terdapat 2 koperasi, 6 kelompok tani dan nelayan yang mendapatkan penyertaan modal atau hibah sehingga diharapkan dapat menjangkau setiap komunitas maupun kelompok masyarakat sehingga menjadi tiang utama ekonomi masyarakat kampung,” ujar Thomas. Dia menambahkan,

sampai bulan Juli 2011 dari 778 koperasi yang aktif mencapai 598 koperasi dengan anggota mencapai 20.076 orang. Simpanan pokok anggota mencapai Rp 16,5 miliar, simpanan wajib anggota Rp 582,54 juta dan simpanan sukarela mencapai Rp 2,7 milar. Sedangkan penyertaan modal sejak tahun 2006 - 2011 untuk koperasi mencapai Rp 56,58 miliar dan kredit UKM mencapai RP 17,4 miliar, bantuan hibah bagi 2.312 kelompok tani dan nelayan Rp 263 miliar. Bantuan yang dipinjam diberikan berlaku selama tiga tahun tanpa ada pengembalian dan setelah itu pada tahun ketiga dikembalikan sesuai dengan bunga yang sangat ringan sekali. Dia menambahkan, untuk meningkatkan kualitas koperasi dan pengurus koperasi, katanya, Pemkab Kubar telah menurunkan 21 fasilitator koperasi untuk memberikan pelatihan kepada pengurus koperasi. Perlu diketahui dari upacara Hari Koperasi ke 64, para undangan disuguhkan tarian kolosal yang dimainkan putra-putri Sendawar dengan judul Pekat Tongau. (lex)

Semua Fraksi Dukung Tiga Raperda TENGGARONG, TRIBUN - Tiga Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) disampaikan secara tertulis oleh Bupati Kukar Rita Widyasari yang dibacakan Asisten I Chairil Anwar dalam Rapat Paripurna DPRD Kukar di Gedung Putri Karang Melenu, Senin (25/7). Tiga Raperda itu meliputi Raperda usaha sarang burung walet, perikanan dan sistem kesehatan daerah. Dalam paripurna kemarin, semua fraksi mendukung Raperda tersebut. “Kabupaten Kukar memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Ini menjadi modal Pemda untuk mengupayakan pengelolaannya secara berkesinambungan dengan berorientasi pada kelestarian SDA itu sendiri,” ujar Chairil membacakan nota kejelasan tiga Raperda tersebut. Dia menyebutkan, budidaya usaha burung walet mengalami peningkatan yang sangat siginifikan

sehingga memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu, lanjut dia, Kukar juga memiliki potensi penghasil sektor perikanan air tawar, khususnya Kecamatan Kotabangun, Muara Kaman, dan Muara Muntai. Guntur dari Fraksi PDI-Perjuangan mengaku mendukung tiga Raperda tersebut. “Tiga Raperda ini layak dan mendesak untuk dijadikan Perda karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Untuk usaha sarang burung walet, asalkan usaha ini dikelola dengan baik dan ramah lingkungan dapat meningkatkan pendapatan,” ujar Guntur. Menurut dia, gangguan suara dan kotoran bisa dicarikan solusi sehingga terwujud keseimbangan ekonomi dan lingkungan. Perda ini, kata dia, dibuat berkala. Terkait perikanan, Guntur mengatakan perlu ditopang sarana dan prasarana yang memadai. Karena ini akan menjadi modal

dalam pemasarannya. Kendala saat ini, kata Guntur, rendahnya teknologi budidaya perikanan yang dimiliki masyarakat. Selain itu, lanjutnya, lemahnya permodalan mempengaruhi rendahnya produktivitas di sektor perikanan. “Kami juga mendukung Raperda sistem kesehatan daerah guna meningkatkan derajat kesehatan warga,” ucapnya. Heri Prasetyo Nugroho dari Fraksi PAN mengatakan, tiga Raperda ini diharapkan berdaya guna dan mampu menyejahterakan masyarakat. “Kita perlu membangun tempat yang layak untuk pelelangan ikan di daerah sentra perikanan, seperti Kenohan, Muara Wis, Kotabangun dan Muara Kaman. Upaya ini bisa meningkatkan PAD,” ujar Heri. Dia menambahkan, pelayanan kesehatan masih minim di Kukar karena banyak keluhan dari masyarakat. (top)

Pura-pura Bertamu, 8 Perampok Gasak Rumah TENGGARONG, TRIBUN Kita perlu waspada terhadap kehadiran orang asing yang tiba-tiba bertamu ke rumah kita karena boleh jadi tamu asing tersebut mempunyai niat buruk. Ini pula yang dialami Sudiyana (27), warga Desa Bhuana Jaya, Dusun Sidomakmur, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar. Delapan perampok berhasil menggasak barang-barang berharga miliknya pada Sabtu (23/7) sekitar pukul 19.30. “Delapan perampok ini menggunakan senjata api (senpi) saat menjalankan aksinya nekatnya,” kata AKBP Fadjar Abdillah, Kapolres Kukar melalui Kasat

Reskrim AKP Safi’i Nafsikin kepada wartawan, Senin (25/ 7). Safi’i menjelaskan, mulamula salah satu perampok bertamu ke rumah Sudiyana dan bermaksud mencari Suwandi, orangtua Sudiyana. Sudiyana pun mempersilakan masuk. Tak lama, perampok tersebut memanggil 7 orang rekannya. Empat orang pelaku masuk ke dalam rumah, selebihnya berjagajaga di luar. Bahkan, lanjut Safi’i, seorang pelaku langsung menodongkan senpi ke arah Sudiyana dan mengancam seluruh penghuni rumah lainnya supaya tidak berteriak.

“Pelaku segera menyekap semua penghuni rumah dan mengikat tubuh mereka. Kemudian kawanan perampok menggasak barangbarang berharga dalam rumah itu,” jelas Safi’i. Lalu kawanan perampok segera kabur membawa hasil jarahan mereka. Bahkan, salah satu perampok sempat melepaskan tembakan sekali ketika meninggalkan rumah korban. Setelah dirasa aman, para penghuni yang disekap berupaya melepaskan diri dari ikatan kain sarung. “Setelah berhasil melepaskan diri dari sekapan, penghuni rumah segera melapor ke Polsek Teluk

Dalam,” ucap Safi’i. Tim identifikasi segera melakukan olah TKP di rumah korban. Sudiyana merupakan pengusaha tambak ikan. Lokasi tambak ikan itu berada persis di samping rumah. Posisi rumah Sudiyana memang terletak menyendiri karena tak ada rumah warga lain di sekitar lokasi itu. “Karena lingkungan sekitar rumah yang sepi itulah menjadi target dari kawanan perampok untuk melakukan aksinya,” ujarnya. Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. (top)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.