TRIBUNKALTIM - 26 JULI 2011

Page 13

CMYK

14

tribun samarinda

SELASA 26 JULI 2011

Bella Trauma Selama Tujuh Hari ■ Korban Pengeroyokan Dalam Video Kekerasan Siswi SMP SAMARINDA, TRIBUN Video kekerasan siswi SMP yang mengalami pengeroyokan di kuburan Cina Jl Gerilya Samarinda Ilir, tidak dilanjutkan ke proses hukum karena kedua belah pihak keluarga korban dan pelaku bersama-sama menempuh jalur damai. Namun kisah memilukan dialami korban Bella Putri, yang kini telah pulih kepercayaan dirinya dan kembali bersekolah. Ibunda Bella, Yuliana (34) menceritakan putrinya itu trauma usai alami pengeroyokan selama satu pekan usai kejadian pada 7 Juli 2011 lalu. Bella kerap berteriak dan terbangun dari tidurnya hanya gara-gara mendengar suara tikus berseliweran pada malam hari. Akibat pengeroyokan, Bella menderita luka-luka pada bibir, jidat, pinggang dan kaki. “Bella mengaku kepada saya hanya berkelahi dengan dua orang. Dia hanya dapat hantaman dari belakang saja. Kemudian, Bella telepon bapaknya untuk diobati. Bella tidak cerita dikeroyok karena takut,” kata Yuliana kepada isteri walikota Samarinda Hj

Puji Syaharie Jaang saat mengunjunginya, Senin (25/7). Sementara itu, Bella dihadapan istri Walikota Samarinda menceritakan bahwa dirinya dikeroyok oleh pelajar SMA yang pernah menjadi kakak tingkat di SMP Negeri 22 Samarinda. Ia dikeroyok akibat sejumlah persoalan dari pinjam uang, ketersinggungan perasaan hingga kisah asmara. Dari video rekaman berdurasi 53 menit menunjukan Bella yang mengenakan jaket merah muda tak berdaya. Ia mendapat pukulan dan olokan. Selama dikeroyok, Bella menutup wajahnya dan menangis. Pukulan sempat mendarat di wajahnya dan rambutnya ditarik hingga terjatuh. Bella diketahui alami pengeroyokan setelah tetangganya menunjukan video rekaman kekerasan pemukulan kepada keluarga korban. “Saya tahu dari tetangga yang memperlihatkan video itu. Dan saya yakin anak saya yang di dalam video. Kemudian saya melapor ke Ketua RT dan ke kantor

Saya Saja Merinding ISTRI Walikota Samarinda Hj Puji Syaharie Jaang sangat kaget dan terkejut melihat video rekaman tindak kekerasan pengeroyokan siswi SMP di kuburan Cina Jl Gerilya Sungai Pinang. Video berisi pemukulan dilakoni anak-anak dibawah umur membuat Puji merinding dan tak tega melihatnya. “Ibu aja melihat videonya sampai merinding, dan tidak tega melihat aksi pengeroyokan itu,” kata Puji

yang menjenguk Bella, Senin (25/7). Dihadapan Bella, Puji memberi semangat agar lebih giat lagi belajar agar menjadi anak yang pintar dan cerdas. Selain itu, Bella hendaknya jujur dan terus terang bila mengalami masalah dalam pergaulan. “Ceritakan kepada Bapak atau Ibu kalau ada yang mau mengajak berkelahi atau ada masalah. Pandai-pandai mencari teman yang sebaya,”

polisi,” katanya. Mendapat laporan keluarga korban, Polresta Samarinda lalu memeriksa enam aktor video kekerasan dimana lima pelaku pengeroyokan masih pelajar dan Bella menjadi korban. Pemeriksaan pada Sabtu (23/ 7) lalu, akhirnya keluarga korban memaafkan pelaku dan proses hukum tak dilanjutkan. “Saya kasihan karena pelakunya anak-anak juga,” ujar Yuliana. Terpisah, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arkan Hamzah didampingi Kasat Reskrim Kompol Arif Budiman menjelaskan perbuatan pengeroyokan ini masuk dalam tindak pidana dan dapat dikenakan pasal 170 KUHP. Namun dengan pertimbangan pelaku dan korban berstatus pelajar dan kedua belah pihak menempuh jalur damai, maka proses hukum kasus ini dihentikan. “Kebetulan mereka masih berstatus pelajar dan kedua belah pihak menempuh jalan damai. Dalam artian kejadian ini diselesaikan secara kekeluargaan dan korban tidak mempermasalahkan lagi,” kata Arif. (min) kata Puji kepada Bella. Puji memuji paras Bella yang sangat cantik dan memiliki tubuh mungil. Puji mengaku lega karena korban sudah mau bersekolah dan beraktifitas seperti semula. “Alhamdulillah sudah mau sekolah, dan pihak sekolah juga tetap mau menerima keinginannya bersekolah. Jangan sampai gara-gara kasus ini, mereka korban kekerasan malah dirugikan lagi. Sudah menjadi korban, terus tidak diterima di sekolah, jangan sampai ini terjadi,” kata Puji. (min)

SBY Tolak Dengarkan Suara Anak

● Saat Peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli 2011 SAMARINDA,TRIBUN Aliansi Perempuan Peduli Bangsa (APPB) Kaltim mengaku miris ketika mengetahui Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 23 Juli 2011 menolak untuk mendengarkan suara anak. KoordinatorAPPB Kaltim Miftahun Ni’mah menyebutkan, ada ratusan kasus permasalahan anak di Indonesia, mulai kasus kekerasan seksual hingga penyiksaan maupun kasus lain, tapi ternyata SBY tutup telinga terhadap semua ini. “Hanya untuk mendengarkan suara Anak yang berdurasi 5 menit saja, SBY tidak mau meluangkan waktu,”

kata Miftahun disela-sela aksi damai peringatan Hari Anak Nasional di simpang Voorvo, Samarinda, Senin (25/7) sore. Ia mengatakan, ketika SBY tidak mau meluangkan waktu untuk mendengarkan suara anak, berarti SBY belum mampu menjadi seorang Presiden yang baik. Hal senada dikatakan Ketua Kemuslimahan Pusdima Unmul, Jumaeni. Ia mengatakan, sangat terlihat sekali keangkuhan SBY. “Kita tahu suara anak-anak itu adalah suara yang jujur. Halhal yang sederhana saja SBY mampu meluangkan waktunya untuk mendengarkan bahkan mengomentari. Tapi, kali ini SBY tidak mau meluangkan

waktu sama sekali walau hanya 5 menit saja. Ini jelas sekali kalau ada sesuatu yang salah yang akan dibacakan oleh perwakilan anak di Pembacaan Suara Anak peringatan HAN tersebut,”kata Jumaeni. Ketua Bidang Keperempuanan KAMMI Komisariat Unmul, Sasmita menambahkan, sikap penolakan SBY terhadap event Pembacaan Suara Anak bisa berakibat fatal, karena bisa membuat pola pikir anak-anak tentang demokrasi menjadi negatif. “Padahal dalam benak mereka, negara demokrasi adalah yang memberikan kesempatan bagi warga untuk berpendapat,” tutur Sasmita. (m28)

TRIBUN KALTIM/M YAMIN

Istri Walikota Samarinda Ny Puji Syaharie Jaang menjenguk Bella, siswi korban pengeroyokan. Ia ditemani ibunya, Yuliana dan Kepala Sekolah.

Langsung Terjual 15 Unit

● Peluncuran Mitsubishi Colt Diesel ”Super Capacity” di Samarinda SAMARINDA, TRIBUN Sebanyak 100 pelanggan Mitsubishi menghadiri gathering di Restoran Merak Samarinda, Sabtu (23/7) malam. Gathering diisi acara makan malam bersama yang dihibur musik, bagi-bagi door prize dan sovenir , dan acara ini bertepatan pula dengan launching varian baru truk Mitsubishi Fuso Colt Diesel HD-L. General Manager PT Mahakam Berlian, Samjaya Doni menjelaskan sejak awal

peluncuran truk Mitsubishi Colt Diesel ini sudah dipesan pelanggan sebanyak 15 unit. Penjualan awal peluncuran truk mengusung lebih bertenaga, lebih panjang dan lebar ini ditargetkan 50 unit. “Pelanggan kami antusias sekali dengan varian baru truk Mitsubishi Fuso Colt Diesel yang memiliki chasis lebih panjang. Sehingga mampu memuat volume barang lebih besar yang memudahkan pelanggan. Apalagi spare part dan bengkel untuk kendaraan

ini sudah tersedia dan tersebar di Kaltim,” katanya. Lebih lanjut Doni menceritakan, Mitsubishi saat ini masih merajai pasar truk kecil bermesin diesel yang memiliki share sebesar 60 persen. Truk Mitsubishi Colt Diesel yang terjual itu terdiri truk kayu, dump truk dan truk tanki. “Setiap bulan, penjualan mencapai 200 unit kendaraan Mitsubishi,” katanya. Sementara itu, Area Cordinator Indonesia Timur dari PT Krama Yudha Tiga

Berlian Motors, Nodi menjelaskan wilayah Kaltim terutama kota Samarinda merupakan pasar potensial bagi penjualan kendaraan Mitsubishi. “Samarinda masih jadi market leader dan pangsa pasarnya masih tinggi. Untuk bengkel Mitsubishi juga sudah tersebar sampai daerah pelosok untuk layanan produk. Kini ada juga mobil workshop yang bisa mobile melayani pelanggan,” katanya. (min)

STMIK Sudah Cetak 1.918 Sarjana SAMARINDA, TRIBUN Dengan dikukuhkannya 214 mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Widiya Cipta Dharma Samarinda pada acara yudisium kemarin, maka otomatis telah menambah jumlah lulusan STMIK Wicida dari sebelumnya 1.704 menjadi 1.918. Angka tersebut menunjukan sebuah perkembangan dan kemajuan positif yang dialami STMIK Wicida Samarinda yang berdiri sejak 2005 lalu itu. Ketua STMIK Wicida Samarinda H Istyantho Sp.Og mengatakan, kemajuan dan perkembangan STMIK tidak hanya dari segi kuantitatif, namun kemajuan juga terjadi

dari segi kualitas. Menurut dia, STMIK Wicida perlahan akan terus berbenah dan mengantisipasi perubahan zaman serta kebutuhan masyarakat akan dunia pendidikan maupun dunia usaha. “Kami akan terus berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas SDM mahasiswa, agar mereka menjadi lulusan-lulusan berkualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar,” kata Istiyantho dalam sambutannya pada acara yudisium 214 mahasiswa pada tiga program studi di gedung serba guna Kampus STMIK Wicida, Senin (25/7) kemarin. Dalam peningkatan

kualitas pendidikan, kata Istyantho, STMIK Wicida Samarinda telah melakukan berbagai upaya dan langkah konkrit. Salahsatunya adalah melakukan perubahan kurikulum yang signifikan dengan dasar kurikulum berbasis kompentensi. Selain itu, STMIK Wicida juga secara simultan menyelenggarakan lokakarya secara simultan untuk merumuskan kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan pasar kerja. “Kami juga akan memperkuat laboratorium dan praktikum guna menunjang kompetensi para mahasiswa dan juga

menciptakan metode perkuliahan dua arah untuk menumbuhkan sof skill mahasiswa,” jelas dia. Seperti diketahui, 214 mahasiswa yang mengikuti yudisium kemarin, terdiri dari 99 mahasiswa strata satu program studi Teknik Informatika, 60 mahasiswa S1 prodi Sistem Informasi dan 55 mahasiswa diploma tiga prodi Manajemen Informatika. “Setelah yudisium mereka selanjutnya akan mengikuti acara wisuda ke 17 yang di gelar di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, 28 Juli mendatang,” kata Ketua Panitia Wisuda STMIK Wicida, Awang Harsa Kridalaksana. (m28)

Pembacaan Tuntutan Asnan Ditunda

● Sidang Dugaan Korupsi Bantuan Bibit Sawit di PPU SAMARINDA,TRIBUN Sidang pembacaan tuntutan perkara dugaan korupsi pada proyek bantuan pengadaan bibit kelapa sawit tahun 2008 di Penajam Paser Utara (PPU) dengan terdakwa Asnan Aliuddin, Direktur Operasional PT Sepaku Sarana Mandiri di Pengadilan Tipikor Samarinda, Senin (25/7) kemarin ditunda. Sidang ditunda karena

CMYK

terdakwa dalam persidangan tidak didampingi penasehat hukum. Karena terdakwa tidak didampingi pengacara, majelis hakim menawarkan kepada terdakwa apakah ingin menggunakan pengacara atau tidak. Atas tawaran tersebut, terdakwa minta waktu untuk berkonsultasi dulu dengan keluarga. Mendengar jawaban itu majelis hakim yang diketuai Tasmaya memutuskan untuk

menunda sidang pembacaan dakwaan pada pekan depan. Penundaan sidang dilakukan dengan persetujuan JPU. “Dengan pertimbangan bahwa terdakwa akan berkonsultasi dulu dengan keluarga dan atas persetujuan JPU, maka sidang saya putuskan untuk ditunda pekan depan,” kata Tasmaya sembari mengetuk palu pertanda sidang ditutup. Sekadar diketahui, kasus

dugaan korupsi proyek bantuan pengadaan bibit kelapa sawit di PPU itu ditangani Kejari PPU dan saat ini telah dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Samarinda. Dalam kasus ini, terdakwa Asnan Aliuddin dijerat pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 UU No 31 tahun 1999 dan pasal 55 ayat (1) KUHP tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. (m28)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.