TRIBUNKALTIM - 15 DESEMBER 2008

Page 18

Halaman 18

Senin, 15 Desember 2008 Bessai Berinta

■ ASSISTEN II DARI PEREMPUAN Wali Kota Bontang Sofyan Hasdam mengaku ingin poisisi Assisten II Setkot Bontang yang ditinggal pensiun Burhanuddin, diisi oleh eselon II Perempuan. “Kalau saya inginnya perempuan, supaya ada kesetaraan gender di pemerintahan Bontang,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (12/12). Namun, Sofyan mengaku belum mendapat daftar

nama yang diusulkan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Kota Bontang, sehingga ia belum bisa memberikan informasi secara rinci, siapa pejabat eselon II perempuan yang masuk dalam bursa Assisten II Setkot Bontang. Terkait dengan usulan usulan mahasiswa soal fit and proper test, Sofyan Hasdam mengaku sepakat. “Memang sangat ideal kalau ada fit and proper test. Hanya saja kondisi untuk perpindahan pejabat di era otonomi daerah sangat sulit. Kalau misalnya dilakukan fit and proper test,

terus eselon tiga yang menang. Kemana eselon dua yang tidak lolos,” ujarnya. Sofyan menuturkan, ibarat bumbu, Pemkot Bontang hanya mengulek-ulek bumbu itu-itu saja. “Walaupun saya tahu ada staf yang tidak berkompeten, tetapi kita tidak tahu mau dikemanakan,” katanya. Untuk menjaga agar penyelenggaraan pemerintahan baik, ke depan soal mutasi kepegawaian kata Sofyan sebaiknya dilakukan pemerintah proninsi agar transfer pejabat lintas kabupaten/kota lebih mudah. (asi)

■ PANGGAR DARI BONTANG SELATAN LEMAH - Anggota DPRD Bontang Muhammad Nurdin menilai anggota Panitia Anggaran (Panggar) Legislatif asal Daerah Pemilihan (Dapil) Bontang Selatan lemah dalam memperjuangkan pembangunan atau renovasi Pasar Rawa Indah. “Saya justru bertanya, apakah pembangunan Pasar Rawa Indah diperjuangkan atau tidak. Buktinya Bontang Barat bisa berhasil membangun Pasar Telihan,” katanya saat dihubungi, Jumat (12/12). Ia mengatakan, seharusnya pemerintah dan panitia anggaran memprioritaskan pembangunan

Pasar Rawa Indah yang dulu pernah dijanjikan karena jumlah pedagang lebih banyak dari Pasar Telihan. “Jumlah pedagang di Rawa Indah sampai 1.000, sedangkan di Telihan cuma ratusan. Dulu 2006 memang pemerintah kota punya rencana membangun Pasar Rawa Indah. Tetapi dulu sistemnya dengan investor. Pedagang Pasar Rawa Indah diminta membayar untuk kios dengan ukuran 1 x 1,5 meter. Tidak gratis seperti di Pasar Telihan.” katanya. Ia mengatakan Pemkot Bontang hanya mengumbar janji untuk melakukan pembangunan dan renovasi. (asi)

Yahuza Belum Tertandingi ● Juara Lomba Lari PKT 10 K BONTANG, TRIBUN - Atlet Pelatnas Yahuza kembali mendominasi lomba lari 10 K PKT Bontang untuk Kelompok Elit Putra yang digelar di kawasan PKT, Minggu (14/14). Seperti tahun sebelumnya, Yahuza berhasil menyisihkan ribuan peserta dan keluar sebagai Juara 1 lomba berhadiah total Rp 58 juta. Yahuza disusul Andi Mukhlis pelari asal Bulungan di posisi kedua. Juara ketiga direbut pelari asal Lokomotif Salatiga Semarang Ari Swandana. Untuk Kelompok Elit Putri, Novi Andriani berhasil menyabet juara 1. Pelari asal Lokomotif Salatiga itu kembali mengalahkan rekan satu klubnya Unik Setyorini yang berada di posisi kedua. Siswa SMU Kelas 3 itu juga mengalahkan pelari yang meraih emas di Sea Games Thailand dan PON XVII Kaltim Feri Marince S yang hanya menempati posisi ketiga. Ketua Panitia Lomba Lari 10 K PKT Bontang Wahyu Hidayat menjelaskan, Feri sebenarnya ingin membalas kekalahan atas Novi setelah sebelumnya di Bali dan Padang, Novi menjuarai lomba lari yang juga diikuti Feri. “Sebenarnya Feri ingin menumbangkan Novi di ajang ini, tetapi kenyataan berbicara lain. Novi masih belum bisa terkejar. Awalnya seh memang Feri memimpin, tetapi di KM 7, Novi bisa menyalip dan memimpin hingga garis finish,” ujar Ketua Umum Klub Atletik PKT Bontang ini.(asi)

42 Pelamar CPNS Tidak Hadir ● Soal Tes CPNS Dibakar di Halaman Kantor Wali Kota

TRIBUN KALTIM/HO

Yahuza dan Novi pemenang Lomba Lari 10 K PKT, Minggu (14/12).

PEMENANG LOMBA LARI PKT 10 K Kelompok Elit Putra Juara 1 Yahuza

Pelatnas

34 menit 17,47 detik

Juara 2 Andi Mukhlis

Bulungan

34 menit 21,45 detik

Juara 3 Ari Swandana

Salatiga

34 menit 26,15 detik

Salatiga

39 menit, 07,85 detik

Juara 2 Unik Setyorini

Salatiga

39 menit, 30,88 detik

Juara 3 Feri Marince S

Pelatnas

40 menit, 23,10 detik

Kelompok Elit Putri Juara 1 Novi Andriani

Kelompok Pelajar Putra Juara 1 Edi Setiawan

SMU Bahrul Ulum 37 menit, 21,87 detik

Juara 2 Furkansyah

SMU Monamas

37 menit, 24,53 detik

Juara 3 Ikhwan

SMK YKPP

38 menit, 28,18 detik

Kelompok Pelajar Putri Juara 1 Lia Indah Pandini SMPN 4 Bontang 43 menit, 57,81 detik Juara 2 Dian Astri

SMP Bahrul Ulum 46 menit, 05,64 detik

Juara 3 Cendana

SD YPPI

46 menit, 10,98 detik

Sumber: Panitia (asi)

Edi Setiawan Juara Kelompok Pelajar SEMENTARA itu juara lomba lari 10 K PKT dari kelompok pelajar putra dan putri, masih didominasi atlet Bontang, binaan Pengurus Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Bontang. Kelompok Pelajar Putra, Juara 1 dimenangkan Edi Setiawan dari SMU Bahrul Ulum. Posisi kedua dimenangkan Furkansyah dari SMU Monamas disusul juara ketiga Ikhwan dari SMK YKPP. Untuk kelompok pelajar putri, Lia Indah Pandini dari SMPN 4 Bontang menyabet Juara 1 menyusul Dian Astri dari SMP Bahrul Ulum di posisi kedua dan Juara 3 disabet Cendana, siswi SD YPPI.

Wahyu yang juga Sekretaris Umum PB PASI Kota Bontang menjelaskan, pembinaan atletik di Kota Bontang tidak lepas dari peran klub atletik PKT. “Kami di klub hanya melakukan pembinaan. Kalau sudah jadi, terserah mereka akan ikut kemana,” ujarnya. Terkait dengan pelaksanaan Lomba Lari 10 K PKT Bontang, Wahyu mengatakan, kejuaraan tersebut akan menjadi agenda tahunan, apalagi rute lomba yang telah mendapat pengakuan sertifikasi dari PB PASI. “Menurut Bapak Dirut, insyaAllah tahun depan akan lebih ramai dan hadiahnya lebih banyak,” ujarnya. (asi)

BONTANG, TRIBUN - Panitia Seleksi CPNS Bontang 2008 mencatat 42 peserta ujian tertulis CPNS tidak hadir mengikuti ujian tanpa keterangan. “Ada 42 orang dari 1.086 orang yang menerima nomor tes, namun tidak mengikuti ujian tertulis,” ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bontang Tresna Sumalaksana, Minggu (14/ 12). Dengan tidak mengikuti ujian tertulis, secara otomatis mereka dianggap gugur. Seremoni pembukaan ujian tertulis berlangsung di SMA Negeri I Bontang dihadiri Wali Kota Bontang Sofyan Hasdam, Wakil Ketua DPRD H Isro Umarghani, A Rizal Kabid Perencanaan, SDM Kementerian PAN, MY Robbiannur Kabid Dokumentasi dan Informasi BKD Prov Kaltim, Nani dari Bawas Prov Kaltim, Asisten I Administrasi Pemerintahan Abd Muis P, Asisten III Administrasi Aparatur Asmudin Hamzah dan Kepala BKD Bontang Tresna Sumalaksana. Setelah BKD Provinsi Kaltim menyerahkan secara simbolis map coklat berisi soal dan Lembar Jawaban Komputer (LJK) kepada Wali Kota Bon-

TRIBUN KALTIM/HO

Sofyan Hasdam memantau pelaksanaan Test CPNS Bontang, Minggu (14/12).

tang, selanjutnya wali kota meneruskan dokumen tersebut kepada panitia pelaksana. Saat ujian berlangsung, orang nomor satu di Kota Bontang itu sempat meninjau sejumlah ruangan ujian di SMPN 1 dan SMAN 1 Bontang. Sofyan berharap seleksi CPNS 2008 bisa menghasilkan lulusan terbaik yang akan berkontribusi membangun Kota Taman sebagai aparatur negara. Ujian yang berlangsung se-

kitar pukul 08.00 sampai 11.00 itu cukup tertib. Sekitar pukul 13.00 Panitia seleksi CPNS Bontang 2008 berkumpul di auditorium Kota Bontang untuk menghitung soal dan LJK dari seluruh pengawas. Sekitar pukul 14.00, sesuai dengan ketentuan, seluruh dokumen atau soal-soal tes CPNS dimusnahkan dengan cara dibakar di halaman kantor Wali Kota Bontang. Seperti diketahui, pengo-

lahan LJK dijadwalkan dilakukan sejak tiba di Samarinda sampai 27 Desember 2008. Hasil pengolahan LJK akan diserahkan ke Bontang pada 27 Desember 2008 dan kelulusan akan diumumkan 9 Januari 2008. Sementara itu, sejumlah pelamar CPNS Bontang 2008 mengaku 100 soal yang dikerjakan selama 120 menit itu relatif mudah. Irmi yang mengambil formasi tenaga teknis mengatakan, seluruh soal mampu dijawab sampai batas waktu yang ditentukan. “Nggak sulit-sulit banget karena dasar-dasarnya aja. Yakin bisa ngerjain tapi nggak tau lulus apa nggak,” katanya. Ia juga menilai, proses seleksi CPNS 2008 kali ini lebih fair. “InsyaAllah nggak ada yang pesanan,” ujarnya. Sementara itu, bukan hanya dari Bontang, peserta ujian CPNS juga ada yang ber KTP Samarinda. Maklum, tahun ini Bontang go public dengan menerima seluruh warga negara Indonesia. Alfian dari Samarinda mengaku menggunakan kendaraan roda dua datang khusus ke Bontang untuk mengikuti ujian CPNS. (asi)

Asriansyah Gantikan Sri Asih Prihartati BONTANG, TRIBUN - Asriansyah menjadi anggota DPRD Bontang Ke-26 periode 20042009 setelah menggantikan anggota DPRD asal Partai Golkar Sri Asih Prihartati yang resmi dicoret dari keanggotaan DPRD Bontang 2004-2009. Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Bontang Sri Asih Prihartati kepada Asriansyah termaktub dalam Surat Gubernur Kalimantan Timur No.100/11134/Pem.C/2008 tertanggal 18 November 2008 tentang penyampaian keputusan Gubernur No.171.44-11106 . Seperti diketahui, ada 25 orang yang kini menempati 25 kursi di legislatif. Jika dilantik, maka Asriansyah akan menjadi orang ke-26 yang sempat mencicipi kursi DPRD Bontang periode 2004-2009, meskipun terhitung hanya sekitar delapan bulan. Usulan PAW Sri diajukan partai berlambang pohon beringin itu ke DPRD Bontang tertanggal 4 Juni 2008 melalui surat No.034/DPD/Golkar/KB/VI/2008. Wakil Ketua DPRD Bontang Isro Umarghani yang dikonfirmasi, membenarkan, DPRD Bontang telah menerima SK dari Gubernur Kaltim terkait PAW Sri Asih Prihartati. “Setelah menerima Surat dan SK dari Gubernur tentang PAW ibu Sri

Asih, Panitia Musyawarah (Panmus) mengagendakan untuk pelantikan Pak Asriansyah sebagai pengganti Ibu Sri. Panmus DPRD Bontang sepakat pelantikan akan digelar, Selasa (16/12) di Gedung DPRD Bontang,” katanya saat ditemui di kantornya, Jumat (12/ 12). Sesuai dengan tata tertib PAW yang tertuang di dalam Peraturan Pemerintah (PP) 25/ 2005, pelantikan terhadap pengganti anggota DPRD yang terkena PAW harus dilakukan sel ambatnya satu bulan setelah SK Gubernur tentang PAW. Tentang perjalanan proses PAW Sri Asih, Isro menjelaskan, seluruh mekanisme PAW dilalui sesuai dengan ketentuan. Ia mengungkapkan, setelah DPRD mendapat surat usulan

PERJALANAN PAW SRI ASIH 4 Juni 2008

:Golkar Mengusulkan PAW ke DPRD Bontang

25 Agustus 2008

:DPRD Bontang mengirim berkas PAW ke KPU Bontang

15 September 2008

:KPU Bontang mengirim berkas ke DPRD Bontang

22 September 2008

:DPRD Bontang mengirim berkas ke Gubernur Kaltim me lalui Wali Kota

18 Nopember 2008

:Surat dan SK PAW dari Gubernur disampaikan ke DPRD Bontang

16 Desember 2008

:Pelantikan pengganti Sri Asih (asi)

PAW dari Golkar, DPRD melakukan verifikasi terhadap persyaratan usulan PAW tersebut. Setelah seluruh persyaratan lengkap, DPRD melimpahkan berkas PAW ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bontang Agustus 2008. KPU Bontang melakukan verifikasi berkas yang diajukan DPRD dan mengembalikan berkas tersebut ke DPRD sebulan kemudian. Se-

minggu setelah menerima Surat KPU Bontang, DPRD meminta kepada Gubernur Kaltim melalui Wali Kota Bontang untuk memproses usulan PAW Partai Golkar tersebut. “Kita belum tahu tanggal berapa surat usulan PAW dikirim Wali Kota ke Gubernur. Yang pasti DPRD menerima surat dan SK dari Gubernur tanggal (18/11),” ujar Isro. (asi)

Sri Asih Legowo MESKIPUN merasa ada yang aneh dalam proses PAW, Sri Asih Prihartati mengaku legowo dengan keputusan PAW tersebut. “Setelah tiga hari SK Gubernur saya pegang, ada panggilan eksekusi dari pengadilan negeri (PN) Bontang,” ujarnya saat dihubungi, Minggu (14/12). Ia menjelaskan, panggilan tersebut terkait kasus yang menyebabkan dirinya di PAW. Ia beranggapan, seharusnya proses PAW belum bisa dilaksanakan sebelum ada kekuatan hukum tetap. “Tetapi sebagai kader Golkar yang

baik, saya mengikuti mekanisme dan patuh pada kebijakan partai,” ujar Sri yang saat ini juga tercatat sebagai Caleg Partai Golkar nomor urut 6 daerah pemilihan (dapil) Bontang Selatan. Sri menjelaskan, sebelum naik menjadi anggota DPRD Golkar periode 2004-2009, ia adalah Caleg nomor urut 3 Partai Golkar dari Dapil Bontang Selatan. Sedangkan Asrianyah sebelumnya tercatat sebagai Caleg Partai Golkar di Dapil Bontang Utara. Asriansyah ditunjuk Partai Golkar sebagai pengganti Sri Asih (asi)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.