TRIBUNKALTIM - 14 FEBRUARI 2010

Page 24

MINGGU MINGGU,, 14 FEBRUARI 2010 z

26

Patrick Vieira

Generator

The City SEJAK sepakbola Eropa mengenal sistem permainan modern, pola cepat dan atraktif menjadi bagian tak terpisahkan. Mencuatlah para pekerja keras di lini tengah, yang mampu menjemput dan membagi bola. Pemain berposisi ini punya tugas ganda, sebagai orang pertama yang menahan bola sebelum masuk ke area pertahanan, dan menjemput guna diolah lebih lanjut oleh playmaker. Sosok pemain supersibuk ini sangat melekat pada diri Patrick Vieira. Meski perannya kadang tak terlalu terlihat pemain bertipikal ini punya jasa besar. Hebatnya, tipikal fungsi sebagai gelandang bertahan, satu tingkat di depan stopper, seolah jadi keharusan dalam sepakbola modern. Perannya pun makin meningkat seiring perkembangan pola sepakbola modern, dari hanya di belakang, bisa merangsek ke lini depan, bahkan mencetak gol. Fisik yang kuat juga membuat suasana tim di lapangan terus bergejolak, tengok saja peran Gennaro Gattuso dan Roy Keane, keduanya kerap meledak-ledak demi menjadi bara. Kini, dalam daftar bejibun nama pemain yang beroperasi seperti itu, sosok Patrick Vieira memang tetap punya kelas tersendiri. Paling tidak, permainannya masih stabil meski sudah berusia 33 tahun. Daya jelajah, insting, determinasi, kemampuan passing dan menggoreng bola, serta merangsek ke area penalti lawan masih bisa ditunjukkan pemain kelahiran 23 Juni ini. Bukti sudah tersaji, kala menjalani ‘debut’ perdana di Premiership bersama Manchester City, Vieira langsung menjadi bintang lapangan, bersama debutan lain The Citizens, Adam Johnson. Namun dibanding Johnson, magnet Vieira jelas lebih besar. Kapasitas sebagai pemain lawas yang punya fisik yahud, menjadi perhatian tersendiri. Dalam laga itu, Vieira sukses memberi satu assist yang memudahkan Emmanuel Adebayor menjebol jala Bolton Wanderers. Lebih jauh, pemain internasional Prancis ini mampu bermain stabil sepanjang 90 menit pertandingan!. Pergerakan dan visi bermain pemilik

postur 192 cm ini menjadi dapur serangan Manchester City. Tak pelak, julukan sebagai generator baru The Citizens pun sudah menyemat di pundak legenda hidup Arsenal ini. “Dia bermain dengan otak, pandai mengatur ritme, tahu kapan akan naik dan bertahan di tengah. Itu yang membuatnya bisa terus bergerak sepanjang pertandingan. Pemain sepertinya sangat kubutuhkan untuk membawa tim ini ke level Eropa musim depan,” komentar Roberto Mancini, pelatih Man City, yang pernah bersama Vieira selama 2 musim di Serie A. “Insting dan rabaannya begitu tepat, dia pandai mengirim umpan ke ruang kosong yang ditinggalkan pemain lawan. Saya pun tak heran dia masih bisa mengirim umpan matang yang membuatku enak mencetak gol. Dia bukan hanya tipikal pemain gelandang bertahan, tapi bisa juga jadi playmaker dan pembagi arah bola,” puji Adebayor. Keberadaan Vieira di Inggris pun mendapat sambutan gembira dari pelatih timnas Prancis, Raymond Domenech. Menurutnya, Vieira perlu bermain agar tidak terkendala fisik demi memelihara asa tetap masuk ke skuad Piala Dunia 2010. “Dia perlu bermain lagi, tidak masalah di mana, tapi sekarang menjadi bonus karena dia bermain untuk klub yang bagus. Kami berdua telah membicarakannya dalam beberapa bulan terakhir. Ini semua kabar bagus untuk dirinya, dan juga untuk timnas,” kata Domenech. Vieira mengaku senang saat kembali ke Inggris, dan langsung melontarkan target membawa Man City ke jenjang Liga Champions musim depan. “Tim ini sangat berbakat, semua potensi ada, dan tinggal memaksimalkan apa yang kami punya. Mancio pria yang hebat, dan saya senang menjadi bagian dari proyek besar ini,” sebut Vieira. (Persda Network/bud)

FOTO/DAYLIFE

Menyesal tak Gabung Madrid

Vieira Fact Nama lengkap: Patrick Vieira Tanggal lahir: 23 Juni 1976 (33 tahun) Tem pat lahir: Dakar, Senegal empat Tinggi: 1.92 m Posisi: Gelandang Informasi

klub Klub sekarang: Manchester City Nomor: 24 Karier yunior 1984-1986 FC Trappes 1986-1991 FC Drouais 1991-1993 Tours Karier 1993-1995 Cannes

senior 49

(2)

1995-1996 Milan

2

(0)

1996-2005 Arsenal

2 7 9 (29)

2005-2006 Juventus

31

(5)

2006-2010 Internazionale

67

(6)

2010-

Manchester City

2

(0)

1997-

Tim Nasional Prancis

107 (6)

KARIER Patrick Vieira sungguh cemerlang. Ia langganan tim besar. Mulai dari AC Milan (1995-96), Arsenal (1996-2005), Juventus (2005-2006), Inter Milan (2006-2010), dan sekarang Manchester City. Namun, ada satu hal yang sangat disesali menyangkut jejak kariernya. Hal itu adalah keputusannya menolak bergabung dengan Real Madrid pada 2005 lalu. Hal itu diungkapkan Vieira dalam wawancara dengan ‘So Foot Magazine’. Menurutnya, andai jarum jam bisa diubah, ia pasti akan bergabung dengan kubu Santiago Bernabeu. “Saya tak menyesali karierku. Namun, jika saja aku bisa mengubah sedikit, barangkali aku akan memilih untuk bergabung dengan Madrid,” ujarnya jujur. ‘’Frenchman’ ini memang pernah santer diisukan bakal bergabung ‘Los Blancos’ usai hengkang dari Arsenal. Meski kemudian hal itu tak pernah terjadi, dan ia malah memperkuat Juventus. Belakangan, Vieira membeberkan alasannya. Ia mengaku takut dapat perlakukan tak menyenangkan di Real Madrid, seperti yang dialami rekannya Claude Makelele. “Saya takut itu menimpaku pula. Tapi, sekarang terlihat jelas, tampaknya saat itu harusnya aku pergi ke Madrid,” ujarnya di Goal.com. Sekarang, gelandang 33 tahun ini mengapresiasi penampilan apik rekan senegaranya, Lassana Diarra di kubu ‘The White’. “Lass tampil luar biasa di sana. Dan jika kalian bertanya apakah aku bisa melakukan hal yang lebih hebat ketimbang dia, saya akan jujur menjawab sulit untuk melakukannya,” tandas Vieira.(Persda Network/den)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.