TRIBUN KALTIM 07 JULI 2009

Page 23

CMYK

tribun balikpapan

SELASA 7 JULI 2009

23

Penculik Diberi Batas 3 Hari ● Untuk Menyerahkan Evan Kembali

ISTIMEWA

Anggota Kodam VI Tanjungpura mengikuti lomba baris-berbaris antar personel di Lapangan Bekangdam, Senin (6/7). Lomba ini diikuti oleh seluruh perwakilan peleton di jajaran satuan Kodam Tanjungpura.

Kerapian Rambut Masuk Penilaian ● Anggota TNI Unjuk Keterampilan Berbaris BALIKPAPAN,TRIBUN Ratusan prajurit TNI dan PNS di lingkungan Kodam VI/ Tanjungpura, Senin (6/7) kemarin unjuk kebolehan dengan mengikuti lomba peraturan baris-berbaris (PBB). Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Bekangdam VI/Tpr itu, setiap peletonnya terdiri dari 30 personel yang dipimpin seorang perwira. Urut-urutan peserta berdasarkan nomor undian yang diperoleh sebelum lomba dilaksanakan. Mental dan semangat para prajurit ini semakin tinggi, dengan kehadiran Pandam VI/Tpr Mayjen TNI Tono Suratman, para asisten, kabalak dan komandan satuan, yang menyaksikan langsung lom-

ba tersebut. Dukungan dari masing-masing pendukung yang menyaksikan jalannya lomba, membuat suasana semakin meriah dan setiap peserta tambah termotivasi. Kegiatan itu dibuka Kapaldam VI/Tpr Kolonel Cpl Sri Sunanto yang juga bertindak selaku koordinator materi lomba PBB. Sebelum dilepas, para peserta yang berasal dari seluruh satuan di wilayah Balikpapan, mendapatkan pengarahan dari Asisten Personel Kasdam VI/Tpr Kolonel Inf Jaswandi. “Kekompakan gerakan demi gerakan baik gerakan ditempat maupun gerakan berjalan pun menjadi tolak ukur dalam memenangkan perlombaan PBB tersebut.

Karena kekompakan sangat diperlukan demi menjaga keutuhan pasukan lomba,” kata Jaswandi. Kerapian personel maupun perlengkapan mulai dari seragam yang digunakan, senjata bahkan sampai kerapian rambut, termasuk kriteria yang menjadi penilaian tim juri. Sedangkan penilaian lainnya yakni ketepatan waktu dalam melaksanakan lomba. Setiap peserta lomba hanya diberikan waktu selama 15 menit. Kekurangan atau kelebihan waktu, akan mendapatkan pengurangan nilai. Adapun tim penilai lomba merupakan gabungan perwira berpangkat mayor dari berbagai satuan di Kodam VI/Tpr. (m23)

Mulai Hari Ini THM Tutup BALIKPAPAN,TRIBUN - Pemerintah Kota Balikpapan Senin (6/7) kemarin membuat edaran yang meminta seluruh pemilik tempat hiburan malam (THM) menutup sementara usahanya selama dua hari, mulai Selasa (7/7) hari ini hingga Rabu. Penutupan itu terkait pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden 2009, yang hari pencontrengannya berlangsung Rabu (8/7) besok. Asisten I Setkot Balikpapan Chairil Anwar mengatakan, selama dua hari berturut- turut THM harus tutup mulai pukul 18.00 hingga pukul 24.00. “Hari ini kita keluarkan surat edaran penutupan sementara THM. Jadi dia tutup sampai pukul 24.00. Karena kalau pilpres ini kan biasanya lebih cepat,” katanya, Senin (6/7). Chairil mengingatkan agar pemilik THM mematuhi edaran yang disampaikan Pemkot Balikpapan. Jika tidak pihaknya akan melakukan tindakan te-

ILUSTRASI:MUSTARNO

gas dengan memberikan sanksi administrasi maupun pencabutan izin. “Kalau dia fatal, ya nanti sesuai dengan perda yang ada kita lakukan,” ujarnya. Pada kesempatan yang sama Chairil juga menyampaikan, pelaksanaan hari pencontrengan merupakan hari yang diliburkan pemerintah. Sehingga tak hanya instansi pemerintah, perusahaan swasta termasuk pemilik hotel dan restoran wajib meliburkan

karyawannya. Menurut Chairil dalam Kepres ditegaskan, kegiatan pemilu merupakan hari yang diliburkan. “Nah ini juga kita coba melalui media massa, media cetak kita himbau itu semua perusahaan untuk meliburkan karyawannya,” katanya. Pihaknya sendiri telah menyampaikan edaran walikota terkait hal tersebut kepada instansi maupun perusahaan di Balikpapan. (m23)

BALIKPAPAN, TRIBUN - Kasus penculikan Evan (3), putra pasangan Murni dan Rosid, warga Batakan, Kecamatan Balikpapan Timur hingga kini belum terungkap. Titik terang siapa pelakunya maupun motif penculikan juga belum diketahui apa- Evan rat. Padahal, upaya yang dilakukan sudah sampai penggunaan teknologi canggih. Seperti kemampuan melacak piranti telekomunikasi yang digunakan pelaku. Meski demikian, kasus ini mendapat perhatian serius dari Kapolda Kaltim, Irjen Pol Andi Masmiyat. “Pasti terungkap. Tunggu saja sekitar dua hingga tiga hari, pasti pelakunya terungkap,” kata Andi saat ditemui usai kegiatan Commander’s Call di Gedung Balai Sudirman, Senin (6/7). Sementara itu Kapolres Balikpapan, AKBP Suwono Rubianto saat dimintai keterangan mengatakan pihaknya terus melakukan pencarian dimana keberadaan anak tersebut. “Sa-

ya mengimbau bagi masyarakat yang mengetahui keberadaan anak tersebut, agar melaporkan pada pihak kepolisian. Kalaupun ada yang merasa bersama anak tersebut, tolong dijaga dan dipelihara dengan DOK baik,” kata Rubi. Rubi juga memberi tenggat waktu hingga tiga hari mendatang, bagi si penculik untuk mengembalikan Evan pada orang tuanya. Bahkan, kalaupun ada permasalahan di belakang kasus ini, Rubi mengaku siap menjadi penengah. “Hubungan komunikasi antara pelaku dengan orang tua korban sejauh ini lancar-lancar saja. Pelaku cukup intens mengirim SMS ke orang tua korban tentang keadaan anak mereka,” ungkap Rubi. Sebelum dinyatakan hilang, Evan pergi bermain ke tempat neneknya bersama Machfud, sekitar pukul 8.30. Sesampai di tempat neneknya, Machfud main di dalam, sementara Evan bermain di luar rumah. Sesaat kemudian terdengar suara

tangis Evan. Namun ketika disusul ke luar, Machfud tidak menemukan adiknya. Mengira adiknya pulang ke rumah, Machfud pun menyusul pulang ke rumah. Ia bertanya pada Murni, apakah adiknya ada di rumah. Namun dijawab, tidak ada sambil disuruh mencari lagi di tempat neneknya. Kali ini, tak hanya Machfud saja yang mencari, tetapi Murni ikut juga mencari anak bungsunya. Rosid yang mendapat kabar dari tetangga tentang anaknya, langsung pulang dan ikut melakukan pencarian. Bahkan keduanya sampai menyisir tepi sungai di dekat rumah si nenek. Tapi tidak ditemukan juga. Sekitar pukul 11.00, orangtua Evan pulang ke rumah. Ternyata di ponselnya ada empat kali telepon tak terjawab dan satu SMS yang berisi “Kamu jangan laporlapor polisi. Kalau mau anakmu selamat, siapkan saja uang Rp 30 juta”. SMS ini tak hanya diterima di ponsel milik Murni, tetapi juga di ponsel Rosid. “Kami mau lapor ke polisi takut juga. Kalaukalau anak kami dianiaya nanti,” ungkap Murni. Namun setelah dibicarakan

Beli Celana MESKI Evan masih berada di tangan penculik, namun kondisinya selalu dikabarkan oleh penculik pada kedua orang tua balita tersebut. Bahkan untuk terus berkomunikasi dengan orang tua Evan, si penculik sempat meminta dikirimi pulsa. Sampai Senin (6/7) pun, si penculik masih masih mengirim SMS ke Murni. Lewat SMS, penculik mengatakan baru saja membelikan Evan celana. Kemudian, siangnya, penculik kembali mengirimkan SMS yang isinya meminta Murni maupun Rosid tidak melibatkan polisi dalam masalah ini. “Kami juga sudah bingung. Maunya, anak kami dikembalikan. Itu saja,” ungkap Murni. (sar) dengan keluarga lainnya, Murni dan Rosid akhirnya melaporkan kejadian tersebut pada aparat Polsek Balikpapan Timur, sekitar pukul 14.00. (sar)

Gara-Gara Ponsel Kena Flu Nelayan Minta Subsidi Solar WALIKOTA Balikpapan mengingatkan agar warga menghindari tempat- tempat yang ada penderita flu. “Jadi hindari tempat- tempat kalau ada orang flu, jangan kita berada disekitarnya. Lalu kalau batuk ditutuplah, jangan sampai muncrat kemana-mana,” katanya, Senin (6/7). Imdaad menceritakan pengalaman yang dialami Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK), Dyah Muryani, saat menunggu di Bandara Soekarno Hatta. Saat itu ia sempat meminjamkan ponsel kepada orang, yang terkena flu. “Setelah itu diserahkan ke bu Dyah, lalu dia pakai juga handphone itu. Hampir kena, untungnya usianya kan sudah 50 tahun jadi aman. Karena katanya yang rentan terkena flu babi itu usia 45 tahun ke bawah. Jadi sampai di Balikpapan langsung minum kalsium de, makan banyak, istirahat seharian,” kata Imdaad, Senin (7/ 6).

CMYK

Dihubungi terpisah, Dyah membenarkan apa yang disampaikan Imdaad. Ia menceritakan, saat berada di Bandara Soekarno Hatta ternyata ia masuk dalam daftar tunggu penerbangan. Saat itu nasib serupa juga dialami salah seorang pelajar dari Singapura, yang kebetulan kenal dengannya. Saat itu si pelajar tersebut meminjam ponsel milik Dyah. Sebab ponsel pelajar tersebut masih menggunakan nomor Singapura sehingga tidak bisa digunakan di Jakarta. “Nggak tahunya saya pulang ke rumah kena flu,” ujar Dyah sambil tertawa. Saat itu Dyah sempat mencurigai, jangan- jangan si pelajar itu telah tertular virus H1N1. “Kita memang perlu curiga kalau ada orang dari negara yang positif. Setelah itu memang malamnya agak demam, saya minum paracetamol tapi saya belum minum tamiflu. Jadi tidak apa-apa,” ujarnya. (m23)

BALIKPAPAN,TRIBUN - Wakil Walikota Balikpapan Rizal Effendi tak yakin subsidi lokal harga solar khusus untuk nelayan, bisa dilaksanakan di Balikpapan. Sebab dalam aturan pemerintah sudah ditegaskan, solar untuk nelayan tidak termasuk yang disubsidi. “Kalau solar untuk nelayan itu masuk wilayah industri. Susah itu subsidi, tidak mungkin. Karena pemerintah justru mengurangi subsidi solar. Kalau dilakukan subsidi lagi itu rasanya berat,” kata Rizal, Senin (6/7) Rizal mengatakan untuk memenuhi tuntutan para nelayan, pihaknya akan melaksanakan pembahasan secara mendalam terlebih dahulu. “Nanti kita lihat dulu, kita bahas dulu. Mungkin tidak dilakukan itu?” katanya. Iapun belum bisa memberikan penjelasan soal kelangkaan solar yang dialami para nelayan beberapa pekan terakhir ini. Seperti diberitakan Tribun Kaltim, nelayan di Balikpapan mengeluhkan tingginya harga solar yang kini telah mencapai Rp 6.000 per liter. Selain itu mereka juga mengeluh, karena solar sangat sulit didapatkan. Koordinator Pokja Nelayan Balikpapan Ilham Jaya mengatakan, harga solar saat ini mencapai Rp 5.500 per liter untuk harga eceran tertinggi (HET). “Bahkan harganya bisa mencapai Rp 6.000 perliter kalau eceran. Karena sekarang solar sudah sulit didapatkan,” ujarnya. Pangkalan solar khusus nelayan di Manggar sudah jarang terisi. Pangkalan PT Jatijajar itu hanya terisi seminggu sekali. Hal itu terjadi semenjak terjadi konversi minyak tanah ke gas. Menurut rencana, perwakilan nelayan akan menemui Asisten II Walikota Balikpapan, untuk menyampaikan keluhan mereka. Para nelayan berharap, Pemkot Balikpapan bisa memberikan subsidi solar untuk mereka. (m23)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.