TRIBUNKALTIM - 05 OKTOBER 2009

Page 22

24

SENIN 5 OKTOBER 2009

Warna-warni GP Suzuka

SELEBRASIPembalap Jerman dari tim Williams Formula One, Nico Rosberg, berdiri memberi selebrasi ke penonton. Begitu juga pembalap Inggris dari tim Brawn Formula One, Jenson Button dan Sebastian Vettel dari AP PHOTO/MARK BAKER Red Bull. AP PHOTO/MARK BAKER IKUTAN HAUS- Pembalap Italia dari HAUS- Pembalap Inggris dari tim McLaren tim Toyota Formula One, Jarno Trulli, Formula One, Lewis Hamilton, menenggak juga ikutan haus dan terpaksa minum minuman di grid menjelang dimulainya start selama parade selebrasi pembalap AP PHOTO/ balapan. mengelilingi sirkuit. MARK BAKER

PEMBALAP Red Bull Sebastian Vettel menjadi bintang di GP F1 yang berlangsung di Sirkuit Suzuka, Jepang. Dia sukses mengakhiri balapan dengan finish pertama dan kini meraih 69poin. Dia pun punya peluang lahi untuk menjadi juara dunia F1 musim ini. Penonton balapan GP Suzuka juga

disuguhi oleh aneka atraksi menarik menjelang dan selama perlombaan. Diantaranya, aksi selebrasi para pembalap mengelilingi sirkuit Suzuka. Begitu juga sambutasn para gadis-gadis cantik di grid menjelang perlombaan. Semuanya menambah balapan GP Suzuka ini menjadi panas.(fin)

LANGSUNG JADI BURUANPembalap Jerman dari tim Red Bull Formula One, Sebastian Vettel, dimintai tanda tangan buku biografinya dan wawancara usai memenangi balapan GP Suzuka AP PHOTO/SHIZUO KAMBAYASHI

Kurangi Coklat dan Minum Coke MESKI namanya terus Memang, kedua jenis menu memuncaki daftar peringkat tersebut tidak secara langsung tenis tunggal putri, Dinara berpengaruh terhadap Safina tetap masih belum kinerjanya di lapangan. Dia sukses merengkuh gelar juara jadi kurang gesit dan kerap bergengsi tahun ini. Dari kesulitan bergerak cepat kala semua ajang akbar berkategori di lapangan. grand slam maupun turnamen “Alasan mereka mengatakan sekelas di bawahnya yang itu jelas sangat logis, meski pernah dia ikuti sepanjang coklat berguna untuk menamtahun ini nyatanya belum satu bah tenaga, nyatanya tubuhku pun yang berhasil dia rengkuh mungkin tipe yang sangat gelar juaranya. Hanya karena sensitif. Selain bisa menambah kestabilan dan kemauan tenaga, ternyata cokelat juga keraslah yang membuat menyumbang naiknya berat dirinya bisa terus berada di badanku. Beruntung aku sadar posisi pertama peringkat WTA lebih awal, jadi tak ada alasan Tour. lagi untuk minum minuman Sayang, itu semua membuat bersoda maupun makan Dinara tak habis pikir kenapa coklat,” cetus Dinara. bisa berprestasi kurang Dinara juga sudah berkonsempurna. Sebagai pemuncak, sultasi dengan sang abang, paling tidak dia bisa menjuarai Marat Safin, soal ini. beberapa turnamen bergengsi. Hasilnya sama, sang abang Dinara akhirnya bisa menyarankannya agar menemukan penyebab meninggalkan dua utama, yakni makanan yang kebiasannya yang menurutnya paling terlalu banyak enak itu. Jika tidak, makan coklat dan dirinya akan punya mengonsumsi badan tak ringan minumen bersoda, yang konsekuensincoke. ya tentu pada Kesimpulan pergerakan yang tersebut dia makin lamban. peroleh dari “Sekarang juga beberapa teman saya sudah dan manajemeninggalkan coklat men yang dan soda, hanya melihat saat libur kompetisi kebiasaannya nanti, semuanya mengkonbisa kembali sumsi dua normal,” janji Dinara menu Dinara.(Persda Safina tersebut. Network/bud)

SAAT bahagia itu akhirnya terajut juga di kota Tokyo, Jepang. Petenis tunggal putri Maria Sharapova sukses merengkuh gelar juara untuk pertama kali sejak tahun 2008 silam, setelah menekuk Jelena Jankovic di final turnamen Pan Pacific Tokyo. Wajah bahagia dan sumringah menyertai senyum lebar serta kepalan tangan Masha, meski harus menang dengan sedikit keberuntungan karena Jelena terkena cedera yang membuat permainan final terhenti di tengah jalan. “Saya tak menyangka mendapat sesuatu yang begitu berharga di kota yang selama ini menjadi satu tujuan favoritku berbelanja. Kini, semuanya sudah mulai dari awal. Saya berharap ini menjadi momen bagus untuk menapak musim depan,” tutur Masha di Tennisnews. Baginya, kemenangan ini adalah simbol kebangkitan setelah beberapa kali terpuruk kala ingin kembali berkiprah di jajaran professional tunggal putrid dunia. Tokyo, untuk cewek berusia 23 tahun ini selalu memberi kenangan yang sangat luar biasa. Di kota ini, dia mendapat banyak pelajaran tentang kedisplinan. Tak hanya itu, Tokyo juga jadi ajang ‘pelampiasan’ Masha dalam hal belanja. “Di sini banyak mode pakaian yang sebenarnya unik, sayang tak

pernah terekspos oleh media. Padahal, potensi dari semua karya yang ditampilkan di sini sangat cocok untuk ditampilkan di even akbar Eropa,” ucap Masha. Petenis Rusia ini tak hanya mengagumi kota Tokyo dari sisi dunia fashion-nya semata. Dia juga sangat menyukai Tokyo karena makanannya. Untuk urusan satu ini Masha memang tak menutup-nutupi. Usai memenangi gelar juara, tanpa perlu beristirahat panjang Masha langsung tancap gas menuju restoran khas Jepang dan memesan sushi serta minuman khas Jepang, sake! “Dua jenis makanan dan minuman itu sebenarnya kurang aku sukai. Saya hanya mendengarnya dari Ana (Ivanovic) yang katanya sangat lezat, terutama sushinya. Sekarang, saya bisa membuktikan bahwa apa yang dia katakan itu memang benar,” sebut Masha.(Persda Network/bud)

Maria Sharapova FOTO/MOBILES PLEASE

c m y k


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.