TRIBUNKALTIM - 04 JUNI 2011

Page 5

CMYK

tribun manca

SABTU 4 JUNI 2011

7

28.000 Warga Diungsikan ● Gudang Peluru di Rusia Meledak MOSKWA, TRIBUN Pasukan pemadam kebakaran Rusia bertarung melawan kobaran api yang membakar sebuah gudang senjata, tempat militer Rusia menyimpan berton-ton peluru dan roket, di dekat kota Izhevsk, Rusia, Jumat (3/6). Sekitar 28.000 warga yang tinggal di sekitar lokasi diungsikan dari rumah mereka. Gudang senjata itu menyimpan amunisi tua yang tidak akan digunakan lagi, tetapi mengandung daya ledak setara 58 ton TNT, demikian televisi Rusia melaporkan. Lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran diterjunkan untuk memadamkan api. Selain itu, pemadaman dari udara juga dilakukan. Akibat kebakaran itu, 30 orang terluka dan sembilan di antaranya harus dirawat di rumah sakit, termasuk seorang anak. “Sembilan orang dirawat

di rumah sakit, tiga orang di antaranya akibat luka bakar,” ujar Mikhail Surkov, juru bicara Pemerintah Volga. “Satu korban menderita gegar otak ringan, satu orang mengalami patah kaki, dan yang lain mengalami luka terbuka. Total 28.000 orang dievakuasi,” demikian keterangan dari pemerintah setempat. Menurut Deputi Menteri Pertahanan Dmitry Bulgakov, roket-roket tidak meledak dalam kebakaran tersebut. “Roket-roket itu disimpan di sebuah gudang beton setebal 70 cm,” kata Bulgakov kepada kantor berita RIA Novosti. Sebelumnya, departemen pertahanan menyebutkan, gudang tersebut hanya menyimpan “peluru artileri klasik”. Sementara kantor berita Interfax, mengutip pernyataan pihak berwenang, melaporkan roket-roket itu disimpan dalam keadaan

tanpa hulu ledak sehingga tidak terlalu berbahaya. “Saat ini roket-roket itu tidak membahayakan warga,” kata sumber tersebut seperti dikutip Interfax. Gudang senjata itu menyimpan amunisi tua yang tidak akan digunakan lagi, tetapi mengandung daya ledak setara 58 ton TNT, demikian televisi Rusia melaporkan. Kekuatan ledakan itu membuat kaca-kaca jendela rumah di desa sekitar pecah. Bahkan apinya sempat merambat ke gedung berlantai dua yang ditinggali para personel. “Tidak ada bahaya bagi desa-desa sekitar dan kota Izhevsk,” pejabat departemen pertahanan menegaskan. Ledakan gudang senjata bukan hal langka di Rusia. Hal tersebut sering dikaitkan dengan usia peralatan yang cukup uzur dan kurangnya pengawasan soal keamanan. (kompas.com)

Penculik Divonis 431 Tahun Penjara PLACERVILLE, TRIBUN - Pengadilan El Dorado County, Amerika Serikat, menjatuhkan hukuman 431 tahun kepada Philip Garrido, seorang lelaki yang menculik dan menyekap bocah 11 tahun, Kamis (2/6). Istri Garrido, Nancy, divonis 36 tahun penjara dalam kasus yang sama. Garrido menculik Jaycee Dugard ketika bocah itu berusia 11 tahun berjalan menuju halte bus sekolah. Lelaki itu kemudian menyekapnya selama 18 tahun di rumahnya di Antiokhia, California. Garrido juga

memperkosa Dugard hingga gadis cilik itu melahirkan dua anak perempuan. Hakim Douglas C Phimister menyebut Garrido sebagai penjahat berpengalaman dan manipulatif. “Anda menculik seorang manusia dan menjadikannya budak. Anda menghidupkan kembali perbudakan,” tegas Phimister. Dugard melahirkan anak pertamanya di usia 13 tahun dan yang kedua saat usianya 16 tahun. Dia ditemukan pada Agustus 2009. Kini Dugard tinggal bersama kedua putrinya di sebuah lokasi yang dirahasiakan. (kompas.com)

AP PHOTO MARK BAKER

PUSAT PENGHUKUMAN - DUA orang anak terkurung dalam penjara di sebuah pusat penghukuman di pinggiran Kota Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (3/6). Australia melalui bagian perlindungan anak dan hak asasi manusia di Perserikatan Bangsa Bangsa, saat ini tengah mengajukan pertukaran pengungsi dan anak yang menjalani hukuman di Malaysia untuk mendapatkan suaka, yang tengah dinegosiasikan dengan ASEAN.

Kakek Tembak Mati Lima Orang YUMA, TRIBUN - Seorang pria 73 tahun menembak secara membabi buta di kota Yuma, Arizona, Amerika Serikat, Kamis (2/6). Peristiwa ini mengakibatkan enam orang tewas, salah satunya si pelaku yang kemudian menembak dirinya sendiri. Juga pengacara yang mengurus perceraiannya

CMYK

dengan istrinya beberapa waktu sebelumnya. Polisi menduga setelah itu Dyess kembali ke Welton, berhenti di tepi jalan lalu menembak dirinya sendiri. Menurut polisi, pelaku bernama Carey Hal Dyess itu memilih korbannya. “Ini bukan tindakan acak. Pelaku memilih korbannya,” kata

Kepala Polisi Jerry Geier. Sheriff Ralph Ogden mengatakan, penembakan pertama dilaporkan tak lama setelah pukul 05.00 pagi di Welton, sekitar 40 kilometer arah timur Yuma. Korban seorang perempuan dan kini dalam kondisi kritis di rumah sakit. Ogden mengatakan, Dyess kemudian menembak empat

orang lain di sekitar Welton sebelum mengemudi ke Yuma dan menembak pengacara Jerrod Shelley pada sekitar pukul 09.20 waktu setempat. Polisi menduga setelah itu Dyess kembali ke Welton, berhenti di tepi jalan lalu menembak dirinya sendiri. Mayatnya ditemukan di dalam mobil sekitar pukul 10.47. (kompas.com)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.