SUARA NTB 29 MEI 2013

Page 7

SUARA NTB Rabu, 29 Mei 2013

EKONOMI DAN BISNIS

Halaman 7

Jelang Kenaikan Harga

Prioritaskan NTB SECARA nasional, NTB dipandang sebagai salah satu pasar dengan potensi terbesar, sehingga segala kebutuhan layanan menjadi prioritas. Apapun bentuk produk dan promosinya sudah mulai diarahkan secara besar-besaran. Demikian VP XL East Region, Titus Dodi menjawab Suara NTB di Mataram, Selasa (28/5). NTB dipandang sebagai wilayah pemasaran dengan peringkat pelanggan tertinggi dibandingkan daerah-daerah lainnya, karena jumlah market share-nya rata-rata di atas (Suara NTB/bul) 50 persen. Titus Dodi “NTB bagi kami menjadi fokus pemasaran produkproduk dan layanan terbaru kami. Kalau NTB pasarnya lemah, bangkrut XL,” demikian Titus didampingi GM Sales Bali - Nusra, Dodyk Supriyono. Untuk itu, pada tahun ini XL sudah merencanakan akan melakukan penambahan Base Transmission Station (BTS) sebanyak 260 unit, dan sebagiannya akan diarahkan untuk penambahan BTS di beberapa titik strategis di wilayah NTB, sebagai penambahan 620 BTS yang sudah beroperasi saat ini. Beberapa daerah wisata menurut Titus akan diperkuat jaringannya, untuk mendukung program pariwisata yang diunggulkan daerah. Salah satunya di wilayah Mandalika Lombok Tengah yang dihitung sebagai rencana tahun 2014, menunggu peningkatan populasi penggunanya. Meski demikian, diakui terdapat beberapa daerah tujuan wisata yang ada di NTB sejauh ini belum tergarap total, untuk itu diprioritaskan akan didukung secara maksimal. Bahkan pada pelaksanaan even-even nasional dan internasional yang akan digelar di daerah ini, akan disiapkan mobil combat untuk meningkatkan layanan penggunaan data. Secara umum, untuk daerah Timur Indonesia, khususnya NTB, XL sedang melakukan peningkatan performa bisnis. Salah satunya dengan memperkuat jaringan 3G, utamanya di kawasan wisata yang paling banyak pengunjungnya, baik domestik maupun asing. “Layanan terbaik selalu kami prioritaskan di NTB, tidak hanya kualitas jaringan, tetapi pelayanan produk pun tetap kami tingkatkan. Dengan 3G masyarakat bisa melakukan pemanggilan telephon dengan kualitas suara dan internet lancar serta stabil,” demikian diurai. Tidak sampai di situ, melalui program-program coorporate social responsibility (CSR) pun, terutama di bidang pendidikan menjadi fokus utama perusahaan ini, di antaranya dengan memberikan Komputer Untuk Sekolah Interarktif (KUSi), SMS Gateway, dan XL Featur Leader,. Tahun ini XL akan melakukan mengejar peningkatan pertumbuhan layanan data, di mana pertumbuhan pelanggannya pun sudah mencapai 20 persen YOY. Dengan meluncurkan XL Rumahnya Android beberapa waktu lalu, XL telah melakukan kerjasama dengan serangkaian konten digital, di antaranya kakaotalk, line, picmix, opera mini dan lainnya. (bul)

Kalbar Belajar Pengelolaan Keuangan ke NTB Mataram (Suara NTB) Jajaran Pemprov Kalimantan Barat (Kalbar) belajar tentang pengelolaan keuangan ke NTB. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk dapat memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan pemerintah daerah. Pasalnya, dua tahun terakhir mereka hanya memperoleh predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Padahal dua tahun sebelumnya, Kalbar dan NTB samasama memperoleh predikat disclaimer dari BPK terkait dengan laporan keuangannya. Kepala Bagian Pengelola Keuangan Biro Umum Pemprov Kalbar, Natalia yang ditemui Suara NTB usai pertemuan dengan jajaran pemprov NTB di Mataram, Selasa (27/5) mengatakan pihaknya berkunjung ke NTB untuk meningkatkan wawasan pengelolaan keuangan daerah. ”Karena menurut kami NTB ini sangat menarik, berhasil meraih WTP berturut-turut untuk laporan keuangan daerahnya. Jadi kita ingin menggali informasi bagaimana kinerja pengelolaan keuangan di sini terutama Biro umum,” ujarnya. Dikatakan, Kalbar dan NTB dua tahun yang lalu samasama pernah mendapatkan opini disclaimer dari BPK. Untuk itu, pihaknya merasa patut belajar dari NTB, upayaupaya yang dilakukan dalam pengelolaan keuangan dan aset sehingga dapat memperoleh predikat WTP dua kali berturut-turut dua tahun terakhir. “Karena kita juga sedang diaudit BPK untuk laporan keuangan pemerintah daerah. Jadi mungkin ada banyak hal yang menarik yang bisa kami terapkan di Kalbar. Pengelolaan keuangan Kalbar sendiri masih WDP, belum pernah WTP. Bahkan dua tahun sebelumnya kita pernah sama disclaimer juga. Makanya kita melihat bagaimana perkembangan di NTB, cepat sekali. Bagaimana mereka berubah,” tandasnya. Natalia menambahkan, persoalan yang dihadapi Kalbar terkait dengan pengelolaan keuangan daerah sama dengan yang dihadapi NTB. Diungkapkan, persoalan aset menjadi persoalan utama yang dihadapi. Pasalnya, dalam administrasi aset masih banyak yang harus dibenahi. Misalnya, ada aset yang suratnya ada tetapi barangnya tidak ada. Kemudian aset yang bernilai nol serta aset-aset bekas instansi vertikal yang belum diserahkan ke pemerintah daerah setempat. “Banyak aset-aset yang tidak terdata, ada aset tetapi nilainya itu Rp 0. Ada juga aset yang dikuasai pihak ketiga, atau bekas instansi vertikal yang belum diserahkan ke daerah. Itu persoalan yang kami hadapi di sana,’ tuturnya. (nas)

Waspadai Penimbunan BBM Mataram (Suara NTB) Jelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang akan segera diberlakukan pemerintah pusat pada bulan Juni mendatang, diyakini akan berdampak pada naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok. Kendati masih dalam rencana, perlu diantisipasi penimbunan oleh oknum-oknum tertentu. Demikian disarankan oleh anggota Komisi II DPRD NTB (Bidang Perekonomian) Ir. Made Slamet, MM. Menurutnya pemda harus mengantisipasi terjadinya penimbunan, tidak hanya penimbunan BBM, tetapi juga penimbunan barangbarang kebutuhan lainnya. Menurutnya kenaikan harga BBM sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menimbun barang. “Oleh mafia-mafia ini akan dimanfaatkan. Kenaikan harga akan terjadi di semua sektor karena penimbunan barang-barang lain-

nya. Tidak hanya barang konsumsi tapi juga bahan-bahan bangunan,” ujarnya. Pemerintah harus tegas untuk mengantisipasi hal tersebut dengan terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Para mafia-mafia menurutnya memanfaatkan rencana kenaikan BBM ini untuk menyiapkan gudang dan menimbun barang-barang keperluan masyarakat. Dengan demikian mereka dapat memperoleh keuntun-

gan yang berlipat. Ia mengingatkan pemerintah tidak boleh lengah dalam hal ini karena akan berdampak sangat luas. “Pemerintah harus fokus betul terhadap antisipasi masalah ini. Penimbun harus ditindak tegas karena mereka akan mengambil keuntungan banyak,” pesannya. Politisi PDI Perjuangan ini menyampaikan Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI juga tidak setuju dengan rencana pemerintah

(Suara NTB/dok)

Made Slamet

menaikkan harga BBM. Menurut Made, pihaknya berasumsi pemerintah seharus-

nya memperbaiki dan membenahi sektor hulu sehingga tidak perlu ada kenaikan BBM. Pemberlakuan dua opsi atau dua harga juga akan menghilangkan mata pencaharian para pedagang bensin eceran. Meskipun ada dua opsi hal itu juga tetap akan berdampak pada kenaikan harga lainnya. Walaupun nanti kenaikan BBM disubsidi dengan pembagian BLT kepada masyarakat miskin, hal ini dinilai akan menimbulkan masalah baru. “Apakah data masyarakat miskin yang berhak menerima BLT sudah valid? Ini akan menimbulkan masalah lagi. Siapa yang berhak (terima BLT) apakah mereka sudah didata?,” demikian Made Slamet. (yan)

(Suara NTB/.bul)

TRADISIONAL - Luas kawasan di tiga gili, yakni Gili Trawangan, Meno dan Air di Kabupaten Lombok Utara (KLU) masih dapat dijangkau dengan sepeda ontel atau kendaraan tradisional tanpa asap knalpot seperti cikar atau dokar. Alat angkut tradisional itu pula yang digunakan untuk mengangkut dan mendistribusikan air mineral dan minuman keras (miras) kebutuhan hotel dan kafe di Gili Trawangan, seperti tampak dalam gambar.

Masih Lemah Perkembangan Industri Manufaktur NTB Mataram (Suara NTB) Dalam rangka menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015 mendatang, tingkat persaingan pasar dinilai tinggi. Untuk itu kesiapan para pengusaha yang fokus dalam pengembangan industri manufaktur, mencakup tekstil, pupuk, keramik dan produksi garam sangat perlu ditingkatkan, mengingat pada era mendatang, hampir dipastikan tak ada sekat untuk membendung arus distribusi barang dari manapun. Kepala Bagian Hukum dan Kerjasama Kementerian Perindustrian RI, Tarli Sutrisno, M. Pd pada sosialisasi hasil-hasil perundingan internasional sub sektor basis industri manufaktur di Lombok Plaza, Selasa (28/5) menyebut, secara nasional Indonesia masuk dalam tataran negara-negara dengan hasil industri yang besar. Hanya saja, pelaku industrinya belum terkoordinasi secara maksimal, serta masih lemahnya daya saing. Menghadapi AEC mendatang, berbagai tantangan sudah tentu akan dihadapi. Oleh karenanya, pe-

ran semua pihak dianggap sangat penting dalam strategi dan upaya bersama antar pemangku kepentingan. Berbagai upaya yang bisa diimplementasikan, menurutnya perbaikan infrastruktur fisik, baik transportasi, telekomunikasi, pelabuhan dan rekonstrukturisasi industri. Peningkatan ilmu usaha yang kondusif dan mengurangi ekonomi biaya tinggi bidang perpajakan dan birokrasi. Selain itu, mereformasi kebijakan dengan penyesuaian, persiapan dan perbaikan regulasi, peningkatan SDM di birokrasi, dunia usaha, maupun sistem pendidikan nasional, pengembangan industri prioritas yang diharapkan akan berdampak luas bagi komoditi andalan. Sementara itu, Kepala Bidang Agro Kimia dan Aneka Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB, Drs. Bambang Sugeng Ariyadi, MM menyebut, di NTB khususnya, perkembangan industri manufaktur dinilai masih lamban. “Tingkat pertumbuhannya masih lemah, secara nasional rata-rata 6,2 persen. Sementara NTB 3,76 persen, sehingga perlu perhatian pemerintah pusat dan daer-

ah untuk memacu perkembangannya,” katanya. Tatarannya, industri yang berkembang di NTB masih pada skala kecil dan menengah, dikarenakan perhatian pemerintah daerah khususnya masih tertuju pada program-program andalan, seperti PIJAR, dan pengolahan hasil laut lainnya, termasuk industri pertanian. Tak heran, beberapa produksi manufaktur yang ada di NTB masih sangat bergantung pada industri-industri di daerah maju lainnya. Contohnya pada industri kulit dan hasil hutan, masih harus melakukan kerjasama dengan pabrik industri di Sidoarjo. Padahal di NTB ini, jumlah pelaku industrinya sudah mencapai hampir seratusan ribu, dan menyerap tidak kecil jumlah tenaga kerja. Perspektif perkembangan industri manufaktur ini dianggap bisa mendongkrak perekonomian nasional, sehingga keseriusan pemerintah daerah dan pemerintah pusat menanganinya perlu berkesinambungan. (bul)

Mudik Liburan Sekolah

Arus Transportasi ke NTB Diprediksi Meningkat Mataram (Suara NTB) Menjelang libur panjang sekolah Juni mendatang, jumlah penumpang angkutan transportasi udara maupun darat ke NTB diprediksi akan naik sebesar 10 persen. Hal tersebut sesuai dengan kondisi tahun sebelumnya yang menunjukkan angka peningkatan yang sama. Demikian dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) NTB, Ir. H. Ridwan Syah, MM, M.TP dikonfirmasi Suara NTB, Senin (27/5). ”Pengalaman tahuntahun sebelumnya, ada peningkatan sampai 10 persen. Semua angkutan transportasi udara dan darat sudah siap,” katanya. Untuk armada angkutan udara melalui Bandara Internasional Lombok (BIL), jumlah maskapai penerbangan ke BIL terus bertambah setiap tahun. Tahun 2009 jumlah maskapai penerbangan ke NTB mencapai delapan perusahaan penerbangan. Sejak tahun 2010 hingga sekarang telah bertambah menjadi 13 perusahaan penerbangan. Sementara itu, frekuensi penerbangan domestik maupun internasional yang ditargetkan sebanyak 18 kali per hari pada 2009 telah terealisasi menjadi 23 kali per hari pada 2010 dan meningkat menjadi 26 kali per hari pada tahun 2011. Tahun 2012 sudah menjadi 27 kali per hari dan tahun ini sudah mencapai 38 kali per hari. BIL melayani penerbangan

domestik seperti Garuda Indonesia, Merpati, Lion Air, Wings Air, Citilink, Trigana Air. Sedangkan rute internasional dilayani oleh Silk Air dan AirAsia. Sementara itu, untuk transportasi laut, pelabuhan Lembar Lombok Barat menjadi pintu masuk utama NTB dari wilayah Barat. Sementara untuk wilayah timur, pelabuhan Sape Bima menjadi pintu masuk utama ke NTB. Dalam memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penumpang, Ridwan Syah meminta para pengusaha angkutan untuk meningkatkan pelayanan. ”Para pengusaha angkutan untuk peningkatan kenyamanan dan keamanan dalam bus maupun kapal. Juga di terminal dan bandara, kapal-kapal supaya siap standby 24 jam dan meminta pihak pengelola untuk koordinasi dengan pihak keamanan setempat,” pintanya. (nas)

DIREKTORI BISNIS SUARA NTB JUAL MOBIL

TRAVEL

PELATIHAN

HOTEL

BATIK

ACCESORIES

FINANCE

PETS SHOP

TRUSS

DIJUAL

SANGGAR SENAM

ADVERTISING


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.