Snt17062013

Page 2

SUARA NTB Senin, 17 Juni 2013

SUARA MATARAM

Halaman 2

Pinjaman ke PIP Kemungkinan Bertambah

Incar Swastisaba Wistara

(Suara NTB/dok)

KEBERHASILAN Pemkot Mataram meraih kembali piala Adipura tahun 2013 ini nampaknya memunculkan kepercayaan diri pihak Pemkot Mataram. Setelah Adipura, Pemkot Mataram pun mengincar Piala Swastisaba Wistara tahun 2015 mendatang dalam ajang Kota Sehat. Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, Sabtu (15/ 6) lalu mengatakan, setelah meraih Piala Adipura yang merupakan supremasi tertinggi di bidang kebersihan kota, Pemkot Mataram kini mulai fokus untuk pembenahan di sektor yang lebih luas yakni mewujudkan Kota Sehat Mataram. Dalam upaya tersebut Pemkot Mataram menggandeng Forum Kota Sehat sebagai mitra Pemerintah melakukan koordinasi awal guna pemantapan persiapan menuju Kota Sehat Mataram. Mohan berharap, seluruh jajaran pemerintah bersama elemen masyarakat untuk lebih bersungguh-sungguh melakukan pembenahan di Kota Mataram. Perwujudan dari Kota Sehat Mataram jika diartikan secara luas akan berdampak baik bagi keberlangsungan hidup masyarakat, tatanan sosial masyarakat yang mandiri, sehat dan harmonis serta ditunjang oleh penataan lingkungan yang baik merupakan hal terpenting dari sekedar mengejar piala semata. Dia juga mengajak seluruh SKPD di Pemkot Mataram untuk dapat menjalin koordinasi dan komunikasi yang intensif guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Hanya dengan pelayanan terbaik semua program bisa terlaksana dengan baik,” katanya. (smd)

H. Mohan Roliskana

Budidaya Jamur DALAM rangka menumbuhkan minat siswa memiliki jiwa wirausaha, SMAN 8 Mataram mengajak siswanya memanfaatkan lahan sempit di lingkungan sekolah untuk budidaya jamur. Dipilihnya budidaya jamur, selain mudah juga memiliki nilai ekonomis. Kepala SMAN 8 Mataram Kun Andrasto menyebutkan selain menjadi salah satu media pembelajaran kepada para siswa, pembudidayaan jamur ini dilakukan untuk mengenalkan kepada (Suara NTB/nia) siswa tentang jenis-jenis jaKun Andrasto mur yang bisa dibudidayakan. “Prinsipnya kita memberikan pengetahuan budidaya jamur ini, sebagai pembekalan terhadap anak sehingga dalam lahan yang sempit pun bisa bermanfaat,” terang Kun. Dibantu oleh guru pembimbing, para siswa diajak untuk berlatih membudidayakan jamur di sekolah. Saat ini SMAN 8 Mataram telah berhasil membudidayakan jamur tiram. Dengan media serbuk gergaji yang dicampur dengan dedak, kapur dan pupuk pestisida ,bibit jamur tiram yang sudah tersedia dicampur dan dimasukkan di dalam rak. Perawatannya pun cukup mudah, karena hanya butuh disiram air. “Beda dengan budidaya ayam yang harus dikasih makan dan vaksin. Kalau ini tidak, hanya menjaga kelembaban dan suhu kita jaga itu sudah bisa kita panen,” terangnya. Dengan praktik pembudidayaan jamur ini, pihak sekolah berharap para siswa dapat mengembangkan usaha pembudidayaan jamur ini di rumah. Karena dengan lahan yang sempitpun, jamur tetap dapat dibudidayakan. (nia)

Mataram (Suara NTB) Rencana peminjaman ke Pusat Investasi Pemerintah (PIP) oleh Pemkot Mataram sejauh ini masih dalam proses. Jika rencana awal pinjaman yang dilakukan Rp 60 miliar, namun kemungkinan, pinjaman itu bisa bertambah sesuai kebutuhan. Demikian disampaikan Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, Sabtu (15/6) lalu. (Suara NTB/ist)

TABUH BEDUQ - Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh menabuh beduq menandai pembukaan MTQ tingkat Kota Mataram ke XXV di Lapangan Karang Genteng Mataram, Sabtu (15/6).

Buka MTQ

Walikota Ajak Generasi Muda Gemar Baca Al Quran Mataram (Suara NTB) – Sedikitnya 232 peserta dan 24 official memeriahkan pelaksanaan Musabaqoh Tillawatil Quran (MTQ) ke XXV tingkat Kota Mataramdi di Lapangan Karang Genteng Mataram. Selama pelaksanaan MTQ tanggal 15-19 Juni 2013, diharapkan dapat menjadi ajang pencarian bibit-bibit muda Qori’ dan Qori’ah Kota Mataram. Walikota Mataram H. Ahyar Abduh yang membuka pelaksanaan MTQ ke XXV tingkat Kota Mataram di lapangan Karang Genteng Mataram Sabtu (15/6) malam lalu berharap, pelaksanaan MTQ tingkat kota Mataram ini sekaligus dapat mengembangkan potensi generasi Islam Kota Mataram untuk gemar membaca dan men-

gamalkan Al-Quran. Umat Islam khususnya generasi muda, diharapkan tidak hanya mampu membaca Al Qur’an semata namun mampu memahami dan menghayati setiap ayat dalam Al Qur’an. Tahun ini sebanyak tujuh cabang lomba akan digelar pada MTQ ke XXV ini, diantaranya cabang tilawah, Hifzil Quran, tafsir Al-Quran, Syarhil Quran, Fahmil Al- Quran, kaligrafi. Sebelum pelaksanaan pembukaan ini Pemkot Mataram telah melepas pawai ta’arif yang diikuti oleh ratusan peserta. Dalam pelaksanaannya Ahyar berharap Dewan hakim MTQ dapat memberikan penilaian secara objektif dan menetapkan juara-juara terbaik Kota Mataram. Para pemenang ini nantinya

akan mewakili Kota Mataram maju ke MTQ tingkat Provinsi NTB. “Saya berharap melalui pelaksanaan MTQ tingkat Kota Mataram ini, para juara dapat membawa nama baik Kota Mataram di tingkat Provinsi NTB,” terangnya Sebelum pembukaan MTQ, siang harinya panitia menyelenggarakan Pawai Ta’aruf yang diikuti seluruh kafilah dari enam kecamatan serta diikuti oleh sejumlah kesenian daerah yang turut memeriahkan pawai ta’aruf yang mengambil star di Ponpes Darul Falah dan finish di Arena MTQ yang sekaligus diberikan cinderamata berupa kalung tasbih dari mutiara hasil produk masyarakat pagutan oleh Walikota kepada seluruh ketua kafilah. (nia)

Menurut Walikota, kendati dirinya mengatakan ada kemungkinan penambahan pinjaman. Namun pihaknya tidak ingin terlalu tergesa-gesa. Dia menginginkan, perencanaan penggunaan anggaran pinjaman itu bisa lebih dimatangkan lagi agar sesuai dengan kebutuhan. Dia menambahkan, dirinya memiliki waktu dua minggu untuk mempelajari peruntukan pembiayaan dana pinjaman itu. “Untuk pembicaraan yang terkait dengan dokumen, termasuk yang akan dipelajari peruntukan pembiayaan itu, nanti akan terlihat saat finalisasinya. Dalam dua minggu ini saya akan ke Jakarta untuk bertemu dengan PIP dan mempresentasikan arah penggunaan dana itu,” katanya. Mengenai kejelasan dari PIP, Ahyar Abduh mengatakan, memang sejauh ini sudah ada kejelasan yang diberikan. Na-

mun dirinya tidak ingin mendahului proses yang ada. Lebih jauh disampaikan Walikota, PIP juga sudah memberikan lampu hijau terkait realisasi pinjaman Rp 60 miliar itu. Sementara itu, Ketua DPRD Kota Mataram, H. M. Zaini mengatakan, bahwa terkait peminjaman anggaran Rp 60 miliar ke PIP diakuinya masih dalam proses. Bahkan menurut dia, untuk Perda peminjaman itu, sampai saat ini jajarannya di legislatif belum melakukan pembahasan secara penuh. “Perda itu belum kita proses sepenuhnya. Kita menunggu persetujuan dari pusat, kalau itu clear, baru kita bahas,” jelasnya. Politisi Partai Demokrat itu juga menegaskan, dalam proses peminjaman itu akan dibuatkan sebuah proposal. Nantinya, proposal itu akan dipelajari secara bersama-sama oleh jajaran dewan. (smd)

RSM Tambah Kamar untuk Pasien Miskin Mataram (Suara NTB) – Setelah sempat tertunda pembangunannya 2012 lalu, Pemkot Mataram akhirnya menambah kapasitas ruang perawatan kelas III RSUD Kota Mataram (RSM). Tahun ini sedikitnya 60 tempat tidur pasien akan ditambah guna menunjang penggratisan perawatan pasien miskin. Direktur RSUD Kota Mataram dr. Lalu Herman Maha Putra saat peletakan batu pertama Sabtu (15/6) kemarin menyebutkan, pembangunan gedung rawat inap berlantai tiga ini akan diperuntukkan khusus untuk menambah kapasitas ruang perawatan kelas III. Hal ini tidak lain untuk meningkatkan pelayanan rawat inap bagi warga miskin di Kota Mataram. Sekarang kita hanya memiliki 30 bed untuk kelas III, tapi dengan pembangunan ini akan ada total 98 bed untuk pelayanan rawat inap kelas III,” jelas Herman. Menurut Herman, selain ruang perawatan, bangunan senilai Rp 9 ,1 miliar ini akan dilengkapi dengan fasilitas lain seperti ruang dokter, ruang tunggu pasien, dapur dan gudang. Setiap kamar prawatan kelas III ini akan berisi 5

bed dengan dilengkapi kamar mandi, panel oksigen dan nurse call. Adapun anggaran pembangunan tersebut bersumber dari APBD Kota Mataram. Sabtu lalu peletakan batu pertama pembangunan gedung rawat inap kelas III ini dilakukan oleh Walikota Mataram H. Ahyar Abduh, Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana dan Ketua DPRD Kota Mataram M. Zaini. Menurut Ahyar, penambahan kapasitas ruang rawat inap kelas III ini sudah menjadi program prioritas Pemkot Mataram dalam rangka men-

ingkatkan derajat kesehatan masyarakat. Terutama memberikan pelayanan kesehatan gratis untuk warga miskin. “Kita sudah mulai merintis dengan pelayanan puskesmas gratis. Selanjutnya kita akan gratiskan pelayanan kelas III,” jelasnya. Tidak hanya peningkatan kapasitas rumah sakit, tetapi juga peningkatan pelayanan rumah sakit. Menurut Ahyar, baik direktur, paramedis dan seluruh pengelolaan manajemen harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. (nia)

(Suara NTB/nia)

PELETAKAN BATU PERTAMA - Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh bersama Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana dan Ketua DPRD Kota Mataram, Drs. HM. Zaini melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung rawat inap RSUD Kota Mataram Sabtu (15/6).

Danrem 162/WB Diganti

Pelihara Kedisiplinan Anggota, Perkuat Koordinasi dengan Muspida Mataram (Suara NTB) Posisi Danrem 162/WB resmi berganti. Danrem lama, Kolonel Inf. Zulfardi Junin mengisi jabatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah, diganti Kolonel Inf. Sofian Chandra. Beragam kesan dirasakan Danrem lama, memuji kedisiplinan anggota yang harus terus dipertahankan. Sementara Danrem baru, komit untuk memperkuat koordinasi dengan jajaran Muspida, khususnya Kepolisian. Ditemui beberapa saat usai pisah sambut di Gedung Jenderal Soedirman Korem 162/WB, Sabtu (15/6) lalu, Zulfardi memuji tingkat kedisiplinan anggotanya. “Tidak hanya di jajaran Korem, Kodim, Koramil, juga saya lihat tingkat disiplinnya bagus. Fisik mereka bagus, sehingga dalam tugas mereka selalu siap,” sebut Zulfardi Junin. Ini yang menurutnya harus dipertahankan oleh para prajurit dan perwira di korem jajaran. Mengenai keamanan NTB, ia menilai sepenuhnya kondusif. Tapi tidak dipungkirinya, ada saja kekacauan di beberapa tempat. Sehingga mengharuskan aparat turun.

Hanya saja, sejauh ini peran maksimal ada di Kepolisian, sementara pihaknya mem back up ketika situasi semakin kacau, seperti rusuh di Sumbawa dan kejadian di Lombok Timur. Sementara terkait wilayah teritorial NTB, menurutnya kondusif, karena tidak ada gangguan dari luar. Sementara itu Danrem baru, terhitung mulai masuk kantor Selasa (19/6) mendatang. Senin besok, Sofian Chandra dengan Zulfardi Junin berada di Kodam IX Udayana Bali, untuk prosesi sertijab. Sedikit penyampaian dari Sofian saat memberi sambutan di acara yang sama, dalam tugas di tempat barunya, akan diawali dengan memperkuat koordinasi internal. Prwira yang sebelumnya menjabat Direktur Bimbingan Teritorial TNI AD ini, akan mengawali dengan pengenalan dengan para periwira dan seluruh prajurit di jajaran Korem, Kodim dan Koramil. Ia berharap bisa maksimal bekerja. Untuk bisa maksimal, maka ia butuh dukungan dari seluruh jajarannya. Hal lain yang akan dilakukan, tentusaja memperkuat koordinasi dengan jajaran Muspida. (ars)

(Suara NTB/smd)

PERHATIAN - Jalan merupakan salah satu sarana penting yang membutuhkan perhatian ekstra. Untuk itu, Pemkot Mataram melalui dana pinjaman di PIP akan mengalokasikannya untuk pembangunan jalan.

Tim Revitalisasi Siapkan Formula Penataan Ampenan Mataram (Suara NTB) -

Setelah resmi menerima SK dari Walikota Mataram, tim revitalisasi eks Pelabuhan Ampenan yang di ketuai oleh Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mulai bersiap. Sebagai langkah awal, tim revitalisasi mulai menyiapkan formula penataan terhadap kawasan bersejarah itu. Wakil Walikota yang ditemui di ruangannya, Sabtu (15/ 6) lalu mengatakan, sedikit tidak, pihaknya sudah mempunyai bayangan untuk melakukan intervensi di eks Pelabuhan Ampenan itu. “Rabu mendatang kita sudah lakukan pleno, lalu akan disusul dengan memperhitungkan langkah aksi kita,” ungkapnya. Mohan menambahkan, setelah dibentuk, tim revitalisasi juga telah membentuk kelompok-kelompok kerja yang nantinya juga akan membantu tugas-tugas dari tim revitalisasi. “Kita ingin semua perencanaan berjalan dengan matang. Karena biar bagaimana pun juga, pengembangan eks pelabuhan ini menjadi tanggung jawab Pemkot Mataram,” imbuhnya. Mengenai kapan akan dimulainya aksi “bersih-bersih” kawasan eks Pelabuhan Am-

penan itu, Wakil Walikota Mataram itu menyatakan, sesuai perencanaan, penataan akan dimulai tahun ini. Artinya, jika semua pekerjaan bisa dituntaskan tahun ini, maka di tahun 2014 mendatang, eks Pelabuhan Ampenan dengan wajah baru sudah bisa dinikmati oleh masyarakat umum. Setelah rampung semua penataan, baik PKL dan lainnya, Pemkot berencana akan memberikan penambahan pekerjaan agar eks Pelabuhan Ampenan itu bisa memberi daya tarik tersendiri. “Namun untuk penambahan pekerjaan itu akan dibicarakan lagi setelah semua proses revitalisasi tahap awal ini rampung,” tegasnya. Mohan juga beberapa kali mengatakan, bahwa keberadaan PKL di eks Pelabuhan Ampenan sejauh ini kurang tertata. Oleh karena itu, dalam revitalisasi yang dilakukan, pihaknya akan menata para PKL itu akan lebih bagus. Tak tanggung-tanggung, penataan atau revitalisasi eks Pelabuhan Ampenan itu juga melibatkan beberapa SKPD teknis seperti Dinas PU, Dinas Koperindag, Dinas Pertamanan, Dinas Tata Kota dan beberapa SKPD lainnya di Kota Mataram. (smd)

SKPD Ditegur, 30 Persen Paket Lelang Belum Diajukan Mataram (Suara NTB) Kepala Biro Administrasi Pembangunan dan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Setda NTB, Ir. H. Azhar, MM., mengungkapkan hingga minggu kedua Juni ini, 30 persen paket lelang belum diajukan oleh SKPD lingkup pemprov NTB. Padahal, sesuai dengan jadwal, ditargetkan semua paket lelang tahun 2013 ini harus sudah selesai pada Juni ini. Untuk itu, SKPD-SKPD yang belum mengajukan dokumen lelang ke Unit Layanan Pengadaan sudah ditegur supaya segera melengkapi dokumen. Sehingga, diharapkan pelaksanaan pekerjaan fisik lebih panjang dan tidak terlalu mepet. “Untuk 2013 itu lelang dipatok sampai Juni, tetapi sampai saat ini masih ada 30 persen yang belum di lelang. Sudah dinaikkan surat ke pak Gubernur, teguran kepada SKPD yang belum mengajukan dokumen lelang ke UL. Sehingga kita tunggu respon balik dari SKPD,” ujarnya di Mataram, Sabtu (15/6). Dikatakan, jumlah paket lelang melalui ULP tahun ini jauh berkurang dari tahun sebelumnya. Dimana tahun 2013 ini hanya 194 paket dengan nilai Rp 298 miliar lebih. Sementara tahun sebelumnya, mencapai dua ratus lebih paket lelang dengan nilai Rp 400 miliar. Dengan lelang melalui ULP tersebut, tahun lalu Pemprov NTB mampu menghemat anggaran daerah Rp 27,1 miliar lebih. “Belum lelang itu maksudnya belum diajukan ke ULP. Kami record dari seluruh DPA itu kelihatan sudah mana proyek/kegiatan yang swakelola, penunjukkan langsung dan lelang. Yang sudah lelang sampai dengan saat ini baru 101 paket,” terangnya. Dijelaskan, jika proses lelang bisa selesai seluruhnya sesuai dengan jadwal pada Juni ini maka pelaksanaan fisik akan bisa tercapai tepat waktu khususnya proyek-proyek besar. Sehingga, lanjutnya, pada November semua kegiatan fisik proyek yang dikerjakan tahun ini sudah selesai. Pada akhir tahun anggaran yakni Desember yang dikerjakan tinggal rekam jejak, masalah administrasi dan pembayaran saja. (nas)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.