SUARA NTB 2 FEBRUARI 2013

Page 2

SUARA NTB Sabtu, 2 Februari 2013

SUARA MATARAM

Halaman 2

Langgar Perizinan

Targetkan Juara KELURAHAN menjadi bagian terdepan dalam pelayanan terhadap masyarakat. Peran penting itulah yang membuat kelurahan harus selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Sebagai apresiasi terhadap kinerja kelurahan, pemerintah provinsi setiap tahun mengadakan lomba untuk memacu kinerja kelurahan dalam menjalankan tugas mereka. Salah satu kelurahan unggulan di Kota Mataram yakni Kelurahan Pejeruk yang sempat mendapatkan juara dua Lomba Kelurahan Tahun 2012 lalu, siap mewakili Kota Mataram dalam Lomba Kelurahan tingkat Provinsi NTB. “Kami siap mewakili Kota Mataram dalam lomba kelurahan tahun ini,” kata Lurah Pejeruk, H. Abdul Wahab, SH, yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (1/2). Kesiapan itu ditunjukkan dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan. Di antaranya memperbaiki ruang kerja kelurahan untuk melengkapi sarana para sarana pelayanan bagi masyarakat, termasuk menata kembali ruang pertemuan dengan warga, sehingga terkesan lebih terbuka dan menarik. Selain persiapan fisik, pihaknya juga tengah melakukan persiapan non fisik, seperti merubah pola pikir pelayanan kepada masyarakat, dimana konsep yang dibangun tetap dengan keramahtamahan kepada setiap warga yang datang mengurus keperluan. Termasuk, untuk urusan administrasi warga tidak dipersulit, tidak terbatas ruang dan waktu. ‘’Jika ada keperluan mendesak seperti pengurus Jamkesmas dan sebagainya tidak mesti dilakukan di kantor, di rumah pribadi juga bisa dilakukan asalkan benar-benar untuk kepentingan warga,’’ ujarnya. Beberapa aspek yang dinilai dalam lomba kelurahan itu diantaranya, organisasi, pelayanan, lembaga kemasyarakatan, pembangunan swadaya masyarakat dan sebagainya. Wahab menambahkan, yang terpenting di dalam lomba itu bukan hanya sekadar mendapatkan juara atau tidak. Namun yang paling utama adalah dampak positif kepada kelurahan, terutama dalam menyiapkan diri untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. “Juara atau tidak, itu bukan yang utama tetap yang paling penting adalah bagaimana kita memberikan terbaik bagi warga,” tandasnya. (sir)

Eksekutif Diminta Tindak Tegas Pengusaha Nakal

Mataram (Suara NTB) Banyaknya pelaku usaha, khususnya pengelola hiburan dan hotel melati yang belum mengurus izin mendapat respons dari DPRD Kota Mataram. Anggota Komisi II DPRD Kota Mataram, Misban Ratmaji, meminta pihak eksekutif menindak tegas pengusaha yang nakal dengan tidak mengurus izin usaha mereka. “Kita berharap eksekutif, dalam hal ini Dinas Tata Kota, Dinas Pariwisata dan sebagainya segera menertibkan, hotel restoran, tempat hiburan apapun jenisnya yang belum memiliki izin. Dan apabila perlu, ditindak,” tegasnya pada Suara NTB, Jumat (1/2). Jika dibiarkan tanpa ada tindakan yang membuat jera, lanjutnya, pengusaha nakal ini meremehkan aturan yang dibuat pemerintah. Ia menilai sikap yang ditunjukkan pelaku usaha dengan meremehkan izin

merupakan gambaran tidak tegasnya eksekutif. Jika diberikan sanksi yang setimpal, lanjutnya, para pengusaha tidak akan mengabaikan hal itu. “Ini memang demikian, jadi kami menganggap ketidaktegasan dari eksekutif, atau mereka yang diberi wewenang untuk itu belum maksimal. Hal ini mungkin harus kita garis bawahi,” tegasnya. Dalam hal ini, lanjutnya, bukan saja masalah izin yang mesti ditertibkan. Namun masalah lain, seperti tunggakan pajak

tidak boleh dibiarkan berlarutlarut. Komisi II DPRD Kota Mataram sempat mempertanyakan alasan pihak hotel yang menunggak pajak tidak diberikan sanksi yang tegas. Sikap semacam itu, menurutnya, akan merugikan daerah, karena wajib pajak tidak tunduk pada aturan yang ada. Di saat mengejar Pendapatan Asli Daerah melalui sektor perizinan, lanjutnya, eksekutif diminta tidak lupa untuk memperhatikan kepentingan masyarakat banyak. Con-

F IGUR

Buka Jurusan Ototronik

Mataram (Suara NTB) Stok bantuan bencana di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram semakin menipis. Kondisi itu mengancam penyaluran bantuan kepada para korban bencana yang tidak bisa mendapatkan bantuan. Seperti korban banjir yang membutuhkan bantuan berupa sembako dan makanan cepat saji. Kepala BPBD Kota Mataram H. Muharar, menjelaskan, menipisnya stok bantuan ini dikarenakan belum lama ini BPBD telah membagikan lebih dari 500 paket sembako kepada korban bencana abrasi dan gelombang pasang di kawasan pesisir Ampenan. “Kalau kita lihat kemarin itu memang agak menurun paketnya. Nanti kita suruh cek Kasi-nya, berapa yang ada. Karena kita kemarin habis untuk memberi bantuan saat abrasi kemarin,” terangnya, Jumat (1/2). Saat ini, lanjutnya, BPBD sedang mengadakan pemantauan, terutama banjir di kawasan Cakranegara, Karang Bata, Sekarbela dan Karang Pule. Dari hasil pantauan sementara BPBD, katanya, kondisi di beberapa wilayah ini tidak begitu menghawatirkan, karena kebanyakan hanya berupa genangan air. Meski demikian, BPBD akan tetap membantu meski dengan stok yang terbatas. Karena sudah menjadi tugas di dalam undang-undang, pihaknya akan memberi bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana. Rencananya bantuan logistik berupa sembako akan khusus diturunkan kepada masyaakat yang benar-benar tidak bisa beraktivitas akibat banjir yang menggenangi beberapa wilayah Kota Mataram. (nia)

tohnya izin-izin yang dikeluarkan melanggar perda yang ada. Di samping itu ia juga meminta kepada para pelaku usaha untuk sadar untuk mengurus izin,

bukan malah mengabaikan hal itu. “Kita mereka juga aktif, jangan bersikap tidak mau tahun mengenai izin usaha mereka,” ujarnya mengingatkan. (sir)

Anggota Polantas Ditilang

(Suara NTB/sir)

Menipis, Stok Bantuan di BPBD

Misban Ratmaji

Tak Bawa SIM dan STNK

H. Abdul Wahab

KEMAJUAN teknologi di bidang otomotif, saat ini kian berkembang pesat. Tidak lagi berkiblat pada mesin manual. Saat ini telah banyak mobil keluaran terbaru yang telah menganut sistem ototronik (otomotif elektronik). Melihat peluang yang ada, SMKN 9 Mataram pun memberanikan diri membuka jurusan tekhnik ototronik. “Ini merupakan satu-satunya SMK yang membuka jurusan ototronik, di NTB hanya ada di SMKN 9 Mataram,” terang Kepala SMKN 9 Mataram Rid(Suara NTB/nia) wan S.Pd M,M.Pd, pada Ridwan Suara NTB, Jumat (1/2). Ridwan berharap tenagatenaga yang disiapkan sekarang ini bisa bermanfaat 4-5 tahun ke depan untuk NTB secara umumnya, khususnya Kota Mataram. Menurutnya, saat ini perkembangan mobil-mobil keluaran terbaru saat ini sekarang lebih condong mengunakan sistem elektronik. Inilah yang sedang disasar dalam program kompetensi keahlian teknik ototronik. Ototronik, menurutnya, memanfaatkan sistem komputer, termasuk sistem kontrol yang telah menggunakan sistem komputer elektronik kontrol unit. Baik untuk mengatur sistem pengereman, sistem pengaturan bahan bakar, hingga menghidupkan mobil. ‘’Ini semua sudah menggunakan sistem elektronik dengan dikontrol oleh sistem komputer unit,’’ ujarnya. Selain menjadi jurusan yang sedang digandrungi, peluang kerja jurusan ototronik pun terbuka lebar. Khusus di Mataram saja, saat ini telah banyak berkembang showroom yang memamerkan mobil-mobil mewah. Tak hanya itu, deretan salon mobil pun telah banyak membutuhkan lulusan tenaga ototronik. “Di bengkel-bengkel besar misalnya, sistem pengecekan mobil itu tidak lagi dilakukan secara manual. Tetapi pengecekan saat ini menggunakan komputer, engine scan namanya. Tenaga inilah yang dibutuhkan untuk mengecek dimana sih kerusakan mobil ini di mana dan di bagian apa,” ujarnya menggambakan. Untuk itu, meski tergolong sekolah baru SMKN 9 Mataram siap mencetak tenaga andal dalam bidang ototronik. (nia)

Kita berharap eksekutif, dalam hal ini Dinas Tata Kota, Dinas Pariwisata dan sebagainya segera menertibkan, hotel restoran, tempat hiburan apapun jenisnya yang belum memiliki izin. Dan apabila perlu, ditindak,

(Suara NTB/sir)

RAWAN - Jembatan Jalan Gajah Mada yang sempit dilalui kendaraan melalui dua arah. Kondisi ini menyebabkan rawan terjadinya kecelakaan.

Satu Jembatan, Jalan Gajah Mada Rawan Kecelakaan Mataram (Suara NTB) Jalan Gajah Mada yang memiliki dua jalur, rawan terjadi kecelakaan. Alasannya, tidak didukung dengan jembatan yang ideal. Di mana, Jalan Gajah Mada hanya memiliki satu sisi jembatan untuk dua jalur, sehingga rawan terjadi kecelakaan. Kendaraan yang lalu lalang dari dua jalur kerap saling serempet di

atas jembatan. Terkait hal ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Mataram, Ir. Mahmuddin Tura, menjelaskan, konstruksi yang ada saat ini untuk sementara warktu. ‘’Sebenarnya dalam rencana pembangunan jalan dengan dua jalur juga akan dibarengi dengan dua jembatan. Namun karena keterbatasan waktu, maka pembangunannya akan

dilakukan tahun ini,’’ terangnya, Jumat (1/2). Ditegaskannya, empat jembatan akan kembali dibangun tahun ini sebagaimana yang direncanakan pihak Balai Jalan Nasional (BJN). Ia menyadari dengan jembatan saat ini memang rawan kecelakaan, namun hanya untuk sementara waktu saja.”Tahun ini akan kembali dibangun empat buah jembatan,” janjinya. (sir)

Sekolah Diwajibkan Memiliki ’’Website’’ Mataram (Suara NTB) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Mataram mewajibkan seluruh sekolah di Mataram setingkat SMP, SMA/ SMK memiliki website. Kebijakan memiliki website ini menurut Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kota Mataram H. Lalu Fatwir Uzali, sangat dibutuhkan untuk menerima informasi dan menyebarluaskan informasi tentang sekolah. “Diinstruksikan agar sekolah SMP, SMA/SMK segera membuat website, bagi yang belum membuat website,” ungkap Fatwir yang juga Kepala SMAN 1 Mataram ini, Jumat (1/2). Menurutnya, website sekolah penting dibuat, karena berfungsi sebagai kegiatan evaluasi. Selain itu, melalui website masyarakat bisa dengan mudah mengetahui informasi

terbaru sekolah serta data sekolah. ‘’Selain itu keberadaan website juga berfungsi untuk menyebarluaskan informasi di sekolah baik menyangkut kejuaraan atau prestasi yang berhasil diraih oleh sebuah sekolah,’’ terangnya. Diakuinya, hingga saat ini sebagian besar sekolah setingkat SMA dan SMK di kota Mataram sudah memiliki website sendiri, khususnya sekolahsekolah yang dulunya merupakan sekolah RSBI. Sementara untuk sekolah-sekolah lain yang belum memiliki website. Pihaknya berharap sekolah dapat segera merealisasikan hal ini karena dalam waktu dekat, beberapa laporan, termasuk laporan bulanan sekolah nantinya akan dikirim langsung lewat email melalui website sekolah. Termasuk di dalamnya email dari

(Suara NTB/nia)

H. Lalu Fatwir Uzali

dinas ke sekolah ataupun data sekolah yang dikirim ke dinas. “Jadi seluruh informasi termasuk kinerja guru, kepala sekolah dan siswa bisa dilihat dan dipantau dinas melalui website,” tandas mantan Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB ini. (nia)

Kampanye Lewat Media Sosial Harus Diatur Mataram (Suara NTB) Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) NTB diminta segera menyusun aturan mengenai kampanye lewat media sosial. Berkampanye lewat media sosial bagi calon yang akan bertarung di Pemilu diperbolehkan. Namun, tidak disinggung pengaturan secara rinci dan bentuk pengawasannya. Apalagi media sosial yang selama ini dianggap tanpa batasan dapat dijadikan ajang untuk melakukan kampanye hitam atau black campaign. “Kami mengharapkan ini diatur oleh Bawaslu termasuk sanksi-sanksinya dengan lebih tegas dan rigid. Tentunya setelah berkoordinasi dengan KPU dan stakeholders yang lain yang mengatur mengenai media sosial,” jelas Ketua

KPU NTB, Fauzan Khalid, S.Ag.,M.Si, Jumat (1/2). Bawaslu, menurutnya, punya ranah membuat aturan terkait hal itu karena KPU sendiri belum mengatur hal tersebut. “Tetapi walaupun misalnya Bawaslu RI tidak mengatur. Kita sangat mengharapkan ada komunikasi dan kooordinasi antara KPU Provinsi, Bawaslu Provinsi dengan stakeholders yang terkait langsung dengan media sosial untuk membahas persoalan ini,” terangnya. Menurutnya dalam Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2013 ada banyak hal tidak diatur secara terperinci. Untuk itu penyelenggara pemilu atau pilkada di daerah bisa membuat peraturan sendiri. “Tentunya dengan kesepakatan antara KPU, Ba-

waslu, dan stakeholders terkait lainnya,” imbuhnya. Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2013 dinilainya lebih maju dari peraturan KPU pada pemilu sebelumnya. Ada beberapa barometer penilaian seperti dalam peraturan sebelumnya definisi kampanye bersifat kumulatif jika memenuhi enam unsur. Karena sifatnya kumulatif, lanjutnya, cukup sulit untuk ditemukan pelanggaran terhadap peserta pemilu yang melakukan kampanye terselubung dan beberapa pelanggaran lainnya. “Peraturan KPU ini juga dengan tegas mengatakan bahwa dalam kampanye itu harus ada unsur pendidikan politik. Dulu tidak begitu dan sekarang ditegaskan lagi,” tandasnya. (yan)

Mataram (Suara NTB) Tidak hanya masyarakat sipil, aparat pun jadi sasaran razia. Kamis (31/1) lalu, tim dari Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda NTB, menggelar razia di depan Mapolda NTB, Jalan Langko Nomor 77 Mataram. Hasilnya, 21 sepeda motor milik polisi ditilang. Yang menggelikan, di antara polisi yang ditilang itu, ada anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) tidak membawa SIM dan STNK. Razia berlangsung Kamis pagi lalu, melibatkan anggota Provost Polda NTB. Mereka memeriksa semua personel Polisi, yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Aparat yang diperiksa, banyak yang kedapatan tidak membawa SIM dan STNK. Personel polisi dari berbagai satuan ditemukan tidak membawa SIM dan STNK. “Ada juga yang dari Direktorat Lalu Lintas, pada saat kami periksa, kami temukan SIM-nya mati dan tidak bawa STNK, motornya pun kami tahan,” kata Kasubid Paminal, Bid

Propam Polda NTB, Kompol Lalu Suaeb, Jumat (1/2). Tidak hanya surat kendaraan, kelengkapan kendaraan juga diperiksa. Tak terkecuali kendaraan dinas, tidak luput dari pengecekan, kendaraan aparat yang tidak dilengkapi spion pun terpaksa ditilang. “Jumlah barang bukti sepeda motor yang kami amankan, sampai 21 unit,” sebutnya. Kendaraan yang ditilang, diamankan di Lapangan Hitam, area Mapolda NTB. Pemilik kendaraan, dilarang mengambil sampai mereka bisa menunjukkan surat surat dan melengkapi dengan atribut kendaraan. Menurut Suaeb, yang juga menjabat Kasubid Publikasi Bid Humas Polda NTB, operasi dengan sasaran aparat itu sebagai wujud tindakan tegas pihaknya. Sebab selama ini aparat selalu melakukan penindakan terhadap masyarakat sipil yang melanggar hukum. “Kami ingin, aparat menjadi contoh taat terhadap aturan, khususnya kaitan dengan lalu lintas,” tegas Suaeb. (ars)

SMPIT Tunas Cendekia Mataram

Mengusung Konsep Baru dalam Pembelajaran Mataram (Suara NTB) Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Tunas Cendekia Mataram adalah sekolah lanjutan dari pengembangan SD Islam Terpadu. Sekolah ini bermotokan Integrated, Professional, dan Religious. Saat ini, sekolah ini baru mengelola satu kelas siswa setelah membuka pendaftaran setahun yang lalu. Kepala SMPIT Tunas Cendekia Mataram, Saeful Muslim, M.Pd, menjelaskan, sekolah ini mengusung konsep baru dan berani. “Tidak seperti sekolah pada umumnya yang sibuk dengan rutinitas belajar di dalam kelas, justru sekolah ini menerapkan pembelajaran lebih banyak praktik di lapangan,” ujarnya kepada Suara NTB, Jumat (1/2). Sementara pembelajaran di kelas hanya dilakukan sekitar 25 %. Misalnya pembelajaran IPS lebih banyak belajar di bank-bank, pasar tradisional, koperasi, dan lainnya. Jika IPA pembelajaran, terangnya, dilakukan di sungai, pantai, sawah, laboratorium dan objek lainnya. Baginya, begitu pula dengan semua mata pelajaran lainnya. “Akan tetapi konsep tersebut

tidak keluar dari konsep yang diinginkan oleh kurikulum KTSP, yang diterapkan selama ini oleh pemerintah atau Depdikbud,” terangnya. Pembelajaran seperti ini menurut Saeful Muslim, sangat sesuai dengan konsep yang diinginkan oleh kurikulum saat ini, yaitu KTSP. “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagaimana dalam pengertiannya membebaskan setiap sekolah untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri asalkan tidak keluar dari orientasi SK, KD, dan tujuan KTSP,” terangnya. Saat ini SMPIT Tunas Cendekia Mataram membuka pendaftaran siswa baru, mulai tanggal bulan April – Juni 2013. Seperti biasa, siswa yang akan diterima hanya 20 orang. Hal ini dimaksudkan untuk lebih memaksimalkan proses belajar mengajar. Pendaftaran dapat dilakukan melalui nomor HP 081916397847 atas nama Saeful, atau 081917111718 atas nama Saparwadi. Atau bisa datang langsung ke alamat sekolah, Gedung SMPIT Tunas Cendekia Mataram/STIE 45 Mataram, Jalan Bung Karno, Pagutan Mataram. (ars)

(Suara NTB/ist)

POSE BERSAMA - Para pengurus SMPIT pose bersama peserta didik.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.