Si Digital - 02042013

Page 12

Hal12jakbaru

4/1/13

9:30 PM

Page 1

12

JAKARTA BARU

SELASA 2 APRIL 2013

Jadwal Berubah

Kereta pun Lebih Longgar HARYUDI/ R RATNA PURNAMA

Bogor/Depok

zan subuh belum berkumandang, namun aktivitas di kawasan Stasiun Bogor mulai menggeliat. Maklum, mulai kemarin perjalanan KRL rute Bogor-Jakarta berangkat lebih awal dari biasanya pukul 04.25 WIB dimajukan menjadi pukul 04.00 WIB saat mayoritas warga Bogor masih terlelap. Sebagian calon penumpang pun tidak tahu kalau ada perubahan jadwal KRL. Di antara mereka bahkan kebingungan karena armada KRL sudah siap berangkat sebelum waktunya. “Ini kereta berangkat jam berapa Mas?” kata Indra, 28, penumpang asal Ciomas, kepada KORAN SINDO. Keheranan serupa

KORAN SINDO/HARI YUDI

A

Penumpang naik KRL Commuter Line pertama yang berangkat pukul 04.00 WIB dari Stasiun Bogor, kemarin. Penambahan perjalanan KRL Jabodetabek sangat membantu warga komuter.

dilontarkan Endang, 35, karyawan swasta asal Leuwiliang. Setiap hari dia selalu naik kereta pertama untuk berangkat ke tempat kerja. “Lohbiasanya pemberangkatan pertama KRL Commuter Line tujuan Jakarta Kota jam 04.25 WIB dan di jalur 2. Ini sekarang koksudah ada yang diberangkatkan di jalur 3,” ujar Endang. Karena banyak warga yang tidak tahu ada perubahan jadwal, KRL pertama yang berangkat dari Bogor tidak penuh seperti biasa. KRL nomor rangkaian KA 423 yang stand bydi jalur 3 bahkan masih banyak kursi yang kosong. “Wah,biasanya Mas, KRL pertama yang diberangkatkan pukul 04.25 WIB sudah penuh. Bahkan enggak sedikit penumpang yang berdiri. Nah,ini sekarang kereta pertama, tidak ada penumpang yang berdiri,” tutur Arif, 30, karyawan swasta asal

Tanah Sareal. Secara umum mereka menyambut positif penambahan perjalanan KRL. Selain karena bisa berangkat dari Bogor dan tiba di tujuan lebih awal juga karena ketepatan waktu pemberangkatan, para juga penumpang semringah. “Senang ajaMas. Kita enggak perlu desak-desakan karena kereta berangkat sesuai jadwal,” ungkap Ranti, 25, warga BantarKemang, Bogor Timur. Perubahan jadwal perjalanan KRL membawa berkah bagi pedagang asongan. Terbatasnya informasi dimanfaatkan para pedagang dengan menggandakan jadwal yang dikeluarkan PT KAI. Mereka pun menjual jadwal dalam bentuk fotokopi seharga Rp1.000 per lembar. Tak ada yang tahu dari mana pedagang tersebut mendapatkan jadwal perjalanan KRL.

Jadwal KRL Bertambah, Warga Terbantu JAKARTA – Penambahan perjalanan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek semua lintasan yang dimulai kemarin sangat menguntungkan penumpang. Mereka bisa lebih cepat sampai di tempat tujuan dan tak perlu menunggu lama di stasiun.

Kasus Camry, Puslabfor Dilibatkan JAKARTA - Puslabfor Mabes Polri akan dilibatkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap mobil Toyota Camry maut yang mengalami kecelakaan di jalan tol TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (30/3). Kasat Lantas Polres Jakarta Selatan AKB Hindarsono mengatakan, untuk mengungkap kasus ini, penyidik pun meminta bantuan dari Puslabfor Mabes Polri.”Pemeriksaan akan melibatkan Puslabfor dan tim ahli dari Toyota. Ini dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan,” katanya kemarin. (helmi syarif)

Investor Keluhkan Perizinan DEPOK - Belum memuaskannya sistem pelayanan perizinan di Depok dituding sebagai penghambat masuknya investor ke kota belimbing itu. Padahal, Depok digadanggadang sebagai Kota Niaga dan Jasa. Namun, faktanya masih ditemui kesulitan dan berbelitnya proses perizinan di Depok. “Untuk mewujudkan kota jasa dan perdagangan masih banyak yang harus dibenahi Pemkot Depok. Seperti bersinergi dengan stakeholder, dalam memanfaatkan potensi yang ada baik SDA maupun SDM,” kata pengusaha real estate Pradi Supriatna kemarin. (r ratna purnama)

“Yang jelas penumpang terangkut lebih banyak dibandingkan jumlah perjalanan sebelumnya.”

dala berarti, namun kami tetap lakukan evaluasi dari pemberlakuan perubahan grafik yang berlaku hari ini (kemarin). Untuk petugas pun sudah kami siapkan. Kereta terakhir mulai hari ini pukul 24.00 WIB, sedangkan kereta pertama menjadi pukul 04.30 WIB,” ucapnya. Kepala Humas PT KAI Daop I Jakarta Agus Sutijono menambahkan, pengoperasian KRL dengan Gapeka 2013 tidak mendapatkan kendala apa pun. Penumpang dapat terangkut lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Tetapi pertambahan penumpang belum dapat disebutkan karena belum diakurasi. “Yang jelas penumpang terangkut lebih banyak dibandingkan jumlah perjalanan sebelumnya,” ujarnya. Agar penumpang tidak bingung dengan perubahan

AGUS SUTIJONO

Kepala Humas PT KAI Daop I Jakarta

siun Duri Suprihatin mengatakan, dengan perubahan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2013, Stasiun Duri sebagai stasiun transit merasa diuntungkan. Perjalanan kereta lebih banyak dari 160 menjadi 217 perjalanan sehingga tidak ada lagi penumpukan penumpang di Stasiun Duri. “Tidak ada ken-

jadwal perjalanan KRL ini, PT KAI ataupun PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) telah menyosialisasikan perubahan jadwal sejak beberapa waktu sebelumnya. Semua itu melalui situs KRL, media massa, dan spanduk di setiap stasiun. “Banyak pilihan bagi penumpang mencari informasi tentang jadwal KRL ini,” ujar Agus. Bentuk media informasi yang bisa dapat dimanfaatkan penumpang bisa menghubungi call center 121. Di nomor tersebut, penumpang bisa mendapatkan informasi jadwal kereta terbaru. “Tidak ada lagi alasan bagi penumpang merasa dirugikan atas perubahan perjalanan ini,” katanya. Untuk merealisasikan target 1,2 juta penumpang per hari, PT KAI terus melakukan pengembangan pelayanan. Pengembangan itu bergantung

kesiapan pembangunan track yang dulunya single track kini dikembangkan menjadi double track dan jumlah pertambahan armada kereta. “Semakin banyak kereta baru didatangkan oleh PT KCJ, ke depan tentu akan ada pertambahan perjalanan lagi,” tutur Agus. Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ridho Kamaludin menuturkan, PT KAI harus menjaga konsistensi waktu perjalanan KRL. Satu perjalanan yang mengalami gangguan akan berdampak terhadap perjalanan kereta lainnya di lintasan serupa. “Jika satu perjalanan terlambat 15 menit, perjalanan selanjutnya juga mengalami hal serupa. Ini harus diperhatikan oleh operator KRL,” tandas politikus PPP tersebut. bima setiyadi/ ilham safutra

Penumpang Dijambret Polda Siapkan Kebijakan ERP di Angkutan Umum :: URAI KEMACETAN

JAKARTA – Polda Metro Jaya mulai menyiapkan perangkat kebijakan electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar menyusul rencana pembatalan sistem ganjil-genap untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi. Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Sambodo Purnomo mengatakan, saat ini pihaknya hanya menunggu payung hukum berupa peraturan daerah. “Tanpa payung hukum tentunya belum bisa jalan karenanya kita inginkan perda terkait hal ini bisa segera dikeluarkan,” katanya. Dia menegaskan, perda ini sangat penting untuk lokasi penerapan kebijakan yang diklaim mampu mengurangi kemacetan hingga 40% ini. Dalam perda akan dicantumkan lokasi,

UDAR PRISTONO

Kepala Dishub DKI

biaya yang harus dibayar, dan konsepnya. Meskipun konsepnya berbayar, kebijakan ini tentu akan sangat berbeda dengan jalan bebas hambatan. Salah satu konsep yang ditawarkan Polda Metro Jaya adalah menggunakan alat khusus. Alat yang diletakkan di dasboard mobil nanti dengan sis-

tem deposit sehingga bila masuk gerbang ERP bisa langsung terpotong. “Kita harapkan tidak lagi memakai gerbang sehingga tidak ada antrean yang menyebabkan kemacetan,” katanya. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Udar Pristono menyambut baik usulan tersebut. Namun, seluruh kewenangan sepenuhnya ada di tangan Gubernur DKI Jakarta. Dia menjelaskan, usulan tarif yang diajukan pihaknya itu mencontohkan di Singapura. Di negara tersebut setiap kendaraan yang melintas di jalur ERP harusmembayar1sampai2dolar Singapura atau sekitar Rp6.000 sampai Rp12.000. “Kita masih terus melakukan kajian, mana yang lebih efektif,” katanya. helmi syarif

LEBAK - Nani Suryatni, 46, warga Kampung Lebak Picung, RT 1/1, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, menjadi korban penjambretan di atas angkutan umum jurusan Pasar Rangkasbitung – Mandala kemarin sekitar pukul 12.00 WIB. Perhiasan berupa gelang emas seberat 50 gram hilang dibawa kabur pelaku. Saat itu Nani Suryatni bersama kerabatnya, Uun Rubiana, 48, hendak pulang setelah membeli sejumlah perhiasan di pasar tradisional Rangkasbitung. Mereka tidak mengira sedang dibuntuti oleh seorang penjambret dari belakang. Tanpa curiga kedua ibu rumah tangga ini menaiki angkutan umum jurusan Pasar Rangkas-

bitung – Mandala yang di dalam sudah terdapat dua penumpang wanita. Tidak jauh dari lokasi tempat korban naik, seorang pria ikut naik. Saat kendaraan umum tersebut sudah jalan, tiba-tiba pelaku berpura-pura merasakan sakit di tubuhnya sambil memegangi tangan korban yang terdapat gelang emasnya. Korban yang saat itu ketakutan berusaha melepaskan pegangan penjambret tersebut. Setelah berhasil mendapatkan gelang, pelaku kemudian langsung meloncat turun dan berpindah ke minibus berwarna silver yang diduga kawan penjambret. Korban yang melihat gelangnya hilang kemudian berteriak histeris. Sayang, laju kendaraan kawanan pen-

jambret sangat cepat sehingga berhasil melarikan diri ke arah Kabupaten Pandeglang. Uun, saksi mata, menuturkan, korban berusaha berontak, namun kalah kuat dari pelaku. “Saat itu sopir angkot hanya diam, mengira tidak terjadi apaapa. Kejadian itu langsung kami laporkan ke polisi,” kata Uun. Kasat Reskrim Polres Lebak AKP Wiwin Setiawan mengatakan, informasi yang diperoleh dari korban, pelaku penjambretan langsung naik mobil. Saat ini masih dalam penyelidikan tim Polres Lebak. “Kita sudah menerima laporan korban dan kita masih melakukan penyelidikan dan melakukan pengejaran ke arah Pandeglang dan Serang,” kata Wiwin Setiawan. teguh mahardika

:: INFRASTRUKTUR

Jalan Sejajar Rel Segera Dioperasikan DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan segera mengoperasikan jalan sejajar rel untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut. Kepadatan lalu lintas di Jalan Margonda Raya dapat terpecahkan. Saat ini jalur tersebut sudah digunakan walaupun belum resmi. “Sekarang baru bersifat imbauan agar mulai masuk (terminal terpadu sejajar rel). Tentunya kalau semua angkutan sudah masuk, akan mengurangi tingkat kepadatan di terminal terpadu dan Jalan Margonda,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Dindin Djaenudin kemarin. Dengan pengoperasian terminal itu, kata Didin, angkutan

dari wilayah barat seperti Sawangan dan Cinere tidak lagi melalui Jalan Margonda Raya, tetapi langsung belok kanan dari Jalan Dewi Sartika dan masuk jalan sejajar rel. Jalur itu akan beroperasi setelah fasilitas pendukung terminal terselesaikan yaitu tempat naik-turun penumpang dan parkir angkutan dalam stasiun. Dua hal itulah yang dituntut oleh para sopir angkot saat ini. “Kalau semuanya yang dituntut sudah tersedia, kami akan mengoperasikannya secara resmi,” katanya. Dindin mengatakan, jika semua fasilitas terminal itu sudah lengkap, dengan sendirinya angkutan yang belum masuk akan terarah. Karena itu, pihak-

nya tidak mau memaksa mereka untuk masuk dulu, sementara angkutan yang sudah biasa menunggu penumpang di sana akan dijadikan contoh. “Kita takutnya seperti kemarin. Mereka demo dan tak mau narik,” ucapnya. Wakil Ketua Organda Depok Tondo Wiyono mengatakan, pihaknya terus membangun komunikasi dengan Dishub dan para sopir. Hal itu untuk menghindari penolakan lagi oleh para sopir ketika terminal itu dioperasikan. “Supaya pas diuji coba jangan sampai ada penolakan seperti tahun lalu. Makanya kami bilang pada para pengemudi, ini demi antisipasi kemacetan,” katanya. r ratna purnama

DOK.KORAN SINDO

:: KILAS

siun Manggarai untuk melanjutkan perjalanan ke Depok. Dalam seminggu dia menggunakan KRL sebanyak tiga kali perjalanan untuk membeli peralatan kelontong di Pasar Pagi Asemka, Jakarta Barat. “Kalau pukul 13.00 WIB, kereta dari Jakarta Kota menuju Depok tidak ada jadwal. Saya biasanya menggunakan Commuter Line arah Bekasi untuk transit di Manggarai,” katanya. Tanggapan positif juga disampaikan Lestari, 25, karyawati yang bekerja di kawasan

DOK.KORAN SINDO

Seperti disampaikan Sulisfian, 36, seorang penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Jakarta Kota. Dia mengaku sangat terbantu dengan penambahan perjalanan KRL karena tidak perlu lagi transit. “Sebelum ada perubahan kalau siang gini enggak ada kereta yang langsung ke Bogor. Jadi saya sangat berterima kasih kepada PT KAI dengan perubahan jadwal ini,” kata Sulisfian kemarin. Dia menjelaskan, sebelum ada penambahan perjalanan KRL, dia harus transit di Sta-

Senen, Jakarta Pusat. Sejak ada penambahan perjalanan, dia tak perlu lagi terlalu lama menunggu karena kereta datang 20 menit lebih cepat. “Secara tidak langsung saya sangat bersyukur dengan penambahan dan perubahan jadwal kereta,” ungkapnya. Hanya, dia menyayangkan sosialisasi perubahan jadwal yang belum maksimal. Dia mendapatkan jadwal perjalanan KRL setelah membeli kepada petugas Rp1.000 per lembar. Anggi, 26, penumpang KRL di Stasiun Duri, Jakarta Barat, juga mengaku diuntungkan dengan penambahan perjalanan. “Keretanya lebih cepat dan jadwalnya juga maju lebih cepat. Kami perlu mengadaptasi waktu perubahan jadwal,” ujar mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta ini. Di bagian lain, Kepala Sta-

Kendaraan memadati Jalan Margonda Raya, Kota Depok beberapa waktu lalu. Untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut, Pemkot Depok akan mengoperasikan jalan sejajar rel.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.