RADAR SEMARANG 22 JANUARI 2009

Page 6

6 PARPOL Partai Kedaulatan Usung Kerabat Sutiyoso SEMARANG—Sejumlah kerabat mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso diusung menjadi calon anggota legislatif oleh Partai Kedaulatan. Keputusan ini diperkirakan sebagai langkah awal untuk mendukung Sutiyoso sebagai salah satu calon presiden. Sekretaris Jenderal DPD Partai Kedaulatan Jateng Hadianto Sugito mengatakan, adik kandung serta keponakan Sutiyoso telah diusung partai ini untuk menjadi anggota DPRD di tingkat kota dan provinsi. ”Kami mengusung adik Pak Sutiyoso, Ny.Srihartati dan putranya, Saptantyo, masing-masing sebagai calon anggota DPRD Jateng dan kota Semarang,” katanya. Ia mengharapkan, pencalonan kerabat Sutiyoso ini akan meningkatkan perolehan suara Partai Kedaulatan yang secara tidak langsung memiliki hubungan emosional dengan mantan Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Bang Yos ini. Meski partai ini secara resmi belum menyatakan untuk mencalonkan Bang Yos sebagai presiden dalam Pemilu 2009, ia menyatakan, DPD Partai Kedaulatan Jateng tetap akan mendukung upaya Sutiyoso untuk maju. Mengenai target perolehan suara partai ini dalam Pemilu 2009, kata dia, hanya sekitar lima persen suara secara nasional. Adapun target perolehan kursi legislatif dari provinsi Jateng, Partai Kedaulatan Jateng menargetkan perolehan dua kursi di DPRD Provinsi dan satu kursi DPR RI. Hadianto Sugito menjelaskan, pihaknya telah memetakan beberapa wilayah yang diharapkan bsia menjadi lumbung suara. Diantaranya Cilacap dan Semarang. Selain itu, ia juga memastikan, seluruh caleg yang diusung partai ini merupakan calon berkualitas, yang peduli kepada rakyat kecil dan bukan hanya sekedar mencari uang. (ton)

MENUJU PEMILU 2009 PKB Gus Dur Merapat ke PDIP SEMARANG—Koalisi antara massa PKB pendukung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan PDIP di provinsi Jawa Timur, juga dilakukan di Jawa Tengah. Direncanakan pada Minggu (25/1) mendatang, Gus Dur akan hadir di Semarang untuk mendeklarasikan koalisi ini. Tentu koalisi ini akan berpotensi menggembosi suara PKB di Jateng. Hal ini dinyatakan Ketua DPD PDIP Jateng Murdoko kepada wartawan Rabu (21/1). “Istilahnya bukan koalisi. Tapi suara PKB (kubu Gus Dur) akan dititipkan kepada PDIP Jateng pada pemilu 2009 ini,” tutur Murdoko. “Gus Dur akan datang langsung dalam acara peresmian koalisi itu,” tambahnya. Disampaikan lebih lanjut, meski suara PKB akan dititipkan, tapi PDIP tidak memberikan kompensasi apa-apa. Sebab, langkah itu dilakukan semata-mata karena kedua pihak memiliki plafon yang sama. Dengan adanya titipan suara PKB, diharapkan suara

DOK/RASE

DOK/RASE

Murdoko

Abdul Kadir Karding

PDIP akan meningkat dalam pemilu 2009. Sementara itu, Ketua DPW PKB Jateng Abdul Kadir Karding mengaku tidak khawatir dengan adanya kabar koalisi antara pendukung Gus Dur dengan PDIP di Jateng. Ia tetap optimistis jika para pemilih PKB, terutama dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) tidak akan terpengaruh dengan kabar ini.

“Kalau itu memang betul terjadi, saya yakin PKB yang didirikan untuk NU dan masyarakat umum masih tetap menjadi pilihan. Nahdliyin pasti bisa melihat yang punya niat baik untuk NU adalah PKB,” tutur Karding kepada Radar Semarang Rabu (21/1). Wakil Ketua DPRD Jateng ini juga tetap yakin bahwa partainya bisa meraih target 20 kursi di DPRD Jateng. (ton)

Radar Semarang

Kamis 22 Januari 2009

Kampanye Bisa di Balai Kelurahan SEMARANG—Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang memperbolehkan balai kelurahan digunakan untuk tempat kampanye. Meski demikian, akan ada sejumlah aturan yang harus ditaati peserta pemilu agar aktifitas penggunaan balai kelurahan tersebut dianggap sebagai pelanggaran. Anggota KPU Kota Semarang Abdul Kholiq mengatakan, balai kelurahan boleh digunakan untuk kampanye karena tidak termasuk dalam fasilitas pemerintah. Meski dibangun pada lahan milik pemerintah, tapi balai kelurahan biasanya dibangun dengan biaya swadaya masyarakat. Oleh karena itu, berbagai elemen masyarakat termasuk parpol boleh menggunakannya untuk kegiatan kampanye. Selain itu, kata dia dari sisi aturan langkah ini juga mengacu Surat Keputusan (SK) wali kota Semarang No 273/1 tahun 2009 tentang penetapan lokasi kampa-

nye dan lokasi pemasangan alat peraga kampanye pemilu 2009. “Selama ini balai kelurahan kan sering digunakan untuk kegiatan umum terus apa bedanya kalau parpol yang menggunakan. Toh parpol kan juga bagian dari elemen masyarakat juga,” kata Kholiq usai acara pembahasan jadwal kampanye dengan puluhan parpol peserta pemilu di kantor KPU Kota Semarang kemarin. Agar bisa menggunakan balai kelurahan, parpol atau caleg wajib mematuhi aturan yang ada. Seperti dilarang memasang atribut kampanye seperti spanduk, banner, serta bendera baik di dalam maupun di luar ruangan. Atribut yang diperkenankan adalah pembagian stiker dan leaflet tapi tidak boleh ditempel di lokasi. Kegiatan harus di luar jam kerja dan berupa kampanye tertutup berupa tatap muka, dialog yang pesertanya tidak boleh melebihi kapasitas tempat. (ton)

JATENG PERJUDIAN Pegawai Pos dan Mahasiswa Dibekuk WONOSOBO—Polres Wonosobo terus menggencarkan operasi memberantas praktik perjudian. Awal pekan ini (19/1), 4 tersangka judi kartu remi di Dusun Ngabean Desa Tanjunganom Kecamatan Kaliwiro dibekuk petugas Polres Wonosobo. Satu di antara pelaku adalah pegawai PT Pos dan seorang lagi berstatus mahasiswa. Tersangka adalah Samingun, 57, warga Ngabean Tanjunganom, Kaliwiro, Ahmad Muadib, 24, seorang mahasiswa warga Ngabean, Nirman, 45, warga Ngabean yang rumahnya digunakan untuk arena judi dan Raharjo, 42, karyawan PT Pos warga Perum Purnamandala Wonosobo. Dari penggerebekan tersebut petugas menyita barang bukti berupa satu set kartu remi, nampan plastik dan uang hasil perjudian Rp 375 ribu. Kapolres Wonosobo AKBP Kamdani melalui Kasatreskrim AKP Suyatno didampingi Kaur Bin Ops Ipda Wiyono mengatakan, penggerebekan arena judi tersebut atas laporan dari masyarakat. Kemudian pihaknya menindaklanjuti dengan mengadakan penyelidikan. Ternyata kegiatan haram tersebut memang terbukti. Tanpa membuang waktu petugas pun melakukan penangkapan terhadap pelaku. Sebelumnya, ditangkap pula 5 pelaku judi toto gelap (togel) di Dusun Madusari Desa Maduretno Kecamatan Kalikajar dan di Bugangan Wonosobo (15/1). Mereka adalah Dedi Arifin, 18, Sabar, 18, Kumpul Kuriyanto, 50 dan Sudiyono, 54, kesemuanya warga Dusun Madusari Desa Maduretno Kalikajar. Sedangkan 5 lainnya dicokok dari Bugangan, Wonosobo, yakni Wahyu Hidayat, 30, warga Bulustalan, Semarang, Tria Jaksa Sunariyasa, 27, warga Jatingaleh Semarang, Arisanto Setiawan, 26, warga Bulustalan Semarang, Mulyono, 55 warga Jaraksari Wonosobo dan Sumarno, 55, warga Garung. (lis/ton)

BANTUAN MASYARAKAT 50 KUB Digelontor Rp 1,5 M TEMANGGUNG—Departemen Sosial melalui Dinas Sosial Kabupaten Temanggung mengucurkan dana bantuan Rp 1,5 miliar. Dana tersebut diperuntukkan pada 50 kelompok usaha bersama (KUB) di 10 desa di Temanggung. Menurut Kepala Dinas Sosial Temanggung Budiharjo, bantuan tersebut merupakan bagian dari program peningkatan dan pemberdayaan fakir miskin dari Depsos tahun 2008. Bantuan telah diserahkan Desember tahun lalu langsung ke rekening masing-masing ketua kelompok. Kelompok yang menerima bantuan yakni di Banjarsari, Desa Congkrang, Tanjungsari, Kemuning dan Jlegong, kesemuanya masuk wilayah Kecamatan Bejen. Juga di Desa Ngropoh, Pendowo, Klepu, Sanggrahan, Gentan Kecamatan Kranggan. “Oleh kelompok dana itu dibelikan sapi dan kambing untuk diternak secara bergiliran,” ungkapnya. Lanjut dia, bantuan bukan dikhususkan untuk pembelian ternak, tetapi usaha yang sifatnya pemberdayaan masyarakat. Karena masyarakat Kota Tembakau itu memiliki alam yang mendukung peternakan, akhirnya bantuan dibelikan kambing dan sapi. Hanya sekitar 5 persen yang masih berbentuk uang, lainnya sudah dibelikan kambing dan sapi. Pihaknya bersama Bidang Peternakan Dinas Pertanian, akan memantau perkembangan ternak sampai digulirkan kepada kelompok lain. Bantuan diberikan setelah masing-masing kelompok mengajukan proposal permohonan bantuan melalui Dinas Sosial untuk dibelikan kambing dan sapi. Untuk itu dana harus dikelola sesuai permohonan semula. Kelompok akan mendapatkan induk ternak sementara anaknya digulirkan pada kelompok lain. Di samping itu, kotoran ternak dapat dimanfaatkan untuk pupuk. (lis/ton)

TOLAK PELANTIKAN Perwakilan Mlintas Raga saat ke kantor Gubernur Jateng jalan Pemuda Semarang untuk meminta gubernur membatalkan pelantikan Diah Sunarsasi sebagai wakil wali kota Salatiga Jumat (23/1) besok

DITE SURENDRA/RASE

Wakil Wali Kota Salatiga Dilantik Besok Masih Ada Penolakan SALATIGA—Wakil Wali Kota Salatiga Diah Sunarsasi akan dilantik Jumat (23/1) besok. Pelantikan akan dilakukan dalam sidang paripurna istimewa DPRD yang dilaksanakan di ruang sidang II Pemkot. Hal itu diungkapkan Sekda Salatiga Sri Sejati saat bertemu wartawan di rumah dinas Wawali, kemarin siang. ”Semoga tidak ada hambatan. Pelantikan akan dilaksanakan Jumat 23 Januari di ruang sidang II,” tutur Sri Sejati. Kemarin, Sri Sejati didampingi

asisten Pemerintahan Setda Susanto pergi ke Semarang untuk bertemu dengan Gubernur Bibit Waluyo. Keduanya ditemui oleh asisten Gubernur dan mendapatkan konfirmasi mengenai waktu pelantikan. Sementara itu, siang kemarin Diah bersama suaminya Mifta Hudin berada di rumah dinas wawali jalan Imam Bonjol. Kedatangan mereka untuk melihat persiapan pemkot dan melihat dari dekat kondisi rumah dinas yang beberapa waktu sudah kosong. Beberapa pejabat dan tokoh yang datang antara lain Sekda Sri Sejati, asisten pemerintahan Susanto, kabag umum Setda Tedjo Supriyanto, Kabag humas

Valentino, serta ketua DPC PDIP Teddy Sulistio. ”Ini hanya dolandolan, kebetulan kok banyak yang ada di sini juga,” tutur Diah Sunarsasi. Disinggung mengenai kondisi rumah yang sebelumnya dihuni keluarga Wali Kota John Manoppo tersebut, Diah mengaku sudah cukup bagus. Setelah dilantik, ia rencananya akan menempati rumah tersebut dan meninggalkan kediaman saat ini yang berada di perumahan Salatiga Permai. Sementara itu, Forum Lintas Masyarakat Salatiga (Mlintas Raga) mendesak Gubernur Jawa Tengah menunda pelantikan wawali Salatiga. Kemarin mereka men-

Gali Kubur, Dapat Ranjau KUNO TAPI BERBAHAYA Polisi mengevakuasi ranjau darat peninggalan perang dunia II yang diangkat dari kompleks pemakaman umum Dusun Butulan, Desa Makamhaji, Sukoharjo.

KELUARGA MISKIN Alokasi Raskin Berkurang SALATIGA—Jumlah rumah tangga miskin (RTM) di Kota Salatiga dalam pendataan terakhir berkurang 1.476 keluarga yakni dari 9.120 keluarga menjadi 7.652 keluarga. Dampaknya, jatah beras untuk warga miskin (raskin) untuk kota Salatiga ikut turun menjadi 1.377.360 kg dari sebelumnya sekitar 1,5 juta kg. Pengurangan alokasi raskin ini dikhawatirkan menimbulkan persoalan sosial masyarakat khususnya dari keluarga yang sebelumnya masuk dalam kategori RTM dan mendapat jatan Raskin. Hal itu diungkapkan Kabag Perekonomian Sri Danudjo kepada wartawan Rabu (21/1) di Pemkot Salatiga. Ia mengaku data mengenai jumlah RTM tersebut diperoleh dari Dolog bukan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data jumlah RTM yang digunakan selama ini menggunakan daftar jumlah RTM hasil pendataan tahun 2005. “Jadi BPS itu mengirimkan hasil pendataan RTM itu ke Bulog untuk alokasi jatah raskin, Kota Salatiga. Saya mendapat informasi tersebut dari Dolog, sedangkan dari BPS belum kami terima,” paparnya sembari mengatakan alokasi raskin per RTM per bulan masing-masing mendapat 15 kilogram. Danudjo mengaku pihaknya meragukan hasil pendataan jumlah RTM di Kota Salatiga karena batasan yang digunakan belum jelas. Ia berpendapat jika pendataan dilakukan lebih mendetil maka jumlah RTM di Kota Hati Beriman ini harusnya lebih kecil. “Masak dari 45.000-an keluarga sekitar 7.652 keluarga diantaranya RTM,” ujarnya. Ia menambahkan distribusi Raskin akan dilakukan seperti tahun kemarin yakni melalui kelurahan-kelurahan. (sas/ton)

HER/JPNN

SUKOHARJO—Kawasan Sukoharjo sepertinya benar-benar menjadi tempat pertempuran hebat saat perang kemerdekaan RI. Betapa tidak, tebaran amunisi aktif mulai dari mortir, bom dan ranjau darat hingga kini masih kerap ditemukan warga. Seperti penemuan sebuah ranjau darat aktif di Dusun Butulan, Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura kemarin (21/1). Ranjau darat sisa perang Dunia II berdiameter 54 sentimeter, tinggi 27 sentimeter dan berat 50 kilogram ditemukan oleh penggali kubur di makam desa setempat. Penemuan ini berawal saat Sandi, 24 dan Yanto, 36, warga setempat hendak menggali ku-

bur pukul 19.00 Selasa (20/1) malam. Penggalian kubur itu dipergunakan untuk pemakaman bayi yang baru meninggal. Saat menggali kubur sedalam 1 meter itulah, cangkul Sandi memukul sebuah benda keras berbahan besi. ”Saya curiga karena benda keras itu menyerupai ranjau. Takut terjadi apa-apa, penggalian saya hentikan dan dipindah ke lokasi di sebelahnya. Kemudian, saya lapor ke polisi,” papar Sandi ditemui di lokasi penemuan. Sekitar pukul 20.00 Selasa malam, Polsek Kartasura yang menerima laporan, langsung menuju lokasi. Namun saat itu, kondisi tidak memungkinkan untuk evakuasi sehingga di-

tunda pada Rabu pagi. Sekitar pukul 10.00 pagi, penggalian dengan mengerahkan tiga orang langsung dilakukan. Ranjau kuno ini pun berhasil diangkat. Sementara Koordinator Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob BS Surakarta, Bripka Sarmoko mengatakan ranjau darat itu masih aktif. Bahan peledak jenis injak tersebut diperkirakan peninggalan Belanda. Jenis bahan peledak ini baru kali pertama ditemukan di Kartasura. ”Meski sudah berkarat namun benda tersebut masih aktif. Modelnya ranjau ini adalah jenis injakan. Karena masih aktif tersebut akan dibawa ke Mapolda Semarang,” imbuhnya. (her/nan/jpnn/ton)

REDAKTUR PRATONO • LAYOUTER BRAM

datangi kantor gubernur Jateng di Semarang dan ditemui oleh ditemui Kepala Bagian Pemerintahan Umum Sukomardiono. Koordinator Mlintas Raga Salatiga Petrus Yustinus Paritro mengatakan, telah terjadi pelanggaran administrasi dalam proses pemilihan Wakil Wali Kota Salatiga. Menurut dia, dalam proses pemungutan suara pemilihan wakil wali kota yang digelar oleh DPRD Salatiga, muncul tata tertib ganda. Tata tertib tersebut, menurut dia, terkesan dipaksakan dan dibuat sesaat sebelum dilaksanakan pemungutan suara. ”Dalam proses pemungutan suara ini kental sekali nuansa politik uang, namun sulit untuk dibuktikan,”

katanya. Tidak ada keputusan apakah gubernur bersedia melantik atau tidak dalam pertemuan tersebut. Sukomardiono hanya bisa menampung aspirasi forum. ’’Aspirasi akan kami sampaikan kepada Pak Gubernur yang hari ini (kemarin, red) sedang di Solo. Soal penolakan atau sedia melantik saya tidak bisa menjawabnya,’’ kata dia. Namun demikian, penjadwalan pelantikan pejabat kepala daerah yang menentukan adalah DPRD setempat. Oleh karena itu, ia mengemukakan kesediaan gubernur dalam melantik Diah Sunarsasi dikembalikan pada kesiapan DPRD Salatiga. (sas/ton)

Digelar Gerakan Minum Susu Untuk karyawan PNS dan Pelajar

dulu. Berikutnya baru para pelajar,’’ tambahnya. Sebagaimana diketahui bahwa dalam beberapa hari ini, para UNGARAN—Gerakan minum peternak sapi perah dan koperasi susu untuk sekolah dan kar- susu di wilayah Kecamatan Geyawan (Gerimis Sekawan) se- tasan membuang produk susunya Kabupaten Sematiap hari. Pemrang besok pagi buangan tersebut digelar (23/1). berkaitan dengan Gerakan ini akan terbatasnya kuota diawali oleh para yang diberikan karyawan PNS untuk koperasi Pemkab Semarang dari pabrik pedi kantor Setda jangolahan susu. lan Diponegoro, Selain itu, kata Ungaran. Agus, gerakan miJumlah susu num susu tersebut yang akan dimisebagai tindaklannum oleh para jut dari misi dan karyawan PNS visi mencerdaskan Kabupaten Semadan menyehatkan rang besok sebanDOK/RASE kehidupan warga yak 1000 liter. Kabupaten SemaAgus Purwokojati Susu tersebut dirang. Seperti yang dapat dari para peternak dan ko- telah dicanangkan oleh Wakil perasi susu yang ada di Getasan, Bupati, yang juga Plt Bupati Kabupaten Semarang. Semarang Hj Siti Ambar Fatonah Kepala Dinas Peternakan beberapa waktu lalu. Pemkab Semarang, Agus Pur‘’Kami ini ini menindaklanjuti wokojati, mengatakan bahwa ke- program ibu wakil bupati, tidak giatan tersebut sebagai antisipasi lebih dari itu. Program ini dimulai dibuangnya produk susu oleh besok, kemudian akan diteruskan para peternak sapi perah dan ko- secara berkala,’’ lanjut Agus. perasi susu yang ada di wilayah Mengenai dana atau biaya Getasan, Kabupaten Semarang. untuk acara tersebut, menurut ‘’Daripada dibuang sia-sia, kan Kepala Bagaian Humas Pemkab lebih baik dimanfaatkan dengan Semarang, Endro Herianto diambaik. Langkah pertama besok bilkan dari jatah makan- minum memang untuk karyawan PNS PNS. (dm)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.