RADAR SEMARANG 21 FEBRUARI 2009

Page 5

Radar Semarang

MENUJU PEMILU 2009

Sabtu 21 Februari 2009

LINGKUNGAN Air Sungai Meluap Ibarat Kemacetan SEBAGIAN dari kita tentu pernah terkena kemaceten lalu lintas. Sungguh tidak asyik banjir kendaraan yang terus bertambah di jalan yang itu-itu juga, apalagi bila ada hambatan yang menyita luas jalan. Demikian juga dengan banjir air, dengan saluran dan kali yang itu-itu juga, jumlah limpahan air terus bertambah dari tahun ke tahun. Upaya menanggulanginya ya mirip, seperti jalan tol yang perlu usaha melancarkan air dan tidak terhambat oleh rob seperti di Semarang kita. Ir Heru Dewanto MSC ENG, Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Golkar nomor 4 kepada pemangku kebijakan Kota Semarang mengutip para ahli bahwa di bagian hulu sungai, air diusahakan ditahan selama mungkin sambil diresapkan. Karena peresapan alami oleh hutan sudah berkurang, maka harus diupayakan peresapan buatan. Di hilir, air sungai diusahakan mengalir secepat mungkin ke laut. Masalahnya yang terjadi kini ada rob air laut sehingga air sungai terhambat karena muka air laut yang sama tinggi. IST “Jadi untuk inipun perlu ada Heru Dewanto upaya membuat perbedaan muka air secara buatan,” tutur Heru yang masuk daerah pemilihan Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kendal, dan Salatiga ini kemarin. Di lepas pantai Semarang pernah ada usulan berupa rencana untuk membuat polder atau danau buatan. Laut dibendung dan airnya dipompa keluar. Jadilah dua fungsi, yang pertama adalah menurunkan muka air di muara sungai supaya air cepat mengalir, dan kedua, untuk menghimpun air tawar sebagai bahan baku air PDAM. “Rasanya usulan lama itu perlu segera dibuka kembali. Memang ini rencana besar, tapi untuk tidak menyengsarakan masyarakat apapun langkah baik harus ditempuh,” jelas Heru yang juga menjabat Sekjen PII (Perstauan Insinyur Indonesia) dan juga Pendiri sekaligus Ketua MPM (Masyarakat Profesional Madani) ini. (sct-100/wah) (Saran, kritik, dan komentar dapat dikirim ke kontak@herudewanto.com atau sms ke nomor 0818289897)

DANA PARPOL Belum Serahkan Rekening DEMAK—Sebanyak 35 partai politik (Parpol) peserta pemilu legislatif di Kabupaten Demak hingga saat ini belum ada yang menyerahkan rekening dana kampanye. Padahal parpol yang tidak menyerahkan rekening dana kampanye bisa dinyatakan gugur dan tidak diperkenankan mengikuti pemilu 9 April mendatang. Mahmudi Divisi Kampanye Penghitungan Suara dan Hubungan antar Lembaga KPUD Demak mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi jauh-jauh hari sebelumnya mengenai waktu penyerahan rekening dana kampanye ini. “Kemungkinan kendala yang terjadi terkait dengan penyerahan dana rekening ini adalah belum adanya format laporan baku dari KPU pusat. Sehingga menjadikan kebingungan dalam menyampaikan rekening khusus dana kampanye,” jelas Mahmudi. Adapun waktu penyerahan dana kampanye sendiri, selambatlambatnya dilaksanakan 7 hari sebelum hari pertama pelaksanaan kampanye terbuka, tepatnya akan dimulai 16 Maret mendatang. (eny/ida)

5

Pengusutan Dugaan Money Politics Dihentikan Tak Memenuhi Unsur MUKHTAR LUTFI/RASE

BELUM YAKIN-—Amien Rais saat memberikan keterangan kepada wartawan di Masjid Baitus Sholikhin Desa Kaliabu Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang kemarin.

Amien Belum Putuskan Maju Lagi MUNGKID—Banyaknya tokoh nasional yang mengikrarkan diri menjadi calon presiden (Capres) Indonesia tidak membuat Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Prof Dr H. Amien Rais melakukan hal serupa. Bahkan, hingga saat ini, dia mengaku belum mengambil keputusan terkait pencalonan dirinya. ”Banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam pencalonan presiden pada tahun 2009 nanti, apalagi tinggal beberapa bulan lagi. Namun, kita lihat saja nanti,” jelasnya saat menghadiri Pengajian Akbar dalam rangka Penggalangan Dana Pembangunan Masjid Baitus Sholikhin Desa Kaliabu Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, kemarin (20/2). Amin menyatakan butuh banyak pertimbangan untuk maju menjadi capres, termasuk kesiapan anggaran. Mengingat,

untuk maju ke pentas demokrasi tersebut membutuhkan dana yang sangat besar. Selain itu, dia juga mengatakan butuh membangun jaringan dalam waktu yang sangat singkat ini. Tidak hanya hal itu, Amin juga mengaku butuh kalkulasi yang riil terkait peluang untuk jadi pemenang. Hal ini yang menjadi pertimbangan paling besar. Jika hitungan tersebut masih sebatas raba-raba, dia mengaku lebih baik tidak maju. ”Minimal butuh kalkulasi yang kongkret peluang jadi itu berapa besar, jika tidak ada mending tidak usah maju,” jelasnya. Namun, meski mengisyaratkan belum pasti maju menjadi capres, Amin menyatakan tetap melakukan pengawalan terhadap pemilihan umum presiden nanti. Terbukti saat ini, dia sedang getol berkoordinasi membentuk poros alternatif di luar calon kuat

seperti SBY dan Megawati. Poros alternatif itu, dijelaskannya terdiri dari beberapa partai menengah ke bawah. Seperti yang sering diajak koordinasi, diantaranya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Amanat Nasional (PAN) dan juga perorangan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). ”Dalam beberapa kesempatan baik formal atau non formal saya selalu bicarakan hal ini dengan beberapa tokoh nasional,” lanjut guru besar Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta ini. Upaya tersebut dilakukannya sebagai salah satu upaya melakukan perubahan di negara Indonesia. Mengingat, kata Amin, calon preiden baik SBY maupun Megawati tidak ada yang menawarkan perubahan. Namun, untuk tahun-tahun ke depan keduanya hanya menyatakan untuk melanjutkan. (mg1/ton)

TEGAL—Hasil pengusutan yang dilakukan Penenggakan Hukum Terpadu (Gakkundu) Kota Tegal mengenai dugaan money politics yang dilakukan Calon Legislatif (caleg) Partai Golkar, Drs Soebarno akhirnya dihentikan. Sebab hasil penyelidikan dan kajian, ternyata masih ada sejumlah unsur yang belum terpenuhi untuk kelengkapan berkas. Menurut Ketua Panwaslu Kota Tegal, Masfuad ES MPd, Jumat (20/2) kemarin, dari hasil keterangan, ternyata saksi tidak secara langsung menerima uang dari caleg. Namun, melalui orang lain, yaitu Nurul Chasanah. Saat itu, saksi juga tidak pernah diajak untuk memilih langsung Soebarno. ”Pelapor mengaku tidak tahu persis kejadiannya,” ujar Masfuad. Menurut Masfuad, sesuai hasil klarifikasi setelah dikaji, ternyata unsur-unsur dalam UU 10/2008, khususnya pasal 274 ada yang tidak terpenuhi. Dengan demikian, dugaan money politics terhadap caleg Partai Golkar daerah pemilihan (dapil) I Tegal Selatan nomor urut 3, Drs H Soebarno tidak dapat dilanjutkan prosesnya ke penyidik Polri dan batal demi hukum.

”Keputusan tersebut didasarkan hasil rapat koordinasi (rakor) dengan seluruh anggota Gakkundu, Selasa (17/2). Kegiatan tersebut dihadiri Kasat Reskrim Polresta Tegal AKP Taufan Dirgantoro, Kasi Pidum Kejaksaan Basuki Dinomo SH dan anggota panwaslu,” tuturnya. Untuk mengusut kasus, Gakkundu sebelumnya telah melakukan klarifikasi terhadap terlapor dan saksi sebanyak dua kali. Yakni, tanggal 14 dan 19 Februari, serta menggelar rapat pleno panwaslu pada Jumat (20/2). Seperti diberitakan sebelumnya, untuk mengungkap dugaan money politics yang dilakukan Drs H Soebarno, Panwaslu Kota Tegal telah memanggil saksi dan terlapor untuk diminta klarifikasi. Barang bukti yang berhasil diamankan, antara lain kartu nama disertai contoh surat suara, stiker, dan uang sebesar Rp 15 ribu. Kejadian tersebut diketahui oleh anggota Panwascam Tegal Selatan, Toto Riyanto. Setelah itu, panwaslu melakukan penyelidikan lebih lanjut. Yakni, meminta keterangan dari dua orang saksi yaitu Rawin dan Taswad warga Debong Tengah, yang kebetulan saat kejadian ikut sebagai peserta. (hun/jpnn/ida)

KPU Tiadakan TPS Khusus di LP-RS UNGARAN—Untuk Pemilu 2009 ini, pihak KPU Kabupaten Semarang akan meniadakan Pemungutan Suara (TPS) khusus untuk Rumah sakit dan Lembaga Pemasyarakatan (LP). Keputusan tersebut merujuk pada peraturan KPU nomor 35 yang menggantikan peraturan KPU nomor 3/2009, mengatur tentang pedoman tehnis pemungutan dan penghitungan suara di TPS. “Utamanya pada pasal 65 yang

mengatur pasien rawat inap di rumah sakit dapat memilih di TPS terdekat,” ujar Ketua KPU, H Agus Hasto Utomo di kantornya kemarin. Untuk teknisnya, kata Agus, KPPS terdekat akan menugaskan 2 anggota TPS dan saksi mendatangi pasien RS yang kondisinya tak memungkinkan datang ke TPS. Para petugas TPS tersebut sambil membawa surat suara, praktis tidak ada kotak

suara di rumah sakit. Sementara dengan alasan keamanan, KPU akan membuat TPS di lingkungan LP yang menyatu dengan warga sekitar. “UU nomor 10 tahun 2008 juga tidak mengatur TPS khusus,” jelas Agus. Sedangkan perihal bilik suara yang menurut banyak pihak dinilai tidak sebanding dengan lebar surat suara, Agus menjelaskan, pihaknya akan menyiasati bilik

yang ada menjadi bentuk trapezium. Namun, tetap memperhatikan azas kerahasiaan pemilih. “Agar lebih lebar bilik suara bisa dibentuk menjadi trapezium. Tidak harus kotak. Yang penting tetap menjamin kerahasiaan pemilih,” ucapnya. Tentang distribusi logistik, Agus menjelaskan bahwa KPU akan melaksanakan pada Senin mendatang ke 19 wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten

Semarang. Sementara yang sudah siap baru kertas segel, kertas suara provinsi dan tinta. Agus menambahkan, kalau pihaknya juga telah melakukan validitas cetak surat suara dari parpol peserta pemilu baik pusat maupun provinsi. Masalah gradasi warna pada lambang dua parpol sudah tidak ada masalah, “Namun KPU tetap akan melakukan sortir ulang,” ucapnya. (dm)

JATENG

KORBAN BANJIR Banjir di Desa Dukun dan Sampang Surut

Giliran Ilyas, Akan Dilimpahkan ke PN

DEMAK—Banjir yang sempat melanda Desa Dukun dan Desa Sampang Kecamatan Karangtengah pada 10-11 Februari lalu, mulai kemarin sudah benar-benar surut. Warga yang sempat mengungsi akibat ketinggian air yang mencapai 100 cm sudah kembali menempati rumah mereka masing-masing. Jumlah rumah yang sempat tergenang saat itu adalah 20 rumah di Desa Dukun dan 25 rumah di Desa Sampang. Guna meringankan korban bencana banjir tersebut, kemarin siang, beberapa organisasi sosial menggelar aksi peduli. Salah satunya adalah Ikatan Pelajar Nahdlatul Utama (IPNU) menggelar aksi donor darah. Dalam acara tersebut, terkumpul 50 kantong darah untuk disetorkan ke PMI Demak. “Kegiatan ini, kami gelar dalam rangka Hari Jadi IPNU yang 55,” ungkap Musonef, Ketua IPNU Kabupaten Demak. Selain IPNU, aksi donor darah juga digelar oleh SMA Islamic Centre. Sedangkan PMI Demak kemarin juga mendatangi Desa Dukun dan Desa Sampangan Kecamatan Karangtengah, guna memberikan bantuan berupa beras dan mie instan serta higiene kit. “Kami juga memberikan bantuan untuk korban kebakaran pada 12 Februari lalu yang menimpa salah satu warga yaitu Wisiman di Dukuh Tegalsari RT 02 RW 05 Desa Rejosari. Kerugian yang diderita korban diperkirakan sekitar Rp 15 juta,” kata Ketua PMI Demak, Paeran melalui Adek Herianto salah satu anggota PMI. (eny/ida)

Dugaan Korupsi di BPR BKK Juwana

ENY/RASE

GAGAL PANEN—-Padi di Margoyahu yang seharusnya sudah siap panen, namun terkena jamur cercospora.

Jamur Cercospora Serang Tanaman Padi ENY/RASE

AKSI PEDULI—Kader IPNU tengah melaksanakan donor darah guna membantu korban banjir.

DEMAK—Hasil panen yang tidak maksimal kini kembali dialami para petani Desa Margohayu Kecamatan Mranggen. Pasalnya, tanaman padi yang mereka tanam, kini terserang penyakit yang disebabkan oleh jamur cercospora. Akibatnya tanaman padi gagal tumbuh hingga berujung pada kematian. Tanaman padi yang terserang jamur ini, memiliki ciri awal ujung daunnya berwarna merah, akar dan batang bawahnya membusuk. “Sebelum benar-benar membusuk, akar dan batang padi bukannya tumbuh, tapi semakin mengerdil,” ujar Parno, petani di Desa Margohayu yang sawahnya terserang jamur seluas setengah hektare ini.

Parno menambahkan, sejak ditanam sekitar 2 bulan lalu, tanamannya tidak kunjung rimbun, daunnya memerah dan akar tanaman juga membusuk. “Padahal di usia ini, normalnya tanaman padi sudah bunting,” ujarnya. Sadar jika tanamannya tidak dapat berkembang, beberapa upaya untuk menyembuhkan tanamannya dari penyakit aneh ini sudah dilakukan. “Saya sudah memberikan obat dan pupuk sesuai anjuran penyuluh pertanian setempat. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil,” katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Demak Ir Wibowo MM, mengatakan bahwa begitu mendapatkan

laporan mengenai adanya hama padi yang menyerang di Desa Margohayu, pihaknya sudah menurunkan petugas Pengamat Hama dan Penyakit (PHP) ke lokasi hama. “Total luas lahan tanaman padi yang terserang hama, kurang lebih sekitar 5 hektare,” ungkap Wibowo. Selain penyakit padi disebabkan oleh jamur cercospora, Wibowo menambahkan bahwa penyebab penyakit lainnya adalah kondisi tanah yang masam karena pengolahan tanah kurang sempurna. “Tanah di Desa Margohayu juga kurang bahan organik. Agar hama tidak meluas, jamur cercospora ini telah dibasmi dengan fungida, sedangkan untuk tanahnya diberi pupuk organic,” jelasnya. (eny/ida)

REDAKTUR IDA NURLAYLA • LAYOUTER BR

PATI—Setelah Hadi Punomo dilimpahkan ke PN, kini aset milik Ilyas, mantan direktur PD BPR BKK Pati Kota Cabang PPI Juwana disita oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Pati. Sebentar lagi tim jaksa penyidik Kejari Pati akan melimpahkan berkas perkara ke Pengadilan Negeri (PN) Pati. “Sebentar lagi ada tambahan satu berkas lagi tentang dugaan korupsi di BPR BKK dengan tersangka Ilyas. Pemeriksaan dan penyelidikan sudah hampir selesai penyusunan dakwaannya,” ujar Deden Ricky Hayatul Firman, Kepala Kejari Pati melalui Muhammad Nur Azis, salah seorang jaksa penyidik, kemarin. Tersangka Ilyas ditangkap oleh Kejari Pati pada 11 Oktober 2008 lalu. Dia diduga melakukan tindak pidana korupsi selama menjabat menjadi Direktur PD BPR BKK Pati Kota Cabang Juwana pada tahun 2006-2007. Di

antaranya membuat kredit fiktif, penambahan nilai kredit yang diajukan nasabah, dan penundaan penyetoran dana pelunasan yang sudah dibayarkan nasabah BPR. Serta, penambahan pengajuan kredit yang diajukan nasabah atau dompleng. Akibatnya, kerugian keuangan negara diperkirakan mencapai sekitar Rp 4,5 miliar. Untuk menutup kerugian negara, Kejari Pati telah melakukan penyitaan seluruh aset yang terdeteksi oleh tim kejaksaan negeri. Setidaknya, ada 14 sertifikat lahan atas nama keluarga dan karyawan Ilyas yang disita di Desa Gebang, Kecamatan Gabus. Selain itu, satu sertifikat lahan dan bangunan rumah milik Ilyas di Desa Sidokerto, Kecamatan Pati. Atas dugaan itu, Ilyas dikenakan pasal 2 jo pasal 18 UU 31/1999 yang telah diubah UU 20/2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Sedangkan, dugaan subsidernya, tersangka akan dikenakan pasal 3 UU 31/1999 yang telah diubah UU 20/2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. (ris/jpnn/ida)

PNPM Naik Rp 5 M DEMAK—Alokasi dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan untuk Kabupaten Demak tahun 2009, mengalami kenaikan sebesar Rp 5 miliar menjadi Rp 24 miliar. Sedangkan 2008 lalu, dana dari program pemerintah pusat itu hanya sebesar Rp 19 miliar. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana Kabupaten Demak, Bambang Susetyarto mengatakan bahwa PNPM Mandiri Perdesaan 2009 akan disalurkan merata untuk desa-desa di 13 kecamatan. Satu kecamatan yang tidak memperoleh dana PNPM adalah Demak Kota. Alasannya, desa-

desa di kecamatan tersebut masuk dalam wilayah perkotaan. Sedangkan dana program tersebut digunakan untuk kegiatan fisik dan non fisik. Kegiatan fisik meliputi pembangunan sarana prasarana infrastruktur, bidang kesehatan dan bidang pendidikan. Bidang kesehatan disalurkan melalui posyandu dan PKK. Sedangkan bidang pendidikan diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa. Bambang menjelaskan, dalam melaksanakan PNPM Mandiri Perdesaan pihaknya menggunakan sistem kompetisi. Desa yang memperoleh dana tersebut harus memiliki dana pendampingan. (eny/ida)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.