RADAR SEMARANG | 16 Maret 2011

Page 1

Radar Semarang

RABU 16 MARET • TAHUN 2011

1.000 Bangau untuk Jepang

HARI INI

Balai Kota

PEKUNDEN—Komunitas Cos­ pla­yer Semarang (Cosma)—se­ bu­ah komunitas penggila kostum la­kon dalam film-film animasi dan manga buatan Jepang—ke­ marin (15/3), menggelar aksi ke­prihatinan di Bundaran Tugu Muda. Aksi tersebut diperuntukkan bagi rakyat Jepang yang menjadi korban gempa dan tsunami. Dalam aksinya, mereka membuat seribu origami berbentuk Bangau yang melambangkan doa dan harapan. Mereka membuat origami dengan busana cosplay. Menurut kepercayaan warga Jepang, Bangau merupakan makhluk suci yang bisa hidup puluhan tahun.

Upaya memindahkan pedagang ayam Pasar Kobong ke Rumah Pemotongan Unggas (RPU) Penggaron, masih menemui jalan buntu. Pedagang tegas menolak pindah ke RPU. Hal 3.

Sportivo Lini belakang PSIS akan cukup rawan ditembus, saat menjamu tim kuat Mitra Kukar, pada lanjutan kompetisi Divisi Utama 2010/2011 Senin (21/3) pekan depan di Stadion Jatidiri. Hal 12.

KEMBAR SIAM

Rawat Bayi Kembar Satu Jantung BARUSARI—RSUP Dr Kariadi kembali mendapat rujukan bayi kembar siam. Kali ini, tipe Thoraco Abdomino Phagus atau pelekatan di bagian dada dan perut. Ini berbeda dengan Sanaya dan Isnaya yang mengalami dempet pada bagian perut saja. Bayi yang mengalami dampit Thoraco Abdomino Phagus hanya memiliki satu jantung. Sayangnya, pihak rumah sakit tidak bisa memberikan keterangan lebih jauh seputar keberadaan dan kondisi bayi. Alasannya, orang tua bayi kembar tidak mau dipublikasikan. “Kami sudah mencoba menanyakan, tapi mereka (orang tua bayi) tidak berkenan kalau anaknya diekspose. Kami menghormati keputusan itu,” kata Direktur Medik RSUP dr Kariadi, dr Bambang Sudarmanto SpA(K), Selasa (15/3) kemarin. Baca Rawat Bayi ... hal 4

ADITYO DWI/RADAR SEMARANG

MEMBAIK—Bayi kembar Sanaya-Isnaya masih menunggu pemisahan.

TOL SS

Badan Tol yang Retak Dibongkar TEMBALANG—Langkah kontraktor menguruk lembah sebagai pondasi jalan hingga menyebabkan ruas tol Semarang-Ungaran di Gedawang retak, harus dibayar mahal. Saat ini, pelaksana proyek terpaksa membongkar konstruksi badan jalan di sekitar titik retakan. Tepatnya di kilometer 5,6 hingga kilometer 5,7 atau sepanjang 300 meter. “Konstruksi badan jalan sepanjang sekitar 300 meter dari titik retakan yang dibuat dari beton telah dibongkar berikut pembatas jalur yang sudah terpasang,” ujar Kepala Dinas Bina Marga Jateng Danang Atmodjo, kemarin (15/3). Danang menjelaskan, pembongkaran merupakan bagian dari upaya perbaikan konstruksi badan jalan yang sebelumnya retak dan ambles. Danang meng­atakan, pembongkaran badan jalan diperlukan untuk menyesuaikan tingkat Baca Badan Tol ... hal 4 kelandaian jalan.

Warak Ngendog

Baca 1.000 Bangau ... hal 4

ADITYO DWI/RADAR SEMARANG

BAGIKAN BANGAU—Anggota Cosma berkostum Cosplay membagikan origami Bangau kepada pengendara di Tugu Muda.

Korban Digorok 8 Kali Otak Pembunuhan Istri Siri Tersangka

Kronologi Pembunuhan

GUNUNGPATI—Korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan di Jalan Raya Gunungpati-Ungaran KM 1 pada Kamis (10/3) pukul 05.45 lalu akhirnya terkuak. Korban bernama Bayu Saputra, 22, warga Jalan Wonodri Kopen RT 04 RW 11 kelurahan Wonodri. Sehari-hari korban merupakan penjual soto di Wonodri. Yang mencengangkan, otak pembunuhan terhadap korban seorang wanita berusia 18 tahun. Yaitu, Ari Ragil Kristiyani, 18, warga Dusun Kuripan Baru RT 05 RW 04 Kelurahan Ngadirgo, Mijen. Dua pria yang mengeksekusi korban adalah Andik Prasetyo Febriyanto, 32, warga Jalan Kumudasmoro Dalam III RT 03 RW 05 Baca Korban ... hal 4

◆◆ RABU siang, Ari Ragil Kristiyani mengirim SMS

rayuan ke nomor handphone korban, meminta korban menemui di rumah. Sebelum itu, korban diminta bertemu Andik. ◆◆ RABU, pukul 19.00, korban dan Andik bertemu di daerah Madukoro. Andik mengaku kakak Ari. Korban diajak minum miras di daerah Madukoro. Setelah mabuk, korban diajak ke bengkel tersangka di Kalipancur. ◆◆ RABU, pukul 22.00, korban dan Andik sampai di bengkel. Korban pamit numpang tidur karena pusing. ◆◆ KAMIS, pukul 02.00, Andik dan Shy mengeksekusi korban. Leher korban digorok. ◆◆ KAMIS, pukul 04.45, mayat korban dibuang. Sebelum dibuang, mayat terjatuh di jalan karena pengendara motor, Shy panik melihat polisi lalu lintas yang pagi itu bertugas di Gunungpati. ◆◆ KAMIS, pukul 05.45, mayat korban ditemukan warga.

ADITYO DWI/RADAR SEMARANG

SADIS—Ari Ragil, Shy (masih berusia 14 tahun) dan Andik yang mengeksekusi korban.

Bayu Dikirimi SMS Rayuan

LOKASI PEMBUNUHAN

BAGAIMANA Ari dan Andik membuat skenario untuk membunuh korban? Lantas, apa peran Shy, remaja 14 tahun, dalam pembunuhan itu? Berikut penuturan para tersangka kepada wartawan saat gelar kasus di Polrestabes Semarang, kemarin (15/3).

TKP pembunuhan di sebuah bengkel di Jalan Untung Suropati No 164 Kalipancur.

Bagaimana awal Anda memperdayai korban? Ari Ragil (AR): Ya, saya SMS ke dia ADITYO DWI/RADAR SEMARANG

(korban, red). Isinya rayuan agar dia ke rumah saya di Kuripan Baru. Apa Bayu naksir Anda? AR: Saya rasa begitu, karena dia berusaha mendekati saya. Padahal saya kan sudah punya suami (Andik, red). Saat di SMS, apa yang dilakukan korBaca Bayu ... hal 4 ban?

Selain Nunggak, Juga Langgar Perizinan BALAI KOTA—Pemkot Semarang mengklaim pihaknya kesulitan menutup videotron bermasalah di Jalan Pahlawan. Selain menunggak retribusi reklame sebesar Rp 1,2 miliar, videotron yang sampai saat ini masih beroperasi itu, tidak berizin, seiring habisnya masa kontrak per Juni 2010 lalu. Ironisnya, pemilik videotron, tidak menga-

jukan permohonan perpanjangan perizinan ke Pemkot. Kepala Dinas Penerangan Jalan dan Pe­ ngelolaan Reklame (DPJPR) Adi Tri Hananto mengatakan, jika pemilik videotron belum membayar retribusi, berarti izin dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) juga belum diperpanjang. Baca Selain ... hal 4

BERMASALAH

DOK/RADAR SEMARANG

Videotron di Jalan Pahlawan yang menunggak Rp 1,2 miliar dan juga bermasalah di perizinan.

Mas Tatang dikon tuku mrico, lha malah asyik ngapeli Bu Dewo

Naga Doreng, Tim Atraksi Kesenian Batalyon Arhanudse 15

kejeret utang mateni konco, malah dadine kejeret utang nyowo....

Atraksi Membahayakan, Kaki Terkilir Sudah Biasa

cah nggambus

Batalyon Arhanudse 15 Kodam IV Diponegoro memiliki tim atraksi kesenian yang cukup memukau. Namanya Naga Doreng. Seperti apa?

SILAKAN BERKOMENTAR Tarif RSUD Kota Semarang sudah dinaik­ kan. Rakyat kecil paling dirugikan terkait kebijakan ini. Hidup susah, mengobati rasa sakit juga makin susah. Silakan kirim SMS komentar Anda ke nomor 085.740.73.5555. Tiga SMS terpilih akan mendapat voucher pulsa dari Indosat. (*) +6285641179811 Siapa sih yang punya ide menaikkan biaya RSUD, kenapa menaikkan biaya nggak lihat berita atau baca koran dulu, kan banyak masyarakat yang mengeluh sanak saudaranya sakit nggak bisa bawa ke rumah sakit karena gak punya uang, e....malah dinaikkan lagi..! Baca SMS KOMENTAR ... hal 4 redaktur ISKANDAR • grafis DHANI

NURUL PRATIDINA

dok/radar semarang

LINCAH—Atraksi tim Naga Doreng saat meliuk-liukan Liong, belum lama ini.

SEPULUH tentara membentuk barisan sejajar meliuk-liuk layaknya seekor naga. Mereka tengah mempertontonkan atraksi Liong di hadapan Pangdam IV Diponegoro dalam sebuah acara belum lama ini, Ya, mereka adalah tim dari Sasana Naga Doreng Batalyon Arhanudse 15. Pembina Naga Doreng, Danyon Arhanudse 15, Letkol (Arh) Elphis Rudy. Elphis menuturkan, Naga Doreng

kali pertama tampil pada 2004. Dikatakan, TNI AD memiliki berbagai macam klub yang berisi berbagai macam kesenian. Seperti reog, kulintang, dan gamelan. “Jadi tak hanya Naga Doreng saja.” Pembentukan Naga Doreng, kata dia, sebagai bentuk multikultur dari bermacam-macam suku bangsa di Indonesia. Naga Doreng bentuk pembinaan bagi tentara untuk menanamkan kemanunggalan TNI dengan rakyat. “Naga Doreng ini menunjukkan bahwa tentara tidak membedabedakan golongan. Tentara tidak membedakan SARA (Suku Agama, Ras, Antargolongan). Ini wujud Kebhinekaan.” Ketua Naga Doreng, Lettu Nur Kholis mengatakan, timnya tak hanya tampil untuk kalangan TNI saja.

Namun juga di even-even umum. Bahkan, Naga Doreng berkali-kali ikut kejuaraan dan tampil hampir di seluruh nusantara. “Kami pernah tampil di Solo, Jakarta, Sulawesi dan masih banyak lagi,” ujarnya. Pengalaman paling berkesan bagi Naga Doreng adalah saat tampil dan bertanding di Banyuwangi. Saat itu, Naga Doreng tak cuma bertemu dengan tim dari nusantara, tapi juga dari seluruh dunia. “Kami bangga karena bisa menjadi duta satuan, duta TNI AD juga ditunjuk sebagai duta Jateng.” Nur merasa, lelah latihan dan perjalanan jauh terasa membahagiakan ketika penampilan mereka disambut antusias oleh masyarakat setempat. Tepuk tangan berkali-kali diberikan penonton saat Naga Doreng tampil. Baca Atraksi ... hal 4 e-mail: editor@radarsemarang.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.