RADAR SEMARANG 13 AGUSTUS 2009

Page 2

BERITA UTAMA

Radar Semarang • Kamis 13 Agustus 2009

Sosok Tertutup AIR Sambungan dari hal. 1

Kiswati dipinang Air Setiawan pada 15 April 2005 silam. Saat melamar, Air Setiawan diantar seorang ustad bernama Said Sungkar. Sejumlah tetangga juga ikut menyaksikan. Pernikahan keduanya tercatat di KUA Wiradesa. Sejak menikah, Kiswati langsung diboyong ke rumah Air Setiyawan di Purwosari, Solo. Namun, sejak menikah, Kiswati jarang pulang ke rumah orangtuanya di Pekalongan. Hanya saat Lebaran, Kiswanti mengunjungi orangtuanya. Kiswati dan Air Setiawan terakhir pulang ke Pekalongan sekitar Februari 2009. Pasca penembakan Air Setiawan di Jatiasih, kabarnya Kiswati bakal kembali ke Pekalongan. Namun hingga Selasa (11/8) lalu, Kiswati belum tampak di Desa Rowoyoso. Bahkan rumah orangtua Kiswati di RT 09 RW 03 Desa

Rowoyoso justru tampak sepi. Menurut sejumlah tetangga, rumah itu ditinggalkan penghuninya sejak Sabtu malam pascaterdengar kabar penembakan terhadap diri Air Setyawan. Semula keluarga Kiswati di Pekalongan tak percaya kabar kematian Air Setiawan. Apalagi tewas sebagai teroris. ”Kedua orangtua Kiswanti, Suryadi dan Rusmi kaget mendengar menantunya jadi teroris dan ditembak mati. Lalu mereka pergi ke Solo untuk memastikan,” jelas Abdul Khamid. Pasutri sepuh itu pergi untuk menyusul Kiswati ke Purwosari, Kecamatan Laweyan, Solo, untuk menjemput anak dan kedua cucunya pulang ke Rowoyoso. Dulu, selama di Pekalongan, Air Setiyawan dikenal tertutup dan tidak bergaul dengan keluarga istrinya. Dia juga terkesan pendiam dan tidak banyak bicara. (dik/isk)

Belajar Bahasa Arab ARIS Sambungan dari hal. 1

Kemungkinan lain, kata Lutfi, yang menjadi pintu pembuka hubungan Aris dan Indra ke jaringan Noordin melalui relasi bisnis dan pekerjaannya. Aris dan Indra diketahui membuka usaha bengkel sepeda di sekitar Pasar Kedu. Indra mulai mengembangkan insting bisnisnya ke usaha buku sekitar dua bulan lalu. “Mungkin saja mereka kenal saat Aris kulakan onderdil sepeda di Semarang atau Wonosobo atau bisa juga melalui relasi Indra di bisnis buku. Yang jelas, sejak 2006, Aris sering pergi ke Wonosobo. Tapi untuk keperluan apa, selain kulakan onderdil, saya tidak tahu,” jelas dia. Selain pernah ikut belajar bahasa Arab bersama Lutfi, Aris dan Indra juga ikut pelajaran terjema-

han Alquran. “Jadi setelah kami tidak diizinkan di ponpes, kami belajar di masing-masing rumah secara bergiliran. Seminggu dua kali, ditambah sekali kalau setiap Minggu pahing, belajar terjemahan Alquran.” Kelompok belajar Aris dan Indra sempat diusir karena masih mendompleng tempat di Pondok Pesantren Ikhsanul Amal di Dusun Potronggalan RT 6 RW 1 Desa Carikan, Kecamatan Kedu. Pengasuh Ponpes Dudy Setiaputra menyatakan terpaksa ’mengusir’ kelompok belajar Aris karena kegiatan tersebut belum disetujui pemilik dan pengurus ponpes lain. “Juga kegiatan itu tidak sejalan dengan program ponpes kita yang punya target sasaran pendidikan agama untuk anak-anak seusia siswa SD,” kata Dudy. (vie/isk)

Kerugian Negara Ratusan Juta NUNGGAK Sambungan dari hal. 1

Selain mencopot reklame yang menunggak pajak, operasi yustisi kali ini juga menertibkan tiga reklame yang belum membayar retribusi. Yaitu, reklame Suzuki yang terpasang di Jalan Pemuda senilai Rp 25.875.000, bando XL di Jalan Pandanaran senilai Rp 104 juta, dan reklame Ketika Cinta Bertasbih di Simpang Lima senilai Rp 157.500.000. Tiga reklame berukuran besar itu ditempeli kain hitam bertuliskan reklame bermasalah. Juga diberi pita kuning satpol line. Suharto menandaskan, baliho itu terpaksa disegel dan ditempeli tulisan reklame bermasalah karena belum membayar pajak dan retribusi. ”Jumlahnya mencapai ratusan juta. Tentu ini sangat merugikan keuangan pemkot karena mereka tidak membayar kewajiban kepada negara,” katanya. Sebenarnya, DPKAD dan dinas

terkait berulang kali menagih dan membuat surat teguran. Namun oleh para biro reklame diacuhkan saja. ”Bahkan kami sudah mengirim hingga tiga kali surat peringatan, namun belum ditanggapi dengan baik. Sehingga kita harus bertindak tegas,” katanya. Meski begitu, ada juga biro reklame yang mau membayar kewajiban ke pemkot. Hingga saat ini disinyalir masih banyak reklame bermasalah yang belum terdeteksi. Dinas Pajak berupaya menginventarisasi reklame tersebut untuk kembali dilakukan penertiban. Menurut dia, Pemkot Semarang menargetkan pendapatan daerah dari reklame sebanyak Rp 16 miliar/tahun. Sementara sampai saat ini pemkot mendapat pemasukan Rp 1,3 miliar per bulan. ”Kalau pengguna jasa reklame disiplin membayar pajak, saya yakin target itu tercapai.” (dib/isk)

SMS WARGA Serba 8 Bom di Jakarta dirangkai di kamar 1808, Densus 88 menangkap teroris di Temanggung pada tanggal 8, bulan 8, waktunya kurang lebih 18 jam. Tanggal 18 bulan 8, semoga Noordin ketangkap. +6281325222559

Kepada +628882860005 Uang Anda berkurang karena bunga yang Anda dapat lebih kecil dibandingkan biaya administrasi bank, sudah sewajarnya bank mengenakan biaya administrasi karena bank pun dikenai biaya sewa satelit dalam pemeliharan rekening nasabah, pilih mana? Dengan biaya Rp 5 ribu tapi uang Anda dijamin aman atau gratis disimpan di rumah dengan risiko ilang? +6281326317676

Ruang Sidang untuk Dangdutan

Janji Beri Penghargaan GAGALKAN Sambungan dari hal. 1

Mengantisipasi terulangnya peristiwa serupa, pihaknya akan memperketat pengawasan internal. Caranya dengan upaya razia rutin harian dan berkala, serta razia insidental. “Razia insidental kami lakukan setiap mendengar informasi penyelundupan barang ilegal. Kami juga selalu melakukan pengawasan jika ada kunjungan dengan perilaku yang mencurigakan.” Upaya lain dengan memperketat pengamanan utama di depan pintu masuk dan di lingkungan blok. Ditanya kasus penyelun-

dupan barang ilegal ke dalam LP di Jateng, menurut Bambang jumlahnya masih relatif rendah. ”Kasus penyelundupan seperti ini di Jawa Tengah termasuk kecil frekuensinya jika dibandingkan dengan di Jakarta.” Menurut Bambang, barangbarang yang termasuk ilegal di dalam LP adalah HP, narkoba, dan senjata tajam. Menurut Bambang, modus yang digunakan dalam penyelundupan bisa berasal dari pembezuk atau oknum petugas. Dia menegaskan, jika ada petugas LP yang berani menyelundupkan barang larangan tersebut, pihaknya akan menindak tegas. (eka/jpnn/isk)

Jerat Pasal 187 KUHP PEKAN Sambungan dari hal. 1

Toh pihak PN belum menetapkan hari pelaksanaan sidang perdana Taraf, berikut majelis hakim yang akan mengadili Taraf. ’’Hari H-nya belum dapat dipastikan, kemungkinan dijadwalkan pekan depan,’’ terang sumber itu. Humas Kejaksaan Negeri Semarang Erry PM membenarkan pihaknya telah selesai memeriksa BAP perkara Taraf. Menurut Erry, Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang akan menuntut Taraf diketuai Sugeng SH. “BAP untuk

perkara tersebut sudah disampaikan ke PN Semarang pada Senin (10/8) lalu.” Masih menurut Erry, lazimnya perkara disidangkan sepekan setelah BAP disampaikan ke PN. ’’Kalau jadwalnya belum tahu dari PN. Tapi yang pasti kita sudah siapkan JPU.” Erry menyampaikan, berdasarkan BAP, Taraf dijerat pasal 187 KUHP. Yakni dengan sengaja melakukan pembakaran. Tindakan Taraf dilakukan pada 15 Juni lalu, dengan membakar lantai IV Gedung DPRD Jateng. (eka/ jpnn/isk)

Wadah Bartender Junior PROFESI Sambungan dari hal. 1

Tapi jangan lupa, terus tingkatkan kemampuan,” bebernya. Meski begitu, Ragil mengingatkan, tidak gampang menjadi bartender handal. Kursus hanya untuk mengetahui teknik dan pengetahuan dasar. Selanjutnya tergantung bakat dan kemauan. ”Bakat dan keterampilan menjadi bagian penting. Namun latihan akan mempengaruhi kemampuan,” lanjutnya. Bartender pada dasarnya harus menguasai dua hal. Pertama, flaising. Yaitu meracik minuman dengan jugling. Kedua, mixiologi, kemampuan mengoplos minuman dengan taste yang ekselen. Untuk menguasai dua hal itu, seorang bartender butuh berlatih, mengasah taste, dan terus menerus belajar serta berkomunikasi antar bartender. Hal inilah yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Sinbad. ”Sebagai sesama bartender, komunikasi sangat penting. Kita butuh tahu perkembangan minuman terbaru, info-info tempat hiburan sampai teknik jugling yang teranyar,” kata Ragil. Sinbad baru didirikan enam bulan lalu. Ragil didapuk menjadi ketua. Saat ini Sinbad sudah punya 42 orang anggota, semuanya bekerja di tempat-tempat hiburan di Semarang. Bartender, selain bisa bekerja di klub malam, bisa juga di hotel, kafe, karaoke, atau resto. Banyak juga anggota Sinbad yang punya usaha sendiri membuka kafe kecil-kecilan. ”Berkat bergabung di Sinbad, para bartender Semarang makin hebat kemampuannya. Ini karena teman-teman tak pelit berbagi pengalaman dan wawasan,” terangnya. Di Semarang, sebetulnya ada dua organisasi bartender. Sebelum ada Sinbad, sudah ada Ikatan Bartender Jateng (Ibjat). Yang membedakan, anggota Ibjat adalah para bartender senior.

Sedangkan Sinbad bartenderbartender muda. ”Kegiatan Sinbad cukup banyak. Mulai sekadar kumpulkumpul berbagi pengalaman sampai bikin lomba seperti sekarang ini, di mana kita undang para bartender dari seluruh Indonesia. Tujuannya kita kenal para bartender dari luar Semarang dan makin kaya pengalaman,” tutur Ragil saat ditemui di acara Semarang Bartender The Best ’09 di E Plaza kemarin. Ragil optimistis, sebagai kota besar, dunia hiburan di Semarang akan terus berkembang dan profesi bartender akan eksis. ”Profesi bartender ini sudah bisa jadi sandaran hidup, tidak perlu ragu memutuskan menjadi bartender,” ujarnya. Hanya saja Ragil mengingatkan, menjadi bartender juga banyak dukanya. Di antaranya, siklus hidup yang tak normal, karena bartender harus bekerja malam hingga menjelang pagi. Siang hari digunakan untuk istirahat. ”Ini yang bikin kita-kita ini bingung saat ingin berkeluarga, butuh istri yang penuh pengertian,” imbuhnya sambil tergelak. Satu lagi, hampir tiap malam seorang bartender harus mabuk karena terlalu banyak alkohol yang ditenggak. Ini karena tamu biasanya meminta bartender untuk mencicipi minuman hasil racikannya, bahkan tak jarang minum-minum bersama. ”Itu bagian dari pekerjaan, di mana seorang bartender harus komunikatif dan akrab dengan tamu. Salah satu yang dilakukan, harus mau kalau diajak minum bersama. Tak jarang saya tak bisa meneruskan pekerjaan karena mabuk berat,” jelasnya. Tak kalah penting, para calon bartender, saat berlatih jugling atau keterampilan meracik minuman dengan gerakan akrobatik, risikonya terkena luka akibat pecahan botol hingga kulit terbakar. (*/isk)

Uenak tenan ruang sidang gedung DPRD dijadikan tempat nongkrong.dangdutan. Joget, mabuk, hebaat lha kapan korupsinya? +628122889676

Wawali Enggan Komentar

Tak Etis Hakim Berkomentar

GUBERNUR

Tidak etis seorang hakim mengomentari perkara yang sedang dalam proses hukum/ persidangan, maupun yang sudah diputus, baik perkara yang ditanganinya maupun ditangani hakim lain. Jadi semestinya Mahfud MD, ketua MK, tidak terlalu banyak komentar. +628122578706

ET PAK

7

HALAMAN SAMBUNGAN

PR O M O

BELI 2 GRATIS 1

PEMUTIH MUKA/BADAN BOTAK ? RONTOK ? Telah teruji & terbukti di Dunia International Untuk P/W, CEPAT & EFEKTIF atasi dengan

MIRACLE - SERUM

HAIR TONIKUM

2-3 minggu langsung berhasil

Peninggi

Sambungan dari hal. 1

si calon sekda serta usulan mutasi yang menurut gubernur tak bisa dilanjutkan. Kedua terkait penurunan jabatan eselon Soemarmo yang dinilai bertentangan dengan aturan yang berlaku. Gubernur Bibit Waluyo menjelaskan, kebijakan Wali Kota Sukawi Sutarip bertentangan dengan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13/2003. Jika mengacu aturan tersebut, maka tidak diperbolehkan adanya perpindahan jabatan struktural dari eselon yang lebih tinggi ke eselon lebih rendah. Hal ini untuk menjamin pembinaan karier yang sehat. Seperti diketahui, sebelumnya Pemkot Semarang mengajukan klarifikasi mengenai pemberhentian sementara jabatan Sekda Kota Semarang pada 3 Agustus 2009. Pemberian klarifikasi dilakukan kepada Wagub Rustriningsih di rumah dinasnya. Hal itu sebagai tindak lanjut permintaan Gubernur Bibit Waluyo atas keputusan pemkot melakukan pergantian sekda. Bahkan pada hari yang sama, Gubernur Bibit Waluyo juga mengirimkan surat kepada pemkot untuk mencabut

SK Wali Kota itu. Klarifikasi berisi penjelasan pemkot atas keputusan memberhentikan sementara Sekda Soemarmo per 30 Juli 2009. Selanjutnya Pemkot Semarang mengajukan lima usulan nama untuk bisa menempati posisi jabatan sekda definitif. Terpisah, Sekda Jateng Hadi Prabowo kepada wartawan usai mengikuti rapat paripurna DPRD Jateng mengatakan, surat tersebut merupakan penegasan sikap Pemprov Jateng. ”Kami menilai masalah satu belum diselesaikan, lalu muncul masalah lainnya. Kami membatasi agar masalah tidak bertambah. Fungsi gubernur untuk masalah ini adalah mencoba klarifikasi dan mengirimkan surat ke Mendagri,” jelas Hadi Prabowo. Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Mahfudz Ali ketika dikonfirmasi menyatakan tidak bersedia berkomentar. Ia mengaku sudah tidak punya argumen lagi untuk menjelaskan soal pemberhentian Soemarmo maupun surat gubernur. “Wes mentok aku, tidak mau lagi berkomentar, nanti saja nunggu wali kota (Sukawi) pulang,” katanya. (dib/ton/isk) REDAKTUR ISKANDAR • GRAFIS AP

Dikeluhkan Pengguna Jalan H-14 Sambungan dari hal. 1

Selain dilebarkan, kata Bambang, jalan juga ditinggikan satu meter dengan konstruksi beton bertulang. Jalan Kaligawe Raya bahkan rencananya menjadi 8 lajur yang penyelesaiannya rampung pada akhir 2009. Pada saat mudik Lebaran, pengerjaan akan dihentikan sementarwa waktu dan baru dilanjut setelah arus mudik dan balik selesai. Bambang menjelaskan, proyek 8 lajur hanya diterapkan pada ruas jalan, mulai Jalan Padi Raya hingga jembatan tol Kaligawe. Sedangkan ruas dari Jalan Padi Raya hingga pertigaan Bangetayu Genuk hanya lima lajur. Namun untuk peninggian dilakukan keseluruhan dari tol Kaligawe hingga pertigaan Bangetayu, Genuk. Bambang menambahkan, sejumlah kendala sempat menghambat pengerjaan perbaikan jalan tersebut. Selain karena selalu padat kendaraan—karena merupakan jalur utama—kondisi beberapa ruas jalan di sana juga sering terendam rob. Sehingga proses perbaikan terganggu. “Agar bisa terlaksana ya pengerjaannya terpaksa dilakukan secara parsial agar tidak mengganggu arus lalu lintas di jalan itu,” katanya. Sementara itu, perbaikan Jalan Raya Kaligawe sering mengakibatkan kemacetan pada jam-jam

sibuk. Cuaca yang menyengat mengakibatkan banyaknya debu beterbangan dan mengganggu kenyamanan berkendara. Meski pelaksana proyek sudah berusaha mengantisipasi dengan penyemprotan air, namun debu masih saja cukup pekat. Kondisi ini tak urung dikeluhkan oleh para pengguna jalan. “Kalau mulai pukul 09.00-10.00 se ringkali macet. Atau kalau ti dak pas pukul 04.00,” ujar Donny, 27, salah seorang awak angkutan umum jurusan JoharGenuk yang kerap melintas di ruas jalan tersebut. Untuk melintas di kawasan itu, kata dia, jika sudah macet parah terjadi, bisa sampai setengah jam. Padahal, di kondisi normal, lamanya waktu yang dibutuhkan tidak sampai lima menit. “Selain sering macet, kondisi jalan yang belum jadi juga mempengaruhi penumpang di sini. Penumpangnya mulai turun setelah jalan ini rusak dan diperbaiki. Ya kita berharap agar cepat selesai dan kembali lancar begitu saja.” Senada dengan Donny, Bambang, 36, seorang pekerja di Lingkungan Industri Kecil (LIK) Kaligawe yang kerap melintas di ruas tersebut mengeluhkan hal serupa. Agar tidak terganggu saat melintas, para pengendara, terutama pengguna sepeda motor harus menggunakan masker untuk menghindari debu yang

dapat mengganggu pernapasan. “Kalau tidak pakai (masker) wah susah napas. Kalau pas habis disemprot air sih agak mendingan. Pas sudah kering lagi itu, debunya mulai kembali banyak,” keluhnya. Di lain pihak, anggota Komisi C DPRD Kota Semarang Agung BM berharap, pihak Dishubkominfo Semarang segera menyiapkan berbagai antisipasi sejak awal. Utamanya penyediaan jalur alternatif jika pada arus mudik mendatang, ternyata ruas jalan tersebut belum cukup menampung lonjakan kendaraan yang melintas. “Traffic managementnya diatur dengan baik. Ya berkoordinasi dengan pihak polisi lalu lintas untuk mengurai kepadatan jika nantinya masih terjadi,” jelasnya. Agung mengusulkan agar dilakukan pengaturan jam bagi jenis-jenis kendaraan tertentu saat situasi kepadatan melonjak. Dengan demikian, tidak semua jenis kendaraan bisa tumplek blek setiap saat di ruas jalan tersebut. “Misalnya untuk kendaraan berat nanti diatur jam melintasnya atau gimana. Biar semuanya lancar dan tidak semrawut. Kita juga berharap pengerjaannya ada percepatan. Sehingga saat musim Lebaran, benar-benar sudah benar-benar siap,” ungkapnya. (dib/isk)

Kejaksaan Diminta Proaktif HARINI Sambungan dari hal. 1

terkait kesiapan operasional Terminal Mangkang. Dijelaskan, terminal tersebut sedang dikejar persiapannya untuk memenuhi target operasi minimal 2 minggu sebelum Lebaran atau paling lambat H-7 Lebaran. “Pertemuannya minggu depan,” tandasnya. Terpisah, Komite Penyelidikan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN Jawa Tengah meminta Pemkot Semarang memperhatikan indikasi korupsi di Terminal Mangkang. Terminal tersebut merupakan aset masyarakat Semarang, sehingga harus diselamatkan dari gerogotan oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan. “Pemkot tidak bisa tinggal diam, harus serius menanggapi masalah ini,” kata Sekretaris KP2KKN Jateng Eko Haryanto. Eko juga meminta Kejaksaan Negeri (Kejari) Semarang untuk proaktif menyikapi. Sebagai penegak hukum, Kejaksaan diminta tidak hanya menunggu laporan

masyarakat. Namun bisa jemput bola untuk menyelidiki kasus dugaan korupsi Terminal Mangkang. “Saya minta Kejaksaan Negeri proaktif untuk menyelidiki tanpa menunggu laporan masyarakat. KP2KKN akan mengawal kasus ini,” tegas Eko. Seperti diketahui, Terminal Tipe A Mangkang Semarang menuai kecaman dari anggota komisi C DPRD setempat. Mereka menilai, pembangunan terminal menyalahi Detail Engineering Design (DED). Sebab ada pembangunan 16 kios baru untuk pedagang kaki lima di emplasemen angkot yang tidak ada dalam perencanaan. Kios-kios berukuran 2,5 x 5 meter yang baru dibangun sebulan terakhir itu, hingga kini belum jadi. Kios itu diperuntukkan bagi PKL (Pedagang Kaki Lima) yang kini masih berjualan di tengah emplasemen angkot. Tarif sewanya Rp 15 juta/5 tahun dibayar dimuka. Anggota komisi C AY Sujiyanto mengatakan, indikasi korupsi nyata terlihat dari pembangunan

16 kios di emplasemen angkot. Di emplasemen tersebut seharusnya tidak ada bangunan tambahan selain yang sudah direncanakan dalam DED. “Jelas sekali indikasi korupsinya, karena sama sekali tidak jelas pembangunan kios-kios itu,” katanya, Selasa (11/8) lalu. Dijelaskan, dalam suatu proyek pembangunan, mengubah DED tidak bisa seenaknya. Harus didahului perizinan tertentu dengan lebih dulu memberitahukan anggota dewan. Sebab dewan nantinya yang akan mengawasi pekerjaan tersebut. Namun dalam pembangunan 16 kios untuk PKL di Terminal Mangkang, dewan sama sekali tidak diberi tahu. Sebelumnya, kritikan yang sama diucapkan anggota komisi C lainnya Agung Budi Margono. Agung menilai terminal yang dibangun dengan dana Rp 46,5 miliar itu diduga menyimpang. Ia meminta ada penelusuran mengapa ada bangunan lain selain yang ada dalam DED. (dib/isk)

Perpamsi Gelar Pertemuan Rutin SEMARANG—Persatuan Perusahaan Air Minum Indonesia (Perpamsi) Jawa Tengah belum lama ini menggelar pertemuan di Hotel Belle View Semarang. Pertemuan dihadiri 35 direktur umum PDAM se-Jateng. Salah satu anggota Perpamsi, Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Kota Semarang Sulistyo didampingi Humas PDAM Semarang Saebani mengatakan, pertemuan Perpamsi di Semarang merupakan pertemuan rutin. Tujuannya, kata Sulistyo, me-

ningkatkan peningkatan sumber daya manusia di lingkup manajemen PDAM. Sebab, kata Sulistyo, SDM PDAM dituntut selalu berubah untuk menyikapi perkembangan teknologi dan permasalahan yang selalu berkembang, utamanya terkait manajerial PDAM. Dia lantas memberi contoh salah satu upanya PDAM untuk melakukan upaya efisiensi. Yakni upaya mengurangi tingkat kebocoran seminimal mungkin. ”Termasuk mengefisienkan pe-

tugas PDAM untuk melayani pelanggan. Semisal 1 karyawan dengan razio bisa melayani 1500 pelanggan,” kata Sulistyo. Jadi, kata dia, lebih efisien lebih baik dalam upaya memaksimalkan kinerja karyawan PDAM. Karena itu, kata dia, di level direksi PDAM dituntut untuk selalu meningkatkan profesionalisme demi meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan PDAM. Salah satu upayanya mengikuti pelatihan manajemen yang diselenggarakan oleh Perpamsi. (isk)

Kanker Paru-Paru Sembuh Tuntas JUMLAH penderita kanker Paru-Paru semakin bertambah, seiring polusi udara dan pencemaran lingkungan yang semakin parah. Kebiasaan merokok di sembarang tempat juga menjadikan penyebab bertambahnya penderita penyakit mematikan ini. Meski demikian tidak perlu berlebihan menanggapi penyakit tersebut. Bagi penderita juga tidak perlu cemas apalagi sampai putus asa. Pasalnya, penderita kanker Paru-Paru sudah banyak yang berhasil disembuhkan secara Ustad HM Cilik bersama Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono (paltuntas di tempat penyembuhan ing kanan) saat membuka turnamen Kapolri Cup alternatif, Ustad HM Cilik Guntur Bumi (DR HM Susilo Wibowo, ST). Ucil Hasil cek medis pun cukup menggembirakan, –panggilan akrabnya— selama ini eksis mener- tubuhnya negatif kanker alias sembuh dari apkan pengobatan dengan metode menurut kanker Paru-Paru. “Alhamdulillah ya Allah, atas syareat Islam dan sunah Rosulullah SAW, dian- ijin-Mu melalui Ustad HM Cilik penyakit saya taranya dengan AB-CGB (Alat Bekam Canggih dapat sembuh tuntas,” ucap Kusmiati seraya Gelombang Bias) dan rugyah syar’iyyah yang bertakbir dalam kesaksiannya kepada Koran ini, dipadu dengan ramuan tradisional alamiah hasil belum lama ini. Ucil merupakan ahli mengatasi berbagai peramuan Ucil sendiri. Kusmiati (52) warga Jl Hasanuddin Semarang, nyakit ganas dan kronis, seperti kanker, tumor, salah satu pasien kanker Paru-Paru, belum kista, prostate, hernia, jantung koroner, gagal lama ini berhasil disembuhkan. Penyakit yang ginjal, hipertensi, asam urat, leukemia, kencing menggerogoti alat pernafasannya itu sudah di- batu, gagal ginjal, jantung koroner, lumpuh, idap hampir tiga tahun. Obat medis dan terapi diguna-guna, HIV/AIDS, dll. (mus/adv) penyinaran yang diberikan dokter tidak mampu ALAMAT PRAKTIK: mengatasi penyakit tersebut. SEMARANG: Jl Tambra 34-36 Semarang Saat berobat ke tempat Ucil hasil yang didapat Utara, Semarang telp. 024-3564768. cukup mencengangkan. Baru pertama kali JAKARTA: Jl Pinang Mas I Blok U/12 A, berobat dia merasakan kesembuhan. Tubuhnya Pondok Indah, Jakarta Selatan terasa seperti sehat dan pulih seperti sedia kala. telp. (021) 7513132. Nafasnya tidak sesak lagi dan tidak merasa mual.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.