RADAR SEMARANG 16 NOVEMBER 2008

Page 1

Minggu

1

16 november TAHUN 2008

Kantong Unggas Disterilisasi SEMARANG—Kantong-kantong unggas di Kota Semarang akan disterilisasi dengan cara disemprot disinfektan (pembasmi virus). Upaya ini dilakukan menyusul status Kejadian Luar Biasa (KLB) flu burung pascameninggalnya DS, 15 tahun, warga kampung Medoho RT 5/RW 1, Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari. Kantong-kantong unggas yang disasar adalah pasar-pasar unggas. Dua di antaranya,

Pasar Kobong dan Pasar Burung Karimata. “Untuk waktu tepatnya kami belum pasti kapan. Tapi yang jelas minggu depan,” janji Kepala Sie Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Semarang drh Totok Susanto, kemarin. Menurut Totok, jika dimungkinkan, dua pasar tersebut akan dilakukan penyemprotan disinfektan pada saat bersamaan. Setelah itu,

tandas Totok, menyusul pasar lain yang diketahui yang menjual berbagai unggas hidup. Disinggung hasil laboratorium uji sampel darah 4 anggota keluarga DS, Totok mengaku hingga kemarin belum keluar. “Hasilnya masih belum keluar, nanti kalau sudah (keluar) saya kabari,” janji Totok. Sedangkan hasil uji sampel darah ayam milik

warga Medoho dinyatakan negatif Avian Influenza (AI). Totok menambahkan, dipilihnya jenis ayam sebagai bahan pengujian sampel darah semata-mata agar akurasinya valid. Dia beralasan, pada jenis unggas lain, hasil yang didapat kerap tidak akurat. “Untuk pengujian rapit tes memang lebih tepat jika menggunakan unggas jenis ayam. Karenanya kami hanya mengambil sampel darah pada jenis unggas ini,” terangnya. Baca Kantong hal 7

Kodam Selidiki Anggotanya

AHLI JIWA––Dr Ismet Yusuf Sp.KJ

Mereka yang Bergelut dengan Penderita Gangguan Jiwa

Jadi Beking Preman Terorganisasi

Papua di Pelabuhan Tanjung Emas Sabtu (15/11) kemarin. Pangdam menjelaskan, hingga kemarin pihaknya belum menerima laporan SEMARANG–Pang­ adanya oknum TNI dam IV/Diponegoro yang terlibat tindakan Mayjen TNI Harya­ ilegal. Jika didapati di Soetanto mene­ anggotanya terlibat gaskan, pihaknya tengah menyelidiki dite/rase tindakan ilegal—terHaryadi Soetanto masuk menjadi beking kemungkinan adanya preman terorganoknum TNI di lingkungan Kodam IV yang ikut isasi—Pangdam berjanji akan dan menjadi beking tindakan menjatuhkan sanksi tegas. “Meski begitu kami tetap premanisme. ”TNI harus memberikan dukun- melakukan penyelidikan tergan. TNI tidak boleh menyentuh hadap anggota. Jika ada yang semua kegiatan ilegal,” kata terlibat tindakan ilegal akan Pangdam usai menyambut ke- ditindak tegas,” janji mantan datangan Batalyon Infantri (Yonif) Pangdam XVII/Cendrawasih 408/Sragen setelah bertugas dari Papua ini. Baca Kodam hal 7

Gabungkan 3 Cita-Cita Merawat, berteman, bahkan mengobati penderita gangguan jiwa bukan perkara mudah. Butuh kesabaran dan ilmu khusus. Mulai ilmu medis dan nonmedis. Di jalur medis, nama dr Ismed Yusuf Sp.KJ, begitu kondang. Ismed sudah puluhan tahun ‘bergelut’ dengan orang-orang pengidap gangguan jiwa. SELAIN berpraktik di Jalan Cilosari Citarum Semarang, dokter Ismed juga mengajar mata kuliah kesehatan jiwa di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Meski nasib membawanya menjadi dosen sekaligus dokter jiwa, namun Ismed kecil yang lahir di Pekalongan 7 Juni 1949 justru lebih bercita-cita menjadi seorang ustad. Ini dipengaruhi lingkungannya. Ismed yang anak kepala SMP Muhammadiyah, semasa SD disekolahkan di dua tempat: SD Muhammadiyah dan Madrasah Diniyah. Saat itu, kenangnya, dia berpersepsi bahwa yang akan masuk surga terlebih dulu adalah seorang ustad. “Karena itu, cita-cita saya dulu ya menjadi seorang ustad,” katanya. Ismed pun mengenang, cita-citanya sempat disampaikan kepada sang ayah. Karenanya Ismet mengutarakan keinginan selepas SD melanjutkan ke sekolah agama. Namun, wejang sang ayah, untuk menjadi ustad yang baik dan matang, sebaiknya sekolah di SD, SMP, SMA, lalu melanjutkan ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN). “Saya ya manut kata bapak,” ceritanya. Ismed pun melanjutkan ke SMP yang diajar oleh bapaknya sendiri. Baca Gabungkan hal 7

KPAI Minta Lutviana Ulfa Divisum Keperawanannya

TENTANG ISMET YUSUF Lahir Pekalongan, 7 Juni 1949 Pendidikan SD Muhammadiyah Pekalongan, SMP Muhammadiyah Pekalongan, SMA Muhammadiyah Pekalongan, Fakultas Kedokteran Undip (1975), Spesialis Dokter Kesehatan Jiwa (1983), Spesialis Dokter Ke­ sehatan Jiwa, Anak dan Remaja (1986) Istri Istiqomah (psikolog) Anak Hanif Fadli, Anhar Fadli, Sahrul Fadli

Kakak-Beradik Pemburu Orang Gila Baca Halaman 2

SMS Warga

Rubrik ini menampung saran, keluhan dan uneg-uneg warga tentang permasalahan kota dan pelayanan publik. Kiriman melalui SMS ke: 081390484764

Pemulung Wonosobo Kebangetan

Ulah pemulung di Wonosobo jan kebangeten tenan. Lha wong tutup selokan aja diambil. Mbok mikir lubang itu membahayakan pejalan di trotoar. Kalau yang celaka keluargane pemulung itu si gak apa. Lha kalau orang lain yang jadi korban? Mbok eling, memang zaman sulit tapi cari uang yang bener, jangan asal embat. Juga bikin resah warga. Kerja itu ibadah, ya dapat rezeki ya dapat pahala. Tapi kalau ngawur salahsalah dapat dosa tambah digebuki massa. Tolong para pemulung jadi perhatian. +6285229431518

Polisi Patut Diacungi Jempol

Polisi perlu diacungi jempol, khusus Polda Jateng yang berani memberantas premanisme. Kami Keluarga Besar Silat Perisai Diri Jawa Tengah beserta semua pelatih mendukung untuk menumbuhkan rasa aman di tengah-tengah masyarakat. Terimakasih Polda Jateng. +628164884134

Pak Gub, Jalan Raya Tompak Kapan Diperbaiki

Pak Gubernur Jateng tolong Jalan Raya TompakCepogo diperbaiki, jalannya sudah rusak parah. Kasihan orang yang lewat badan bisa sakit semua. Tidak percaya? Bisa dicoba. +6281325702680

Status Agama KTP Dihapus, Orang Tak Beriman

Status agama di KTP dihapus. Adalah bagi orang-orang yang imannya lemah. Kalau Tuhan menghendaki yang terjadi maka terjadilah. Manusia hanya menjalankan apa yang dikehendaki Tuhan. +6285727016537 redaktur Iskandar • layouter fian

dite surendra/rase

Pasien Cangkok Hati Pertama

Pipi Ulung Makin Tembem DUA tahun lebih pascaoperasi cangkok hati, kondisi Ulung Hara Hutomo, 3 tahun, semakin membaik. Se­ perti diketahui, Ulung merupakan balita pertama yang menjalani operasi cangkok hati di Indonesia. Tepatnya di RSUP dr Kariadi Semarang. Meski tetap harus mengonsumsi methyl satu kali sehari, Ulung tak terlihat sebagai mantan penderita kelainan hati yang membahayakan nyawanya. Bocah itu tetap lincah bermain, ceriwis, dan bandelnya bukan main. Baca Pipi hal 7

DITE SURENDRA/RASE

GEMARI POWER RANGERS-Ulung Hara Hutomo, pasien cangkok hati tengah bermain bersama ibu kandungnya, Lisa Olivia (atas). Ulung mengenakan topeng Spiderman.

SEMARANG—Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Sabtu (15/11) kemarin kembali mendatangi Polwiltabes Semarang dan Polda Jateng. Mereka mendesak aparat kepolisian serius menangani kasus nikah bawah umur yang dilakukan miliader asal Kabupaten Semarang, H. Pujiono Cahyo Widianto alias Syeh Puji dengan bocah 12 tahun, Lutviana Ulfa. Sehari sebelumnya, sejumlah aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga melakukan hal sama. Mereka terdiri atas aktivis JPY (Jejaring Perempuan Yogyakarta), KJHAM (Kajian Jender dan Hak Asasi Manusia), dan KPPA (Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak). Ketua KPAI Masnah Sari SH datang bersama timnya. Mereka menyerahkan surat berisi laporan dugaan perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Syeh Puji terhadap Ulfa. Surat tersebut diterima oleh perwira jaga Ditreskrim Polda, AKP Khundhori. Masnah Sari mengatakan, KPAI sebagai lembaga negara yang sah meminta Polda mencari kebenaran

material dalam proses penyidikan. Polisi juga diminta melakukan pemeriksaan medis terhadap Ulfa atas keperawanannya. Ini, tegas Masnah, untuk memenuhi unsur pasal 81 (2) ketentuan pidana dalam UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. “Dan terhadap Syeh Puji juga perlu dilakukan pemeriksaan medis dan psikologis oleh ahli jiwa untuk memeriksa adanya kemungkinan yang bersangkutan menderita phaedofilia,” tuntut Masnah didampingi Sekretaris KPAI, Supeno. Baca KPAI hal 2

Kisah Preman-Preman Kejam yang Kini Sudah Insyaf (1)

Umur 12 Sudah Menggarong, Pernah Dibezuk Xanana Gusmao Headline berita di sejumlah media massa dalam beberapa hari ter­ akhir diramaikan perihal pember­ antasan preman. Preman jalanan hingga preman terorganisasi pun disasar polisi. Lantas, seperti apa pengalaman mantan preman yang kini insaf dan telah bertobat? WAHIB PRIBADI, Demak NAMANYA Acep Kamaludin. Pria kelahiran Pandeglang Banten, 17 Februari 1978 ini pernah malang-melintang di dunia prema­ n­is­me. Tak tanggung-tanggung, Acep sempat menjadi perampok lintas pulau Jawa-Sumatera-Kalimantan. Akibat perbuatannya, ia beberapa kali divonis hukuman dan keluar masuk bui. Dia pernah dikejar polisi hingga ke Timika, Papua. Dia juga pernah ditembak kakinya hingga tembus. Namun perjalanan hidupnya kini berubah. Seolah menjadi titik balik riwayat hidupnya. http://www.radarsemarang.com

Acep memutuskan untuk bertobat. Ia ingin hidup apa adanya, jauh dari masa lalunya yang buram. Dia bertekad menjalani kehidupan lebih baik. Acep pun memilih mengabdi di Pondok Pesantren Hidayatul Quran, Dusun Ngepreh, Desa Sayung, Kecamatan Sayung. Sehari-hari Acep menjadi sopir pribadi pengasuh ponpes yang juga pemilik Panti Rehabilitasi Penyakit Jiwa Nurussalam, Kiai Nur Fatoni Zein. “Saya pasrah apapun yang terjadi. Saya ingin mengubah hidup saya menjadi lebih baik,” ung­ kapnya saat ditemui koran ini di Ponpes Kiai Nur, kemarin. Mengenakan baju koko lengan panjang warna hitam, bersarung, dan berpeci, Acep menungkap banyak lika-liku perjalanan hidupnnya hingga menjadi santri. Acep bertutur, dia dibesarkan dari keluarga kurang mampu di Pandeglang. Bapaknya seorang pegawai PLN. Sedangkan ibunya PNS. Meski begitu, gaji orangtuanya tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Saat kecil, ia menamatkan SD di Bekasi. Lulus sekitar 1986. Kemudian melanjutkan

DITE SURENDRA/RASE

pendidikan di SMP serta SMA di daerah Jakarta Timur. Lulus SMA pada 1994. Selanjutnya ia melanjutkan kuliah di sebuah universitas di Jakarta mengambil juruan Teknik Sipil.

Sayangnya Acep hanya mampu belajar sampai semester IV. “Karena pikiran saya nggak mampu, akhirnya saya memutuskan keluar dari kampus,” katanya. Baca Ultah hal 7 e-mail: redaksi@radarsemarang.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.