RADAR SEMARANG 9 NOVEMBER 2008

Page 2

Radar Semarang

JATENG

Minggu 9 November 2008

5

HUKUM Oknum PNS Jepara Dilaporkan

Kekurangan Ribuan Guru Sekolah Dasar

JEPARA—Oknum PNS di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) berinisial Gi dilaporkan mantan istrinya, Yuliarsi, 43, warga Solo ke Mapolsek Kota Jepara, Kamis (6/11) lalu. Gi diduga memalsukan dokumen Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk menikah lagi. Padahal saat itu, sekitar 2003-2004, proses perceraian masih berlangsung. Dari penelusuran kantor terkait, Yuliarsi mengetahui bahwa status mantan suaminya di KTP belum menikah. Kasus ini sudah dilaporkan dua kali. Kali pertama pada 2005. Saat itu, kasusnya sudah masuk ke kejaksaan. Sayangnya kasus tersebut tidak berlanjut. Informasinya, belum ada bukti kuat mengarah ke pemalsuan dokumen KTP. Penyelesaiannya diupayakan kekeluargaan. Karena belum menemui titik terang, kasus ini bergulir kembali. Yuliarsi didampingi Mulyadi dari Aliansi Perlindungan Perempuan dan Anak (APPA) mendatangi Mapolsek kota Jepara untuk menanyakan kasus tersebut. Saat dimintai konfirmasinya, Gi justru mencoba menghindar dengan masuk kembali ke ruang pemeriksaan Mapolsek. Wartawan sempat menunggu cukup lama, namun yang bersangkutan tak kunjung keluar dari ruangan. (zis/jpnn/isk)

GROBOGAN—Kabupaten Grobogan masih kekurangan jumlah guru SD. Sebab kuota penerimaan CPNS guru SD per tahunnya jauh lebih kecil dari jumlah guru yang pensiun. Semisal, dari 519 formasi penerimaan CPNS 2008, jatah untuk guru hanya 267 orang. Jumlah ini diperuntukkan bagi guru SD sebanyak 160 orang. Sedangkan sisanya, 107 formasi dibagi untuk guru agama, pendidikan jasmani, guru SMP/ SMA/SMK. Sementara jumlah guru yang pensiun tahun ini di atas angka 200 orang. Kepala Dinas P dan K Grobogan, Bambang Rusminto, mengakui pihaknya masih kekurangan guru SD. Tepatnya sekitar 1.500 orang. “Memang jumlah

TRAGEDI Motor Dipinjam, Gantung Diri GROBOGAN—Alasan orang bunuh diri tampaknya makin sepele saja. Seperti yang dilakukan Barry Sahara, warga Desa Banjarwodo, Kecamatan Kradenan. Gara-gara sepeda motornya dipinjam sang ayah, Ujang Purnomo, pemuda 18 tahun itu nekat mengakhiri hidupnya dengan jalan gantung diri. Informasi yang didapat Radar Kudus (JPNN) menyebutkan, Ujang punya keperluan mendadak yang cukup penting. Karena itu dia terpaksa meminjam sepeda motor anaknya untuk membereskan urusan tersebut. Buntutnya, Barry ngambek. Dia tak mau masuk sekolah di SMK Pembnas Purwodadi. Ketika Ujang dan istrinya Sumartini pulang sekitar pukul 14.00, keduanya mendapati tubuh pelajar kelas tiga SMK itu sudah terbujur kaku dengan leher terjerat tali plastik. Keduanya pun shock. (dha/jpnn/isk)

LENSA

guru SD yang kita miliki masih kurang banyak. Jumlahnya tidak ideal dengan banyaknya sekolah yang ada.” Sejauh ini, imbuhnya, jumlah SD negeri yang dimiliki ada 850 unit. Jumlah guru yang tersedia 4.500 orang. Idealnya, dalam satu SD punya 6-7 tenaga pengajar. Sehingga jumlah kebutuhan guru keseluruhan sekitar 6.000 orang. Terkait kondisi tersebut, lanjutnya, pihak sekolah terpaksa melakukan beberapa upaya. Semisal mengangkat guru tidak tetap atau terpaksa meminta guru yang ada untuk mengajar pada beberapa kelas. “Jumlah guru SMP dan SMA juga masih kurang. Namun, jumlahnya tidak sebanyak kekurangan guru SD.” (dha/jpnn/isk)

KONDISI SD DI GROBOGAN ■ Jumlah SDN 850 unit. ■ Jumlah guru tersedia 4.500 orang. ■ Idealnya, satu SD punya 6-7 tenaga pengajar. ■ Jumlah kebutuhan guru sekitar 6.000 orang. HERMAS PURWADI /RATEG/JPNN

BERSIHKAN RAMBU—Petugas Satlantas membersihkan papan peringatan yang tertutup debu di perlintasan maut Jalan Perintis Kemerdekaan, kemarin.

■ Jumlah kekurangan guru 1.500 orang.

Tindak Tegas Terobos Lintasan KA Amrozi Cs Keliru Tafsirkan Jihad

TEGAL—Rencana Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Seni-Budaya Kota Tegal membangun palang pintu manual di lima lokasi perlintasan kereta api ( KA) tanpa palang pintu, disikapi jajaran Satlantas Polresta. Pengendara bermotor yang nekat menerobos perlintasan saat pintu manual ditutup akan ditindak tegas. Hal itu disampaikan Kapolresta AKBP Drs MM Rachman melalui Kasat Lantas AKP AA Sukreta. Sukreta

menyatakan, penindakan tegas bagi pelanggar atau penyerobot areal perlintasan akan berjalan jika sarana dan prasarana pintu dan pendukung rambu sekitar lintasan sudah tersedia. ”Kami akan mudah melakukan penindakan bila semua unsur pendukung tersedia.” Dari catatan Satlantas, insiden kecelakaan yang terjadi di lintasan KA tak berpalang pintu cenderung pasang surut. Pada 2005 tercatat 6 kasus, 2006 dan 2007 ada 2 kasus, dan

selama 2008 hingga Agustus tercatat 5 kasus. Dari jumlah itu, korban mencapai 33 orang. Rinciannya, meninggal 16 orang, 12 korban luka berat, dan 6 luka ringan. Menurut perwira asal Bali ini, sebelum rencana pemasangan palang pintu manual di lintasan tak berpalang, pihaknya telah mengantisipasi. Yakni dengan memasang papan peringatan agar pengendara kendaraan bermotor waspada saat melewati lintasan. (her/jpnn/isk)

Dirazia, Pria yang Diduga Preman ISK/RASE

DINGIN DAN PANAS Objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, menarik untuk dimikmati. Selain pemandian air panas, juga ada air terjun. Airnya sangat dingin yang menyusuri Kali Guci hingga ke desa-desa yang ada di bawah Guci.

PERISTIWA Mayat Tak Beridentitas di Sungai KUDUS—Warga Dukuh Nggoleng, Desa Pasuruan Lor, Kecamatan Jati, dibuat heboh dengan penemuan mayat tak dikenal. Mayat yang ditemukan Kasno, warga setempat, itu, mengapung di Sungai Wulan. Kejadian bermula saat Kasno sekitar pukul 06.15 pergi buang hajat di sungai. Belum sempat dia buang hajat, dari jarak 10 meter tempatnya berdiri ada kepala yang mengambang. ”Setelah lihat kepala, saya langsung berlari mencari pertolongan,” ungkapnya. Kasno dan sejumlah warga membalikkan mayat yang tertelungkup. ”Baunya busuk dan beberapa bagian tubuhnya sudah terkelupas,” katanya. Setelah mayat dibawa ke tepi sungai, warga menghubungi Polsek Jati. ”Ada ciri tanda dari mayat itu. Dia bertato di bagian kaki kiri dan tangan kanan,” ungkap Kapolsek Jati AKP Yanu W. Gambar tato yang masih terlukis di kakinya adalah gambar mawar. Sedangkan tato lainnya sudah tidak bisa dikenali. Sebab kulit mayat sudah mengelupas. (hil/jpnn/isk)

TEGAL—Jajaran Polresta Tegal kemarin merazia pria yang diduga preman. Razia yang dipimpin Kabag Ops AKP Edi Sutaryo WP menyasar sejumlah keramaian. Antara lain, terminal bus, stasiun kereta api, pusat perbelanjaan, dan dilanjutkan razia kendaraan di kawasan Jalan KS Tubun. Kapolresta AKBP Drs MM Rachman didampingi Kabag Ops AKP Edi S menyatakan, kegiatan tersebut merupakan operasi rutin. ”Kami ingin warga Kota Tegal dan orang luar yang datang ke sini atau melewati wilayah hukum Polresta merasa aman, nyaman, dan tidak dihantui rasa takut atas tindakan premanisme jalanan,” katanya di sela- sela memimpin razia kemarin. Razia melibatkan 1 satuan setingkat peleton Unit Perintis Shabara, 1 unit Reskrim, 1 unit Intelkam, dan Satlantas. Di areal pintu masuk bus, polisi mengamankan 2 pemuda tak beridentitas yang sedang bersembunyi

di balik warung makan. Saat mengetahui petugas, 2 pemuda itu berupaya menyelinap masuk ke dalam warung, sebelum akhirnya tepergok dan dibawa polisi ke truk dalmas. Razia dilanjutkan dengan menyisir lokasi pinggiran terminal yang biasa dipadati preman dan pemalak awak angkutan. Di lokasi itu polisi hanya menemukan 1 pria yang terpaksa diamankan karena tak membawa KTP. Penyisiran berlanjut di areal perempatan Maya dan pelataran sebuah pusat perbelanjaan. Dari sana petugas berupaya menyebar untuk mengidentifikasi keberadaan preman jalanan yang kerap memalak awak angkutan dan penumpang bus. Hasilnya, dua pria tak beridentitas digelandang. Di stasiun kereta dan kawasan pinggiran Jalan Kolonel Sudiarto, polisi tak menemukan orang- orang yang dicurigai sebagai pelaku premanisme. (her/jpnn/isk)

DIRAZIA Pria tanpa identitas yang berhasil diciduk petugas diareal terminal bus, kemarin.

PEMERINTAHAN Bupati Tawarkan Relokasi BREBES—Bupati Indra Kusuma menawarkan relokasi bagi warga korban longsor di Kecamatan Sirampog. Sebab wilayah yang mereka tempati sekarang merupakan aerah rawan bencana. Menurut Indra, solusi terbaik pindah ke lain tempat yang lebih aman. Bupati Indra menyampaikan hal itu usai mengikuti halal bihalal perangkat desa se Kabupaten Brebes di depan Stadion Karangbirahi, Kamis (6/11) lalu. Namun sebelum program relokasi dilaksanakan, Bupati Indra meminta masukan dari korban longsor. ”Tapi mudah-mudahan itu diterima, sebab daerah yang sekarang ditempati merupakan daerah rawan bencana,” kata Indra Kusuma di dampingi Wakil Bupati Agung Widyantoro. Saat ditanya wilayah relokasi, Indra menyebut dua alternatif kecamatan. Yakni Kecamatan Salem dan Bantarkawung. Relokasi nantinya warga tinggal menempati rumah yang sudah dibangun oleh Pemkab Brebes. (din/jpnn/isk)

TENAGA KERJA Disnaker Ingin Terapkan UMK JEPARA—Kehadiran SKB 4 menteri yang dianggap merugikan pekerja, direspons Dinas Tenaga Kerja Kependudukan dan Catatan Sipil (Disnakerdukcapil) Jepara. Dinas ini berharap keputusan tripartit yang menghasilkan keputusan berupa usulan UMK 2009 untuk Jepara diharapkan tak berubah. “Kami inginnya usulan UMK 2009 yang sudah kita usulkan ke provinsi tetap dilaksanakan. Usulan UMK itu sudah melalui perundingan antara pekerja, pengusaha dan pemerintah,” tandas Kepala Disnakerdukcapil Edi Prabowo. (zis/jpnn/isk)

TEGAL—Tiga terpidana mati kasus bom Bali I Amrozi, Ali Ghufron (Mukhlas), dan Imam Samudra keliru menafsirkan makna jihad. ”Bagaimana pun, melenyapkan nyawa orang lain baik yang seagama maupun yang tidak seagama tanpa alasan jelas, tidak bisa dibenarkan,” kata Sekretaris II Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Tegal Ahmad Zaki SS kemarin. Menurutnya, agama Islam diturunkan untuk melindungi jiwa. Satu sisi, Indonesia bukan medan perang. Kalaupun Indonesia menjadi medan perang, lanjut Zaki, Islam telah mengatur tata cara berperang. ”Sebelum berperang Rasulullah SAW selalu berpesan untuk tidak membunuh anak-anak, wanita dan orang tua, tidak membunuh warga sipil dan tidak merusak tempat ibadah serta tanaman,” terangnya. Namun korban bom Bali I justru sebagian besar wanita dan orang-orang sipil pria dan

wanita yang tak sedang dalam kondisi berperang. Terkait kasus ini, umat Islam semestinya bisa bersikap lebih arif. ”Jika kita ingin menampilkan wajah Islam yang moderat,” ujarnya. Diakui Zaki, saat ini muncul kecenderungan pada sebagian masyarakat di Indonesia untuk bersikap radikal. Kemunculan kelompok ini, lanjut Zaki, karena kondisi di Indonesia masih memungkinkan untuk itu. Ketidakpuasan terhadap sistem politik menjadi salah satu faktor pendukungnya. Ini, sentil Zaki, berbahaya jika dibiarkan. ”Tugas kelompok moderat adalah menampilkan wajah Islam yang damai. Pemaknaan makna jihad perlu diluruskan,” sarannya. Dengan perkembangan zaman saat ini, jihad dalam Islam bisa dilakukan dengan mengamalkan hartanya untuk kebaikan, menyumbangkan pikiran dan tenaga serta bentuk jihad lainnya. (ima/jpnn/isk)

Pengawasan Keamanan Demak Ditingkatkan Jelang Eksekusi Amrozi Cs DEMAK—Pengawasan keamanan di wilayah Demak terus ditingkatkan, menyusul rencana eksekusi mati Amrozi Cs di Cilacap. Kapolres Demak AKBP Opik Taofik Nugraha mengungkapkan, jajarannya siaga mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. “Sebenarnya pengamanan seperti hari hari biasa saja. Yakni patroli rutin di jalan raya maupun tempat keramaian umum lainnya,” katanya saat dihubungi koran ini, kemarin.

Kendati demikian, menurut Kapolres, tak ada pengawasan khusus terhadap tempat-tempat keramaian. “Yang jelas kami tetap waspada dan selalu siap siaga,” imbuhnya. Dijelaskan, pengamanan yang dilakukan sama seperti daerah lain di Jateng. Yaitu untuk mengimbangi kegiatan di Cilacap. Dalam pantauan koran ini, operasi lalulintas di jalan raya menjadi prioritas. Seperti penertiban terhadap pengendara kendaraan roda dua di Jalan Sultan Fatah yang tak melalui jalur lambat. Pelanggarnya langsung ditilang. (hib/isk)

Kondisi Gofar Belum Membaik Kisruh FPDIP HERMAS PURWADI /RATEG/JPNN

SD Bumiharjo Nunggu Ambruk JEPARA—Kondisi bangunan di SDN 1 Bumiharjo, Kecamatan Keling, benar-benar memprihatinkan. Empat ruang kelas kondisinya tak layak huni. Tinggal menunggu ambruk saja. Dua lubang menganga di dinding sebesar manusia terlihat di ruang kelas I. Kelas lain pun tidak kalah ngeri. Temboktemboknya terlihat mulai rapuh dimakan usia. Kelas satu hingga empat eternitnya juga hampir roboh. Untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan, pihak sekolah menutup empat kelas itu dengan tulisan: Awas Bahaya!

”Kami tidak ingin anak-anak menjadi korban jika sekolah ambruk. Apalagi saat ini musim hujan. Tembok atau eternit mudah ambruk dan itu bisa mengancam keselamatan anak-anak,” ujar Kepala Sekolah SDN Bumiharjo I Supardjito, kemarin. Pihak sekolah sudah berupaya mengajukan bantuan DAK 2006-2007. Namun pihak P dan K tampaknya masih setengah hati. ”Tapi tidak ada respons. Katanya daftar tunggu,” imbuh Supardjito. Untuk menyiasati ini, pihak sekolah mencari tempat alternatif agar proses belajar tetap REDAKTUR ISKANDAR • LAYOUTER BRAM

berjalan. Caranya dengan memanfaatkan ruang gudang, UKS, keterampilan, BP, dan ruang guru sebagai pengganti ruang kelas. Kondisi ini mengganggu proses belajar siswa. Sebab ada satu ruang untuk mengajar dua kelas. Yakni kelas 4 dan 5. Ruangan hanya disekat dengan tripleks. Akibatnya, sering ada hal yang menggelikan. Semisal saat guru kelas lima memberikan pertanyaan kepada muridnya, yang menjawab murid di sebelahnya. Sekolah itu dibangun sejak 1969. Tapi hingga saat ini belum pernah direnovasi. Alasannya, terbentur biaya. (zis/jpnn/isk)

DEMAK—Kondisi Gofar yang dirawat inap di RSD Sunan Kalijaga dua hari lalu, hingga kini belum membaik. Anggota FPDIP yang dipukul Suko Pratomo (koleganya di FPIP) masih tergolek di ruang VIP rumah sakit milik pemerintah tersebut. Menurut Gofar hingga kemarin kepalanya masih pusing. Karenanya dia belum tahu pasti kapan akan pulang. “Saya belum bisa pulang karena kepala masih nyeri dan pusing. Jadi, menunggu sembuh dulu,” ujarnya kepada koran ini kemarin. Diungkapkan, pihak dokter rumah sakit telah melakukan pemeriksaan darah. Melalui tes darah akan diketahui penyakit yang dialami sebagai dampak pemukulan Suko terhadap dirinya saat sidang paripurna di DPRD beberapa waktu lalu.

“Syaraf saya juga sudah diperiksa dengan cara dilakukan penyinaran. Menurut dokter, syaraf kepala bagian belakang masih tegang. Pun syaraf di pelipis mata saya masih sakit.” Kendati demikian, kata Gofar, hasil pemeriksaan darah maupun syaraf hingga kemarin belum diketahui. Sebab, masih menunggu keterangan pihak dokter. Seperti diketahui, Gofar dilarikan ke rumah sakit karena kepalanya terus pusing serta muntah akibat efek kekerasan yang dilakukan Suko Pratomo, anggota FPDIP. Saat dipukul itu, kepalan tangan Suko mengenai rahang dan mulut bagian atas. Akibatnya, rasa sakit juga menjalar ke kepala Gofar. “Dokter menerangkan kalau yang dipukul terkena rahang bagian atas hubungannya ke syaraf bagian kepala.” (hib/isk)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.