Ternate City 2019

Page 1


daftar isi 07 BAB 1

sambutan • Sambutan Walikota Ternate • Sekapur Sirih • Kata Pengantar

13

pendahuluan

27

gambaran umum

BAB 3

49

visi dan misi

BAB 4

61

potensi dan peluang investasi

BAB 2

110 2

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang

• Ternate Tempoe Doeloe • Sejarah Kota Ternate

• Kondisi Geografis • Topografi dan Iklum • Sosial Politik dan Pemerintahan

• Visi & Misi • Ternate Smart Island • Prasarana dan Infrastruktur

• Perdagangan • Perbankan • Pertambangan • Perikanan dan Maritim • Perkebunan dan Pertanian • Industri • Energi • Pendidikan dan Kesehatan • Objek Wisata

penutup Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


content

Ternate Past, Present and Future

message • Message Mayor of City • Preface • Foreword

INTRODUCTION

TIM PENYUSUN

• Ternate in The Past • History of Ternate

general description • Geographical • Climate and Topography • Social Politics and Goverment

PELINDUNG

Dr. H. Burhan Abdurahman, SH, MM Walikota Ambon H. Abdullah Tahir, SH Wakil Walikota PENASEHAT Thamrin Marsaoly, SP, M.Sc

visi dan misi • Vission & Mission • Ternate Smart Island Facilities and Infrastructure

investment potential & opportunities • Trading • Banking • Mining • Fisheries and Maritime • Plantation and Agriculture • Industry • Energi • Education and Health • Tourism

KABAG HUMAS M. Saiful Arsyad, SE Anggota Aziz Tukuboya, S.Pd, M.Pd M. Tauhid Salam, S.Kom Supriyanto R. Hary, SE Dony Dolfiansyah, SIP Organizer Lori Lessy (Ketua) Din Moni Graphic Design Harianto Sabir www.sabirmedia.com Copyright by: Pemerintah Kota Ternate Hak Cipta dilindungi Undang-Undang, Dilarang memproduksi seluruh atau sebagian dari foto, teks atau ilustrasi isi buku dalam segala bentuk apapun tanpa izin tertulis.

© 2019

conclusion Ternate Past, Present and Future

3


4

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Sambutan Walikota Message Mayor of City Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera. Om swastiastu. Namo buddhaya.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Greetings. Om swastiastu. Namo buddhaya.

Puji syukur kita Panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Atas anugerah terindah bagi kita sebuah kota yang berbudaya, agamais dan harmonis Kota Ternate.

Thanks for Almighty God for His precious gift for us in a cultural city, religious and harmony, Ternate.

Selaku Walikota Ternate saya patut bersyukur dan gembira atas terbitnya Buku Ternete Doeloe, Sekarang dan Akan Datang”. Pemerintah Kota Ternate dengan Visi “Terwujudnya Ternate Menjadi Kota Berbudaya, Agamais, Harmonis, Mandiri, Berkeadilan Dan Berwawasan Lingkungan” memberikan apresiasi dengan hadirnya sebuah media edukasi dan informasi kepada masyarakat luas baik masyarakat pada umumnya atau kepada pelaku ekonomi, stakeholder dan pemangku jabatan tentang capaian pembangunan dari berbagai aspek baik ekonomi, pariwisata, kebudayaan dan sektor pendukung lainnya dengan lebih spesifik. Penerbitan buku ini merupakan sebuah upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kota Ternate umumnya dan para pelaku ekonomi khususnya. Demi mendapatkan informasi tolok ukur dinamika Kota Ternate dari masa ke masa baik dari segi sejarah, perekonomian maupun informasi sektor-sektor unggulan yang bisa dijadikan sebagai Peluang Investasi untuk dikembangkan di Kota Ternate, sebagai bagian dari penjabaran visi misi pembangunan Kota Ternate. Dengan demikian maka sebuah harapan besar dengan adanya buku tersebut dapat turut serta menambah wawasan, kecintaan dan tabungan informasi untuk dijadikan acuan dalam upaya untuk membangun dan turut mensukseskan program pemerintah Kota Ternate sebagaimana yang telah tertuang dalam Visi dan Misi Pemerintah dan jajarannya. Wassalammu alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barokatuh.

As the Mayor of Ternate, I should be grateful and happy for book publication “Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan datang “ which is a valuable information book for our people because the city development is an integral part that is inseparable from the national development planning system with direction, policies and priority. Due to this reason, then the City Government of Ternate with the vision “The Realization Of Ternate Became A Cultured, Religious, Harmonist, Independent, Fair And Environmental Friendly City” provides appreciation with the presence of an educational media and information to the wider community both general public or economic actors, stakeholders and position holders about development achievements from various aspects of economy, tourism, culture and other supporting sectors more specifically. The book publication is also an effort of government in order to improve services to Ternate people in general and economic actors in particular to obtain information about Ternate development and dynamics from time to time both in terms of history, economy and information on leading sectors that can be used as Investment Opportunities to be developed in Ternate City, as part of Ternate City’s vision and development mission. Then, a big hope with the existence of this book can contribute to add knowledge and information to be used as a reference in efforts to build and contribute to success Ternate City government program as stipulated in Government Vision and Mission and its staff. Wassalammu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barokatuh.

Ternate Past, Present and Future

5


Preface

Sekapur Sirih Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita sekalian Dari sektor pariwisata, kota Ternate dikenal sangat banyak memiliki obyek menarik untuk dikunjungi. Sejarah perjalanan Ternate adalah salah satu sebab banyaknya obyek ini. Sebut saja benteng-benteng seperti Tolukko, Kastela, atau Oranye yang berada di tengah kota menjadi saksi sejarah perjalanan Ternate. Selain itu wisata bernuansa alam seperti Danau Tolire atau Pantai Sulamadaha juga menjadi pilihan menarik dan indah untuk dikunjungi. Satu yang menarik terkait keberadaan Gunung Gamalama adalah obyek wisata Batu Angus yang merupakan situs batuan lahar dari sisa letusan Gunung Gamalama. Sekilas situs ini menyerupai candi-candi di Jawa, namun sebenarnya yang akan kita lihat adalah lahar panas yang telah membatu dan membentuk kontur unik Melalui buku ini kita bisa mendapatkan informasi mengenai sejarah Kota Ternate, perkembangan terkini dan rencana pembangunan di masa datang. Sehingga memudahkan kepada para calon investor maupun wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Ternate.

Assalamualaikum Wr. Wb. Peace to us all From the tourism sector, Ternate city is known to have many interesting objects to visit. The history of Ternate's journey is one of the many causes of this object. Call it the strongholds such as Tolukko, Kastela, or Orange in the middle of the city to witness the history of Ternate travel. Besides natural nuances of tourism such as Tolire Lake or Sulamadaha Beach are also attractive and beautiful choices to visit. One interesting thing related to the existence of Mount Gamalama is Batu Angus tourism object which is a lava rock site from the rest of Mount Gamalama eruption. At first glance this site resembles temples in Java, but actually what we will see is hot lava that has been petrified and forms a unique contour Through this book, we can get information about the history of Ternate City, the latest developments and future development plans. Making it easier for potential investors and tourists who will visit the city of Ternate.

Untuk itu kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim Pelaksana yang terlibat dalam penyusunan hingga buku ini terbit.

For this reason, we would like to express our deepest gratitude to the Implementation Team involved in the preparation of this book.

Semoga dengan keberadaan informasi ini, kita mendapatkan sedikit gambaran mengenai Kota Ternate yang kita cintai bersama.

Hopefully with this information, we will get a little picture of the city of Ternate that we love together.

Thamrin Marsaoly, SP, M.sc KEPALA DISKOMSANDI TERNATE

6

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Kata Pengantar

Foreword

Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita sekalian Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya semata sehingga kami dapat menyelesaikan penerbit buku Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang

Assalamualaikum Wr. Wb. Peace to us all Our praise and gratitude to God Almighty for His grace alone so that we can complete the publisher of the Ternate Doeloe, Now and Coming

Buku ini kami persembahkan sebagai bentuk partisipasi dan peran serta dalam rangka turut mempromosikan peluang investasi di Kota Ternate, khususnya kepada investor dalam neger maupun luar negeri, serta menginformasikan kebijakan pemerintahan Kota Ternate pada khususnya dalam kaitannya dengan visi misi dan pembangunan daerah.

We present this book as a form of participation and participation in the framework of promoting investment opportunities in Ternate City, particularly to domestic and foreign investors, as well as informing Ternate City government policies in particular in relation to regional vision and mission and development.

Terimakasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada Walikota Ternate, yang telah memberikan kepercayaan kepada kami sebagai pelaksana penerbit buku “Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang�. Semoga kepercayaan ini akan terus terjalin dengan baik di masa yang akan datang.

Our deepest thanks go to the Mayor of Ternate, who has given our trust as the executor of the book publisher "Ternate Doeloe, Now and Coming". Hopefully this trust will continue to be well established in the future.

Apresiasi yang setinggi-tingginya juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi pada penerbitan buku ini. Semoga apa yang kami sajikan dapat memberikan manfaat terhadap kegiatan promosi investasi di Kota Ternate.

Our highest appreciation also goes to all parties who have participated in the publication of this book. Hopefully what we present can provide benefits to investment promotion activities in Ternate City.

Penerbit / Publisher

Lori Lessy Ternate Past, Present and Future

7


8

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


1

Bab CHAPTER

Pendahuluan

Introduction

Ternate Tempo Doeloe

Ternate in The Past

T

T

Rempah paling menarik dan bernilai adalah cengkih (Syszygium aromaticum) dan pala (Myristica fragrans) termasuk bunga pala. Cengkih dan pala adalah komoditas sangat berharga dan nilainya lebih tinggi ketimbang emas. Karena itu, kota ini juga dikenal sebagai pusat perdagangan pulau dengan fasilitas pendukung bisnis, jaringan transportasi, dan pariwisata. Selain itu, Kota Ternate juga dianggap menjadi rumah bagi dua pertiga dari penduduk pulau yang mayoritas Muslim. Kota ini banyak memiliki peninggalan sejarah dan tradisi budaya lokal yang luar biasa.

The most interesting and valuable herbs are cloves (Syszygium aromaticum) and nutmeg (Myristica fragrans), including nutmeg flower. Cloves and nutmeg are very valuable commodities and their value is higher than gold. Because of this, the city is also known as an island trading center with business support facilities, transportation networks and tourism. In addition, the city of Ternate is also considered to be home to two-thirds of the island’s predominantly Muslim population. The city has many outstanding historical and cultural traditions.

ernate dikenal sebagai Pusat Rempah Dunia. Bangsa Eropa, seperti Portugis, Spanyol dan Belanda pada abad ke-15 silam berebut datang ke Ternate. Mereka ingin berburu rempah-rempah untuk kemudian dijual dengan harga tinggi.

Ada empat kelompok masyarakat yang mendiami kota ini yaitu: Tubo yang mendiami kawasan puncak/lereng sebelah utara Ternate. Tobona yang mendiami kawasan lereng sebelah selatan di Foramadiahi. Tabanga yang mendarat kawasan pantai bagian utara. Toboleu yang menempati kawasan pesisir pantai timur di Ternate.

ernate has been known as World Central Spice. Europeans, such as Portuguese, Spanish and Dutch in the 15th century, competed to come to Ternate. They want to hunt for spices and then sell them at high prices.

There are four groups of people who inhabit this city, as follows: Tubo who inhabit the peak / slope area north of Ternate. Tobona who inhabits the southern slope area at Foramadiahi. Tabanga which landed on the northern coast. Toboleu which occupies the east coast in Ternate.

Ternate Past, Present and Future

9


Sejarah

History

Sejarah Kota Ternate

History of Ternate City

Ternate atau yang sebelumnya bernama Kerajaan Gapi merupakan salah satu dari empat kerajaan Islam tertua di Maluku Utara selain Tidore, Jailolo, dan Bacan. Kolano atau pemimpin pertama Ternate adalah Momole Ciko yang menyandang gelar Baab Mashur Malamo (1257-1272).

Ternate or formerly called Gapi Kingdom of is one of the four oldest Islamic empires in North Maluku besides Tidore, Jailolo, and Bacan. Kolano or Ternate’s first leader was Momole Ciko who has the title Baab Mashur Malamo (1257-1272).

1250

Migran pertama yang mendarat di Ternate tahun 1250 adalah komunitas Tobona yang dipimpin oleh Momole Guna

Tara No Ate yang artinya Turun dan Merangkul

  Tara No Ate which means Going Down and Embracing

Asal usul penduduk Ternate berasal dari Pulau Halmahera yang melakukan eksodus atau migrasi besar-besaran ke beberapa pulau kecil di bagian barat Pulau Halmahera termasuk ke Ternate. Hal itu disebabkan terjadinya pergolakan dan konflik politik di Jailolo (Gilolo) di Pulau Halmahera pada tahun 1250. Migran pertama yang mendarat di Ternate tahun 1250 adalah komunitas Tobona yang dipimpin oleh Momole Guna.

The origin of Ternate residents came from Halmahera Island, which carried out a large-scale exodus or migration to several small islands in the western part of Halmahera Island, including to Ternate. That was caused by political upheaval and conflict in Jailolo (Gilolo) on Halmahera Island in 1250. The first migrant to land in Ternate in 1250 was the Tobona community led by Momole Guna.

10

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Seiring waktu pendudukpun kian bertambah dan semakin heterogen dengan bermukimnya pedagang Arab, Cina, Jawa, dan Melayu. Aktivitas perdagangan kian ramai. Ancamanpun sering datang dari para perompak. Pada tahun 1257, Momole Guna, pemimpin Klan tobona memprakarsai musyawarah untuk membentuk komunitas yang lebih kuat dan mengangkat seorang pemimpin sebagai Kolano atau Raja. Hasil musyawarah menetapkan Momole Ciko, pimpinana Klan Sampala sebagai Kolano Ternate pertama dengan gelar Baab Mansyur Malamo (1257-1272). Pusat Kerajaan ditetapkan di Sampala. Kawasan

Over time the population grew and became more heterogeneous with Arab, Chinese, Javanese and Malay traders settlement. Trading activities are increasingly busy. Threats often come from pirates. In 1257, Momole Guna, the leader of the Tobona Clan initiated a deliberation to form a stronger community and appoint a leader as Kolano or King. The results of the deliberations set up Momole Ciko, leader of the Sampala Clan as the first Ternate Kolano with title Baab Mansyur Malamo (1257-1272). The Kingdom Center was established in Sampala. The Downtown is located on the west coast of Ternate Island.

Ibu Kota terletak di pantai Barat Pulau Ternate. Peristiwa ini disebut sebagai Tara No Ate yang artinya Turun dan Merangkul. Tara No Ate adalah cikal bakal penyebutan nama Ternate. Sementara Ibu kota Kerajaan di sampala kemudian disebut Gam Lamo yang artinya kampung atau perkampungan besar. Gam Lamo adalah cikal bakal penyebutan nama Gamalama.

This event is referred to as Tara No Ate which means Going Down and Embracing. Tara No Ate is pioneer of the mention Ternate name. While the downtown of the Kingdom in Sampala was then called Gam Lamo, which means village or large village. Gam Lamo is the pioneerof the mention Gamalama name.

Berawal dari sebuah wilayah yang bernama Gapi, sosok embrio kota heterogen pun dipersiapkan untuk menjadi cikal bakal nama Kota Ternate.

Starting from an area called Gapi, the embryo of a heterogeneous city was prepared to become the pioneer of Ternatecity name.

Ternate Past, Present and Future

11


Dalam beberapa literatur, seorang pendakwah Islam bernama Jafa’ar Shadiq mengungkapkan karakter penduduk asli Gapi yang begitu keras dan kasar. Dalam bahasa lokal, karakter ini disebut dengan ungkapan Tarinata. Hal ini dianggap sebagai warisan alam dari Gunung berapi Gamalama yang berada tepat di tengah pulau penduduk ini tinggal. Seiring perkembangan jaman, wilayah Gapi berikut para penduduk Tarinata ini pun semakin meluas dan menjadi sebuah kota utama dengan Kesultanan besar yang memerintah dan kita kenal hingga kini dengan nama Ternate. Sejarah di atas adalah sekilas asal-usul terjadinya nama Ternate yang merupakan pengembangan dari ungkapan Tarinata bagi warganya yang berkarakter kasar dan keras. Ternate adalah sebuah kota besar yang berada di pulau dengan nama Ternate juga. Secara natural, Ternate memiliki sebagai sebuah kota pulau yang berada di sekitar gunung vulkanik aktif bernama Gamalama. Oleh sebab itu, keberadaan Gunung Gamalama tidak akan pernah dilepaskan dari sejarah masyarakat Ternate. Pada dasarnya, Kota Ternate adalah sebuah kota yang berkembang dari kota pelabuhan. Tata kota Ternate menunjukkan bahwa kota ini merupakan bentukan gaya Eropa yang dibawa oleh para penjajah Portugis, Spanyol dan Belanda. Seperti bentuk kebanyakan kota kolonial Eropa, pusat kota Ternate ditandai dengan adanya alun-alun yang dikelilingin berbagai bangunan infrastruktur kota seperti pengadilan, pasar, dan juga Kedaton Kesultanan Ternate.

12

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


In some literature, an Islamic preacher named Jafa’ar Sadiq expresses the character of the native people of Gapi who are so loud and harsh. In local languages, these characters are called Tarinata expressions. This is considered as a natural heritage from the Gamalama volcano which is located right in the middle of the island where these residents live. Along with the times, the Gapi region and the inhabitants of Tarinata also expanded and became a major city with a large Sultanate that ruled and we call today by Ternate name. The above history was a origin brief of Ternate name that is grew from Tarinata expressions for its citizen who has harsh and rought characters. Ternate is a big city located on the Ternate island as well. Naturally, Ternate has a island city located around the active volcanic mountain called Gamalama. So, Gamalama mount is never be separated from Ternate society history. Basically, Ternate city is a city that grows from port city. Ternate’s outline shows that the city is created by European style that brought by Portugese, Spanish and Dutch colonialist. As in the most colonial Europe city, Ternate downtown was characterized with alun alun (square) that surrounded by city infrastructure such as court, market, and also KedatonSultanateof Ternate.

Ternate Past, Present and Future

13


Kerajaan Ternate Sangat Berpengaruh di Nusantara sampai Abad ke-17

Ternate Kingdom is most dominantly role in archipelago till 17th century

Setelah dipimpin Mansyur Malamo (1257-1272), Kolano Ternate dijabat oleh Kaiicil Jamin (1272-1284). Kaiicil adalah sebutan untuk seorang Pangeran, atau putra Kolano. Setelah Kaiicil Jamin, Kolano Ternate dijabat oleh Kaiicil Siale (1284-1298). Pada masa Kaiicil Siale, ibu kota kerajaan dipindahkan dari Sampala ke Foramadiyahi. Setelah itu, Siale digantikan secara berturut-turut oleh Kaiicil Kamalu (298-1304) dan Kaiicil Ngara Malamo (1304-1317).

After being led by Mansyur Malamo (1257-1272), Kolano Ternate was held by Kaiicil Jamin (1272-1284). Kaiicil is the call for a prince, or son of Kolano.After Kaiicil Jamin, Kolano Ternate was held by Kaiicil Siale (1284-1298). During Kaiicil Siale, the royal city was moved from Sampala to Foramadiyahi. After that, Siale was successively replaced by Kaiicil Kamalu (298-1304) and Kaiicil Ngara Malamo (1304-1317).

Di bawah kepemimpinan Kaiicil Ngara Malamo, Ternate memulai ekspansi teritorialnya. Kaiicil Ngara Malamo adalah peletak dasar politik ekspansi Kerajaan Ternate. Politik ekspansi inilah yang mengantarkan Ternate menjadi Kerajaan paling besar, paling kuat dan paling berpengaruh dalam jajaran

14

Under Kaiicil Ngara Malamorules, Ternate began its territorial expansion. Kaiicil Ngara Malamo is the foundation of the political expansion of TernateKingdom. The politics of expansion that led Ternate to become the greatest, most powerful and most influential kingdom in the ranks of the Maluku kingdoms in subsequent periods, especially from the

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


kerajaan-kerajaan Maluku pada masa-masa selanjutnya, terutama dari akhir abad ke-14 hingga awal abad ke-16. Ternate di bawah Kolano Sida Arif Malamo berkembang menjadi Bandar perdagangan terbesar dan utama di Maluku. Aktivitas perdagangan antar bangsa kala itu berpusat di pelabuhan Talangame atau sekarang dikenal dengan nama pelabuhan Bastiong. Ternatepun telah memiliki pasar dengan fasilitas yang memadai, tempat bertemunya pedagang lokal, pedagang mancanegara dan pedagang nusantara.

end of 14th century to the beginning of 16th century.Ternate under Kolano Sida Arif Malamo developed into the largest and main trading port in Maluku. The trade activity between nations at that time was centered at Talangame port or now known as Bastiong port. Even so Ternate already has a market with adequate facilities, where local traders, foreign traders and domestic traders meet.

Armada-armada perdagangan antar bangsa datang ke pelabuhan ini terutama mencari rempah, komoditi penting dalam perdagangan pasar Internasional saat itu yang menempatkan gugusan kepulauan ini menjadi ajang lalu lintas niaga yang sibuk.

Overseas fleets of trade came to the port, mainly looking for spices, an important commodity in the international market trade at that time that put the archipelago into a busy commercial traffic arena.

Naiknya Kolano Zainal Abidin (1468-1500) menandai berakhirnya era kerajaan dan berganti ke era Kesultanan. Gelar Kolano atau Raja berubah menjadi Sultan. Sultan Zainal Abidin memproklamirkan Islam sebagai agama resmi Kesultanan Ternate, dan pembentukan lembaga Jolebe, lembaga baru dalam struktur kesultanan yang membantu sultan dalam urusan-

In Kolano Zainal Abidin incumbency(1468-1500) indicated the end of royal era and changed to Sultanate era. The title Kolano or Raja turned into a Sultan. Sultan Zainal Abidin proclaimed Islam as the official religion of Ternate Sultanate, and the formation of Jolebe institution, a new institution within the structure of the empire that assisted the sultan in Islamic

Ternate Past, Present and Future

15


urusan keagamaan Islam. Struktur baru Kesultanan Ternate ini memengaruhi kerajaan-kerajaan lain di Maluku. Struktur tersebut segera diadopsi oleh Tidore, Bacan, dan Jailolo. Kemudian dimasa Sultan Baabullah Datu Syah (1570-1683), Ternate mencapai penaklukan yang spektakuler. Wilayah Kesultanan Ternate membentang dari Mindanao di Utara sampai Bima di Selatan dan dari Makassar di Barat sampai Banda di Timur. Karena itu, Baabullah, Sultan Ternate terbesar ini dikenal sebagai penguasa atas 72 pulau yang seluruhnya berpenghuni.

religious affairs. The new structure of Ternate Sultanate influenced other kingdoms in Maluku. The structure was soon adopted by Tidore, Bacan, and Jailolo. Then under Sultan Baabullah Datu Syah’s authority(1570-1683), Ternate achieved a spectacular conquest. Sultanate of Ternate regions are area from Mindanao in the North to Bima in the South and from Makassar in the West to Banda in the East. Because of this, Baabullah, the largest Sultan of Ternate is known as a authorizer of 72 islands that are entirely inhabited.

Di masa pemerintahan Sultan Baabullah, Ternate tampil sebagai kesultanan paling berpengaruh dalam politik maupun militer di kawasan Timur Nusantara. Baabullah menurut sebuah sumber, mampu mengerahkan 90.700 tentara bila diperlukan. Kontributor terbesar - di atas 10.000 - pasukan ini adalah dari veranullah dan Ambon (15.000 tentara), Teluk Tomini (12.000 tentara), Batu Cina dan sekitarnya termasuk Halmahera Utara (10.000 tentara), Gorontalo dan Limboto (10.000 tentara) serta Yafera (10.000 tentara). Penyumbang pasukan tersedikit adalah dari Moti dan Hiri, masing-masing 300 tentara.

During Sultan Baabullah era, Ternate emerged as the most influential sultanate in politics and military in the Eastern Archipelago. Baabullah, according a report, is able to dipatch 90,700 troops if needed. The biggest contributors – more than 10,000 - are troops from Veranullah and Ambon (15,000 troops), Tomini Bay (12,000 troops), Batu Cina and its surroundings including North Halmahera (10,000 troops), Gorontalo and Limboto (10,000 troops) and Yafera (10,000 troops) ). The smallest contributors to the troops were from Moti and Hiri, each with 300 troops.

Kota Ternate dulu memiliki kesultanan Islam yang cukup berpengaruh dan dikenal dengan nama Kesultanan Ternate, peran Kesultanan Ternate sekarang masih tetap eksis dan berfungsi sebagai penjaga dan pelestari adat serta budaya yang ada di Kota Ternate,Kesultanan Ternate sekarang dipimpin oleh Sultan Drs. Haji Mudaffar Syah.

Ternate city used to have an influential Islamic sultanate and was known by Sultanate of Ternate, its role now still exists and functions as a guardian and preserver of customs and culture in Ternate, Sultanate of Ternate is now led by Sultan Drs. Haji Mudaffar Syah.

16

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Penetapan Hari Berdirinya Kota Ternate

Enactment day of Ternate City

Momentum histories perjalanan sejarah kota Ternate ini kemudian akhirnya dikaji ulang oleh anak cucu para Momole melalui seminar sejarah lahirnya kota Ternate, yang dilaksanakan atas kerjasama Pemkot Ternate dengan Universitas Khairun, berlangsung di Ternate pada tanggal 8 - 9 Juli 2013.

The historical momentum of Ternate city was finally reviewed by grandchildren of Momole through a historical seminar on the birthday of Ternate, which was carried out in collaboration with Ternate City Government with Universitas Khairun, took place in Ternate on July 8 - 9, 2013.

Sedangkan pesertanya terdiri dari para sejarahwan, budayawan, tokoh masyarakat, tokoh adat, instansi pemerintah, kalangan pers, akademisi dan LSM.

While the participants consisted of historians, cultural figures, community leaders, traditional leaders, government agencies, press, academics and NGOs.

Sedangkan yang menjadi pembicara diantaranya (Alm) Prof.R.Z. Leirissa, dari Universitas Indonesia, beliau sekaligus ketua tim perumus seminar sejarah lahirnya kota Ternate, (Alm) Prof. Dr. A. B. Lapian, dari Universitas Indonesia, (Alm) Prof. Dr. H. M. Saleh Putuhena dari IAIN Alauddin Makassar, H. M. Adnan Amal, S.H, dari Universitas Khairun Ternate, (Alm) Drs. H. Mudaffar Sjah. SMKH, Sulatan Ternate, (Alm) Drs. H. M. Jusuf Abdulrahman, dari Universitas Khairun Ternate, (Alm) Drs. Jusuf W Siokona dari Pemkot Ternate, dan ( Alm) Dra. Irza Arnita Djafaar, M.Hum, dari Universitas Khairun Ternate.

While the speakers included (late) Prof.R.Z. Leirissa, from Universitas Indonesia, he was at the same time the head of the team formulating the history seminar for Ternate birthday, (late) Prof. Dr. A. B. Lapian, from Universitas Indonesia, (late) Prof. Dr. H. M. Saleh Putuhena from IAIN Alauddin Makassar, H. M. Adnan Amal, S.H, from Universitas Khairun, Ternate, (late) Drs. H. Mudaffar Sjah. SMKH, Sulatan Ternate, (late) Drs. H. M. Jusuf Abdulrahman, from Universitas Khairun Ternate, (late) Drs. Jusuf W Siokona from Ternate City Government, and (late) Dra. Irza Arnita Djafaar, M.Hum, from Universitas Khairun, Ternate.

Berdasarkan Hasil pembahasan dengan melalui kajian dan penafsiran sejarah serta mempertimbangkan nilai moral, maka disepakati untuk menetapkan Hari Lahir Kota Ternate pada tanggal 29 Desember 1250.

90.700

Based on the discussion results through the study and interpretation of history and taking into account moral values, it was agreed to stipulate the Birthday of Ternate on 29 December 1250.

Baabullah menurut sebuah sumber, mampu mengerahkan 90.700 tentara bila diperlukan.

Ternate Past, Present and Future

17


Pilihan atas tanggal 29 Desember adalah hari kemenangan Sulatan Babullah bersama rakyat Ternate atas penjajah Portugis dengan diusirnya Portugis dari benteng Gam lamo dan kemudian dijadikan sebagai pusat pemerintahan kesultanan. Dalam sejarah Kesultanan sejak kepemimpinan Sultan Khairun (1522) merupakan tonggak awal berkembangnya Tahta Kesultanan Ternate, fenomena bersejarah yang menjadi simbol kebangkitan dan kekuatan dari semangat patriotisme dan identitas diri ”Masyarakat Ternate” ketika Sultan Babullah (1575) berhasil merebut benteng Gamlamo dan peristiwa ini merupakan awal dari proses pemerintahan kerajaan Kesultanan Ternate. dengan demikian hal tersebut menjadi referensi dasar dari penetapan lahirnya Kota Ternate yaitu 29 Desember tahun 1250. Peristiwa ini dikenang sebagai tonggak kebangkitan semangat patriotisme dan identitas dari masyarakat Ternate, dan tahun 1250 dipilih sebagai tahun lahirnya kota Ternate karena pada tahun itulah merupakan awal dari proses menuju berdirinya kota Sampalo sebagai Ibu Kota pertama Ternate. Dari hasil rumusan dan rekomendasi tesebut, maka Pemerintah Kota Ternate bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate pada tanggal 10 Maret 2004, menetapkan peraturan daerah ( Perda) nomor 02 tahun 2004 tentang Hari Jadi Ternate (HJT) yang di tahun 2019 ini sudah memasuki usia ke - 769 tahun.

The choice of 29 December was the day of Babullah Sulatan victory with its people over Portuguese invaders by Portuguese expulsion from the Gam lamo fortress and then made the center of sultanate government. In the history of Sultanate since Sultan Khairun (1522) was an early milestone in the development of Sultanate of Ternate, a historical phenomenon that became a symbol of the resurrection and strength of patriotism and self-identity of “Ternate Community” when Sultan Babullah (1575) succeeded in took over Gamlamo fortress and this event was the beginning of governmental process of the Sultanate of Ternate. thus this becomes the basic reference for establishment Ternate birthday on 29 December 1250. This event is remembered as a milestone of patriotism and identity spirit of Ternate people, and in 1250 was chosen as birth year of Ternate because that was the beginning of the process towards the establishment of Sampalo as the first capital of Ternate. From the formulation results and recommendation, Ternate Government together with Regional Representative Council (DPRD) of Ternate on March 10, 2004, established a regional regulation (Perda) number 02 of 2004 concerning Ternate Anniversary (HJT) which in 2019 was already aged of 769 years.

18

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Ternate Past, Present and Future

19


Walaupun kata Ternate berasal dari Tarinata yang berarti keras dan kasar, namun karakter masyarakat Ternate saat ini tidaklah demikian. Warga kota yang pernah menjadi ibukota provinsi Maluku Utara ini dikenal sangat ramah dan suka bercanda. Mereka umumnya santai dalam menjalani kehidupan sehari-hari, namun memang tidak dapat dipungkiri bila ada sesuatu buruk terjadi, warga Ternate cukup mudah terpancing emosi. Jumlah penduduk kota Ternate saat ini sudah sangat padat dan dinilai tidak proporsional lagi. Banyak pendatang baru dari Sulawesi, Ambon, bahkan Jawa yang merantau ke kota besar ini. Bahkan, kepadatan ini telah membuat pemerintah pusat Indonesia memutuskan untuk memindahkan ibukota provinsi Maluku Utara ke Sofifi di Pulau Halmahera. Namun, tidak dapat dipungkiri roda perekonomian Maluku Utara tetap berpusat di Ternate. Ternate adalah sebuah kota pulau yang sangat menarik dan indah. Memang hanya butuh waktu sekitar 1 jam saja untuk mengitari keseluruhan wilayah pulau, namun pesona Ternate tidak akan habis dieksplorasi hanya dalam sehari. Kekayaan alam, keramahan warga, dan kebesaran nama Kesultanan Ternate berpadu menjadi satu dan menciptakan sebuah harmoni menarik dari satu wilayah di Maluku Utara yang tentu saja telah dikenal hingga ke telinga dunia.

20

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Although the word Ternate comes from Tarinata which means hard and rough, but the character of the Ternate community today is not the case. The townspeople who were once the capital of North Maluku province are known to be very friendly and like to joke. They are generally relaxed in their daily lives, but it is undeniable that if something bad happens, Ternate residents are easily provoked by emotions. The population of Ternate city is very crowded and is considered disproportionate. Many newcomers from Sulawesi, Ambon, and even Java migrated to this big city. In fact, this density has made the Indonesian central government decide to move the capital of North Maluku province to Sofifi on Halmahera Island. However, it cannot be denied that the wheels of the North Maluku economy remain centered on Ternate. Ternate is an island city that is very interesting and beautiful. Indeed it only takes about 1 hour to circle the entire island, but the charm of Ternate will not be exhausted in just one day. The natural wealth, friendliness of citizens, and the greatness of the name of the Sultanate of Ternate combined into one and create an interesting harmony from an area in North Maluku which of course has been known to the ears of the world.

Ternate Past, Present and Future

21


22

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


2

Bab CHAPTER

Gambaran Umum

General description

Keadaan Geografis

Geographical

L

T

uas wilayah Kota Ternate 5.795, 4 km², terdiri dari luas perairan 5.544,55 km² dan luas daratan 250,85 km². Secara Administrasi Pemerintahan Kota Ternate terbagi atas 7 (tujuh) kecamatan dan 77 (tujuh puluh tujuh) kelurahan, masing-masing:

Ternate Utara membawahi 14 Kelurahan Ternate Tengah membawahi 15 Kelurahan Ternate Selatan membawahi 17 Kelurahan Pulau Ternate membawahi 13 Kelurahan Pulau Moti membawahi 6 Kelurahan Pulau Hiri membawahi 6 Kelurahan Pulau Batang Dua membawahi 6 Kelurahan

ernate City has area of 5,795, 4 km², consisting of 5,544.55 km² water and 250.85 km² land. Administratively, Ternate City Government is divided into 7 (seven) sub-districts and 77 (seventyseven) villages, as follows:

Ternate Utara rules14 villages Ternate Tengah rules 15 villages South Ternate rules 17 villages Ternate Island rules 13 villages Moti Island rules 6 villages Hiri Island rules 6 villages Batang Dua Island rules 6 villages

Ternate Past, Present and Future

23


Kota Ternate terletak antara 3 derajat Lintang Utara dan 3 derajat Lintang Selatan serta 124 - 129 derajat Bujur Timur. Wilayak Kota Ternate di sebelah Utara, selatan dan Barat berbatasan dengan Laut Maluku, dan di sebelah Timur berbatasan dengan Selat Halmahera. Letak Ternate sangat strategis karena berada di antara Sulawesi dan Papua yang menjadi salah satu jalur pelayaran sekaligus perdagangan terpenting di Nusantara bagian timur kala itu. Maka, tidak heran jika wilayah Ternate kerap disambangi orangorang dari suku bangsa lain, termasuk Melayu, Jawa, Arab, juga Cina. Sebagai Kota Kepulauan, Kota Ternate terdiri atas 8 (delapan) pulau, yakni: Pulau Ternate sebagai pulau yang utama, Pulau Hiri, Pulau Moti, Pulau Mayau, dan Pulau Tifure merupakan lima pulau yang berpenduduk, sedangkan terdapat tiga pulau lain seperti Pulau Maka, Pulau Mano dan Pulau Gurida merupakan pulau berukuran kecil yang tidak berpenghuni. Kondisi topografi Kota Ternate dengan sebagian besar daerah bergunung dan berbukit, terdiri atas pulau vulkanis dan pulau karang dengan kondisi jenis tanah Rogusal ( Pulau Ternate, Pulau Hiri, dan Pulau Moti) dan Rensika (Pulau Mayau, Pulau Tifure, Pulau Maka, Pulau Mano dan Pulau Gurida). Gunung Gamalama merupakan gunung api yang masih aktif yang terletak di tengah pulau Ternate. Wilayah Kota Ternate didominasi oleh laut, maka kondisi iklimnya sangat dipengaruhi oleh iklim laut dan siklus dua musim yakni musin Utara-Barat dan musin Timur-Selatan yang seringkali diselingi dengan dua kali masa pancaroba disetiap tahunnya.

Ternate City is located between 3 degrees North Latitude and 3 degrees South Latitude and 124 - 129 degrees East Longitude. Ternate City area in the north, south and west borders Maluku Sea, and in the east borders Halmahera Strait. The location of Ternate is very strategic because it is located between Sulawesi and Papua which became one of the most important shipping and trading routes in the eastern archipelago at the time. So, do not be surprised if Ternate region is often visited by people from other ethnic groups, including Malay, Javanese, Arabic, and also Chinese. As an Island City, Ternate City consists of 8 (eight) islands, : Ternate Island as the main island, Hiri Island, Moti Island, Mayau Island, and Tifure Island are five inhabited islands, while there are three other islands such as Maka Island, Mano Island and Gurida Island are small uninhabited islands. Ternate topographic condition with most mountainous and hilly areas, consisting of volcanic and coral islands with soil type conditions Rogusal (Ternate Island, Hiri Island, and Moti Island) and Rensika (Mayau Island, Tifure Island, Maka Island, Mano Island and Gurida Island). Mount Gamalama is an active volcano located in the center of Ternate Island. Ternate City region is dominated by the sea, the climatic conditions are strongly influenced by marine climate and two-season cycle of North-West and East-South monsoon which is often alternated with two transition periods each year.

24

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


5.795, 4 km² Luas wilayah Kota Ternate

Luas Perairan

5.544,55 km² 250,85 km² Luas Daratan

Ternate Past, Present and Future

25


Ternate didominasi oleh Gunung Gamalama (1715 m). Sebuah letusan tahun 1840 menghancurkan sebagian besar rumah. Letusan terbaru terjadi pada 1980, 1983, 1994 dan 2011. Selama letusan 2011, Indonesia menutup bandara domestik dekat gunung berapi selama beberapa hari setelah emisi abu yang mencapai 2.000 meter (6.600 kaki) ke atmosfer. Kaki bukit adalah rumah bagi rumpun pohon cengkeh, dan pendakian ke puncak gunung berapi dapat dilakukan. Bandara ini terletak di sepanjang garis pantai timur laut. Pulau Hiri adalah kerucut gunung berapi yang terletak di ujung utara Ternate. Kawah yang dipenuhi buaya Danau Tolire terletak di barat laut dan berbatasan dengan tebing terjal. Pantai Ternate termasuk Sulamadaha (di ujung utara), Afetaduma dan Jouburiki di barat, dan pantai di desa Kastela di tenggara.

26

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Most of Ternate area is dominated by Mount Gamalama (1715 m). An eruption in 1840 destroyed many houses. Recent eruptions occurred in 1980, 1983, 1994 and 2011. During eruption 2011, Indonesia closed its domestic airport near the volcano for several days after ash emissions which reached 2,000 meters (6,600 ft) into the atmosphere. The foothills are home to clove tree, and climbing to the top of the volcano can be done. The airport is located along the northeast coastline. Hiri Island is a volcanic cone located on the northern tip of Ternate. A crater filled with Lake Tolire crocodiles is located in northwest and is bordered by steep cliffs. Ternate beaches include Sulamadaha (at the north end), Afetaduma and Jouburiki in the west, and beaches in Kastela village in the southeast.

Ternate Past, Present and Future

27


Iklim dan Topografi Iklim Ternate memiliki iklim tropis yang sangat dipengaruhi oleh iklim laut dan memiliki dua musim yang seringkali diselingi dengan dua kali masa pancaroba di setiap tahunnya. Selama tahun 2018, rata-rata suhu tahunan sebesar 28°C suhu udara terhangat mencapai 32 °C di Kota Ternate. Sepanjang tahun 2018 suhu udara tidak mengalami perubahan cuaca ekstrim. Rata-rata dalam setahun, Kota Ternate memiliki kelembaban udara yang cukup tinggi yaitu mencapai 82%. Pada tahun 2018, tekanan udara sebesar 1011,7 mb dengan tekanan udara terendah terjadi pada bulan Januari sedangkan tekanan udara tertinggi terjadi pada bulan Oktober. Matahari bersinar lebih lama pada bulan Mei, sementara bersinar lebih cepat pada bulan Februari. Topografi Kondisi topografi Kota Ternate dengan sebagian besar daerah bergunung dan berbukit, terdiri atas pulau vulkanis dan pulau karang dengan kondisi jenis tanah Rogusal ( Pulau Ternate, Pulau Hiri, dan Pulau Moti) dan Rensika (Pulau Mayau, Pulau Tifure, Pulau Maka, Pulau Mano dan Pulau Gurida). Gunung Gamalama merupakan gunung api yang masih aktif yang terletak di tengah pulau Ternate. Wilayah Kota Ternate didominasi oleh laut, maka kondisi iklimnya sangat dipengaruhi oleh iklim laut dan siklus dua musim yakni musin Utara-Barat dan musin Timur-Selatan yang seringkali diselingi dengan dua kali masa pancaroba disetiap tahunnya.

1011,7 mb

Tekanan udara pada tahun 2018

28

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Climate and Topography Climate Ternate has a tropical climate and strongly influenced by sea climate and has two seasons which are often alternated with two transition periods each year. During 2018, annual temperature average of 28 ° C warmest temperatures reached 32 ° C in Ternate City. Throughout in 2018 the weather didn’t change. On average in a year, Ternate has quite high air humidity, 82%. In 2018, air pressure was 1011.7 mb with the lowest air pressure occurring in January while the highest air pressure occurred in October. The sun shines longer in May, while it shines earlier in February.

Topography The topographic of Ternate City with most mountainous and hilly areas, consisting of volcanic and coral islands with soil type conditions Rogusal (Ternate Island, Hiri Island, and Moti Island) and Rensika (Mayau Island, Tifure Island, Maka Island, Mano Island and Gurida Island). Mount Gamalama is an active volcano located in the center of Ternate Island. Ternate region is dominated by the sea, the climatic conditions are strongly influenced by sea climate and the two-season cycle of North-West and East-South monsoon which is often alternated with two transition periods each year.

Ternate Past, Present and Future

29


Luas Daerah dan Jumlah Pulau Menurut Kecamatan Kecamatan

Pulau Ternate Moti Pulau Batang Dua Pulau Hiri Ternate Barat Ternate Selatan Ternate Tengah Ternate Utara

Ternate

30

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang

Luas (km2)

Persentase

Jumlah Pulau

162,17

100,00

8

17,39 24,78 29,03 6,69 33,88 20,22 13,26 13,92

6,54 15,28 17,90 4,12 20,89 12,47 8,18 10,44

1 1 3 3 * * * *


Ternate Past, Present and Future

31


Sosial Politik dan Pemerintahan

Social Politics and Government

Agama

Religion

Penduduk Kota Ternate mayoritas beragama Islam dengan mencapai 88,17 persen dari jumlah penduduk. Naiknya Sultan Zainal Abidin (1468-1500) memproklamirkan Islam sebagai agama resmi Kesultanan Ternate, dan pembentukan lembaga Jolebe, lembaga baru dalam struktur kesultanan yang membantu sultan dalam urusan-urusan keagamaan Islam.

Ternate City residents are predominantly Muslim with 88.17 percent of the population. Sultan Zainal Abidin (1468-1500) proclaimed Islam as the official religion of the Sultanate of Ternate, and the formation of the Jolebe institution, a new institution in the structure of the empire which assisted the sultan in Islamic religious affairs.

Ternate yang memiliki latar belakang pemerintahan Islam sejak masa lalu. Adanya Islam sebagai dasar dari segala kegiatan Kesultanan tentu tidak akan lepas dari pendirian sebuah Masjid yang menjadi Masjid Kesultanan. Pengaruh budaya Islam Arab dan budaya lokal Ternate telah membaur dan memunculkan sebuah harmonisasi Islam di Ternate. Salah satu hasil harmonisasi ini adalah Masjid Kesultanan Ternate yang bersejarah dan bernilai budaya tinggi.

Ternate which has a background in Islamic government since the past. The existence of Islam as the basis of all activities of the Sultanate certainly will not be separated from the establishment of a mosque that became the Sultanate Mosque. The influence of Arabic Islamic culture and Ternate’s local culture has blended and emerged to a harmonization of Islam in Ternate. One of the results of this harmonization is the Ternate Sultanate Mosque which is historic and of high cultural value.

Masjid Sultan Ternate juga merupakan masjid pertama di Indonesia Timur. Masjid ini didirikan oleh Sultan Ternate ke-28 Saidi Barakati pada tahun 1606 dan tetap mempertahankan arsitektur asli. Terbuat dari susunan batu dengan menggunakan campuran kulit kayu pohon kalumpang sebagai perekat dan berbentuk segi empat dengan atap mengadopsi bentuk tumpang limas. Tiap tumpang dipenuhi terali berukir 360 buah, menyesuaikan jumlah hari dalam setahun. Tentu saja, sebagai pulau rempah-rempah yang berhasil menarik perhatian dunia dari belahan lain.

Ternate Sultanate Mosque is also the first mosque in Eastern Indonesia. The mosque was founded by the 28th Sultan of Ternate Saidi Barakati in 1606 and still retains the original architecture. Made from stone structure using a mixture of kalumpang tree bark as an adhesive and rectangular in shape with the roof adopting the form of overlapping pyramid. Each overlap is filled with 360 carved bars, based on days in a year. Of course, as a spice island that managed to attract the attention of the world from other parts.

Kota Ternate pun banyak memiliki rumah ibadah berupa masjid. dan bagi umat katolik tersedia gereja yaitu Gereja St Wilbrordus dan umat Kristen umatnya memiliki rumah ibadah berupa gereja sebanyak 11 buah. Sedangkan rumah ibadah umat Hindu dan Budha belum ada.

Ternate City also has houses of worship in the form of mosques. and for Catholics there is a church that is St Wilbrordus Church and its Christians have as many as 11 houses of worship. While Hindu and Buddhist houses of worship do not yet avail.

32

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Ternate Past, Present and Future

33


Islam 88.17%, Kristen Protestan 10.84%, Katolik 0.67%, Hindu 0.14%, Konghucu 0.14%. Buddha 0.07% Ada Gereja Katolik Santo Willibrordus yang lebih dikenal dengan sebutan Gereja Batu. Tak lain karena dindingdindingnya yang terbuat dari susunan batu sehingga terlihat unik. Gereja Katolik satu-satunya di Ternate ini dibangun pada tahun 1523 yang menjadikannya gereja pertama di Indonesia dan didirikan oleh Fransiscus Xaverius, misionaris Jesuit pertama yang menyebarkan agama Katolik di Ternate bersamaan dengan kedatangan Portugis. Sementara itu, hubungan rakyat Ternate dengan saudagar China juga tercermin dengan kehadiran kelenteng Thian Hou King, tak jauh dari Benteng Oranye. “Kelenteng ini berdiri tahun 1657 dan yang tertua di Indonesia timur,” ujar Ratna Masuku, Kepala Bidang Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate.

Islam 88.17%, Protestant Christians 10.84%, Catholics 0.67%, Hindu 0.14%, Confucianism 0.14%. Buddha 0.07%. There is the Saint Willibrordus Catholic Church, better known as the Stone Church. Nothing else because the walls are made of stone so it looks unique. The only Catholic church in Ternate was built in 1523 which made it the first church in Indonesia and was founded by Fransiscus Xaverius, the first Jesuit missionary to spread Catholicism in Ternate along with the arrival of Portuguese. Meanwhile, Ternate relations with Chinese merchants were also reflected in the presence of the Thian Hou King temple, near from Fort Orange. “This temple was founded in 1657 and is the oldest in eastern Indonesia,” said Ratna Masuku, Head of Promotion of Culture and Tourism Office in Ternate.

Gereja Katolik Santo Willbrordus Kedatangan Portugis di Ternate tahun 1515 menjadi asal mula pembangunan Gereja Katolik Santo Willbrordus. Saat itu, aktifitas keagamaan di laksanakan dalam benteng-benteng di ternate. Situasi ini mendorong Kapten Antonio Galvao membangun kapel,gereja dan sekolah di tahun 1523. kedatangan Pater fransiskus Xaverius kemudian menjadi tonggak sejarah peyebaran Agama Katolik di Ternate. Meski demikian, gereja mengalami masa masa sulit, ditutup dan tidak mengadakan aktifitas keagaman apapun. Pada tahun 1610, seiring kehadiran Pater Jesuit, dimulai pula renovasi Gereja Katolik Santo Willbrordus.

Gereja Katolik Santo Willbrordus The arrival of Portuguese in Ternate in 1515 became the origin of construction of Saint Willbrordus Catholic Church . At that time, religious activities carried out in the fortresses in ternate. This situation prompted Captain Antonio Galvao to build a chapel, church and school in 1523. The arrival of Father Xavier then became a milestone in Catholicism spread in Ternate. However, the church is having a hard time, being closed and not holding any kind of religious activity. In 1610, following the presence of Jesuit Father, the renovation of Saint Willbrordus Catholic Church began.

34

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Klenteng Thian Hou King Klenteng Thian Hou King dibangun pada tahun 1523, tak jauh dari Benteng Oranye. Meskipun klenteng ini sudah sangat tua, tetapi bangunannya masih berdiri secara megah, bersih dan rapi sampai sekarang.

Klenteng Thian Hou King King Thian Hou Temple was built in 1523, not far from Fort Orange. Though the temple is very old, but the building still stands as a magnificent, clean and tidy until now.

Kerukunan Umat Beragama Kerukunan umat beragama di Kota Ternate sudah cukup harmonis hal ini berkat dukungan Pemkot Ternate dalam menciptakan semangat keberagaman antar umat beragama. Pelaksanaan Parade Ternate Harmoni 2018, sebagai rangkaian dalam pelaksanaan peringatan Hari Jadi Kota Ternate yang ke 768, Parade yang akan melibatkan ribuan orang ini, sebagai wujud bentuk semangat untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. Tak hanya dari kalangan tokoh agama, pemuka agama, tokoh budaya, dan berbagai etnis, namun juga diikuti langsung oleh anak-anak siswa siswi, pemuda dan komunitas dari semua agama yang ada di Kota Ternate. Kegiatan yang akan digelar setiap tahunnya ini, bisa menjadi sarana untuk mempromosikan potensi pariwisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Ternate, dalam rangkaian ini setiap agama dan etnis menampilkan kesenian dan tradisi khas mereka masing-masing dalam satu harmoni.

Religious in Harmony Religious harmony in Ternate is quite harmonious, thanks to Ternate Government support in creating a spirit of diversity among religious communities. The implementation of Ternate Harmony Parade 2018, as a series of events to commemorate the 768th Anniversary of Ternate, this parade involves thousands of people, as a form of spirit to maintain harmony between religious communities. Not only from religious figures, religious leaders, cultural figures, and various ethnic groups, but also directly followed by students, youth and communities of all religions in Ternate. This activity, which will be held every year, can facilitate to promote tourism potential and increase tourist visits to Ternate, in this series each religion and ethnicity presents their unique arts and traditions in harmony.

Ternate Past, Present and Future

35


Pemerintahan

Government

Dalam menjalankan pemerintahan, Kota Ternate dimpimpin oleh seorang Walikota dan dibantu oleh Wakil Walikota, Sekretaris Daerah dan Assisten serta sejumlah Kepala Badan, Dinas, Bagian dan Kantor.

In running the government, Ternate City is led by a Mayor and assisted by DeputyMayor, Regional Secretary and Assistant as well as a number of Heads of Agencies, Departments, Sections and Offices.

Berdasarkan Perda no. 7 tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekertaris Daerah Kota Ternate yang meliputi : 1. Assisten Tata Praja, dengan bagian-bagian, yaitu : • Bagian Pemerintahan (Sub.bagian Pemerintahan Umum dan Otda, Sub.bagian Bina Kecamatan danKelurahan, Sub. bagian Bina Administrasi Pemerintahan) • Bagian Hukum dan HAM (Sub.bagian Pengkajian Peraturan Perundangan, Sub.bagian Bantuan Hukumdan HAM, Sub.bag. Dokumentasi dan Infromasi) • Bagian Informasi dan Komunikasi (Sub.bagian Dokumentasi dan Peliputan, Sub.bagian Pembinaan Media Massa, Sub.bagian Informatika dan Elektronik) 2. Assisten Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial, dengan bagian-bangian : • Bagian Administrasi Pembangunan (Sub.bagian Analisa Kebijakan, Sub.bagian Pengawasan dan Pengendalian, Sub. bagian Evaluasi dan Pelaporan) • Bagian Ekonomi dan Investasi (Sub.bagian Perekonomian, Sub.bagian Penanaman Modal, Sub.bagian Pengembangan Potensi Daerah) • Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan (Sub.bagian Pemberdayaan Perempuan, Sub.bagian Kesejahteraan, Sub.bagian Pembinaan Keagamaan) 3. Assisten Administrasi, dengan bagian-bagian : • Bagian Organisasi (Sub.bagian Kelembagaan dan Tata Laksana, Sub.bagian Administrasi Kepegawaian Setda, Sub.bagian Analisa Formasi Jabatan) • Bagian Umum (Sub.bagian TU.PMP dan Keuangan Setda, Sub.bagian Rumah Tangga dan Protokol, Sub.bagian Santel) • Bagian Pengadaan dan Distribusi (Sub.bagian Pengadaan dan Distribusi, Sub.bagian Pemeliharaan, Sub.bagian Inventarisasi dan Pembukuan.

Based on Perda no. 7 of 2009 concerning the Establishment of Organization and Administration of Regional Secretary of Ternate which includes: 1.Assistant Civil Service, with sections, as follow: • Government Section (General Government and Regional AutonomySub-section, Community and Village DevelopmentSub-section, Government AdministrationSubsection) • Law and Human Rights (Study of RegulationsSubsection, Law and Human Rights AssistanceSub-Section, Documentation and InformationSub-section)Information and Communication (Documentation and ReportingSubsection, Development of Mass MediaSub-section, Information and ElectronicsSub-section) 2. Development Assistance and Social Welfare,: • Development Administration (Policy Analysis Sub-section, Monitoring and Control Sub-section, Evaluation and Reporting Sub-section) • Economic and Investment (Economic Sub-section, Investment Sub-section, Regional Potential Development Sub-section) • Women’s Empowerment and Welfare Section (Women’s Empowerment Sub-section, Women’s Welfare Sub-Section, Religious Development Sub-section) 3. Administrative Assistant, with sections: • Organization Section (Institutional and Procedure Subsection, Setda Personnel Administration Sub-section, Position Formation Analysis Sub-section) • General Section (TU.PMP and Finance Regional Secretariat Sub-section, Household and Protocols Subsection, Santel Sub-section) • Procurement and Distribution (Procurement and Distribution Sub-section, Maintenance Sub-section, Inventory and Accounting Sub-section.

36

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Selanjutnya dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, maka Struktur Organisasi dilingkup Pemerintah Kota Ternate ditetapkan melalui beberapa Peraturan Daerah seperti ; Perda No. 30 tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kota Ternate, Perda No. 31 tahun 2000 ttg Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Tekhnis Daerah Kota Ternate, yang selanjutnya dilakukan revisi pada beberapa Perda di Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Pemerintah Kota Ternate sehingga secara umum struktur organisasi Pemda Kota Ternate terdiri dari 8 Badan, 17 Dinas dan 3 Kantor serta Perda No. 1 Tahun 2009 tentang Pemekaran Kecamatan dan Kelurahan, sehingga dengan kebijakan pemekaran wilayah tersebut, maka saat ini Pemerintah Kota Ternate memiliki 7 Kecamatan dan 77 Kelurahan.

Furthermore, in the context of administering the government, Organizational Structure of Ternate Government is determined through several Regional Regulations such as; Perda No. 30 of 2000 concerning Organizations Formation and Work Procedures of Regional Offices, Regional Regulation No. 31 of 2000 on Organizations Formation and Technical Work Procedures, which was subsequently revised in several Regional Regulations in 2007 concerning the Organizational Structure of Ternate Government so that in general the organizational structure of Ternate Government consisted of 8 Agencies, 17 Departments and 3 Offices and No. 1 of 2009 concerning Subdistrict and urban village Expansion, so with the regional expansion policy, Ternate currently has 7 Subdistricts and 77 urban village.

Pemerintahan Kota Ternate pada awal pembentukannya secara administratif dibagi dalam 3 Kecamatan yang terdiri dari 58 Desa/Kelurahan. Selanjutnya dengan pertimbangan rentang kendali dan memperhatikan aspirasi masyarakat maka, Pemerintah melakukan langkah kebijakan dalam rangka penataan birokrasi pemerintah secara adminitratif ditingkat Kecamatan dan Kelurahan diawali dengan Perda No. 27 Tahun 2000 tentang Perubahan status Desa-Desa menjadi Kelurahan, dan Perda No. 32 Tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan.

Ternate was administratively divided into 3 subdistricts which consisted of 58 urban villages. Furthermore, taking into consideration the span of control and community aspirations, the Government takes policy steps in the framework of structuring the administrative bureaucracy at sub District and urban village started with Perda No. 27 of 2000 on Changing Villages status to Urban Village, and Perda No. 32 of 2000 concerning Organization Formation and Work Procedures of Sub-District and Urban Village Governments.

Ternate Past, Present and Future

37


Terkait dengan peningkatan status wilayah, telah ditempuh melalui Perda No. 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan kecamatan Moti, Perda No. 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan 2 Kelurahan (Figur dan Tadenas di Kec. Moti), dan ditahun 2007/2008 Pemekaran 5 Kelurahan di Pulau Batang Dua (Pantai Sagu, Bido, Lelewi), dan Pulau Hiri (Mado dan Tafraka). Upaya lainnya yang telah dilakukan yaitu rencana pemekaran 3 Kecamatan baru (Ternate Tengah, P. Batang Dua, dan P. Hiri). Dengan demikian secara keseluruhan peningkatan status dan jumlah wilayah administratif Pemerintahan ditingkat Kecamatan dan Kelurahan di Kota Ternate telah mengalami perubahan. Jika dijumlahkan dengan beberapa wilayah yang telah dimekarkan saat ini, maka Kota Ternate terdiri dari 7 Kecamatan (Ternate Selatan, Ternate Utara, Ternate Tengah, Pulau Ternate, Pulau Moti, Pulau Hiri dan Batang Dua) dan 77 Kelurahan. Wilayah Administratif adalah lingkungan kerja perangkat pemerintah pusat yang menyelenggarakan tugas atau wewenang pemerintahan umum di daerah tersebut. Lembaga eksekutif di Kota Ternate terdiri dari Walikota, Wakil Walikoda dan perangkat daerah. Sementara lembaga legislatifnya terdiri dari Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD Kota Ternate yang anggotanya dipilih melalui pemilihan Umum dan dilantik dalam masa jabatan lima tahun. Produk Layanan • • • • • •

38

Pelayanan informasi dokumen kependudukan Pengaduan data dan dokumen kependudukan Penerbitan biodata Penerbitan KK hilang Penerbitan surat keterangan KTP-el Penerbitan surat pindah

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Related to the improvement of the status, it has been pursued through Perda No. 10 of 2001 concerning the Establishment of Moti sub-district, Perda No. 11 of 2001 concerning the Establishment of 2 Urban Village (Figures and Tadenas in Moti District), and in 2007/2008 expansion of 5 Urban Village on Batang Dua Island (Sagu, Bido, Lelewi), and Hiri Islands (Mado and Tafraka). Other efforts that have been made are the planned expansion of 3 new sub districts ( Ternate Tengah, Batang Dua, and Hiri). Thus the overall improvement in status and number of administrative regions at Sub-District and Urban Villages in Ternate has changed. If added together with some of the areas divided at this time, Ternate consists of 7 Sub-Districts (Ternate Selatan, Ternate Utara, Ternate Tengah, Ternate Island, Moti Island, Hiri Island and Batang Dua) and 77 Urban Villages. Administrative Region is the work environment of central government officers that carries out their duties or authority of general government. Executive institution in Ternate consists of Mayor, Deputy Mayor and regional officers. While the legislative body consists of Regional People’s Representative Council (DPRD) Ternate whose members are elected through general elections and appointed for a five-year term.   Product Services • • • • • •

Population document information Complaints on population data and documents Biodata issuance Missing KK issuance Issuance of certificate of Electronically Citizen Identification Card Issuance of moving letters

Ternate Past, Present and Future

39


Jenis Layanan • • • • • • • • •

Pelayanan Dokumen KTP-el permohonan aktivasi E-KTP Penerbitan Kartu Keluarga (KK); Pelayanan informasi dokumen kependudukan Pelayanan Pengaduan data dan dokumen kependudukan Penerbitan biodata WNI Penerbitan kartu keluarga hilang Penerbitan surat keterangan KTP-el Penerbitan surat pindah

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Ternate Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian 123 Dinas Penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu Daftar Kecamatan Pemerintah Kecamatan Moti Pemerintah Kecamatan Pulau Batang Dua Pemerintah Kecamatan Pulau Hiri Pemerintah Kecamatan Pulau Ternate Pemerintah Kecamatan Ternate Selatan Pemerintah Kecamatan Ternate Tengah Pemerintah Kecamatan Ternate Utara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jumlah Wakil Rakyat yang duduk di lembaga legistatif, yaitu Dewan Perwakilan Rakay Daerah (DPRD) sebanyak 30 orang, dengan 25 orang laki laki dan 5 orang perempuan. Sebagian besar wakil rakyat pada lembaga ini memiliki pendidikan tertinggi DIV/S1. Secara organisasi, lembaga wakil rakyat tahun ini merupakan hasil dari Pemilihan Umum tahun 2014 dengan masa periode 2014-2019 yang terdiri dari 12 fraksi, yaitu PDI-P dan PPP masing-masing sebanyak 4 kursi; Partai Golkar, Demokrat, Nasdem masing-masing sebanyak 3 kursi ; Partai Hanura, Partai Gerindra, PKS, PBB, PKB dan PAN masing-masing 2 Kursi, sedangkan PKPI mendapatkan 1 kursi.

40

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Service types • • • • • • • • •

Electronically Citizen Identification Card Electronically Citizen Identification Card activation Issuance of Family Cards (KK); Population document information Complaints oo population data and documents Issuance of Indonesian citizens Issuance of missing family card Issuance of certificate of Electronically Citizen Identification Card Issuance of moving letters

Regional Government Organization (OPD) of Ternate Government Population and Civil RegistrationDepartment Information Communication and Encoding 123 Department Investment and one-stop integrated service Department

List of Sub-Districts Moti Sub-District Batang Dua Sub-District Hiri Island Sub-District Ternate Island Sub-District South Ternate Sub-District Central Ternate Sub-District North Ternate Sub-District

Regional People’s Representative Council It is legislative institutions, named Regional People’s Representative Council (DPRD) 30 people, with 25 men and 5 women. Most of them in this institution have the highest Diploma / Bachelor Degree (S1) education. Organizationally, this people in this institution is the result of 2014 General Election with a period of 2014-2019 consisting of 12 factions, PDI-P and PPP each with 4 seat; Golkar, Democrat and Nasdem parties each have 3 seats; Hanura Party, Gerindra Party, PKS, PBB, PKB and PAN each have 2 seats, while PKPI has 1 seat.

Ternate Past, Present and Future

41


42

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Pemerintah Kota Ternate Sukses Melaksanaan HAORNAS Tingkat Nasional 2018 Pemkot Ternate bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga sukses menyelenggarakan pelaksanaan puncak peringatan Haornas dan pawai Obor Asian Paragames, yang dilaksanakan pada 9 September 2018. Ditunjuknya Pemerintah Kota Ternate sebagai tuan rumah pelaksaana puncak peringatan Haornas dan daerah start pawai obor Asian Paragames menjadi bukti adanya perhatian besar pemerintah pusat terhadap kota Ternate. Dalam pelaksanaan pawai obor Asian Paragames, Ternate menjadi daerah start untuk selanjutnya dibawa ke delapan kota lainnya di Indonesia, di antaranya Makassar dan Denpasar yang kemudian berakhir di Jakarta pada pembukaan Asian Paragames pada 6 Oktober 2018. Torehan sejarah itu tidak saja dari segi sebagai daerah pertama di luar Pulau Jawa yang menjadi lokasi pelaksanaan puncak peringatan Haornas Tingkat Nasional, tetapi juga adanya pawai obor Asian Paragames.

Ternate City Government Successfully Performs National Level HAORNAS 2018 The Ternate City Government together with the Ministry of Youth and Sports successfully organized the Haornas commemoration and the Asian Paragames Torch parade, which was held on September 9, 2018. The appointment of the Ternate City Government as the host of the implementation of the Haornas memorial peak and the starting area of ​​the Asian Paragames torch relay march is evidence of the central government's great attention towards the city of Ternate. In the implementation of the Asian Paragames torch relay, Ternate became the starting area to be subsequently taken to eight other cities in Indonesia, including Makassar and Denpasar which then ended in Jakarta at the opening of the Asian Paragames on 6 October 2018. The historical incision is not only in terms of being the first area outside of Java to be the location of the National Level Haornas memorial peak, but also the Asian Paragames torch parade.

Ternate Past, Present and Future

43


44

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


3

Bab CHAPTER

Visi dan Misi

Vision and Mission

Visi

Vision

"Memantapkan terwujudnya Kota Ternate Berbudaya, Agamais, Harmonis, Mandiri, Berkeadilan dan Berwawasan Lingkungan, diakronimkan dengan Kota Ternate Bahari Berkesan"

"Strengthening the realization of the City of Ternate Cultured, Religious, Harmonious, Independent, Just and Environmentally Friendly, synchronized with the Ternate City of Maritime"

Misi:

Mission:

Visi tersebut dijabarkan kedalam Misi pembangunan Kota Ternate Tahun 2015-2020, sebagai berikut: 1. Mewujudkan Ternate Kota yang menghormati, menjiwai dan bangga dengan kebudayaan, adat dan tradisi (Adat se Atoran) daerah sendiri. 2. Mewujudkan Ternate Kota yang relegius dengan kesadaran spiritualitas yang baik, Toleransi antara umat beragama yang tinggi, dan prilaku aparatur dan masyarakat yang mencerminkan ketaatan terhadap nilai-nilai keagamaan. 3. Mewujudkan Ternate sebagai Kota yang mandiri, maju, yang memiliki daya saing tinggi ditingkat regional. 4. Mewujudkan Ternate Kota yang harmonis, aman, tentram, nyaman, dan kondusif bagi masyarakat dalam bekerja, mencari nafkah, belajar, berkreasi, berekspresi dan mengaktualisasi diri. 5. Mewujudkan Ternate Kota yang menyelenggarakan pembangunan secara berkeadilan. 6. Mewujudkan Ternate Kota yang hijau, Asri dan Lestari.

The vision is elaborated into 2016-2021 Ternate Development Mission, as follows: 1. Realizing Ternate City that respects, animates and is proud of its own culture, customs and traditions (Adat se Atoran). 2. Realizing Ternate a religious city with a good sense of spirituality, high tolerance among religious people, and the behavior of the apparatus and society that reflects the observance of religious values. 3. Realizing Ternate as an independent, developed city that has high competitiveness at the regional level. 4. Realizing Ternate City which is harmonious, safe, peaceful, comfortable, and conducive for the community in working, earning a living, studying, creating, expressing and selfactualizing. 5. Realizing Ternate City which organizes development in a just manner. 6. Realizing the Ternate City which is green, Asri and Sustainable.

Ternate Past, Present and Future

45


Ternate Smart Island

Ternate Smart Island

Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Komunikasi INformatika dan Persandian (Diskomsandi) telah melakukan terobosan untuk menunjang program kerja visi misi Ternate sebagai Kota Smart Island., salah satunya adalah memberikan akses kepada masyarakat melalui program Intenet Rakyat (INKRA).

Ternate through the Information Communication and EncodingDepartment (Diskomsandi) has made a breakthrough to support the work program vision and mission of Ternate as the City of Smart Island, one of which is to provide access to the community through the People’s Intenet Program (INKRA).

Salah satu program unggulannya yaitu menyediakan alat pendukung internet gratis yang sudah terpasang di beberapa titik seperti Taman NNukila, Taman Toboko, fasilitas umum dan sejumlah kelurahan tertentu. Ternate Smart Island adalah Program Pemerintah Kota Ternate sebagai wujud dari Implementasi dari Konsep Smart City yaitu pelayanan publik berbasis pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Program ini di bangun sebagai salah satu bentuk komunikasi antara Pemerintah dan Warga Kota Ternate dalam melayani masyarakat Kota dengan menggunakan beberapa Aplikasi yang mudah untuk dioperasikan . Berikut informasi grafis rencana pengembangan jaringan internet gratis Ternate Smart Island Implementasi Program Ternate Smart Island Ternate Smart Island Command Center berfungsi sebagai pusat pengelolaan data untuk menajemen kota, pusat control dan integrasi data/informasi kota sehingga diperoleh data lengkap yang mampu memberikan informasi penting yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Pada tahap awal TSI CC dibangun dengan tujuan menjembatani antar Pemerintah Kota Ternate dengan Masyarakat melalui aplikasi yang dibangun yang bersifat interaktif. Aplikasi yang dibangun adalah :Ternate Smart Island Command Center berfungsi sebagai pusat pengelolaan data untuk menajemen kota, pusat control dan integrasi data/informasi kota sehingga diperoleh data lengkap yang mampu memberikan informasi penting yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Pada tahap awal TSI CC dibangun dengan tujuan menjembatani antar Pemerintah Kota Ternate dengan Masyarakat melalui aplikasi yang dibangun yang bersifat interaktif.

Indeks Pembangunan Manusia Kota Ternate 2018 / Human Development indext Ternate Municipality 2018

79,13 46

0,65

Angka Harapan HIdup /Life Epectancy Rate

70,50

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


One of the superior programs is providing free internet support tools that have been installed at several points such as Nukila Park, Taman Toboko, public facilities and a number of specific villages. Ternate Smart Island is a Ternate City Government Program as a manifestation of Smart City Concept, which is a public service based on the use of Information and Communication Technology. This program was built as a form of communication between the Government and Ternate residents in serving the community by using several applications that are easy to operate. The following is graphic information on the plan to develop Ternate Smart Island free internet network.

Implementation of Ternate Smart Island Program Ternate Smart Island Command Center functions as a data management center for city management, central control and city data / information integration in order to obtain complete data that is able to provide important information needed for decision making. In the early stages TSI CC was built with the aim of connecting between the Ternate City Government and its Community through an interactive application that was built.

Harapan Lama Sekolah /School Expectancy Rate

Pengeluaran per Kapita yang Disesuaikan / Adjusted per Capita Expenditure

15,72

13,166 Ternate Past, Present and Future

47


Program pendukung lainnya adalah di bidang aplikasi online yang dinamakan SI APIK, singkatan dari Sistem Informasi Pengaduan Pelayanan Publik. Warga Kota dapat menggunakan aplikasi ini untuk melaporkan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan kinerja pelayanan publik yang belum memuaskan, misalnya masalah sampah, kemacetan, sambungan air bersih/air minum, Infrastruktur rusak, kecelakaan, bencana alam, dan masalah sosial. Laporan dapat berupa foto sebagai jaminan keaslian dari laporan tersebut. Aplikasi SI APIK dapat diunduh pada website resmi pemerintah kota Ternate. Program lainnya berbasis online adalah Command Center yakni program yang terintegrasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk melayani berbagai pengaduan masyarakat, “misalnya pengaduan air bersih, jalan rusak, pelayanan puskesmas atau pendidikan, program langsung terintegrasi dengan SKPD terkait, sehingga keluhan warga langsung direspon.

Other supporting programs are in online applications called SI APIK, short for Sistem Informasi Pengaduan Pelayanan Publik (Public Service Complaints Information System). City residents can use this application to report incidents related to unsatisfactory performance of public services, such as trash, congestion, clean water / drinking water cannal, damaged infrastructure, accidents, natural disasters, and social problems. Reports can be in the form of photographs as a authenticity guarantee of the report. SI APIK application can be downloaded on official website Ternate city government. Another online-based program is Command Center, an integrated program with SKPD (Regional Work Unit) to serve a variety of public complaints, “for example clean water complaints, damaged roads, puskesmas (Public Health Center) or education services, programs directly integrated with related SKPD, so that complaints directly responded.

48

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Prasarana dan Infrastruktur

Facilities and Infrastructure

Prasarana

Facilities

Perkembangan suatu wilayah perkotaan dapat diukur dari tingkat ketersediaan infrastruktur atau fasilitas pelayanan yang ada. Sebaran sarana dan prasarana di Kota Ternate terkonsentrasi di wilayah yang dekat dengan pusat kota. Kawasan pusat kota terletap pada kecamatan Ternate Tengah.

The development of an urban area can be measured by availability level of existing infrastructure or service facilities. Its distribution in Ternate City is concentrated in areas close to downtown. The area is located in Ternate Tengah Sub-district.

Berdasarkan Data BPS menunjukkan bahwa kecamatan Ternate Tengah sebagai wilayah nodal yang nantinya melayani wilayahwilayah yang lebih rendah hirarkinya atau yang paling sedikit fasilitas pelayanannya.

Based on BPS data, it shows that Ternate Tengah Sub-district as a nodal area will later serve areas that are lower in the hierarchy or have the fewest service facilities.

Kebutuhan infrastruktur dalam Master Plan dan Development Plan (MPDP) yang sudah ada sekaligus menyusun MPDP Antar Kawasan Strategis di Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) 29 Ternate-Sofifi-Daruba. Cakupan wilayah pada kegiatan ini adalah Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Barat, dan Kabupaten Pulau Morotai. Sedangkan kawasan-kawasan strategis yang ada di WPS ini yaitu pusat pengembangan wilayah yaitu PKN (Kota Ternate), PKW (Kota Tidore, Tobelo-Kab. Halmahera Utara), KEK Morotai, KSPN Morotai, dan KPPN Daruba.

Infrastructure needs in Master Plan and Development Plan (MPDP) as well as preparing MPDP Inter Strategic Areas in tStrategic Development Area (WPS) 29 Ternate-Sofifi-Daruba. Ccoverage area for this activity is Ternate City, Tidore Islands City, North Halmahera Regency, West Halmahera Regency, and Morotai Island Regency. While the strategic areas in WPS are regional development centers, PKN (Ternate City), PKW (Tidore City, Tobelo- Halmahera Utara Regency), KEK Morotai, KSPN Morotai, and KPPN Daruba.

Ternate Past, Present and Future

49


Infrastruktur Pada tahun 2019 Pemerintah Kota ternate akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat. Pembangunan infrastruktur yang mendapat prioritas diantaranya adalah jalan dan jembatan seperti jalan lingkar Pulau Moti dan jalan lingkar Pulau Hiri. Selain itu, infrastruktur pasar, baik yang ada di Pulau Ternate maupun pulau lainnya di Kota Ternate sebagai bagian dari upaya mendukung pengembangan Ternate sebagai pusat perdagangan dan jasa di provinsi Malut. Transportasi dan Perhubungan Ternate, sebuah pulau yang berada di bawah kaki gunung api Gamalama di Provinsi Maluku Utara. Karena letaknya yang dikelilingi lautan membuat transportasi laut memiliki peran penting bagi masyarakat Ternate. Kota ini juga memiliki pelabuhan laut, yaitu Pelabuhan Ahmad Yani dengan jalur pelayaran yang dilalui kapal Pelni dua kali seminggu. Terdapat pula dua perusahaan ekspedisi kapal angkutan, yaitu Mentari dan Tanto. Dermaga yang dibangun tahun 1965 ini baru saja selesai direnovasi. Hal ini dilakukan untuk memperkuat konstruksi dermaga dan memperluas area bongkar muat barang. Awalnya lebar dermaga hanya sekitar 15 meter dengan panjang 148 meter. Kemudian diperlebar menjadi 25 meter, sehingga sekarang luasnya menjadi sekitar 3.500 m2. Setelah direnovasi, saat ini Dermaga Ternate mampu menopang kurang lebih 2 Container Crane pada saat yang bersamaan serta memungkinkan kapal-kapal yang lebih besar untuk bersandar. Dampaknya, kegiatan bongkar muat logistik menjadi lebih cepat dan lancar sehingga semakin meningkatkan geliat perekonomian di Indonesia Timur. Sedangkan, untuk menyeberang dari Kota Ternate ke pulaupulau sekitar seperti Halmahera, Tidore, Hiri, Moti dan Meitara, dapat menggunakan perahu kecil dari fiberglass yang umum disebut Speed. Kota Ternate juga memiliki bandara udara, yaitu Bandar Udara Sultan Babullah yang melayani jalur penerbangan melalui Kota Makassar, Manado maupun Sorong. Bandar udara Sultan Babullah terletak di Desa Tafure, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, berjarak kurang lebih 6 km sebelah utara Kota Ternate. Jenis pesawat yang beroperasi yaitu ATR 72-500, ATR 72-600, Boeing 737-500, dan Boeing 727-800.

50

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Infrastructure In 2019 Ternate Government will prioritize infrastructure development that is in direct contact with communityinterests. Infrastructure development that gets priority includes roads and bridges such as Moti Island ring road and Hiri Island ring road. In addition, market infrastructure, both on Ternate Island and other islands in Ternate City as part of efforts to support the development of Ternate as a trade and service center in Maluku Utara province.

Transportation and Accomodation Ternate, an island located under the foot of Gamalama volcano in Maluku Utara Province. Because of its location surrounded by the sea, sea transportation has an important role for Ternatepeople. The city also has a seaport, Ahmad Yani Port with a shipping line that Pelni passes twice a week. There are also two freight forwarding companies, Mentari and Tanto. The Dock that was built in 1965 has just been renovated. This was done to strengthen the dock construction and expand the loading and unloading area of the goods. Initially the pier was only 15 meters wide by 148 meters long. Then it was widened to 25 meters, so now the area is around 3,500 m2. After being renovated, currently Ternate Dock can support approximately 2 Container Cranes at the same time and allows bigger ships to anchor. As a result, logistical loading and unloading activities become faster and smoother so as to further improve the economic stretch in Eastern Indonesia. Meanwhile, to cross from Ternate to nearby islands such as Halmahera, Tidore, Hiri, Moti and Meitara, one can use a small fiberglass boat commonly called Speed. Ternate City also has an airport, is Sultan Babullah Airport which serves flight routes through Makassar City, Manado and Sorong. Sultan Babullah Airport is located in Tafure Village, Ternate City, Maluku Utara Province, located approximately 6 km north of Ternate City. The types of aircraft operating are ATR 72-500, ATR 72-600, Boeing 737-500, and Boeing 727800.

Ternate Past, Present and Future

51


Jumlah Kapal Cepat yang Terdaftar di Dinas Perhubungan Kota Ternate menurut tempat beroperasi, 2016-2018/ Number of Registered Speed Boats in Transportation Service of Ternate by operational location

Tempat Beroperasi/ 2016 Operational Location

Pelabuhan Kota Baru Pelabuhan Gamalama Pelabuhan Dufa-dufa Jumlah/Total

155 42 24 221

2017

2018

155 42 24 221

22 51 24 97

Sumber: Dinas Perhubungan Kota Ternate Source: Transportation Services of Ternate

Awalnya lebar dermaga hanya sekitar

15 m

52

Dengan panjang

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang

148 m


Lalu Lintas Penumpang dan Barang Angkutan Laut di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, 2018/ Passengers and Goods of Sea Transportation Traffic in Ahmad Yani Port Ternate, 2018

Bulan/ Month Januari / January Februari / February Maret / March April / April Mei / May Juni / June Juli / July Agustus / August September / September Oktober / October November / November Desember /December

Jumlah/ Total

Penumpang/Passenger (Orang/Person)

Barang/ Goods (Ton)

Berangkat/Departure 271 226 202 124 318 816 317 873 198 880 387 650 423 587 326 909 319 825 336 364 815 887 313 669

Datang/Arrival 288 854 206 439 248 434 175 173 161 329 359 519 333 636 326 887 269 578 274 975 236 425 254 800

Bongkar / Unloaded 240 393 170 723 243 291 232 768 304 372 227 223 255 792 267 671 236 969 294 399 310 994 278 062

Muat / Loaded 68 000 71 334 80 195 93 210 114 020 52 380 69 796 78 617 77 580 89 524 108 253 101 534

4 232 765

3 136 049

3 162 657

1 004 443

Sumber: Dinas Perhubungan Kota Ternate Source: Transportation Services of Ternate

sekarang luasnya menjadi sekitar

3.500 m

2

Ternate Past, Present and Future

53


Jenis pesawat yang beroperasi yaitu

ATR 72-500 ATR 72-600 54

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang

Boeing 737-500, dan Boeing 727-800.


Jumlah Angkutan Umum yang Terdaftar di DInas Perhubungan Kota Ternate, 2016-2018/ Number of Registered Public Transportation in Transportation Service of Ternate

Tempat Beroperasi/ Operational Location

Mobil Ankutan Kota/ Public Transportation Car Angkutan Umum Bandara/ Airport Cabs Jumlah / Total

2016

2017

2018

480

435

453

50

70

77

530

505

512

Sumber: Dinas Perhubungan Kota Ternate / Source: Transportation Services of Ternate

Ternate Past, Present and Future

55


56

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


4

Bab CHAPTER Potensi dan Peluang Investasi Daerah

Regional Investment Potential & Opportunities

Perdagangan

Trading

Sektor perdagangan mempunyai peran yang sangat dominan dalam menggerakan roda perekonomian Kota Ternate selama beberapa tahun terakhir ini. Pada 2018, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ternate mencatat 1.219 Perusahaan yang terdaftar di Kota Ternate. Sebanyak 20,92% nya merupakan CV, 58,90% nya perusahaan perorangan, 12,63% nya merupakan perusahan perseroan terbatas, dan sisanya koperasi dan firma.

The trade sector has a very dominant role in running economy of Ternate during the last few years. In 2018, Industry and Trade Department of Ternate City recorded 1,219 companies registered in Ternate City. 20.92% are CV, 58.90% are individual companies, 12.63% are limited liability companies, and the rest are cooperatives and firms.

Selama 2018, jumlah perusahaan meningkat hingga 135,78% dibanding dengan tahun sebelumnya. Seiring dengan perkembangan perdagangan di kota Ternate, maka pemerintah selalu berusaha memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana untuk menunjang perdagangan tersebut.

During 2018, the number of companies increased to 135.78% compared to the previous year. Along with the development of trade in Ternate, then the government is always trying to improve and add facilities and infrastructure to support the trade.

Sarana perdagangan pun setiap tahunnya semakin meningkat. Mulai dari toko kelontong hingga mall mulai banyak bermunculan di wilayah kota Ternate. Pada tahun 2018, jumlah sarana perdagangan yang ada di Kota Ternate meningkat dari tahun sebelumnya. Jumlah pasar umum meningkat menjadi 27 unit, hal ini mendukung sarana perdagangan di Kota Ternate.

Trade facilities are increasing every year. Starting from the grocery store to the mall began to appear a lot in Ternate city. In 2018, the number of trade facilities in Ternate increased from the previous year. The number of general markets has increased to 27 units, this supports trade facilities in Ternate City. However, trade in car and motorcycle repair still dominates in

Ternate Past, Present and Future

57


Namun, perdagangan di bidang reparasi mobil dan sepeda motor masih mendominasi dalam menyokong perekonomian Ternate. Sebanyak 26,47 persen nilai tambah dari aktivitas perekonomian di Ternate tahun 2018 diciptakan oleh kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor. Dibandingkan dengan tahun 2017, kontribusi kategori ini meningkat sebesar 0,74 poin. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan besar dan eceran serta reparasi terus meningkat dan berkontribusi terhadap perekonomian Kota Ternate selama 3 tahun terakhir. supporting the Ternate economy. A total of 26.47 percent of the added value of economic activity in Ternate in 2018 was created by category of Wholesale and Retail Trade; Car and Motorcycle Repair (Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor). Compared to 2017, the contribution of this category increased by 0.74 points. This shows that wholesale and retail trade activities and repairs continue to increase and contribute to the economy of Ternate for recent 3 years.

58

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Ternate Past, Present and Future

59


Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota Ternate (juta rupiah) 2015-2017/ Gross Regional Domestic Product at Current Market Prices by Industrial Origin in Ternate

Lapangan Usaha / Industry

2016

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Kontruksi Perdagangan Besar dan eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan

60

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang

212.810,6 3.697,8 213.039,3 9.761,3 4.780,5 390.561,1 1.491.361,8 877.991,4

2017x 219.761,0 4.086,5 10.188,9 5.160,1 423.212,2 1.614531,6 962.332,2 70.949,5

2018xx 227.705,5 4.504,2 227.567,3 10.370,4 5.466,6 467.002,7 1.772.969,7 1.044.436,3


Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuansi Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Lainnya

Produk Domestik Regional Bruto

64.360,0 545.345,9 400.158,7 13.552,9 46.181,5 930.913,2 275.956,6 187.749,1 149.653,1

7.887.219,5

70.949,5 589.791,2 423.112,8 14.973,5 50.412,1 989.113,3 295.967,2 206.125,4 164.534,2

8.688.470,5

75.105,1 637.917,2 448.367,0 16.252,5 54.023,0 1.071.731,4 310.024,2 224.600,4 185.234,2

9.711.786,4

Sumber: BPS Kota Ternate / Source BPS-Statistics of Ternate Municipality

Ternate Past, Present and Future

61


Jumlah Pedagang yang ada di Pasar Menurut Kecamatan di Kota Ternate, 2018 Number of Merchants in Market by Subdistrict in Ternate, 2018

Kecamatan /Subdistrict Pulau Ternate Moti Pulau Batang Dua Pulau Hiri Ternate Barat Ternate Selatan Ternate Tengah Ternate Utara

Ternate 2018 2017

62

Pedagang Besar ... ... ... ... ... ... ... ...

... Y 22

Pedagang Menengah 12 ... 441 1973 93

2159 155

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang

Pedagang Kecil Y Y Y Y Y Y Y Y

Y Y 363


Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kota Ternate, 2013-2018 Number of Trading Facilities by Type of Facility in Ternate, 2013-2018

Sarana Perdagangan / Trading Facilities

Pasar Umum Pasar Desa Toko Kios Rumah Makan

2014

2015

2016

2017

2018

160

129

79

118

551

5 105 31 19

Jumlah Total / Total

6 102 8 13

Ternate Past, Present and Future

9 61 8 1

12 118 47 11

27 294 ... 230

63


Perbankan Adanya sejumlah fasilitas perbankan di Ternate ikut mendorong kestabilan perkenomian serta menunjang pariwisata di daerah. Jumlah bank yang beroperasi di Kota Ternate saat ini ada sebanyak 29 unit, yakni 5 unit kantor pusat, 15 unit kantor cabang, 9 unit kantor cabang pembantu. Berdasarkan kategorinya terdapat bank pemerintah sebanyak 9 unit, bank swasta sebanyak 14 unit, bank pembangunan daerah 1 unit dan bank perkreditan rakyat sebanyak 5 unit. Selain itu juga terdapat koperasi yang yang dapat membantu masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah dari segi permodalan. Jumlah koperasi dari tahun ke tahun semakin meningkat terutama untuk koperasi non KUD. Pada tahun 2018 jumlah KUD sebanyak 11 buah, sedangkan jumlah koperasi non KUD pada tahun 2018 sebanyak 35 buah. Jumlah Koperasi Non KUD menurun drastis. Sementara itu terdapat 10 KOPKAR dan 157 Kopersi Lainnya.

29 5

Unit Bank yang beroperasi di Kota Ternate

Unit Kantor Pusat

14

15

Unit kantor cabang

Unit Bank Swasta

Banking The number of banking facilities in Ternate helped encourage stability economy and support tourism in the region. There are currently 29 banks operating in Ternate, 5 units head office, 15 units branch offices, 9 units sub-branch offices. Based on its category there are 9 state-owned banks, 14 private banks, 1 regional development bank and 5 public credit banks. In addition there are also cooperation that can help the community, especially the lower middle class in terms of capital. The number of cooperation from year to year is increasing, especially for non-KUD cooperation. In 2018 KUD was 11, while non-KUD cooperation in 2018 was 35. KUD Non KUD has decreased dramatically. Meanwhile there are 10 KOPKAR and 157 Other Copers. 64

1 5

Unit Bank Pembangunan Daerah

Unit Bank Pekreditan Rakyat

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Ternate Past, Present and Future

65


Pertambangan Perekonomian Ternate meningkat lajunya dibandingkan tahun lalu (2017), yaitu 8,30 persen pada tahun 2018. Sektor tambang menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi tersebut. Kategori pertambangan dan penggalian mencatatkan laju pertumbuhan sebesar 10,22 persen. Sektor ini mampu memberikan kontribusi dalam perekonomian Kota Ternate dengan peranan sebesar 0,07 persen. Lapangan usaha pertambangan diperkirakan akan mengalami ekspansi dan terus menopang pertumbuhan Kota Ternate seiring dengan perbaikan harga komoditas dunia khususnya harga nikel. Selain itu, hasil olahan feronikel juga telah menarik investor, khususnya dari Cina untuk melakukan investasi pada industri pertambangan nikel.

66

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


10,22 Persen laju pertumbuhan Kategori pertambangan dan penggalian.

Mining The economy of Ternate is increasing in speed compared to last year (2017), which was 8.30 percent in 2018. The mining sector is one of the pillars of economic growth. The mining and digging category recorded a growth rate of 10.22 percent. This sector is able to contribute to Ternate economy with 0.07 percent roles. The mining business is expected to expand and continue to sustain growth of Ternate City in line with the improvement in world commodity prices, especially nickel prices. In addition, processed ferronickel has also attracted investors, especially from China to invest in nickel mining industry.

Ternate Past, Present and Future

67


Perikanan Dan Maritim Perairan di Ternate cukup kaya dengan ikan. Bahkan, Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kota Ternate mencatat pertumbuhan ekspor perikanan meningkat di lima negara tujuan ekspor yaitu Singapura, Vietnam, Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat. Nilai ekspor produk ikan non hidup Ternate tahun 2017 mencapai Rp 3,1 miliar. Angka tersebut melonjak hingga mencapai Rp 18,5 miliar pada tahun 2018. Jenis ikan yang diekspor ke lima negara tersebut antara lain ikan tuna mencapai 26.000 kg, frozen yellowfin tuna 72.362 kg, jenis cakalang, tongkol dan kembung mencapai 61.480 kg.

Fisheries and Maritime Seas in Ternate are quite rich in fish. In fact, the Fish Quarantine Agency for Quality Control and Safety of Fisheries Products (BKIPM) Ternate recorded the growth of fishery exports increased in five export destination countries Singapore, Vietnam, South Korea, Japan, and the United States. The export value of Ternate’s non-live fish products in 2017 reached 3.1 billion in Rupiah. It jumped to reach18.5 billion in Rupiah in 2018. The types of fish exported to these five countries include tuna fish reaching 26,000 kg, frozen yellowfin tuna 72,362 kg, types of skipjack fish, tuna fish and long jawed mackerel reaching 61,480 kg.

68

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Ternate Past, Present and Future

69


Perkembangan Hasil Penangkapan dan NIlai Ikan/Non Ikan Menurut Kecamatan di Kota Ternate 2017-2018 Development of Result of Fishing and Value of Fish/Non Fish by Subdistrict in Ternate

Kecamatan /Subdistrict Pulau Ternate Moti Pulau Batang Dua Pulau Hiri Ternate Barat** Ternate Selatan Ternate Tengah Ternate Utara

Jumlah / Total

2017 Produksi/ Nilai (Juta Rp) / Production Value (Million Rp)

Produksi/ Production

31 630,83

32 467,00

4 309,09 4 148,43 3 411,51 3. 543,65 ... 6 855,48 2 051,86 7 310,80

61,42 59,13 48,62 50,51 ... 97,71 29,24 104,20

450,82

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ternate / Source: Marine and Fishery Services of Ternate

70

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang

2876,00 4258,00 3502,00 3637,00 1548,00 7037,00 2106,00 7504,00

2018 Nilai (Juta Rp) / Value (Million Rp) 37,70 56,26 46,26 48,06 20,10 92,97 27,83 99,14

428,31


Ternate Past, Present and Future

71


72

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Demi meningkatkan produksi ikan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ternate juga memberikan kemudahan kepada nelayan yang ingin meminjam dana dari perbankan untuk pembelian sarana penangkapan ikan. Selain itu, DKP juga memberikan asuransi kepada nelayan di samping memberikan bantuan sarana penangkapan ikan. Bahkan, Pemprov Malut dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ikut mendukung dengan memberikan bantuan kapal ikan berbobot 3 GT dan 5 GT, serta bantuan pembuatan rumpon ikan dan colboks.

In order to increase fish production, Maritime Affairs and Fisheries (DKP) Department of Ternate also provides facilities for fishermen who want to borrow funds from banks to purchase fishing facilities. In addition, DKP also provides insurance to fishermen in addition to providing fishing facilities. In fact, Maluku Utara Government and Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP) have also supported 3 GT and 5 GT fishing vessels, as well as the assistance of making fish and colbons.

DKP Kota Ternate sendiri telah membangun pabrik es butiran khusus untuk mengawetkan kesegaran ikan di pasar. Pabrik es itu dibangun di sekitar Pasar Higinies Ternate, sehingga para pedagang ikan di pasar setempat tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk membawanya dari pabrik es ke pasar, selain itu harganya juga relatif lebih murah. Sejak adanya pabrik es kualitas ikan yang dibeli konsumen di pasar menjadi lebih baik.*

DKP Ternate City itself has built a special grain ice factory to preserve the freshness of fish in the market. The ice factory was built around Ternate Market, so fish traders in the local market did not need to pay transportation costs to bring it from the ice factory to the market, besides the price was also relatively cheaper. Since the existence of the ice factory, the quality of fish purchased by consumers in the market has improved.

Ternate Past, Present and Future

73


74

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kota Ternate 5 Tahun Terakhir Economic Growth Rate in Ternate City in the Last 5 Years

9,5 9 8,5 8 7,5 2012

2013

2014

Ternate Past, Present and Future

2015

2016

75


Perkebunan dan Pertanian Sektor Perkebunan dan Pertanian merupakan komoditas unggulan Kota Ternate, selain Peternakan dan Jasa. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup potensial di wilayah Kota Ternate. Tanaman perkebunan banyak diusahakan di Kota Ternate karena sejak zaman kolonial dulu kota Ternate terkenal sebagai penghasil rempah-rempah. Di Sektor Perkebunan, komoditas unggulannya adalah Kakao, Kelapa, Cengkeh, Kayu Manis, Lada dan Pala. Produksi perkebunan terbesar yaitu tanaman pala, yang menghasilkan 1.006 ton. Produksi kedua terbesar yaitu tanaman kelapa dengan menghasilkan 566,1 ton. Sedangkan, produksi cengkeh menghasilkan 330 ton dalam setahun. Sementara, hasil produksi coklat, dan kayu manis masing-masing sebesar 9 ton dan 4,59 ton. Kecamatan Pulau Batang Dua merupakan penghasil tanaman kelapa dan pala terbanyak di Kota Ternate. Penghasil cengkeh terbesar yaitu kecamatan Ternate Barat. Penghasil tanaman coklat terbesar berasal dari Pulau Moti, sedangkan tanaman kayu manis banyak dihasilkan dari Ternate Tengah. Bahkan, cengkih dan pala sejak dulu telah menembus pasar ekspor. Apalagi, kini infrastruktur untuk melakukan ekspor langsung komoditas perkebunan tersebut di sudah cukup memadai, pelabuhan Ahmad Yani Ternate kini sudah memiliki fasilitas bongkar muat peti kemas yang sesuai standar. Bea Cukai juga sudah bisa melayani administrasi kegiatan ekspor, demikian halnya Karantina Pertanian sudah memiliki personel dan peralatan untuk melakukan pemeriksaan terhadap komoditas yang akan diekspor langsung dari daerah ini.

Plantation and Agriculture Plantation and Agriculture Sector is main commodity of Ternate, in addition to Farming and Services. Agricultural sector is one sector that is quite potential in Ternate. Plantation plants are cultivated in Ternate because since colonial times Ternate has been known as a spices producer. In Plantation Sector, the main commodities are Cocoa, Coconut, Cloves, Cinnamon, Pepper and Nutmeg. The biggest plantation production is nutmeg, which produces 1,006 tons. The second largest production is coconut plants with 566.1 tons. Meanwhile, clove production produces 330 tons in a year. Meanwhile, the production of chocolate and cinnamon each amounted to 9 tons and 4.59 tons. Pulau Batang Dua Sub-District is the largest producer of coconut and nutmeg in Ternate City. The biggest clove producer is West Ternate sub-district. Producer the largest chocolate plant originates from Moti Island, while cinnamon is mostly produced from Ternate Tengah. In fact, cloves and nutmegs have always penetrated the export market. Moreover, now the infrastructure for direct export of plantation commodities is sufficient, Ahmad Yani Ternate port now has container loading and unloading facilities that are according to the standard. Customs can also serve administration of export activities, as well as Agricultural Quarantine already has personnel and equipment to carry out checks on commodities to be exported directly from this area. 76

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Ternate Past, Present and Future

77


Di Sub Sektor Pertanian, komoditas yang diunggulkan yaitu Jagung, Ubi Jalar dan Ubi kayu. Tahun 2018 produksi jagung meningkat dari tahun sebelumnya yaitu menjadi 284,85 ton, dengan produksi terbanyak di Kecamatan Pulau Hiri yang menghasilkan sepertiganya. Tanaman sayuran yang dihasilkan di Kota Ternate meliputi tanaman bayam, kangkung, kacang panjang, kubis, terung, ketimun, petai china, tomat, cabai dan bawang. Pada tahun 2018, luas panen cabai sekitar 25,5 Ha dengan hasil produksi panen nya sebanyak 47 ton. Luas panen tomat sekitar 15,5 Ha dengan hasil produksi sebanyak 97 ton. Luas panen bawang merah sekitar 3,7 Ha dengan produksi panen nya sebanyak 7,33 ton. Tanaman Petai China memiliki luas panen sekitar 6,3 Ha dengan produksi panennya sebanyak 4,5 ton. Tanaman Biofarmaka di Kota Ternate meliputi jahe, laos, kencur dan kunyit. Produksi tanaman jahe sebesar 3000 kg, laos sebesar 11000 kg, kencur sebesar 7000 kg dan kunyit sebesar 3019 kg. Tanaman biofarmaka banyak ditanam di kecamatan Ternate Selatan dan Ternate Tengah. Produksi buah-buahan di Kota Ternate meliputi buah mangga, durian, jeruk, pisang, pepaya, salak, rambutan, nenas, nangka, sukun, jambu, belimbing, duku, alpukat dan sirsak. Buah dengan produksi terbanyak yaitu mangga dengan hasil produksi sebanyak 244 ton, pepaya sebanyak 78 ton, pisang sebanyak 33 ton dan durian sebanyak -44 ton. In Agriculture Sub-sector, the main commodities are Corn, Sweet Potatoes and Cassava. In 2018 corn production increased from the previous year to 284.85 tons, with the most production in Pulau Hiri Sub-District producing one third of it. Vegetable plants produced in Ternate City include spinach, water spinach, long beans, cabbage, eggplant, cucumber, twisted cluster bean, tomato, chili and onion. In 2018, chili harvest area will be around 25.5 hectares with a yield of 47 tons. Tomato harvest area is around 15.5 hectares with a production yield of 97 tons. The onion harvest area is around 3.7 hectares with a harvest production of 7.33 tons. Twisted cluster bean plant has a harvest area of around 6.3 hectares with a harvest production of 4.5 tons. Biopharmaca plants in Ternate City include ginger, galangal, sand ginger and turmeric. Production of ginger plants is 3000 kg, galangal is 11000 kg, sand ginger is 7000 kg and turmeric is 3019 kg. Biopharmaca plants are widely planted in Ternate Selatan Sub-district and Ternate Tengah. Fruit production in Ternate City includes mangoes, durian, oranges, bananas, papaya, snakefruit, rambutan, pineapple, jackfruit, breadfruit, guava, star fruit, duku, avocado and soursop. The fruit with the most production is mango with 244 tons of production, 78 tons of papaya, 33 tons of banana and -44 tons of durian.

78

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


• •

• • • •

Pada Desember 2018, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku Utara sebesar 96,13 atau mengalami penurunan 0,54 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya (November 2018) yang sebesar 96,65. Dari 10 (sepuluh) Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, NTP Desember 2018 terhadap November 2018 terjadi kenaikan NTP di 4 (empat) provinsi yaitu Provinsi Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat dan Papua masing – masing sebesar 0,02 persen, 0,81 persen, 0,46 persen dan 0,33 persen. Sementara 6 (enam) provinsi lainnya mengalami penurunan NTP dimana penurunan NTP terbesar terjadi di Sulawesi Barat sebesar 2,34 persen. Secara nasional NTP mengalami peningkatan dari November 2018 ke Desember 2018 yaitu dari 103,12 menjadi 103,16 atau naik sebesar 0,04 persen. Pada Desember 2018, Provinsi Maluku Utara mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,54 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga pada seluruh kelompok pengeluaran. Inflasi Perdesaan Nasional pada bulan Desember 2018 sebesar 0,58 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga pada seluruh kelompok pengeluaran. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku Utara Desember 2018 sebesar 108,70 atau turun 0,08 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya (November 2018) yang sebesar 108,79. In December 2018, Farmer Exchange Rate (NTP) of North Maluku Province was 96.13 or decreased by 0.54 percent compared to the previous month (November 2018) which was 96.65. Of the 10 (ten) Provinces in Eastern Indonesia, FTT December 2018 against November 2018 there was an increase in FTT in 4 (four) provinces, namely Central Sulawesi, Maluku, West Papua and Papua Provinces respectively by 0.02 percent, 0.81 percent , 0.46 percent and 0.33 percent. While the other 6 (six) provinces experienced a decrease in FTT, where the biggest decline in FTT occurred in West Sulawesi by 2.34 percent. NTP experienced an increase from November 2018 to December 2018, from 103.12 to 103.16 or an increase of 0.04 percent. In December 2018, North Maluku Province experienced rural inflation of 0.54 percent due to the increase in the household consumption index in all expenditure groups. The National Rural Inflation in December 2018 was 0.58 percent due to the increase in the household consumption index in all expenditure groups. The Exchange Rate of Agriculture Household Business (NTUP) of North Maluku Province in December 2018 was 108.70 or decreased 0.08 percent compared to NTUP the previous month (November 2018) which was 108.79.

Ternate Past, Present and Future

79


Industri

Industry

Perusahaan/Usaha industri dan rumah tangga yang tercatat pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ternate selama 2018 sebanyak 1.261 unit dengan 3.617 orang tenaga kerja.

Industrial / household companies / businesses registered in Industry and Trade Department of Ternate City in 2018 were 1,261 units with 3,617 workers.

Terjadi peningkatan jumlah perusahaan/usaha yang ada di Ternate dibandingkan tahun sebelumnya. Perusahaan industri pangan merupakan perusahaan yang paling banyak di Kota Ternate, sedangkan perusahaan industri kerajinan kurang berkembang di Kota Ternate, hanya ada sekitar 92 perusahaan. Jenis industri yang paling banyak di Kota Ternate ialah industri makanan sebanyak 441 unit dan menyerap paling banyak tenaga kerja sebesar 1.255 orang.

An increase in the number of companies / businesses in Ternate compared to the previous year. Food industry companies are most dominant in Ternate City, while less developed handicraft industry companies in Ternate City, there are only about 92 companies. The most type of industry in Ternate City is 441 food industry and absorbs most workforce by 1,255 people.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang tercatat pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kota Ternate selama 2018 sebanyak 12.795 unit dengan 20.639 orang tenaga kerja. UKM Perdagangan merupakan UKM yang paling banyak di Ternate, yakni sebanyak 8.668 unit menyerap 59,56 persen tenaga kerja UKM yang ada di Ternate.

Small and Medium Enterprises (UKM/SME) recorded in Small and Medium Enterprises Cooperation in Ternate during 2018 were 12,795 units with 20,639 workers. Trade SMEs are the most common SMEs in Ternate, with 8,668 units absorbing 59.56 percent of SME workers in Ternate.

80

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Ternate Menuju Kota Kreatif

Ternate Towards Creative City

Pengembangan Kota Kreatif merupakan salah satu strategi untuk menggerakkan perekonomian Kota Ternate. Kota Kreatif berperan untuk mendukung ekosistem kondusif dalam pengembangan ekonomi kreatif.

Creative City Development is one of strategies to encourage Ternate Cityeconomy. Creative City has a role to support a conducive ecosystem in developing the creative economy.

Wujud akselerasi yang sangat penting dan telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Ternate untuk komitmen pengembangan Ternate sebagai Kota Kreatif adalah dengan adanya ruang diskusi dan ekspresi bagi para komunitas.

A very important form of acceleration and has been carried out by Ternate Government for the commitment to develop Ternate as a Creative City is by having a space for discussion and expression for the community.

Bahkan, Ternate telah dipercaya menjadi tuan rumah Festival Kota Kreatif atau Indonesian Creative Cities Festival (ICCF) 2019 dengan tajuk “Tara La Noate” pada 2-7 September 2019. Sebelumnya, ICCF ini sukses digelar di beberapa kota Besar: di Bandung pada tahun 2014, di Solo pada tahun 2015, di Malang pada tahun 2016, di Makassar pada tahun 2017, dan di Yogyakarta pada tahun 2018.

In fact, Ternate has been trusted to host the 2019 Creative Cities Festival (ICCF) with the headline “Tara La Noate” on September 2-7 2019. Previously, the ICCF was successfully held in several major cities: 2014 in Bandung, 2015 in Solo, 2016 in Malang, 2017 in Makassar, and 2018 in Yogyakarta.

‘Mengapa Harus Kreatif?’ pertanyaan ini harus dijawab dengan tindakan: Berani berinovasi, konsisten, dan, fokus menjadi kunci suksesnya pengembangan kota kreatif yang diyakini akan makin mengembangkan perekonomian Kota Ternate.

‘Why Must Be Creative?’ This question must be answered with action: Dare to innovate, be consistent, and, stay focus being the key to successful development of a creative city that is believed to further develop Ternate economy.

Ternate Past, Present and Future

81


169.349

KWh listrik terjual kepada 51.331 pelanggan PT. PLN (Persero).

Energi Pada tahun 2018, Tujuh puluh enam kelurahan (97%) kelurahan yang ada di Ternate sudah dialiri listrik oleh PT. PLN (Persero). Hanya Dua kelurahan di Kecamatan Pulau Batang Dua yang belum dialiri, yakni kelurahan Tifure dan Pantai Sagu . Sebanyak 169.349 KWh listrik terjual kepada 51.331 pelanggan PT. PLN (Persero). Pada tahun ini Pemerintah Kota Ternate telah meresmikan Uji Coba Pembangkit Listrik Tenaga Minyak Gas (PLMTG) oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi di Kelurahan Kastela. Energi Pembangkit ini diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Ternate. Diproyeksikan PLMTG ini mampu melayani 1600 KK yang ada di Ternate. Selain listrik kebutuhan manusia yang utama lainnya adalah air. ketersediaan air bersih sangat penting diperhatikan baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Pemerintah Kota Ternate memiliki perusahaan daerah air minum untuk mengelola dan mendistribusikan air bersih ke masyarakat kota ternate. Pada tahun 2018 jumlah pelanggan PDAM sebanyak 29.438 pelanggan yang dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu rumah tangga, instansi pemerintah, niaga, industri, dan pelabuhan (khusus). Sedangkan jumlah air yang disalurkan selama 2018 sebanyak 9.592.308m3, meningkat 5,87 persen dibandingkan tahun 2017.

Energy In 2018, seventy-six urban villages (97%) in Ternate had electricity by PT. PLN (Persero). Only two urban villages in Batang Dua Sub-district have not electricity yet, they are Tifure and Sagu Beach. A total of 169,349 KWh of electricity was sold to 51,331 customers of PT. PLN (Persero). This year Ternate Government announced officially Trial Test for a Petroleum Gas Power Plant (PLMTG) by Director General of Oil and Gas in Kastela Village. Energy Generation is expected to be able to meet the electricity needs of Ternate peolple. PLMTG is projected to be able to serve 1600 families in Ternate. Besides electricity, the other main human need is water. Availability of clean water is very important to be considered both in terms of quantity and quality. Ternate Government has a regional drinking water company to manage and distribute clean water to community. In 2018 the number of PDAM customers was 29,438, which were divided into several categories, households, government agencies, commerce, industry, and ports (specifically). While the amount of water distributed during 2018 was 9,592,308m3, an increase of 5.87 percent compared to 2017.

9.592.308 m3 jumlah air yang disalurkan, meningkat 5,87 persen dibandingkan tahun 2017 82

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Ternate Past, Present and Future

83


Pendidikan dan Kesehatan

Education and Health

Pendidikan

Education

Kota Ternate kini memiliki 87 sekolah dasar, 29 sekolah menengah pertama, 20 sekolah menengah atas, dan 9 sekolah menengah kejuruan yang tersebar di Kota Ternate. Jumlah murid Sekolah Dasar (SD) di Kota Ternate mencapai 13.020 orang, dengan jumlah guru sebanyak 1.228 orang. Rasio murid guru pada Sekolah Dasar yaitu rata-rata seorang guru mengajar 11 orang murid.

Ternate now has 87 elementary schools, 29 junior high schools, 20 senior high schools, and 9 vocational high schools spread across Ternate City. The number of elementary school students (SD) in Ternate City reached 13,020 people, with a total of 1,228 teachers. The ratio of student teachers in elementary schools is that on average a teacher teaches 11 students.

Selain itu Ternate juga memiliki beberapa Universitas Unggulan. Seperti Universitas Khairun, IAIN Ternate, STKIP Kie Raha Kota Ternate, dan AIKOM Ternate.

In addition, Ternate also has several Best Universities. Like Universitas Khairun, IAIN Ternate, STKIP Kie Raha Ternate and Ternate AIKOM.

Angka Melek Huruf (AMH) Kota Ternate sudah cukup baik, mencapai 99,76 persen pada tahun 2018. AMH secara keseluruhan meningkat dari tahun 2017 ke tahun 2018. Ini tak lepas karena dukungan program-program dan anggaran pemerintah di sektor pendidikan selalu dipacu setiap tahun. BLSM dan dana BOS yang dikucurkan dalam rangka mengurangi beban biaya pendidikan sudah selayaknya mampu memberantas buta huruf di kota ini. Angka AMH ini sudah mencapai level maksimal.

Literacy rate (AMH) of Ternate City is quite good, reaching 99.76 percent in 2018. AMH as a whole has increased from 2017 to 2018. This cannot be separated because the support of government programs and budgets in the education sector is always being driven every year . BLSM and BOS funds disbursed in order to reduce the burden of education costs should be able to descrease illiteracy in this city. This AMH number has reached its maximum level.

Angka partisipasi sekolah (APS) di Ternate cukup tinggi yakni 99,16 persen untuk penduduk usia 7 hingga 12 tahun, dan 98,96 persen untuk usia 13 hingga 15 tahun. Kendati demikian, angka partisipasi penduduk kelompok usia 16 hingga 18 tahun masih tergolong cukup rendah, yakni hanya 84, 61 persen.

The school participation rate (APS) in Ternate is quite high at 99.16 percent for residents aged 7 to 12 years, and 98.96 percent for ages 13 to 15 years. Nevertheless, the participation rate of the population of 16 to 18 years age group is still quite low, at only 84.61 percent.

84

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Kesehatan

Health

Fasilitas kesehatan di Kota Ternate terdapat 6 rumah sakit, 2 rumah bersalin, 8 Puskesmas, 14 klinik dan 19 Polindes. Dari sisi tenaga medis Kota Ternate mempunyai 45 orang dokter yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi, 25 orang bidan serta 47 orang tenaga farmasi yang terdaftar pada Dinas Kesehatan Kota Ternate. Jumlah tersebut belum termasuk tenaga kesehatan yang ada di beberapa rumah sakit di Kota Ternate, karena keterbatasan data dari pihak Dinas Kesehatan.

Health facilities in Ternate City have 6 hospitals, 2 maternity hospitals, 8 public health centers, 14 clinics and 19 village maternity clinics. In terms of medical staff Ternate City has 45 doctors consisting of specialists, general practitioners and dentists, 25 midwives and 47 pharmacists registered with the Ternate City Health Office. This number does not include health workers in several hospitals in Ternate, due to limited data from the Health Department.

Selama tahun 2018, penyakit yang paling banyak menjangkit masyarakat Kota Ternate ialah ISPA dengan 19.090 kasus. Maag, hipertensi dan dermatitis menjadi urutan selanjutnya sebagai penyakit dengan kasus terbanyak di Kota Ternate. Pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di Ternate juga cukup berhasil, ini didukung dengan data yang menunjukkan bahwa pada tahun 2018 peserta KB aktif mencapai 22.964 atau sekitar 80,86 persen dari keseluruhan 28.400 pasangan usia subur. Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan KB, sebagian besar menggunakan alat suntik untuk menunda atau mencegah kehamilan.

During 2018, the most common disease affecting citizen was ISPA with 19,090 cases. Then, ulcer, hypertension and dermatitis with the most cases in Ternate City. The implementation of Family Planning (KB) program in Ternate was also quite successful, this is supported by data showing that in 2018 active family planning participants reached 22,964 or around 80.86 percent of the total 28,400 couples of Fertile age couples. Fertile age couples (PUS) who use birth control, most use syringes to delay or prevent pregnancy.

45

Kota Ternate mempunyai 45 orang dokter yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi.

80,86 Ternate Past, Present and Future

Persen peserta KB aktif dari keseluruhan 28.400 Pasangan usia subur 85


Obyek Wisata Potensi Wisata Pemerintah Kota Ternate terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Di antaranya dengan mendorong kapal pesiar untuk menjadikan Ternate sebagai titik persinggahan. Pemkot Ternate sudah menyampaikan kepada sejumlah Biro Perjalanan Umum (BPU) menangani perjalanan kapal pesiar di Indonesia, agar menjadikan Ternate sebagai salah satu titik persinggahan dalam pelayarannya di Indonesia Kunjungan wisman ke Ternate menggunakan kapal pesiar memiliki kontribusi signifikan dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke daerah ini, karena setiap kali kunjungan bisa membawa ratusan wisman. Upaya lainnya yang dilakukan Pemkot Ternate untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisman, termasuk wisatawan domestik ke daerah ini adalah memperbanyak penyelenggaraan kegiatan wisata. Di Kota Ternate sudah ada sejumlah kegiatan wisata yang sudah terprogram setiap tahunnya, di antaranya Festival Legu Gham setiap bulan April dan Festival Kora-Kora setiap bulan Desember, yang dalam setiap penyelenggaraan kegiatan itu dihadiri ribuan wisatawan, termasuk dari mancanegara.

86

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Tourism site Tourism Potential Ternate City Government continues to increase tourist arrivals. Among other things by encouraging cruise ships to make Ternate as a transit point. Ternate City Government has conveyed to a number of Public Travel Bureaus (BPU) handling cruise ship trips in Indonesia, in order to make Ternate as one of the transit points on its marine in Indonesia Foreign tourists visiting Ternate using cruises have a significant contribution in efforts to increase the number of foreign tourists visiting this area, because each visit can bring hundreds of foreign tourists. Other efforts made by Ternate City Government to increase the number of foreign tourist visits, including domestic tourists to this area, are to increase the organization of tourist activities. In Ternate City, there are already a number of programmed tourist activities each year, including the Legu Gham Festival every April and the Kora-Kora Festival every December, which is attended by thousands of tourists in each event, including from foreign countries.

Ternate Past, Present and Future

87


Kota Ternate adalah salah satu daerah di kawasan timur Indonesia yang kaya akan sejarah dan budaya. Dinas Pariwisata Kota Ternate mencatat bahwa terdapat 74 objek wisata alam dan 20 objek wisata budaya yang berlokasi di Kota ternate. Pada tahun 2018 tercatat sebanyak 2.331 wisatawan mancanegara dan 278.230 wisatawan domestik yang mengunjungi Kota Ternate. Terjadi sedikit peningkatan jumlah wisatawan domestik dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 16.580 wisatawan. Ternate City is one of the regions in eastern Indonesia which is rich in history and culture. Ternate City tourism office noted that there were 74 natural attractions and 20 cultural attractions located in Ternate City. In 2018 there were 2,331 foreign tourist and 278,230 domestic tourists visiting the city of Ternate. There was a slight increase in the number of domestic tourists compared to the previous year of 16,580 tourists.

88

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Ternate Past, Present and Future

89


Kota Ternate memiliki beberapa tempat wisata alam yang menarik, antara lain:

Gunung Gamalama Gunung Gamalama terkenal sebagai destinasi wisata unggulan di Ternate. Gunung ini adalah salah satu Gunung vulkanik tinggi yang terdapat di Indonesia. Gamalama memiliki ketinggian mencapai 1.715 meter di atas permukaan laut dengan Hutan hijau lebat mencapai ketinggian 1.500 meter. Tak pelak, Gunung Gamalama merupakan gunung yang menantang bagi para pendaki atau pencinta alam. Hal yang menarik dari Gunung Gamalama adalah bentuknya yang kerucut dan merupakan keseluruhan bagian dari Pulau Ternate. Keberadaan Gunung Gamalama tidak dapat dipisahkan dari perjalanan sejarah penduduk Ternate. Bahkan, keindahan alam Gunung Gamalama pun memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Ternate, mulai dari mata pencaharian pertanian hingga pariwisata yang terkenal hingga ke mancanegara. Kisah kelam tentang letusan Gunung Gamalama memang tidak dapat dihilangkan dari ingatan, namun kekayaan alam berupa perkebunan cengkeh dan pala di sepanjang lereng gunung juga patut untuk dibanggakan sebagai bagian dari kekayaan Indonesia

Mai Moi Ngone Future 90

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Ternate City has several interesting natural attractions, including:

Gamalama Mountaint Mount Gamalama is famous as a leading tourist destination in Ternate. This mountain is one of the high volcanic mountains in Indonesia. Gamalama has 1,715 meters height above sea surfaces with green forest reaching 1,500 meters altitude. Inevitably, Gamalama Mountain is a challenging mountain for climbers or nature lovers. The interesting thing about Gamalama is its conical shape and is a whole part of Ternate Island. The existence of Mount Gamalama cannot be separated from the historical course of the population of Ternate. In fact, the natural beauty of Mount Gamalama also provides welfare for the people of Ternate, ranging from agricultural livelihoods to famous tourism to foreign countries. The dark story of the eruption of Mount Gamalama can not be erased from memory, but the natural wealth of clove and nutmeg plantations along the slopes of the mountain is also worth to be proud of as part of Indonesia’s wealth

Maluku Kie Raha Ternate Past, Present and Future

91


Pantai Sulamadaha Hol Sulamadaha adalah sebuah pantai berpasir hitam, yang berasal dari material vulkanik Gunung Gamalama. Ini menarik, sebab memang kenyataannnya, Ternate bukanlah kaki Gunung Gamalama, melainkan punggung gunung dasar laut yang muncul ke permukaan. Sebagian wilayahnya menjadi puncak gunung dan sebagian lain menjadi pantai yang indah. Wajar jika beberapa dari pantai itu memiliki daya tarik berupa pasirnya yang berwarna hitam. Di seberang Pantai Sulamadaha ada gunung yang menjulang tinggi dengan gagahnya hingga menembus awan, yaitu Gunung Hiri, dan sebuah pantai tak berpenghuni yang tak kalah menarik untuk dikunjungi.

92

Hol Sulamadaha is a black sand beach, which is derived from volcanic material of Mount Gamalama. This is interesting, because in reality, Ternate is not lay on foot of Mount Gamalama, but land of sea mount that appears to the surface. Some of the area is the top of a mountain and some of the beaches are beautiful. Naturally, if some of the beaches have the attraction of black sand. Across Sulamadaha Beach there is a mountain that rises so proudly that it penetrates the clouds, it is Mount Hiri, and an uninhabited beach that is interesting to visit.

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Kedaton Ternate Bangunan Kedaton Ternate ini masih digunakan sebagai tempat tinggal keluarga Kesultanan hingga saat ini. Beberapa “abdi dalem” yang sudah mengurus Kedaton ini secara turun-temurun juga masih tinggal serta merawat Kedaton ini. Namun sebagai bagian dari sejarah dan budaya Ternate, Kedaton ini juga berfungsi sebagai sebuah Museum publik yang menyimpan berbagai benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perjalanan sejarah masyarakat Ternate. Bahkan, beberapa waktu terakhir ini telah dibangun sebuah Museum modern yang berada disamping Kedaton. Rencananya, seluruh benda bersejarah di Kedaton akan dipindahkan ke bangunan baru sehingga Kedaton benar-benar dapat berfungsi sebagai Istana Kesultanan sebagaimana mestinya. Sebagai informasi, Kedaton Ternate ini dapat dikunjungi oleh masyarakat umum sesuai dengan waktu yang telah diatur. Banyak hal menarik yang terdapat di dalam Kedaton Ternate. Salah satunya adalah Mahkota Sultan yang disimpan di tempat khusus di dalam Kedaton. Konon, Mahkota tersebut memiliki rambut yang dapat tumbuh setiap saat dan untuk mencukurnya diperlukan adanya sebuah upacara yang bernama Istampa setiap satu tahun sekali di hari raya Idul Adha. Mahkota ini diperkirakan berumur sekitar 500 tahun dan sudah ada sejak Sultan Ternate yang pertama. Namun, tidak sembarang orang diperbolehkan untuk melihat langsung Mahkota pusaka Kesultanan ini. Hanya mereka yang mendapat ijin dari Sang Sultan sajalah yang diperkenankan menyaksikan langsung Mahkota kebanggaan warga Ternate ini.

The Ternate Kedaton building is still used as a residence for the Sultanate’s family to this day. Some “courtiers” who have taken care of this Kedaton for generations also still live and care for this Kedaton. But as part of the history and culture of Ternate, this Kedaton also functions as a public museum that stores a variety of historical objects related to the historical journey of the people of Ternate. In fact, in recent times a modern museum has been built next to the Kedaton. The plan, all historic objects in Kedaton will be moved to a new building so that the Kedaton can truly function as the Sultanate Palace as it should. For information, Ternate Kedaton can be visited by the general public in accordance with the time set. Many interesting things are contained in the Ternate Kedaton. One of them is the Sultan’s Crown which is kept in a special place within the Kedaton. That said, the crown has hair that can grow at any time and to shave it requires a ceremony called Istampa once every year on the Eid al-Adha. This crown is estimated to be around 500 years old and has been around since the first Sultan of Ternate. However, not just anyone is allowed to see the Sultanate’s crown directly. Only those who received permission from the Sultan were allowed to witness the crown of pride of the citizens of Ternate.

Ternate Past, Present and Future

93


94

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Benteng Toluko Terletak di Keluarahan Sangadji, Kecamtan Ternate Utaram, Benteng Tolukko adalah benteng peninggalan Portugis. Pada tahun 1540, Benteng Tolukko dibangun oleh panglima Portugis bernama Fransisco Serao. Benteng Tolukko dibangun dengan fondasi batuan beku. Benteng ini terbentuk dari 3 buah bastion, yakni ruang bawah tanah, halaman dalam, lorong serta bangunan utama yang berbentuk segi empat.

It is located in Sangadji Area, Ternate Utara Sub-District, Tolukko Fort is a Portuguese fortress. In 1540, Tolukko Fortress was built by Portuguese commander named Francisco Serao. Tolukko Fortress was built on igneous rock foundations. This fort was formed from 3 bastions, a basement, a inner courtyard, the hallway and the main square building.

Ternate Past, Present and Future

95


Pulau Maitara Di lembar uang seribu rupiah, tergambar sebuah pulau cantik, itulah Pulau Maitara. Pulau Maitara yang memiliki luas 206 hektar merupakan pulau yang menawarkan panorama indah. Kondisi alamnya yang masih bersih dan belum tercemar, cocok untuk para pecinta wisata bahari. Laut Pulau Maitara juga tak kalah indah. Airnya biru bersih hal ini bisa dibuktikan dengan tampak ikan ikan kecil yang berenang selain itu pemandangan pantaia sangat terlihat alami belum tercemar sampah atau polusi udara lainnya. On a thousand rupiah note, there is a picture about beautiful island, that is Maitara Island. Maitara Island which has an area of 206 hectares is an island that offers beautiful panoramas. Its natural conditions are still clean and have not been polluted, suitable for lovers of marine tourism. Maitara Island Sea is also beautiful. The water is clean with blue color, this can be proven by the appearance of small fish that swim besides the view of the beach, it looks very natural, not yet polluted by garbage or other air pollution.

Benteng Kalamata Ternate dijuluki pulau seribu benteng. Salah satu peninggalan Portugis yaitu Benteng Kalamata. Benteng yang sempat rusak karena abrasi laut ini, sudah dipugar oleh pemerintah daerah sehingga kembali tampak gagah dan kokoh. Mampir ke benteng yang berjarak 750 meter dari Pelabuhan Bastiong ini, pengunjung bisa berfoto dengan latar belakang Pulau Maitara dan Tidore. Ternate is called the island with thousand fortresses. One of the Portuguese relics is Fort Kalamata. The fort, which was damaged by sea abrasion, has been restored by local government so that it looks strong and sturdy again. Near the fort which is 750 meters from the Port of Bastiong, visitors can take pictures with the background of Maitara Island and Tidore.

96

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Danau Laguna Danau Laguna atau biasa disebut Danau Ngade. Sesuai namanya danau ini memang terletak di Desa Ngade, Kelurahan Fitu, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Danau Laguna sangat unik karena meskipun dekat dengan air laut namun danau ini tetap memiliki air yang tawar dan tidak asin. Danau Ngade adalah danau yang termasuk masih alami dan sedikit mendapat campur tangan manusia. Oleh karena kealamiannya ini, Danau Ngade seringkali menjadi incaran para fotografer untuk mendapatkan gambar yang indah dan tentunya instagramable. Untuk melihat Danau Ngade penduduk sekitar juga menyediakan sebuah tempat dari atas ketinggian danau ini yang menjadi spot terbaik untuk melihat keindahan sekitar danau, bahkan anda bisa menikmati keindahan laut dan juga pulau terdekat yakni Maitara serta Tidore.Gambar Pulau Maitara dan Tidore yang diabadikan pada uang pecahan seribuan, inilah tempatnya. Lake Laguna or commonly called Lake Ngade. As the name implies, this lake is located in Ngade Village, Fitu, Ternate City, Maluku Utara Province. Lake Laguna is very unique because even though it is close to sea water, this lake still has fresh and not salty water.

Pantai Jikomalamo Pantai Jikomalamo adalah pantai pasir putih dengan keindahan alam bawah lautnya yang begitu mempesona, tersembunyi di teluk kecil.

Ngade Lake is a lake that is considered unspoiled and received little human intervention. Because of this naturalness, Lake Ngade is often the target of photographers to get beautiful and certainly instagramable images. To see Lake Ngade, the surrounding population also provides a place from the height of this lake which is the best spot to see the beauty lake, even you can enjoy the sea and also the nearest islands which are Maitara and Tidore. Both island is painted on the Thousand note, what islands.

Keindahan pasir putih di sepanjang pantai yang mungil ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Serta terumbu karang yang menawan sudah nampak indah hanya dilihat dari atas pantai saja, karena air laut yang sangat jernih. Bagi para penyelam akan menemukan surga tersembunyi di bawah laut pantai ini. Walau terbilang objek wisata yang baru, namun peminatnya sudah banyak sekali. Jikomalamo Beach is a white sand beach with beautiful natural beauty under the sea, hidden in a small bay. The beauty of white sand along this tiny beach is main attraction for tourists. And the charming coral reefs that already look beautiful are only seen from the top of the beach, because the sea water is very clear. Divers will find a paradise hidden under the sea of this beach. Even though it is a new tourist attraction, but there are already many enthusiasts.

Ternate Past, Present and Future

97


Pantai Kastela Pantai Kastela terletak di dekat benteng Gamlamo dan Monumen Sultan Khairun. Pantai Kastela ini merupakan tempat wisata alam dan sejarah. Pasalnya, Pantai Kastela tak dapat dipisahkan dengan bangunan cagar budaya peninggalan Bangsa Portugis yakni benteng Nostra Senhora de Rosario yang berarti Wanita Cantik Berkalung Bunga Mawar, atau benteng Gamlamo. Pesona wisata sejarah dan alam Pantai Kastela dengan rindangnya pepohonan memang tak perlu di ragukan lagi. Di sini pengunjung dapat menikmati pemandangan laut yang indah di bawah sejuknya pepohonan serta terbenamnya matahari saat senja. Sebuah pantai yang indah dan damai.

Kastela Beach is located near Gamlamo fortress and Sultan Khairun Monument. Kastela Beach is a natural and historical tourist spot. Because the Kastela Beach can not be separated from cultural heritage buildings of Portuguese, Nostra Senhora de Rosario fortress which means Beautiful Woman with Rose Flower, or Gamlamo fortress. The charm of the historical and natural tourism of Kastela Beach with its shady trees is beyond doubt. Here visitors can enjoy the beautiful sea view under the cool trees and the sunset. A beautiful and peaceful beach.

98

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Benteng Kastela Sesuai namanya, Benteng ini berada di kelurahan Kastela yang masuk wilayah Kecamatan Pulau Ternate. Lokasinya berada di tengah-tengah pemukiman dan sudah tidak berbentuk benteng utuh. Pertama sampai di situs ini, hal pertama yang kami lakukan adalah mengidentifikasi bentuk benteng ini secara utuh. Namun, kami hanya melihat puing-puing saja dengan batuan yang disusun membentuk sebuah taman. Obyek sejarah ini memang sudah dipugar pemerintah setempat dan dibentuk menyerupai taman. Pada masa lampau, sebenarnya Benteng Kastela memiliki kisah yang luar biasa untuk diceritakan. Walaupun Benteng ini memiliki lahan seluas 2.724 meter persegi dan kini hanya bersisa tidak lebih dari setengahnya, namun di tempat ini pernah terjadi kejadian yang merupakan salah satu tonggak sejarah perjuangan kemerdekaan masyarakat Ternate. Kebanggaan ini terekam dalam sejumlah dokumen dan bukti nyata dalam keberadaan Benteng Kastela.

As the name implies, this fortress is located in the village of Kastela which belongs to the Ternate Island District. The location is in the middle of the settlement and is no longer intact. First up on this site, the first thing we do is identify the shape of the fort as a whole. However, we only saw rubble with rocks arranged to form a park. These historical objects have indeed been restored by the local government and shaped like a park. In the past, Kastela Fortress actually had an extraordinary story to tell. Although this fort has an area of 2,724 square meters and now there are only more than half of it remaining, but in this place there has been an incident that is one of the milestones in the struggle for independence of the people of Ternate. This pride is recorded in a number of documents and concrete evidence in the existence of Kastela Castle.

Ternate Past, Present and Future

99


Batu Angus

Angus Stone

Berada di Jalan Batu Angus, Tobololo, Ternate, Batu Angus adalah sebuah wisata perbukitan. Kawasan ini merupakan sisa kedahsyatan meletusnya Gunung Gamalama pada tahun 1673. Sehingga membuat kumpulan bebatuan dari lahar panas. Bentuknya seperti stalaktit hitam yang muncul dari dalam bumi. Perbukitan dengan batuan hitam berpadu dengan panorama birunya laut dari atas bukit, menjadi daya tarik wisata di Batu Angus.

Located on Jalan Batu Angus, Tobololo, Ternate, Batu Angus is a hilly tour. This area is the remnants of the eruption of Mount Gamalama in 1673. Thus making a collection of rocks from hot lava. Shaped like a black stalactite that emerged from the earth. The hills with black rocks combined with panorama of blue sea from top hill, became a tourist attraction in Batu Angus.

Batu Angus adalah sebuah wilayah yang mempunyai kontur unik bebatuan hasil lahar Gunung Gamalama. Lahar-lahar yang mengalir dari puncak Gunung di masa lampau, kini mengering dan menjadi bebatuan besar yang tersebar hingga ke tepian tebing pesisir lautan. Masyarakat menamakan wilayah ini Batu Angus karena batuan besar ini memang merupakan hasil ledakan lahar panas Gunung Gamalama. Kini batuan ini tidak lagi membahayakan, justru mendatangkan berkah bagi masyarakat lokal. Pemerintah telah berangsur-angsur memperbaiki tempat ini menjadi sebuah obyek wisata dengan konsep taman dan batu candi hasil lahar Gamalama sebagai obyek utamanya.

Batu Angus is an area that has a unique contour of the rocks of Mount Gamalama. Lava flowing from the top of Mount in the past, now dried up and become large rocks that spread to the edge of the cliffs of the ocean coast. The people named this area Batu Angus because this big rock was indeed the result of the Gamalama hot lava explosion. Now this rock is no longer dangerous, it brings blessings to the local community. The government has gradually improved this place to become a tourist attraction with the concept of a garden and Gamalama lava stone temple as its main object.

100

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Perkebunan Pala Pala merupakan satu tanaman buah yang namanya sudah mendunia sejak dahulu kala. Para pedagang kuno sudah banyak mengincar tanaman ini karena nilai jual tinggi dan permintaan kebutuhan yang sangat banyak. Bagian utama yang banyak menjadi incaran para pedagang adalah biji dan daging buahnya. Konon, buah dan biji Pala sudah menjadi komoditi perdagangan yang penting sejak masa Romawi berkuasa di seperempat bagian bumi. Biji pala yang sudah dikeringkan adalah bahan utama pembuatan berbagai masakan, biasanya biji pala ini akan digerus dan dibentuk menjadi bubuk. Salah satu penyebab Pala menjadi istimewa adalah minyak Atsiri yang terkandung dalam buahnya secara alami.

Nutmeg is a fruit plant whose name has been worldwide since time immemorial. The ancient traders have been eyeing this plant because of its high sale value and the enormous demand. The main part of which is much sought after by traders is the seeds and fruit flesh. It is said that nutmeg fruits and seeds have been important trade commodities since Roman rule in a quarter of the earth. Nutmeg seeds that have been dried are the main ingredients for making various dishes, usually these nutmeg seeds will be crushed and shaped into powder. One of the causes of Nutmeg to be special is the essential oil contained in the fruit naturally.

Indonesia patut berbangga karena menjadi salah satu penghasil Pala tersubur yang pernah ada di muka bumi. Tidak heran bila para pedagang Arab sudah lama menjajaki wilayah Indonesia untuk berdagang rempah populer ini. Bahkan, penjajahan yang terjadi di Nusantara oleh bangsa-bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol, maupun Belanda disebabkan oleh hasrat monopoli perdagangan rempah-rempah seperti Pala. Salah satu penghasil Pala di Nusantara adalah Maluku dan Maluku utara. Tanaman tropis ini tumbuh subur di tempat ini.

Indonesia should be proud because it is one of the most fertile producers of Nutmeg on earth. No wonder Arab traders have long explored Indonesian territory to trade this popular spice. In fact, the colonization that occurred in the archipelago by European nations such as the Portuguese, Spanish, and the Netherlands was caused by the desire of the monopoly of the spice trade like Pala. One of the producers of Nutmeg in the Archipelago is Maluku and northern Maluku. This tropical plant thrives in this place.

Ternate Past, Present and Future

101


Benteng Oranye dibangun pada tahun 1607 oleh seorang Laksamana VOC bernama Cornelis Matelieff de Jonge untuk menggantikan keberadaan Benteng Malayo milik kesultanan Ternate yang dihancurkan oleh Spanyol. Menurut sejarah, Benteng ini dibangun sebagai bentuk terimakasih Sultan Ternate atas kerjasama Belanda dalam mengusir bangsa Spanyol dari Ternate. Benteng ini merupakan benteng penting yang dimiliki Belanda di awal kekuasaan mereka di Nusantara, bahkan sebelum dipindahkan ke Batavia, Dewan Hindia Belanda pernah diselenggarakan di Benteng Oranye. Bangunan ini dulunya merupakan pusat pemerintahan tertinggi Hindia Belanda sebelum pindah ke Batavia. Saat ini, Fort Oranje digunakan untuk Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate. Berbagai acara menarik kerap diadakan di sini, seperti Fort Oranje Cultural Jazz Festival pada bulan Februari 2019.

102

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Fort Orange was built in 1607 by a VOC Admiral named Cornelis Matelieff de Jonge to replace the Malayo Fortress belonging to the sultanate of Ternate which was destroyed by the Spanish. Historically, this fort was built as a form of gratitude for the Sultan of Ternate for the Dutch cooperation in expelling the Spanish from Ternate. This fort was an important fort that was owned by the Dutch at the beginning of their rule in the archipelago, even before being moved to Batavia, the Dutch Indies Council was held at Benteng Orange. This building was once the highest administrative center of the Dutch East Indies before moving to Batavia. At present, Fort Oranje is used for the Office of Culture and Tourism of Ternate City. Various interesting events are often held here, such as the Fort Oranje Cultural Jazz Festival in February 2019.

Ternate Past, Present and Future

103


Parade budaya paguyuban di Ternate, Maluku Utara (Malut) meramaikan pelaksanaan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) atau Festival Kota Kreatif Indonesia yang berlangsung di Benteng Ford Oranye Kota Ternate pada 2 hingga 6 September 2019. Sekjen ICCF, Arif Budiman di Ternate, Selasa, mengatakan, Ternate sebagai kota sejarah memiliki banyak suku yang tersebar di Ternate menjadi kekayaan budaya yang harus dilestarikan. Olehnya itu, momentum iven ICCF dapat membawa citra yang baik bagi Kota Ternate yang terkenal sebagai daerah destinasi pariwisata unggulan khususnya dalam pelestarian budaya dan sejarah. Hal ini tercermin dari parade budaya yang diikuti berbagai komunitas paguyuban dari berbagai daerah seperti Minang, Sumatera Barat, Bugis-Makassar, Jawa-Tondano Sulawesi, Komunitas Sumatera, Jawa dan Ambon meramaikan iven nasional tersebut.

104

The cultural parade of the community in Ternate, North Maluku (Malut) enlivened the implementation of the Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) which took place at Fort Ford Orange City of Ternate on 2 to 6 September 2019. The ICCF secretary general, Arif Budiman in Ternate, said on Tuesday that Ternate, as a historical city with many tribes scattered across Ternate, had become a cultural treasure that had to be preserved. Therefore, ICCF’s momentum can bring a good image for Ternate City which is famous as a leading tourism destination, especially in preserving culture and history. This is reflected in the cultural parade that was followed by various community communities from various regions such as Minang, West Sumatra, Bugis-Makassar, Java-Tondano Sulawesi, Sumatra, Java and Ambon communities to enliven the national event.

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


Ternate Past, Present and Future

105


I

ndonesia patut berbangga karena menjadi salah satu penghasil rempah-rempah yang terkenal hingga ke penjuru dunia.

Pala tersubur yang hidup di Maluku khususnya Ternate telah mendunia bahkan menjadi cikal-bakal berdatangannya pedagang-pedagang dari mancanegara sejak dulu kala. Tidak heran bila para pedagang Arab sudah lama menjajaki wilayah Indonesia untuk berdagang rempah populer ini. Bahkan, penjajahan yang terjadi di Nusantara oleh bangsa-bangsa Eropa seperti Portugis, Spanyol, maupun Belanda disebabkan oleh hasrat monopoli perdagangan rempah-rempah seperti Pala dan cengkeh. Salah satu penghasil Pala di Nusantara adalah Maluku dan Maluku utara. Tanaman tropis ini tumbuh subur di tempat ini. Ternate adalah sebuah kota pulau yang sangat menarik dan indah pesona Ternate tidak akan pernah habis dieksplorasi. Kekayaan alam, keramahan warga, dan kebesaran nama Kesultanan Ternate berpadu menjadi satu dan menciptakan

106

sebuah harmoni menarik dari satu wilayah di Maluku Utara yang tentu saja telah dikenal hingga mancanegara. Kini, kewajiban kita sebagai penduduk Indonesia untuk terus menjaga seluruh kekayaan ini agar tetap bertahan dan terus berkembang ke arah yang lebih baik di masa depan. Baru-baru ini Kota Ternate sukses menyelenggarakan Creative Cities Conference 2019, yang merupakan rangkaian kegiatan Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2019 di Kota Ternate diselenggarakan pada tanggal 4-5 September 2019 di Gamalama Room Hotel Grand Dafam Ternate. Kegiatan yang menghadirkan 15 kepala daerah dan para penggiat dan pelaku industri kreatif ini, mencerminkan bahwa Kota Ternate telah layak untuk menjadi sebuah kekuatan penggerak perekonomian bangsa. Melalui penerbitan buku ini diharapkan para pelaku ekonomi, pelaku wisata maupun calon investor mempunyai gambaran yang informatif mengenai Kota Ternate dan menjadikannya sebagai salah satu tujuan utama dalam melakukan investasi dan penanaman modal.

Ternate Doeloe, Sekarang dan Akan Datang


I

ndonesia should be proud because it is one of spices producers that are famous in around of the world.

been known to foreign countries. Now, our obligation as Indonesia citizens to keep all this wealth in order to survive and continue to grow towards in better future.

The best nutmegs that grow in Maluku, especially Ternate, have become global and beginning to the arrival of foreign traders from long time ago. No wonder Arab traders have long explored Indonesian territory to trade this popular spice. In fact, the colonization that occurred in the archipelago by European nations such as Portuguese, Spanish, and Netherlands was caused by the desire of spice trade monopoly like Nutmegs. One of Nutmeg producers in the Archipelago is Maluku and Maluku Utara. This tropical plant is well grow in this place.

Recently, Ternate Cit successfully held the 2019 Creative Cities Conference, which is a series of events of 2019 Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) in Ternate, held on 4-5 September 2019 at Gamalama Room Hotel Grand Dafam Ternate. This event, which presented 15 regional heads and activists and creative industry players, reflected that Ternate City had become a driving force for the nation's economy.

Ternate is an island city that is so interesting and gorgeous. The amazing of Ternate will never be explored. Natural wealth, friendliness of citizens, and the greatness of the name of Sultanate of Ternate combined into one and create an interesting harmony from an area in Maluku Utara which of course has

Through the publication of this book, it is hoped that economic actors, tourism players and prospective investors have an informative picture of the city and make it one of the main objectives in investment.

Ternate Past, Present and Future

107


KIBLAT


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.