Terbit Senin Senin dan K amis T
Edisi 21 - 9 Februari 2015
Pelajaran dari Desa Ujamaa di Tanzania
PENANGGUNG JAWAB Erwin Razak, S.IP REDAKSI
P
ada tahun 60 sampai dengan 80an, pembangunan pedesaan menjadi perhatian bagi banyak negeri. Terutama negara di dunia ketiga seperti Tanzania di ALAMAT REDAKSI Afrika Timur. Perhatian pemimpin yang terpilih dari Jl. Cendrawasih No. 2 negeri itu, Julius Nyerere merasa perlu membangun Mejing Lor - Desa Ambarketawang Kecamatan Gamping negara bekas jajahan dari desa dengan konsep Kabupaten Sleman Ujamaa. Ujama yang berarti adalah keluarga yang Daerah Istimewa Yogyakarta diperluas atau extended family di dalam komunitas Telp : 0274-9543879 e-mail : sekret@rumahsuluh.org desa. website : rumahsuluh.org Mengapa pembangunan pedesaan menjadi perhatian? Bagaimana pembangunan pedesaan harus diperhatikan? pertanyaan ini seringkali diajukan karena memiliki korelasi dengan kompleksitas masalah desa di tanah air Indonesia. Pertama, gagasan pembangunan desa dengan maksud membangun dan mengembangkan sumberdaya yang dimilki. Sesungguhnya, kita harus belajar Baik sumber daya insyaf, bahwa soal masyarakat manusia maupun sumber dan negara adalah soal laki-laki daya alamnya. Hendak dan perempuan, soal perempuan ditujukan kepada pencapaian kemanusiaan dan laki-laki. Dan soal yang sejahtera di desa perempuan adalah satu soal Syamsudin, S.Pd, MA AT. Erik Triadi, S.IP
masyarakat dan negara. (Soekarno, dalam Sarinah)
1
SULUH
sebagai jawaban atas problem kemiskinan di desa. Selanjutnya kemiskinan di desa sebenarnya bukan karena desa tidak berdaya, namun karena sebuah akibat dari kondisi nasionalnya. D a l a m konteks ini banyak desa h a n y a s e b a g a i t e m p a t pengambilan bahan bakar hidup berupa p a n g a n , energi dan air bagi daerah kapitalisasi kota. Bahkan tidak jarang pengambilan bahan bakar ini disertai dengan ancaman kekerasan dalam arti yang sesungguhnnya. Sehingga energi yang dimiliki oleh desa lambat laun terkuras habis dalam kondisi yang mengenaskan. Kedua, diskusi pembangunan desa tidak juga bisa dilepaskan dari kontek formasi negara berkembang dalam situasi apa dan bagaimana. Tanzania merupakan negara bekas jajahan yang sudah merdeka, yang terilhami oleh banyak gerakan kemerdekaan dan salah satunya terilhami oleh Konferensi Asia Afrika dan Dasasila Bandung.
2 edisi 21 9 Februari 2015
Negara yang baru lahir tentu memiliki masalah akibat kelahirannya. Apalagi kontek kelahiran adalah hendak
menggantikan suatu tatanan lama yang dianggap usang karena tidak adil dan tidak sesuai dengan kondisi jaman. Konsep Ujamaa disorongkan untuk mengatur kembali reestablish negara dan masyarakat sedemikian rupa sehingga diyakini oleh pemimpin Julius Nyere dapat mengantarkan masyarakat Tanzania kepada kemandrian, keadilan dan kemakmuran. Ketiga, gagasan dan praktek Ujamaa di Tanzania dianggap sebagai ukuran yang paling pas karena tidak saja berdimensi adat budaya setempat yang telah mengakar kuat, namun juga diklaim mampu menjadi contoh pola pembangunan yang genuin bagi Afrika.
SULUH
Masyarakat sosialis sudah terjadi di Afrika, sebagai warisan tradisional yang dapat diproduksi sebagai kekuatan bangsa Afrika, demikian yang sering diungkapkan Julius Nyere pemimpin Ujamaa dari Tanzania. Dari ketiga hal di atas, Julius Nyerere pemimpin nasional Ujamaa Afrika meletakkan pondasi dan kemudian dijalankan dengan segala daya upaya. Menggabungkan antara gerakan politik dan ekonomi yang komprehensif. Partai TANU sebagai pilar utama kekuatan politik mendeklarasikan Arusha pada Februari 1967, sebagai guideline bagi semua komponen Tanzania. Semacam cetak biru bagi pembangunan negeri Tanzania yang baru, dibangun oleh dan
dari desa. Visi gagasan Desa Ujamaa sebenarnya terletak kepada promosi
kehidupan bersama di desa. Khususnya bagaimana keluarga petani di desa dapat memperoleh keuntungan dari menggarap lahan secara bekerjasama atau kolektif sebagai keluarga besar (Schneider 2004). Dalam satu desa terdapat 250 keluarga petani yang mengelola lahan yang sudah terbagi. Mereka mendapatkan fasilitas yang baik untuk rumah tinggal, peralatan pertanian, bibit dan pupuk. Semuanya disediakan secara mandiri dan dibantu oleh negara. Hasilnya adalah desa Ujamaa di Tanzania melesat cepat dengan berbagai kebijakan di bidang pembangunan dan pemerintahan. Ratusan produksi desa Ujamaa, khususnya pada produksi biji-bijian menjadi faktor yang menentukan sukses skala desa. Reforma agraria menjadi kebijakan andalan pemerintah Julius Nyerere untuk meningkatkan produksi. Disusul peternakan di pedesaan menjadi lahan ekonomi penggarapan desa. Pada dasawarsa pertama, Julius Nyerere mengklaim keberhasilan untuk meningkatkan taraf hidup warga desa. Dapat menurunkan kematian ibu dan anak, serta meningkatkan keikutsertaan
3 edisi 21 9 Februari 2015
SULUH
warga pada layanan pendidikan. Sisi yang lain terdapat catatan pelajaran dalam pengalaman Desa Ujamaa yang masih debatable di Tanzania hingga sekarang. Menurut beberapa sumber bacaan, kebijakan dan program desa U j a m a a menimbulkan masalah baru dalam negara. Yakni terciptanya administrasi pemerintahan kompleks dan birokratisasi gemuk, juga menyebabkan feodalisme baru yang rentan kebocoran anggaran negara negara dan partai TANU. Belum lagi pada kurun itu sebetulnya Tanzania sudah masuk kepada negara yang tingkat ketergantungan tinggi dengan lembaga donor seperti World Bank dan IMF. Pada kelompok pendapat yang sama, mengatakan bahwa program Ujamaa cenderung gagal bukan karena salah urus, melainkan karena terjadi krisis minyak di akhir 70an, juga karena jatuhnya harga ekspor pada komoditi biji-bijian termasuk biji kopi. Namun demikian, banyak kalangan menganggap terobosan ujamaa di Tanzania perlu mendapat apresiasi.
4 edisi 21 9 Februari 2015
Terutama sekali memberikan penghormatan atas segala upaya untuk memajukan desa di Afrika yang selama periode penjajahan Inggris mendapatkan perlakuan yang tidak adil. Konsep Desa Ujamaa sekalipun ditemukan kekurangan, pada kenyataannya bertujuan untuk meningkatkan penghormatan kepada kemanusiaan Afrika. Bagi Indonesia, kemajuan desa merupakan harapan. Karena dengan desa kuat maka Indonesia pasti akan hebat memperkuat NKRI. Persoalannya kemudian adalah kita masih menunggu bagaimana polical will dari pemerintah hendak memilih jalan pembaruan desa bagi Indonesia ke depan pasca undang-undang desa diterbitkan.