bussines plan fattening limousin cattle

Page 1

1. COVER 1.1. Gambar dan Design *Terlampir 1.2. Logo

1.3. Informatif 1.3.1 Data Perusahaan 1.

Bidang Usaha

: Penggemukan Sapi

2.

Jenis Produk

: Sapi Potong

3.

Alamat Perusahaan

: Malang – Jawa Timur

4.

Nomor Telepon

: 03414800001

5.

Email

: sejahtera12@gmail.com

6.

Website

: www. sejahtera12.com

1.3.2 Data Pemilik 1.

Nama Pemilik

: Syehabudin armadani

2.

Jabatan

: pemilik

3.

Tempat tanggal lahir

: Malang, 14 Desember 1991

4.

Alamat Rumah

: Jl. Manggis No 21, Pendem, Batu

5.

Nomor Telepon

: 085 755 890 019


2. PENDAHULUAN

2.1. Sejarah Berdirinya Usaha Jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 220 juta jiwa. Menurut Dirjen Bina Produksi Peternakan ternyata setiap orang Indonesia baru mampu mengkonsumsi daging sapi sekitar 1,7 juta kg/orang/tahun, maka untuk memenuhi daging sapi tersebut diperlukan 1,5 juta ekor sapi lokal untuk menghasilkan daging sebanyak 350.000 ton ditambah impor sapi dari Australia sebanyak 350.000 ekor yang menghasilkan 30.000 ton daging. Data ini menunjukkan kepada kita betapa negeri ini merupakan pasar yang sangat potensial, perlu dibina dan dikembangkan untuk meniingkatkan produksi ternak di dalam negeri. Usaha penggemukan sapi potong merupakan salah satu peluang usaha yang prospektif yang

dapat

dikembangkan

di

Malang.

Hal

ini

dilatarbelakangi

oleh

semakin

meningkatnya kebutuhan akan konsumsi daging di Indonesia dari tahun ke tahun, sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan rata-rata kualitas hidup masyarakat serta semakin tingginya kesadaran dari masyarakat untuk mengkonsumsi pangan dengan kualitas baik dan kuantitas yang cukup. Diakarenakan masih sangat luas potensi yang dapat dikembangkan dalam usaha penggemukan sapi di Indonesia khususnya Malang, maka telah mulai merintis usaha penggemukan sapi secara lebih modern. Usaha ini didirikan pada tahun 2012 oleh Rizqi Group yang berlokasi di Jl. Pahlawan, Gondang Legi, Malang Selatan. 2.2. Visi & Misi Usaha Adapun visi dari perusahaan PT. Sejahtera 12 adalah : Dengan usaha penggemukan sapi potong berbasis teknologi dan informasi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi daging mayarakat Indonesia sehingga dapat tercipta swasembada daging sapi. Sedangkan Misi yang akan dilaksanakan adalah : 

Membuat usaha penggemukan sapi dengan memilih bakalan yang berkualitas untuk mencapai hasil akhir yang optimal




Membuat usaha penggemukan sapi berbasis teknologi modern untuk menunjang menejemen produksi sehingga dihasilkan mutu yang berkualitas



Menggunakan media informasi untuk memasarkan produk dengan harga yang bersaing


3. ASPEK PEMASARAN 3.1. Gambaran Umum Pasar Target pasar sapi potong PT Sejahtera 12 antara lain yaitu konsumen rumah tangga, rumah makan, hotel dan pedagang bakso yang berada di wilayah Jawa Timur khususnya daerah Malang dan sekitarnya. Jumlah penduduk Jawa Timur pada tahun 2000 – 2012 disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Penduduk Jawa Timur pada tahun 2007 – 2012 Tahun

2010

2007

Jumlah Pria (jiwa)

18.488.290

18.439.200

Jumlah Wanita (jiwa)

18.987.721

19.354.803

Total (jiwa)

37.476.011

37.794.003

-

-

795

795

Pertumbuhan Penduduk (%) Kepadatan

Penduduk

(jiwa/Km²) Sumber : BPPD Provinsi Jawa Timur 2011

Pada Tabel 1 dapat diketahui laju pertumbuhan penduduk Jawa Timur terus bertambah sepanjang

tahun 2000-2012. Hal

tesebut memberikan peluang

yang positif

untuk

permintaan daging sapi potong, dengan bertambahnya penduduk maka permintaan daging sapi potong akan meningkat. 3.2 Permintaan Daging Sapi Permintaan daging sapi di Jawa Timur khususnya daerah Malang dan sekitarnya sangat tinggi. Sedangkan penawaran daging sapi sangat rendah sehingga permintaan pasar akan daging sapi belum dapat terpenuhi. Hal ini menandakan bahwa pemasaran produk daging sapi masih terbuka lebar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada aspek pasar, usaha penggemukan sapi potong (fattening) layak untuk dijalankan.


Tabel. 2 Neraca Daging

3.3 Penawaran Daging Sapi Setelah berjalannya perusahaan yang kami dirikan tentu ada pesaing dengan produk yang sama dengan perusahaan kami. Namun kami memiliki strategi dalam mengatasi permintaan pasar dari konsumen yang semakin tinggi. Dengan penentuaan kualitas ternak potong yang telah digemukkan dan harga yang bersaing serta terjangkau oleh masyarakat akan meyakinkan konsumen untuk tetap setia dengan produk sapi potong yang kami produksi. Nama Perusaahaan Pesaing

Kapasitas Produksi

UD . Widodo Makmur Perkasa

70 (Ribu ton/tahun)

UD. Tani Joyo

50 (Ribu ton/tahun)

Sesuai dengan pesaing yang lebih dulu mengiprahkan produknya dipasaran tentu ada proyeksi penawaran dalam beberapa tahun mendatang. Proyeksi terhadap produksi dan permintaan daging sapi penting dilakukan untuk tujuan melihat kedepan sampai seberapa jauh produksi daging sapi Jawa Timur mampu memenuhi kebutuhan konsumsinya. Apakah jumlah produksi daging sapi semakin mendekati jumlah kebutuhan konsumsi Jawa Timur, ataukah sebaliknya sehingga ketergantungan daging dari luar Jawa Timur semakin besar. Hasil proyeksi produksi dan permintaan daging sapi di Jawa Timur pada tahun 2009 – 2018 menunjukkan bahwa jumlah produksi daging sapi tidak dapat memenuhi permintaan daging sapi di Jawa Timur sehingga perlu dilakukan upaya pengadaan dari luar


Jawa Timur guna memenuhi kebutuhan konsumsi. Demikian proyeksi penawaran yang akan dibuat sesuai dengan tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat.

3.4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar Rencana penjualan yang akan kami lakukan dalam satu tahun adalah proses produksi selama 4 bulan penggemukan sapi potong. Jadi akan dilakukan pemanenan sebanyak tiga kali dalam satu tahun. Pangsa pasar (market share) adalah persentase atau proporsi dari total tersedia pasar yang sedang dilayani oleh perusahaan atau proporsi (sebagian) dari keseluruhan

jumlah potensi pasar yang diharapkan dapat diraih oleh proyek yang

bersangkutan. PT Sejahtera 12 menghasilkan output sapi potong selama umur proyek yaitu sebesar 5.711,20 ton, dengan total market share sebesar 0,32 persen (Tabel 2).


Melihat kenyataan tersebut peluang PT Sejahtera 12 untuk mendistribusikan hasil ternak sapi potong cukup besar karena permintaan daging sapi potong di Jawa Timur sangat tinggi dan setiap tahunnya mengalami peningkatan. 3.5. Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing Setelah diketahui besarnya pasar potensial dan besarnya market share untuk daging sapi potong, maka langkah selanjutnya yaitu penentuan strategi pemasaran yang diperlukan untuk mencapai market share tersebut. Strategi pemasaran PT. Sejahtera 12 berdasarkan 4P yaitu (Product, Price, Place, Promotion) : 3.5.1. Product Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen oleh perusahaan. Kualitas produk merupakan hal penting dan menentukan konsumen untuk membeli suatu produk. Hal ini disebabkan karena akan mempengaruhi tingkat kepuasan yang diterima konsumen dari produk yang dibelinya. Kualitas dari suatu produk sangat ditentukan oleh bahan baku yang digunakan. Adapun produk yang akan ditawarkan PT Sejahtera 12 yaitu : a) Sapi Potong Kualitas utama seekor sapi ditentukan oleh bangsa sapi dan kondisi sapi dalam keadaan sehat. Bangsa sapi yang digunakan sebagai bakalan yaitu sapi Brahman. Sapi Brahman dipilih karena mampu beradaptasi dengan lingkungan Indonesia, khususnya Malang. Selain itu sapi Brahman juga memiliki beberapa keistimewaan lainnya yaitu tahan


terhadap gigitan caplak, mampu beradaptasi dengan pakan berkualitas rendah, dan memiliki kecepatan pertumbuhan yang tinggi. b) Pupuk Kandang Produk ini merupakan produk sampingan yang dihasilkan dari usaha penggemukan sapi potong, pupuk kandang berasal dari sisa pakan sapi dan kotoran sapi yang telah melalui beberapa tahapan proses sehingga kotoran sapi ini menjadi bermanfaat dan memiliki nilai jual. Pupuk kandang dikemas dalam karung dengan ukuran karung sebesar 25 Kg. 3.5.2 Harga (Price) Harga merupakan suatu standar nominal yang ditetapkan perusahaan terhadap produk yang dihasilkannya untuk dijual ke pasar. Strategi harga berpengaruh terhadap jumlah hasil penjualan dan tingkat keuntungan yang dapat diterima perusahaan. PT Sejahtera 12 menetapkan harga didasarkan pada biaya tetap ditambah biaya variabel dan ditambah dengan margin keuntungan yang ditargetkan perusahaan. Penetapan harga yang dilakukan perusahaan juga melalui perbandingan harga yang ditawarkan oleh pesaing sejenis, sehingga harga yang ditetapkan perusahaan dapat bersaing dipasar. 3.5.3 Saluran Distribusi (Place) Strategi distribusi dilakukan dengan tujuan untuk menyalurkan produk sampai pada target pasar atau konsumennya sehingga konsumen dapat dengan mudah memperoleh produk tersebut. PT Sejahtera 12 memilih tempat berproduksi yang memudahkan perusahaan dalam mendapatkan bahan baku, sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan proses produksi dan dapat menjangkau wilayah pemasaran produknya. Perusahaan memasarkan produknya di wilayah Malang. Produk disalurkan ke pedagang pengecer. Selain itu, pihak PT Sejahtera 12 juga melakukan penjualan langsung kepada konsumen akhir yang datang langsung ke kandang. Pendistribusian sapi potong ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yaitu dilakukan oleh PT Sejahtera 12 sendiri karena PT Sejahtera 12 memiliki truk pengangkut sapi potong. 3.5.4 Promosi Strategi promosi yang akan diterapkan yaitu jenis promosi perkenalan (introduction), promosi ini bertujuan untuk menginformasikan tentang produk baru dan membujuk konsumen untuk mencoba produk ini. Promosi dilakukan dengan cara menjalin hubungan baik dengan jaringan pemasaran (link). Adapun cara – cara yang akan ditempuh pihak PT


Sejahtera 12 diantaranya yaitu menjalin komunikasi dengan para pedagang pengecer. Selain itu pihak manajemen akan lebih memprioritaskan pada strategi promosi dari mulut ke mulut (word of mouth), jenis promosi ini merupakan promosi yang simpel, murah, efektif, dan berjangka panjang.


4. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN 4.1 Aspek Organisasi aan / Usaha PT. Sejahtera 12

Syehabudin armadani

Jl. Pahlawan, Gondang Legi, Malang Selatan

-

Struktur organisasi di PT Sejahtera 12 adalah lini atau garis, dimana perintah diberikan langsung oleh atasan kepada bawahan. Meskipun terlihat sederhana, struktur organisasi ini dinilai potensial karena dapat mengenal dan mampu mengkomunikasikan pekerjaan. Adapun alur struktur organisasi penggemukan sapi potong (fattening) pada PT Sejahtera 12 dapat dilihat pada Gambar.1 Pemilik Direktur Utama Direktur Oprasional Manajer Feedlot Asisten Manajer

Unit Kandang

Unit Pakan

Unit Kompos & Kebun


Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Sejahtera 12

Penggerakan manajemen di PT. Sejahtera 12 tak terlepas dari struktur organisasi. PT. Sejahtera 12 merekrut 9 orang karyawan. Jabatan tertinggi adalah pemilik, yang merencanakan, mengarahkan, mengawasi, dan mengevaluasi operasional usaha selama beroperasi. Adapun wewenang dan tanggung jawab dari masing – masing jenis pekerjaan tersebut adalah : i) Direktur Utama Bertugas mengelola perusahaan dengan baik agar perusahaan dapat maju dan berkembang. ii) Direktur Operasional Bertanggung jawab atas kelancaran usaha penggemukan sapi. iii) Manajer feedlot Bertugas mengendalikan seluruh operasional produksi yang meliputi tata laksana pemeliharaan, pakan, minum dan kesehatan, Manajer feedlot merekrut beberapa tenaga kerja untuk melaksanakan operasional penggemukan sapi. Jumlah tenaga kerja 7 orang. Satu orang sebagai assistance manajer yang bertugas mengendalikan seluruh administrasi dan pembukuan operasional dan 6 orang sebagai tenaga kerja lapangan. iv) Asisten Manajer Bertugas membantu manajer feedlot dalam melakukan semua tugasnya. assistance manajer yang bertugas mengendalikan seluruh administrasi dan pembukuan operasional dan 6 orang sebagai tenaga kerja lapangan. v) unit kandang, unit pakan dan unit kompos dan kebun Bertugas sesuai dengan tugas masing-masing dan bertanggung jawab atas bidang masing-masing. Unit kandang mengurus kandang, unit pakan bertanggung jawab penuh terhadap pakan dan unit kompos dan kebun bertanggung penuh pada


pengolahan limbah menjadi kompos dan merawat kebun tanaman pakan sebagai penyedia pakan. Ketenagakerjaan Kriteria utama sumberdaya manusia yang diinginkan perusahaan untuk menempati posisi direktur utama, direktur operasional dan manajer feedlot yaitu pendidikan minimal S1 dan memiliki pengalaman dibidang peternakan sapi potong minimal 5 tahun. Sedangkan untuk menempati posisi assistance manajer yaitu pendidikan minimal D III. Adapun untuk posisi yang lainnya persyaratan khusus mengenai pendidikan dan pengalaman kerja tidak diutamakan, yang dituntut dari karyawan adalah kemauan bekerja keras. Waktu kerja yaitu 8 jam/hari. Setiap tenaga kerja dikenakan masa kerja efektif selama 6 hari kerja dalam semingu, untuk karyawan administrasi kantor, waktu kerja pada hari sabtu yaitu dari jam 08:00 – 12:00 WIB dan minggu merupakan hari libur. Waktu kerja diatur sedemikian rupa sehingga dalam satu minggu mendapat libur satu hari. Tingkat pendidikan dan pengalaman kerja staff di PT. Sejahtera 12 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Tingkat pendidikan dan pengalaman Kerja Staff di PT Sejahtera 12. No

Jabatan

Tingkat

Pengalaman

Jumlah

pendidikan

(tahun)

(orang)

1

Direktur Utama

S1

15

1

2

Direktur Oprasional

S1

12

1

3

Manajer Feedlot

S1

7

1

4

Asst. Manajer

S1

-

1

5

Unit Kandang

SMA

-

1

6

Unit Pakan

SMA

1

2

7

Unit Kompos dan Kebun

SMP

-

2

4.2. Perijinan Bentuk badan usaha Feedlot Sapi potong adalah Perseroan Terbatas. Perseroan Terbatas yang biasa disingkat PT, ini adalah suatu Bentuk Badan Usaha yang paling populer

dan

banyak

digunakan

oleh

para

pengusaha sebagai

bentuk

indentitas


organisasi Badan Usaha di Indonesia. PT juga sangat dikenal luas oleh berbagai kalangan masyarakat umum dan mudah dikenali karena pemakaian nama perusahaan ini selaku diikuti dengan nama PT. Alasan pendirian dengan badan usaha PT adalah usaha penggemukan sapi ini menghasilkan lebih dari 1.000 ekor yang sesuai dengan pasal 8 dalam Undang – Undang tentang Peternakan. Dalam pasal 8 dijelaskan bahwa izin usaha ternak dibagi ke dalam tiga golongan yaitu izin peternakan rakyat, izin usaha peternakan kecil, dan izin perusahaan peternakan Sapi Potong termasuk pada golongan

izin perusahaan peternakan karena

memiliki lebih dari 1.000 ekor sapi per tahun 2012 juga melihat dari dasar hukum yaitu Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No.26 tahun 1998 tentang Pemakaian Nama, Peraturan/Undang – Undang lain yang dibuat untuk mendirikan PT. dalam rangka PMA/PMDN, PT untuk Persero BUMN, PT untuk Perbankan dan PT untuk Lembaga Keuangan Non Bank, dan Peraturan/Undang – undang dan atau ketentuan pemerintah yang mengatur tentang Pendirian PT dengan maksud dan tujuan usaha khusus seperti: PT Forwarding, PT Perusahaan Bongkar Muat, PT Surveyor, PT Jasa Penilai, dan lain-lain. Syarat – syarat yang harus dipenuhi dalam pendirian PT adalah sebagai berikut : a) Pendiri Perseroan i) Jumlah Pendiri minimal 2 (dua) orang ii) Pendiri harus Warga Negara Indonesia kecuali pendirian PT yang dimaksud adalah dalam rangka fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA). Para pendiri pada saat perseroan ini didirikan yaitu saat Pembuatan Akta Pendirian PT harus menjadi Pemegang Saham didalam Perseroan iii) Para pendiri juga dapat diangkat sebagai salah satu pengurus baik sebagai Direktur atau Komisaris dan jika Anggota Direktur atau Komisaris lebih dari satu orang maka salah satu dapat diangkat menjadi Direktur Utama atau Komisaris Utama b) Nama Perseroan Terbatas i) Nama PT tidak boleh sama atau mirip sekali dengan nama PT yang sudah ada


ii) Melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk mengetahui Nama PT tersebut bisa digunakan atau tidak. Jika bisa sebaiknya anda langsung melakukan pemesanan untuk menghindari nama tersebut akan digunakan oleh pihak lain iii) Kedudukan perseroan

harus

berada di wilayah RI (sebutkan kota, tempat

melakukan kegiatan usaha sebagai Kantor Pusat) c) Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha d) Modal Perseroan i) Modal dasar minimal Rp 100.000.000 (seratus juta) kecuali ditentukan lain oleh Undang – undang atau Peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan kegiatan usaha tertentu di Indonesia ii) Dari modal dasar tersebut minimal 25% (dua puluh lima persen) atau

sebesar Rp

12.500.000

(dua

belas

juta

limaratus

ribu)

harus sudah

ditempatkan/disetor penuh pada saat akan mengajukan permohonan Persetujuan Menteri Hukum dan HAM RI 62. e) Pengurus Perseroan Menetapkan jangka waktu berdirinya perseroan selama 10 tahun, 20 tahun atau lebih atau bahkan tidak perlu ditentukan lamanya artinya berlaku seumur hidup. Selain pendirian PT. Sejahtera 12 juga membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

melalui

Departemen

Perdagangan

Provinsi

Jawa Timur.

Sesuai

SK

Memperindag No. 289/MPP/Kep/X/2001 tanggal 13-1-2001 bahwa syarat pengajuan SIUP adalah sebagai berikut : i) Urusan perizinan Pengusaha diminta mengambil formulir SPI dan menerima penjelasan yang berkaitan dengan izin usaha ii) Pengisian formulir Mengisi formulir yang tersedia dan melengkapi persyaratan. iii) Urusan perizinan


Pengusaha diminta mengembalikan SPI dan kelengkapannya, apabila SPI disetujui, maka diterbitkan SPM uang jaminan dan BAP. iv) Bank Pengusaha diminta datang ke Bank untuk membayar uang jaminan dan BAP. Setelah pembayar, pengusaha membawa bukti pembayaran. v) Urusan perizinan Pengusaha yang telah membayar uang jaminan, menyerahkan tanda bukti pembayaran ke urusan perizinan. Tanda bukit pembayaran yang telah diserahkan, pengusaha telah mendapatkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Kabupaten Bogor sebagai lokasi PT. Sejahtera 12 juga mengikuti peraturan pemerintah setempat dalam membangun usaha peternakan rakyat. Sesuai dengan keputusan Pemerintah Malang, maka syarat utama dalam mendirikan usaha di wilayah Malang adalah membuat perijinan. Bentuk perijinan adalah sebagai berikut : a) Ijin Penggerukan Tanah Ijin penggerukan tanah digunakan untuk melegalkan lahan yang digunakan sebagai tempat usaha. syarat tentang Retribusi Izin Peruntukan Penggunaan Tanah yaitu : i) Kriteria penerbitan IPPT di Malang adalah : (1) Peruntukan sesuai dengan tata ruang (2) Masyarakat sekitar, minimal tetangga terdekat tidak erkeberatan (3) Secara teknis lahan memenuhi syarat (4) Tanah tidak dalam sengketa (5) Tidak memiliki dampak lingkungan yang membahayakan (6) Tidak menimbulkan kerawanan sosial (7) Tidak menimbulkan gangguan keamanan (8) Persyaratan administrasi lengkap ii) Syarat yang harus dipenuhi oleh pengusaha adalah :


(1) Photocopy Kartu Tanda Penduduk Pemohon (2) Surat permohonan (3) Surat kuasa bagi yang menguasakan (4) Photocopy Surat Tanah / Bukti Hak Tanah (5) Ijin tetangga (6) Denah / Peta lokasi tanah dimohon / Peta situasi lokasi (7) Surat Keterangan Tanah Tidak Sengketa (8) Untuk pembangunan strategis seperti kegiatan Akomodasi Pariwisata,

Perumahan,

industri

dll,

pemohon

melampirkan

proposal yang berisikan : (a) Uraian rencana kegiatan proyek (b) Akta Pendirian Perusahaan (c) NPWP (d) Keanggotaan Asosiasi iii) Prosedur pelayanan (1) Pemohon

mengisi

Formulir

Permohonan

IPPT

dengan

melampirkan persyaratan administrasi (2) Petugas melakukan pemeriksaan berkas (3) Jika hasil pemeriksaaan dinyatakan memenuhi syarat maka dilakukan Rapat Pembahasan Tim Pelayanan Perijinan (4) Jika tak sesuai peruntukan maka IPPT ditolak (5) Jika sesuai peruntukan maka diadakan peninjauan lapangan (6) Hasil tinjauan lapangan dirumuskan dalam Berita Acara (7) Bupati menerbitkan Ijin Investasi dan IPPT


(8) IPPT yang sudah selesai diserahkan pada pemohon b) Ijin Mendirikan Bangunan Persyaratan kedua adalah ijin mendirikan bangunan untuk usaha peternakan. Keabsahan bangunan usaha menjadikan bagungan di PT. Sejahtera 12 legal dari aspek ijin bangunan. Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki peraturan tentang Retribusi Ijin Mendirikan bangunan. Kriteria penerbitan IMB di Malang adalah Peletakan bangunan. Sesuai dengan ketentuan teknis : garis sempadan bangunan, Koefisien dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dan Ketinggian Bangunan. Setiap bangunan yang akan dibangun harus direncanakan peletakannya pada lokasi dalam bentuk Site Plan dan atau Gambar Situasi. Site Plan bangunan yang akan dibangun terlebih dahulu mendapat Pengesahan Site Plan. i) Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah : (1) Photocopy Kartu Tanda Penduduk Pemohon (2) Keterangan Batas Tanah yang diketahui Ketua RT dan Kepala Desa/Kelurahan setempat (3) Surat kuasa apabila penandatangani permohonan bukan dilakukan oleh pemohon sendiri (4) Photocopy bukti hak tanah (5) Gambar konstruksi bangunan (6) Ijin Peruntukkan Penggunaan Tanah ( IPPT ) (7) Ijin Lokasi (8) Peta Site Plan yang sudah mendapat pengesahan untuk pembangunan bangunan strategis dan kompleks, serta tetentu yang dikategorikan dengan itu. ii) Prosedur pelayanan (1) Pemohon mengajukan surat permohonan disertai persyaratan yang harus dilampirkan


(2) Petugas memeriksa ke lokasi bangunan (3) Jika telah memenuhi persyaratan, lengkap dan benar, permohonan diterima dan diberikan tanda bukti penerimaan dan ditetapkan besarnya retribusi yang harus dibayar (4) Pejabat

yang

berwenang mengadakan penelitiaan kelengkapan

persyaratan permohonan,untuk diterbitkan IMB iii) Biaya (1) Biaya IMB = (Luas bangunan) X (Indeks Konstruksi) X (Indeks Fungsi) X (Indeks Lokasi) X (tarif Dasar) (2) Besarnya tarif dasar bervariasi tergantung klasifikasi lokasi yang ditentukan (3) Biaya lain-lain : (a) Biaya pembuatan gambar situasi skala 1:500 ; 1:1000 sebesar Rp.10.000/IMB (b) Biaya pemecahan IMB sebesar Rp.15.000/IMB (c) Biaya Pengesahan salinan / photocopy IMB Rp.15.000/IMB (d) Biaya pembuatan keterangan IMB mengenai suatu bangunan sebesar Rp.25.000/IMB (e) Balik nama IMB ditentukan sebesar 20 persen dari besarnya jumlah retribusi IMB yang berlaku c) Ijin Usaha Peternakan Syarat ketiga adalah membuat surat Ijin Usaha Peternakan. Tujuannya adalah sebagai tanda bukti bahwa Zagrotech Dafa Intenational adalah usaha

legal karena

memiliki ijin usaha peternakan di wilayah Kabupaten Bogor. Ketentuan umumnya adalah Kegiatan peternakan terdiri dari pembibitan dan budidaya, usaha peternakan dapat diselenggarakan dalam bentuk perusahaan peternakan baik perorangan maupun badan hukum dan masa berlaku 2

(dua)

tahun

sejak

tanggal ditetapkan.

Waktu


penyelesainnya selama satu sampai lima hari kerja setelah menerima permohonan dan mengadakan pemeriksaan lapangan ke lokasi sesuai dengan pedoman peternakan. Tidak dikenakan biaya untuk Ijin Usaha Peternakan. Lokasi pengurusan di Kantor Dinas Perikanan dan Peternakan Malang i) Prosedur pelayanan untuk mendapatkan ijin usaha peternakan : (1) Pemohon dapat mengajukan permohonan dengan terlebih dahulu mengajukan persetujuan prinsip kepada Dinas untuk dapat melakukan kegiatan persiapan fisik dan administrasi (2) Pemohon mengajukan permohonan ijin kepada Bupati c/q Dinas dan mengisi formulir yang disediakan dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut : (a) Photocopy Identitas diri pemohon (b) Akte Pendirian Perusahaan bagi perusahaan yang berbadan hukum (c) Gambar situasi lokasi tanah (d) Gambar lay out penggunaan tanah (e) Photocopy status tanah (f) Ijin mendirikan bangunan (g) Ijin tempat usaha (h) Ijin tenaga kerja asing bagi perusahaan yang menggunakan tenaga kerja asing (i) Upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan (UPL) (j) Membayar uang leges


d) Ijin Lokasi Pengesahan surat ijin lokasi usaha merupakan syarat ke empat dalam pendirian usaha peternakan. Dasar hukum yang tertera adalah

Peraturan Menteri

Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 2 Tahun 1999 Tentang Ijin Lokasi dan Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok Agraria (Lembaran Negara RI Tahun 1960 Nomor 104; Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 2043). Waktu penyelesaiannya selama 14 hari kerja. Kriteria penerbitan ijin lokasi usaha yaitu telah diterbtikan IPPT dan persyaratan adminsitrasi lengkap. Syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut : i) Surat permohonan ijin lokasi ii) Akta pendirian perusahaan dan pengesahan Mentri Kehakiman iii) Photocopy KTP pemohon iv) Surat keterangan NPWP v) Tanda ke anggotaan REI (bagi pembangunan perumahan) vi) Uraian rencana kegiatan pembangunan / proyek proposal vii) Surat persetujuan Presiden RI bagi PMA dan SPPM dari BKPM untuk PMDN viii) Pernyataan kesanggupan dan memberikan ganti rugi dari atau menyediakan ix) Surat Pernyataan mengenai tanah yang sudah dikuasi / dimiliki oleh perusahaan pemohon yang merupakan satu grup dengannya x) tempat penampungan bagi pemilik tanah yang berhak atas tanah xi) Gambar kasar/sketsa lokasi e) Ijin Tempat Usaha Ijin Tempat Usaha merupakan

suatu

legalitas

bagi pengusaha

yang

ingin

mendirikan tempat usaha yang dilindungi oleh payung hukum. PT. Sejahtera 12


mengajukan surat Ijin Tempat Usaha untuk melegalkan tempat usaha penggemukan sapi di Malang. i) Ketentuan umum dalam pengesahan surat Ijin Tempat Usaha (1) Jangka waktu berlakunya Ijin Gangguan / Ijin tempat Usaha, ditetapkan selama usaha tersebut masih berjalan dan harus dilakukan pendaftaran ulang setiap 5 (lima) tahun sekali (2) Untuk permohonan daftar ulang dikenakan Retribusi sebesar 50 persen dari besarnya retribusi yang harus dibayar (3) Wajib

retribusi

yang

tidak

melaksanakan

kewajibannya sehingga

merugikan keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah retribusi terhutang (4) Tindak pidana sebagaimana dimaksud diatas adalah pelanggaran ii) Persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut : (1) Data pemohon identitas pemohon yang dilengkapi dengan photo copy KTP dan pas photo ukuran 3 X 4 cm sebanyak 2 buah (2) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)/NPWP Daerah (3) SPPT PBB tahun terakhir (4) IMB PIBM (untuk perusahaan besar dilampirkan peta situasi) (5) Status Tanah (bila sewa kontrak, harus dibuktikan dengan surat sewa kontrak) (6) Akte Pendirian bagi perusahaan dan badan hukum (7) Surat Keterangan Tidak Sengketa dari Kepala Desa/ Kelurahan dan Camat Setempat (8) Ijin Tetangga yang diketahui oleh Kepala Desa/ Kelurahan dan Camat Setempat


(9) Berita Acara pemeriksaan lokasi oleh Tim Pemeriksa Tingkat Kabupaten bagi perusahaan yang tingkat gangguannya sangat besar/tinggi iii) Biaya pengesahan surat Ijin Tempat Usaha (1) Luas ruangan usaha X indeks lokasi X angka multiplikator X besarnya Tarif (2) Penetapan luas ruang usaha indeks lokasi, angka multiplikator dan tarif adalah sebagai berikut : (a) Luas ruang usaha ditetapkan berdasarkan luas ruangan yang dipergunakan untuk usaha (b) Indeks lokasi perusahaan ditetapkan sebagai berikut : (i) Indeks 3 – lokasi dipinggir jalan Negara/Propinsi (ii) Indeks 4 – lokasi dipinggir jalan Kabupaten (iii) Indeks 5 – lokasi dipinggir jalan Desa (c) Angka Multiplikator perusahaan bagi yang menggunakan mesin atau tidak dibagi 3 (tiga) klasifikasi yaitu : (i) Angka multiplikator 5 untuk indeks Gangguan Besar (ii) Angka multiplikator 4 untuk indeks Gangguan Sedang (iii) Angka multiplikator 3 untuk indeks Gangguan Kecil (d) Tarif dasar untuk perhitungan biaya ditetapkan sebagai berikut: (i) Luas ruang usaha sampai dengan 100 m2 sebesar Rp 500/m2 (ii) Selebihnya Rp 400/m2


4.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan KEGIATAN

JADWAL PELAKSANAAN 1

2

3

4

1. Survey Pasar 2. Menyusun Rencana Usaha 3. Perijinan 4. Survey Tempat Usaha 5. Survey Mesin / Peralatan 6. Pemasangan Sarana Penunjang 7. Mencari Tempat Kerja 8. Uji Coba Produksi 9. Oprasional

4.4 Inventaris Kantor dan Supply Kantor Inventaris / perangkat kerja

merk

Jumlah

Harga

unit

Jumlah harga

Komputer

acer

2

5 jt

10 jt

Mesin foto copy

cannon

1

10 jt

10 jt

Telepon rumah

ceria

1

500 rb

500 rb

Meja kursi

Olimpik

2

1 jt

2 jt

Almari

Olimpik

2

500 rb

1 jt

Total inventaris kantor

23.500.000


5. ASPEK PRODUKSI 5.1. Produk A. Dimensi Produk Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen oleh perusahaan. Kualitas produk merupakan hal penting dan menentukan konsumen untuk membeli suatu produk. Hal ini disebabkan karena akan mempengaruhi tingkat kepuasan yang diterima konsumen dari produk yang dibelinya. Kualitas dari suatu produk sangat ditentukan oleh bahan baku yang digunakan. Adapun produk yang akan ditawarkan PT Sejahtera 12 yaitu : a) Sapi Potong Kualitas utama seekor sapi ditentukan oleh bangsa sapi dan kondisi sapi dalam keadaan sehat. Bangsa sapi yang digunakan sebagai bakalan yaitu sapi lokal seperti sapi bali dan sapi madura serta beberapa bangsa sapi impor seperti limousin, simental dan brahamn. Sapi lokal dipilih karena mampu beradaptasi dengan lingkungan Indonesia, khususnya malang. Selain itu sapi lokal juga memiliki beberapa keistimewaan lainnya yaitu tahan terhadap gigitan caplak, mampu beradaptasi dengan pakan berkualitas rendah, dan memiliki kecepatan pertumbuhan yang tinggi. b) Pupuk Kandang Produk ini merupakan produk sampingan yang dihasilkan dari usaha penggemukan sapi potong, pupuk kandang berasal dari sisa pakan sapi dan kotoran sapi yang telah melalui beberapa tahapan proses sehingga kotoran sapi ini menjadi bermanfaat dan memiliki nilai jual. Pupuk kandang dikemas dalam karung dengan ukuran karung sebesar 25 Kg. B. Manfaat Produk Adapun manfaat dari produk yang dihasilkan dari kegiatan produksi yang dilakukan PT sejahtera 12 adalah Manfaat init dimana dengan produk sapi potong dapat digunakan untuk pemenuahan kebutuhan akan daging sapi baik diwilayah


malang dan sekitarnya maupun kebutuhan daging secara global. Selain itu produk samping dari PT sejahtera 12 adalah pupuk kompos dimana mempunyai manfaat dasar yaitu dapat menyelesaikan masalah pemenuhan kebutuhan pupuk untuk lahan pertanian dan yang lebih penting adalah masalah pencemaran lingkungan oleh limbah dapat dikurangi disamping dapat menambah nilai ekonomis dan penerimaan. C. Fungsi Produk Adapun fungsi produk yang dihasilkan oleh PT sejahtera 12 adalah fungsi konsumsi dan fungsi industri. Fungsi konsumsi dimana produk sapi potong merupakan produk yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan daging sapi masyarakat atau konsumen akhir. Sedangkan fungsi industri dimana produk pupuk kompos merupakan produk yang biasa digunakan oleh pelaku usaha lain untuk menunjang kegiatan produksinya yaitu untuk produksi tanaman pangan. 5.2. Proses Produksi 5.2.1 Tata Laksana Pemeliharaan a) Sistem Pemeliharaan Bakalan Ada beberapa sistem pemeliharaan bakalan yang digunakan dalam usaha penggemukan sapi potong yaitu pasture fattening, dry lot fattening, kombinasi pasture fattening, dan dry lot fattening, serta kereman. Sistem pemeliharan bakalan di PT Sejahtera 12 dilakukan secara intensif dengan sistem dry lot fattening, yakni bakalan berada didalam kandang secara terus menerus selama proses penggemukan berlangsung yaitu sekitar 120 hari (4 bulan). Sistem pemeliharaan ini merupakan yang terbaik karena ternak lebih mudah dikontrol serta tata laksana pemberian pakan relatif mudah dan terjamin sehingga pemanfaatan pakan lebih efisien. b) Perkandangan Perkandangan merupakan faktor penting dalam pengelolaan produksi ternak ruminansia, peran utama perkandangan yaitu memberi perlindungan pada ternak dari berbagai faktor lingkungan yang dapat mengganggu ataupun menurunkan pruduktivitas ternak. Kandang penggemukan dilengkapi dengan kandang isolasi dan tempat penampungan sapi (cattle yard), kandang isolasi adalah kandang yang terpisah dari kandang produksi, berfungsi untuk memisahkan ternak sakit, yang mungkin dapat


menular kepada ternak lain, kandang ini dilengkapi tempat makan dan minum. Disamping itu, kandang isolasi juga digunakan sebagai tempat penampungan sementara untuk ternak yang baru datang atau akan dijual. Cattle yard merupakan tempat untuk melakukan penanganan atau perlakuan, pengobatan dan sanitasi. Fasilitas yang ada pada Cattle yard terdiri dari pintu keluar masuk sapi, tempat pengumpulan ternak (collecting yard), tempat membagi ternak (funnel) untuk memudahkan penanganan sapi, lorong kandang jepit (crush atau race) untuk memudahkan pemeriksaan kesehatan, pemberian tanda telinga, penimbangan, tempat menyeleksi ternak (drafting pound) adalah tempat yang menghubungkan antara tempat membagi ternak dengan tempat penampungan, tempat penampungan ternak (holding yard) untuk menampung ternak sementara, serta tempat bongkar muat ternak (loading yard) untuk menaikan atau menurunkan ternak dari atau ke truk. c) Pengadaan dan Pemilihan Bakalan Sebelum digemukan sapi bakalan harus memenuhi persyaratan teknis, diantaranya yaitu kondisi kurus tapi sehat dan umur relatif muda tetapi pertumbuhannya cepat. Sapi yang digemukan adalah sapi impor dari Australia yang telah diseleksi, alat trasportasi yang digunakan yaitu kapal laut, sapi diangkut dari pelabuhan di Australia ke pelabuhan Tanjung Perak , kemudian sapi dibawa dengan menggunakan truk ke feedlot PT Sejahtera 12. Bangsa sapi yang digunakan sebagai bakalan yaitu sapi Brahman. Sapi Brahman memiliki beberapa keistimewaan yaitu tahan terhadap gigitan caplak, mampu beradaptasi dengan pakan berkualitas rendah, dan memiliki kecepatan pertumbuhan yang tinggi. d) Persiapan Sebelum Sapi Masuk Kandang Sebelum sapi tiba atau masuk di PT ZDI, perlu dilakukan persiapan kandang untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan dikemudian hari. Persiapan kandang meliputi pengosongan kandang, pembersihan kandang beserta perlengkapan dan peralatannya serta penyemprotan kandang dengan desinfektan. Persiapan kandang ini dilakukan 3 hari sebelum sapi masuk agar kandang benar – benar siap ketika sapi tiba. Pengosongan kandang disesuaikan dengan jumlah sapi yang akan masuk. Hal ini bertujuan untuk menjaga kepadatan kandang agar tidak melebihi kapasitas yang telah ditentukan, menghindari tercampurnya sapi yang baru masuk dengan sapi lama, dan memberi udara segar bagi kandang. Pengosongan kandang juga akan mempermudah


dalam pembersihan kandang. Pembersihan kandang beserta perlengkapan dan peralatannya bertujuan untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit yang disebabkakn oleh bakteri, virus, maupun parasit. Setelah kandang bersih, bedding berupa bagas tebu ditebar dilantai, hal ini bertujuan agar sapi tidak terpeleset, luka ataupun patah tulang akibat lantai yang licin. Langkah terakhir dalam persiapan kandang adalah penyemprotan kandang dengan desinfektan agar kandang benar – benar steril dari kuman. e) Sapi Masuk Kandang Sapi masuk ke PT Sejahtera 12 melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan menggunakan kapal laut yang khusus untuk mengangkut sapi. Pembongkaran sapi dilakukan di pelabuhan kemudian sapi – sapi tersebut dimuat ke truk atau fuso. Kendaraan tersebut merupakan kendaraan khusus untuk mengangkut sapi yang dikelola oleh perusahaan ekspedisi. Kapasitas angkut sapi untuk truk sebanyak 9 – 12 ekor sedangkan fuso 18 ekor, kapasitas ini tergantung kriteria sapi. Pembongkaran sapi dari kapal dan pemuatan sapi ke dalam truk disaksikan oleh pihak PT Sejahtera 12, hal ini untuk mencegah terjadinya kecurangan atau kesalahan data yang berkaitan dengan identitas sapi yang meliputi jumlah, keadaan, dan kriteria sapi yang akan dimuat. Setelah itu truk tersebut langsung menuju PT Sejahtera 12. Selama di perjalanan, jika terjadi kecelakaan atau hal – hal yang dapat merugikan pihak PT Sejahtera 12, maka kerugian sepenuhnya ditanggung oleh pihak perusahaan ekspedisi. Setelah sapi tiba di PT Sejahtera 12, pihak PT Sejahtera 12 secara langsung meminta surat jalan yang dibawa supir truk tersebut, kemudian dilakukan pembongkaran sapi sambil mencocokkan surat jalan dengan keadaan dan jumlah sapi yang ada. Bakalan yang telah dibongkar kemudian ditempatkan dikandang yang kosong yang telah dipersiapkan sebelumnya. Penempatan sapi ke kandang produksi disesuaikan dengan kapasitas kandang. Untuk mengetahui penyusutan sapi selama perjalanan dari pelabuhan ke PT Sejahtera 12 maka dilakukan penimbangan sampel. Penimbangan hanya menggunakan 10 persen dari total sapi yang masuk. Penyusutan rata -rata sebesar 2,5 – 3 persen dari bobot sapi. Penyusutan ini dikarenakan sapi mengalami stress di perjalanan. f) Penimbangan bobot awal, pemberian ear tag, dan penimbangan bulanan


Penimbangan bertujuan untuk mengetahui bobot awal sapi sebelum pengemukan. Penimbangan bobot awal dilakukan pada akhir masa adaptasi yaitu sekitar 5 hari setelah sapi masuk, hal ini dilakukan dengan asumsi sapi dalam kondisi yang baik dan telah pulih dari stress akibat perjalanan. Penimbangan bobot awal dilakukan pada seluruh sapi yang masuk. Setelah bobot awal diketahui, sapi – sapi tersebut diseleksi dan dikelompokan berdasarkan kriteria gemuk, sedang, kurus dan bobot sapi. Selain dilakukan penimbangan bobot awal, pada saat itu juga dilakukan pemberian ear tag yang bertujuan untuk mempermudah dalam tata laksana pemeliharaan karena ear tag berfungsi sebagai identitas sapi. Ear tag yang biasa diberikan terbuat dari plastik sehingga tidak akan menimbulkan karat. Pemasangan ear tag dilakukan dengan menggunakan tang khusus yang ditusukan pada daerah telinga sapi yang tidak dilalui oleh pembuluh darah besar sehingga darah tidak banyak keluar. Pemasangan ear tag dapat mencegah terjadinya kesalahan atau tertukarnya nomor penandaan antara sapi yang satu dengan sapi yang lainnya. Untuk mengetahui pertambahan bobot tubuh sapi yang digemukan maka PT Sejahtera 12 melakukan penimbangan bulanan, penimbangan bulanan hanya menggunakan 10 persen dari total sapi yang masuk sebagai sampel untuk menghindari stress yang tinggi. Berdasarkan penimbangan bulanan tersebut dapat diketahui pertambahan bobot sapi, sehingga memudahkan evaluasi apakah bobot sapi sudah optimal atau belum. g) Pembersihan Kandang dan Penggantian Bedding Kotoran yang menumpuk di kandang yang berasal dari feses dan urine akan menghasilkan gas amoniak yang sangat menyengat yang dapat menyebabkan kesehatan sapi tergangu, terutama gangguan pernapasan. Untuk mencegah hal tersebut maka PT ZDI melakukan program pembersihan kandang. Pembersihan kandang dilakukan setiap 3 – 4 hari sekali atau dengan melihat kondisi kandang. Limbah kandang (kotoran sapi dan sisa pakan) yang telah dibersihkan dari kandang kemudian dikumpulkan dan diangkut ke instalasi penanganan air limbah (IPAL), setelah dibersihkan, lantai kandang ditebar dengan bagas tebu sebagai alas lantai kandang (bedding) dengan ketebalan ¹ 10 cm. Hal ini bertujuan agar lantai kandang tidak terlalu keras dan licin sehingga sapi tidak mudah terpeleset, luka, atau patah tulang. Selain itu, alas kandang juga berguna untuk menyerap cairan feses dan urin.


h) Pembersihan Tempat Pakan dan Minum Pembersihan tempat pakan dan minum penting dilakukan untuk menjaga dan mempertahankan sapi tetap sehat. Sebaliknya, jika perlengkapan kandang tersebut kotor maka berbagai kuman baik bakteri pembusuk, virus maupun parasit akan mudah bersarang ditempat tersebut dan apabila termakan oleh ternak maka akan menimbulkan penyakit. Pembersihan tempat pakan dan minum di PT Sejahtera 12 dilakukan setiap hari. Pembersihan tempat pakan dilakukan pada pagi hari yaitu pukul 7:30 – 08:00 WIB sebelum pendistribusian pakan yang pertama. Sedangkan pembersihan tempat minum dilakukan pada sore hari. i) Penanganan Panen Sapi Potong Penanganan panen sapi potong meliputi penyeleksian, penimbangan, dan penjualan sapi. Sapi yang siap jual adalah sapi yang telah digemukan selama 120 hari atau telah memasuki finisher. Pada fase ini, produksi daging telah maksimal dan kondisi sapi tidak terlalu gemuk. Penjualan sapi dilakukan berdasarkan permintaan pelanggan. Kebanyakan pelanggan menginginkan sapi dengan kisaran bobot tubuh 350 – 450 Kg. Kegiatan penjualan sapi diawali dengan penyeleksian sapi kemudian ditimbang. Jika bobot tubuhnya tercapai dan sesuai dengan yang diinginkan konsumen maka sapi tersebut dipisahkan dan siap untuk diangkut. Adapun alur proses tatalaksana pemeliharaan disajikan pada gambar 2.


Sistem Pemeliharaan Bakalan

Perkandangan

Pengadaan dan pemilihan bakalan

Persiapan sebelum sapi masuk kandang

Sapi masuk kandang

Penimbangan bobot awal, pemberian ear tag, penimbangan

Pembersihan kandang dan penggantian bedding

Pembersihan tempat pakan

Penanganan panen sapi potong

Gambar 2. Tatalaksana Pemeliharaan Penggemukan Sapi Potong PT Sejahtera 12. 5.2.2 Tata Laksana Pemberian Pakan dan Air Minum a) Komposisi Pakan Pakan adalah bahan yang dimakan dan dicerna oleh ternak yang mampu menyajikan hara atau nutrient yang penting antara lain untuk perawatan tubuh, pertumbuhan, dan penggemukan. Secara garis besar, bahan pakan terbagi dua kelompok yaitu konsentrat dan bahan berserat. Konsentrat dapat berasal dari biji – bijian atau butiran sedangkan bahan berserat dapat berupa jerami atau rumput yang semua itu merupakan komponen penyusun ransum. Pakan yang digunakan dalam penggemukan sapi potong di PT. Sejahtera 12terdiri dari konsentrat dan hijauan.


Konsentrat yang digunakan merupakan campuran dari beberapa bahan, yaitu dedak, onggok, kulit kopi, kopra, bungkil kedelai, bungkil kapuk, bungkil sawit, kapur, fosfat, garam dan premiks yang telah disusun dalam suatu formula. Hijauan yang digunakan yaitu rumput gajah. Beberapa fungsi hijauan dalam program penggemukan yaitu sebagai sumber Ca, P, Vitamin A, carotin, dan Vitamin D yang lebih baik dari biji – bijian. Ternak yang diberi hijauan yang berkualitas baik, jarang menderita defisiensi mineral atau vitamin. Hijauan juga memegang peranan penting dalam periode awal penggemukan karena dapat meningkatkan jumlah pakan yang dikonsumsi. b) Distribusi Pakan Sebelum pakan didistribusikan, terlebih dahulu dilakukan pencampuran dan pengadukan pakan sampai rata. Pencampuran pakan berupa pakan konsentrat dan hijauan. Selanjutnya, campuran pakan ditempatkan ke dalam gerobak (pendistribusi pakan) untuk didistribusikan ke kandang. c) Pemberian Pakan Pemberian pakan yang dilakukan di PT Sejahtera 12 sebanyak empat kali sehari. Pemberian pakan yang pertama dilakukan pada pukul 08:00 WIB, yang kedua pada pukul 11:00 WIB, ketiga 14:00 WIB dan yang terakhir diberikan pada pukul 19:00 WIB. Frekuensi pemberian pakan tersebut sangat tepat dilakukan karena semakin banyak frekuensi pemberian pakan maka konsumsi dan daya cerna serta efisiensi pakan semakin baik.dengan seringnya memberi pakan maka ternak akan bertambah baik, saliva lebih banyak, output mikroba lebih banyak, daya cerna bahan kering meningkat, keseimbangan N lebih besar, efisiensi pakan lebih baik dan penambahan bobot tubuh lebih tinggi. d) Pemberian Air Minum Air memiliki peran yang sangat besar dalam metabolisme tubuh yakni mengangkut zat – zat makanan, zat –zat sisa dan pelarut beberapa zat. Selain itu air juga berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap stabil. Ternak akan lebih menderita jika kekurangan air dibandingkan dengan pakan. Kontrol air minum dimulai dengan memeriksa volume air minum dan apabila keadaan volume sudah dianggap tidak mencukupi lagi maka harus dilakukan pemberian air minum


secukupnya. Jika pada saat pengontrolan air minum didapatkan bak air kotor dan berbau maka segera dilakukan pengurasan bak air minum tersebut. Jika bak air minum telah dianggap bersih maka bak air dapat diisi kembali sampai bak air berisi penuh. 5.2.3 Kesehatan Ternak Kontrol kesehatan ternak dilakukan apabila semua kegiatan atau aktivitas kandang telah selesai. Kontrol kesehatan dilakukan dengan cara mengamati kondisi ternak secara umum yang meliputi pengamatan nafsu makan, pengamatan kondisi ternak dan pengamatan pada bagian – bagian ternak seperti luka – luka, borok ataupun rontok bulu. Apabila pada saat kontrol kesehatan melihat ada tanda – tanda yang tidak sesuai dengan kondisi normal maka ternak akan dipisahkan pada kandang khusus. Agar ternak sapi yang digemukan dalam keadaan sehat dan mampu memproduksi dengan baik dan maksimal maka diperlukan adanya sanitasi. Sanitasi ditujukan sebagai usaha pencegahan suatu penyakit yang lebih baik daripada pengobatan. Membersihkan kandang secara berkala dan membuang kotoran sapi akan mencegah penyakit dan kotoran sapi. Kegiatan sanitasi kandang yang dilakukan meliputi pembersihan lantai kandang, selokan, tempat pakan, tempat air minum, alat – alat dan juga catlle yard. Pengobatan yang lakukan meliputi pemberian vitamin, obat cacing, antibiotik, dan pemberian obat lainnya. Ternak yang kondisi dianggap menyimpang dari keadaan normal misalnya nafsu makan kurang, kurus, lesu dan kurang bergairah maka ternak tersebut dipisahkan dari kelompoknya dan ditempatkan pada kandang isolasi. Jenis obat yang biasa digunakan di PT Sejahtera 12 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jenis Obat – obatan dan Vitamin yang Digunakan No

Nama Obat

Kegunaan

Dosis per bulan (ml)

1

Benacilin

Antibiotik

10 – 20

2

Oxitetracilin

Antibiotik

10 – 20

3

Tool pedine

Obat luka

10 – 20

4

Injectamin

Vitamin

10 – 20

5

Vitamin ADEK

Vitamin

5 – 10


5.3.4

Kapasitas Produksi Aspek teknis yang akan dijalankan PT Sejahtera 12 sangat tergantung dari lokasi proyek, sarana dan prasarana pendukung, serta proses produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan. Secara teknis, aspek – aspek tersebut akan sangat mempengaruhi tingkat produksi yang dihasilkan oleh perusahaan. Adapun rencana produksi sapi potong dari usaha feedlot di PT. Sejahtera 12 sebagai berikut: Tahun

Rencana produksi (ekor)

Tahun 1

1000

Tahun 2

2000

Tahun 3

2000

Tahun 4

2000

Tahun 5

2000

1. Lokasi Proyek Menurut

perusahaan,

usaha

penggemukan

sapi

potong

perlu

mempertimbangkan lokasi yang tepat seperti kondisi iklim, selain itu usaha penggemukan harus dilakukan di daerah yang mempunyai fasilitas transportasi yang baik agar pengangkutan bakalan ataupun pendistribusian output bisa dilakukan dengan cepat dan murah. Pada umumnya lokasi penggemukan berada di pinggiran kota, tujuannya yaitu untuk mendekati daerah konsumen seperti Malang dan sekitarnya. Kondisi iklim di Malang sangat cocok untuk budidaya sapi Brahman karena jenis sapi ini bisa beradaptasi di daerah tropis, selain itu jenis sapi ini sudah lama dibudidayakan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. PT Sejahtera 12 terletak 500 m dari jalan raya sehingga mudah dijangkau oleh sarana transportasi, dan lokasi ini jauh dari pemukiman penduduk sehingga penduduk tidak akan terganggu oleh bau udara yang tidak sedap yang berasal dari kotoran sapi. Lokasi PT Sejahtera 12 berada di jl pahlawan Gondang legi, Malang Selatan.


2. Sarana dan Prasarana Perusahaan PT Sejahtera 12 berencana untuk melakukan perbaikan pada jalan dan perbaikan jembatan menuju lokasi proyek, hal ini dilakukan agar proses pendistribusian input dan output dapat berjalan dengan lancar. rencana ini merupakan bagian dari investasi dalam usaha penggemukan sapi potong yang akan dijalankan. Selain perbaikan fasilitas, PT Sejahtera 12 juga menyediakan fasilitas lainnya, diantaranya yaitu mess karyawan, kantor, pabrik/gudang pakan, kendaraan dll. 1) Lahan PT Sejahtera 12 menyewa lahan pada pihak swasta atau pemerintah, total luas lahan yang disewa PT Sejahtera 12 yaitu sebesar 3 Ha, lahan ini digunakan untuk membangun kandang, gudang pakan, kantor, mess pegawai, parkir kendaraan, pemasangan loading yard, dan lahan hijauan untuk pakan ternak. 2) Kandang Terdapat 1 kandang tipe kandang tertutup (koloni), konstruksi bangunan terbuat dari besi. Dengan luas kandang sebesar 50 m x 23, 8 m = 1.190 m2. Kapasitas kandang yaitu sebanyak 500 ekor sapi. 3) Gudang Pakan Gudang pakan dalam proyek ini dibangun dengan luas 12 m x 25 m = 300 m2. Bangunan ini digunakan untuk proses produksi pakan dan menyimpan pakan ternak. 4) Kantor dan Mess Karyawan Kantor berfungsi sebagai pusat segala kegiatan administrasi, sedangkan mess disediakan untuk memberikan fasilitas kepada karyawan. Jumlah mess sebanyak 3 unit dan kantor 1 unit. Luas lahan kantor sebesar 6 m x 5 m = 30 m2/unit. Dan luas lahan mess sebesar 3 m x 5 m = 15 m2. 5) Kolam Pengolahan Limbah Jumlah kolam pengolahan limbah sebanyak 3 unit, kolam pengolahan limbah digunakan untuk mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kompos. Kolam ini memiliki ukuran 4 m x 2 m = 8 m2/unit.


6) Instalasi Listrik Listrik diperlukan dalam proyek ini untuk keperluan perusahaan terutama untuk penerangan tempat usaha. Daya listrik yang telah terpasang yaitu sebesar 900 watt. 7) Instalasi air Air dalam proyek ini sangat diperlukan karena dalam usaha penggemukkan sapi potong berpengaruh langsung pada kehidupan ternak. Air dipergunakan untuk memandikan sapi dan membersihkan kandang. Air dalam proyek berasal dari hidrant (air sungai yang di pompa oleh mesin). 8) Telephone Telephone digunakan untuk memperlancar komunikasi dengan orang atau perusahaan lain. Pada proyek ini PT Sejahtera 12 telah melakukan pemasangan Telephone dengan jaringan Telephone sebanyak 1 unit. 9) Peralatan kantor Peralataan kantor sangat dibutuhkan untuk menjalankan operasional proyek. Peralataan kantor meliputi komputer, meja, kursi, kalkulator, dan ATK. 10) Timbangan Timbangan dalam proyek diperlukan untuk menimbang bobot ternak baik pada saat ternak datang maupun pada saat ternak akan dijual. 11) Loading Yard Pemasangan loarding yard di dalam kandang berfungsi sebagai pintu masuk dan keluar sapi dari truk pengangkut sapi. 12) Mobil mini bus Kendaraan

ini

diperlukan

untuk

pihak

manajemen

dalam

menjalankan

operasionalnya, seperti mengurus perizinan perusahaan, melakukan kontak bisnis dengan client dan lain – lain.


13) Mobil Pick-Up Kendaraan ini diperlukan untuk keperluan angkutan barang – barang yang diperlukan dalam operasional penggemukan sapi potong. 14) Mobil Truk Kendaraan ini digunakan untuk keperluan pengangkutan sapi dalam pr osespendistribusian sapi potong ke RPH. 15) Ear tag Ear tag digunakan untuk memberikan tanda di telinga sapi berupa nomor urut, sehingga memudahkan dalam pengechekan ternak. 16) Gerobak, cangkul, ember, sikat kandang, sosokan pakan, sepatu boot, sapu Peralatan diatas merupakan peralatan penunjang dalam operasional yang tersedia di kandang 17) Kitchen Set Kitchen Set berfungsi sebagai fasilitas pelengkap yang terdapat pada mess karyawan.


6. ASPEK KEUANGAN 6.1.

Strategi Sumber Pendanaan Usaha Sumber pendanaan usaha untuk kegiatan usaha feedlot di PT. Sejahtera 12 terdiri dari

beberapa sumber yaitu:

6.2

Sumber pendanaan

Persentase (%)

1. pemilik PT Sejahtera 12

40

2. pinjaman BANK

30

3. Investor

30

Proyeksi Keuangan Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek

atau usaha dari segi keuangan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan Kriteria–kriteria penilaian investasi yaitu NPV, IRR, Net B/C, dan Payback period. Untuk menganalisis dengan empat kriteria tersebut, digunakan arus kas (cashflow) untuk mengetahui besarnya manfaat yang diterima dan biaya yang dikeluarkan PT Sejahtera 12 selama umur proyek. Selain itu juga dilakukan analisis laba rugi yang akan menghasilkan komponen pajak yang merupakan pengurangan dalam cashflow perusahaan. Setelah diketahui pajak maka dilakukan penyusunan cashflow sebagai dasar perhitungan kriteria investasi. Kriteria investasi akan menunjukan layak tidaknya usaha dari sisi finansial. Untuk mencari batas maksimal suatu perubahan sehingga dengan batas tersebut usaha masih dikatakan layak

maka

analisis

sensitivitas dengan metode penghitungan switching value perlu

dilakukan. 1. Arus Penerimaan (Inflow) Penerimaan adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan pendapatan sebuah proyek. Arus manfaat pada bisnis ini adalah penerimaan dari hasil penjualan sapi potong, pupuk kandang, modal sendiri, pinjaman, dan nilai sisa.


1) Penerimaan Penjualan Sapi Potong Sapi potong dijual dalam bobot Kg. Bobot sapi pada saat panen yaitu 400 Kg/ekor, dengan harga jual Rp 20.000/Kg. Proyeksi panen berdasarkan atas pembelian bakalan yang dilakukan setiap bulan, lamanya penggemukan adalah 120 hari / 4 bulan, kapasitas kandang adalah 500 ekor sapi dan tingkat mortalitas sapi adalah 0,5 persen atau setara dengan sapi mati 5 ekor dari 1.000 ekor populasi. Dari hasil proyeksi panen diatas maka selanjutnya dikonversi menjadi satuan rupiah, Hasil proyeksi sepuluh tahun kedepan menujukan bahwa nilai penjualan pada tahun pertama lebih kecil dibandingkan tahun – tahun berikutnya. Hal ini disebabkan karena pada awal periode kapasitas produksi belum maksimal. Total penjualan pada tahun pertama adalah 1000 ekor dalam satu tahun sebesar Rp 8.000.000.000, pada tahun 2-5 dan seterusnya adalah 2000 ekor pertahun sehingga penerimaan sebesar Rp 16.000.000.000. 2) Penerimaan Penjualan Pupuk Kandang Penerimaan penjualan pupuk kandang adalah penerimaan sampingan yang dihasilkan pada usaha penggemukan sapi potong. Pupuk kandang berasal dari kotoran sapi yang dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman sehingga memiliki nilai economies yang dapat dijual. Nilai jual pupuk kandang yaitu Rp 2.500/karung (25 Kg). Setiap hari usaha pengemukan sapi potong di PT. Sejahtera 12 dari 500 ekor sapi dalam sekali produksi menghasilkan pupuk kandang sebanyak 25 Kg/ekor/hari. Dalam lama pengemukan 120 hari maka dihasilkan 120 karung pupuk kompos sehingga dalam satu tahun diperoleh pupuk kompos sebesar 480 karung atau senilai Rp. 600.000.000. 3) Penerimaan Pinjaman dari Bank Analisis kelayakan finansial PT Sejahtera 12 akan menggunakan dua skenario modal usaha yaitu skenario seluruhnya modal sendiri (skenario I) dan skenario mendapatkan pinjaman dari Bank (skenario II), besarnya modal sendiri dan pinjaman ditentukan dari besarnya investasi yang dikeluarkan.


6.3

Analisa Kelayakan Usaha Komponen biaya akan dikelompokan menjadi dua bagian yaitu biaya investasi

dan biaya operasional. Biaya investasi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan faktor – faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Biaya operasional adalah sejumlah dana yang dikeluarkan agar proses produksi berlangsung. 1) Biaya Investasi Biaya investasi pada pengusahaan PT Sejahtera 12 dikeluarkan pada tahun kesatu. Selain untuk biaya tersebut, juga dilakukan reinvestasi untuk barang yang memiliki umur ekonomis kurang dari 10 tahun. 2) Biaya Operasional Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan secara berkala selama proyek berjalan. Biaya

ini meliputi

biaya tetap

dan biaya variabel,

biaya operasional

dikeluarkan pada tahun kesatu sampai tahun kelima. a) Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan setiap tahun yang besarnya tidak berpengaruh

langsung

terhadap

jumlah output yang dihasilkan. Biaya

dikeluarkan oleh PT Sejahtera 12 meliputi sewa tanah, gaji, telephone

tetap yang dan

listrik,

transportasi, pemeliharaan alat dan bangunan, Pajak Bumi dan Bangunan, serta Angsuran pinjaman (jika menggunakan pinjaman). i) Biaya Sewa Tanah Luas tanah yang disewa oleh PT Sejahtera adalah 3 Ha = 30.000 m2, besarnya biaya sewa tanah yaitu Rp 10.000/m2/tahun. Sehingga total pengeluaran untuk sewa tanah pada setiap tahunnya yaitu sebesar : 30.000 m2 X Rp 10.000/m2 = Rp 300.000.000/tahun. ii) Biaya Gaji Biaya gaji dikeluarkan setiap bulan dengan komponen gaji pokok ditambah uang makan dan disertai dengan tunjangan kesehatan dan kesejahteraan, besarnya


tunjangan kesehatan dan kesejahteraan yaitu sebesar 5 persen dari total gaji yang diterima oleh masing– masing jabatan. Tabel Gaji karyawan di PT sejahtera 12

iii) Biaya Telephone & Listrik Berdasarkan hasil wawancara besarnya total biaya Telephone dan listrik yaitu Rp 1.000.000/bulan. Sehingga pengeluaran untuk biaya ini pada setiap tahunnya yaitu : Rp 1.000.000/bulan x 12 bulan = Rp 12.000.000/tahun. iv) Biaya Pemeliharaan Alat dan Bangunan Biaya pemeliharaan alat dan bangunan telah ditetapkan oleh pihak manajemen yaitu sebesar 10 persen dari total nilai beli bangunan, peralatan dan perlengkapan, serta kendaraan.


v) Biaya Pajak Bumi dan Bangunan Besarnya biaya pajak bumi dan bangunan tergantung dari luas objek tanah dan bangunan yang dimiliki oleh wajib pajak.

b) Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang selalu berubah selama proses produksi berlangsung. Unsur – unsur yang termasuk ke dalam biaya variabel yaitu bakalan sapi, pakan sapi, obat – obatan, surat jalan, biaya tranportasi dan karung. i) Biaya Bakalan Sapi Kapasitas kandang adalah sebanyak 500 ekor, sapi bakalan akan digemukan selama 120 hari (4 bulan). Harga pembelian bakalan adalah Rp 20.000/Kg sampai ditempat (kandang PT sejahtera 12), pembelian bakalan dilakukan setiap bulan. ii) Biaya Pakan Pakan yang digunakan berupa pakan hijauan dan konsentrat, pakan hijauan berasal dari lahan hijauan yang dimiliki oleh PT Sejahtera 12, ketersediaan pakan hijauan merupakan tanggung jawab karyawan unit pakan sehingga tidak ada biaya untuk pakan hijauan. Adapun biaya pakan konsentrat yaitu sebesar Rp 1.676/Kg, setiap ekor sapi diberikan pakan konsentrat sebanyak 8 Kg/hari. iii) Biaya Obat – obatan


Obat – obatan digunakan untuk antisipasi terhadap penyakit yang diderita oleh sapi. Biaya yang dikeluarkan berkisar sebesar Rp 40.000/ekor. iv) Biaya Surat Jalan Surat jalan digunakan untuk mengantar sapi ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH), setiap kali jalan harus dibawa. Biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 50.000 per sekali jalan. Kapasitas truk adalah 12 ekor sapi. v) Biaya Transportasi Untuk biaya transportasi akan dimasukan kedalam biaya variabel karena pada bisnis ini kendaraan akan diprioritaskan untuk aktivitas yang berhubungan dengan kelangsungan usaha produksi, seperti pengadaan bahan baku pakan konsentrat, pengantaran output (sapi potong) ke RPH dan lain – lain. Semakin banyak populasi ternak yang dihasilkan maka kendaraan akan semakin banyak beroperasi. Konsumsi bahan bakar per keberangkatan adalah 15 liter/kendaraan. Harga solar dan bensin premium yaitu Rp 4.500/liter.. vii) Pajak Penghasilan Usaha Besarnya pajak yang dikeluarkan tergantung dari perolehan laba perusahaan setiap tahunnya. Rujukan penghitungan pajak penghasilan diperoleh dari laporan laba rugi. Tabel biaya investasi PT sejahtera 12 no

investasi

Nilai investasi

1

Sarana dan prasarana

463.000.000

2

Bangunan

1.762.600.000

3

Peralatan

74.658.000

4

Perlengkapan

5

Kendaraan

2.839.458.000

Total biaya investasi

2.839.458.000

9.200.000


Tabel biaya pemeliharaan alat dan bangunan dalam setahun no Uraian 1 2 3 4

6.4

Nilai beli (Rp)

Bangunan Peralatan Perlengkapan Kendaraan

Persentase biaya Jumlah pemeliharaan (%) 1.762.600.000 10 176.260.000 74.658.000 10 7.465.800 9.200.000 10 920.000 530.000.000 10 53.000.000 Total biaya pemeliharaan per Tahun 237.645.800

Analisa Keuntungan

Tabel proyeksi laba rugi pada tahun 1 dan tahun 2 PT sejahtera 12 no uraian 1 inflow 1) penjualan sapi potong 2) penjualan pupuk kandang Total in flow 2 Outflow 1) biaya tetap a) sewa tanah b) gaji c) tlp & listrik d) pemeliharaan alat & bangunan e) PBB f) penyusutan Total biaya tetap

3 4 5

2) biaya variabel a) bakalan sapi b) pakan c) obat-obatan d) surat jalan e) transportasi f) karung Total biaya variabel Total outflow Laba sebelum pajak Pajak pendapatan usaha Laba bersih

Tahun 1

Tahun 2

7.275.600.000 253.800.000 7.529.400.000

12.831.200.000 447.600.000 13.278.800.000

300.000.000 494.550.000 12.000.000 237.645.800

300.000.000 494.550.000 12.000.000 237.645.800

1.327.120 259.419.667 1.304.942.587

1.327.120 259.419.667 1.304.942.587

6.890.625.000 1.970.975.000 49.000.000 3.525.000 14.377.500 50.760.000 8.979.263.500 10.284.206.087 -2.754.806.087 0 -2.754.806.087

8.437.500.000 2.413.440.000 60.000.000 25.110.000 89.520.000 89.520.000 11.031.786.667 12.336.729.254 942.070.746 265.121.224 676.949.522



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.