Mandar Nol Kilometer

Page 33

Pagarungan Besar dan Pagarungan Kecil. Adapun perahu “Samuderaraksa” dibuat di Pagarungan Kecil dan kayunya didatangkan dari Pulau Sepanjang yang mana orang Mandar juga banyak di sini. Saya di Kepuluan Kangean kurang dari dua minggu. Sebagian besar hari saya habiskan di laut, ketika ikut nelayan Mandar yang menangkap ikan hiu. Untuk menuju Kepulauan Kangean, ada dua jalur reguler: lewat Pulau Madura (naik fery di Pelabuhan Sumenep) atau lewat Banyuwangi, Jawa Timur. Juga ada jalur alternatif: berangkat dari Paotere Makassar (kalau kebetulan ada perahu yang akan ke Kep. Kangean) atau lewat Singaraja, utara Bali. Sama seperti Kampung Mandar-Kampung Mandar yang lain, moyang orang Mandar di Kepulauan Kangean adalah orang-orang Majene. Meski mereka tak menyebut “moyang saya dari Majene”, untuk mengetahui mereka dari Majene cukup mudah: dengar saja logat bahasanya! Juga bisa dipastikan Kampung Mandar di Kepulauan Kangean adalah kampung yang kuno. Ini dibuktikan dari adanya seorang wanita Mandar yang umurnya sudah lebih 70 tahun yang lahir di salah satu pulau di Kep. Kangean! Meski sudah kuno, orang-orang Mandar di sini amat fasih berbahasa Mandar! Selama berada di Pulau Pagarungan Besar, saya menyaksikan kegiatan-kegiatan budaya yang juga ada di Mandar, misalnya panjepa dan upacara “manguriq” (memijat perut perempuan yang baru pertama kali hamil). Oh iya, di beberapa rumah juga saya temukan terpampang foto(kopi) wajah K. H. Muhammad Thahir atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Lapeo. Mereka sangat menghormati dan kagum atas ke-karamah-an Imam Lapeo. Sumberkima, Bali Akhir Januari 2007 lalu, saya datang ke Kampung Mandar di utara Bali, yang terletak di Sumberkima. Saya sudah lama mendengar ada Kampung Mandar di situ dari mulut nelayan-nelayan Bali yang menangkap ikan hias di SIngaraja. Juga informasi dari orang-orang Mandar di Kepulaun Kangean. Kampung Mandar di Sumberkima cukup menarik sebab terletak di “tengah-tengah” perkampung orang Hindu, Suku Bali. Sekali lagi menarik, sebab orang-orang Mandar bisa mempertahankan agama (Islam) dan kebudayaan mereka. Ya, dalam kehidupan seharihari mereka menggunakan bahasa ibu, yaitu bahasa Mandar. Jadi jangan heran kita laksana berada di Mandar ketika berada di Kampung Mandar di Sumberkima.

20


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.