Mandar Nol Kilometer

Page 201

menyatakan bahwa dia negatif. Sekali lagi, informasi ini sudah ada di tangan wartawan. Kenapa bukan kondisi sebenarnya yang diberitakan? Kenapa judul beritanya begitu sensasional? Untuk mendongkrak tiras? Berita menyebar cepat. Berdatangan telepon dari kerabat, baik yang ada di Polewali (ibukota Kabupaten Polman), Makassar, Balikpapan, dan Samarinda menanyakan kabar keluarga di Tinambung, kampung saya. Saat ibu saya berbicara di telepon, yang terjadi bertolak 180 derajat dengan berita di media. Ibu saya tertawa-tawa menceritakan tingkah polah bapak saya yang sedikit salah tingkah ketika diwawancarai dan ketika dirinya diduga tertular virus flu burung dan menjadi “pemeran utama” berita di media massa. Banjir Datang, Kamera Beraksi Jumat, 9 Januari 2009, saya dan keluarga pergi ke Polewali untuk menjemput ibu datang dari tanah suci. Menjelang Jumatan, hujan mulai turun. Tak pernah berhenti sampai tengah malam. Air di selokan depan rumah yang dalamnya lebih semeter belum penuh meski aliran air deras. Kira-kira masih 30cm untuk sejajar permukaan tanah-jalan. Sekitar jam dua dinihari terdengar ketukan panik dari tetangga “Banjir... banjir...”. Semua pada terbangun. Di kolom rumah air sudah sebatas paha. Saya dan kakakku segera turun untuk membangunkan bapak yang tidur di bawah. Mumpung air belum sampai ke atas ranjang. Betapa lucunya bila bapakku terbangun dengan air disekelilingnya. Saya sih tidak sibuk membantu melainkan sibuk soting. Keluarga mengerti, memang itu kebiasaan saya bila terjadi bencana, sebagaimana banjir satu dekade sebelumnya dan kebakaran yg terjadi beberapa bulan sebelum banjir. Saya tidak sibuk membantu, tapi malah pergi motret-motret. Saya tidak berlama-lama di rumah. Di tengah guyuran hujan, hanya dite­ mani payung dan jaket anti air, saya keliling kota (kecil) Tinambung untuk mendokumentasikan bencana banjir yang perlahan naik debit airnya. Saya pakai handycam Sony HD-HCR9. Hujan masih turun. Jalanan tak jauh beda dengan sungai. Air deras mengalir dari utara ke selatan, menuju sungai. Tak diketahui lagi air berasal dari mana. Sebab seantero Mandar dilanda hujan. Berjalan ke arah pasar, di sana belum ada genangan air. Bibir genangan masih berada di sekitar SDN 001/002 Tinambung. Ke arah utara, batas air di sekitar Monumen Merah Putih (patung Andi Depu) sampai ke lapangan

188


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.