Mandar Nol Kilometer

Page 197

Rp 250 untuk yang berkapasitas 5 liter. Ini sudah termasuk biaya antar dan angkut dengan menggunakan gerobak kecil. *** Salah satu keluarga “passauq wai” adalah keluarga Kamaq Ambiko yang tinggal di pinggir Sungai Mandar. Dulunya Kamaq Ambiko adalah nelayan. Karena usia sudah tua, dia tidak melaut lagi. Tapi anak tertuanya, bernama Ambiko, masih tetap melaut hingga saat ini. Semua anggota keluarga Kamaq Ambiko (kecuali yang melaut) terlibat dalam aktivitas penyediaan air tawar, mulai dari isteri, menantu, hingga anak-anaknya. Saban hari, dengan menggunakan sampan bercadik yang dipenuhi jerigen, Kamaq Ambiko mengantar anak-isterinya menuju Desa Lekopa’dis. Menantu laki-lakinya juga demikian, tapi sampannya sudah menggunakan mesin kecil. Jika Kamaq Ambiko tidak pergi, isteri dan anaknya bisa melakukan sendiri aktivitas mendayung menuju lokasi pengambilan air tawar. Bila ada pesanan, anakanak perempuan Kamaq Ambiko berperan sebagai pengantar. Antara pemesan dengan pengantar air sudah demikian akrab. Jadi, jerigen air yang tiba di depan rumah langsung diangkat naik ke rumah (umumnya rumah di Tinambung masih rumah panggung) untuk kemudian dimasukkan ke dapur. Air dari jerigen langsung ditumpahkan ke dalam tempat penampungan air, baik berupa “gusi” (terbuat dari tanah liat) maupun drum plastik. Bila digunakan khusus sebagai air minum (termasuk memasak nasi dan lain-lain), air sebanyak 10 jerigen bisa digunakan dalam selama 2-3 hari. Ada banyak keluarga yang menyediakan jasa seperti keluarga Kamaq Ambiko. Hampir tiap desa; tiap dusun ada, khususnya yang berada tidak jauh dari pinggir Sungai Mandar. Ada yang menggunakan sampan untuk menuju dan kembali dari lokasi pengambilan air, dan ada yang berjalan kaki menuju lokasi dan menghanyutkan diri di saat pulangnya. Jumlah “Passauq wai” meningkat tajam ketika musim kemarau. Ini disebabkan Sungai Mandar di kawasan muara begitu tinggi salinitasnya. Air laut begitu mudah masuk ke arah hulu, apalagi di saat pasang. Dampak dari tingginya kadar garam (salinitas) menyebabkan rumah-rumah yang memasang pipa langsung ke sungai harus rela menggunakan air asin untuk kebutuhan mandi dan cuci mereka. Sebagai catatan, semenjak PAM tidak lagi memberi layanan yang memuaskan, banyak rumah tangga memasang sendiri instalasi air dari sumber air ke rumah mereka (menggunakan 1-2 pompa sebagai penghisap), berupa pipa

184


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.