Mandar Nol Kilometer

Page 126

Di lokasi penangkapan, pukat yang panjangnya bisa sampai 100m dan lebar sekitar dua meter diturunkan ke laut. Tempat menurunkan haruslah tepat, yaitu berdasar pada ada tidaknya ikan terbang, arah arus diketahui, dan tidak terlalu dekat darat. Jika salah-salah, pukat bisa kosong, tergulung atau tersangkut ke batu karang. Saat pukat turun, pukat akan menjadi semacam perangkap bagi ikan terbang yang sedang melintas. Bila “buaro” adalah perangkap yang mana ikan “rela hati” untuk datang ke situ (sebab mau bertelur), pukat “memaksa” ikan terperangkap. Itulah beda kesekian antara kedua alat tangkap ikan terbang tersebut. Jepa Menu khas kedua adalah “jepa”. Ini jenis makanan yang paling unik di Mandar. Dibuat dari dari ubi kayu parut yang airnya telah dibuang, sebab bersifat racun. Jadi bisa diistilahkan, ampas-lah yang diolah. Untuk membuang cairan di ubi kayu, prosesnya sebagai berikut: ubi dikupas untuk kemudian diparut dengan cara manual, bukan mesin. Tujuannya, meski itu repot, agar halus. Hasil parutan dimasukkan ke dalam kain untuk kemudian dibungkus. Bungkusan lalu diperas dengan cara menjepitnya di penjepit ‘raksasa’, yang terbuat dari kayu. Istilahnya “pangepeq”. Ditekan beberapa lama sampai tak ada lagi cairan yang menetes. Untuk mengenali “pangepeq” gampang saja. Biasa terdapat di kolong rumah. Ada dua bagian. Bagian pertama berupa balok kayu besar setinggi satu setengah meter. Bagian tengah terdapat semacam cabang sebagai tempat meletakkan bungkusan yang akan diperas. Ujung cabang ini mengarah ke bawah, meruncing, untuk memudahkan tirisan air dari bungkusan mengalir. Bagian atas cabang terdapat lubang, tempat memasukkan balok kayu panjang yang berperan sebagai tuas. Nah, ketika bungkusan telah berada di atas cabang di bawah tuas, ujung tuas ditarik ke bawah. Ditekan sekuat mungkin. Sebagai pemberat, bisa dengan mendudukinya atau keatasnya diletakkan batu-batu besar. Anak kecil paling suka membantu proses ini. Selanjutnya, bungkusan dibuka untuk menguraikan ampas. Setelah terurai dengan baik, dicampur dengan kelapa yang telah diparut. Bahan ini kemudian dipanggang dengan menggunakan dua piring batu yang terbuat daru tanah liat. Ada derivasi “jepa”, yaitu “jepa-jepa”. Makanan ini logistik terkenal di kalangan pelaut Mandar tempo dulu. Sekarang tak banyak lagi sebab beras telah menjadi bahan makanan dominan. “Jepa” yang selesai dibakar dikeringkan layaknya pakaian jemuran.

113


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.