Pontianak Post

Page 18

PINYUH - NGABANG

18 sbbl

Jembatan Rusak SEPERTINYA apa yang pernah diperbuat berupa perbaikan jembatan Sui Bakau Besar Laut (SBBL) terkesan, asal-asalan. Bahkan muncul indikasi hanya buang sisa anggaran. Pasalnya, jembatan yang dilalui jalan negara menuju pantai utara itu, hanya dikerjakan bagian bawah berupa pembuatan empat lubang untuk ditanam tongkat. Lalu dicor. Kini belum sampai tiga bulan sudah berlubang. Warga setempat merasa kesal, hingga menanam kembali pohon pisang ditengah jembatan yang berlubang dan membahayakan keselamatan penumpang. “Kami bersyukur, beberapa waktu lalu pernah diperbaiki. Kini sudha berlubang dan membahayakan keselamatan pengguna jalan,” aku Iwan Supardi, Kades SBBL dikonfirmasikan. Yang pasti, warga minta Bidang Bina Marga Dinas PU Provinsi kembali menseriusi pekerjaan dan jangan asal kerja. “Jika tak percaya, crosschek kembali. Itu membahayakan pengguna jalan aku,” pintanya. Pada saat perbaikan, pengawasan pekerjaan kepada koran ini mengaku, setelah penanaman empat tiang, bagian bawah dipasang besi. Kemudian diratakan agar sama tinggi. Pasalnya, jembatan sudah dalam kondisi melengkung (huruf C-red) atau bulan sabit. Nyatanya, pekerjaan itu hanya membuat empat lubang yang ditutup dengan cor semen.

kinerja

Klaim Lancar BUPATI Kabupaten Landak, Adrianus Asia Sidot melalui Wakil Bupati (Wabup) Landak, Herculanus Heriadi, Senin (26/3) menyampaikan pidato pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah Pemkab Landak Tahun Anggaran 2011. Pidato tersebut disampaikan Wabup pada sidang paripurna yang berlangsung di ruang sidang DPRD Landak. Dalam pidatonya, Wabup mengatakan selama tahun 2011 lalu, Pemkab Landak terus berupaya meningkatkan kinerja dan meraih prestasi demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat. “Dalam setiap usaha, tentu terdapat kendala. Namun tentu saja Pemerintah tidak akan menyerah begitu saja. Segala kendala dan keterbatasan dibanyak aspek kepemerintahan kami sikapi dan kami usahakan untuk mengatasi dengan semangat dan bekerja lebih baik,” ujar Wabup . Wabup mengakui, berbagai capaian yang sudah dilakukan Pemkab Landak sepanjang tahun 2011 lalu disadari masih belum sepenuhnya berhasil sesuai target kinerja Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan, baik pada tataran indikator makro maupun indikator kinerja sasaran. “Pada kesempatan inipun kami ingin menyampaikan bahwa disamping melaksanakan kebijakan secara formal yang tertuang dalam APBD, kami juga telah mengeluarkan beberapa kebijaksanaan penting sebagai suatu obsesi dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan pelaksanaan pembangunan yang kondusif,” katanya. (wan)

Pontianak Post

Selasa 27 Maret 2012

Terminal Ngabang Belum Rampung

HAMDAN/PONTIANAKPOST

DIRAWAT : Wanda korban pemukulan saat mengantre solar di SPBU Pinyuh sedang dirawat di RS Rubini Mempawah. Korban dipukul di bagian tengkuk.

Antre BBM, Wanda Masuk RS ANTREAN bahan bakar minyak (BBM) pasca wacana kenaikkan, membuat warga gelisah. Peluang itu pun dimanfaatkan pemodal untuk menimbun, dengan cara mereka BBM disetiap SPBU dan dilakukan secara seporadis. Saling sikut, mendahului tentu rentan perkelahian.

Hamdan Sui Pinyuh Itulah yang terjadi di Stasiun Pengisian bahan bakar Umum (SPBU) Kuala. Akibat mengantre membuat Wanda, 22 tahun terbaring lemas di bangsal Rumah sakit Rubini Mempawah. “Saya ditinju daari belakang bagian tengkuk dan dada oleh Eng,” ujar Wanda ditemui terbaring, kemarin. Dia mengakui, Senin siang, pukul 13.00 WIB, dia ikut ngantre solar. Halnya yang sama dilakukan Eng.

Dia juga ngantri untuk dapatkan solar. Namun, di SPBU Kuala, sudah ada kesepakatan bersama, dua jalur yang ada masing-masing untuk jalur A dan jalur B. Dengan kondisi itu, maka keamanan, dan semua pembeli kebagian solar. Jika kendaraan jalur A masuk ke jalur B tidak boleh. Demikian sebaliknya. Entak kenapa, Eng yang mustinya di jalur A, tiba-tiba masuk ke jalur B, dimana Wanda juga sudah berada didepan kendaraan yang duluan mengisi. Karena tangki mobil berada pada sisi kanan, sehingga dia keluar dan kembali mutar. Posisi itu dimanfaatkan Eng yang nyelonong masuk. “Pada posisi di tengah, truk saya dan truk Eng berpapasan. Lalu Eng bilang mengapa menghalangi. Apakah, ini SPBU bapak kamu? Lantas ditanggapi guyon sama Wanda; Ini memang milik bapak saya. Lalu dia turun dari truk. Dari arah belakang, Eng lalu memukul bagian tengkuk dan mengibaskan tangannya mengenai dada. “Kepala dan dada saya terasa

sakit. Pusing, hingga harus tiduran,” ujarnya. Jika hanya bertengkar, adalah hal yang biasa, dalam pembelian BBM. Tapi, jika main tangan seperti itu, tentu tidak bisa dibenarkan. “Kalu saya dan keluarga istri okelah bisa memaafkan, Tapi, saudara saya yang belum tentu. Makanya, saya laporkan diri ke Polres. Itu semua untuk mengantisipasi agar pelaku bisa diamankan,” akunya. Sore kemarin, Eng, dikabarkan dicari petugas, namun tidak ditempat, karena ketakutan terindikasi melarikan diri khawatir dijemput anggota Polres Mempawah untuk dimintai keterangan, seputar pemukulan itu. Belum lagi kasus kendaraan terbakar, lantaran menggunakan tangki siluman, atau supir merokok saat berada dikawasan SPPBU, maupun dalam kendaraan yang penuh AC dan membawa jerigen maupun tangki siluman. Petugas perlu bertindak tegas, agar kasuskasus perkelahian, kebakaran tak terulang lagi. (ham)

NGABANG- Hasil pengerjaan proyek pembangunan Pasar Tradisional Dara Itam Ngabang yang menelan dana Rp6,8 miliyar menuai kritik. Kritik pedas ini disampaikan Wakil Ketua DPRD Landak Klemen Apui. “Kok pembangunan terminal Ngabang ini dibarkan saja. Padahal kesepakatan awal selain pembangunan pasar. Dibawahnya dibangun terminal,” kata anggota legeslatif dari Dapil Landak 1 Ngabang - Jelimpo ini. Dia menjelaskan, jika kesepakatan pembangunan terminal dibebankan dalam APBD Kabupaten Landak. Klemen mempertanyatkan layakah terminal Ngabang yang sekarang sudah dibangun baru lokasinya dibawah Pasar Tradisional Dara Itam Ngabang, dibiarkan saja. Klemen menjelaskan disaat expose dengan dewan, tidak ada perkataan pembangungan kawasan terminal dibawah pasar tradisional dara itam mengunakan dana APBD 2012. “Berbicara tentang pembangunan pasar tradisional dara itam itu satu kesatuan pembangunan kawasan terminal. Seharusnya berfungi pasarnya maka terminalnya juga harus berfungsi. Klemen Apui menilai, jika kenyataan dilapangan, pembangunan kawasan terminal ngabang akan dibebankan dalam APBD, maka ekpose bersama dewan waktu itu pihak terkait berbohong.” Dikatakanya lagi, saya sudah tegaskan sebelum pembangunban pasar tradisional janganlah dewan itu menyetujui pembangunan pasar seperti membeli kucing dalam karung. Makanya waktu itu diekspose. Sekali lagi saya tegaskan waktu ekspose tidak ada dibicarkan pembangunan kawasan terminal dibawah pasar mengunakan dana APBD. Jika pada ekspose waktu itu memang demikian. Maka keputusan dewan memutuskan pembangunan pasar pasti berbeda. Jika memang demikian waktu itu pasti kita akan pangil Dinas Pekerjaan Umum. Ditempat berbed Kepala Dinas Koprasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Landak Marius menyatakan lantai bawah yang semual digunakan untuk terminal masih belum dibangun karena anggaran untuk mengaspal lantai dasar dibebankan kepada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Landak tahun 2102. Sehingga pengerjaannya belum bisa dilakukan bersamaan dengan bangunan pasar. Kepala Bidang Bina Marga Teresia Limawardani, saat ditanya berkaitan dengan dana pengaspalan lantai bawah mengatakan, memang Dinas PU dan Perumahan sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar untuk dua item pekerjaan yaitu, perbaikan drainase terminal dan pasar serta pengaspalan lantai dasar pasar dara Itam. “Dana itu akan dikerjakan tahun ini juga, bersamaan dengan perbaikan drainase. Jadi, pasar itu dana pengaspalan memang ada di dinas kita asal dana dari APBD tahun ini juga,” kata Teresia. Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Landak Sayhdan Anggoi, mengatakan dirinya berencanak aka meninjau banguna itu bersama komisi B. setelah meninjau bangunan tersebut renvcananya pihknay akan memangil instansi terkait menanyakan prihal pembangunan pasar tradiosonal dara Itam, yang konon katanya dulu satu paket dengan terminal sehinga DPRD setuju dibangun diterminal, katanya. Ditambahkan Siyus, anggota Komisi C DPRD Landak mengatakan, walaupun dana itu dari kementrian perdangangan namum harusnya satu paket dengan banguna pasar. Alasanya, karena akibat bangunan itu terminal Ngabang yang dulunya bagus dibangkor untuk membangun pasar yang kata satu paket dengan pasar tersebut. (wan)

Sembako Naik Disperindagkop Teledor MEMPAWAH- Masyarakat semakin terpuruk lantaran harga sembilan bahan pokok sudah duluan naik, sebelum BBM resmi dinaikan pemerintah pusat. Kondisi ini, tentu memperparah kehidupan masyarakat pedesaan. “Pemkab dinilai lamban

mengantisipasi kondisi itu. Jangan sampai masyarakat semakin resah dengan kenaikkan itu,” nilai Susanto SE ME, pengamat ekonomi kabupaten Mempawah. Menurut Ketua Komisi A pada DPRD Mempawah itu, saat ini masyarakat tak hanya

resah rencana naiknya BBM. Dilain pihak harga sembako ada sebagian yang naik duluan. Pemerintah musti menyikapsi dan jangan dianggap hal yang remeh Magister Ekonomi Untan itu menyebutkan, kenaikan harga barang cukup memprihatinkan. Perimbangan kenaikan oleh pedagang lebih tinggi dibandingkan wacana naiknya harga BBM. “Dipersentasekan, BBM hanya naik 30 persen saja. Sembako justru mencapai 50 persen. Secara ekonomi belum terjadi kenaikan biaya produksi atau pun biaya distribusi barang,” nilainya. Kenaikan sembako tak beralasan,

karena tidak adanya lonjakan dari permintaan pasar. Muncul indikasi, kenaikan harga sengaja dilakukan pedagang untuk meraup keuntungan. “Inibelummasukbulanpuasa atau lebaran. Maupun perayaan hari hari besar keagamaan lainnya,” ujar Susanto. Jika merujuk pangsa pasar, naiknya ahrga barang, ika permintaan lebih besar dari persediaan barang. Sedangkan pada saat ini kondisi pasar cukup stabil. Pemkab Mempawah musti ambil langkah-langkah menstabilisasikan harga sembako dipasaran. Jangan dibiarkan terjadi kenaikan yang berlebihan. Jelas menambah

beban dan kesulitan ekonomi masyarakat. Keterlambatan ini mengindikasikan Disperindagkop teledor dan tidak cepat tanggap atas kondisi yang berkembang saat ini. Disperindagkop segera galakkan operasi pasar. Tentu akan membantu masyarakatdapatkansembako dengan harga yang ekonomis. Sehingga permintaan pasar akan semakin menurun. Selain itu disarankan Pemkab membuka dialog dengan para distributor yang ada di masyarakat. Sebab, distributor inilah yang memiliki peranan penting dalam kegiatan perdagangan. (ham)

Tarif Dasar Listrik akan Disesuaikan RENCANA kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan ditetapkan oleh Pemerintah Pusat pada 1 April mendatang. Ini memang berdampak pada harga berbagai macam sembako sampai kepada pelayanan umum. Pelayanan umum tersebut seperti naiknya Tarif Dasar Listrik (TDL). Namun, dalam hak kenaikan TDL ini, PT. PLN (Persero) tidak punya kewajiban

untuk menaikannya. “Naiknya TDL ini merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. Sedangkan kami di PLN hanya ditugaskan oleh negara untuk melayani masyarakat. Kami tetap patuh dan taat kepada aturan Pemerintah,” ujar Humas PT. PLN (Persero) Area Pontianak, Maspartomas, saat kunjungan kerja ke Kabupaten Landak pekan lalu. Menurutnya, jika Pemerin-

tah Pusat menaikan harga BBM yang berimbas naiknya TDL, tentunya pihak PLN sendiri akan tetap menyesuaikannya dan akan melaksanakan keputusan Pemerintah tersebut. “Jadi, sekali lagi saya tegaskan bahwa kenaikan TDL ini di Pemerintah Pusat dan DPR di Senayan. Kita di daerah hanya melaksanakan apa yang sudah diputuskan Pemerintah dan DPR,” tegasnya. (wan)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.