Pontianak Post

Page 31

Pontianak Post

aneka

Selasa 25 Mei 2010

Atlet Sumpit Lima Kabupaten Unjuk Kebolehan Sambungan dari halaman 25 masyarakat Singkawang,” katanya kemarin. Annaberharap agarmasyarakat dapat terus mempertahankan olahraga sumpit. Khusus bagi para generasi muda Kota Singkawang, ia juga berharap agar mau mempelajari olahraga ini.

dahan serta keunikan. “Semua orang bisa mempelajari olahraga sumpit, tetapi tidak mudah untuk melakukan olahraga ini. Alasannya, olahraga sumpit tidak hanya mengandalkan stamina tubuh, tetapi juga olah tubuh yaitu tangan, mata, kaki serta ketajaman insting,” jelas Pilipus. Pertandingan olahraga sumpit

pada Gawai Naik Dango 2010 Kota Singkawang kemarin, menghasilkan, beberapa pemenang dari tiga kategori, tingkat umum putri 15 meter, Maria Fransiska dari Sambas, tingkat umum putra 15 meter, Fernando asal Singkawang dan tingkat putra 30 meter, Beni dari Pontianak. (**)

anggap ini dunia kiamat. Karena memang semuanya bersifat sementara,” ungkap Hasan Karman. Promosi dan evaluasi, kata dia, merupakan proses yang harus dilakukan terus menerus. Jangan memandang negatif setiap pergantian pejabat struktural. Memberi kesempatan kepada setiap pegawai untuk menggali potensi dirinya. “Kalau tidak ada promosi dan evaluasi, tidak akan ada pembelajaran dan perkembangan pegawai,” tutur Hasan Karman. Pergantian dan pelantikan pe-

jabat eselon II dan III ini dihadiri Wakil Walikota Singkawang, Edy R Yacoub, Sekda Kota Singkawang, Suhadi Abdullani, Wakil Ketua DPRD Kota Singkawang, Bong Chi Nen serta kepala dinas dan camat. Anggota DPRD Kota Singkawang, Dedy Mulyadi menilai perombakan SOPD ini terburuburu. Dia menyesalkan keputusan walikota karena tahun anggaran masih berjalan. “Ini keputusan yang terburuburu. Memang ini hak walikota. Tapi penilaian belum dapat dilakukan sepenuhnya, karena tahun anggaran belum selesai.

Kerja pejabat pemerintahan belum final,” katanya. Mestinya, lanjut Dedy, pergantian terjadi pada tahun anggaran baru. Barometernya, kinerja dan program mana yang tidak tercapai. Kalau berdasarkan evaluasi pertengahan tahun, harusnya bukan melakukan pergantian tapi pembinaan dan evaluasi. “Khawatir banyak program yang tidak terealisasi karena pemimpin baru memiliki kebijakan baru. Inilah yang menyebabkan banyak pembangunan di Singkawang tidak ada selesai dengan baik,” tegasnya.(hen)

kawang. “Apresiasi masyarakat luar biasa. Mereka masih memegang teguh adat naik dango ini,” ungkapnya. Ketua Panitia GND 2010 Kota Singkawang, Pilipus mengutarakan hal serupa. Suksesnya GND ini tidak karena segelintir orang. Semua masyarakat dayak membaur tanpa memandang, sub suku, status sosial dan agama. “Apa yang menjadi pen-

capaian panitia GND 2010 Kota Singkawang, bukanlah isapan jempol belaka. Semuanya terlibat, membantu pelaksanaan dan memeriahkannya,” tegasnya. Sepanjang pelaksanaan, berbagai acara digelar. Semuanya kental dengan adat istiadat dayak. Antara lain, jonggan, pertandingan sumpit dan pangkak gasing, lomba lagu dayak serta pagelaran busana. Pada penutupan GND hari ini,

panitia mengajak seluruh lapisan masyarakat dayak dan non dayak di Kota Singkawang untuk hadir di rumah betang. Panitia telah menyiapkan jamuan makan bersama khas dayak, yakni concok. “Masyarakat non dayak tidak perlu khawatir, panitia telah menyiapkan hidangan umum. Panitia pun menyediakan menu khusus untuk tamu yang beragama muslim,” jelas Pilipus. (hen)

Syeh Bandar melanjutkan, wisata bahtera ini bertujuan untuk mendatangkan wisatawan ke Singkawang. Dengan mengikuti lomba memancing, peserta tentunya tidak pergi sendiri ke kota ini. Pasti membawa keluarga. “Dan keluarganya tidak ikut melaut, menunggu di darat saja. Tentunya menginap di hotel dan makan di Kota Singkawang,” ucapnya.

Dengan demikian secara tidak langsung, ada dampak ikutan yang positif dari kegiatan ini. Belum lagi dari mulut peserta nanti bercerita di tempat asalnya tentang potensi Singkawang. “Tambah lagi mulitplayer effecknya dirasakan nelayan lokal. Peserta menyewa kapal untuk melaut selama dua hari,” tegas Syech Bandar.(hen)

Reskrim tidak menampik, bisa saja ada tersangka baru. “Tergantung hasil pemeriksaaan dari tersangka sekarang. Kalau mereka ada menyebutkan nama lain, bisa saja tersangkanya bertambah,” terangnya. Dia menegaskan, dua tersangka itu sudah dijenguk tim kuasa hukum dari salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati Bengkayang. “Dia juga akan didampingi oleh tim kuasa hu-

kum pasangan calon tersebut,” tegasnya. Seperti diberitakan, demonstrasi oleh sekelompok massa, Jum’at (21/5) lalu, berakhir ricuh. Kantor KPU Bengkayang dirusak, oleh aksi massa yang sudah tak terkendali. Polisi terpaksa mengambil tindakan refreshif, untuk membubarkan massa. Dua orang berhasil diamankan polisi dari Kantor KPU Bengkayang. (ody/zrf)

Karena merupakan olahraga khas Kalbar. Pertandingan olahraga sumpit juga mendapatkan apresiasi dari Ketua Panitia Gawai Naik Dango 2010 Kota Singkawang, Pilipus. Ia mengatakan, pertandingan sumpit bukanlah olahraga biasa. Namun olahraga yang lahir dari Suku Dayak, yang menampilkan kein-

36 Jabatan Struktural Dirombak Sambungan dari halaman 25 Diantara jabatan yang baru dilantik adalah Direktur RSUD Abdul Aziz, Carlos Djafara. Kemudian Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan KB, M Nadjib. Kepala Dinas Tata Kota, Pertanahan dan Cipta Karya, Muslimin dan Kepala Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral, Dwi Putra Sumarna. Serta masih ada puluhan kepala bidang, sekretaris dinas dan sekretaris kecamatan. “Bagi yang diganti jangan

Ditutup Hari Ini Sambungan dari halaman 25 Humas, Publikasi dan Dokumentasi GND 2010 Kota Singkawang, Kamelia Vircani mengatakan, gawai merupakan ucapan syukur masyarakat dayak kepada Jubata atas panen padi setiap tahunnya. Dengan berjalan lancarnya kegiatan ini, panitia berterimakasih atas partisipasi semua lapisan masyarakat dayak Sing-

Pastikan Wisata Bahtera Digelar Sambungan dari halaman 25 “Ada empat kategori, masingmasing hadiahnya Rp 10 juta,” terang Syech Bandar. Selain, memancing panitia juga mengadakan lomba fotografi. Peserta dibebaskan mengambil gambar sepanjang Pasir Panjang sampai Sinka Island pada hari pelaksanaan.

“Terserah mau pagi, siang atau sore. Yang penting pada hari H dan lokasi yang telah ditentukan,” katanya. Selain menyediakan hadiah uang tunai. Hasil foto terbaik akan dipamerkan pada beberapa kesempatan festival atau gelaran budaya di Singkawang. Ini sebagai bentuk promosi wisata pantai.

Rusuh Pilkada Terus Diusut Sambungan dari halaman 25 “Dua tersangka berinisial B dan P masih ditahan. Tersangka dijerat dengan pasal 170 KUHP, melakukan kekerasan secara bersama-sama. Ancaman hukumannya 5 tahun 6 bulan penjara,” tegas Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bengkayang, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Achmad Gusti, kepada Pontianak Post, kemarin (24/5).

Mantan Kapolsek Sungai Raya Kabupaten Bengkayang ini menambahkan, bahwa pihak kepolisian secepatnya akan melimpahkan berkas kasus tersebut ke kejaksaan. Guna proses lebih lanjut. “Secepatnya akan kita limpahkan,” kata Gusti. Menurut dia, bahwa sampai sekarang ini, belum ada tersangka baru, dalam kasus tersebut. Kendati demikian, Kasat

Terbawa ke Mimpi, Khawatir Kejiwaan Terganggu Sambungan dari halaman 25 “Tu kawan bapak datang mau ngomong dengan Yudis,” kata Evi membuka pembicaraan. Yudis tetap diam dan hanya memandangi koran ini. Evi menuturkan sejak kejadian pembakaran mobil Yudis lebih banyak diam dan termenung. Sikap drastis sang anak membuat sang ibu khawatir. Padahal Yudis merupakan anak ceria, banyak bertanya, bahkan suka bercanda dengan orang yang ditemuinya. Bahkan sang ayah pernah dibuatnya keok ditertawakanYudis apabila kalah main pertarungan sepakbola di Play Station (PS). Namun tawa dan canda Yudis hilang bahkan ketika sang ayah izin ke kantor sepatah katapun tak keluar dari Yudis. Selain itu pasca mobil terbakar banyak

polisi datang ke rumah.Yudis pun termenung melihat banyak polisi bahkan ia sampai ngiler. “Saya jadi khawatir dampak kejiwaan anak saya akibat kejadian ini,” keluhnya. Bahkan Evi mengatakan geram dengan ulah oknum tak bertanggung jawab tersebut hingga anaknya trauma. “Saya geram dengan orang yang tega melakukan ini sehingga anak saya jadi begini,” paparnya. Evi pun menanyakan dimana naluri kemanusian sang pelaku pembakaran. Trauma mendalam sang anak ini akibat Yudis juga melihat langsung kejadian mobil terbakar karena waktu itu ia bersamanya. Anak laki-laki berusia 9 tahun ini pun kini takut sendirian apabila ingin ke lantai atas sendirian. Bahkan malam kemarin Minggu (24/5) Yudis yang tertidur di kamar tamu

mengigau. “Kaleng-kaleng, api-api keluar keluar,” ucap Evi menirukan sang anak yang terganggu tidurnya akibat kejadian tersebut. “Saya sedih dengan kondisi seperti ini,” lirih Evi. Tak hanya Yudis. Si kecil Ridho Dhavyandra (1,9) pun juga mengalami trauma mendalam. Bahkan setelah kejadian Ridho menangis terus dan tidak ingin masuk ke rumah. “Kalau saya ingin bawa ia masuk rumah tangisannya semakin keras,” paparnya. Evi pun terpaksa membawa ridho yang tak lepas dari gendongannya ke rumah tetangga. Barulah setelah ridho terlelap tidur kembali kerumah. Bahkan akibat kejadian ini Ridho sering tak pulas tidur dan banyak menangis. “Mudah-mudahan semua ini cepat berlalu sehingga anak saya

Terindikasi Pelaku Berkelompok Sambungan dari halaman 25 “Saat ini masih dua saja, dan tidak saksi baru yang kita mintai keterangan,” jelasnya. Namun ia berkomitmen akan tetap mengusut tuntas kejadian ini hingga pelaku ditemukan. “Tetap kita upayakan menemukan pelaku sesuai tahapan yang ada, karena ini masih penyelidikan,” tambahnya. Senada dengan Kasat. Kapolres Ketapang AKBP Badya Wijaya juga menegaskan saat

ini masih dalam proses penyidikan. Ia juga menegaskan sampai saat ini belum ditemukan pelaku pembakaran. “Sampai saat ini belum ada pelakunya,” timpal Kapolres. Adanya indikasi pelaku mengarah ke kelompok tertentu. Kapolres membantah hal tersebut. Ia menyatakan terlalu dini berspekulasi yang macammacam, karena polisi bekerja sesuai prosedur yang ada. “Tidak ada mengarah ke siapa-siapa, ini masih tahap

awal penyidikan,” jelasnya kembali. Kapolres Ketapang juga menitipkan pesan dari Kapolda Kalbar, agar seluruh pasangan calon dan tim sukses memberikan pemahanan yang benar kepada simpatisan maupun pendukung. Sehingga penyampaian fakta yang benar, lanjut Badya, dari pasangan calon dapat meredam potensi konflik yang bias saja muncul. Bahkan wakapolda Kalbar, kata dia, meminta masyarakat tidak

dan anggota PPK Benua Kayong. Penjaga kantor camat tersebut melaporkan ke dirinya bahwa ada sekelompok orang masuk ke kantor camat. Sekelompok orang tak dikenal ini pun masuk ruangan tempat penyimpanan kotak suara. “Saya mendapat laporan bahwa ada sekelompok orang yang ingin masuk ketempat penyimpanan kotak suara,” katanya. Pada saat ini, kata dia, kantor camat hanya dijaga empat petugas

linmas dan penjaga kantor ini. Karena tak mampu menghadang kelompok massa tersebut sehingga penjaga tersebut melapor kepada dirinya. Terkait, soal rusaknya segel suara, Ketua Panwaskada Kuswidiyantoro mengatakan sampai saat ini belum menerima laporan resmi terkait rusaknya segel kotak suara ini. “Belum ada laporan resmi ke kita maupun ke panwascam setempat,” paparnya.

Laporkan Polisi Sambungan dari halaman 25 Sebelumnya Ketua PPK Muhammad Nurzain ditemui Pontianak Post mengatakan sebelum masuk ke PPK seluruh segel kotak suara dalam keadaan utuh. Rusaknya segel beberapa kotak suara baru diketahui anggota PPK setelah digelar pleno pada pagi hari Sabtu (22/5). Ia juga terkejut ketika pada dini hari Sabtu (22/5) sekitar pukul 01.15 didatangi salah satu penjaga kantor camat

31

Angkat Keanekaragaman Kapuas Hulu PUTUSSIBAU—Sumber daya alam yang dimiliki Bumi Uncak Kapuas beranekaragam. Menurut Ketua Tenaga Harian Lepas (THL) TBPP, Rahmad Putra Gunawan, pemerintah daerah mesti melakukan pemetaan potensi di setiap kecamatan. Baik itu pertanian, perkebunan, perikanan maupun sektor lainnya. “ Tergangung potensi yang dimiliki kecamatan tersebut,” ujarnya. Saat ini dikatakan Rahmad, Kapuas Hulu baru memiliki dua kecamatan spesifik produk unggulan. Selain kecamatan Suhaid, juga kecamatan Semitau yang terus dikembangkan menjadi sentra penangkaran ikan arwana. Sementara kecamatan lainnya, belum ditentukan spesifikasi produk unggulan yang akan dikembangkan. “ Kita berharap setiap kecamatan memiliki sebuah produk unggulan. Sehingga di setiap kecamatan mampu berbicara dalam unggulannya. Hanya saja memang dibutuhkan campur tangan pemerintah dalam hal

ini,” katanya. Rahmad mengatakan, selain ikan arwana hingga kini Kabupaten Kapuas Hulu belum memiliki sebuah produk unggulan. Padahal, dengan luas wilayah dan ekanekaragaman potensi, tentu saja hal itu bisa dilakukan. Tinggal bagaimana pemerintah dikatakan Rahmad melakukan pemetaan sepsifikasi itu. Disamping itu, lahan gambut yang ada di beberapa wilayah di Kabupaten Kapuas Hulu merupakan potensi yang belum tergarap maksimal. Sehingga yang muncul kemudian kesan bahwa lahan gambut tidak dapat dijadikan areal untuk di tanam. Dimata fungsionaris LSM Forum PEduli Kapuas Hulu (FPKH) Masyudi, sudah banyak daerah di Kalimantan Barat yang berhasil mengangkat potensi lahan gambut. Hal tersebut dikatakannya dapat menjadi cermin bagi pemerintah daerah Kapuas Hulu untuk melakukan hal yang sama. Menurut Masyudi, beberapa daerah seperti daerah Mempawah, Rasau Jaya, Punggur telah berhasil mengembang-

kan perkebunan di lahan gambut. Berbagai komoditi perkebunan seperti, lidah buaya, nanas, coklat, pepaya dan kopi dapat tumbuh subur di areal lahan gambut. Padahal ketebalan gambut yang ada di wilayah tersebut ada yang mencapai hingga dua meter lebih. Selain itu, Masyudi juga mencontohkan di kabupaten Sambas yang memiliki ketebalan gambut antara satu hingga empat.” Akan tetapi dengan pola yang baik, masyarakat mampu memperoduksi karet. Tak heran kemudian banyak masyarakat yang menggantungkan mata pencahariannya di sector perkebunan karet,” tambahnya. Sebab itu, Masyudi berharap ada langkah bijak dari pemerintah. Karena di Kapuas Hulu sendiri, lahan gambut cukup banyak. Salah satunya yang terbesar terbentang antara Kota Kedamin menuju Nanga Kalis, Kecamatan Kalis. Ratusan hektar lahan di jalur sepanjang 18 km itu masih merupakan lahan yang belum tergarap maksimal. (wang)

Bahas Pendidikan, DPRD Gelar Dengar Pendapat Sambungan dari halaman 32 “Dinas Pendidikan itu hanya sebagai mediator atau memfasilitasi antara calon mahasiswa dengan pihak perguruan tinggi saja ini posisi kami, sedangkan segala dokumennya itu berasal dari perguruan tinggi,” katanya menjawab pertanyaan dari pihak DPRD. Terkait biaya pendaftaran sebesar Rp300 ribu, dijelaskannya, adalah merupakan biaya yang sudah ditetapkan oleh pihak perguruan tinggi, bahkan seperti pada tahun yang lalu juga ada yang mencapai Rp400 ribu tetapi itu ada di UNY sedangkan di UKSW sampai pada tahun ini tidak ada perubahan artinya masih Rp300 ribu. “Kalau di UNY itu berpariasi apalagi yang program studinya itu menyangkut guru yang proudktif di SMK itu semakin tinggilah biayanya, terus terang saja mengenai uangnya itu langsung di transper di rekening perguruan tinggi karena

di sana mereka juga di audit,” terangnya. Dengan demikian, katanya, untuk UNY tahun ini, Pemda Landak terpaksa harus di hentikan dulu lataran di dalam penerimaan siswa harus mencapai 200 orang, karena kalau di bawah dari 200 orang pihak perguruan tinggi tidak mau kurang dari 200 formulir. “Kalau maunya pihak perguruan tinggi kan agar kita mengikuti pendaftaran dan mengikuti tes di sana bukan di Landak, tetapi karena kita melakukan kerja sama maka kita juga meminta kebijaksanaan untuk melaksanakan kegiatan itu di Landak saja, dan ini adalah upaya kita dalam rangka mempermudah karena kalau semua kita lakukan di sana tentu biaya juga akan sangat besar,” ungkapnya. Disisi lain mengenai penempatan tenaga guru yang tidak merata, Aspansius juga mengungkapkan, sudah menjadi persoalan yang sangat sulit dihadapi bukan hanya pada

kekurangan guru di daerah pedalaman saja, tetapi sampai pada masalah malas mengajar ini juga sudah menjadi permasalahan yang harus di atasi. “Mengenai penempatan ini memang sudah sangat kita upayakan, hanya saja kebanyakan ini kembali ke masalah keseriusan melaksanakan tugas. Ada malas mengajar, selain itu juga kembali pada masalah faktor kemanusiaan di mana kalau memang suaminya bertugas di kota kabupaten, bagaimana mungin istrinya bertugas di Sebangki atau di daerah pedalaman lainnya,” ungkapnya. Ditambahkannya, untuk penerimaan mahasiswa baru, ini juga dilakukan dengan terbuka dan tidak ada sedikitpundi tutupi atau dikhususkan untuk anak pejabat atau pegawai lainnya. Sehingga, menurut Aspansius, apa yang selama ini dilakukan sudah disesuaikan dengan aturan dan tidak ada sedikitpun dalam penerimaan calon mahasisa itu di kotak-kotakan.(wan)

Jangan Kerahkan Massa Sambungan dari halaman 32 “Tahapan Pemilukada sudah berjalan dengan baik sampai dengan pemilihan sekarang ini. Oleh karena itu, agar situasi ini tetap kondusif, kita semua harus mampu menahan diri. Pada saat pelaksanaan pleno, jangan sampai ada pengerahan massa besarbesaran,” imbuh Harjono Bejang kepada koran ini, kemarin. Bejang menambahkan, apabila ada yang merasa keberatan dengan hasil pleno KPU Sintang, jangan sampai menggunakan otot apalagi sampai berlaku anarkis. Karena dampak dari tindakan itu kita akan berhadapan dengan ranah hukum. “Bila ada yang tak puas, gunakan mekanisme sesuai dengan ketentuan undangundang. Silakan menggugat ke lembaga resmi sesuai dengan prosedur. Jangan menggunakan otot apalagi sampai merusak fasilitas milik negara,” tegasnya. Bejang juga meminta masyarakat tidak mudah terma-

melupakan apa yang terjadi,” katanya. Bahkan pada saat koran ini ngobrol dengan Yudis ia menghindar seperti takut. Ketika ditanya masih takut Yudis hanya melontarkan jawaba enta, “entalah..entalah,” katanya. Ia pun langsung lari ke dalam WC. Juardhani mengatakan kedua anaknya dan istrinya mengalami trauma. Karena pada saat kejadian semua anaknya dibangunkan padahal sang anak masih tertidur pulas. Sebelum keduany menyaksikan hal yang seharusnya tak dilihatnya terjadi dihadapan mata kedua anaknya. Tentu, kata dia, hal ini membuat keduanya mengalami tekanan psikologis. Ia sendiri akan melihat perkembangan sang anak apabila memang membutuhkan terapi psikologis maka ia akan membawa kedua Sambungan dari halaman 32 anaknya ke ahlinya. (*) Setelah dimatikan, kata Wibinarso, ternyata genset tersebut terpancing isu-isu yang dapat hidup kembali dan memercikan api. “Saya telah mencoba untuk memperkeruh masalah. Sementara itu, Ketua KPU memadamkannya kembali. Ketapang Juardhani menegas- Namun tidak bisa, karena saya kan telah menyerahkan sep- sendiri. Kemudian saya meenuhnya peristiwa ini ke polisi. minta bantuan warga, namun Ia tidak ingin berspekulasi atau genset sudah terlanjur terbakar,” menganalisa lebih jauh tentang jelasnya. Direktur PDAM Sintang peristiwa yang menimpanya. Juardhani menegaskan biarlah Hadrianus Gana Suka mengapolisi bekerja sesuai dengan takan, bahwa kebakaran itu berprosedur yang ada. Ia hanya dampak besar pada pelayanan berharap pelaku pembakaran PDAM di Baning yang selama mobil tersebut segera ditemu- ini di suplai dari Sungai Ana. “Yang pasti pelayanan PDAM kan. (har) khususnya di Kelurahan Baning Kota bakal mengalami gang-

kan oleh provokasi. “Jangan mau di kompori oleh pihak yang tak bertanggungjawab. Karena hal itu akan membuat kita mati konyol, biarkanlah proses rekapitulasi berjalan dengan baik. Mari kita semua menghargai proses yang ada,” pintanya. Dalam pelaksanaan Pemilukada, kalah menang adalah hal yang wajar. “Yang terpenring adalah bagimana kita secara elegan menerima ketidakberuntungan itu. Jelang pleno pula, jangan menggiring opini yang bisa membuat perpecahan, “mari kita tunggu hasil bersama dari lembaga resmi dan hargai hasil Pemilukada yang telah ditetapkan oleh KPU nanti,” pungkasnya.(zal) Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sintang Ade M Iswadi mengatakan, semula, pleno direncanakan 25 Mei. Namun, setelah kita menggelar rapat internal, pleno rekapitulasi akan di laksanakan 26 Mei,” ucapnya kepada koran ini, kemarin. Ami begitu Ade M Iswadi

disapa mengatakan, mundurnya jadwal pleno dikarenakan ada PPK yang belum menyerahkan hasil rekapannya ke KPU sampai siang ini (Senin kemarin, red). “Yang belum dari Kecamatan Serawai, mereka selesai pleno pada Senin subuh. Kemungkinan besar, mereka sedang dalam perjalan untuk mengantarkan BA rekapitualsi ke KPU Sintang,” jelasnya. Mengenai bagaimana antisipasi pengamanan pleno nantinya,Ami mengatakan, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Resort Sintang. “Pengamanan pleno akan di back up oleh polisi,” tegasnya. Dalam pleno nantinya, kata Ami, akan dihadiri oleh Muspida, kandidat bupati, Panwaslu serta anggota PPK dan juga saksi masing-masing calon. “Untuk satu pasangan calon diwakili oleh satu saksi,” sambungnya sembari menambahkan, kemungkinan besar, setelah pleno rekapitulasi selesai, KPU akan mengumumkan calon bupati/wakil bupati terpilih.(zal)

Pelayanan Terancam Macet Total

Namun panwaskada akan menindaklanjuti masalah ini secepatnya. Temuan atau bukan, lanjut Toro sapaan akrabnya, panwakada akan mempelajarinya. Sebelumnya panwaskada telah menerima laporan resmi sebanyak 21 surat suara yang sudah diberi kode pada PPK Kecamatan Delta Pawan berlangsung. “Soal surat suara terkode kita sudah menerima laporan resmi dan akan kita tindak lanjuti segera,” paparnya. (har)

guan sampai batas waktu yang belum ditentukan,” jelasnya. Dengan adanya kondisi itu, Gana Suka meminta masyarakat memaklumi bila pelayanan PDAM pasca kebakaran genset tak maksimal. “Genset itu merupakan salah satu alat yang penting bagi kami. Bila terbakar, maka pelayanan juga bakal mengalami gangguan. Mengenai kondisi ini, kita telah membuat pengumanan di RRI agar masyarakat tahu kondisi yang sebenarnya,” katanya. Ditanya mengenai apa langkah yang akan dilakukan menyikapi kebakaran genset yang bakal menggangu pelayanan, Gana mengatakan, bahwa pihaknya akan melapor ke

bagian Ekbang Setda Sintang untuk mencari jalan keluar. “Kita tidak bisa memutuskan. Yang jelas masalah ini akan dilaporkan ke Pemda lebih dulu. Apakah nanti diantisipasi dengan menggunakan listrik dari PLN atau membeli mesin baru, semua diserahkan ke mereka nanti. Kemungkinan, besok (hari ini, Red) baru surat itu kita serahkan,” tukasnya. Heri (24), warga BTN Sintang mengaku khawatir dengan dampak kebakaran genset yang bisa membuat pelayanan PDAM Baning Mecet. “Kita minta pemerintah mengambil langkah cepat. Karena, untuk kebutuhan air bersih, PDAM sangat diharapkan,” pintanya.(zal)

Segera Fungsikan Proyek IPA Parindu Sambungan dari halaman 32 Karena tujuan proyek itu adalah untuk mengatasi persoalan air bersih masyarakat di Parindu,” tukasnya. Lebih lanjut, dikatakan, untuk membangun sebuah proyek bagi kepentingan masyarakat harus melalui perencanaan yang matang dan berkesinambungan,

supaya manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat. Dengan demikian, proyek tersebut dapat mencapai sasaran. “Tentunya, masyarakat sangat mendukung kehadiran proyek air bersih ini dan berharap sesegera mungkin dioperasikan. Sehingga persoalan air bersih yang selama ini dihadapi oleh masyarakat mendapatkan solusinya dengan

dibangunnya IPA Parindu ini,” imbuhnya. Ditambahkannya,bahwaproyek ini harus berkelanjutan dan jangan sampai terhenti jika memang masih ada yang harus dikerjakan. Sangat disayangkan jika proyek yang dibangun dengan harga mahal, namun belum bisa dirasakan mafaatnya oleh masyarakat yang mengharapkannya.(nto)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.