Pontianak Post

Page 26

SINGKAWANG

26 polantas

Pembina Upacara UPACARA bendera rutin setiap Senin, (24/5) kemarin di SMA Negeri 1 Ngabang kali ini melibatkan Kasat Lantas Polres Landak. Upacara yang dilaksanakan pukul 07,00 Wib diikuti Kepala Sekolah, staf, dewan guru dan seluruh siswa SMAN 1 Ngabang. Kapolda Kalbar dalam amanat yang dibacakan Kapolres Landak AKBP Firman Nainggolan, SH melalui Kasat Lantas AKP Epos Satria W, SIK, mengatakan momentum hari pendidikan nasional (Hardiknas) yang sangat penting bagi pendidikan ia mengajak untuk melakukan refleksi dan intropeksi diri apakah sebagai pelajar sudah melakuakan yang terbaik, karena dilingkungan pendidikan masih banyak prilaku pelajar yang tidak mencerminkan prilaku yang berpendidikan, apa lagi tentang peraturan berlalulintas (Lalin). “Banyak kita lihat anak pelajar yang melakukan arak-arakan, pawai kendaraan bermotor pada saat kelulusan ujian nasional kemarin,” ungkapnya. Tidak sedikit yang tidak mengunakan helm standard an berboncengan sampai tiga orang. Lanjut Epos, keamanan dan keselamatan lalulintas bukan saja menjadi tugas polisi saja melain tugas bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk para pelajar, karena data dan pakta yang ada, banyak terjadinya kecelakaan adalah pelajar dan mahasiswa. “Perlu diketahui bahwa setiap kejdian kecelakaan selaludiawali oleh tindakan pelangaran lalulintas dan yang paling banyak terjadi kecelakaan adalah pelajar,” tegas Kasat Lantas Polres Landak. Di hadapan ratusan pelajar SMAN 1 Ngabang kemarin. Sebelum mengakhiri amanat Polda Kalbar Kasat Lantas Polres Landak mengharapkan dan menghimbau agar pelajar senantiasa melakukan taat rambu lalin, menjdi tedan bagi penguna jalan, tertip disiplin dimulai dari diri sendiri dan saling menghormati sesame penguna jalan. Kepala Sekolah SMAN 1 Ngabang Drs Asuardi Ador dalam hal ini mengatakan kepada Kapuas Post bahwa kedisiplinan berllu lintas sering di sampaikan, sampaisampai disekolah yang dipimpinnya membuat peraturan, barang siapa yang mengunakan kendaraan yang koboy atau mengunakan kenalpot yang tidak standar, tidak dibenarkan memasuki halaman SMAN 1 Ngabang. “Kita telah mensosialisasikan undangundang no 22 tahun 2009 tentang lalin kepada siswa kita,” ujarnya Seraya menghimbau kepada siswanya agar mematuhi peraturan lalin, karena hal tersebut sangat menguntukan diri sendiri, ujarnya saat ditemui usai upacara bendera diruang kerjanya kemarin. (wan)

Nomor Telepon Penting Polres Singkawang Satlantas Polsek Skw Barat BPK Bhakti Suci RS Abdul Azis St. Vincetius Harapan Bersama BPKS Tua Pekong

: : : : : : : :

631150 631024 631286 631514 631798 631008 631791 637473

Pontianak Post

Selasa 25 Mei 2010

Prihatin Moralitas Generasi Muda SINGKAWANG – Remaja merupakan generasi penerus yang diharapkan menjadi pemimpin bangsa ini ke depan. Namun, kata Zainudin Hamid, Exponen Pejuang 45, bahwa banyak remaja yang kini sudah melakukan perbuatan yang menghancurkan dirinya sendiri. “Kini (remaja) telah tercebur dalam jurang aborsi. Maraknya aborsi yang dilakukan oleh para remaja kita, karena kurangnya pendekatan sosial dan kesadaran nasionak. Mereka juga meyakini bahwa semuanya itu sangat mungkin bermuara dari HENDI/PONTIANAKPOST LANTIK: 36 jabatan strukutural eselon II dan III berwajah baru. Pelantikan berlangsung (24/5) di Aula BKD. (berita krisis moral,” katanya kepada Pontianak Post. lengkap lihat halaman 25) “Mari para pemimpin, untuk membangun bangsa yang telah terkoyak. Memang selain alasan dosa, dan hancurnya masa depan NGABANG – Kadis Sosial,Tenaga bantuan yang sudah disalurkan ketika akan di berikan. Menanggapi keinginan bangsa akibat permisifnya kemasyarakat di mana pada setiap Keca- hidupan remaja, ada kekhawatiKerja dan Transmigran Kabupaten dihubungi Senin (24/05), kemarin. Dikatakannya, kejadian kali ini adalah matan khususnya di Sengah Temila harus ran bahwa pelegalisasi aborsi Landak Agustinus Agus mengatakan, dalam rangka meringankan beban merupakan kali pertamanya sejak Dinas memiliki Badan Pemadam Kebakaran, yang menyulut pembunuhan masyarakat yang terkena musibah ke- sosial ini ada di Kabupaten Landak Seraya mengatakan, kalau hal tersebut dan lainnya,” tambahnya. bakaran di pasar Senakin, Kecamatan walapun banyak sekali kejadian lain kembalinya ke masyarakat lataran Ia menjelaskan, sudah lebih Sengah Temila, Kabupaten Landak yang sudah tertangani dengan baik, yang membentuk badan tersebut dalah 64 tahun negeri ini merdeka. yang terjadi beberapa hari lalu pihaknya termasuk kebakaran rumah di beberapa masyarakat bukan Pemda. Namun, pembangunan dan “Silakan masyarakat mebentuk Badan pendidikan tidak semuanya khususnya Pemda Landak yang dalam tempat hanya saja bukan seperti yang hal ini melalui Dinsosnaker sudah di Senakin yang terjadi di Kompleks Pemadam Kebakaran, inikan harus di membawa prilaku baik, terhbentuk dulu oleh masyarakat jadi bukan adap moral bangsa. memberikan bantuan kepada masyarakat Ruko. “Selain bantuan yang sudah kita Pemda Yang membentuknya, kalau meyang merupakan korban kebakaran. Ia menjelaskan, ada sepuluh Kendati katanya, bantuan tersebut slurkan, Sesuai dengan SK Bupati Kita mang ini sudah terbentuk inikan tinggal pertanda zaman yang harus diadalah merupakan sesuatu yang harus juga akan membantu masyarakat mem- di jalankan saja, kalaupun mengenai waspadai karena menuju pada di berikan karena ini adalah musibah bangun Ruko yang sudah terbakar, tetapi fasilitas inikan bisa di ajukan kepada jurang kehancuran bangsa. yang tidak bisa di elakkan oleh siapapun bukan bearti sepenuhnya tetapi ini hanya Pemda,” tuturnya. “Beberapa diantaranya adaMasih kata dia, seperti di daerah lain, lah meningkatknya kekerasan berbentuk dana stimulant,”ungkapnya. juga. Untuk itu dalam pelaksanaan pem- kebanyakan badan ini adalah merupa- di kalangan remaja, mening“Sebagai pribadi saja kita harus memberikan bantuan, aplagi inikan musibah bangunan itu nanti masyarakat juga kan milik perkumpulan masyarakat atas katnya prilaku merusak diri karena tidak seorangpun manusia yang akan dapat merasa terbantu meskipun ada juga yang di kelola oleh yayasan, sendiri seperti penyalahgumau mendapatkan hal seperti ini jadi dana yang akan di bantu tersebut tidak sehingga di harapkan di daerah ini juga naan narkoba dan seks bebas,” sudah selayaknya harus kita bantu,” ung- sepenuhnya tetapi untuk mengurangi harus dapat seperti itu yang dapat bekerja ujarnya. kapnya dengan tanpa merincikan jumlah beban masyarakat dana bantuan tersebut sama dengan Pemda. (wan) Ia melanjutkan, kaburnya

Bantuan Pasar Senakin Disalurkan

pedoman moral baik dan buruk, menurunnya etos kerja, semakin rendahnya rasa tanggungjawab sebagai individu dan bagian dari sebuah bangsa, semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua, membudayanya ketidakjujuran dan meningkatnya eskalasi, saling curiga dan benci antar sesama, juga sebagai sebuah pertanda. “Kalau kita cermati, semua tanda itu telah ada di Indonesia. Maka, mungkin saja benar bahwa akar permasalahan dari krisis berat yang melanda Indonesia, adalah karena pemasalahan hancurnya karakter bangsa. Semua itu membukikan bahwa tujuan pendidikan nasional untuk membuat manusia yang pintar dan baik, tidak tercapai,” katanya. Zainudin mengakui, banyak orang di Indonesia yang cerdas secara akademik, tetapi terbelakang secara emosi, sehingga berdampak negatif terhadap kualitas sumber daya manusianya. Selama ini, kata dia, belum ada pendidikan nasional. Namun yang ada hanya pengajaran pengetahuan karakter yang tertuang dalam mata pelajaran, sistem pengajaran yang dilakukan dengan hafalan, dan pengukuran kemampuan siswa berdasarkan hasil pilihan berganda. “Kalau selama ini orientasi pendidikan di Indonesia hanya memperoleh nilai yang bagus, maka tidak aneh, bila terjadi kesenjangan antara pengetahuan dan prilaku,” terangnya. (ody)

Dari Gawai Naik Dango 2010 Kota Singkawang

Pangkak Gasing Melestarikan Permainan Rakyat Salah satu kegiatan naik Gawai Naik Dango 2010 Kota Singkawang adalah pangkak gasing. Permainan rakyat yang mulai pudar tergerus zaman. Jarang lagi dimainkan pada hari biasa, hanya setahun sekali pada kegiatan adat. Panitia Gawai Naik Dango Kota Singkawangn ingin melestarikannya.

HENDY ERWINDI SINGKAWANG MATAHARI menyengat, pukul 14.00 kemarin. Belasan anak-anak usia SD dan SMP berkumpul di bawah rumah betang Singkawang di Jalan Baru Norio, Sijangkung, Singkawang Selatan. Mereka bersiap-siap mengikuti lomba pangkak

gasing. Masing-masing di tangan anakanak itu terkepal gasing yang dibuat dari kayu belian atau ulin. Di halaman rumah betang, seorang panitia membentangkan seutas tali. Kemudian membuat garis melingkar, sebagai arena pangkak gasing. Belum selesai, peserta tidak sabar, ingin mencoba memutar gasing mereka di dalam lingkarang tersebut. “Sini-sini, kumpul dulu. Cabut undi, tentukan lawan,” teriak panitia pangkak gasing Gawai Naik Dango 2010 Kota Singkawang, Rahimin. Sepuluh anak yang menjadi peserta. Mereka berasal dari berbagai daerah di Kota Singkawang. Jumlah ini lebih sedikit dibanding peserta dewasa. Sehari sebelumnya, tingkat dewasa pesertanya berjumlah 18 orang. “Setiap orang ambil satu kertasnya. Kemudian sebutkan nomor dalam kertas itu,” kata Rahimin

mengocok-ngocok kertas undian menggunakan topinya. Cabut undi selesai, saatnya pangkak gasing dimulai. Setiap pertandingan diikuti dua anak. Masingmasing pemenang akan bertemu pada tahapan berikutnya. Panitia tidak menentukan ukuran gasing, pun dengan bahan dan talinya. Meski berbeda ukuran, hampir semua gasing dibuat dengan kayu belian. Juga tali, semuanya menggunakan tali dari kulit pohon kepuak. Rahimin mengatakan, pangkak gasing merupakan kegiatan utama gawai naik dango. Berbeda dengan sumpit, gasing merupakan permainan rakyat yang sudah mulai punah. “Ini sebenar puncaknya, karena gasing jarang dimainkan anak-anak sekarang. Panitia ingin melestarikannya, salah satunya mengajak anak-anak sebagai peserta,” tuturnya. Salah seorang peserta, Didit men-

HENDI/PONTIANAKPOST

GASING: Permainan gasing yang masih diminati.

gakui, dirinya jarang memainkan permainan ini sehari-hari. Dia senang ada lomba pangkak gasing setiap gawai naik dango. Bertemu dengan teman-teman berbeda kampung dan kecamatan. “Kalau di kampung jarang lagi anak-anak main gasing. Syukur ada pertandingannya di gawai,” ujar Didit yang meraih juara tiga pangkak gasing tingkat anak-anak tahun lalu. Peserta lainnya dari Singkawang Timur, Abun menuturkan hal serupa. Dirinya senang dengan

kegiatan seperti ini, walau sifatnya hanya parisipatif. Tapi dia menyayangkan sedikitnya anak-anak yang mau turut serta. “Pesertanya hanya sedikit, kalau ramai-ramai makin asik,” ujarnya. Untuk pemenang pangkak gasing, panitia menyediakan tropy, sertifikat serta uang pembinaan sebagai hadiah. “Bukan lihat hadiahnya, tapi nilai-nilai kebudayaan dan pelestarian permainan rakyat yang menjadi pokok kegiatan ini,” tambah Rahimin.(*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.