Pontianak Post

Page 20

SAMBAS

20 terigas

Teladani Semangat Kartini WAKIL Ketua DPRD Sambas Ni Ketut Indrawati mengajak kaum perempuan di kabupaten ini tidak hanya merayakan Hari Kartini pada 21 April saja. Semangat Kartini menurutnya, perlu ditanamkan di hati setiap perempuan agar terus menjadi inspirasi kaum hawa untuk maju. “ Ja n ga n ha nya pada tanggal 21 April saja kita ingat dengan Kartini. Perempuan harus mengukir nama Kartini di dalam hatinya,” ucapnya. Jika yang demikian dilakukan, perempuan Sambas akan lebih maju dari sekarang ini. Karena banNi Ketut Indrawati yak sekali inspirasi yang dapat diambil dari kehidupan dan perjuangan seorang Kartini. “Banyak sekali yang dilakukan Ibu Kartini, mulai dari perjuangan pendidikan, persamaan gender dan hak-hak perempuan lainnya. Itu yang harus kita contoh dan jadikan penyemangat untuk maju,” kata figur yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sambas ini. Ni Ketut mengajak perempuan Sambas berpikir besar, di mana artinya memiliki paradigma yang luas. Tidak sekadar sebagai ibu rumah tangga yang tahu dapur, sumur, dan kasur. Memang, menurutnya, perempuan tidak dapat dilepaskan dari kodrat tersebut. Tapi tidak ada salahnya jika perempuan juga memiliki cita-cita. “Perempuan jangan takut berpikir besar dan bercita-cita tinggi. Karena semuanya itu memang bisa dicapai asal terus menggali potensi diri dan bekerja keras. Tidak ada yang tidak mungkin,” tegasnya. (hen)

tilik

Terima Santri Baru PONDOK Pesantren (Ponpes) Al Muhajirin Subah menerima santri baru tahun 2011/2012. Penerimaan santri ini berlaku untuk lulusan SD/Madrasah Ibtidaiyah dan SMP/Madrasah Tsanawiyah. “Tahun ini kami buka kembali pendaftaran untuk umat Islam yang ingin mendalami agama, khususnya usia SD dan SMP,” kata pengurus Pesantren Al Muhajirin Subah, S Harahap. Al Muhajirin merupakan satu-satunya pesantren yang berada di Kecamatan Subah. Memang hampir di seluruh kecamatan di Sambas memiliki pesantren, namun bagi warga Subah jaraknya cukup jauh. Berangkat dari itulah, kata Harahap, pada tahun 1995 didirikan pesantren ini. “Sampai sekarang Al Muhajirin masih beroperasi dan setiap tahun menerima santri atau siswa baru,” ungkapnya. Belajar agama merupakan hal wajib ditanamkan bagi anak-anak. Jika tidak ada landasan agama sejak dini, sudah dewasa nanti akan sulit menanamkan nilai-nilai agama tersebut. Untuk itu, pesantren merupakan pilihan terbaik bagi anak ditanamkan kaidah agama. Memang di sekolah formal ada diajarkan agama, namun waktu belajar dan kualitasnya kurang. “Di Pesantren porsi agamanya lebih banyak dan tidak mengenyampingkan ilmu pengetahuan lain. Berbeda dengan pendidikan formal biasanya,” ucapnya. (hen)

Pontianak Post

Sabtu 23 April 2011

Soal Unas SMP Tiba

HENDY ERWINDI/PONTIANAK POST

SOAL UNAS: Soal-soal Unas SMP yang terkemas rapi telah tiba, kemarin (22/4). Soal tersebut dijaga 24 jam oleh petugas dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas dan kepolisian untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran.

Jumat Agung Berlangsung Aman SAMBAS – Ibadah Jumat Agung yang dilaksanakan umat kristiani di Sambas, kemarin (22/4) berlangsung aman dan khidmat. Beberapa gereja melakukannya tanpa halangan. Aparat dari Kepolisian Resor (Polres) Sambas menjaga setiap gereja yang melaksanakan Jumat Agung. Di Kota Sambas ada empat gereja yang melaksanakannya yakni GKKB, GKII, Kristus Raja, dan GKPI. “Semuanya berlangsung aman dan terkendali, tidak ada gangguan keamanan,” ungkap Kapolres Sambas AKBP Pahala Hotma Mangatur Panjaitan. Jumat Agung adalah haru Jumat sebelum Minggu Paskah. Hari tersebut diperingati sebagai hari peringatan penyaliban Yesus Kristus sekaligus wafatnya di Golgota. Sedangkan Paskah adalah perayaan terpenting dalam tahun

liturgi gerejawi Kristen sebagai perayaan hari kebangkitan Yesus Kristus. Pahala melanjutkan, khusus jajaran Polres dikerahkan 97 anggota untuk mengamankan perayaan Jumat Agung. Masingmasing gereja terdiri dari 6 – 10 personil, tergantung jumlah jemaat gereja tersebut. Sedangkan di masing-masing kecamatan, Kapolres mengerahkan jajaran anggota polsek untuk menjaga setiap gereja yang melaksanakan Jumat Agung. “Saya juga sudah menerima laporan dari masing-masing polsek, semuanya berlangsung aman,” jelasnya. Dia berharap kondisi ini akan sama dengan pelaksanaan Paskah pada hari Minggu (24/4) besok. Pada dasarnya, Polres Sambas siap mengamankan tempat-tempat peribadatan. “Kita inginnya aman, mudah-mudahan saja kondisi ini

terjaga terus,” ucapnya. Pantauan Pontianak Post, pelaksanaan Jumat Agung sudah berlangsung sejak Kamis (21/4) malam. Di Gereja Kristus Raja misalnya, jemaat melaksanakannya dengan khidmat. Anggota Polres Sambas juga terlihat berjaga-jaga, baik di dekat gereja maupun di seberang jalan untuk mengatur lalu lintas. Pengamanan Jumat Agung di Sambas memang tidak seketat beberapa gereja di Jakarta atau tempat lainnya. Polisi tidak sampai menggunakan metal detektor atau penggeledahan badan bagi jemaat. Tapi polisi tetap siaga dan teliti melihat hal-hal yang mencurigakan. “Kita hanya bersiaga di lokasi dengan tetap berkonsentrasi pada sekecil apapun ancaman gangguan keamanan,” tegas Pahala. (hen)

SAMBAS – Soal Ujian Nasional (Unas) Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk 10 sub rayon di Sambas tiba, kemarin (22/4) siang. Soal tersebut lantas disimpan sementara di SMP Negeri 2 Sambas dan kemudian akan didistribusikan ke sub rayon yang ada di kecamatan, hari ini (23/4). Soal unas tersebut dikawal ketat aparat kepolisian. Sebanyak dua anggota Polda Kalbar bersenjata lengkap mengawalnya dari Pontianak hingga ke Sambas. Jumlah pengamanan ditambah empat anggota Polres Sambas selama soal berada di Rayon Sambas. “Pengamanan sudah maksimal, kita lakukan sesuai prosedur dengan melibatkan polisi,” kata Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas Yusniar. Hari ini, masing-masing sub rayon akan mengambil soal unas tersebut. Pendirstribusiannya hingga ke sub rayon pun dikawal aparat kepolisian. Hal ini dilakukan untuk menghindari kebocoran soal. “Besok (hari ini, Red) jam delapan pagi (08.00 WIB) sub rayon mengambil soal. Masingmasing sub rayon membawa polisi dari polsek untuk mengawal pendistribusian soal ke kecamatan,” ujar Yusniar. Selama empat hari, 25 – 28 April, siswa SMP akan mengikuti unas. Ada empat mata pelajaran (mapel) yang diujiankan. Bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris, dan IPA. “Satu hari satu mapel yang diujiankan,” jelasnya. Ketua panitia Unas SMP Rayon Sambas Helmizan mengungkapkan bahwa jumlah peserta unas di Sambas sebanyak 6.636 orang. Mereka terdiri dari 3.009 laki-laki dan 3.627 perempuan. Para pelajar tersebut akan melaksanakan unas di 385 ruangan. “Ini

jumlah terakhir, belum tahu kalau ada perubahan. Apakah mengikuti semua atau ada yang menyusul?” ungkapnya. Bagi yang sakit dan tidak dapat melaksanakan unas, ternyata ada ujian susulan yang akan diselenggarakan satu pekan setelah penyelenggaran unas, yakni 3 – 6 Mei. Helmizan melanjutkan, jumlah soal yang datang tersebut sesuai dengan ruangan yang ada. Artinya tidak ada kekurangan, namun dia tidak mengetahui kondisi

Dikawal Polisi Bersenjata Lengkap soal di dalam amplop. Memang ada cadangan yang diberikan, di mana satu soal untuk satu ruangan dan hanya ada satu cadangan. “Jumlahnya sesuai dengan ruangan, tapi tidak tahu kondisi soal di dalam amplop. Mudah-mudahan kondisi baik dan dapat digunakan,” harapnya. Dia juga menjamin kemurnian pelaksanaan unas di Sambas. Selain dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, pada pelaksanaannya nanti juga pengawasan dilakukan dengan sistem silang murni. “Tidak ada guru yang mengawas di sekolah tempat dia mengajar. Sistemnya silang murni,” tegasnya. Kepala SMP Negeri 2 Sambas Abdul Hakim menyatakan kesiapan sekolahnya menjalankan unas. Sebanyak 193 siswa sudah dipersiapkan jauh hari menghadapi ujuan. Di SMP Negeri 2 Sambas sendiri terdapat 10 ruangan untuk pelaksanaan agenda tersebut. “Insyaallah kami siap melaksanakan UN (unas, Red). Semua persiapan telah dilakukan,” ujarnya. (hen)

Kembalikan P4, Antisipasi Penyimpangan Ideologi

Majid Songke

SAMBAS – Maraknya berbagai ideologi yang merasuk ke rakyat Indonesia terutama pemuda untuk berbuat hal-hal yang melanggar hukum dianggap sebagai dampak tergerusnya nilai-nilai Pancasila. Hal itu diungkapkan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sambas Majid Songke. Dia memandang bagaimana beragam ideologi yang merusak

pemuda tersebut sudah sangat marak. Di televisi dan media cetak kerap terlihat paham-paham sempalan yang membuat rakyat Indonesia jadi bimbang. “Hal itu terjadi karena nilai-nilai Pancasila sudah mulai luntur,” tegasnya. Dengan tergerusnya nilai-nilai Pancasila itu, rakyat Indonesia, menurut dia, mudah dimasuki ideologi atau doktrin yang menyimpang. Dia menyontohkan,

pelaku pengeboman di berbagai tempat adalah anak muda. Hal itu menunjukkan kurangnya pemahaman dari nilai-nilai Pancasila. Untuk itu Majid Songke meminta pemerintah kembali mengajarkan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) di sekolah-sekolah. Dia menilai, P4 sangat tepat menanamkan nilai luhur Pancasila tersebut. “Penataran P4 harus dilakukan

lagi, sasaran utamanya pemuda, siswa SMP, SMA, dan mahasiswa,” pintanya. Dia sangat prihatin banyak siswa sekarang tidak mengetahui Pancasila. Jangankan pengamalannya, isi sila yang ada di dasar negara itu tidak hafal. “Sangat menyedikan siswa sekarang tidak mengetahui atau hafal Pancasila. Siapa yang salah,” tanyanya. (hen)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.