Pontianak Post

Page 10

metropolitan

10

Pontianak Post

Kuota Haji Kalbar Tak Bertambah

raskin

Terlambat Bukan dari Bulog PONTIANAK—Kepala Perum Bulog Divisi Regional Kalimantan Barat, M Hasyim menegaskan, tidak ada keterlambatan penyaluran beras miskin dari Bulog untuk masyarakat di Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak dan Kubu Raya. Harga raskin yang dibayar ke Bulog pun menurutnya tidak ada kenaikan. Bulog tetap dibayar senilai Rp1.600 per kilogram. Pernyataaninidisampaikan menyusul keterangan dari Anggota DPD Kalbar Hairiah, sebagaimana diberitakan kemarin. Menurut Hairiah, saat meM Hasyim mantau ke Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, dia mendapatkan informasi tentang keterlambatan penyaluran raskin. Lambannya pendistribusian raskin bahkan bisa mencapai tiga hingga empat bulan. Bukan hanya itu, harga yang dibayar penerima raskin juga sekitar Rp2ribu-3ribu per kilo. Sementara menurut Hasyim, Bulog selalu menyalurkan raskin sesuai dengan permintaan. Setiap permintaan distribusi yang masuk akan langsung dilayani. Karena itu, Hasyim menilai, kasus keterlambatan yang dimaksudkan anggota DPD, Hairiah, bukanlah keterlambatan dari Bulog. Sesuaimekanisme,tambahHasyim,pengajuandistribusiraskinadalahmelaluipihakkecamatankepada Bulog. Jika ada permintaan dari kecamatan, Bulog akan langsung menerbitkan DO (delivery order) dan kemudian mendistribusikannya sesuai permintaan. “Mungkin saat itu sebagian masyarakat di desa belum terkumpuldananya (untukmenebusraskin)sehingga desa belum mengajukan ke kecamatan. DO raskin itu memang per kecamatan,” kata dia. (rnl)

korupsi bansos

Periksa Saksi di LP PONTIANAK—Pengusutan kasus korupsi dana Bansos KONI Kalbar berlanjut dengan pengumpulan keterangan saksi. Dua mantan politisi DPRD Provinsi Kalbar ikut dimintai keterangannya. Bahkan salah seorang diantaranya diperiksa di lembaga pemasyarakatan karena sedang menjalani masa hukuman atas kasus tindak pidana korupsi. “Seorang saksi kemarin kita periksa di LP. Kita datang langsung untuk meminta keterangannya. Sedang seorang saksi lagi datang sendiri ke Polda. Keduanya mantan anggota DPRD Provinsi Kalbar,” kata Komisaris Karijan, Kasubnit IV Tipikor Direskrimsus Polda Kalbar, kemarin di Pontianak. Menurut dia, saksi dimintai keterangan seputar menyangkut penggunaan dana Bansos. Proses penyidikan terus berjalan untuk mengungkap kasus tersebut. Pemanggilan sepenuhnya untuk mengusut kasus yang diduga telah menimbulkan penyimpangan senilai Rp22,14 miliar. Karijan menambahkan, masih terdapat seorang mantan politisi yang dibutuhkan keterangannya. Serta pihaknya sudah melayangkan surat pemanggilan kepada saksi bersangkutan. Namun panggilan tersebut masih belum dipenuhi. “Satu saksi masih ditunggu kehadirannya. Kemarin tidak datang saat dipanggil,” kata dia. Karijan merinci untuk pemeriksaan beberapa saksi masih menemui kendala. Karena terbentur masalah perizinan. Mulai izin Gubernur dan Presiden. Lantaran saksi yang dipanggil masih berstatus sebagai anggota legislatif di salah satu kota di Kalbar. Sedang dua saksi lain. Zulfadhli dan Usman Jafar pemeriksaannya menunggu izin Presiden karena sedang menjabat sebagai anggota DPR-RI.(stm)

Sabtu 23 April 2011

Mujadi/Pontianak Post

SIAGA: Sekitar tiga ratus personil gabungan aparat keamanan, disiagakan dalam pengamanan perayaan Paskah. Se-

lain petugas siaga statis termasuk dari Polisi Militer, satuan penjinak bahan peledak menyisir di sejumlah gereja.

Paskah Aman PONTIANAK— Suasana Hari Perayaan Paskah di Kalimantan Barat berlangsung aman dan lancar. Dukungan masyarakat dianggap menjadi modal utama atas terciptanya suasana kondusif tersebut. Meski aparat bersiaga penuh dalam pengamanan. Demikian ditegaskan Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Mukson Munandar, Jumat (22/4). “Perayaan Paskah sepenuhnya aman dan terkendali. Semua berkat dukungan masyarat untuk menjaga suasana daerah tetap selalu kondusif,” kata Mukson. Pihak kepolisian, menurut Mukson, bersiaga penuh dalam penga-

manan Paskah. Dengan melibatkan semua unsur kekuatan. Mulai Sabhara hingga tim Gegana Brimob Polda Kalbar ikut diturunkan. Mukson menambahkan penempatan personil di seluruh rumah ibadah untuk bersiaga menciptakan suasana agar tetap aman dan kondusif. Pola pengamanan tersebut berlaku di seluruh wilayah jajaran Polda Kalbar. Termasuk Polres hingga Polsek. “Semua turut serta dalam pengamanan,” kata dia. Mukson mengatakan bentuk pengamanan tidak sebatas menempatkan personil berseragam. Melainkan ikut menerapkan pola pengamanan tertutup. Dengan

mensiagakan personil dari unsur intel sebagai upaya mendukung penuh keamanan dan kelancaran ibadah umat beragama. Pantauan Pontianak Post di Gereja Katedral Pontianak tampak tim Gegana Brimob Polda Kalbar bersiaga. Para Jemaat sebelum masuk diperiksa dengan menggunakan metal detector sebagai langkah dalam prosedur mencegah ancaman bom. Secara terpisah Kabag Ops Polresta Pontianak Komisaris Teguh mengatakan untuk pengamanan paskah sebanyak 300 personil dilibatkan. Mereka berjaga di gereja untuk kota Pontianak dan sebagian daerah Kubu Raya.(stm)

PONTIANAK—Kuota haji Kalimantan Barat untuk tahun ini tidak berubah. Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Kalimantan Barat, Husain D Mahmud, Surat Keputusan Gubernur tentang kuota haji tersebut sudah terbit, Kamis lalu. “Untuk sementara, kuota kita tetap yaitu 2.339 jamaah,” katanya kemarin. Namun, ada kabar baik bagi jamaah. Menurut Husain, sejumlah pemkab/pemkot sudah menyatakan bersedia untuk menanggung biaya konsumsi jamaah ketika pulang dari tanah suci (biaya konsumsi di Batam). “Hampir seratus persen ditanggung,” ujarnya. Sedangkan biaya konsumsi ketika proses keberangkatan tetap akan ditanggung oleh APBN. Mengenai embarkasi, Husain mengakui bahwa sampai sekarang jamaah haji Kalbar masih tergabung ke dalam Embarkasi Batam. Menurut Husain, ada beberapa faktor yang menyebabkan Kalbar belum punya embarkasi sendiri. Pada intinya hal itu disebabkan oleh keterbatasan sarana dan prasarana. Untuk memiliki embarkasi sendiri, suatu daerah minimal harus memiliki jumlah jamaah haji sekitar 7 ribu orang. Sementara, Kalbar cuma punya 2.339 orang. “Kecuali kalau kita bisa melobi atau mengajak jamaah dari provinsi lain untuk bergabung, misalnya Kaltim atau Kalsel supaya batasan minimal itu bisa terpenuhi,” jelasnya. Selain itu, sarana asrama haji yang ada di Kalbar juga belum memadai. Untuk memiliki embarkasi sendiri, kata Husain, paling tidak asrama haji bisa menampung sekitar seribu orang atau dua kloter. Sementara, daya tampung asrama haji Kalbar yang ada sekarang hanya satu kloter atau sekitar 450 orang. Kondisi ini menyulitkan jika ada jamaah dari daerah lain yang ingin menginap. Di sisi lain, kondisi Bandara Supadio pun belum mendukung untuk embarkasi. Landasan bandara masih dibawah standar sehingga tidak dapat didarati oleh pesawat dengan ukuran besar. Menurut Husain, Kanwil Kementerian Agama Kalbar sudah berupaya agar provinsi ini memiliki embarkasi sendiri. (rnl)

Kenal Joshua Lewat Facebook, Sembilan Saksi Diperiksa PONTIANAK—KeluargaangkatJoshua begitu merasa kehilangan. Sosok korban dikenal sangat baik serta ringan tangan. Selalu bersedia memberi bantuan ketika sedang diperlukan. Pihak kelurga hanya bisa berharap agar pelaku pembunuh segera dapat terungkap. Hubungan baik keluarga Uray Santosa dengan Joshua yang diduga tewas akibat pembunuhan sudah terajut hampir satu tahun belakangan. Bahkan korban dipercaya menjaga rumah keluarga angkatnya yang terletak di Jalan Abdurahman Saleh. Semua berkat hubungan baik. Keluarga Uray Santosa telah menggangap Joshua sebagai bagian dari keluarga mereka. Joshua selalu menyempatkan diri berkunjung ke rumah orangtua angkatnya tersebut. Keluarga angkatnya juga demikian. Menyambut baik tiap kehadiran Joshua.

Cukup panjang jalan perkenalan mereka. Mula perkenalan Joshua dengan keluarga Uray Santosa yakni melalui situs jejaring hubungan sosial atau facebook. Hubungan di dunia maya berlanjut ke silaturahmi di lingkungan sosial sesungguhnya. Uray Santosa menuturkan pembuka pintu keakraban dengan Joshua yakni salah seorang anaknya bernama Muda. Kedua saling berdiskusi di dunia maya. Memperbincangan segala macam persoalan. Hingga akhirnya Joshua berkunjung ke kediaman Uray Santosa. Sementara hubungan Muda dengan Joshua sudah seperti adik kakak. Uray Santosa menjadikan Joshua sebagai anak angkat. Keakraban keluarga Uray Santosa tidak sebatas kepada Joshua seorang. Tapi hingga keluarga. Mereka saling berkomunikasi. Namun kebersa-

maan mereka justru pupus oleh kejadiaan tragis. Joshua tewas terbunuh. Uray menambahkan, beberapa bulan terakhir Joshua mempunyai kegemaran di bidang fotografi. Dia mempunyai sebuah kamera produk import. Kini kamera tersebut hilang yang diduga dilarikan pelaku pembunuhan. Serta menyebut Joshua mempunyai banyak teman. Namun tidak pernah diperkenalkan kepada keluarga angkatnya. Kali terakhir Joshu ke rumah Uray Santosa pada Senin malam. Memberikan roti kepada bapak angkatnya. Namun Joshua tidak mampir. “Dia pergi tergesa bahkan tak sempat memperlihatkan muka,” kata Murniati, istri Uray Santosa yang menerima roti dari Joshua. Sementara itu, pihak kepolisian terus menyelidiki kasus tewasnya korban. ”Sudah sembilan orang diperiksa sebagai

saksi,” kata Kasat Reskrim Polresta Pontianak Komisaris Puji Prayitno. Ia menambahkan, hasil visum, luka korban akibat hantaman benda keras. Diduga kepala korban dihantamkan ke lantai dan dinding. Kemudian leher korban dijerat menggunakan tali plastik. Sementara sabetan luka ditangan korban diduga akibat aksi perlawanan terhadap pelaku. Kasat mengatakan, dengan melihat kematian korban, terindikasi ada unsur perampokan. Atas hilangnya barang milik korban seperti telepon genggam dan kamera. Polisi juga masih menyelidiki atas kebenaran korban mengajar di sebuah sekolah swasta di Kota Pontianak. Karena ketika polisi datang mengecek, korban tidak pernah mengajar di sekolah sesuai data yang diterima kepolisian.(stm)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.