Pontianak Post

Page 9

Metropolis Pontianak Post

KORAN

JUMAT 21 September 2012

PONTIANAK - Petugas KPPS di Rumah Sakit Sudarso sempat bingung. Hal ini karena TPS (tempat pemungutan suara) di tempat ini bukan merupakan TPS khusus sebagaimana dalam beberapa kali pemilu sebelumnya. TPS yang disediakan di RS ini hanyalah TPS reguler yaitu TPS 29 Kelurahan Bangka Belitung Laut Kecamatan Pontianak

Bingung Tanpa TPS Khusus

Warga Terpaksa Golput P

ONTIANAK – Ratusan warga Komplek Pawan Permai Mas 1 RT 08 RW 01 Desa Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya kecewa terhadap kinerja KPU Kubu Raya. Karena tidak terdata sebagai daftar pemilih tetap, Kamis (20/9). Dari pantauan Pontianak Post pada beberapa TPS di Sungai Raya Dalam sejak pukul 06.45, petugas KPPS sudah siap menunggu kedatangan warga yang akan melakukan pencoblosan. Hingga, menjelang pukul 09.00 di TPS 02 kondisi memanas karena sejumlah warga yang hendak mencoblos tidak mendapatkan kartu pemilih dan tidak terdata sebagai daftar pemilih tetap. Warga yang menunjukkan KTP pun tidak bisa berbuat banyak, ketika petugas me-

petugas medis. Petugas KPPS berkeliling ke ruang perawatan pasien dan menyelenggarakan pemungutan suara. Namun, untuk pilgub sekarang, DPT di TPS 29 sudah ditentukan. Isi DPT tersebut adalah warga yang tinggal di sekitar rumah sakit. • ke halaman 15 kolom 2

MILIH GUBERNUR Warga menentukan pilihannya di TPS masing-masing. Bahkan, warga yang sedang dirawat di rumah sakit juga menggunakan hak pilihnya. Usai pencoblosan, petugas TPS dalam penghitungan suara mencermati setiap kartu suara agar tidak terjadi kesalahan.

minta setiap warga yang tidak memiliki kartu pemilih untuk melihat daftar nama di pengumuman. Wargapun kecewa, karena bukan hanya satu atau dua warga yang tidak terdaftar, melainkan lebih dari 150 warga di Komplek Pawan Permai Mas 1 tidak dapat memilih calon gubernur dan wakil gubernur pilihannya. Kondisi tersebut bukan hanya dialami warga Komplek Pawan Permai, bahkan beberapa petugas KPPS di TPS juga tidak dapat melakukan pencoblosan karena tidak terdata di DPT.

MUJADI/RONALD/PONTIANAKPOST

KPPS Merasa Istimewa PONTIANAK- Untuk pemilu gubernur dan wakil gubernur tahun 2012 ini, para petugas KPPS di TPS 05 Kelurahan Akcaya Pontianak Selatan merasa istimewa. Karena itu, seluruh petugas KPPS kompak mengenakan seragam batik saat melaksanakan pemungutan suara, kemarin. “Ini adalah inisiatif kami supaya lebih semangat,” kata Ke t u a K P P S 05 Kelurahan Akcaya, Effendi Abas, saat ditemui usai penghitungan suara. Mengapa mereka merasa istimewa? Kata Effendi, hal itu karena dalam pemilu kali ini, ada warga di lingkungan tersebut yang ikut mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur, yaitu Fathan A Rasyid.

• ke halaman 15 kolom 5

PENDIDIKAN

Harus Sesuai UMR KEPALA Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Alexius Akim turut mengomentari mogok mengajar yang dilakukan guru-guru SD Swasta Pasifikus Pontianak sebagai bentuk protes atas upah rendah yang mereka terima. Dia mengatakan pihak Yayasan Media Indonesia yang membawahi sekolah tersebut wajib mendengarkan protes tersebut. “Karena ini adalah sekolah swasta, yang bertanggungAkim

Tenggara. “Baru tahun ini. Dulu-dulu di rumah sakit ada TPS khusus,” kata Edi Ariani, Ketua KPPS 29. Pada pengalaman sebelumnya, tambah Edi, TPS khusus di rumah sakit tidak memiliki DPT (daftar pemilih tetap) karena TPS ini khusus untuk melayani para pasien, keluarga pasien dan

• ke halaman 15 kolom 2

BEKELIT

Seperti diketahui, Fathan maju mendampingi Mayjen TNI Armyn Alianyang dan berada pada nomor urut 2. Di samping itu, tambah Effendi, masih ada hal lain yang membuat mereka merasa spesial. “Tadi malam kami juga sempat dikunjungi Kapolda Kalbar,” ungkapnya. Karena itu, momen ini dinilai sayang untuk dilewatkan tanpa ada sesuatu yang berbeda. “TPS kami juga istimewa karena tidak ada satu pun surat suara tidak sah,” tambah dia. Di TPS ini, jumlah pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) yaitu sebanyak 241 orang. Sementara pemilih yang menyumbangkan suaranya hanya 169 orang. Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa pasangan ArmynFathan unggul dari pasangan lain. Selengkapnya, pasangan Cornelis-Christiandy meraih 40 suara, Armyn-Fathan 108 suara, Morkes-Burhanuddin 20 suara dan Tambul-Barnabas satu suara. Effendi menyatakan bersyukur karena proses pemungutan suara sampai pada rekapitulasi suara berjalan dengan aman dan lancar. • ke halaman 15 kolom 2

TPS Nusantara di Jalan Purnama

Gunakan Pakaian Adat, Tepis Isu Etnisitas Banyak cara untuk menggugah warga yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap untuk menggunakan hak pilihnya. Seperti halnya di di tempat pemungutan suara 14 Jalan Purnama. Para petugasnya menggunakan pakaian adat dari berbagai etnis. ARISTONO, Pontianak BERBAGAI cara dilakukan oleh petugas tempat pemungutan suara untuk menunjukkan eksistensi mereka, sekaligus mengajak para pemilih untuk tidak golput. Ada yang menghadirkan hiburan organ tunggal, seperti

di TPS 86 Danau Sentarum, Pontianak Barat. Adapula yang para petugasnya berseragam pakaian tradisional setempat. Soal pakaian, cukup heboh adalah TPS 14 di Gang Purnama 9, Jalan Purnama, Pontianak Selatan. Tidak seperti petugas TPS lainnya, mereka yang bertugas di situ menggunakan pakaian adat dari berbagai suku bangsa; yaitu Tionghoa, Jawa, Dayak, Melayu dan Madura.“Total ada tujuh petugas di sini, kami semua sepakat untuk memakai pakaian adat suku-suku yang ada di Kalbar,” ujar Agustinus, ketua KPPS tersebut. Menurut dia, penggunaan pakaian-pakaian adat tersebut melambangkan kebhinekaan nusantara. “Ini melambangkan Indonesia dan • ke halaman 15 kolom 2

ILUSTRASI : KEKES

C

m

y

k

SHANDO SAFELA/PONTIANAKPOST

UNIK

Petugas di TPS Purnama 9 menggunakan baju daerah yang mewakili suku mayoritas di Kalbar.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.