Pontianak Post

Page 24

PRO-KALBAR

24

Jumat 21 September 2012

Pontianak Post

SEKADAU

Pantau TPS HARI pemilihan Gubernur Kalbar (20/9) kemarin di Kabupaten Sekadau berjalan lancar. Sejumlah petugas KPPS terlihat sejak pukul 06.00 pagi sudah berada di TPS-TPS yang menjadi tempat tugas mereka dalam Pilgub ini. Tepat pukul 07.00, pemberian hak suara pada para calon gubenur dimulai. Dari pantauan di lapangan, hampir merata TPS yang digunakan adalah bagunan sekolah-sekolah yang mempermudah panitian mepersiapkan meja kerja mereka. Simon Petrus Anggota Polisi dan Hansip Linmas juga terlihat stanby di TPS-TPS untuk menjaga keamanan selama pemilihan berlangsung. Di TPS 01 yang mengambil tempat SDN Negri 01 Desa Sungai Ringin, Sekadau Hilir misalnya sejak pukul 07.30, beberapa warga sudah berdatangan untuk memberikan hak suara mereka. Ditangan mereka terlihat memegang undangan dan kartu pemilih yang sudah disebarkan kepada warga yang memiliki hak pilih, sejak beberapa hari lalu. Setelah memberikan hak suara dengan cara mencoblos surat suara, para pemilih diwajibkan menclupkan ujung jari kelingkin ke tita yang di jaga panitia KPPS. Bupati Sekadau, Simon Petrus usai memberikan hak suaranya di TPS 08 Desa Mungguk, Sekadau Hilir, melakukan peninjauan sejumlah TPS di dalam

BBM Perhuluan Mahal, Pemerintah Mesti Cari Solusi SINTANG--Kebijakan pemerintah mensubsidi BBM tak sepenuhnya bisa dinikmati masyarakat, terlebih mereka yang berada di daerah perhuluan. Malah, harga BBM subsidi lebih mahal dari BBM industri. “Namanya saja BBM subsidi, tapi kenyataan yang sampai kepada masyarakat melebihi harga industri. Begitulah persoalan BBM yang melanda masyarakat di Ketungau Hulu,” kata anggota DPRD Sintang Mardiyansah, kepada Pontianak Post, kemarin. Menurut Dewan Daerah Pemilihan (Dapil) Ketungau Hulu ini, harga BBM jenis bensin dan solar di daerah utara Sintang itu berkisar Rp10-13 ribu perliter. “Masyarakat seperti sudah biasa membeli BBM dengan harga tinggi. Tapi kasian kalau begitu terus, kapan perekonomiannya bisa membaik. Harus dibantulah,” kata dia. Masyarakat, kata Mardiyansah, sulit akan sejahtera bila kebutuhan

hidup tinggi, sementara pendapatan tidak menentu. “Bensin dan solar di daerah perhuluan cukup berperan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat, khusunya membantu bidang transportasi,” kata dia. Mardiyansah meminta, pemerintah dan pihak Pertamina bijak menyikapi permasalahan BBM di daerah perhuluan. “Kasian masyarakat beli minyak dengan harga tinggi. Harus dicarikan solusi,” ungkapnya. Mardiyansah mencontohkan, bisa saja dengan pemerataan penyebaran SPBU. Cara tersebut, menurut dia, dapat mengurangi permasalahan BBM di daerah perhuluan. Sebab, selama ini SPBU hanya menumpuk di kota, sementara di kecamatan hanya kecamatan terdekat dengan kota saja yang ada. “Kalau di Ketungau Hulu tidak ada SPBU, macam mana masyarakat mau mudah dapat BBM. Otomatis beli Ke Halaman 23 kolom 5

SUTAMI/PONTIANAK POST

ANGKUT BBM: Motor klotok ini bermuatan drum BBM untuk diisi dan dibawa ke pedalaman Sintang.

Ke Halaman 23 kolom 5

PERDA HUTAN

Ulayat Mendesak RANCANGAN Peraturan Daerah (Raperda) tentang Hutan Ulayat sangat mendesak untuk dibahas. Sebab, hampir sebagian besar lahan yang ada di Kabupaten Sintang sudah ‘diduduki’ oleh perusahaan-perusahaan besar seperti perkebunan kelapa sawit. Bila tidak ada Perda mengatur tentang hutan ulayat, dapat dipastikan dalam beberapa tahun kedepan masyarakat tidak lagi memiliki lahan yang bisa digarap. “Konflik antara masyarakat dan perusahaan perkebunan kelapa sawit, sudah sangat kerap kali terjadi. Persoalan ini harus segera diselesaikan. Salah satu alternatif, membentuk Perda tentang Hutan Ulayat. Paling tidak dengan adanya Perda ini, masyarakat memiliki lahan yang bisa digarap sendiri,” kata Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD Sintang, Hery Jamri, kepada Pontianak Post, belum lama ini. Dijelaskannya, Hutan Ulayat adalah hutan milik desa. Hutan ini nantinya akan dikelola oleh masyarakat setempat, untuk kepentingan bersama. Lahan hutan ini diperoleh dengan cara menentukan kawasan yang benar-benar sudah menjadi hutan adat masyarakat setempat. “Kalau semua sudah digarap oleh perusahaan perkebunan sawit, tinggal bagaimana kita membagi kepada masyarakat dari lahan itu. Nah, untuk merancang Perda ini tentu harus dilakukan peninjauan lebih mendalam,” kata dia. Namun, pastinya, lanjut Hery, Perda Hutan Ulayat sangatlah dinanti-nantikan masyarakat. Karena itu, perlu keseriusan dan komitmen untuk membuat Perda itu. “Kita bisa membuat Perda inisiatif dewan, bila eksekutif tidak merespon hal ini. Namun, kita Ke Halaman 23 kolom 5

SUTAMI/PONTIANAK POST

TINJAU TPS: Bupati Sintang Milton Crosby bersalaman dengan Sultan Sintang Raden Ikhsan Perdana disela-sela meninjau sejumlah TPS di Kota Sintang.

Bupati Tinjau Pencoblosan SINTANG--Bupati Sintang Milton Crosby bersama forum komunikasi pimpinan Kepala Daerah (Forkopinda) meninjau langsung pelaksanaan pencoblosan, Kamis (20/9) kemarin. Sebanyak sepuluh Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dikunjungi dengan empat berbeda. Secara umum pemilihan gubernur di Kabupaten Sintang berlangsung aman. Kunjungan pertama yakni di TPS 13 Kelurahan Tanjungpuri. Kunjungan diakhiri dengan meninjau pemungutan suara di TPS 11 , Kelurahan Kapuas Kanan Hulu. Satu TPS di Desa Baning ikut dipantau rombongan bupati. Bupati berharap, Pilgub dapat

berjalan lancar. Meski hambatan transportasi bisa terjadi untuk pengangkutan kotak suara kembali ke KPU seperti untuk di Kecamatan Serawai dan Ambalau. Lantaran beratnya medan geografis, yakni pendistribusian logistik kotak suara harus sampai dipikul. “Kalau terjadi keterlambatan sampai ke KPU kita bisa maklumi, jika melihat kondisi di lapangan. Tapi, pemilihan semua berjalan tepat waktu. Dan, proses perhitungan nanti 25 September harus sudah rampung secara keseluruhan,” kata Milton. Dia menambahkan, peran Panwaslu ikut diharapkan mampu secara maksimal dalam mengawal

C

M

Y

K

Karet Anjlok Motor Ditarik Agen

jalannnya pelaksanaan pemilihan. Sementara Pemkab telah meminta seluruh Satuan Polisi Pamong Praja ditiap kecamatan, berkoordinasi dengan aparat keamanan. Saling melengkapi dalam menjaga kelancaraan selama tahapan Pilgub berlangsung, termasuk selepas pemungutan suara. Ia pun yakin antusias masyarakat dalam Pilgub kali ini cukup tinggi dalam memilih. Hal demikian menandakan hal positif untuk kesadaran politik masyarakat. Dan, menjadikan Pilgub sekarang lebih baik dari Pilgub sebelumnya. Bupati bersama Forkopinda juga menyempatkan berkunjung ke

SINTANG--Dalam sebulan terakhir ini, harga karet di Kabupaten Sintang anjlok hingga 50 persen. Sebelumnya, harga perkilo masih diatas normal berkisar Rp 12 ribu perkilo gram, namun sekarang harganya tinggal Rp6 ribu. Kondisi tersebut sangat meresahkan masyarakat, karena hasil penjualan karet tersebut tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Memburuknya nilai jual mata pencaharian masyarakat ini membuat ekonomi anjlok. Tak sedikit diantaranya motor kredit milik petani karet ditarik oleh pihak agen, akibat tidak mampu membayar kredit bulanan. “Di daerah saya sudah banyak motor kredit milik warga yangt ditarik agen, karena tidak mampu membayar. Itu disebabkan, karena harga karet semakin merosot,” kata Ramli, warga Desa Pengkadan, kepada Pontianak Post, kemarin. Menurut Ramli, anjloknya harga karet dikalangan petani di Kabupaten Sintang bukan disebabkan harga komuditas menurun, akan tetapi karena ada permainan para penampung kulat di Kalbar. Ramli beralasan, harga karet di tingkat nasional

Ke Halaman 23 kolom 5

Ke Halaman 23 kolom 5


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.